SlideShare a Scribd company logo
PELATIHAN IPCN LANJUT
Himpunan Perawat Pencegah dan Pengendali
Infeksi Indonesia (HIPPII) Pusat
REDISAIN SISTIM T
A
T
ARUANGAN
TUJUAN UMUM
Setelah mengikuti
pembelajaran,peser
ta diharapkan
mampu memahami
Redisain tata
ruangan
TUJUAN
KHUSUS
IPCN Lanjut.doc.hippii, 2021
Setelah mengikuti
pembelajaran, peserta
diharapkan mampu :
1. Memahami konsep infeksi
2. Memahami transmisi penularan
infeksi
3. Memahami tata cara disain tata
ruangan
1
Pokok Bahasan
IPCN Lanjut.doc.hippii, 2021
1. Pendahuluan
2. Konsep infeksi
3. Konsep penularan infeksi
4. Re disain tata ruangan
2
PENDAHULUAN
IPCN Lanjut.doc.hippii, 2021
1. Penyakit infeksi adalah gangguan kesehatan yang disebabkan
oleh organisme seperti virus, bakteri, jamur, dan parasit. Beberapa
jenis infeksi bisa menyebar antarmanusia, sebagian lain berpindah
dari kontaminasi silang saat perawatan pasien di fasyankes
2. Rantai Infeksi (chain of infection) merupakan rangkaian yang harus
ada untuk menimbulkan infeksi. Dalam melakukan tindakan
pencegahan dan pengendalian infeksi dengan efektif, perlu
dipahami secara cermat rantai infeksi
3. Penerapan pencegahan infeksi silang saat pasien diberikan
pelayanan Kesehatan adalah dengan melakukan pengaturan
lingkungan dan tata udara
3
Chain of transmission of infections
Agent/pathogen
Port of exit
Port of entry
Reservoir
Alive
Inanimate
Contact
Droplets
Airborne
Respiratory
Digestive
Skin
Conjunctival
Genital
Bacteria
Virus
Yeast
Parasites
Prions
Respiratory
Digestive
Skin
Conjunctival
Genital
Transmission
IPCN
IPCN Lanjut.doc.hippii, 2021
Tata ruangan &
penempatan pasien
PELAKSANAAN PROGRAM PPI
METODE MEMUTUS RANTAI PENULARAN
INFEKSI
PENGATURAN
TATARUANGAN
IPCN Lanjut.doc.hippii, 2021
I
P
CN Lanjut.doc.hippii, 2021
How are infection transmitted
Perawat atau dokter
memutuskan tindakan
apa yang harus
dilaksanakan.
No
Pasien mengalami infeksi dan
menularkan ke orang ke orang.
Yes
Pindahkan
pasien ke
ruangan yang
ditentukan
Beri tahu tim
kesehatan, pasien
dan keluarga
tentang tindakan
yang akan
dilakukan
Sediakan
ruangan dengan
APD dan
peralatan yang
diperlukan
Identifikasi pintu
kamar atau
tempat tidur
pasien
34
IPCN Lanjut.doc.hippii, 2021
IPCN Lanjut.doc.hippii, 2021
IPCN Lanjut.doc.hippii, 2021
PENEMPATAN PASIEN DENGAN
TRANSMISI KONTAK
Lokasi penempatan pasien
• Pilihan kamar sendiri (single room)
• Bila tidak memungkinkan dan ada lebih dari satu
pasien yang terinfeksi lakukan isolasi secara kohort
• Jika pada ruangan bersamaan dengan pasien non
infeksi tempatkan pasien dengan mencegah resiko
kontaminasi silang dengan batas jarak yang tegas
• Jangan pernah menggabungkan pasien dalam
ruangan pada pasien dengan sistem kekebalan yang
lemah (immono compromised atau dengan prosedur
invasive
IPCN Lanjut.doc.hippii, 2021
Isolation in cohort
IPCN Lanjut.doc.hippii, 2021
Indications
1. Untuk menetapkan Tindakan isolasi pasien dengan
penyakit dan agent yang sama, yang memerlukan
jenis Tindakan yang sama berdasarkan metode
transmisi ( kontak, droplet atau airborne) yang
memungkinkan menempatkan pasien dalam satu
ruangan dalam kelompok sesuai dengan cara
penularan infeksi
2. Sebagai pengendalian wabah penyakit menular
atau manajemen wabah yang tidak memiliki
ruangan sendiri (single room)
Isolation in cohort
IPCN Lanjut.doc.hippii, 2021
Persyaratan umum
1. Fokus pada kasus infeksi atau kolonisasi yang dikonfirmasi
oleh agen infeksi yang sama (agen, strain atau `klon`).
2. Tentukan petugas kesehatan khusus untuk merawat pasien
ini, yang tidak boleh melayani pasien lain di dalam rumah
sakit.
3. Area tujuan (ruangan atau sektor) tersendiri untuk pasien
ini, yang meliputi ruang perawatan, pintu masuk dan kamar
mandi / tersendiri
4. Pertahankan jarak minimal satu meter antara tempat tidur
pasien dan area yang cukup mudah untuk melaksanakan
prosedur pada pasien tanpa mengganggu pasien di tempat
tidur yang berdekatan.
5. Untuk persiapan pasien baru maka disiapkan hanya setelah
pasien dipulangkan dan proses pembersihan selesai
dilakukan
Penempatan pasien
• Lebih disukai di kamar individu
• Bila tidak memungkinkan dan ada lebih dari satu pasien yang
terinfeksi untuk dilakukan isolasi secara kohort
• Jika hanya menyangkut pasien yang terinfeksi dan tidak
tersedia kamar individu
• Berbagi ruangan dengan pasien yang tidak terinfeksi
menempatkannya dengan kondisi pemisahan yang memadai di
dalam ruangan.
• Cegah untuk selalu menjaga jarak setidaknya satu meter antar
bedengan.
• Jangan pernah berbagi kamar dengan pasien dengan sistem
kekebalan yang lemah atau dengan prosedur invasif
IPCN Lanjut.doc.hippii, 2021
PENEMPATAN PASIEN DENGAN
TRANSMISI DROPLET
KONDISI RUANGAN
• Instalasidiperlukanuntukmemenuhitindakanpencegahanstandar
• Pertimbangkan ruang tempat Penempatan APD dan area penggunaan
APD minimal dengan jarak kurang dari satu meter dari pasien
• Menjaga pintu tertutup dan pengelolaan udara melalui sistem tekanan
mekanis dan ekstraksi udara dari luar ruangan atau dengan dukungan
jendela terbuka yang memastikan pergantian udara yang memadai per
jam
• Tempatkan peringatan (signed) yang mudah terlihat dan
dimengerti yang meminta perhatian pada kondisi isolasi, jenis,
dan tindakan yang perlu dipertimbangkan
IPCN Lanjut.doc.hippii, 2021
PENEMPATAN PASIEN DENGAN
TRANSMISI DROPLET
Location of the patient
Individual room
a. Sistem tekanan udara negatif, dengan ventilasi selalu
mengarah ke luar bangunan (tidak pernah menuju
lorong internal maupun eksternal)
b. Dukungan pintu selalu tertutup
c. Natural Ventilasi : jendela terbuka lebar dapat
digunakan sistem menarik udara ke arah luar dengan
6 sampai 12 perubahan per jam.
d. Ventilasi dengan exhaust tidak boleh menuju area
rawat inap, ruang tertutup, atau saluran ventilasi. Jika
tidak ada area lain di mana untuk mendapatkan
ventilasi harus digunakan filter dengan efisiensi tinggi
dalam retensi partikel (HEPA).
IPCN Lanjut.doc.hippii, 2021
PENEMPATAN PASIEN DENGAN
TRANSMISI AIRBORNE (1)
Additional precautions: Airborne
IPCN Lanjut.doc.hippii, 2021
Adequacy of natural ventilation
Air exchange per hour (AEH) according to natural ventilation
conditions
Open Window (100%) + Open door 37 AEH
Open Window (100%) + Closed door 4.2 AEH
Open Window (50%) + Open door 28 AEH
Natural ventilation for infection control in health-care settings. © World Health Organization 2009.Available
at: http://www.who.int/water_sanitation_health/publications/natural_ventilation.pdf
Location of the patient
Shared room
a. Hanya bisa menjadi alternatif jika ada lebih dari pasien
denganmendiagnosis yang sama, patogen, dan genotype
IPCN Lanjut.doc.hippii, 2021
b. Dalam situasi seperti pada infeksi Mycobaterium
tuberculosis dengan risiko pengembangan resistensi
terhadap obat antimikroba, jika ada lebih dari satu pasien
dengan jenis infeksi yang sama harus dirawat di rumah
sakit masing-masing di kamar masing-masing.
c. Jika terjadi wabah, mereka akan menempatkan diri di satu
ruangan bagi pasien yang membawa infeksi yang sama,
memilih area rumah sakit yang lebih jauh dari pasien lain
dan khususnya di area yang memiliki risiko infeksi lebih
besar (misalnya, pasien dengan gangguan kekebalan).
46
PENEMPATAN PASIEN DENGAN
TRANSMISI AIRBONE (2)
KONDISI RUANGAN
1. Ruangan harus difasilitasi kepatuhan terhadap tindakan
pencegahan standar mengenai kebersihan tangan dan
penggunaan APD, dengan:
1. Wastafel dengan suhu air yang disesuaikan
2. Handuk kertas dan sabun sekali pakai (atau tekstil sekali
pakai dengan pencucian ulang)
3. Handrub alcohol di titik perawatan
2. Ruang untuk menyimpan dan melepaskan APD
3. Minimalkan pergerakan pasien (di dalam ruangan )
4. Tempatkan tanda/signate di pintu kamar, menuju koridor,
dengan gambar dan teks yang menjelaskan secara jelas
dan sederhana, jenis isolasi dan tindakan pencegahan
IPCN Lanju
y
t.d
a
oc
n
.hippii,
h
g 2
a
02
r
1
us dilakukan.
PENEMPATAN PASIEN DENGAN
TRANSMISI AIRBORNE (3)
Equipment: checklist for isolation areas
IPCN Lanjut.doc.hippii, 2021
1. Face shield
2. Gloves
3. Surgical mask
4. Respirators N95
5. Long sleeve gowns
6. Alcohol hand hub solution
7. Soap (hand)
8. Disposable paper tower
9. Sharp disposable container
10. Detergent for cleaning and environmental disinfection
11. Big trash bags
12. Trash bags for biological risk
13. Bag for dirt clothes
14. Hampers for used equipment
IPCN Lanjut.doc.hippii, 2021
Manajemen Tata Udara di Ruang Isolasi
Parameter kontrol:
IPCN Lanjut.doc.hippii, 2021
1. Pengaturan temperatur
2. Kelembaban udara
3. Jumlah udara ventilasi
4. Kebersihan
5. Tekanan positif dan negatif di
dalam ruangan
6. Distribusi udara didalam
ruangan melalui :
 Natural ventilasi
 Mekanik ventilasi
 Ventilasi campuran
 Negatif ventilasi
VENTILASI
IPCN Lanjut.doc.hippii, 2021
• Pergerakan udara dan pergantian udara dalam ruang oleh
udara dari luar ruangan.
• Jenis ventilasi:
– Ventilasi alamiah: NATURAL  Menggunakan cara
alami untuk mendorong aliran udara melalui suatu
gedung,
– merupakan tekanan angin yang dihasilkan dari perbedaan
ke
padatan udara dalam dan luar gedung
– tergantung pada buka pintu dan jendela untuk
memasukkan udara dari luar ke dalam
– Ventilasi mekanis: menggunakan fan untuk mendorong
aliran udara melalui suatu gedung, dapat dikombinasikan
dengan pengondisian dan penyaringan udara
– Ventilasi Campuran
Dari daerah bersih (tekanan positif)
ke kurang bersih (tekanan negatif)
200 m3/h 225 m3/h 135 m3/h 225 m3/h 200 m3/h
PENGATURAN ALIRAN UDARA
CLEAN ZONEE INFECTED ZONE
PASSAGE
Positive Pressure Neutral Pressure Negative Pressure
25 m3/h
IPCN Lanjut.doc.hippii, 2021
25 m3/h
Isolasi mekanik ventilasi
Manajemen Tata Udara di Ruang Iso
IPCN Lanjut.doc.hippii, 2021
ARAH ALIRAN UDARA DI RUANG ISOLASI BERVENTILASI
ALAMI DENGAN MEMBUKA JENDELA DAN PINTU
 Tempatkan pasien pada ruang tersendiri berventilasi baik
 Untuk ventilasi alamiah perawatan umum airflow 160/d dengan ACH 12
 Jika tidak tersedia single room, lakukan kohorting
IPCN Lanjut.doc.hippii, 2021
CARA MENGUKUR ACH
Luas jendela terbuka:
Tinggi 0,5 m x Lebar 0,5 m =0,25 m2
Kecepatan udara lewat jendela: 0,5 m/detik
Volume ruangan : P x L x T
Panjang 5m, lebar 3m, tinggi 3m = 45m3
ACH : luas jendela x kecepatan udara x3600 detik/jam
Volume ruangan
0,25m2x0,5m/detikx3600 detik/jam = 10 ACH
45m3
IPCN Lanjut.doc.hippii, 2021
MENILAI TEKANAN UDARA
1. Smoke tube test untuk mengetahui arah aliran
udara
2. Bila ruangan dipakai bisa diganti dengan tissue
3. Manometer untuk mengukur
perbedaan tekanan relatif antara ruang (inch
WG)
4. Velometer pada celah pintu (FPM)
5. Balometer untuk mengukur
volume udara yang dipompa keluar (CFM)
IPCN Lanjut.doc.hippii, 2021
RUANGAN ISOLASI
9/10/2020 TITI SUN - KEWASPADAAN ISOL ASI 39
1. Tekanan negatif, perbedaan
minimal -2,5 Pascal
2. ACH minimal 12 kali
3. Arah laminer udara bersih
ke kotor
4. Sistem non resirkulasi 100
% fresh air
5. Sistem resirkulasi dengan
Hepa filter eff 99,75%@ 0,3
Micron
6. Suhu 21-21 Celcius
7. Kelembaban 50%
8. Udara buang 3m, dan 10
m bebas aktifitas
9. Zona infeksius
IPCN Lanjut.doc.hippii, 2021
IPCN Lanjut.doc.hippii, 2021
ANTEROOM
9/10/2020 TITI SUN - KE WASP
ADAAN ISOLASI 41
Letakkan sesuai
tempatnya
ALUR PELEPASAN
APD
IPCN Lanjut.doc.hippii, 2021
IPCN Lanjut.doc.hippii, 2021
Ventilasi udara tekanan positif
 Pastikan bahwa ruang PE dirancang untuk
mempertahankan tekanan positif
 Menjaga tekanan positif udara ruangan (>
2,5 Pa [udara 0,01 inci]) terhadap koridor.
Idealnya itu harus> 8 Pa (0,03 inci
pengukur udara).
 Ventilasi ruangan untuk
mempertahankan> 12 ACH atau 145 liter
per detik per pasien.
Application of the especially
important natural ventilation for TB
IPCN Lanjut.doc.hippii, 2021
KESIMPULAN
IPCN Lanjut.doc.hippii, 2021
Transmisi penyakit infeksi dapat terjadi melalui penularan
kontak, droplet dan airbone
Upaya pencegahan dan pengendalian infeksi dapat
dilakukan melalui penataan lingkungan dan tata udara
Mengaturan tata udara dengan melakukan rekayasa lingkungan
menggunakan pengaturan udara melalui ventilasi naturan, mekanik
ventilasi, ventilasi campuran dan ventilasi tekanan negative atau
positif
Tetap
semangat
salam PPI
Wardanelayunus@yahoo.com/08121
11985043
Terima kasih
IPCN Lanjut.doc.hippii, 2021

More Related Content

Similar to 12.RE DISAIN TATA RUANGAN. 06.21.pptx

POWER POINT BUNDEL HAIS PPTDALAM PELAKSANAAN DI PUSKESMAS
POWER POINT BUNDEL HAIS PPTDALAM PELAKSANAAN DI PUSKESMASPOWER POINT BUNDEL HAIS PPTDALAM PELAKSANAAN DI PUSKESMAS
POWER POINT BUNDEL HAIS PPTDALAM PELAKSANAAN DI PUSKESMAS
Afrilyakurniarezki
 
BUNDLES HAIS PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN INFEKSI
BUNDLES HAIS PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN INFEKSIBUNDLES HAIS PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN INFEKSI
BUNDLES HAIS PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN INFEKSI
IwanSyaputra6
 
PPI-2019.ppt
PPI-2019.pptPPI-2019.ppt
PPI-2019.ppt
SusantiSusanti47
 
4. Materi Pengendalian & Pencegahan Infeksi (Tri Wahyuni I).pptx
4. Materi Pengendalian & Pencegahan Infeksi (Tri Wahyuni I).pptx4. Materi Pengendalian & Pencegahan Infeksi (Tri Wahyuni I).pptx
4. Materi Pengendalian & Pencegahan Infeksi (Tri Wahyuni I).pptx
RSUMitraHusada
 
KEWASPADAAN STANDAR.ppt
KEWASPADAAN STANDAR.pptKEWASPADAAN STANDAR.ppt
KEWASPADAAN STANDAR.ppt
AmaraTsaniyaNafisa2
 
anestesi pada covid.pptx
anestesi pada covid.pptxanestesi pada covid.pptx
anestesi pada covid.pptx
diklatrsudcibinong
 
KONSEP DAN PROGRAM PPI oleh dr JURMIATI.pptx
KONSEP DAN PROGRAM PPI oleh dr JURMIATI.pptxKONSEP DAN PROGRAM PPI oleh dr JURMIATI.pptx
KONSEP DAN PROGRAM PPI oleh dr JURMIATI.pptx
jurmiatiJurmiati
 
orientasi pencegahan dan pengendalian infeksi pada karyawan baru di rumah sak...
orientasi pencegahan dan pengendalian infeksi pada karyawan baru di rumah sak...orientasi pencegahan dan pengendalian infeksi pada karyawan baru di rumah sak...
orientasi pencegahan dan pengendalian infeksi pada karyawan baru di rumah sak...
FitriaDewiLestari
 
KELOMPOK 4_INFEKSI NOSOKOMIAL.pptx
KELOMPOK 4_INFEKSI NOSOKOMIAL.pptxKELOMPOK 4_INFEKSI NOSOKOMIAL.pptx
KELOMPOK 4_INFEKSI NOSOKOMIAL.pptx
kharisma74
 
PPI DI RUANG BERSALIN VERSI 261120.pdf
PPI DI RUANG BERSALIN VERSI 261120.pdfPPI DI RUANG BERSALIN VERSI 261120.pdf
PPI DI RUANG BERSALIN VERSI 261120.pdf
RizkiFadlanIsmailSir
 
Edaran Petunjuk Pencegahan Penularan Covid 19 untuk Petugas Kesehatan
Edaran Petunjuk Pencegahan Penularan Covid 19 untuk Petugas KesehatanEdaran Petunjuk Pencegahan Penularan Covid 19 untuk Petugas Kesehatan
Edaran Petunjuk Pencegahan Penularan Covid 19 untuk Petugas Kesehatan
Aulia Risyda Fauzi
 
Masalah infeksi di sarkes(revisi)
Masalah infeksi di sarkes(revisi)Masalah infeksi di sarkes(revisi)
Masalah infeksi di sarkes(revisi)Joni Iswanto
 
Materi Sosialisasi.pptx
Materi Sosialisasi.pptxMateri Sosialisasi.pptx
Materi Sosialisasi.pptx
lennimnthe
 
PPI-UMSIDA.pptx
PPI-UMSIDA.pptxPPI-UMSIDA.pptx
PPI-UMSIDA.pptx
PutriNahrisaNst
 
BUNDLES HAIS FKTP MARET 2023.pdf
BUNDLES HAIS FKTP MARET 2023.pdfBUNDLES HAIS FKTP MARET 2023.pdf
BUNDLES HAIS FKTP MARET 2023.pdf
ssuser1519bc
 
KONSEP DASAR PENGENDALIAN PENYAKIT INFEKSI.pptx
KONSEP DASAR PENGENDALIAN PENYAKIT INFEKSI.pptxKONSEP DASAR PENGENDALIAN PENYAKIT INFEKSI.pptx
KONSEP DASAR PENGENDALIAN PENYAKIT INFEKSI.pptx
elvira381479
 
Pencegahan Dan Pengendalian Infeksi Dengan Penerapan Bundles Hais.pdf
Pencegahan Dan Pengendalian Infeksi Dengan Penerapan Bundles Hais.pdfPencegahan Dan Pengendalian Infeksi Dengan Penerapan Bundles Hais.pdf
Pencegahan Dan Pengendalian Infeksi Dengan Penerapan Bundles Hais.pdf
PramitaHertasning
 
ZOOMINAR 26ULI 2020_Bu Nela.pdf
ZOOMINAR 26ULI 2020_Bu Nela.pdfZOOMINAR 26ULI 2020_Bu Nela.pdf
ZOOMINAR 26ULI 2020_Bu Nela.pdf
ermasafitri6
 

Similar to 12.RE DISAIN TATA RUANGAN. 06.21.pptx (20)

BUNDLES HAIS KAP.pptx
BUNDLES HAIS KAP.pptxBUNDLES HAIS KAP.pptx
BUNDLES HAIS KAP.pptx
 
POWER POINT BUNDEL HAIS PPTDALAM PELAKSANAAN DI PUSKESMAS
POWER POINT BUNDEL HAIS PPTDALAM PELAKSANAAN DI PUSKESMASPOWER POINT BUNDEL HAIS PPTDALAM PELAKSANAAN DI PUSKESMAS
POWER POINT BUNDEL HAIS PPTDALAM PELAKSANAAN DI PUSKESMAS
 
BUNDLES HAIS PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN INFEKSI
BUNDLES HAIS PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN INFEKSIBUNDLES HAIS PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN INFEKSI
BUNDLES HAIS PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN INFEKSI
 
PPI-2019.ppt
PPI-2019.pptPPI-2019.ppt
PPI-2019.ppt
 
4. Materi Pengendalian & Pencegahan Infeksi (Tri Wahyuni I).pptx
4. Materi Pengendalian & Pencegahan Infeksi (Tri Wahyuni I).pptx4. Materi Pengendalian & Pencegahan Infeksi (Tri Wahyuni I).pptx
4. Materi Pengendalian & Pencegahan Infeksi (Tri Wahyuni I).pptx
 
KEWASPADAAN STANDAR.ppt
KEWASPADAAN STANDAR.pptKEWASPADAAN STANDAR.ppt
KEWASPADAAN STANDAR.ppt
 
anestesi pada covid.pptx
anestesi pada covid.pptxanestesi pada covid.pptx
anestesi pada covid.pptx
 
KONSEP DAN PROGRAM PPI oleh dr JURMIATI.pptx
KONSEP DAN PROGRAM PPI oleh dr JURMIATI.pptxKONSEP DAN PROGRAM PPI oleh dr JURMIATI.pptx
KONSEP DAN PROGRAM PPI oleh dr JURMIATI.pptx
 
PPI-1.pptx
PPI-1.pptxPPI-1.pptx
PPI-1.pptx
 
orientasi pencegahan dan pengendalian infeksi pada karyawan baru di rumah sak...
orientasi pencegahan dan pengendalian infeksi pada karyawan baru di rumah sak...orientasi pencegahan dan pengendalian infeksi pada karyawan baru di rumah sak...
orientasi pencegahan dan pengendalian infeksi pada karyawan baru di rumah sak...
 
KELOMPOK 4_INFEKSI NOSOKOMIAL.pptx
KELOMPOK 4_INFEKSI NOSOKOMIAL.pptxKELOMPOK 4_INFEKSI NOSOKOMIAL.pptx
KELOMPOK 4_INFEKSI NOSOKOMIAL.pptx
 
PPI DI RUANG BERSALIN VERSI 261120.pdf
PPI DI RUANG BERSALIN VERSI 261120.pdfPPI DI RUANG BERSALIN VERSI 261120.pdf
PPI DI RUANG BERSALIN VERSI 261120.pdf
 
Edaran Petunjuk Pencegahan Penularan Covid 19 untuk Petugas Kesehatan
Edaran Petunjuk Pencegahan Penularan Covid 19 untuk Petugas KesehatanEdaran Petunjuk Pencegahan Penularan Covid 19 untuk Petugas Kesehatan
Edaran Petunjuk Pencegahan Penularan Covid 19 untuk Petugas Kesehatan
 
Masalah infeksi di sarkes(revisi)
Masalah infeksi di sarkes(revisi)Masalah infeksi di sarkes(revisi)
Masalah infeksi di sarkes(revisi)
 
Materi Sosialisasi.pptx
Materi Sosialisasi.pptxMateri Sosialisasi.pptx
Materi Sosialisasi.pptx
 
PPI-UMSIDA.pptx
PPI-UMSIDA.pptxPPI-UMSIDA.pptx
PPI-UMSIDA.pptx
 
BUNDLES HAIS FKTP MARET 2023.pdf
BUNDLES HAIS FKTP MARET 2023.pdfBUNDLES HAIS FKTP MARET 2023.pdf
BUNDLES HAIS FKTP MARET 2023.pdf
 
KONSEP DASAR PENGENDALIAN PENYAKIT INFEKSI.pptx
KONSEP DASAR PENGENDALIAN PENYAKIT INFEKSI.pptxKONSEP DASAR PENGENDALIAN PENYAKIT INFEKSI.pptx
KONSEP DASAR PENGENDALIAN PENYAKIT INFEKSI.pptx
 
Pencegahan Dan Pengendalian Infeksi Dengan Penerapan Bundles Hais.pdf
Pencegahan Dan Pengendalian Infeksi Dengan Penerapan Bundles Hais.pdfPencegahan Dan Pengendalian Infeksi Dengan Penerapan Bundles Hais.pdf
Pencegahan Dan Pengendalian Infeksi Dengan Penerapan Bundles Hais.pdf
 
ZOOMINAR 26ULI 2020_Bu Nela.pdf
ZOOMINAR 26ULI 2020_Bu Nela.pdfZOOMINAR 26ULI 2020_Bu Nela.pdf
ZOOMINAR 26ULI 2020_Bu Nela.pdf
 

Recently uploaded

439016357-1-KONSEP-PELAYANAN-KEBIDANAN-KOMUNITAS-DAN-KELUARGA-pptx.pptx
439016357-1-KONSEP-PELAYANAN-KEBIDANAN-KOMUNITAS-DAN-KELUARGA-pptx.pptx439016357-1-KONSEP-PELAYANAN-KEBIDANAN-KOMUNITAS-DAN-KELUARGA-pptx.pptx
439016357-1-KONSEP-PELAYANAN-KEBIDANAN-KOMUNITAS-DAN-KELUARGA-pptx.pptx
AyuMustika17
 
Kebijakan Orientasi PIN Polio Putaran k2pptx
Kebijakan Orientasi PIN Polio Putaran k2pptxKebijakan Orientasi PIN Polio Putaran k2pptx
Kebijakan Orientasi PIN Polio Putaran k2pptx
HestyGrariwa2
 
Pencegahan Penyakit_Rizkiyah Novianti.ppt
Pencegahan Penyakit_Rizkiyah Novianti.pptPencegahan Penyakit_Rizkiyah Novianti.ppt
Pencegahan Penyakit_Rizkiyah Novianti.ppt
Rizkiyahnovianti
 
Manajemen keuangan puskesmas xxxxxxxxxxxx
Manajemen keuangan puskesmas xxxxxxxxxxxxManajemen keuangan puskesmas xxxxxxxxxxxx
Manajemen keuangan puskesmas xxxxxxxxxxxx
AdheaPriyanka1
 
MATERI IMUNISASI_PEMBINAAN KADER POSYANDU 2024.pptx
MATERI IMUNISASI_PEMBINAAN KADER POSYANDU 2024.pptxMATERI IMUNISASI_PEMBINAAN KADER POSYANDU 2024.pptx
MATERI IMUNISASI_PEMBINAAN KADER POSYANDU 2024.pptx
lidyanimargareth23
 
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN ABORTUSABORTUS
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN ABORTUSABORTUSASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN ABORTUSABORTUS
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN ABORTUSABORTUS
maya746072
 

Recently uploaded (6)

439016357-1-KONSEP-PELAYANAN-KEBIDANAN-KOMUNITAS-DAN-KELUARGA-pptx.pptx
439016357-1-KONSEP-PELAYANAN-KEBIDANAN-KOMUNITAS-DAN-KELUARGA-pptx.pptx439016357-1-KONSEP-PELAYANAN-KEBIDANAN-KOMUNITAS-DAN-KELUARGA-pptx.pptx
439016357-1-KONSEP-PELAYANAN-KEBIDANAN-KOMUNITAS-DAN-KELUARGA-pptx.pptx
 
Kebijakan Orientasi PIN Polio Putaran k2pptx
Kebijakan Orientasi PIN Polio Putaran k2pptxKebijakan Orientasi PIN Polio Putaran k2pptx
Kebijakan Orientasi PIN Polio Putaran k2pptx
 
Pencegahan Penyakit_Rizkiyah Novianti.ppt
Pencegahan Penyakit_Rizkiyah Novianti.pptPencegahan Penyakit_Rizkiyah Novianti.ppt
Pencegahan Penyakit_Rizkiyah Novianti.ppt
 
Manajemen keuangan puskesmas xxxxxxxxxxxx
Manajemen keuangan puskesmas xxxxxxxxxxxxManajemen keuangan puskesmas xxxxxxxxxxxx
Manajemen keuangan puskesmas xxxxxxxxxxxx
 
MATERI IMUNISASI_PEMBINAAN KADER POSYANDU 2024.pptx
MATERI IMUNISASI_PEMBINAAN KADER POSYANDU 2024.pptxMATERI IMUNISASI_PEMBINAAN KADER POSYANDU 2024.pptx
MATERI IMUNISASI_PEMBINAAN KADER POSYANDU 2024.pptx
 
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN ABORTUSABORTUS
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN ABORTUSABORTUSASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN ABORTUSABORTUS
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN ABORTUSABORTUS
 

12.RE DISAIN TATA RUANGAN. 06.21.pptx

  • 1. PELATIHAN IPCN LANJUT Himpunan Perawat Pencegah dan Pengendali Infeksi Indonesia (HIPPII) Pusat REDISAIN SISTIM T A T ARUANGAN
  • 2. TUJUAN UMUM Setelah mengikuti pembelajaran,peser ta diharapkan mampu memahami Redisain tata ruangan TUJUAN KHUSUS IPCN Lanjut.doc.hippii, 2021 Setelah mengikuti pembelajaran, peserta diharapkan mampu : 1. Memahami konsep infeksi 2. Memahami transmisi penularan infeksi 3. Memahami tata cara disain tata ruangan 1
  • 3. Pokok Bahasan IPCN Lanjut.doc.hippii, 2021 1. Pendahuluan 2. Konsep infeksi 3. Konsep penularan infeksi 4. Re disain tata ruangan 2
  • 4. PENDAHULUAN IPCN Lanjut.doc.hippii, 2021 1. Penyakit infeksi adalah gangguan kesehatan yang disebabkan oleh organisme seperti virus, bakteri, jamur, dan parasit. Beberapa jenis infeksi bisa menyebar antarmanusia, sebagian lain berpindah dari kontaminasi silang saat perawatan pasien di fasyankes 2. Rantai Infeksi (chain of infection) merupakan rangkaian yang harus ada untuk menimbulkan infeksi. Dalam melakukan tindakan pencegahan dan pengendalian infeksi dengan efektif, perlu dipahami secara cermat rantai infeksi 3. Penerapan pencegahan infeksi silang saat pasien diberikan pelayanan Kesehatan adalah dengan melakukan pengaturan lingkungan dan tata udara 3
  • 5. Chain of transmission of infections Agent/pathogen Port of exit Port of entry Reservoir Alive Inanimate Contact Droplets Airborne Respiratory Digestive Skin Conjunctival Genital Bacteria Virus Yeast Parasites Prions Respiratory Digestive Skin Conjunctival Genital Transmission IPCN
  • 6. IPCN Lanjut.doc.hippii, 2021 Tata ruangan & penempatan pasien PELAKSANAAN PROGRAM PPI
  • 7. METODE MEMUTUS RANTAI PENULARAN INFEKSI PENGATURAN TATARUANGAN IPCN Lanjut.doc.hippii, 2021
  • 8. I P CN Lanjut.doc.hippii, 2021 How are infection transmitted
  • 9. Perawat atau dokter memutuskan tindakan apa yang harus dilaksanakan. No Pasien mengalami infeksi dan menularkan ke orang ke orang. Yes Pindahkan pasien ke ruangan yang ditentukan Beri tahu tim kesehatan, pasien dan keluarga tentang tindakan yang akan dilakukan Sediakan ruangan dengan APD dan peralatan yang diperlukan Identifikasi pintu kamar atau tempat tidur pasien 34 IPCN Lanjut.doc.hippii, 2021
  • 12. PENEMPATAN PASIEN DENGAN TRANSMISI KONTAK Lokasi penempatan pasien • Pilihan kamar sendiri (single room) • Bila tidak memungkinkan dan ada lebih dari satu pasien yang terinfeksi lakukan isolasi secara kohort • Jika pada ruangan bersamaan dengan pasien non infeksi tempatkan pasien dengan mencegah resiko kontaminasi silang dengan batas jarak yang tegas • Jangan pernah menggabungkan pasien dalam ruangan pada pasien dengan sistem kekebalan yang lemah (immono compromised atau dengan prosedur invasive IPCN Lanjut.doc.hippii, 2021
  • 13. Isolation in cohort IPCN Lanjut.doc.hippii, 2021 Indications 1. Untuk menetapkan Tindakan isolasi pasien dengan penyakit dan agent yang sama, yang memerlukan jenis Tindakan yang sama berdasarkan metode transmisi ( kontak, droplet atau airborne) yang memungkinkan menempatkan pasien dalam satu ruangan dalam kelompok sesuai dengan cara penularan infeksi 2. Sebagai pengendalian wabah penyakit menular atau manajemen wabah yang tidak memiliki ruangan sendiri (single room)
  • 14. Isolation in cohort IPCN Lanjut.doc.hippii, 2021 Persyaratan umum 1. Fokus pada kasus infeksi atau kolonisasi yang dikonfirmasi oleh agen infeksi yang sama (agen, strain atau `klon`). 2. Tentukan petugas kesehatan khusus untuk merawat pasien ini, yang tidak boleh melayani pasien lain di dalam rumah sakit. 3. Area tujuan (ruangan atau sektor) tersendiri untuk pasien ini, yang meliputi ruang perawatan, pintu masuk dan kamar mandi / tersendiri 4. Pertahankan jarak minimal satu meter antara tempat tidur pasien dan area yang cukup mudah untuk melaksanakan prosedur pada pasien tanpa mengganggu pasien di tempat tidur yang berdekatan. 5. Untuk persiapan pasien baru maka disiapkan hanya setelah pasien dipulangkan dan proses pembersihan selesai dilakukan
  • 15. Penempatan pasien • Lebih disukai di kamar individu • Bila tidak memungkinkan dan ada lebih dari satu pasien yang terinfeksi untuk dilakukan isolasi secara kohort • Jika hanya menyangkut pasien yang terinfeksi dan tidak tersedia kamar individu • Berbagi ruangan dengan pasien yang tidak terinfeksi menempatkannya dengan kondisi pemisahan yang memadai di dalam ruangan. • Cegah untuk selalu menjaga jarak setidaknya satu meter antar bedengan. • Jangan pernah berbagi kamar dengan pasien dengan sistem kekebalan yang lemah atau dengan prosedur invasif IPCN Lanjut.doc.hippii, 2021 PENEMPATAN PASIEN DENGAN TRANSMISI DROPLET
  • 16. KONDISI RUANGAN • Instalasidiperlukanuntukmemenuhitindakanpencegahanstandar • Pertimbangkan ruang tempat Penempatan APD dan area penggunaan APD minimal dengan jarak kurang dari satu meter dari pasien • Menjaga pintu tertutup dan pengelolaan udara melalui sistem tekanan mekanis dan ekstraksi udara dari luar ruangan atau dengan dukungan jendela terbuka yang memastikan pergantian udara yang memadai per jam • Tempatkan peringatan (signed) yang mudah terlihat dan dimengerti yang meminta perhatian pada kondisi isolasi, jenis, dan tindakan yang perlu dipertimbangkan IPCN Lanjut.doc.hippii, 2021 PENEMPATAN PASIEN DENGAN TRANSMISI DROPLET
  • 17. Location of the patient Individual room a. Sistem tekanan udara negatif, dengan ventilasi selalu mengarah ke luar bangunan (tidak pernah menuju lorong internal maupun eksternal) b. Dukungan pintu selalu tertutup c. Natural Ventilasi : jendela terbuka lebar dapat digunakan sistem menarik udara ke arah luar dengan 6 sampai 12 perubahan per jam. d. Ventilasi dengan exhaust tidak boleh menuju area rawat inap, ruang tertutup, atau saluran ventilasi. Jika tidak ada area lain di mana untuk mendapatkan ventilasi harus digunakan filter dengan efisiensi tinggi dalam retensi partikel (HEPA). IPCN Lanjut.doc.hippii, 2021 PENEMPATAN PASIEN DENGAN TRANSMISI AIRBORNE (1)
  • 18. Additional precautions: Airborne IPCN Lanjut.doc.hippii, 2021 Adequacy of natural ventilation Air exchange per hour (AEH) according to natural ventilation conditions Open Window (100%) + Open door 37 AEH Open Window (100%) + Closed door 4.2 AEH Open Window (50%) + Open door 28 AEH Natural ventilation for infection control in health-care settings. © World Health Organization 2009.Available at: http://www.who.int/water_sanitation_health/publications/natural_ventilation.pdf
  • 19. Location of the patient Shared room a. Hanya bisa menjadi alternatif jika ada lebih dari pasien denganmendiagnosis yang sama, patogen, dan genotype IPCN Lanjut.doc.hippii, 2021 b. Dalam situasi seperti pada infeksi Mycobaterium tuberculosis dengan risiko pengembangan resistensi terhadap obat antimikroba, jika ada lebih dari satu pasien dengan jenis infeksi yang sama harus dirawat di rumah sakit masing-masing di kamar masing-masing. c. Jika terjadi wabah, mereka akan menempatkan diri di satu ruangan bagi pasien yang membawa infeksi yang sama, memilih area rumah sakit yang lebih jauh dari pasien lain dan khususnya di area yang memiliki risiko infeksi lebih besar (misalnya, pasien dengan gangguan kekebalan). 46 PENEMPATAN PASIEN DENGAN TRANSMISI AIRBONE (2)
  • 20. KONDISI RUANGAN 1. Ruangan harus difasilitasi kepatuhan terhadap tindakan pencegahan standar mengenai kebersihan tangan dan penggunaan APD, dengan: 1. Wastafel dengan suhu air yang disesuaikan 2. Handuk kertas dan sabun sekali pakai (atau tekstil sekali pakai dengan pencucian ulang) 3. Handrub alcohol di titik perawatan 2. Ruang untuk menyimpan dan melepaskan APD 3. Minimalkan pergerakan pasien (di dalam ruangan ) 4. Tempatkan tanda/signate di pintu kamar, menuju koridor, dengan gambar dan teks yang menjelaskan secara jelas dan sederhana, jenis isolasi dan tindakan pencegahan IPCN Lanju y t.d a oc n .hippii, h g 2 a 02 r 1 us dilakukan. PENEMPATAN PASIEN DENGAN TRANSMISI AIRBORNE (3)
  • 21. Equipment: checklist for isolation areas IPCN Lanjut.doc.hippii, 2021 1. Face shield 2. Gloves 3. Surgical mask 4. Respirators N95 5. Long sleeve gowns 6. Alcohol hand hub solution 7. Soap (hand) 8. Disposable paper tower 9. Sharp disposable container 10. Detergent for cleaning and environmental disinfection 11. Big trash bags 12. Trash bags for biological risk 13. Bag for dirt clothes 14. Hampers for used equipment
  • 23. Manajemen Tata Udara di Ruang Isolasi Parameter kontrol: IPCN Lanjut.doc.hippii, 2021 1. Pengaturan temperatur 2. Kelembaban udara 3. Jumlah udara ventilasi 4. Kebersihan 5. Tekanan positif dan negatif di dalam ruangan 6. Distribusi udara didalam ruangan melalui :  Natural ventilasi  Mekanik ventilasi  Ventilasi campuran  Negatif ventilasi
  • 24. VENTILASI IPCN Lanjut.doc.hippii, 2021 • Pergerakan udara dan pergantian udara dalam ruang oleh udara dari luar ruangan. • Jenis ventilasi: – Ventilasi alamiah: NATURAL  Menggunakan cara alami untuk mendorong aliran udara melalui suatu gedung, – merupakan tekanan angin yang dihasilkan dari perbedaan ke padatan udara dalam dan luar gedung – tergantung pada buka pintu dan jendela untuk memasukkan udara dari luar ke dalam – Ventilasi mekanis: menggunakan fan untuk mendorong aliran udara melalui suatu gedung, dapat dikombinasikan dengan pengondisian dan penyaringan udara – Ventilasi Campuran
  • 25. Dari daerah bersih (tekanan positif) ke kurang bersih (tekanan negatif) 200 m3/h 225 m3/h 135 m3/h 225 m3/h 200 m3/h PENGATURAN ALIRAN UDARA CLEAN ZONEE INFECTED ZONE PASSAGE Positive Pressure Neutral Pressure Negative Pressure 25 m3/h IPCN Lanjut.doc.hippii, 2021 25 m3/h
  • 26. Isolasi mekanik ventilasi Manajemen Tata Udara di Ruang Iso IPCN Lanjut.doc.hippii, 2021
  • 27. ARAH ALIRAN UDARA DI RUANG ISOLASI BERVENTILASI ALAMI DENGAN MEMBUKA JENDELA DAN PINTU  Tempatkan pasien pada ruang tersendiri berventilasi baik  Untuk ventilasi alamiah perawatan umum airflow 160/d dengan ACH 12  Jika tidak tersedia single room, lakukan kohorting IPCN Lanjut.doc.hippii, 2021
  • 28. CARA MENGUKUR ACH Luas jendela terbuka: Tinggi 0,5 m x Lebar 0,5 m =0,25 m2 Kecepatan udara lewat jendela: 0,5 m/detik Volume ruangan : P x L x T Panjang 5m, lebar 3m, tinggi 3m = 45m3 ACH : luas jendela x kecepatan udara x3600 detik/jam Volume ruangan 0,25m2x0,5m/detikx3600 detik/jam = 10 ACH 45m3 IPCN Lanjut.doc.hippii, 2021
  • 29. MENILAI TEKANAN UDARA 1. Smoke tube test untuk mengetahui arah aliran udara 2. Bila ruangan dipakai bisa diganti dengan tissue 3. Manometer untuk mengukur perbedaan tekanan relatif antara ruang (inch WG) 4. Velometer pada celah pintu (FPM) 5. Balometer untuk mengukur volume udara yang dipompa keluar (CFM) IPCN Lanjut.doc.hippii, 2021
  • 30. RUANGAN ISOLASI 9/10/2020 TITI SUN - KEWASPADAAN ISOL ASI 39 1. Tekanan negatif, perbedaan minimal -2,5 Pascal 2. ACH minimal 12 kali 3. Arah laminer udara bersih ke kotor 4. Sistem non resirkulasi 100 % fresh air 5. Sistem resirkulasi dengan Hepa filter eff 99,75%@ 0,3 Micron 6. Suhu 21-21 Celcius 7. Kelembaban 50% 8. Udara buang 3m, dan 10 m bebas aktifitas 9. Zona infeksius IPCN Lanjut.doc.hippii, 2021
  • 32. ANTEROOM 9/10/2020 TITI SUN - KE WASP ADAAN ISOLASI 41 Letakkan sesuai tempatnya ALUR PELEPASAN APD IPCN Lanjut.doc.hippii, 2021
  • 33. IPCN Lanjut.doc.hippii, 2021 Ventilasi udara tekanan positif  Pastikan bahwa ruang PE dirancang untuk mempertahankan tekanan positif  Menjaga tekanan positif udara ruangan (> 2,5 Pa [udara 0,01 inci]) terhadap koridor. Idealnya itu harus> 8 Pa (0,03 inci pengukur udara).  Ventilasi ruangan untuk mempertahankan> 12 ACH atau 145 liter per detik per pasien.
  • 34. Application of the especially important natural ventilation for TB IPCN Lanjut.doc.hippii, 2021
  • 35. KESIMPULAN IPCN Lanjut.doc.hippii, 2021 Transmisi penyakit infeksi dapat terjadi melalui penularan kontak, droplet dan airbone Upaya pencegahan dan pengendalian infeksi dapat dilakukan melalui penataan lingkungan dan tata udara Mengaturan tata udara dengan melakukan rekayasa lingkungan menggunakan pengaturan udara melalui ventilasi naturan, mekanik ventilasi, ventilasi campuran dan ventilasi tekanan negative atau positif