SlideShare a Scribd company logo
Kelompok : 3
Nama anggota
•
•
•
•
•
•

Agustina Pungki A.
Ana Tika Wisnu W.
Annisa Hanif R.
Pratiwi Setyaningrum
Rini Rinelly
Risma Safitri
Sifat-sifat koloid
1. Gerak Brown
Gerak brown adalah gerak zigzag partikel koloid yang hanya
dapat diamati dengan mikroskop ultra. Gerakan ini terjadi
karena tumbukan yang tidak seimbang dari
partikel/molekul medium(pendispersi) terhadap partikel
koloid
Gerak zigzag ini menyebabkan sistem koloid tetap stabil, tetap
homogen, tidak mengendap karena partikel koloid
bergerak terus menerus sehingga mampu mengimbangi
gaya gravitasi, dan partikel koloid pun tidak mengendap
• - Gerak Brown menyebabkan system koloid
bersifat stabil
• - Semakin kecil ukuran partikel koloid, semakin
cepat gerakan zigzag partikel yang terjadi.
• - Semakin besar ukuran partikel koloid, semakin
lambat gerak zigzag partikel yang terjadi.
• Gerak Brown sulit diamati dalam larutan dan
tidak ditemukan dalam campuran heterogen zat
cair dengan zat padat (suspensi).
• Gerak Brown juga dipengaruhi oleh suhu.
• Semakin tinggi suhu sistem koloid, maka
semakin besar energi kinetik yang dimiliki
partikel-partikel medium pendispersinya.
Akibatnya, gerak Brown dari partikel-partikel
terdispersinya semakin cepat. Demikian pula
sebaliknya, semakin rendah suhu sistem
koloid, maka gerak Brown semakin lambat.
Gerak Brown
2. Efek Tyndall

Merupakan sifat koloid di mana partikel koloid
menghamburkan cahaya yang dilewatkan
pada sistem koloid. Pada larutan, cahaya yang
dilewatkan akan diteruskan.
Contoh efek tyndall di sekitar kita
Contoh Efek Tyndall Dalam Kehidupan Seharihari :
•Dalam bioskop, apabila terdapat asap mengepul
maka dari cahaya proyektor akan terlihat lebih
terang
•Di daerah berkabut sorot lampu mobil terlihat
lebih jelas
•Sinar matahari yang masuk melewati
celah, kedalam ruangan yang berdebu, pada sinar
tsb terlihat debu-debu yang beterbangan.
3. Muatan koloid
Sifat-sifat koloid yang bedasarkan muatan koloid dimanfaatkan dalam
elektroforesis dan adsorpsi.
a. Elektroforesis
merupakan metode pemisahan berdasarkan perbedaan laju
perpindahan(pergerakan) molekul koloid dalam medan listrik. Melalui
elektroforesis muatan partikel koloid dapat ditentukan. Partikel koloid
yang bermuatan negatif akan bergerak ke elektrode positif dan yang
bermuatan positif akan bergerak ke arah elektrode negatif
b. Adsorpsi
partikel-partikel koloid bermuatan sejenis saling menolak. Hal itu penting
agar partikel-partikel koloid tidak berkelompok. Muatan pada partikel
koloid menyebabkan partikel koloid mampu menyerap, proses ini
disebut adsorpsi. Penyerapan pada permukaan disebut
adsorbsi, sedangkan penyerapan sampai pada lapisan dalam
disebut absorbsi. Daya penyerapan ini menyebabkan beberapa sistem
koloid mempunyai muatan tertentu sesuai muatan yang diserap
Elektroforesis & Adsorpsi
Gambar kedua menjelaskan bahwa sistem koloid
Fe(OH)3 menjadi bermuatan positif karena partikel
koloidnya menyerap ion H+
4. Koagulasi

•
•
•
•
•
•

Koagulasi merupakan proses penggumpalan partikel koloid akibat berkurangnya kestabilan
sistem koloid. terjadi karena :
a. pengadukan, pemanasan dan pendinginan (mekanik)
Contoh:
– Darah merupakan sol butir-butir darah merah dalam plasma darah, bila dipanaskan akan
menggumpal.
– Agar-agar akan menggumpal bila didinginkan.

•

b. Penambahan elektrolit

•
•

c. Pencampuran koloid yang berbeda muatan
Koagulasi dapat terjadi karena setiap partikel koloid yang memiliki muatan berlawanan saling
menetralkan dengan gaya elektrostatik hingga membentuk partikel yang besar dan
menggumpal

•
•
•

d. Elektroforesis
Dapat menyebabkan koagulasi karena endapan pada salah satu elektrode semakin lama
semakin pekat dan akhirnya membentuk gumpalan.

•
.
•
Contoh proses koagulasi : perebusan telur melalui pemanasan sehingga protein
menggumpal, penjernihan air sungai dengan tawas atau PAC, pembentukkan delta
karena adanya elektrolit dari air laut, pembuatan tahu dengan penambahan larutan
elektrolit CaSO4.2H2O
5. Koloid pelindung
Koloid pelindung ialah koloid yang mempunyai sifat dapat
melindungi koloid lain dari proses koagulasi.
Berdasarkan perbedaan daya adsorpsi dari fase terdispersi terhadap
medium pendispersinya yang berupa zat cair, koloid dapat
dibedakan menjadi dua jenis. Sistem koloid di mana partikel
terdispersinya mempunyai daya adsorpsi yang relatif besar disebut
koloid liofil. Sedangkan sistem koloid dimana partikel terdispersinya
mempunyai daya adsorpsi yang relatif kecil disebut koloid liofob.
Koloid liofil bersifat stabil, sedangkan koloid liofob kurang stabil.
Koloid liofil bersifat lebih stabil, sedangkan koloid liofob bersifat
kurang stabil. Koloid liofil yang berfungsi sebagai koloid pelindung.
gelatin
6. Koloid liofil dan liofob
Koloid Liofil
Koloid liofil (suka cairan) adalah sifat koloid dimana terdapat gaya tarik
menarik yang cukup besar antara fase terdispersi dan medium
pendispersinya. Contoh: agar-agar, sol kanji, agar-agar, lem, cat, dispersi
kanji, sabun, deterjen, dan protein dalam air.
Ciri koloid Liofil : terlihat homogen, stabil, tidak tampak adanya medium
pendispersi,lebih kental dan membentuk gel.
Koloid Liofob
Koloid liofob (tidak suka cairan) adalah koloid di mana terdapat gaya tarik
menarik yang lemah atau bahkan tidak ada gaya tarik menarik antara fase
terdsipersi dan medium pendispersinya.Agar partikel terdispersi pada
sistem koloid nya stabil, cairan pendispersi harus terbatas..contohnya sol
belerang, sol emas atau dengan kata lain dispersi emas, Fe (OH)3, dan
belerang dalam air.
Liofil dan liofob
7. Dialisis
Merupakan proses penyaringan partikel koloid
dari ion ion yang terabsorpsi sehingga ion-ion
tersebut dihilangkan. Koloid yang
mengandung ion-ion dimasukkan dalam
kantung penyaring yang bersifat semi
permeabel(hanya dapat dilewati ion-ion dan
air tetapi tidak bisa dilewati partikel koloid)
1556247 634849257577231250

More Related Content

What's hot (18)

Makalah koloid4
Makalah koloid4Makalah koloid4
Makalah koloid4
 
Koloid
KoloidKoloid
Koloid
 
Koloid
KoloidKoloid
Koloid
 
Tugas ulfaaaa
Tugas ulfaaaaTugas ulfaaaa
Tugas ulfaaaa
 
Sifat & pembuatan koloid
Sifat & pembuatan koloidSifat & pembuatan koloid
Sifat & pembuatan koloid
 
Sistem koloid
Sistem koloidSistem koloid
Sistem koloid
 
Koloid
KoloidKoloid
Koloid
 
Koloid
KoloidKoloid
Koloid
 
Makalah koloid3
Makalah koloid3Makalah koloid3
Makalah koloid3
 
Sistem koloid powerpoint
Sistem koloid powerpointSistem koloid powerpoint
Sistem koloid powerpoint
 
Pembuatan koloid
Pembuatan koloidPembuatan koloid
Pembuatan koloid
 
Koloid
KoloidKoloid
Koloid
 
Pembuatan Koloid
Pembuatan KoloidPembuatan Koloid
Pembuatan Koloid
 
Sifat koloid dan partikel koloid bermuatan listrik
Sifat koloid dan partikel koloid bermuatan listrikSifat koloid dan partikel koloid bermuatan listrik
Sifat koloid dan partikel koloid bermuatan listrik
 
Koloid 1
Koloid 1Koloid 1
Koloid 1
 
Aaa presentasi koloid
Aaa presentasi koloidAaa presentasi koloid
Aaa presentasi koloid
 
Makalah sistem koloid (cutnyak)
Makalah sistem koloid (cutnyak)Makalah sistem koloid (cutnyak)
Makalah sistem koloid (cutnyak)
 
Sistem koloid
Sistem koloidSistem koloid
Sistem koloid
 

Similar to 1556247 634849257577231250

Similar to 1556247 634849257577231250 (20)

Koloid 111227172119-phpapp01
Koloid 111227172119-phpapp01Koloid 111227172119-phpapp01
Koloid 111227172119-phpapp01
 
Kimia Kelas 11 - 17. KOLOID.pdf
Kimia Kelas 11 - 17. KOLOID.pdfKimia Kelas 11 - 17. KOLOID.pdf
Kimia Kelas 11 - 17. KOLOID.pdf
 
Makalah koloid4
Makalah koloid4Makalah koloid4
Makalah koloid4
 
Koloid (kimia) wafa' mufidah xii ipa 2
Koloid (kimia) wafa' mufidah xii ipa 2Koloid (kimia) wafa' mufidah xii ipa 2
Koloid (kimia) wafa' mufidah xii ipa 2
 
Aplication jobstreet
Aplication jobstreetAplication jobstreet
Aplication jobstreet
 
Sistem koloid
Sistem koloidSistem koloid
Sistem koloid
 
Makalah koloid3
Makalah koloid3Makalah koloid3
Makalah koloid3
 
Koloid
KoloidKoloid
Koloid
 
Koloid
KoloidKoloid
Koloid
 
Rpp
RppRpp
Rpp
 
Makalah koloid3
Makalah koloid3Makalah koloid3
Makalah koloid3
 
Makalah sistem koloid
Makalah sistem koloidMakalah sistem koloid
Makalah sistem koloid
 
MAKALAH_KOLOID_LENGKAP.pdf
MAKALAH_KOLOID_LENGKAP.pdfMAKALAH_KOLOID_LENGKAP.pdf
MAKALAH_KOLOID_LENGKAP.pdf
 
Koloid (kimia) wafa' mufidah xii ipa 2
Koloid (kimia) wafa' mufidah xii ipa 2Koloid (kimia) wafa' mufidah xii ipa 2
Koloid (kimia) wafa' mufidah xii ipa 2
 
Koloid
KoloidKoloid
Koloid
 
Koloid kimia
Koloid kimiaKoloid kimia
Koloid kimia
 
Makalah kimia umum
Makalah kimia umumMakalah kimia umum
Makalah kimia umum
 
Sistem Koloid
Sistem KoloidSistem Koloid
Sistem Koloid
 
Hubungan farmasi dengan fisika 1
Hubungan farmasi dengan fisika 1Hubungan farmasi dengan fisika 1
Hubungan farmasi dengan fisika 1
 
CE5E5F6C-3B51-4198-A981-1277C8C12516.pdf
CE5E5F6C-3B51-4198-A981-1277C8C12516.pdfCE5E5F6C-3B51-4198-A981-1277C8C12516.pdf
CE5E5F6C-3B51-4198-A981-1277C8C12516.pdf
 

1556247 634849257577231250

  • 2. Nama anggota • • • • • • Agustina Pungki A. Ana Tika Wisnu W. Annisa Hanif R. Pratiwi Setyaningrum Rini Rinelly Risma Safitri
  • 3. Sifat-sifat koloid 1. Gerak Brown Gerak brown adalah gerak zigzag partikel koloid yang hanya dapat diamati dengan mikroskop ultra. Gerakan ini terjadi karena tumbukan yang tidak seimbang dari partikel/molekul medium(pendispersi) terhadap partikel koloid Gerak zigzag ini menyebabkan sistem koloid tetap stabil, tetap homogen, tidak mengendap karena partikel koloid bergerak terus menerus sehingga mampu mengimbangi gaya gravitasi, dan partikel koloid pun tidak mengendap
  • 4. • - Gerak Brown menyebabkan system koloid bersifat stabil • - Semakin kecil ukuran partikel koloid, semakin cepat gerakan zigzag partikel yang terjadi. • - Semakin besar ukuran partikel koloid, semakin lambat gerak zigzag partikel yang terjadi. • Gerak Brown sulit diamati dalam larutan dan tidak ditemukan dalam campuran heterogen zat cair dengan zat padat (suspensi). • Gerak Brown juga dipengaruhi oleh suhu.
  • 5. • Semakin tinggi suhu sistem koloid, maka semakin besar energi kinetik yang dimiliki partikel-partikel medium pendispersinya. Akibatnya, gerak Brown dari partikel-partikel terdispersinya semakin cepat. Demikian pula sebaliknya, semakin rendah suhu sistem koloid, maka gerak Brown semakin lambat.
  • 7. 2. Efek Tyndall Merupakan sifat koloid di mana partikel koloid menghamburkan cahaya yang dilewatkan pada sistem koloid. Pada larutan, cahaya yang dilewatkan akan diteruskan.
  • 8. Contoh efek tyndall di sekitar kita
  • 9. Contoh Efek Tyndall Dalam Kehidupan Seharihari : •Dalam bioskop, apabila terdapat asap mengepul maka dari cahaya proyektor akan terlihat lebih terang •Di daerah berkabut sorot lampu mobil terlihat lebih jelas •Sinar matahari yang masuk melewati celah, kedalam ruangan yang berdebu, pada sinar tsb terlihat debu-debu yang beterbangan.
  • 10. 3. Muatan koloid Sifat-sifat koloid yang bedasarkan muatan koloid dimanfaatkan dalam elektroforesis dan adsorpsi. a. Elektroforesis merupakan metode pemisahan berdasarkan perbedaan laju perpindahan(pergerakan) molekul koloid dalam medan listrik. Melalui elektroforesis muatan partikel koloid dapat ditentukan. Partikel koloid yang bermuatan negatif akan bergerak ke elektrode positif dan yang bermuatan positif akan bergerak ke arah elektrode negatif b. Adsorpsi partikel-partikel koloid bermuatan sejenis saling menolak. Hal itu penting agar partikel-partikel koloid tidak berkelompok. Muatan pada partikel koloid menyebabkan partikel koloid mampu menyerap, proses ini disebut adsorpsi. Penyerapan pada permukaan disebut adsorbsi, sedangkan penyerapan sampai pada lapisan dalam disebut absorbsi. Daya penyerapan ini menyebabkan beberapa sistem koloid mempunyai muatan tertentu sesuai muatan yang diserap
  • 11. Elektroforesis & Adsorpsi Gambar kedua menjelaskan bahwa sistem koloid Fe(OH)3 menjadi bermuatan positif karena partikel koloidnya menyerap ion H+
  • 12. 4. Koagulasi • • • • • • Koagulasi merupakan proses penggumpalan partikel koloid akibat berkurangnya kestabilan sistem koloid. terjadi karena : a. pengadukan, pemanasan dan pendinginan (mekanik) Contoh: – Darah merupakan sol butir-butir darah merah dalam plasma darah, bila dipanaskan akan menggumpal. – Agar-agar akan menggumpal bila didinginkan. • b. Penambahan elektrolit • • c. Pencampuran koloid yang berbeda muatan Koagulasi dapat terjadi karena setiap partikel koloid yang memiliki muatan berlawanan saling menetralkan dengan gaya elektrostatik hingga membentuk partikel yang besar dan menggumpal • • • d. Elektroforesis Dapat menyebabkan koagulasi karena endapan pada salah satu elektrode semakin lama semakin pekat dan akhirnya membentuk gumpalan. • . •
  • 13. Contoh proses koagulasi : perebusan telur melalui pemanasan sehingga protein menggumpal, penjernihan air sungai dengan tawas atau PAC, pembentukkan delta karena adanya elektrolit dari air laut, pembuatan tahu dengan penambahan larutan elektrolit CaSO4.2H2O
  • 14. 5. Koloid pelindung Koloid pelindung ialah koloid yang mempunyai sifat dapat melindungi koloid lain dari proses koagulasi. Berdasarkan perbedaan daya adsorpsi dari fase terdispersi terhadap medium pendispersinya yang berupa zat cair, koloid dapat dibedakan menjadi dua jenis. Sistem koloid di mana partikel terdispersinya mempunyai daya adsorpsi yang relatif besar disebut koloid liofil. Sedangkan sistem koloid dimana partikel terdispersinya mempunyai daya adsorpsi yang relatif kecil disebut koloid liofob. Koloid liofil bersifat stabil, sedangkan koloid liofob kurang stabil. Koloid liofil bersifat lebih stabil, sedangkan koloid liofob bersifat kurang stabil. Koloid liofil yang berfungsi sebagai koloid pelindung.
  • 16. 6. Koloid liofil dan liofob Koloid Liofil Koloid liofil (suka cairan) adalah sifat koloid dimana terdapat gaya tarik menarik yang cukup besar antara fase terdispersi dan medium pendispersinya. Contoh: agar-agar, sol kanji, agar-agar, lem, cat, dispersi kanji, sabun, deterjen, dan protein dalam air. Ciri koloid Liofil : terlihat homogen, stabil, tidak tampak adanya medium pendispersi,lebih kental dan membentuk gel. Koloid Liofob Koloid liofob (tidak suka cairan) adalah koloid di mana terdapat gaya tarik menarik yang lemah atau bahkan tidak ada gaya tarik menarik antara fase terdsipersi dan medium pendispersinya.Agar partikel terdispersi pada sistem koloid nya stabil, cairan pendispersi harus terbatas..contohnya sol belerang, sol emas atau dengan kata lain dispersi emas, Fe (OH)3, dan belerang dalam air.
  • 18. 7. Dialisis Merupakan proses penyaringan partikel koloid dari ion ion yang terabsorpsi sehingga ion-ion tersebut dihilangkan. Koloid yang mengandung ion-ion dimasukkan dalam kantung penyaring yang bersifat semi permeabel(hanya dapat dilewati ion-ion dan air tetapi tidak bisa dilewati partikel koloid)