1. MANUSIA CINTA KASIH, KEINDAHAN, PENDERITAAN DAN
KEADILAN
I.
MANUSIA DAN CINTA KASIH
a. Pengertian Cinta Kasih
Menurut kamus umum bahasa Indonesia karya W.J.S. Poerwadarminta cinta adalah rasa
sangat suka, sayang, ataupun sangat tertarik hatinya. Pengertian cinta menurut Dr. Abdullah
Nasih Ulwan, dalam bukunya manajemen cinta; Cinta adalah perasaan jiwa dan gejolak hati
yang mendorong seseorang untuk mencintai kekasihnya dengan penuh gairah, lembut, dan
kasih sayang.
Cinta menurut Dr. Sarlito W. Sarwono memiliki tiga unsur, yaitu :
1. Keterikatan (Cinta Setia)
2. Keintiman (Cinta Saudara)
3. Kemesraan (Cinta Rayuan)
Selain itu didalam Cinta Kasih perlu adanya suatu Tanggung Jawab, Pengorbanan, Saling
Percaya, Saling Pengertian, Saling Terbuka satu dengan yang lain. Hal-hal ini yang akan
memperkuat ikatan cinta kasih tersebut.
b. Pengertian Kemesraan
Kemesraan ialah hubungan yan akrab baik antara pria dan wanita yang sedang dimabuk
asmara maupun yang sudah berumah tangga. Kemesraan pada dasarnya merupakan perwujudan
kasih sayang yang mendalam. Cinta yang berlanjut menimbulkan pengertian mesra atau
kemesraan. Kemesraan adalah perwujudan dari cinta. Kemesraan dapat menimbulkan daya
kreativitas manusia. Dengan kemesraan orang dapat menciptakan berbagai bentuk seni sesuai
dengan kemampuan dan bakatnya.
c. Pengertian Pemujaan
Pemujaan adalah salah satu manifestasi cinta manusia kepada Tuhan Yang Maha Esa
yang diwujudkan dalam bentuk komunikasi ritual. Kecintaan manusia kepada Tuhan tidak
dapat dipisahkan dari kehidupan manusia. Hal ini ialah karena pemujaan kepada Tuhan adalah
inti, nilai dan makna kehidupan yang sebenarnya. Dalam kehidupan manusia terdapat berbagai
cara pemujaan sesuai dengan agama masing-masing, kepercayaan, kondisi, dan situasi.
d. Pengertian Belas Kasih
Dalam surat Yohanes dijelaskan ada 3 macam cinta :
1. Cinta Agape ialah cinta manusia kepada Tuhan.
2. Cinta Philia ialah cinta kepada ibu, bapak, saudara dan yang ketiga
3. Cinta Amor ialah antara pria dan wanita. Disamping itu ada cinta lagi, yaitu terhadap
sesama yang merupakan perpaduan antara cinta Agape dan Philia. Jadi kata “Rahmah”
bersimpati kepada nasib keadaan yang diderita orang lain. Dalam esai on love ada
pengertian bahwa cinta adalah rasa persatuan tanpa syarat. Dalam kehidupan sehari-hari
banyak sekali yang harus kita kasihani.
2. e. Pengertian Cinta Kasih Erotis
Cinta kasih sering kali dicampur baurkan dengan pengalaman yang eksplosif berupa jatuh
cinta, dalam cinta kasih terdapat eksklusivitas yang tidak terdapat dalam cinta kasih
persaudaraan dan cinta kasih keibuan. Dengan demikian maka bahwa cinta kasih erotis
merupakan atraksi individual belaka maupun pandangan bahwa cinta kasih erotis itu tidak lain
dari pada perbuatan kemauan keduanya, lebih tepat jika dikatakan bahwa tidak terdapat pada
yang satu, juga tidak pada yang lain.
f. Keluarga
Didalam Keluarga cara pemberian cinta kasih ini dapat dibedakan:
1. Orang tua bersifat aktif, Si Anak bersifat pasif.
Dalam hal ini orang tua memberikan kasih sayang terhadap anaknya baik berupa moral,
materil dengan sebanyak-banyaknya, dan Si Anak menerima saja.
2. Orang tua bersifat pasif, Si Anak bersifat aktif.
Dalam hal ini Si Anak memberikan kasih sayang kepada orang tuanya, sedangkan orang
tuanya tidak memberikan perhatian apa yang diperbuat Si Anak.
3. Orang tua bersifat pasif, Si Anak bersifat pasif.
Masing-masing membawa hidupnya, tingkah lakunya sendiri tanpa saling memperhatikan.
4. Orang tua bersifat aktif, Si Anak bersifat aktif
Dalam hal ini orang tua dan anak saling memberikan kasih sayang dengan sebanyakbanyaknya.
II.
MANUSIA DAN KEINDAHAN
a. Pengertian Keindahan
Keindahan atau keelokan merupakan sifat dan ciri dari orang, hewan, tempat, objek, atau
gagasan yang memberikan pengalaman persepsi kesenangan, bermakna, atau kepuasan. Dalam
Kamus Besar Bahasa Indonesia, keindahan diartikan sebagai keadaan yang enak dipandang, cantik,
bagus benar atau elok. Keindahan dipelajari sebagai bagian dari estetika, sosiologi, psikologi sosial,
dan budaya. Sebuah “kecantikan yang ideal” adalah sebuah entitas yang dikagumi, atau memiliki
fitur yang dikaitkan dengan keindahan dalam suatu budaya tertentu, untuk kesempurnaannya.
Pengalaman “keindahan” sering melibatkan penafsiran beberapa entitas yang seimbang dan selaras
dengan alam, yang dapat menyebabkan perasaan daya tarik dan ketenteraman emosional. Menurut
The Liang Gie dalam bukunya “Garis besar estetika”. Menurut asal katanya, dalam bahasa Inggris keindahan itu
diterjemahkan dengan kata “beutiful” dalam bahasa Perancis “beau”, sedang Italia dan spanyol “bello” berasal dari kata
latin “bellum”. Disamping itu terdapat pula perbedaan menurut luasnya pengertian, yakni :
1. Keindahan dalam arti terbatas dalam hubungannya dengan penglihatan.
Keindahan dalam arti yang terbatas, me~punyai arti yang lebih disempitkan sehingga
hanya menyangkut bendabenda yang dapat -diserap dengan penglihatan, yakni berupa
keindahan bentuk dan warna. keindahan tersusun dari berbagai keselarasan dan kebalikan dari
garis, warna, bentuk, nada, dan kata-kata. Ada pula yang berpendapat bahwa keindahan adalah
suatu kumpulan hubungan-hubungan yang selaras dalam suatu benda dan di antara benda itu
dengan si pengarnat.
2. Keindahan dalam arti estetik murni
Keindahan dalam arti estetik murni menyangkut pengalaman estetik seorang dalam
hubungannya dengan segala sesuatu yang diserapnya. Dalam rangka teori umum tentang nilai
The Liang gie menjelaskan bahwa pengertian keindahan dianggap sebagai salah satu jenis nilai
sepertihalnya nilai moral, nilai ekonomik, nilai pendidikan dan sebagainya. Nilai yang
berhubungan dengan segaa sesuatu yang tercakup dalam pengertian keindahan disebut nilai
3. estetik. Nilai adalah suatu relaitas psikologis yang harus dibedakan secara tegas dari kegunaan,
karena terdapat dalam jiwa manusia dan bukan pada bendanya itu sendiri. Nilai itu oleh orang
dipercaya terdapat pada sesuatu benda sampai terbukti ketakbenarannya.
3. Keindahan dalam arti luas
Selanjutnya The Liang Gie menjelaskan.bahwa keindahan dalam arti luas mengandung
pengertian ide kebaikan. Misalnya Plato menyebut watak yang indah dan hukum yang indah,
sedangkan Aristoteles merumuskan keindahan sebagai sesuatu yang baik dan juga
menyenangkan.
Jadi pengertian yang seluas-Iuasnya meliputi :
• keindahan seni
• keindahan alam
• keindahan moral
• keindahan intelektual
b. Pengertian Renungan
Renungan berasal dari kata renung artinya diam-diam memikirkan sesuatu dengan dalam
- dalam. Dalam merenung untuk menciptakan seni ada beberapa teori, yaitu :
Teori Pengungkapan.
Dalil teori ini adalah „art is an expression of human feeling‟. Tokoh: Benedeto
Croce, Leo Tolstoi
Teori Metafisik.
Orang yang menggunakan firasat sebagai dasar merenung. Tokohnya : Plato dan
Arthur Schopenhauer (1788-1860)
Teori Psikologis.
Penciptaan seni didasarkan pada kejiwaan. Suatu teori lain tentang sumber seni
adalah teori permainan (dikembangkan oleh Freedrick Schiller 1757- 1805 dan Herbert
Spencer 1820 - 1903) dan teori penandaan.
c. Pengertian Keserasian
Keserasian berasal dari kata serasi dan dari kata rasi, artinya cocok, kena benar, dan
sesuai benar. Kata cocok, kena dan sesuai itu mengandung unsur perpaduan, pertentangan,
ukuran dan seimbang.
Teori Objektif dan Teori Subjektif
The Liang Gie dalam bukunya garis besar estetika menjelaskan bahwa dalam
menciptakan seni ada 2 teori yaitu :
1.
Teori objektif berpendapat bahwa keindahan atau ciri-ciri yang mencipta nilai
estetik adalah sifat (kualitas) yang memang benar melekat dalam bentuk indah yang
bersangkutan, terlepas dari orang yang mengamatinya. Pendukung teori objektif
adalah Plato, Hegel dan Bernard Bocanquat.
2.
Teori subjektif menyatakan bahwa ciri-ciri yang menciptakan keindahan suatu
benda itu tidak ada, yang ada hanya perasaan dalam diri seseorang yang mengamati
sesuatu benda. Pendukung teori subjektif adalah Henry Home, Earlof Shaffesbury
dan Edmund Burke.
Teori Perimbangan
Teori perimbangan tentang keindahan dari bangsa Yunani Kuno dahulu dipahami
pula dalam arti yang lebih terbatas yakni secara kualitatif yang diungkapkan dengan
angka-angka. Teori perimbangan berlaku dari abad ke-5 SM sampai abad ke-17 Masehi
selama 22 abad. Teori tersebut runtuh karena desakan dari filsafat empirisme dan aliran-
4. aliran termasuk dalam seni. Bagi mereka keindahan hanyalah kesan yang subjektif
sifatnya. Para seniman romantik umumnya berpendapat bahwa keindahan sesungguhnya
tercipta dan tidak adanya keteraturan, yakni tersusun dari daya hidup, penggambaran,
pelimpahan dan pengungkapan perasaan.
d. Pengertian Kehalusan
Kehalusan berasal dari kata halus artinya tidak kasar (perbuatan) lembut, sopan, baik
(budi bahasa), beradab. Kehalusan berarti sifat-sifat yang halus, kesopanan dan atau keadaban.
Halus itu berarti suatu sikap manusia dalam pergaulan baik dalam masyarakat kecil maupun
dalam masyarakat luas. Sudah tentu sebagai lawannya ialah sikap kasar atau sikap orang-orang
yang sedang emosi, bersikap sombong, bersikap kaku sikap orang yang sedang bermusuhan.
Oleh karena itu kehalusan dapat menunjukan nilai keindahan seseorang dan sikap kasar bisa
mengurangi nilai keindahan dari seseorang.
e. Objektif dan Subyektif
Nilai itu ada yang membedakan antara nilai sub yektif dan obyektif,Tetapi penggolongan yang
penting ialah:
- Nilai ekstrinsik
Nilai ekstrinsik adalah sifat baik dari suatu benda sebagai alat atau sarana untuk sesuatu hal
lainnya (“instrumental! Contributory value”), yakni nilai yang bersifat sebagai alat atau
membantu contohnya :P uisi, bentuk puisi yang terdiri dari bahasa, diksi, baris, sajak, irama,
itu disebut nilai ekstrinsik
5. - Nilai intrinsik
Nilai intrinsik adalah sifat baik dari benda yang bersangkutan, atau sebagai suatu tujuan,
ataupun demi kepentingan benda itu sendiri. Contohnya : pesan puisi yang ingin disampaikan
kepada pembaca melalui (alat benda) puisi itu disebut nilai intrinsik .
III. MANUSIA DAN PENDERITAAN
a. Pengertian Penderitaan
Penderitaan berasal dari kata derita. Kata derita berasal dari bahasa sansekerta dhra.
Derita artinya menanggung atau merasakan sesuatu yang tidak menyenangkan. Penderitaan itu
dapat lahir atau batin atau lahir batin.
b. Pengertian Siksaan
Siksaan dapat diartikan sebagai siksaan badan atau jasman, dan dapat juga berupa siksaan
jiwa atau rokhani. Akiabat siksaan yang dialami seseorang, timbullah penderitaan. Siksaan
yagn sifatnya psikis bisa berupa : kebimbangan, kesepian, ketakutan. Ketakutan yang berlebihlebihan yang tidak pada tempatnya disebut phobia.banyak sebab yang menjadikan seseorang
merasa ketakutan antara lain : claustrophobia dan agoraphobia, gamang, ketakutan, keakitan,
kegagalan. Para ahli ilmu jiwa cenderung berpendapat bahwa phobia adalah suatu gejala dari
suatu problema psikologis yang dalam, yang harus ditemukan, dihadapi, dan ditaklukan
sebelum phobianya akan hilang. Sebaliknya ahli-ahli yang merawat tingkah lakupercaya bahwa
suatu phobia adalah problemnya dan tidak perlu menemukan sebab-sebabnya supaya
mendapatkan perawatan dan pengobatan. Kebanyakan ahli setuju bahwa tekanan dan
ketegangan disebabkan oleh karena si penderita hidup dalam keadaan ketakutan terus menerus,
membuat keadaan si penderita sepuluh kali lebih parah.
c. Penderitaan Dan Sebab-Sebabnya
a. Penderitaan yang timbul karena perbuatan buruk manusia
=> tidak ada sebab yang pasti dalam hal ini penderitaan sesama antara manusia dapat
dikatakan sebagai suatu kesialan atau nasib buruk yang dialami oleh sesorang tersebut.
b. Penderitaan yang timbul karena penyakit atau azab
=> Penderitaan ini bisa terjadi mungkin sesorang mendapatkan karma atau pembalasan atas
perlakuan buruk yang dulu pernah dia perbuat.
IV. MANUSIA DAN KEADILAN
a. Pengertian keadilan
Keadilan adalah kondisi kebenaran ideal secaramoralmengenai sesuatu hal, baik
menyangkut benda atau orang. Menurut sebagian besarteori,keadilan memiliki
tingkatkepentingan yang besar.John Rawls,filsuf Amerika Serikat yang dianggap salah satu
filsuf politik terkemuka abad ke-20, menyatakan bahwa "Keadilan adalah kelebihan (virtue)
pertama dari institusi sosial, sebagaimana halnya kebenaran pada sistem pemikiran" [1].
Tapi,menurut kebanyakan teori juga, keadilan belum lagi tercapai: "Kita tidak hidup di dunia
yangadil" [2]. Kebanyakan orang percaya bahwa ketidakadilan harus dilawan dan dihukum,
danbanyak gerakan sosial dan politis di seluruh dunia yang berjuang menegakkan keadilan.
Tapi,banyaknya jumlah dan variasi teori keadilan memberikan pemikiran bahwa tidak jelas
apayang dituntut dari keadilan dan realita ketidakadilan, karena definisi apakah keadilan
itusendiri tidak jelas. keadilan intinya adalah meletakkan segala sesuatunya pada tempatnya
b. Keadilan sosial
6. Keadilan sosial adalah sebuahkonsepyang membuat parafilsuf terkagum-kagum sejak
Plato membantah filsuf muda,Thrasymachus,karena ia menyatakan bahwa keadilan adalah
apapun yang ditentukan oleh si terkuat. Dalam Republik,Plato meresmikan alasan bahwa
sebuah Negara ideal akan bersandar pada empat sifat baik: kebijakan, keberanian, pantangan
(ataukeprihatinan), dan keadilan.Penambahan kata social adalah untuk membedakan keadilan
social dengan konsep keadilan dalam hukum. Keadilan sosial juga merupakan salah satu butir
dalam Pancasila.
c. Macam-macam keadilan
1. Keadilan legal atau keadilan moral
Plato berpendapat bahwa keadilan dan hukum merupakan substansi rohani umum
darimasyarakat yang membuat dan menjaga kesatuannya. Dalam suatu masyarakat yang
adilsetiap orang menjalankan pekerjaan yang menurut sifat dasarnya paling cocok
menurutnya.
2. Keadilan Distributif
Aristoteles berpandapat bahwa akan terlaksa apabila hal-hal yang sama diperlukan
secarasama dan hal-hal yang tidak sama secara secara tidak sama. Sebagai contoh, Ali
bekerja 10tahun dan Budi bekerja 5 tahun. Pada waktu diberikan hadiah harus dibedakan
sesuai denganmasa kerjanya.
3. Keadilan Komutatif
Keadilan ini bertujuan memelihara ketertiban masyarakat dan kesejahteraan umum.
Menurutaristoteles, pengertian keadilan itu merupakan asas pertalian dan ketertiban
dalammasyarakat. Semua tindakan yang bercorak ujug ekstrem menjadikan ketidakadilan
dan akamerusak atau bahkan menghancurkan pertalian dalam masyarakat.
d. Kejujuran dan Kebenaran
Jujur adalah sebuah kata yang telah dikenal oleh hampir semua orang. Bagi yang
telahmengenal kata jujur mungkin sudah tahu apa itu arti atau makna dari kata jujur
tersebut.Namun masih banyak yang tidak tahu sama sekali dan ada juga hanya tahu maknanya
secarasamar-samar. Berikut saya akan mencoba memberikan pemahaman sebatas mampu
sayatetang makna dari kata jujur ini.Kata jujur adalah kata yang digunakan untuk menyatakan
sikap seseorang. Bila seseorangberhadapan dengan suatu atau fenomena maka seseorang itu
akan memperoleh gambarantentang sesuatu atau fenomena tersebut. Bila seseorang itu
menceritakan informasi tentanggambaran tersebut kepada orang lain tanpa ada “perobahan”
(sesuai dengan realitasnya ) maka sikap yang seperti itulah yang disebut dengan jujur.Sesuatu
atau fenomena yang dihadapi tentu saja apa yang ada pada diri sendiri atau di luardiri sendri.
Misalnya keadaan atau kondisi tubuh, pekerjaan yang telah atau sedang sertayang akan
dilakukan. Sesuatu yang teramati juga dapat mengenai benda, sifat dari bendatersebut atau
bentuk maupun model. Fenomena yang teramati boleh saja yang berupa suatuperistiwa, tata
hubungan sesuatu dengan lainnya. Secara sederhana dapat dikatakan apa sajayang ada dan apa
saja yang terjadi.Perlu juga diketahui bahwa ada juga seseorang memberikan berita atau
informasi sebelum terjadinya peristiwa atau fenomena. Misalnya sesorang mengatakan dia akan
hadir dalampertemuan di sebuah gedung bulan depan. Kalau memang dia hadir pada waktu dan
tempatyang telah di sampaikannya itu maka seseorang itu bersikap jujur. Dengan kata lain jujur
jugaberkaitan dengan janji. Disini jujur berarti mencocokan atau menyesuaikan
ungkapan(informasi) yang disampaikan dengan realisasi (fenomena).Mungkin kita pernah
melihat atau memperhatikan Tukang bekerja. Dia bekerja berdasarkansebuah pedoman kerja.
Dalam pedoman kerja (tertulis atau tidak) ada ketentuan sebuah perbandingan yakni 3 : 5. Tapi
dalam pelaksanaan kerja Tukang tersebut tidak mengikutiangka perbandingan itu, dia membuat
perbandingan yang lain yakni 3 : 6, Peristiwa ini jelasmemperlihatkan si Tukang tidak
7. mengikuti ketentuan yang ada dalam pedoman kerja.Dengan demikian berarti si Tukang tidak
bersikap jujur. Dalam kasus ini sang Tukang tidak berusaha menyesuaikan informasi yang ada
dengan fenomena (tindakan yang dilaksanakan). Kejujuran juga bersangkutan dengan
pengakuan. Dalam hal ini kita ambil contoh , orang Eropa membuat pernyataan atau
menyampaikan informasi, bahwa ….orang pertama sekali yang sampai ke Benua Amerika
adalah Cristofer Colombus…Padahal menurut sejarah yang berkembang, sebelum Colombus
mendarat di Benua Amerika telah sampai kesana armada Laksmana Cheng ho. Artinya apa,
tidak ada pengakuan. Dalam hal ini kita juga melihatpersoalan kesesuaian antara fenomena
(realitas) dengan informasi yang disampaikan.Jadi dari uraian di atas dapat diambil semacam
rumusan, bahwa apa yang disebut dengan jujur adalah sebuah sikap yang selalu berupaya
menyesuaikan atau mencocokan antaraInformasi dengan fenomena.Makanya jujur itu bernilai
tak terhingga.
e. Kecurangan
Menurut Kamus Bahasa Indonesia karangan WJS Purwadarminta, kecurangan berarti
tidak jujur, tidak lurus hati, tidak adil dan keculasan (Karni, 2000:49). Didalam buku Black‟s
Law Dictionary yang dikutip oleh Tunggal (2001:2) dijelaskan satu definisi hukum dari
kecurangan, yaitu berbagai macam alat yang dengan lihai dipakai dan dipergunakan oleh
seseorang untuk mendapatkan keuntungan terhadap orang lain, dengan cara bujukan palsuatau
dengan menutupi kebenaran, dan meliputi semua cara-cara mendadak, tipu daya
(trick),kelicikan (cunning), mengelabui (dissembling), dan setiap cara tidak jujur, sehingga
pihak orang lain bisa ditipu, dicurangi atau ditipu (cheated).The Institute of Internal Auditor di
Amerika mendefinisikan kecurangan mencakup suatuketidakberesan dan tindakan ilegal yang
bercirikan penipuan yang disengaja. Ia dapatdilakukan untuk manfaat dan atau kerugian
organisasi oleh orang di luar atau dalamorganisasi ( Karni, 2000:34).Fraud atau kecurangan ini
juga perlu dibedakan dengan errorsatau kesalahan. Errors dapat dideskripsikan sebagai
unintentional mistakes. Kesalahan dapatterjadi pada setiap tahap dalam pengelolaan transaksi,
yaitu terjadinya transaksi.
f. Pemulihan Nama Baik
Pengertian rehabilitasi menurut kamus besar bahasa Indonesia adalah pemulihan kepada
kedudukan atau keadaan yang dahulu atau semula. Pasal 9 UU No. 14 Tahun 1970 tentang
Kekuasaan Kehakiman mengatakan bahwa seseorang yang ditangkap, ditahan, dituntut atau
diadili tanpa alasan berdasarkan UU, atau karena kekeliruan mengenai orangnya atau hukum
yang diterapkan berhak menuntut ganti kerugian dan rehabilitasi. Pengertian rehabilitasi dalam
UU No. 14 Tahun 1970 adalah pemulihan hak seseorang dalam kemampuan atau posisi semula
yang diberikan oleh pengadilan. Kemudian menurut Pasal 1 butir 22 KUHAP, rehabilitasi
adalah hak seseorang untuk mendapat pemulihan haknya dalam kemampuan, kedudukan dan
harkat serta martabatnya yang diberikan pada tingkat penyidikan, penuntutan atau peradilan
karena ditangkap, ditahan, dituntut atau diadili tanpa alas an berdasarkan UU atau karena
kekeliruan mengenai orangnya atau hukum yang diterapkan menurut cara yang diatur dalam
UU ini. Rehabilitasi mengikuti ganti kerugian. Artinya praperadilan dilakukan karena
permohonan ganti kerugian, karena aparat salah melakukan penangkapan, atau tidak sesuai
dengan hukum dan sebagainya dan setelah itu (setelah praperadilannya dikabulkan oleh hakim)
maka yang bersangkutan bisa meminta rehabilitasi agar nama baiknya dipulihkan kembali.
Pihak-pihak yang berhak mengajukan rehabilitasi itu adalah pihak yang diputus bebas atau
lepas dari segala tuntutan hukum yang putusannya telah mempunyai kekuatan hukum yang
8. tetap. Misalnya seseorang diadili, kemudian diputuskan bebas atau lepas dari segala tuntutan
hukum, maka dia itu berhak memperoleh rehabilitasi atas pemulihan nama baiknya.
Perbedaan antara rehabilitasi dengan pencemaran nama baik adalah bahwa rehabilitasi
dilakukan karena perbuatan aparat penegak hukum. Artinya si pemohon rehabilitasi adalah
tersangka, terdakwa, terpidana yang permohonan praperadilannya dikabulkan (ada campur
tangan aparat) karena rehabilitasi itu adalah hak yang diberikan oleh KUHAP kepada tersangka
atau terdakwa. Rehabilitasi lebih kepada hal yang tidak berhubungan dengan materi melainkan
hanya menyangkut nama baik saja karena rehabilitasi adalah pemulihan hak seseorang hak atau
kemampuan seseorang dalam posisi semula. Sementara pencemaran nama baik diatur dalam
KUHP (mengenai pencemaran nama baik) adalah gugatan dari seseorang kepada orang lain
yang dianggap telah mencemarkan nama baiknya. Jadi tidak ada campur tangan aparat dalam
hal upaya paksa. Permintaan rehabilitasi bisa diajukan oleh tersangka, keluarga atau kuasanya.
Jadi ahli waris juga bisa mengajukan rehabilitasi. Begitu juga halnya dengan ganti kerugian.
g. Pembalasan
Pembalasan ialah suatu reaksi atas perbuatan orang lain. Reaksi itu dapat berupa
perbuatan yang serupa, perbuatan yang seimbang, tingkah laku yang serupa, tingkah laku yang
seimbang. Sebagai contoh:
Rangga memberikan makanan kepada teman sekolahnya Retno yang kebetulan sedang tidak
membawa makanan dan uang saku. Dilain kesempatan ketika Rangga lupa membawa bekal
makanan dan uang sakunya atau sedang dalam kesulitan, Retno memberikan makanan atau
bantuan kepada Rangga. Perbuatan Retno kepada Rangga tersebut merupakan perbuatan
serupa, dan ini merupakan pembalasan. Menurut pendapat yang lebih umum dikatakan bahwa
keadilan itu adalah pengakuan dan pelakuan yang seimbang antara hak-hak dan kewajiban.
Keadilan terletak pada keharmonisan menuntuk hak dan menjalankan kewajiban. Atau dengan
kata lain, keadilan adalah keadaan bila setiap orang memperoleh apa yang menjadi hak nya dan
setiap orang memperoleh bagian yang sama dari kekayaan bersama.
dokumentasi, pencatatan dari ayat-ayat jurnal, pencatatan debet kredit, pengikhtisaran
prosesdan hasil laporan keuangan. Kesalahan dapat dalam banyak bentuk, yaitu matematis,
kritikal,atau dalam aplikasi prinsip-prinsip akuntansi. Apabila kesalahan dilakukan dengan
sengaja(intentional), maka kesalahan tersebut merupakan kecurangan atau fraudulent
(Tunggal,2003:301).Faktor yang membedakan antara kecurangan dan kekeliruan adalah
apakahtindakan yang mendasarinya, yang berakibat terjadinya salah saji dalam laporan
keuangan,berupa tindakan yang disengaja atau tidak disengaja (IAI, 2001:316.2).Kecurangan
yangterjadi di setiap negara mempunyai jenis yang berbeda-beda karena praktik kecurangan
antaralain sangat dipengaruhi oleh kondisi hukum di negara yang bersangkutan.Berikut
adalahberbagai perspektif kecurangan menurut Bologna1. Kecurangan: perspektif manusia
Kecurangan bagi orang awam, adalah kecurangan yangdirencanakan yang dilakukan pada
orang lain untuk mendapatkan keuntungan ekonomipribadi, sosial atau politik. Kecurangan
adalah penyimpangan persepsi moral yang kita sebutkebenaran, keadilan hukum, keadilan dan
kesamaan.2.Kecurangan:perspektif sosial dan ekonomi Kecurangan dianggap perilaku yang
tidak dapatditerima secara sosial karena kecurangan dapat menghancurkan hubungan dan
kepercayaanantar manusia. Tanpa kepercayaan, interaksi manusia tersendat dan hubungan antar
manusiatidak berkembang. Perdagangan antar manusia tidak dapat berkembang jika tidak
adakepercayaan.3. Kecurangan: perspektif hukum Kecurangan dalam arti hukum adalah
penggambarankenyataan materi yang salah yang disengaja dengan tujuan membohongi orang
lain sehinggaorang tersebut mengalami kerugian ekonomi. Hukum dapat memberikan sanksi
sipil dankriminal untuk perilaku itu. Dengan demikian, kecurangan adalah bentuk apapun
darikelicikan, penemuan, kebohongan, pengkhianatan, penutupan atau samaran
yangdimaksudkan untuk menyebabkan orang lain terpisah dengan uang, properti atau hak
9. hukumlainnya dengan tidak adil.4. Kecurangan: perspektif akuntansi dan audit Dari sudut
pandang akuntansi dan audit,kecurangan adalah penggambaran yang salah dari fakta material
dalam buku besar ataulaporan keuangan. Pernyataan yang salah dapat ditujukan pada pihak luar
organisasi sepertipemegang saham atau kreditor, atau pada organisasi itu sendiri dengan cara
menutupi ataumenyamarkan penggelapan uang, ketidakcakapan, penerapan dana yang salah
atau pencurian
Sumber :
- http://bunyamingunadarma.wordpress.com/2010/03/27/manusia-dan-keindahan/
- http://sindyarsita.wordpress.com/2010/11/09/ilmu-budaya-dasar-manusia-dan-penderitaan/
- http://www.scribd.com/doc/97121794/Manusia-Dan-Keadilan
-