dikti

1. KONSEP PENDIDIKAN TINGGI
VOKASI KESEHATAN DALAM
KERANGKA IPC PADA KONDISI
COVID-19
Dr. Ir. H. R. Osman Syarief, MKM.
DIREKTUR POLTEKKES KEMENKES BANDUNG
Disampaikan Pada Webinar Poltekkes Bandung Tanggal 20 Mei
2020

2. Bahasan
I Konsep Perguruan Tinggi
Vokasi
II Interprofesional Collaboration
(IPC) Pada Kondisi Covid-19
III
Implementasi Poltekkes
Kemenkes Bandung
Menanggulangi Covid-19 2

3. I
Pendidikan
Penelitian
KONSEP
PENDIDIKAN TINGGI
VOKASI

4. PELAYANAN KESEHATAN INDONESIA
• Pelayanan kesehatan di Indonesia perlu memiliki basis
teknologi yang kuat demi melayani lebih dari 260 juta
penduduk dengan standar yang tinggi dan
memuaskan.
• Teknologi digital sejatinya dapat dipergunakan untuk
efisiensi, reliabilitas, dan juga transparansi.
• Semua ini adalah hal penting untuk terus menerus
meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan termasuk
penatalaksanaan PANDEMI COVID-19
4

5. TANTANGAN PELAYANAN KESEHATAN PADA
ERA DISRUPSI
• Pelayanan kesehatan yang berkualitas
• Melaksanakan fungsi social
• Meningkatkan kompetensi pelayanan kesehatan
• Mengimplementasikan sistem rujukan yang baik terintegrasi dengan
sistem informasi rujukan (SISRUTE)
• Penggunaan teknologi informasi
• Meningkatkan tata kelola sarana pelayanan dan tata kelola manajerial
yang baik
• Melakukan inovasi dalam pelayanan kesehatan di Era JKN
• TANTANGAN COVID-19

6. Kebijakan Kemenristekdikti Terkait dengan
Pendidikan Vokasi
PENDIDIKAN
TINGGI
ERA
4.0
Perubahan kurikulum:
literasi baru
Penyiapan infrastruktur
penerapan kurikulum baru
Revitalisasi pendidikan vokasi
Online learning
Penyiapan dosen
Sertifikasi lulusan

7. Proses utamanya adalah pembinaan, pembelajaran, pencetakan
karakter mahasiswa perguruan tinggi.
- Nadiem Makarim, Serah Terima Jabatan Rektor UI, 4 Desember 2019
Prioritas utama di perguruan tinggi (begitu juga Kementerian) dalam 5
tahun ke depan adalah penciptaan SDM unggul pemimpin masa depan.
Gambar: chinadailyhk.com
Menyiapkan SDM Bidang Kesehatan untuk
Era SOCIETY 5.0
7
MERDEKA BELAJAR – PEMBELAJARAN RELEVAN DU/DI
“IDEAL: 3 SEMESTER DI LUAR PRODI”
Magang, pertukaran pelajar, proyek di desa, wirausaha, riset, studi independen, dan kegiatan mengajar di
daerah terpencil (harus dibimbing seorang dosen )

8. Reorientasi Kurikulum
• Literasi baru (data, teknologi, humanities) dikembangkan
dan diajarkan, kerja praktek/magang agar diwajibkan.
• Kegiatan ekstra kurikuler untuk pengembangan
kepemimpinan dan “team work” agar terus dikembangkan.
Unit Khusus Life-long Learning
Disarankan PT mempunyai unit yang secara khusus
memberikan layanan life-long learning.
8
PENDIDIKAN TINGGI
Kebijakan Ditjen DIKTI- KEMDIKBUD
Era Revolusi Industri 4.0
Hybrid/Blended Learning
Menerapkan sistem pengajaran Hybrid/Blended
Learning melalui SPADA-IdREN.

9. Kampus Merdeka, Merdeka Belajar
9
Dosen sebagai PENGGERAK
Dosen memfasilitasi pembelajaran
mahasiswanya secara independen.
Gunakan bentuk-bentuk non-kuliah: magang,
KKN, menghadirkan praktisi (dosen dari
industri; bila perlu di RPL-kan), project
melibatkan mahasiswa.
Perguruan Tinggi wajib memberikan hak
bagi mahasiswa untuk secara sukarela
(dapat diambil atau tidak):
Dapat mengambil sks di luar perguruan
tinggi sebanyak 2 semester (setara
dengan 40 sks)
Ditambah lagi, dapat mengambil sks di
prodi yang berbeda di PT yang sama
sebanyak 1 semester (setara dengan 20
sks)

10. Literasi Baru yang Perlu Dikembangkan Pada
Pendidikan Vokasi Era 4.0
Literasi
data
Literasi
teknologi
Literasi
manusia

11. Rencana Revitalisasi PT Vokasi Nasional
1. Penguatan kurikulum vokasi di seluruh Politeknik
2. Membangun kemitraan PT dengan industri
3. Pengembangan pusat pelatihan dan pengembangan
politeknik
4. Pengembangan LSP dan TUK di PT
5. Penguatan Fakultas Vokasi di PT
6. Peningkatan kompetensi dosen vokasi dan tenaga
pendidik
7. Sertifikasi kompetensi mahasiswa lulusan
pendidikan vokasi

12. Tujuan revitalisasi PT Vokasi
1
Meningkatkan relevansi
pendidikan politeknik dengan
kebutuhan industry pengguna
lulusannya termasuk dalam
pelayanan kesehatan
.
2
Mendorong keunggulan
spesifik di masing-masing
politeknik sesuai potensi
daerahnya
3
Memperbaharui metode
pembelajaran dan sarana
pembelajaran
.
4
Meningkatkan
pengembangan kompetensi
spesifik dalam bidangnya
sehingga lulusan
memperoleh sertifikat
keahlian disamping ijazah
5
Meningkatkan nilai tawar
untuk bekerjasama dengan
industry dan dengan
institusi sejenis dari negara
maju.
12

13. 1. Aktivitas untuk meningkatkan relevansi pendidikan
Penguatan kurikulum vokasi
Membangun kemitraan PT dengan industri
Melibatkan dosen dari industri yang relevan

14. 2. Aktivitas untuk mendorong keunggulan spesifik
Penguatan
kurikulum
Magang
mahasiswa di
tempat bekerja
Mengidentifikasi dan
mengembangkan
produk/jasa hasil
teaching factory yang
mendorong keunggulan
spesifik politeknik
14

15. 3. Aktivitas untuk memperbaharui
metoda dan sarana pembelajaran
a. Implementasi dual system dalam kurikulum prodi
b. Pembangunan teaching factory
15

16. 4. Aktivitas untuk meningkatkan pengembangan
kompetensi yang spesifik
Pendirian TUK dan/
atau pengembangan
skema kompetensi
Memfasilitasi
pelaksanaan uji
kompetensi bagi
mahasiswa

17. 5. Aktivitas untuk meningkatkan nilai tawar
The Power of PowerPoint | thepopp.com 17
a.Membangun kemitraan PT dengan industri
b. Meningkatkan kompetensi dosen vokasi dan tenaga kependidikan
c. Meningkatkan kompetensi dosen vokasi dan tenaga kependidikan

18. Kebijakan Badan PPSDM Kesehatan Dalam
Pandemi Covid-19
Mengoptimalkan pembelajaran daring
Mendorong seluruh Poltekkes Kemenkes untuk
melakukan KIE tentang PHBS kepada masyarakat
kampus dan sekitar
Merekrut relawan, termasuk dari unsur mahasiswa

19. Promotor
kesehatan
Nurs
e
II
Sanitaria
n
Bidan
INTERPROFESIONAL COLLABORATION
(IPC)
•Pendidikan antar profesi atau interprofesinal education (IPE)
adalah proses pendidikan yang melibatkan dua atau lebih
jenis profesi selama dalam pendidikan.
•IPE merupakan tahap yang penting dalam upaya
mempersiapkan lulusan yang siap berkolaborasi antar profesi
(Interprofesional collaboration/IPC) dalam memberikan
pelayanan kesehatan
Ahli Gizi Farma
si
Analis

20. IPE adalah proses Pembelajaran Terintegrasi
secara Interdisiplin
20
Bukan hanya menerapkan Mata Kuliah bersama tetapi yang lebih
utama adalah menanamkan kultur kolaborasi secara Interdisiplin
Membangun sistem yang mendukung kultur kolaborasi mulai dari mahasiswa masuk
sampai dengan mahasiswa lulus melalui berbagai kegiatan integratif dan yg sinergis
antar prodi (kurikulum, sumber belajar, Praktik Klinik/PKL/KKN terpadu, Pengembangan
Program kemahasiswaan Bersama/soft skill) dan program inovatif lainnya
IPE dapat dilaksanakan dalam setting kelas, laboratorium,
maupun praktik klinis/ komunitas/ lapangan

21. Poltekkes Kemenkes didorong untuk
melaksanakan Program IPE-IPC
Mengelola dan mengatasi permasalahan kesehatan dengan memberdayakan
masyarakat dengan pendekatan multi disiplin
Meningkatkan kerjasama dengan lintas sektor
Di era pandemi COVID-19 ini Poltekkes Kemenkes melakukan KIE kepada
masyarakat dengan PHBS serta menangkal berita hoax terkait COVID-19
dengan merujuk pada sumber resmi dari pemerintah

22. Health and Education System
Improve
health
system

23. IPC Pada Kondisi Pandemi Covid
MENGAPA
PERLU
IPC?
PENYAKIT
BARU
BELUM ADA
OBAT/VAKSIN
RESIKO
PENULARAN
TINGGI
JUMLAH
PASIEN YG
POSITIF
BERTAMBAH
TERUS

24. Dampak Pandemi Covid-19 Terhadap Tenaga Kesehatan
Tenaga
Kesehatan
(Perawat, dr,
dll)
Keluarga
Nakes
Kesejahte-
raan fisik &
psikososial
Stigma,
diskrimi-
nasi
Beban
kerja,
Stress
Resiko
Penularan,
sakit,
kematian

25. Kompetensi IPE/IPC (ACCP, 2009)
1. Kompetensi pengetahuan
2. Kompetensi keterampilan
3. Kompetensi sikap
4. Kompetensi kemampuan tim

26. Perkembangan IPE/IPC dalam Pelayanan
Kesehatan
IPE
IPC
Kualitas
pelayanan
kesehatan
meningkat

27. III. Implementasi Poltekkes Kemenkes Bandung
dalam menanggulangi Pandemi Covid-19
1. Meningkatkan relevansi pendidikan politeknik dengan kebutuhan
industry pengguna lulusannya termasuk dalam pelayanan kesehatan
yang menjadi issue saat ini adalah kemampuan dalam pelayanan
kesehatan untuk pasien covid-19.
2. Mendorong keunggulan spesifik di masing-masing jurusan sesuai potensi
Poltekkes Kemenkes Bandung, diantaranya yang sudah dilakukan oleh
Jurusan TLM Bandung
3. Memperbaharui metode pembelajaran dan sarana pembelajaran
4. Meningkatkan pengembangan kompetensi spesifik dalam bidangnya
sehingga lulusan mampu berperan serta dalam menanggulangi Pandemi
Covid-19
5. Meningkatkan kerjasama dengan industry dan pemerintah yang
mendukung penanggulangan Pandemi Covid-19

28. Kegiatan Poltekkes Kemenkes Bandung dalam
Penanggulangan Pandemi Covid-19

29. Sekian danTerima Kasih