SlideShare a Scribd company logo
MITIGASI BENCANA
BERBASIS KOMUNITAS
Diskusi Media Forum Merdeka Barat 9 (FMB9)
KEMENTERIAN SOSIAL
2018
2
DEFINISI UMUM
BENCANA adalah peristiwa atau rangkaian peristiwa yang mengancam dan mengganggu kehidupan dan
penghidupan masyarakat yang disebabkan, baik oleh faktor alam dan/atau faktor nonalam maupun
faktor manusia sehingga mengakibatkan timbulnya korban jiwa manusia, kerusakan lingkungan,
kerugian harta benda, dan dampak psikologis.
MITIGASI BENCANA adalah serangkaian upaya untuk mengurangi risiko bencana, baik melalui
pembangunan fisik maupun penyadaran dan peningkatan kemampuan menghadapi ancaman bencana.
BENCANA ALAM adalah
bencana yang diakibatkan oleh
peristiwa atau serangkaian
peristiwa yang disebabkan oleh
alam antara lain berupa gempa
bumi, tsunami, gunung meletus,
banjir, kekeringan, angin topan,
dan tanah longsor.
BENCANA NON ALAM adalah
bencana yang diakibatkan
oleh peristiwa atau rangkaian
peristiwa nonalam yang
antara lain berupa gagal
teknologi, gagal modernisasi,
epidemi, dan wabah penyakit.
BENCANA SOSIAL adalah
bencana yang diakibatkan
oleh peristiwa atau
serangkaian peristiwa yang
diakibatkan oleh manusia
yang meliputi konflik sosial
antar kelompok atau antar
komunitas masyarakat, dan
teror.
Definisi menurut UU No.24 Tahun 2007 tentang Penanggulangan Bencana
NATURAL
DISASTER
MAN MADE
DISASTER
Dit. Perlindungan
Sosial Korban
Bencana Alam
Dit. Perlindungan
Sosial Korban
Bencana Sosial
BENCANA
ALAM
BENCANA
NON ALAM
BENCANA
SOSIAL
Internasional Satuan Kerja Jenis Bencana
JENIS BENCANA DAN BIDANG TUGAS DI KEMENSOS RI
3
• UU nomor 24 Tahun 2007 tentang Penanggulangan Bencana;
• UU Nomor 11 Tahun 2009, tentang Kesejahteraan Sosial;
• UU Nomor 13 Tahun 2012 tentang Penangaan Fakir Miskin;
• PP Nomor 21 Tahun 2008 tentang Penyelenggaraan Penanggulangan Bencana;
• PP Nomor 39 Tahun 2012 tentang Penyelenggaraan Kesejahteraan Sosial;
• Instruksi Presiden Nomor 4 Tahun 2012 tentang Penanggulangan Bencana Banjir
dan Longsor;
• Peraturan Menteri Sosial RI No.128 Tahun 2011 tentang Kampung Siaga Bencana;
• Peraturan Menteri Sosial RI No. 29 Tahun 2012 tentang Taruna Siaga Bencana;
• Peraturan Menteri Sosial RI No. 20 Tahun 2012 tentang Prosedur Dan Mekanisme
Penyaluran Cadangan Beras Pemerintah Untuk Penanganan Tanggap Darurat;
• Peraturan Menteri Sosial Nomor 26 Tahun 2015 tentang Pedoman Koordinasi
Klaster Pengungsian dan Perlindungan;
• Peraturan Menteri Sosial Nomor 4 Tahun 2015 tentang Bantuan Langsung Berupa
Uang Tunai Bagi Korban Bencana.
DASAR HUKUM
Nota Kesepahaman antara
BNPB dan KEMENSOS
Nomor : 37/BNPB/III/2015,
No: 4 Tahun 2015
01
• Melaksanakan penyediaan dan
penyaluran bantuan bencana
• Memberikan pelayanan
psikososial korban bencana
Nota Kesepahaman antara
KEMENSOS dan BASARNAS
Nomor : 5 Tahun 2016,
Nomor : MOU-05/III/BSN-
2016
02
Pengelolaan dan pertukaran
informasi dalam penyelenggaraan
pencarian dan pertolongan
Nota Kesepahaman antara
KEMENSOS dan BMKG :
Nomor 7 Tahun 2016,
Nomor : KS.301/006/
KB/III/2016.
03
Penyebarluasan informasi
meteorologi, klimatologi &
geofisika
Nota Kesepahaman antara
KEMENSOS dan Palang
Merah Indonesia.
04
Penanggulangan bencana
(pelayanan sosial kesehatan dan
psikososial) serta pembinaan
donor darah sukarela
Nota Kesepahaman antara
KEMENSOS dan World
Food Programme (WFP)
05
Peningkatan kecepatan, kesesuaian
dan efektivitas tanggap darurat
bencana melalui kesiapan logistik
darurat.
NOTA KESEPAHAMAN
Kesehatan
Pencarian Dan
Penyelamatan
Logistik
Pengungsian,
Perlindungan &
Psikososial
Pendidikan
Sarana Dan
Prasarana
Ekonomi
Pemulihan Dini
PEMBAGIAN TUGAS DALAM KLASTER NASIONAL
BIDANG PENANGGULANGAN BENCANA
Wakil Koordinator
Wakil
Koordinator
Koordinator
Koordinator
6
ARAH KEBIJAKAN
7
1
Pengembangan Community
Based Disaster Management
(CBDM) secara komperhensif di
lokasi rawan bencana
3
Percepatan layanan
pemenuhan kebutuhan dasar
bagi korban bencana alam dan
sosial
5
Modernisasi manajemen
logistik
4
Penguatan kapasitas SDM
penanggulangan bencana
secara berkelanjutan
2
Perluasan jangkauan sistem
penanggulangan bencana bidang
perlindungan sosial yang
mendekati daerah rawan bencana
SEBELUM PADA SAAT
SESUDAH
1. Membangun Sistem PB Bidang
Perlindungan Sosial
2. Menyiapkan sarana dan prasana
pendukung
3. Mengembangkan kapasitas SDM
Tagana dan relawan sosial
4. Membentuk Kampung Siaga
Bencana
5. Membentuk Forum Keserasian
Sosial dan Kearifan Lokal
6. Sosialisasi, simulasi, dan gladi
lapangan
SOCIAL
ASSISTANCE
SOCIAL
CAPACITY
1.Aktivasi Sistem PB Bidang
Perlindungan Sosial
2.Pengerahan SDM Tagana dan relawan
sosial
3.Pemberian bantuan pemenuhan
kebutuhan dasar dan pelayanan sosial
lainya
4.Advokasi dan layanan dukungan
psikososial
SOCIAL
RECOVERY
1.Pemberian bantuan
pemulihan (santunan
sosial, jaminan hidup
dan bantuan stimulan
lainya
2.Advokasi dan layanan
dukungan psikososial
3.Melaksanakan rujukan
SEKTOR
SEKTOR BNPB/BPBD DIDUKUNG
SEKTOR & MITRA
KERJA 8
PERAN KEMENTERIAN SOSIAL DALAM PENANGGULANGAN BENCANA
PRA BENCANA
TUGAS : Membangun sistem kesiapsiagaan dan
mitigasi bencana
URAIANTUGAS :
1. Menyiapkan bufferstock (barang persediaan)
yang ada di gudang pusat, regional dan
provinsi di seluruh Indonesia, meliputi :
permakanan, sandang, serta kebutuhan
keluarga dan anak.
2. Menyiapkan sarana dan prasarana seperti alat
evakuasi, kendaraan siaga bencana dan alat
komunikasi,
3. Peningkatan kapasitas masyarakat : Kampung
Siaga Bencana/KSB, Taruna Siaga
Bencana/TAGANA
4. Peningkatan kapasitas petugas (pegawai
Dinas Sosial Provinsi, Kabupaten/Kota yang
melaksanakan penanggulangan bencana alam.
PASCA BENCANA
TUGAS : Melakukan kegiatan pemulihan dan penguatan
korban bencanaalam
URAIAN TUGAS :
1. Santunan bagi Ahli Waris (Rp. 15 jt)/ dan Santunan Korban
Luka Berat (maksimum Rp. 5 jt)
2. Bantuan bahan bangunan rumah (BBR)
(Rp.5 jt - Rp. 25 jt)
3. Bantuan Isi Hunian Sementara/Tetap (sesuai kebutuhan
standaratau maks. Rp. 3 jt)
4. Bantuan alat-alat kebersihan dan peralatan mata
pencaharian (menyesuaikan kondisi)
5. Bantuan Jaminan Hidup (Rp. 10.000/jiwa/hari) selama
3 bulan
6. IntervensiLayanan Dukungan Psikososial.
SAAT BENCANA
TUGAS : Mengaktivasi sistem yang sudah dipersiapkan
untuk penanggulanganbencana alam secara terpadu
URAIAN TUGAS :
1. Pemenuhan kebutuhan dasar (pangan, sandang dan
papan) dengan cara penyaluran langsung atau
pendirian dapur umum, pendirian tempat hunian
sementara/pengungsian.
2. Pengerahan personil Taruna Siaga Bencana
(TAGANA)dan Tim KSB.
3. Penanganan khusus bagi kelompok rentan
4. Pelayanan psikososiaL dan Advokasi Sosial
PENUGASAN DALAM SIKLUS PENANGGULANGAN BENCANA
KESIAPSIAGAAN BENCANA KEMENSOS RI
10
PENYIAPAN BUFFER STOCK (BARANG
PERSEDIAAN_ DAN SISTEM LOGISTIK
PENYIAPAN SARANA DAN
PRASARANA
PENYIAPAN TAGANA, KSB DAN
PETUGAS LAIN FOKUS KEPADA PENGUNGSI DAN KELOMPOK RENTAN
AKTIVASI KLASTER NASIONAL
PEMBERIAN
BANTUAN
PEMULIHAN SOSIAL
PRA BENCANA SAAT BENCANA PASCA BENCANA
Bantuan Perlindungan Sosial Korban Bencana Alam
SDM Bencana Alam
2015 2016 2017
201.540
Jiwa
281.33
2 Jiwa
275.148
jiwa
24.200
Jiwa
29.919
Jiwa
40.584
97
Lokasi
80
Lokasi
100
Lokasi
7.070
Orang
6.875
Orang
5.610
Orang
Kampung
Siaga Bencana
Bantuan
Pemulihan Sosial
BantuanDarurat
Keterangan:
• Bantuan Darurat : Lauk Pauk, Sandang, Keperluan
Keluarga, Beras, Perlengkapan Evakuasi.
• Pemulihan Sosial : Santunan, Jaminan Hidup, Isi Huntap,
Bahan Bangunan Rumah dan Pendamping Sosial.
11
SDM Bencana Non
Alam dan Sosial
2015 2016 2017
156.000
Jiwa
9.729
Jiwa
38.124
Jiwa
983 Jiwa
3.064
Jiwa
3.964
Jiwa
550
Lokasi
245
Lokasi
247
Lokasi
335
Orang
75
Orang
410
Orang
Keserasian dan
Kearifan Lokal
Pemulihan dan
Reintegrasi Sosial
BantuanDarurat
Bantuan Perlindungan Sosial Korban Bencana Non Alam dan Sosial
Keterangan:
• Bantuan Darurat : Bufferstock, Santunan, Jaminan Hidup, Isi
hunian Sementara dan BBR
• Pemulihan dan Reintegrasi Sosial : Rekonsiliasi Pasca Konflik
CAPAIAN PEMBERIAN BANTUAN KORBAN BENCANA ALAM, NON ALAM
DAN SOSIAL
POTENSI PENANGGULANGAN BENCANA ALAM
Tagana
Barang
Persediaan
Gudang
Logistik
Kerjasama
Lembaga
Pemerintahan
dan NGO Alat dan
Sistem
Komunikasi
Alat
Evakuasi
Kendaraan
Siaga
Bencana
Kampung
Siaga
Bencana
TAGANA dan Sahabat TAGANA
Sebanyak 35.796 personil
di 34 Provinsi
Kampung Siaga Bencana(KSB)
583 Lokasi di 34 Provinsi
Kendaraan Siaga Bencana
 Mobil DUMLAP
 Mobil RTU
 Truck Bak Kayu
 Mobil Tangki Air
 Motor Trail
Alat Evakuasi
 Tenda pengungsi
 Tenda dapur umum
 Tenda keluarga
 Perahu karet
 Perahu seafrog polytheline
 Perahu Dolphyn
 Kapal cepat evakuasi dan logistik
Mitra Kerja
 Kementerian/Lembaga
terkait
 4 UN
 12 INGO
 Lebih dari 100 NGO
 CSR
Gudang Logistik
 Gudang Pusat (1 lokasi)
 Gudang Regional (2 lokasi)
 Gudang Provinsi (34 lokasi)
 Gudang Kab/Kota (514 lokasi)
Barang Persediaan
 Permakanan
 Sandang
 Kebutuhan keluarga dan anak
 Kebutuhan khusus untuk
penyandang disabilitas
 SIM Logistik
 SIM TAGANA
Sistem Komunikasi
 Team SPEAk
 Alkom Radio d 549 posko
 Repeater disetiap posko Prov
SIM PB Terintegrasi
INOVASI INTEGRASI SIM BENCANA BERBASIS GIS
Pusdatin Kesos
Fasilitas server & CC room
Layananwebsdervices
Prakiraan cuacadan
gempa
Layayananweb service
ina risk & data bencana
SIM Log Bantuan
buferstockbencana
SIM Tagana
Jumlah,sebaran &
spesialisasi
Rekap data jenis dan
sebaran Kendaraan
Siaga Bencana
Rekap data jumlah dan
lokasi Kampung Siaga
Bencana
Mobil Komando
Lapangan
Pusdalop TaganaDinas
Sosial Prop/Kab/Kota
Wilayah lokasi bencana
sesuai Goggle Map
Aplikkasi basis
GIS
13
Taruna Siaga Bencana (TAGANA) Sahabat TAGANA Petugas Layanan Dukungan Psikososial
29694,
0
32947,
0
35,796
25000,0
30000,0
35000,0
40000,0
Tahun
2015
Tahun
2016
Tahun
2017
3740,
0
5550,
0
7040,
0
-
5000,0
10000,0
Tahun
2015
Tahun
2016
Tahun
2017
29694,
0
32947,
0
63140,
0
-
20000,0
40000,0
60000,0
80000,0
Tahun
2015
Tahun
2016
Tahun
2017
PERKEMBANGAN PETUGAS PENANGGULANGAN BENCANA
14
Perkembangan Jumlah Tenaga Pelopor Perdamaian
 Tenaga pelopor perdamaian merupakan
relawan terlatih yang diharapkan menjadi
agen-agen perdamaian yang mampu
mendeteksi dan mengelola berbagai
persoalan sosial di masyarakat khususnya
dalam pencegahan konflik sosial
 Deteksi dan cegah dini (early warning and
respons) terhadap potensi konflik sosial di
masyarakat merupakan kompetensi utama
tenaga pelopor perdamaian.
102
234
388
516
788
1054
1454
0
200
400
600
800
1000
1200
1400
1600
2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017
Pembinaan dan Pemantapan Tenaga Pelopor Perdamaian
di Taman Safari Kota Bogor Tahun 2015
TENAGA PELOPOR PERDAMAIAN
15Pembinaan dan Pemantapan Tenaga Pelopor Perdamaian
Di Jakarta Tahun 2017
TARUNA SIAGA BENCANA (TAGANA) NASIONAL
TUJUAN
Taruna Siaga Bencana selanjutnya disingkat
sebagai TAGANA adalah relawan sosial atau
Tenaga Kesejahteraan Sosial berasal dari
masyarakat yang memiliki kepedulian dan aktif
dalam penanggulangan bencana bidang
perlindungan sosial.
(Permensos No. 28 Tahun 2012)
TAGANA MUDA
35.206 Personil
TAGANA MADYA
590 Personil
UMUM : 18.980 Personil
16
: 7.040 Personil
17 17
18
Peran serta masyarakat diperlukan dalam kegiatan
penanggulangan bencana.
Kampung Siaga Bencana yang selanjutnya disebut KSB
adalah wadah penanggulangan bencana berbasis
masyarakat yang dijadikan kawasan / tempat untuk
program penanggulangan bencana.
Masyarakat dikelompokkan dalam satu wadah
kepengurusan dan diharapkan mampu melestarikan
nilai kearifan lokal dalam penyusunan perencanaan,
pelaksanaan dan pengendalian untuk mengurangi
ancaman dan dampak resiko bencana.
(Permensos No. 128 Tahun 2011 tentang Kampung Siaga
Bencana)
344
424
583
0
100
200
300
400
500
600
Tahun 2015 Tahun 2016 Tahun 2017
Simulasi penanggulangan bencana dalam rangka
pembentukan Kampung Siaga Bencana di Sukabumi
KAMPUNG SIAGA BENCANA
19
 Pergeseran paradigma penanganan konflik
dari paradigma keamanan menuju
pencegahan menjadi inisiatif utama
terbentuknya Kampung Keserasian Sosial .
 Kampung Keserasian Sosial adalah program
pencegahan konflik yang bertujuan
membangun dan memperkuat kerukunan
warga untuk menciptakan harmonisasi sosial
di masyarakat pada daerah rawan konflik di
Indonesia. Bantuan diberikan senilai Rp.
109.000.000,- per kampung.
 Produk Kampung Keserasian Sosial adalah
terbentuknya Forum Keserasian Sosial yang
diharapkan menjadi media penyampai pesan
dan aktivitas perdamaian di masyarakat.
Perkembangan Kampung Keserasian Sosial
KAMPUNG KESERASIAN SOSIAL
20
Pendirian Tugu KS di Kab.
Batang, jawa Tengah Tahun
2013
100
145
247
2015 2016 2017
2015 2016 2017
 Penguatan kearifan lokal merupakan upaya
membangun nilai-nilai budaya lokal sebagai
media dalam pencegahan konflik sosial di
masyarakat. Bantuan diberikan senilai
Rp.50.000.000,- per kelompok.
 Bantuan diberikan kepada kelompok
masyarakat yang mengkampayekan
perdamaian melalui seni atau budaya,
bantuan tersebut dapat berupa perlengkapan
kesenian
Penguatan Kearifan Lokal di Desa Margomulyo Kota Malang, Februari 2017
PerkembanganJumlah Kelompok Penguatan Kearifan Lokal
PENGUATAN KEARIFAN LOKAL
21
• Kesiapan Supply (Fasilitas dan Layanan
Pendidikan dan Kesehatan)
• Ketersediaan SDM (Pendamping dan
Operator)
• Faktor Pendukung Lain (Sebaran Wilayah,
Transportasi, Jalan, dan Infrrastruktur
Lainnya)
Agar dampak
lebih signifikan,
perluasan PKH
diarahkan pada
kelompok
miskin yang
belum
memperoleh
bantuan.
Upaya
khusus
perluasan
PKH
Kendala
Perluasan
PKH :
PKH AKSES
Kementerian Sosial (Kemensos) menargetkan kelompok keluarga 'Jamila'
dan 'Sadikin' bisa diatasi dengan Program Keluarga Harapan (PKH) Akses.
Jamila sendiri berarti keluarga jadi miskin lagi akibat bencana atau
lainnya, sedangkan Sadikin adalah mereka yang sakit sedikit jadi miskin.
22
REKAPITULASI PENANGANAN BENCANA TAHUN 2018
23
NO URAIAN JUMLAH
1. Penanganan KLB di Kabupaten Asmat 5.529.000.000
2. Penanganan Korban Gempa Bumi di Banten – Jabar 2.479.123.880
3. Penanganan Korban Tanah Longsor di Bogor 135.358.320
4. Penanganan Korban Erupsi Gunung Sinabung di Karo 2.720.400.000
5. Penanganan Korban Banjir di Cirebon 540.771.835
6. Penanganan Korban Tanah Longsor dan Banjir di Brebes 1.174.632.150
TOTAL 12.579.286.185
REKAPITULASI BANTUAN PENANGANAN KLB DI ASMAT
NO JENIS BANTUAN NILAI (Rp)
1. Bantuan Logistik 804.680.000
2. Bantuan Program Komunitas Adat
Terpencil
3.102.870.000
3. Bantuan Program Keluarga Harapan
(567 KPM)
1.134.000.000
4. Pembentukan Kampung Siaga Bencana 128.450.000
5. Perekrutan Tagana Muda 309.000.000
6. Penguatan Kearifan Lokal 50.000.000
TOTAL 5.529.000.000
24
REKAPITULASI BANTUAN KORBAN GEMPA BUMI DI BANTEN - JABAR
NO JENIS BARANG NILAI (Rp)
1. Logistik Tanggap Darurat Propinsi
Banten
243.038.350
2. Logistik Tanggap Darurat Propinsi
Jawa Barat
1.835.755.530
3. Santunan Ahli Waris 15.000.000
4. Kendaraan Siaga Bencana Berupa
Mobil Tangki Air
385.330.000
TOTAL 2.479.123.880
25
26
REKAPITULASI BANTUAN KORBAN TANAH LONGSOR DI BOGOR
NO JENIS BANTUAN JUMLAH (RP)
1 Bantuan Logistik 25.058.320,-
2 Santunan Ahli Waris (6 orang) 90.000.000,-
3 Santunan Luka – Luka (9 orang) 18.000.000,-
5 Sembako (15 orang) 2.250.000,-
JUMLAH 135.358.320,-
27
REKAPITULASI BANTUAN KORBAN ERUPSI GN SINABUNG DI KARO
NO JENIS BANTUAN VOLUME JUMLAH
1. Bantuan Jaminan Hidup 1.506 Jiwa 1.355.400.000
2. Bantuan Isi Hunian Tetap 455 KK 1.365.000.000
JUMLAH 2.720.400.000
Penerima bantuan adalah korban yang telah
selesai proses relokasi mandiri.
REKAPITULASI BANTUAN KORBAN BANJIR DI CIREBON
28
NO JENIS BANTUAN JUMLAH (RP)
1 Bantuan Logistik Tanggap Darurat 347.301.150,-
2 Bantuan Logistik Buffer Stock Prov. Jawa
Barat
178.470.685,-
3 Santunan Ahli Waris ( 1 orang) 15.000.000,-
JUMLAH 540.771.835,-
REKAPITULASI BANTUAN KORBAN LONGSOR DAN BANJIR DI BREBES
29
NO JENIS BANTUAN JUMLAH (RP)
1 Bantuan Logistik Tanggap Darurat 347.301.150,-
2 Bantuan Logistik Buffer Stock Prov. Jawa Tengah 47.396.000,-
3 Santunan Ahli Waris ( 13 orang) 195.000.000,-
4 Santunan Luka – Luka (12 orang) 24.000.000,-
5 Sembako (250 orang) 37.500.000,-
6 Mobil Dapur Umum Lapangan (1 Unit) 523.435.000,-
JUMLAH 1.174.632.150,-
NO PROVINSI JLH TAGANA JLH KSB
1 ACEH 795 Personil 23 Lokasi
2 SUMATERA UTARA 844 Personil 15 Lokasi
3 SUMATERA BARAT 612 Personil 17 Lokasi
4 RIAU 789 Personil 12 Lokasi
5 JAMBI 820 Personil 20 Lokasi
6 SUMATERA SELATAN 1.112 Personil 17 Lokasi
7 BENGKULU 803 Personil 16 Lokasi
8 LAMPUNG 814 Personil 13 Lokasi
9 BANGKA BELITUNG 456 Personil 12 Lokasi
10 KEPULAUAN RIAU 546 Personil 13 Lokasi
11 DKI JAKARTA 2.099 Personil 51 Lokasi
12 JAWA BARAT 1.534 Personil 50 Lokasi
13 JAWA TENGAH 1.479 Personil 16 Lokasi
14 DI YOGYAKARTA 1.034 Personil 27 Lokasi
15 JAWA TIMUR 1.610 Personil 23 Lokasi
16 BANTEN 1.452 Personil 9 Lokasi
17 BALI 674 Personil 12 Lokasi
18 NUSA TENGGARA BARAT 641 Personil 12 Lokasi
JUMLAH TAGANA DAN KSB TAHUN 2018
NO PROVINSI JLH TAGANA JLH KSB
19 NUSA TENGGARA TIMUR 824 Personil 13 Lokasi
20 KALIMANTAN BARAT 853 Personil 13 Lokasi
21 KALIMANTAN TENGAH 1.010 Personil 19 Lokasi
22 KALIMANTAN SELATAN 1.186 Personil 20 Lokasi
23 KALIMANTAN TIMUR 733 Personil 11 Lokasi
24 KALIMANTAN UTARA 183 Personil 7 Lokasi
25 SULAWESI UTARA 726 Personil 16 Lokasi
26 SULAWESI TENGAH 716 Personil 14 Lokasi
27 SULAWESI SELATAN 1.053 Personil 11 Lokasi
28 SULAWESI TENGGARA 762 Personil 12 Lokasi
29 GORONTALO 1.276 Personil 16 Lokasi
30 SULAWESI BARAT 611 Personil 10 Lokasi
31 MALUKU 843 Personil 20 Lokasi
32 MALUKU UTARA 699 Personil 13 Lokasi
33 PAPUA BARAT 1.047 Personil 9 Lokasi
34 PAPUA 1.060 Personil 21 Lokasi
JUMLAH KESELURUHAN 35.796 Personil 583 Lokasi30
NO PROVINSI JLH KS JLH RIFLOK
1. JAWA BARAT 108 LOKASI 30 LOKASI
2. JAWA TIMUR 92 LOKASI 26 LOKASI
3. JAWA TENGAH 52 LOKASI 6 LOKASI
4. JAKARTA 2 LOKASI 2 LOKASI
5. SUMATERA BARAT 43 LOKASI 12 LOKASI
6. BENGKULU 25 LOKASI 3 LOKASI
7. RIAU 6 LOKASI 5 LOKASI
8. JAMBI 15 LOKASI 9 LOKASI
9. KEP. BANGKA BELITUNG 31 LOKASI 3 LOKASI
10. ACEH 39 LOKASI 2 LOKASI
11. SUMATERA UTARA 38 LOKASI 6 LOKASI
12. SUMATERA SELATAN 36 LOKASI 5 LOKASI
13. LAMPUNG 59 LOKASI 17 LOKASI
14. BANTEN 30 LOKASI 27 LOKASI
15. BALI 36 LOKASI 10 LOKASI
16. NTT 36 LOKASI 3 LOKASI
17. NTB 57 LOKASI 14 LOKASI
18. KALIMANTAN BARAT 58 LOKASI 2 LOKASI
JUMLAH KAMPUNG KESERASIAN SOSIAL DAN KEARIFAN LOKAL TAHUN 2018
31
NO PROVINSI JLH KS JLH RIFLOK
19. JOGJAKARTA - 7 LOKASI
20. KEP. RIAU - 2 LOKASI
21. KALIMANTAN TENGAH 6 LOKASI -
22. KALIMANTAN TIMUR 6 LOKASI 2 LOKASI
23. KALIMANTAN SELATAN 4 LOKASI 2 LOKASI
24. KALIMANTAN UTARA - 1 LOKASI
25. GORONTALO 7 LOKASI 1 LOKASI
26. SULAWESI UTARA 49 LOKASI 15 LOKASI
27. SULAWESI TENGAH 71 LOKASI 8 LOKASI
28. SULAWESI SELATAN 161 LOKASI 9 LOKASI
29. SULAWESI BARAT 32 LOKASI 7 LOKASI
30. SULAWESI TENGGARA 74 LOKASI 11 LOKASI
31. MALUKU 26 LOKASI -
32. MALUKU UTARA 19 LOKASI 1 LOKASI
33. PAPUA 12 LOKASI -
34. PAPUA BARAT 2 LOKASI -
JUMLAH 1.547 LOKASI 256 LOKASI
REKAPITULASI KENDARAAN PENANGGULANGAN BENCANA
NO PROVINSI
KENDARAANPENANGGULANGANBENCANA
RTU DUMLAP TRUCK T. AIR WT MOTORK.CPT
1. ACEH 22 23 8 5 0 19 0
2. SUMATERAUTARA 23 17 11 5 1 29 1
3. SUMATERABARAT 22 22 6 6 2 20 5
4. RIAU 16 11 7 3 0 12 1
5. JAMBI 13 14 3 4 0 13 1
6. BENGKULU 11 13 5 5 0 12 0
7. KEPULAUAN RIAU 8 9 2 3 0 9 2
8. SUMATERASELATAN 15 17 6 4 1 19 2
9. KEP.BANGKABELITUNG 9 9 5 6 0 9 0
10. LAMPUNG 12 13 6 7 0 15 0
11. BANTEN 9 7 4 3 1 11 0
12. DKI JAKARTA 7 2 2 2 0 2 0
13. JAWA BARAT 27 20 9 7 1 27 0
14. JAWA TENGAH 31 24 8 7 0 37 0
15. DI YOGYAKARTA 8 8 5 4 0 7 0
16. JAWA TIMUR 28 26 9 6 1 43 2
17. BALI 10 9 2 5 0 9 0
NO PROVINSI
KENDARAANPENANGGULANGANBENCANA
RTU DUMLAP TRUCK T. AIR WT MOTORK.CPT
18. NTB 13 14 5 9 0 13 0
19. NTT 12 17 8 18 1 22 2
20. KALIMANTANSELATAN 13 14 7 3 0 16 2
21. KALTIM 8 9 5 4 0 10 1
22. KALTARA 4 6 2 1 0 7 0
23. KALIMANTANBARAT 13 9 7 2 1 16 6
24. KALIMANTANTENGAH 13 11 6 3 1 15 0
25. SULAWESITENGAH 17 12 8 6 0 13 2
26. SULAWESIUTARA 18 15 4 4 1 15 6
27. SULAWESISELATAN 24 24 9 11 1 29 2
28. SULAWESIBARAT 7 6 6 1 0 7 0
29. SULAWESITENGGARA 14 12 3 4 0 16 7
30. GORONTALO 8 8 6 6 0 8 0
31. MALUKU 9 5 5 3 0 7 3
32. MALUKUUTARA 11 10 5 5 0 10 6
33. PAPUA 11 17 5 3 1 22 10
34. PAPUA BARAT 11 6 7 1 0 14 3
JUMLAH 475 439 197 166 13 520 64
SATUAN = UNIT (Tersebar di Kab/Kota) 32
TERIMA KASIH
KEMENTERIAN SOSIAL RI
www.kemsos.go.id

More Related Content

What's hot

Peran serta dalam pengembangan masyarakat
Peran serta dalam pengembangan masyarakatPeran serta dalam pengembangan masyarakat
Peran serta dalam pengembangan masyarakat
Ainur
 
Buku Panduan Penyehatan Lingkungan Permukiman
Buku Panduan Penyehatan Lingkungan PermukimanBuku Panduan Penyehatan Lingkungan Permukiman
Buku Panduan Penyehatan Lingkungan Permukiman
Joy Irman
 
Standar profesi sanitarian
Standar profesi sanitarianStandar profesi sanitarian
Standar profesi sanitarian
denia28
 
Protap penanggulangan bencana
Protap penanggulangan bencanaProtap penanggulangan bencana
Protap penanggulangan bencanaJoni Iswanto
 
03.isu isu pemberdayaan masyarakat dalam uu desa
03.isu isu pemberdayaan masyarakat dalam uu desa03.isu isu pemberdayaan masyarakat dalam uu desa
03.isu isu pemberdayaan masyarakat dalam uu desadeivie dedep
 
Partisipasi Masyarakat dan Antispasi Bencana
Partisipasi Masyarakat dan Antispasi BencanaPartisipasi Masyarakat dan Antispasi Bencana
Partisipasi Masyarakat dan Antispasi Bencana
musniumar
 
Peran Masyarakat dalam Pengelolaan Sampah
Peran Masyarakat dalam Pengelolaan SampahPeran Masyarakat dalam Pengelolaan Sampah
Peran Masyarakat dalam Pengelolaan Sampah
Joy Irman
 
sanitasi lingkungan pariwisata
sanitasi lingkungan pariwisatasanitasi lingkungan pariwisata
sanitasi lingkungan pariwisata
aprinias
 
Penilaian sanitasi-rumah
Penilaian sanitasi-rumahPenilaian sanitasi-rumah
Penilaian sanitasi-rumah
David Laksamana Caesar
 
Pengolahan leachate
Pengolahan leachatePengolahan leachate
Pengolahan leachate
infosanitasi
 
Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) (bagian 1/5)
Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) (bagian 1/5)Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) (bagian 1/5)
Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) (bagian 1/5)
infosanitasi
 
DISASTER MANAGEMENT (Penanggulangan Bencana)
DISASTER MANAGEMENT (Penanggulangan Bencana)DISASTER MANAGEMENT (Penanggulangan Bencana)
DISASTER MANAGEMENT (Penanggulangan Bencana)Muhammad Taqwan
 
LOGISTIK PADA PENANGGULANGAN BENCANA BIDANG PERLINDUNGAN SOSIAL
LOGISTIK PADA PENANGGULANGAN BENCANA BIDANG PERLINDUNGAN SOSIALLOGISTIK PADA PENANGGULANGAN BENCANA BIDANG PERLINDUNGAN SOSIAL
LOGISTIK PADA PENANGGULANGAN BENCANA BIDANG PERLINDUNGAN SOSIAL
Pekerja Sosial Masyarakat
 
372038775-Analisis-SWOT-Stunting.docx
372038775-Analisis-SWOT-Stunting.docx372038775-Analisis-SWOT-Stunting.docx
372038775-Analisis-SWOT-Stunting.docx
MakbulSiregar
 
Penanggulangan bencana terpadu by Maria Haryanti Butarbutar
Penanggulangan bencana terpadu by Maria Haryanti ButarbutarPenanggulangan bencana terpadu by Maria Haryanti Butarbutar
Penanggulangan bencana terpadu by Maria Haryanti Butarbutar
Maria Haryanthi Butar-Butar
 
Perdes no. 16 th 2014 ttg desa siaga bencana
Perdes no. 16 th 2014 ttg desa siaga bencanaPerdes no. 16 th 2014 ttg desa siaga bencana
Perdes no. 16 th 2014 ttg desa siaga bencana
ari saridjo
 

What's hot (20)

Mengenal bencana
Mengenal bencanaMengenal bencana
Mengenal bencana
 
Peran serta dalam pengembangan masyarakat
Peran serta dalam pengembangan masyarakatPeran serta dalam pengembangan masyarakat
Peran serta dalam pengembangan masyarakat
 
Buku Panduan Penyehatan Lingkungan Permukiman
Buku Panduan Penyehatan Lingkungan PermukimanBuku Panduan Penyehatan Lingkungan Permukiman
Buku Panduan Penyehatan Lingkungan Permukiman
 
Standar profesi sanitarian
Standar profesi sanitarianStandar profesi sanitarian
Standar profesi sanitarian
 
Protap penanggulangan bencana
Protap penanggulangan bencanaProtap penanggulangan bencana
Protap penanggulangan bencana
 
03.isu isu pemberdayaan masyarakat dalam uu desa
03.isu isu pemberdayaan masyarakat dalam uu desa03.isu isu pemberdayaan masyarakat dalam uu desa
03.isu isu pemberdayaan masyarakat dalam uu desa
 
Partisipasi Masyarakat dan Antispasi Bencana
Partisipasi Masyarakat dan Antispasi BencanaPartisipasi Masyarakat dan Antispasi Bencana
Partisipasi Masyarakat dan Antispasi Bencana
 
Peran Masyarakat dalam Pengelolaan Sampah
Peran Masyarakat dalam Pengelolaan SampahPeran Masyarakat dalam Pengelolaan Sampah
Peran Masyarakat dalam Pengelolaan Sampah
 
Ka andal-01
Ka andal-01Ka andal-01
Ka andal-01
 
sanitasi lingkungan pariwisata
sanitasi lingkungan pariwisatasanitasi lingkungan pariwisata
sanitasi lingkungan pariwisata
 
Penilaian sanitasi-rumah
Penilaian sanitasi-rumahPenilaian sanitasi-rumah
Penilaian sanitasi-rumah
 
Pengolahan leachate
Pengolahan leachatePengolahan leachate
Pengolahan leachate
 
pengemas
pengemaspengemas
pengemas
 
Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) (bagian 1/5)
Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) (bagian 1/5)Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) (bagian 1/5)
Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) (bagian 1/5)
 
DISASTER MANAGEMENT (Penanggulangan Bencana)
DISASTER MANAGEMENT (Penanggulangan Bencana)DISASTER MANAGEMENT (Penanggulangan Bencana)
DISASTER MANAGEMENT (Penanggulangan Bencana)
 
LOGISTIK PADA PENANGGULANGAN BENCANA BIDANG PERLINDUNGAN SOSIAL
LOGISTIK PADA PENANGGULANGAN BENCANA BIDANG PERLINDUNGAN SOSIALLOGISTIK PADA PENANGGULANGAN BENCANA BIDANG PERLINDUNGAN SOSIAL
LOGISTIK PADA PENANGGULANGAN BENCANA BIDANG PERLINDUNGAN SOSIAL
 
372038775-Analisis-SWOT-Stunting.docx
372038775-Analisis-SWOT-Stunting.docx372038775-Analisis-SWOT-Stunting.docx
372038775-Analisis-SWOT-Stunting.docx
 
Penanggulangan bencana terpadu by Maria Haryanti Butarbutar
Penanggulangan bencana terpadu by Maria Haryanti ButarbutarPenanggulangan bencana terpadu by Maria Haryanti Butarbutar
Penanggulangan bencana terpadu by Maria Haryanti Butarbutar
 
Perdes no. 16 th 2014 ttg desa siaga bencana
Perdes no. 16 th 2014 ttg desa siaga bencanaPerdes no. 16 th 2014 ttg desa siaga bencana
Perdes no. 16 th 2014 ttg desa siaga bencana
 
Pengelolaan risiko (1)
Pengelolaan risiko (1)Pengelolaan risiko (1)
Pengelolaan risiko (1)
 

Similar to 1522115664 paparan d_mitigasi_bencana_roren

Konsep Bencana & Penampungan Sementara.pptx
Konsep Bencana & Penampungan Sementara.pptxKonsep Bencana & Penampungan Sementara.pptx
Konsep Bencana & Penampungan Sementara.pptx
AdytiaLaksamanaPutra
 
materi-rakor-pb-PMI.ppt
materi-rakor-pb-PMI.pptmateri-rakor-pb-PMI.ppt
materi-rakor-pb-PMI.ppt
ssuser613848
 
materi-rakor-pb.ppt
materi-rakor-pb.pptmateri-rakor-pb.ppt
materi-rakor-pb.ppt
AhmadUlinnuha4
 
materi-rakor-pb.ppt sebgai bahan sosialisasi kepda masyarkat
materi-rakor-pb.ppt sebgai bahan sosialisasi kepda masyarkatmateri-rakor-pb.ppt sebgai bahan sosialisasi kepda masyarkat
materi-rakor-pb.ppt sebgai bahan sosialisasi kepda masyarkat
harisprawira2
 
materi-rakor-pb (ww1).ppt
materi-rakor-pb (ww1).pptmateri-rakor-pb (ww1).ppt
materi-rakor-pb (ww1).ppt
AhmadUlinnuha4
 
357669918-MANAJEMEN-BENCANA.pptx
357669918-MANAJEMEN-BENCANA.pptx357669918-MANAJEMEN-BENCANA.pptx
357669918-MANAJEMEN-BENCANA.pptx
YudiKusnandar
 
Peran Perawat Dalam Bencana.ppt
Peran Perawat Dalam Bencana.pptPeran Perawat Dalam Bencana.ppt
Peran Perawat Dalam Bencana.ppt
Deni Wahyudi
 
penanggulangan bencana 2.ppt
penanggulangan bencana 2.pptpenanggulangan bencana 2.ppt
penanggulangan bencana 2.ppt
DeniSuryadiPratama
 
manajemenkesehatanpadapenanggulanganbencana-131119120213-phpapp02.pdf
manajemenkesehatanpadapenanggulanganbencana-131119120213-phpapp02.pdfmanajemenkesehatanpadapenanggulanganbencana-131119120213-phpapp02.pdf
manajemenkesehatanpadapenanggulanganbencana-131119120213-phpapp02.pdf
GlenGladyPrakasa1
 
PENANGGULANGAN_BENCANA.pptx
PENANGGULANGAN_BENCANA.pptxPENANGGULANGAN_BENCANA.pptx
PENANGGULANGAN_BENCANA.pptx
BANGSAICHANNEL
 
PENANGGULANGAN BENCANA DAN MATERI YANG BERKAITAN
PENANGGULANGAN BENCANA DAN MATERI YANG BERKAITANPENANGGULANGAN BENCANA DAN MATERI YANG BERKAITAN
PENANGGULANGAN BENCANA DAN MATERI YANG BERKAITAN
wenniminarsih2
 
Presentasi mitigasi
Presentasi mitigasiPresentasi mitigasi
Presentasi mitigasi
Erni Listyowati
 
Konsep Bencana dan Krisis Kesehatan.pptx
Konsep Bencana dan Krisis Kesehatan.pptxKonsep Bencana dan Krisis Kesehatan.pptx
Konsep Bencana dan Krisis Kesehatan.pptx
AdytiaLaksamanaPutra
 
2011 Perda penyelenggaraan bencana
2011 Perda penyelenggaraan bencana2011 Perda penyelenggaraan bencana
2011 Perda penyelenggaraan bencanaPA_Klaten
 
Manajemen Bencana Dasi Pena
Manajemen Bencana Dasi PenaManajemen Bencana Dasi Pena
Manajemen Bencana Dasi Pena
puskesmas mojoagung
 
MITIGASI BENCANA.pptx
MITIGASI BENCANA.pptxMITIGASI BENCANA.pptx
MITIGASI BENCANA.pptx
ELMAWATISITUMORANG
 
PPT KELOMPOK 1 (1).pptx
PPT KELOMPOK 1 (1).pptxPPT KELOMPOK 1 (1).pptx
PPT KELOMPOK 1 (1).pptx
MohamadPrasetyoHasan
 
Ekspose Penanggulangan Bencana Alam
Ekspose Penanggulangan Bencana AlamEkspose Penanggulangan Bencana Alam
Ekspose Penanggulangan Bencana AlamAr Tinambunan
 
RENCANA PENANGGULANGAN KEDARURATAN BENCANA RPKB (NATIONAL DISASTER RESPONSE F...
RENCANA PENANGGULANGAN KEDARURATAN BENCANA RPKB (NATIONAL DISASTER RESPONSE F...RENCANA PENANGGULANGAN KEDARURATAN BENCANA RPKB (NATIONAL DISASTER RESPONSE F...
RENCANA PENANGGULANGAN KEDARURATAN BENCANA RPKB (NATIONAL DISASTER RESPONSE F...
sutripto
 

Similar to 1522115664 paparan d_mitigasi_bencana_roren (20)

Konsep Bencana & Penampungan Sementara.pptx
Konsep Bencana & Penampungan Sementara.pptxKonsep Bencana & Penampungan Sementara.pptx
Konsep Bencana & Penampungan Sementara.pptx
 
materi-rakor-pb-PMI.ppt
materi-rakor-pb-PMI.pptmateri-rakor-pb-PMI.ppt
materi-rakor-pb-PMI.ppt
 
materi-rakor-pb.ppt
materi-rakor-pb.pptmateri-rakor-pb.ppt
materi-rakor-pb.ppt
 
materi-rakor-pb.ppt
materi-rakor-pb.pptmateri-rakor-pb.ppt
materi-rakor-pb.ppt
 
materi-rakor-pb.ppt sebgai bahan sosialisasi kepda masyarkat
materi-rakor-pb.ppt sebgai bahan sosialisasi kepda masyarkatmateri-rakor-pb.ppt sebgai bahan sosialisasi kepda masyarkat
materi-rakor-pb.ppt sebgai bahan sosialisasi kepda masyarkat
 
materi-rakor-pb (ww1).ppt
materi-rakor-pb (ww1).pptmateri-rakor-pb (ww1).ppt
materi-rakor-pb (ww1).ppt
 
357669918-MANAJEMEN-BENCANA.pptx
357669918-MANAJEMEN-BENCANA.pptx357669918-MANAJEMEN-BENCANA.pptx
357669918-MANAJEMEN-BENCANA.pptx
 
Peran Perawat Dalam Bencana.ppt
Peran Perawat Dalam Bencana.pptPeran Perawat Dalam Bencana.ppt
Peran Perawat Dalam Bencana.ppt
 
penanggulangan bencana 2.ppt
penanggulangan bencana 2.pptpenanggulangan bencana 2.ppt
penanggulangan bencana 2.ppt
 
manajemenkesehatanpadapenanggulanganbencana-131119120213-phpapp02.pdf
manajemenkesehatanpadapenanggulanganbencana-131119120213-phpapp02.pdfmanajemenkesehatanpadapenanggulanganbencana-131119120213-phpapp02.pdf
manajemenkesehatanpadapenanggulanganbencana-131119120213-phpapp02.pdf
 
PENANGGULANGAN_BENCANA.pptx
PENANGGULANGAN_BENCANA.pptxPENANGGULANGAN_BENCANA.pptx
PENANGGULANGAN_BENCANA.pptx
 
PENANGGULANGAN BENCANA DAN MATERI YANG BERKAITAN
PENANGGULANGAN BENCANA DAN MATERI YANG BERKAITANPENANGGULANGAN BENCANA DAN MATERI YANG BERKAITAN
PENANGGULANGAN BENCANA DAN MATERI YANG BERKAITAN
 
Presentasi mitigasi
Presentasi mitigasiPresentasi mitigasi
Presentasi mitigasi
 
Konsep Bencana dan Krisis Kesehatan.pptx
Konsep Bencana dan Krisis Kesehatan.pptxKonsep Bencana dan Krisis Kesehatan.pptx
Konsep Bencana dan Krisis Kesehatan.pptx
 
2011 Perda penyelenggaraan bencana
2011 Perda penyelenggaraan bencana2011 Perda penyelenggaraan bencana
2011 Perda penyelenggaraan bencana
 
Manajemen Bencana Dasi Pena
Manajemen Bencana Dasi PenaManajemen Bencana Dasi Pena
Manajemen Bencana Dasi Pena
 
MITIGASI BENCANA.pptx
MITIGASI BENCANA.pptxMITIGASI BENCANA.pptx
MITIGASI BENCANA.pptx
 
PPT KELOMPOK 1 (1).pptx
PPT KELOMPOK 1 (1).pptxPPT KELOMPOK 1 (1).pptx
PPT KELOMPOK 1 (1).pptx
 
Ekspose Penanggulangan Bencana Alam
Ekspose Penanggulangan Bencana AlamEkspose Penanggulangan Bencana Alam
Ekspose Penanggulangan Bencana Alam
 
RENCANA PENANGGULANGAN KEDARURATAN BENCANA RPKB (NATIONAL DISASTER RESPONSE F...
RENCANA PENANGGULANGAN KEDARURATAN BENCANA RPKB (NATIONAL DISASTER RESPONSE F...RENCANA PENANGGULANGAN KEDARURATAN BENCANA RPKB (NATIONAL DISASTER RESPONSE F...
RENCANA PENANGGULANGAN KEDARURATAN BENCANA RPKB (NATIONAL DISASTER RESPONSE F...
 

Recently uploaded

Pembangunan IKN sbg Strategi Penggerak Pemerataan
Pembangunan IKN sbg Strategi Penggerak PemerataanPembangunan IKN sbg Strategi Penggerak Pemerataan
Pembangunan IKN sbg Strategi Penggerak Pemerataan
Tri Widodo W. UTOMO
 
PAPARAN PERIZINAN MELALUI OSS RBA DAN PANDUAN PENDAFTARAN
PAPARAN PERIZINAN MELALUI OSS RBA DAN PANDUAN PENDAFTARANPAPARAN PERIZINAN MELALUI OSS RBA DAN PANDUAN PENDAFTARAN
PAPARAN PERIZINAN MELALUI OSS RBA DAN PANDUAN PENDAFTARAN
ahmad Subbanul
 
Pengawasan Usaha Pembudidayaan Ikan Pasca UU Cipta Kerja
Pengawasan Usaha Pembudidayaan Ikan Pasca UU Cipta KerjaPengawasan Usaha Pembudidayaan Ikan Pasca UU Cipta Kerja
Pengawasan Usaha Pembudidayaan Ikan Pasca UU Cipta Kerja
teraspky798
 
MATERI KODE ETIK Pegawai Negeri Sipil 2023.pptx
MATERI KODE ETIK Pegawai Negeri Sipil 2023.pptxMATERI KODE ETIK Pegawai Negeri Sipil 2023.pptx
MATERI KODE ETIK Pegawai Negeri Sipil 2023.pptx
rtkwbc
 
Pendidikan Politik Bagi Perempuan Dalam Pemilu 2024
Pendidikan Politik Bagi Perempuan Dalam Pemilu 2024Pendidikan Politik Bagi Perempuan Dalam Pemilu 2024
Pendidikan Politik Bagi Perempuan Dalam Pemilu 2024
AmruRevanda
 
TATACARA PENGGUNAAN APLIKASI SIGA-VERVAL (1).pptx
TATACARA PENGGUNAAN APLIKASI SIGA-VERVAL (1).pptxTATACARA PENGGUNAAN APLIKASI SIGA-VERVAL (1).pptx
TATACARA PENGGUNAAN APLIKASI SIGA-VERVAL (1).pptx
TariHappie
 
Notulen Rapat 2023 pemerintahan desa.docx
Notulen Rapat 2023 pemerintahan desa.docxNotulen Rapat 2023 pemerintahan desa.docx
Notulen Rapat 2023 pemerintahan desa.docx
PemerintahanNagariKu1
 
Mitigasi Penyelamatan Mata Air Nganjuk.pdf
Mitigasi Penyelamatan Mata Air Nganjuk.pdfMitigasi Penyelamatan Mata Air Nganjuk.pdf
Mitigasi Penyelamatan Mata Air Nganjuk.pdf
pelestarikawasanwili
 
Kesejahteraan hewan (KESRAWAN) dalam pemotongan hewan kurban.pptx
Kesejahteraan hewan (KESRAWAN) dalam pemotongan hewan kurban.pptxKesejahteraan hewan (KESRAWAN) dalam pemotongan hewan kurban.pptx
Kesejahteraan hewan (KESRAWAN) dalam pemotongan hewan kurban.pptx
gustin17
 
buku saku indeks profesionalitas Aparatur Sipil Negara (ASN)
buku saku indeks profesionalitas Aparatur Sipil Negara (ASN)buku saku indeks profesionalitas Aparatur Sipil Negara (ASN)
buku saku indeks profesionalitas Aparatur Sipil Negara (ASN)
gabatgibut09
 
Materi Edukasi Penyelamatan Mata Air.pdf
Materi Edukasi Penyelamatan Mata Air.pdfMateri Edukasi Penyelamatan Mata Air.pdf
Materi Edukasi Penyelamatan Mata Air.pdf
pelestarikawasanwili
 

Recently uploaded (11)

Pembangunan IKN sbg Strategi Penggerak Pemerataan
Pembangunan IKN sbg Strategi Penggerak PemerataanPembangunan IKN sbg Strategi Penggerak Pemerataan
Pembangunan IKN sbg Strategi Penggerak Pemerataan
 
PAPARAN PERIZINAN MELALUI OSS RBA DAN PANDUAN PENDAFTARAN
PAPARAN PERIZINAN MELALUI OSS RBA DAN PANDUAN PENDAFTARANPAPARAN PERIZINAN MELALUI OSS RBA DAN PANDUAN PENDAFTARAN
PAPARAN PERIZINAN MELALUI OSS RBA DAN PANDUAN PENDAFTARAN
 
Pengawasan Usaha Pembudidayaan Ikan Pasca UU Cipta Kerja
Pengawasan Usaha Pembudidayaan Ikan Pasca UU Cipta KerjaPengawasan Usaha Pembudidayaan Ikan Pasca UU Cipta Kerja
Pengawasan Usaha Pembudidayaan Ikan Pasca UU Cipta Kerja
 
MATERI KODE ETIK Pegawai Negeri Sipil 2023.pptx
MATERI KODE ETIK Pegawai Negeri Sipil 2023.pptxMATERI KODE ETIK Pegawai Negeri Sipil 2023.pptx
MATERI KODE ETIK Pegawai Negeri Sipil 2023.pptx
 
Pendidikan Politik Bagi Perempuan Dalam Pemilu 2024
Pendidikan Politik Bagi Perempuan Dalam Pemilu 2024Pendidikan Politik Bagi Perempuan Dalam Pemilu 2024
Pendidikan Politik Bagi Perempuan Dalam Pemilu 2024
 
TATACARA PENGGUNAAN APLIKASI SIGA-VERVAL (1).pptx
TATACARA PENGGUNAAN APLIKASI SIGA-VERVAL (1).pptxTATACARA PENGGUNAAN APLIKASI SIGA-VERVAL (1).pptx
TATACARA PENGGUNAAN APLIKASI SIGA-VERVAL (1).pptx
 
Notulen Rapat 2023 pemerintahan desa.docx
Notulen Rapat 2023 pemerintahan desa.docxNotulen Rapat 2023 pemerintahan desa.docx
Notulen Rapat 2023 pemerintahan desa.docx
 
Mitigasi Penyelamatan Mata Air Nganjuk.pdf
Mitigasi Penyelamatan Mata Air Nganjuk.pdfMitigasi Penyelamatan Mata Air Nganjuk.pdf
Mitigasi Penyelamatan Mata Air Nganjuk.pdf
 
Kesejahteraan hewan (KESRAWAN) dalam pemotongan hewan kurban.pptx
Kesejahteraan hewan (KESRAWAN) dalam pemotongan hewan kurban.pptxKesejahteraan hewan (KESRAWAN) dalam pemotongan hewan kurban.pptx
Kesejahteraan hewan (KESRAWAN) dalam pemotongan hewan kurban.pptx
 
buku saku indeks profesionalitas Aparatur Sipil Negara (ASN)
buku saku indeks profesionalitas Aparatur Sipil Negara (ASN)buku saku indeks profesionalitas Aparatur Sipil Negara (ASN)
buku saku indeks profesionalitas Aparatur Sipil Negara (ASN)
 
Materi Edukasi Penyelamatan Mata Air.pdf
Materi Edukasi Penyelamatan Mata Air.pdfMateri Edukasi Penyelamatan Mata Air.pdf
Materi Edukasi Penyelamatan Mata Air.pdf
 

1522115664 paparan d_mitigasi_bencana_roren

  • 1. MITIGASI BENCANA BERBASIS KOMUNITAS Diskusi Media Forum Merdeka Barat 9 (FMB9) KEMENTERIAN SOSIAL 2018
  • 2. 2 DEFINISI UMUM BENCANA adalah peristiwa atau rangkaian peristiwa yang mengancam dan mengganggu kehidupan dan penghidupan masyarakat yang disebabkan, baik oleh faktor alam dan/atau faktor nonalam maupun faktor manusia sehingga mengakibatkan timbulnya korban jiwa manusia, kerusakan lingkungan, kerugian harta benda, dan dampak psikologis. MITIGASI BENCANA adalah serangkaian upaya untuk mengurangi risiko bencana, baik melalui pembangunan fisik maupun penyadaran dan peningkatan kemampuan menghadapi ancaman bencana. BENCANA ALAM adalah bencana yang diakibatkan oleh peristiwa atau serangkaian peristiwa yang disebabkan oleh alam antara lain berupa gempa bumi, tsunami, gunung meletus, banjir, kekeringan, angin topan, dan tanah longsor. BENCANA NON ALAM adalah bencana yang diakibatkan oleh peristiwa atau rangkaian peristiwa nonalam yang antara lain berupa gagal teknologi, gagal modernisasi, epidemi, dan wabah penyakit. BENCANA SOSIAL adalah bencana yang diakibatkan oleh peristiwa atau serangkaian peristiwa yang diakibatkan oleh manusia yang meliputi konflik sosial antar kelompok atau antar komunitas masyarakat, dan teror. Definisi menurut UU No.24 Tahun 2007 tentang Penanggulangan Bencana
  • 3. NATURAL DISASTER MAN MADE DISASTER Dit. Perlindungan Sosial Korban Bencana Alam Dit. Perlindungan Sosial Korban Bencana Sosial BENCANA ALAM BENCANA NON ALAM BENCANA SOSIAL Internasional Satuan Kerja Jenis Bencana JENIS BENCANA DAN BIDANG TUGAS DI KEMENSOS RI 3
  • 4. • UU nomor 24 Tahun 2007 tentang Penanggulangan Bencana; • UU Nomor 11 Tahun 2009, tentang Kesejahteraan Sosial; • UU Nomor 13 Tahun 2012 tentang Penangaan Fakir Miskin; • PP Nomor 21 Tahun 2008 tentang Penyelenggaraan Penanggulangan Bencana; • PP Nomor 39 Tahun 2012 tentang Penyelenggaraan Kesejahteraan Sosial; • Instruksi Presiden Nomor 4 Tahun 2012 tentang Penanggulangan Bencana Banjir dan Longsor; • Peraturan Menteri Sosial RI No.128 Tahun 2011 tentang Kampung Siaga Bencana; • Peraturan Menteri Sosial RI No. 29 Tahun 2012 tentang Taruna Siaga Bencana; • Peraturan Menteri Sosial RI No. 20 Tahun 2012 tentang Prosedur Dan Mekanisme Penyaluran Cadangan Beras Pemerintah Untuk Penanganan Tanggap Darurat; • Peraturan Menteri Sosial Nomor 26 Tahun 2015 tentang Pedoman Koordinasi Klaster Pengungsian dan Perlindungan; • Peraturan Menteri Sosial Nomor 4 Tahun 2015 tentang Bantuan Langsung Berupa Uang Tunai Bagi Korban Bencana. DASAR HUKUM
  • 5. Nota Kesepahaman antara BNPB dan KEMENSOS Nomor : 37/BNPB/III/2015, No: 4 Tahun 2015 01 • Melaksanakan penyediaan dan penyaluran bantuan bencana • Memberikan pelayanan psikososial korban bencana Nota Kesepahaman antara KEMENSOS dan BASARNAS Nomor : 5 Tahun 2016, Nomor : MOU-05/III/BSN- 2016 02 Pengelolaan dan pertukaran informasi dalam penyelenggaraan pencarian dan pertolongan Nota Kesepahaman antara KEMENSOS dan BMKG : Nomor 7 Tahun 2016, Nomor : KS.301/006/ KB/III/2016. 03 Penyebarluasan informasi meteorologi, klimatologi & geofisika Nota Kesepahaman antara KEMENSOS dan Palang Merah Indonesia. 04 Penanggulangan bencana (pelayanan sosial kesehatan dan psikososial) serta pembinaan donor darah sukarela Nota Kesepahaman antara KEMENSOS dan World Food Programme (WFP) 05 Peningkatan kecepatan, kesesuaian dan efektivitas tanggap darurat bencana melalui kesiapan logistik darurat. NOTA KESEPAHAMAN
  • 6. Kesehatan Pencarian Dan Penyelamatan Logistik Pengungsian, Perlindungan & Psikososial Pendidikan Sarana Dan Prasarana Ekonomi Pemulihan Dini PEMBAGIAN TUGAS DALAM KLASTER NASIONAL BIDANG PENANGGULANGAN BENCANA Wakil Koordinator Wakil Koordinator Koordinator Koordinator 6
  • 7. ARAH KEBIJAKAN 7 1 Pengembangan Community Based Disaster Management (CBDM) secara komperhensif di lokasi rawan bencana 3 Percepatan layanan pemenuhan kebutuhan dasar bagi korban bencana alam dan sosial 5 Modernisasi manajemen logistik 4 Penguatan kapasitas SDM penanggulangan bencana secara berkelanjutan 2 Perluasan jangkauan sistem penanggulangan bencana bidang perlindungan sosial yang mendekati daerah rawan bencana
  • 8. SEBELUM PADA SAAT SESUDAH 1. Membangun Sistem PB Bidang Perlindungan Sosial 2. Menyiapkan sarana dan prasana pendukung 3. Mengembangkan kapasitas SDM Tagana dan relawan sosial 4. Membentuk Kampung Siaga Bencana 5. Membentuk Forum Keserasian Sosial dan Kearifan Lokal 6. Sosialisasi, simulasi, dan gladi lapangan SOCIAL ASSISTANCE SOCIAL CAPACITY 1.Aktivasi Sistem PB Bidang Perlindungan Sosial 2.Pengerahan SDM Tagana dan relawan sosial 3.Pemberian bantuan pemenuhan kebutuhan dasar dan pelayanan sosial lainya 4.Advokasi dan layanan dukungan psikososial SOCIAL RECOVERY 1.Pemberian bantuan pemulihan (santunan sosial, jaminan hidup dan bantuan stimulan lainya 2.Advokasi dan layanan dukungan psikososial 3.Melaksanakan rujukan SEKTOR SEKTOR BNPB/BPBD DIDUKUNG SEKTOR & MITRA KERJA 8 PERAN KEMENTERIAN SOSIAL DALAM PENANGGULANGAN BENCANA
  • 9. PRA BENCANA TUGAS : Membangun sistem kesiapsiagaan dan mitigasi bencana URAIANTUGAS : 1. Menyiapkan bufferstock (barang persediaan) yang ada di gudang pusat, regional dan provinsi di seluruh Indonesia, meliputi : permakanan, sandang, serta kebutuhan keluarga dan anak. 2. Menyiapkan sarana dan prasarana seperti alat evakuasi, kendaraan siaga bencana dan alat komunikasi, 3. Peningkatan kapasitas masyarakat : Kampung Siaga Bencana/KSB, Taruna Siaga Bencana/TAGANA 4. Peningkatan kapasitas petugas (pegawai Dinas Sosial Provinsi, Kabupaten/Kota yang melaksanakan penanggulangan bencana alam. PASCA BENCANA TUGAS : Melakukan kegiatan pemulihan dan penguatan korban bencanaalam URAIAN TUGAS : 1. Santunan bagi Ahli Waris (Rp. 15 jt)/ dan Santunan Korban Luka Berat (maksimum Rp. 5 jt) 2. Bantuan bahan bangunan rumah (BBR) (Rp.5 jt - Rp. 25 jt) 3. Bantuan Isi Hunian Sementara/Tetap (sesuai kebutuhan standaratau maks. Rp. 3 jt) 4. Bantuan alat-alat kebersihan dan peralatan mata pencaharian (menyesuaikan kondisi) 5. Bantuan Jaminan Hidup (Rp. 10.000/jiwa/hari) selama 3 bulan 6. IntervensiLayanan Dukungan Psikososial. SAAT BENCANA TUGAS : Mengaktivasi sistem yang sudah dipersiapkan untuk penanggulanganbencana alam secara terpadu URAIAN TUGAS : 1. Pemenuhan kebutuhan dasar (pangan, sandang dan papan) dengan cara penyaluran langsung atau pendirian dapur umum, pendirian tempat hunian sementara/pengungsian. 2. Pengerahan personil Taruna Siaga Bencana (TAGANA)dan Tim KSB. 3. Penanganan khusus bagi kelompok rentan 4. Pelayanan psikososiaL dan Advokasi Sosial PENUGASAN DALAM SIKLUS PENANGGULANGAN BENCANA
  • 10. KESIAPSIAGAAN BENCANA KEMENSOS RI 10 PENYIAPAN BUFFER STOCK (BARANG PERSEDIAAN_ DAN SISTEM LOGISTIK PENYIAPAN SARANA DAN PRASARANA PENYIAPAN TAGANA, KSB DAN PETUGAS LAIN FOKUS KEPADA PENGUNGSI DAN KELOMPOK RENTAN AKTIVASI KLASTER NASIONAL PEMBERIAN BANTUAN PEMULIHAN SOSIAL PRA BENCANA SAAT BENCANA PASCA BENCANA
  • 11. Bantuan Perlindungan Sosial Korban Bencana Alam SDM Bencana Alam 2015 2016 2017 201.540 Jiwa 281.33 2 Jiwa 275.148 jiwa 24.200 Jiwa 29.919 Jiwa 40.584 97 Lokasi 80 Lokasi 100 Lokasi 7.070 Orang 6.875 Orang 5.610 Orang Kampung Siaga Bencana Bantuan Pemulihan Sosial BantuanDarurat Keterangan: • Bantuan Darurat : Lauk Pauk, Sandang, Keperluan Keluarga, Beras, Perlengkapan Evakuasi. • Pemulihan Sosial : Santunan, Jaminan Hidup, Isi Huntap, Bahan Bangunan Rumah dan Pendamping Sosial. 11 SDM Bencana Non Alam dan Sosial 2015 2016 2017 156.000 Jiwa 9.729 Jiwa 38.124 Jiwa 983 Jiwa 3.064 Jiwa 3.964 Jiwa 550 Lokasi 245 Lokasi 247 Lokasi 335 Orang 75 Orang 410 Orang Keserasian dan Kearifan Lokal Pemulihan dan Reintegrasi Sosial BantuanDarurat Bantuan Perlindungan Sosial Korban Bencana Non Alam dan Sosial Keterangan: • Bantuan Darurat : Bufferstock, Santunan, Jaminan Hidup, Isi hunian Sementara dan BBR • Pemulihan dan Reintegrasi Sosial : Rekonsiliasi Pasca Konflik CAPAIAN PEMBERIAN BANTUAN KORBAN BENCANA ALAM, NON ALAM DAN SOSIAL
  • 12. POTENSI PENANGGULANGAN BENCANA ALAM Tagana Barang Persediaan Gudang Logistik Kerjasama Lembaga Pemerintahan dan NGO Alat dan Sistem Komunikasi Alat Evakuasi Kendaraan Siaga Bencana Kampung Siaga Bencana TAGANA dan Sahabat TAGANA Sebanyak 35.796 personil di 34 Provinsi Kampung Siaga Bencana(KSB) 583 Lokasi di 34 Provinsi Kendaraan Siaga Bencana  Mobil DUMLAP  Mobil RTU  Truck Bak Kayu  Mobil Tangki Air  Motor Trail Alat Evakuasi  Tenda pengungsi  Tenda dapur umum  Tenda keluarga  Perahu karet  Perahu seafrog polytheline  Perahu Dolphyn  Kapal cepat evakuasi dan logistik Mitra Kerja  Kementerian/Lembaga terkait  4 UN  12 INGO  Lebih dari 100 NGO  CSR Gudang Logistik  Gudang Pusat (1 lokasi)  Gudang Regional (2 lokasi)  Gudang Provinsi (34 lokasi)  Gudang Kab/Kota (514 lokasi) Barang Persediaan  Permakanan  Sandang  Kebutuhan keluarga dan anak  Kebutuhan khusus untuk penyandang disabilitas  SIM Logistik  SIM TAGANA Sistem Komunikasi  Team SPEAk  Alkom Radio d 549 posko  Repeater disetiap posko Prov SIM PB Terintegrasi
  • 13. INOVASI INTEGRASI SIM BENCANA BERBASIS GIS Pusdatin Kesos Fasilitas server & CC room Layananwebsdervices Prakiraan cuacadan gempa Layayananweb service ina risk & data bencana SIM Log Bantuan buferstockbencana SIM Tagana Jumlah,sebaran & spesialisasi Rekap data jenis dan sebaran Kendaraan Siaga Bencana Rekap data jumlah dan lokasi Kampung Siaga Bencana Mobil Komando Lapangan Pusdalop TaganaDinas Sosial Prop/Kab/Kota Wilayah lokasi bencana sesuai Goggle Map Aplikkasi basis GIS 13
  • 14. Taruna Siaga Bencana (TAGANA) Sahabat TAGANA Petugas Layanan Dukungan Psikososial 29694, 0 32947, 0 35,796 25000,0 30000,0 35000,0 40000,0 Tahun 2015 Tahun 2016 Tahun 2017 3740, 0 5550, 0 7040, 0 - 5000,0 10000,0 Tahun 2015 Tahun 2016 Tahun 2017 29694, 0 32947, 0 63140, 0 - 20000,0 40000,0 60000,0 80000,0 Tahun 2015 Tahun 2016 Tahun 2017 PERKEMBANGAN PETUGAS PENANGGULANGAN BENCANA 14
  • 15. Perkembangan Jumlah Tenaga Pelopor Perdamaian  Tenaga pelopor perdamaian merupakan relawan terlatih yang diharapkan menjadi agen-agen perdamaian yang mampu mendeteksi dan mengelola berbagai persoalan sosial di masyarakat khususnya dalam pencegahan konflik sosial  Deteksi dan cegah dini (early warning and respons) terhadap potensi konflik sosial di masyarakat merupakan kompetensi utama tenaga pelopor perdamaian. 102 234 388 516 788 1054 1454 0 200 400 600 800 1000 1200 1400 1600 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 Pembinaan dan Pemantapan Tenaga Pelopor Perdamaian di Taman Safari Kota Bogor Tahun 2015 TENAGA PELOPOR PERDAMAIAN 15Pembinaan dan Pemantapan Tenaga Pelopor Perdamaian Di Jakarta Tahun 2017
  • 16. TARUNA SIAGA BENCANA (TAGANA) NASIONAL TUJUAN Taruna Siaga Bencana selanjutnya disingkat sebagai TAGANA adalah relawan sosial atau Tenaga Kesejahteraan Sosial berasal dari masyarakat yang memiliki kepedulian dan aktif dalam penanggulangan bencana bidang perlindungan sosial. (Permensos No. 28 Tahun 2012) TAGANA MUDA 35.206 Personil TAGANA MADYA 590 Personil UMUM : 18.980 Personil 16 : 7.040 Personil
  • 17. 17 17
  • 18. 18
  • 19. Peran serta masyarakat diperlukan dalam kegiatan penanggulangan bencana. Kampung Siaga Bencana yang selanjutnya disebut KSB adalah wadah penanggulangan bencana berbasis masyarakat yang dijadikan kawasan / tempat untuk program penanggulangan bencana. Masyarakat dikelompokkan dalam satu wadah kepengurusan dan diharapkan mampu melestarikan nilai kearifan lokal dalam penyusunan perencanaan, pelaksanaan dan pengendalian untuk mengurangi ancaman dan dampak resiko bencana. (Permensos No. 128 Tahun 2011 tentang Kampung Siaga Bencana) 344 424 583 0 100 200 300 400 500 600 Tahun 2015 Tahun 2016 Tahun 2017 Simulasi penanggulangan bencana dalam rangka pembentukan Kampung Siaga Bencana di Sukabumi KAMPUNG SIAGA BENCANA 19
  • 20.  Pergeseran paradigma penanganan konflik dari paradigma keamanan menuju pencegahan menjadi inisiatif utama terbentuknya Kampung Keserasian Sosial .  Kampung Keserasian Sosial adalah program pencegahan konflik yang bertujuan membangun dan memperkuat kerukunan warga untuk menciptakan harmonisasi sosial di masyarakat pada daerah rawan konflik di Indonesia. Bantuan diberikan senilai Rp. 109.000.000,- per kampung.  Produk Kampung Keserasian Sosial adalah terbentuknya Forum Keserasian Sosial yang diharapkan menjadi media penyampai pesan dan aktivitas perdamaian di masyarakat. Perkembangan Kampung Keserasian Sosial KAMPUNG KESERASIAN SOSIAL 20 Pendirian Tugu KS di Kab. Batang, jawa Tengah Tahun 2013
  • 21. 100 145 247 2015 2016 2017 2015 2016 2017  Penguatan kearifan lokal merupakan upaya membangun nilai-nilai budaya lokal sebagai media dalam pencegahan konflik sosial di masyarakat. Bantuan diberikan senilai Rp.50.000.000,- per kelompok.  Bantuan diberikan kepada kelompok masyarakat yang mengkampayekan perdamaian melalui seni atau budaya, bantuan tersebut dapat berupa perlengkapan kesenian Penguatan Kearifan Lokal di Desa Margomulyo Kota Malang, Februari 2017 PerkembanganJumlah Kelompok Penguatan Kearifan Lokal PENGUATAN KEARIFAN LOKAL 21
  • 22. • Kesiapan Supply (Fasilitas dan Layanan Pendidikan dan Kesehatan) • Ketersediaan SDM (Pendamping dan Operator) • Faktor Pendukung Lain (Sebaran Wilayah, Transportasi, Jalan, dan Infrrastruktur Lainnya) Agar dampak lebih signifikan, perluasan PKH diarahkan pada kelompok miskin yang belum memperoleh bantuan. Upaya khusus perluasan PKH Kendala Perluasan PKH : PKH AKSES Kementerian Sosial (Kemensos) menargetkan kelompok keluarga 'Jamila' dan 'Sadikin' bisa diatasi dengan Program Keluarga Harapan (PKH) Akses. Jamila sendiri berarti keluarga jadi miskin lagi akibat bencana atau lainnya, sedangkan Sadikin adalah mereka yang sakit sedikit jadi miskin. 22
  • 23. REKAPITULASI PENANGANAN BENCANA TAHUN 2018 23 NO URAIAN JUMLAH 1. Penanganan KLB di Kabupaten Asmat 5.529.000.000 2. Penanganan Korban Gempa Bumi di Banten – Jabar 2.479.123.880 3. Penanganan Korban Tanah Longsor di Bogor 135.358.320 4. Penanganan Korban Erupsi Gunung Sinabung di Karo 2.720.400.000 5. Penanganan Korban Banjir di Cirebon 540.771.835 6. Penanganan Korban Tanah Longsor dan Banjir di Brebes 1.174.632.150 TOTAL 12.579.286.185
  • 24. REKAPITULASI BANTUAN PENANGANAN KLB DI ASMAT NO JENIS BANTUAN NILAI (Rp) 1. Bantuan Logistik 804.680.000 2. Bantuan Program Komunitas Adat Terpencil 3.102.870.000 3. Bantuan Program Keluarga Harapan (567 KPM) 1.134.000.000 4. Pembentukan Kampung Siaga Bencana 128.450.000 5. Perekrutan Tagana Muda 309.000.000 6. Penguatan Kearifan Lokal 50.000.000 TOTAL 5.529.000.000 24
  • 25. REKAPITULASI BANTUAN KORBAN GEMPA BUMI DI BANTEN - JABAR NO JENIS BARANG NILAI (Rp) 1. Logistik Tanggap Darurat Propinsi Banten 243.038.350 2. Logistik Tanggap Darurat Propinsi Jawa Barat 1.835.755.530 3. Santunan Ahli Waris 15.000.000 4. Kendaraan Siaga Bencana Berupa Mobil Tangki Air 385.330.000 TOTAL 2.479.123.880 25
  • 26. 26 REKAPITULASI BANTUAN KORBAN TANAH LONGSOR DI BOGOR NO JENIS BANTUAN JUMLAH (RP) 1 Bantuan Logistik 25.058.320,- 2 Santunan Ahli Waris (6 orang) 90.000.000,- 3 Santunan Luka – Luka (9 orang) 18.000.000,- 5 Sembako (15 orang) 2.250.000,- JUMLAH 135.358.320,-
  • 27. 27 REKAPITULASI BANTUAN KORBAN ERUPSI GN SINABUNG DI KARO NO JENIS BANTUAN VOLUME JUMLAH 1. Bantuan Jaminan Hidup 1.506 Jiwa 1.355.400.000 2. Bantuan Isi Hunian Tetap 455 KK 1.365.000.000 JUMLAH 2.720.400.000 Penerima bantuan adalah korban yang telah selesai proses relokasi mandiri.
  • 28. REKAPITULASI BANTUAN KORBAN BANJIR DI CIREBON 28 NO JENIS BANTUAN JUMLAH (RP) 1 Bantuan Logistik Tanggap Darurat 347.301.150,- 2 Bantuan Logistik Buffer Stock Prov. Jawa Barat 178.470.685,- 3 Santunan Ahli Waris ( 1 orang) 15.000.000,- JUMLAH 540.771.835,-
  • 29. REKAPITULASI BANTUAN KORBAN LONGSOR DAN BANJIR DI BREBES 29 NO JENIS BANTUAN JUMLAH (RP) 1 Bantuan Logistik Tanggap Darurat 347.301.150,- 2 Bantuan Logistik Buffer Stock Prov. Jawa Tengah 47.396.000,- 3 Santunan Ahli Waris ( 13 orang) 195.000.000,- 4 Santunan Luka – Luka (12 orang) 24.000.000,- 5 Sembako (250 orang) 37.500.000,- 6 Mobil Dapur Umum Lapangan (1 Unit) 523.435.000,- JUMLAH 1.174.632.150,-
  • 30. NO PROVINSI JLH TAGANA JLH KSB 1 ACEH 795 Personil 23 Lokasi 2 SUMATERA UTARA 844 Personil 15 Lokasi 3 SUMATERA BARAT 612 Personil 17 Lokasi 4 RIAU 789 Personil 12 Lokasi 5 JAMBI 820 Personil 20 Lokasi 6 SUMATERA SELATAN 1.112 Personil 17 Lokasi 7 BENGKULU 803 Personil 16 Lokasi 8 LAMPUNG 814 Personil 13 Lokasi 9 BANGKA BELITUNG 456 Personil 12 Lokasi 10 KEPULAUAN RIAU 546 Personil 13 Lokasi 11 DKI JAKARTA 2.099 Personil 51 Lokasi 12 JAWA BARAT 1.534 Personil 50 Lokasi 13 JAWA TENGAH 1.479 Personil 16 Lokasi 14 DI YOGYAKARTA 1.034 Personil 27 Lokasi 15 JAWA TIMUR 1.610 Personil 23 Lokasi 16 BANTEN 1.452 Personil 9 Lokasi 17 BALI 674 Personil 12 Lokasi 18 NUSA TENGGARA BARAT 641 Personil 12 Lokasi JUMLAH TAGANA DAN KSB TAHUN 2018 NO PROVINSI JLH TAGANA JLH KSB 19 NUSA TENGGARA TIMUR 824 Personil 13 Lokasi 20 KALIMANTAN BARAT 853 Personil 13 Lokasi 21 KALIMANTAN TENGAH 1.010 Personil 19 Lokasi 22 KALIMANTAN SELATAN 1.186 Personil 20 Lokasi 23 KALIMANTAN TIMUR 733 Personil 11 Lokasi 24 KALIMANTAN UTARA 183 Personil 7 Lokasi 25 SULAWESI UTARA 726 Personil 16 Lokasi 26 SULAWESI TENGAH 716 Personil 14 Lokasi 27 SULAWESI SELATAN 1.053 Personil 11 Lokasi 28 SULAWESI TENGGARA 762 Personil 12 Lokasi 29 GORONTALO 1.276 Personil 16 Lokasi 30 SULAWESI BARAT 611 Personil 10 Lokasi 31 MALUKU 843 Personil 20 Lokasi 32 MALUKU UTARA 699 Personil 13 Lokasi 33 PAPUA BARAT 1.047 Personil 9 Lokasi 34 PAPUA 1.060 Personil 21 Lokasi JUMLAH KESELURUHAN 35.796 Personil 583 Lokasi30
  • 31. NO PROVINSI JLH KS JLH RIFLOK 1. JAWA BARAT 108 LOKASI 30 LOKASI 2. JAWA TIMUR 92 LOKASI 26 LOKASI 3. JAWA TENGAH 52 LOKASI 6 LOKASI 4. JAKARTA 2 LOKASI 2 LOKASI 5. SUMATERA BARAT 43 LOKASI 12 LOKASI 6. BENGKULU 25 LOKASI 3 LOKASI 7. RIAU 6 LOKASI 5 LOKASI 8. JAMBI 15 LOKASI 9 LOKASI 9. KEP. BANGKA BELITUNG 31 LOKASI 3 LOKASI 10. ACEH 39 LOKASI 2 LOKASI 11. SUMATERA UTARA 38 LOKASI 6 LOKASI 12. SUMATERA SELATAN 36 LOKASI 5 LOKASI 13. LAMPUNG 59 LOKASI 17 LOKASI 14. BANTEN 30 LOKASI 27 LOKASI 15. BALI 36 LOKASI 10 LOKASI 16. NTT 36 LOKASI 3 LOKASI 17. NTB 57 LOKASI 14 LOKASI 18. KALIMANTAN BARAT 58 LOKASI 2 LOKASI JUMLAH KAMPUNG KESERASIAN SOSIAL DAN KEARIFAN LOKAL TAHUN 2018 31 NO PROVINSI JLH KS JLH RIFLOK 19. JOGJAKARTA - 7 LOKASI 20. KEP. RIAU - 2 LOKASI 21. KALIMANTAN TENGAH 6 LOKASI - 22. KALIMANTAN TIMUR 6 LOKASI 2 LOKASI 23. KALIMANTAN SELATAN 4 LOKASI 2 LOKASI 24. KALIMANTAN UTARA - 1 LOKASI 25. GORONTALO 7 LOKASI 1 LOKASI 26. SULAWESI UTARA 49 LOKASI 15 LOKASI 27. SULAWESI TENGAH 71 LOKASI 8 LOKASI 28. SULAWESI SELATAN 161 LOKASI 9 LOKASI 29. SULAWESI BARAT 32 LOKASI 7 LOKASI 30. SULAWESI TENGGARA 74 LOKASI 11 LOKASI 31. MALUKU 26 LOKASI - 32. MALUKU UTARA 19 LOKASI 1 LOKASI 33. PAPUA 12 LOKASI - 34. PAPUA BARAT 2 LOKASI - JUMLAH 1.547 LOKASI 256 LOKASI
  • 32. REKAPITULASI KENDARAAN PENANGGULANGAN BENCANA NO PROVINSI KENDARAANPENANGGULANGANBENCANA RTU DUMLAP TRUCK T. AIR WT MOTORK.CPT 1. ACEH 22 23 8 5 0 19 0 2. SUMATERAUTARA 23 17 11 5 1 29 1 3. SUMATERABARAT 22 22 6 6 2 20 5 4. RIAU 16 11 7 3 0 12 1 5. JAMBI 13 14 3 4 0 13 1 6. BENGKULU 11 13 5 5 0 12 0 7. KEPULAUAN RIAU 8 9 2 3 0 9 2 8. SUMATERASELATAN 15 17 6 4 1 19 2 9. KEP.BANGKABELITUNG 9 9 5 6 0 9 0 10. LAMPUNG 12 13 6 7 0 15 0 11. BANTEN 9 7 4 3 1 11 0 12. DKI JAKARTA 7 2 2 2 0 2 0 13. JAWA BARAT 27 20 9 7 1 27 0 14. JAWA TENGAH 31 24 8 7 0 37 0 15. DI YOGYAKARTA 8 8 5 4 0 7 0 16. JAWA TIMUR 28 26 9 6 1 43 2 17. BALI 10 9 2 5 0 9 0 NO PROVINSI KENDARAANPENANGGULANGANBENCANA RTU DUMLAP TRUCK T. AIR WT MOTORK.CPT 18. NTB 13 14 5 9 0 13 0 19. NTT 12 17 8 18 1 22 2 20. KALIMANTANSELATAN 13 14 7 3 0 16 2 21. KALTIM 8 9 5 4 0 10 1 22. KALTARA 4 6 2 1 0 7 0 23. KALIMANTANBARAT 13 9 7 2 1 16 6 24. KALIMANTANTENGAH 13 11 6 3 1 15 0 25. SULAWESITENGAH 17 12 8 6 0 13 2 26. SULAWESIUTARA 18 15 4 4 1 15 6 27. SULAWESISELATAN 24 24 9 11 1 29 2 28. SULAWESIBARAT 7 6 6 1 0 7 0 29. SULAWESITENGGARA 14 12 3 4 0 16 7 30. GORONTALO 8 8 6 6 0 8 0 31. MALUKU 9 5 5 3 0 7 3 32. MALUKUUTARA 11 10 5 5 0 10 6 33. PAPUA 11 17 5 3 1 22 10 34. PAPUA BARAT 11 6 7 1 0 14 3 JUMLAH 475 439 197 166 13 520 64 SATUAN = UNIT (Tersebar di Kab/Kota) 32
  • 33. TERIMA KASIH KEMENTERIAN SOSIAL RI www.kemsos.go.id