Dokumen tersebut membahas pentingnya memilih guru dan melakukan musyawarah (konsultasi) dalam menuntut ilmu. Dianjurkan memilih guru yang alim, berhati-hati, lebih tua, berbudi luhur dan sabar, serta melakukan musyawarah dengan orang-orang alim sebelum memilih guru untuk mendapatkan keputusan terbaik. Musyawarah juga bermanfaat untuk memperluas wawasan, memperbaiki
Tugas PPT Mata Dirosah Akhlak Pondok Pesantren 'Ainul Yaqin Unisma Malang untuk memenuhi syarat mengikuti imtihan awal tahun 2019/2020 yang diangkut oleh Ustadz Abdul Hamid Aly, disusun oleh dari kelas Isti'dad D
Tugas PPT Mata Dirosah Akhlak Pondok Pesantren 'Ainul Yaqin Unisma Malang untuk memenuhi syarat mengikuti imtihan awal tahun 2019/2020 yang diangkut oleh Ustadz Abdul Hamid Aly, disusun oleh dari kelas Isti'dad D
Makalah ini mencoba menguraikan masalah yang berkenaan dengan Talfiq dan taqlid yang ramai dan tetap hangat untuk didiskusikan, dan pembahasan ini sangat kita butuhkan, terutama juga masyarakat kita di Indonesia, oleh karena itu kita dituntut agar mengetahui, meneliti dan mendalami ilmu usul fiqh terutama untuk materi ini, sehingga kita tidak canggung ketika dihadapkan permasalahan atau pertanyaan tentang masalah ini. Makalah ini hanyalah sebagai pengantar, agar nantinya kita bisa lebih mendalami dengan mengkaji khazanah-khazanah keilmuan yang ada di negeri ini.
Tugas PPT Mata Dirosah Akhlak Pondok Pesantren 'Ainul Yaqin Unisma Malang untuk memenuhi syarat mengikuti imtihan awal tahun 2019/2020 yang diangkut oleh Ustadz Abdul Hamid Aly, disusun oleh dari kelas Isti'dad D
Apakah program Sekolah Alkitab Liburan ada di gereja Anda? Perlukah diprogramkan? Jika sudah ada, apa-apa saja yang perlu dipertimbangkan lagi? Pak Igrea Siswanto dari organisasi Life Kids Indonesia membagikannya untuk kita semua.
Informasi lebih lanjut: 0821-3313-3315 (MLC)
#SABDAYLSA #SABDAEvent #ylsa #yayasanlembagasabda #SABDAAlkitab #Alkitab #SABDAMLC #ministrylearningcenter #digital #sekolahAlkitabliburan #gereja #SAL
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondelferrydmn1999
Indonesia, negara kepulauan yang kaya akan keragaman budaya, suku, dan tradisi, memiliki Jakarta sebagai pusat kebudayaan yang dinamis dan unik. Salah satu kesenian tradisional yang ikonik dan identik dengan Jakarta adalah ondel-ondel, boneka raksasa yang biasanya tampil berpasangan, terdiri dari laki-laki dan perempuan. Ondel-ondel awalnya dianggap sebagai simbol budaya sakral dan memainkan peran penting dalam ritual budaya masyarakat Betawi untuk menolak bala atau nasib buruk. Namun, seiring dengan bergulirnya waktu dan perubahan zaman, makna sakral ondel-ondel perlahan memudar dan berubah menjadi sesuatu yang kurang bernilai. Kini, ondel-ondel lebih sering digunakan sebagai hiasan atau sebagai sarana untuk mencari penghasilan. Buku foto Lensa Kampung Ondel-Ondel berfokus pada Keluarga Mulyadi, yang menghadapi tantangan untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel warisan leluhur di tengah keterbatasan ekonomi yang ada. Melalui foto cerita, foto feature dan foto jurnalistik buku ini menggambarkan usaha Keluarga Mulyadi untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel sambil menghadapi dilema dalam mempertahankan makna budaya di tengah perubahan makna dan keterbatasan ekonomi keluarganya. Buku foto ini dapat menggambarkan tentang bagaimana keluarga tersebut berjuang untuk menjaga warisan budaya mereka di tengah arus modernisasi.
1. MEMILIH GURU DAN
MUSYAWARAH
Madrasah Tsanawiyah Aliyah Fattah Hasyim
Bahrul Ulum Tambakberas Jombang
2. MEMILIH GURU
Selain memilih ilmu yang telah disebutkan, pelajar juga
dianjurkan memilih guru dengan ketentuan:
1. Orang yang lebih alim
2. Wara’ (berhati-hati dalam menjalani hidup)
3. Lebih tua
4. Berbudi luhur
5. Bijak dan
6. Sabar
3. Sebagaimana saat Imam Abu Hanifah memilih Imam
Hammad bin Sulaiman sebagai gurunya setelah melalui
pertimbangan dan pemikiran. Ia berkata: “aku telah
menemukan seorang guru, Beliau adalah seorang guru
yang berbudi luhur, bijaksana, dan penyabar. Aku
bertahan mengaji kepadanya hingga aku berkembang
seperti sekarang ini."
MEMILIH GURU
4. MUSYAWARAH
Musyawarah adalah pembahasan bersama antara seseorang dengan
orang lain, antara satu golongan dengan golongan lain mengenai
suatu hal atau berbagai masalah
dengan maksud untuk mengambil keputusan yang terbaik.
5. MUSYAWARAH
MANFAAT DARI MUSYAWARAH:
1. Dapat mengambil keputusan dengan pertimbangan yang luas,
logis dan benar.
2. Menambah wawasan dan memberi penerangan.
3. Dapat meluruskan kekeliruan, kesalahfahaman maupun
khilafiyah.
4. Meningkatkan taqwa, silaturrahmi dan rasa ukhuwah islamiyah.
5. Menyatukan ide, semangat dan pandangan.
6. MUSYAWARAH
Abu Hanifah berkata pula, Aku pernah mendengar seorang ahli
hikmah dari negeri Samarkan berkata, "Ada salah seorang
penuntut ilmu bermusyawarah denganku ketika ia bermaksud
pergi ke Bukhara untuk menuntut ilmu.“
Maksud dari penuturan tersebut adalah, setiap pelajar seharusnya
bermusyawarah dengan orang alim ketika akan pergi menuntut ilmu atau
dalam segala urusan. Karena Allah Ta'ala menyuruh Nabi Muhammad saw
supaya bermusyawarah dalam segala urusan, padahal tiada seorang pun yang
lebih pandai dari Beliau. Dalam segala urusan, beliau selalu bermusyawarah
dengan para sahabat, bahkan dalam urusan rumah tangga pun, beliau selalu
bermusyawarah dengan istrinya.
Sayyidina Ali berkata, "Tidak akan hancur orang yang mau bermusyawarah."
7. MUSYAWARAH
Dikatakan bahwa manusia itu ada tiga macam:
1. Manusia yang benar-benar sempurna. Yaitu orang yang
pendapatnya selalu benar dan mau bermusyawarah
2. Manusia yang setengah sempurna. Yaitu orang yang
pendapatnya benar tetapi tidak mau bermusyawarah.
3. Manusia yang tidak sempurna sama sekali. Orang yang
pendapatnya salah dan tidak mau bermusyawarah.
8. Mencari ilmu adalah perbuatan yang luhur, dan perkara yang
rumit, maka bermusyawarah menjadi hal yang sangat penting
dan wajib.
MUSYAWARAH
Imam Ja'far Shidik berkata kepada Sufyan
Tsauri, "Musyawarahkan urusanmu kepada orang yang
takut kepada Allah."
9. MUSYAWARAH
Orang bijak berkata, "Jika kamu pergi belajar ke negeri Bukhara, maka
jangan tergesa-gesa memilih guru, tapi menetaplah selama dua bulan
hingga kamu berpikir untuk memilih guru. Karena bila kamu langsung
belajar kepada seorang alim, maka bisa jadi kamu tidak menyukai cara
mengajarnya, dan kamu meninggalkannya untuk pergi ke guru lain. Maka
dengan begitu kamu tidak akan mendapatkan berkah. Oleh karena itu,
selama dua bulan itu kamu harus berpikir untuk memilih guru, supaya
kamu tidak meninggalkan seorang guru, dan supaya betah bersamanya
hingga selesai. Dengan demikian belajar dan ilmumu mendapat barokah."