Pertemuan IX - Sistem Pengolahan air bersih.pptDewaDepra1
Sistem Pengolahan air bersih berisikan tentang pengolahan air yang dilakukan untuk mencapai kriteria yang diharapkan atau sesuai dengan baku mutu yg ditetapkan
Sintesis polieugenil oksiasetat sebagai pengemban untuk pemisahan ionLutfia Nur Izzati
Dokumen tersebut membahas tentang sintesis polieugenol oksiasetat dan aplikasinya untuk memisahkan ion logam seperti besi, krom, nikel, timbal, kobalt dan tembaga melalui ekstraksi pelarut. Polieugenol oksiasetat disintesis dari polieugenol dan asam kloroasetat dengan merefluks selama 30 jam, kemudian dikarakterisasi dan diaplikasikan untuk memisahkan ion logam tersebut berdasarkan parameter seperti pH, kon
Dokumen tersebut membahas tentang kimia unsur, meliputi peta konsep, tabel periodik, sifat-sifat unsur, kelimpahan unsur di alam, cara mendapatkan unsur, sifat logam alkali dan alkali tanah, serta sifat-sifat unsur periode ketiga.
Pertemuan IX - Sistem Pengolahan air bersih.pptDewaDepra1
Sistem Pengolahan air bersih berisikan tentang pengolahan air yang dilakukan untuk mencapai kriteria yang diharapkan atau sesuai dengan baku mutu yg ditetapkan
Sintesis polieugenil oksiasetat sebagai pengemban untuk pemisahan ionLutfia Nur Izzati
Dokumen tersebut membahas tentang sintesis polieugenol oksiasetat dan aplikasinya untuk memisahkan ion logam seperti besi, krom, nikel, timbal, kobalt dan tembaga melalui ekstraksi pelarut. Polieugenol oksiasetat disintesis dari polieugenol dan asam kloroasetat dengan merefluks selama 30 jam, kemudian dikarakterisasi dan diaplikasikan untuk memisahkan ion logam tersebut berdasarkan parameter seperti pH, kon
Dokumen tersebut membahas tentang kimia unsur, meliputi peta konsep, tabel periodik, sifat-sifat unsur, kelimpahan unsur di alam, cara mendapatkan unsur, sifat logam alkali dan alkali tanah, serta sifat-sifat unsur periode ketiga.
Laporan praktikum ini membahas tentang pengujian kesadahan air dengan metode titrasi kompleksometri. Metode ini melibatkan pembentukan kompleks antara ion logam Ca2+ dan Mg2+ dengan EDTA sebagai titran. Titik akhir ditandai perubahan warna dari merah anggur menjadi biru. Hasil pengukuran kesadahan air dapat digunakan untuk menentukan tingkat kesadahan air, yaitu air lunak, sedang, keras, atau sangat
Unsur-unsur periode ketiga dan keempat memiliki sifat yang beragam, seperti titik leleh dan didih, energi ionisasi, warna ion, dan elektronegativitas. Banyak digunakan dalam bidang kedokteran, industri, hidrologi, kimia, biologi, dan pertanian sebagai alat diagnosa dan analisis. Namun, radiasi radioaktif dapat merusak jaringan tubuh dan menurunkan daya tahan tubuh.
Dokumen tersebut membahas tentang sumber daya air di Bumi, pengelolaan air bersih, dan teknologi pengolahan limbah cair. Sumber daya air terbesar berasal dari lautan dan gletser, sedangkan air tawar hanya menyusun 1% dari total air di Bumi. Dokumen juga menjelaskan berbagai proses fisika dan kimia dalam pengolahan limbah cair seperti sedimentasi, filtrasi, koagulasi, dan desinfeksi untuk memperoleh air b
Dokumen tersebut membahas tentang metode analisis gravimetri yang meliputi prinsip, langkah-langkah, dan contoh penerapannya. Metode ini didasarkan pada pengukuran massa analit atau senyawa yang diinginkan setelah diubah menjadi bentuk yang dapat diukur melalui cara penguapan, elektrogravimetri, atau pengendapan. Langkah-langkahnya meliputi pengambilan sampel, pengendapan, penyaringan, penc
1. Tugas rancangan praktikum ini membahas percobaan menghilangkan kesadahan air.
2. Tujuannya adalah menyelidiki kesadahan air dan proses penghilangannya.
3. Beberapa metode yang dibahas untuk menghilangkan kesadahan adalah pemasakan, penambahan kapur soda, dan proses pertukaran ion.
Dokumen tersebut membahas tentang unsur-unsur periode ketiga yang meliputi sifat fisik, kimia, keberadaan di alam sebagai senyawa, nilai ekonomis, dampak negatif, dan proses pembuatannya. Unsur-unsur tersebut antara lain natrium, magnesium, aluminium, silikon, fosfor, sulfur, klorin, dan argon.
Dokumen tersebut memberikan prosedur dan hasil pengamatan dari serangkaian percobaan kimia yang meliputi berbagai jenis reaksi seperti reaksi penggantian, dekomposisi, asam-basa, dan redoks. Percobaan-percobaan tersebut bertujuan untuk mempelajari sifat-sifat kimia berbagai zat dan jenis reaksi kimia.
Dokumen tersebut membahas mengenai pengolahan air secara khusus, termasuk proses pelunakan air untuk menghilangkan ion-ion yang menyebabkan kekerasan air seperti kalsium dan magnesium. Metode yang dibahas antara lain pertukaran ion, pengendapan, dan regenerasi resin untuk mengembalikan kemampuannya.
Dokumen tersebut membahas tentang kimia unsur, terutama tentang kelimpahan unsur di alam, unsur-unsur gas mulia, halogen, alkali, dan alkali tanah. Juga membahas tentang unsur periode ketiga dan keempat serta unsur radioaktif."
Praktikum analisis kimia lingkungan argentometriDwi Karyani
Ringkasan dokumen tersebut adalah sebagai berikut:
Laporan ini membahas tentang penentuan kadar klorida dalam limbah bekas cucian piring rumah tangga menggunakan titrasi argentometri metode Mohr. Dilakukan persiapan larutan NaCl 0,0141 N, larutan indikator K2CrO4 5%, dan larutan AgNO3 0,1 M yang digunakan sebagai titran. Prosedur titrasi dilakukan sampai terbentuknya endapan
Laporan praktikum ini membahas tentang pengujian kesadahan air dengan metode titrasi kompleksometri. Metode ini melibatkan pembentukan kompleks antara ion logam Ca2+ dan Mg2+ dengan EDTA sebagai titran. Titik akhir ditandai perubahan warna dari merah anggur menjadi biru. Hasil pengukuran kesadahan air dapat digunakan untuk menentukan tingkat kesadahan air, yaitu air lunak, sedang, keras, atau sangat
Unsur-unsur periode ketiga dan keempat memiliki sifat yang beragam, seperti titik leleh dan didih, energi ionisasi, warna ion, dan elektronegativitas. Banyak digunakan dalam bidang kedokteran, industri, hidrologi, kimia, biologi, dan pertanian sebagai alat diagnosa dan analisis. Namun, radiasi radioaktif dapat merusak jaringan tubuh dan menurunkan daya tahan tubuh.
Dokumen tersebut membahas tentang sumber daya air di Bumi, pengelolaan air bersih, dan teknologi pengolahan limbah cair. Sumber daya air terbesar berasal dari lautan dan gletser, sedangkan air tawar hanya menyusun 1% dari total air di Bumi. Dokumen juga menjelaskan berbagai proses fisika dan kimia dalam pengolahan limbah cair seperti sedimentasi, filtrasi, koagulasi, dan desinfeksi untuk memperoleh air b
Dokumen tersebut membahas tentang metode analisis gravimetri yang meliputi prinsip, langkah-langkah, dan contoh penerapannya. Metode ini didasarkan pada pengukuran massa analit atau senyawa yang diinginkan setelah diubah menjadi bentuk yang dapat diukur melalui cara penguapan, elektrogravimetri, atau pengendapan. Langkah-langkahnya meliputi pengambilan sampel, pengendapan, penyaringan, penc
1. Tugas rancangan praktikum ini membahas percobaan menghilangkan kesadahan air.
2. Tujuannya adalah menyelidiki kesadahan air dan proses penghilangannya.
3. Beberapa metode yang dibahas untuk menghilangkan kesadahan adalah pemasakan, penambahan kapur soda, dan proses pertukaran ion.
Dokumen tersebut membahas tentang unsur-unsur periode ketiga yang meliputi sifat fisik, kimia, keberadaan di alam sebagai senyawa, nilai ekonomis, dampak negatif, dan proses pembuatannya. Unsur-unsur tersebut antara lain natrium, magnesium, aluminium, silikon, fosfor, sulfur, klorin, dan argon.
Dokumen tersebut memberikan prosedur dan hasil pengamatan dari serangkaian percobaan kimia yang meliputi berbagai jenis reaksi seperti reaksi penggantian, dekomposisi, asam-basa, dan redoks. Percobaan-percobaan tersebut bertujuan untuk mempelajari sifat-sifat kimia berbagai zat dan jenis reaksi kimia.
Dokumen tersebut membahas mengenai pengolahan air secara khusus, termasuk proses pelunakan air untuk menghilangkan ion-ion yang menyebabkan kekerasan air seperti kalsium dan magnesium. Metode yang dibahas antara lain pertukaran ion, pengendapan, dan regenerasi resin untuk mengembalikan kemampuannya.
Dokumen tersebut membahas tentang kimia unsur, terutama tentang kelimpahan unsur di alam, unsur-unsur gas mulia, halogen, alkali, dan alkali tanah. Juga membahas tentang unsur periode ketiga dan keempat serta unsur radioaktif."
Praktikum analisis kimia lingkungan argentometriDwi Karyani
Ringkasan dokumen tersebut adalah sebagai berikut:
Laporan ini membahas tentang penentuan kadar klorida dalam limbah bekas cucian piring rumah tangga menggunakan titrasi argentometri metode Mohr. Dilakukan persiapan larutan NaCl 0,0141 N, larutan indikator K2CrO4 5%, dan larutan AgNO3 0,1 M yang digunakan sebagai titran. Prosedur titrasi dilakukan sampai terbentuknya endapan
Materi ini membahas tentang defenisi dan Usia Anak di Indonesia serta hubungannya dengan risiko terpapar kekerasan. Dalam modul ini, akan diuraikan berbagai bentuk kekerasan yang dapat dialami anak-anak, seperti kekerasan fisik, emosional, seksual, dan penelantaran.
Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28 Juni 2024Kanaidi ken
Dlm wktu dekat, Pelatihan/WORKSHOP ”CSR/TJSL & Community Development (ISO 26000)” akn diselenggarakan di Swiss-BelHotel – BALI (26-28 Juni 2024)...
Dgn materi yg mupuni & Narasumber yg kompeten...akn banyak manfaat dan keuntungan yg didpt mengikuti Pelatihan menarik ini.
Boleh jga info ini👆 utk dishare_kan lgi kpda tmn2 lain/sanak keluarga yg sekiranya membutuhkan training tsb.
Smga Bermanfaat
Thanks Ken Kanaidi
Pendidikan inklusif merupakan sistem pendidikan yang
memberikan akses kepada semua peserta didik yang
memiliki kelainan, bakat istimewa,maupun potensi tertentu
untuk mengikuti pendidikan maupun pembelajaran dalam
satu lingkungan pendidikan yang sama dengan peserta didik
umumlainya
Materi ini membahas tentang defenisi dan Usia Anak di Indonesia serta hubungannya dengan risiko terpapar kekerasan. Dalam modul ini, akan diuraikan berbagai bentuk kekerasan yang dapat dialami anak-anak, seperti kekerasan fisik, emosional, seksual, dan penelantaran.
LAPORAN PRAKTIKUM EKOLOGI UMUM TENTANG MENGUKUR KEANEKARAGAMAN JENIS FLORA D...
11_pertemuan_11_Hidrogeokimia I_Definisi_Faktor yang Mempengaruhi dan Proses Hidrogeokimia.ppt
1. MODUL MINGGU #11
GEOHIDROLOGI (GEGL222240 – 2 SKS)
Hidrogeokimia I
Dr. Tjahyo Nugroho Adji, MSc. Tech
Ahmad Cahyadi, S.Si., M.Sc.
DEPARTEMENT OF ENVIRONMENTAL GEOGRAPHY
FAKULTAS GEOGRAFI UNIVERSITAS GADJAH
MADA
2024
A Sc h emat ic Ov er v i ew
o f Pr o c esses t h at Af f ec t t h e Wat er Qu al it y
i n Th e H yd r o l o g ic al Cyc l e
1. Evaporation
2. Transpiration
3. Selective Uptake
by Vegetation
4. Oxidation/ Reduction
5. Cation Exchange
6. Dissolution of Mineral
7. Precipitation
of Secondary Mineral
8. Mixing of Water
9. Leaching
of Fertilisers, Manure
10. Pollution
11. Lake/Sea
Biological Processes
1
2
3
4 5 6 7
1
7
8
8
5
11
9
11
1
10
10
clay
fresh
salt
1
1. Evaporation
2. Transpiration
3. Selective Uptake
by Vegetation
4. Oxidation/ Reduction
5. Cation Exchange
6. Dissolution of Mineral
7. Precipitation
of Secondary Mineral
8. Mixing of Water
9. Leaching
of Fertilisers, Manure
10. Pollution
11. Lake/Sea
Biological Processes
Piezometer 4A
0
1
2
3
4
0 1 2 3 4
Cl (meq/l)
Na
(meq/l)
5. DEFINISI
• Pendekatan yang mengkaji proses dan
reaksi yang terjadi karena adanya
interaksi antara airtanah dan batuan
pada akuifer
• Tujuan 1: Mendeskrispsikan karakter
kimia air
• Tujuan 2: Menjelaskan perubahan
komposisi kimia airtanah pada berbagai
lokasi atas dasar interaksi antara air dan
batuan (prosesnya apa?)
6. Pendahuluan
1.
Apa Hidrogeokimia itu?
• Gilli et al. (2012) menyebutkan bahwa hidrokimia adalah
karakteristik fisik, kimia isotopik dan mikrobiologi yang ada dalam
air.
• Lebih lanjut Gilli et al. (2012) menyebutkan bahwa hidrokimia
menggambarkan kandungan mineral alami dan tambahan
substansi antropogenik yang berasal dari polutan.
Peraturan Pemerintah (PP) Republik Indonesia Nomor 20 Tahun
1990 menyebutkan bahwa:
“kualitas air yaitu sifat air dan kandungan makhluk hidup, zat,
energi, atau komponen lain di dalam air”
7. Pendahuluan
1.
Analisis Hidrogeokimia airtanah untuk apa?
Effendi (1993) berpendapat bahwa paling tidak terdapat tiga hal yang
merupakan tujuan dilakukannya pengambilan sampel hidrogeokimia
pada lingkungan alami, yaitu:
1. Mengetahui nilai kualitas air, baik kualitas kimia, fisika dan atau
kualitas biologi;
2. Membandingkan nilai kualitas air dengan baku mutu untuk
peruntukan tertentu; dan
3. Menilai kelayakan suatu sumberdaya air untuk peruntukkan
tertentu.
8. Pendahuluan
1.
Analisis Hidrogeokimia airtanah untuk apa?
Hem (1970) dan Gilli et al. (2012) menjelaskan bahwa analisis
kualitas air, dalam hal ini karakteristik hidrogeokimia dapat digunakan
untuk:
1. menganalisis proses lingkungan yang terjadi terhadap airtanah,
2. menganalisis tipe batuan yang dominan berpengaruh terhadap
kualitas air,
3. kondisi wilayah imbuhan airtanah,
4. lama tinggal airtanah dalam akuifer,
5. sumber mineralisasi yang terjadi serta kontaminan alami dan
artifisial yang masuk ke dalam sistem akuifer.
14. Prosedur Analisis Hidrogeokimia
2.
Bagaimana Analisis Hidrogeokimia airtanah dilakukan?
• Analisis hidrogeokimia yang sering dilakukan adalah analisis ion mayor
di dalam air (Hem, 1970).
• Ion mayor di dalam air adalah ion yang menyusun lebih dari 90% total
padatan terlarut yang terdapat dalam air (Hiscock, 2005).
• Hiscock (2005) menjelaskan lebih lanjut bahwa ion mayor yang terdapat
dalam air terdiri dari enam, yaitu kalsium (Ca2+), magnesium (Mg2+),
sodium/natrium (Na+), klorida (Cl-), bikarbonat (HCO3
-), dan sulfat (SO4
-).
• Namun demikian, seringkali dalam analisis ion mayor beberapa ion
minor dengan kandungan cukup tinggi juga digunakan. Beberapa ion
tersebut adalah potasium/kalium (K+), besi (Fe2+), stronsium (Sr2+), dan
flourida (F-).
28. REPRESENTASI DATA
massa unsur terlarut (mg)
ppm =
massa larutan (kg)
massa unsur terlarut (µg)
ppb =
massa larutan (kg)
•Konsentrasi massa/berat---- ppm = part per million –mg/L
29. massa unsur terlarut (mg)
mg/lt =
volume larutan (liter)
massa unsur terlarut (µg)
µg/lt =
volume larutan (kg)
• berat/volume=(berat/berat) x kerapatan larutan
• sehingga, kerapatan larutan=massa larutan (kg)/volume
larutan (liter)
• jika kerapatan airtawar = 1,00 g/cm3 ; air laut 1,025 g/cm3,
maka pada p = 1 kg/liter
• ppm (mg/kg) = mg/liter
30. Molaritas
angka yang menunjukkan jumlah mol dari unsur
pada 1m3 larutan
Molaritas = (mg/liter) x 10 -3 / berat atom
Milimol = (mg/liter) / berat atom
Contoh : pada air terdapat Na+ terlarut sebesar
125 mg/lt, maka molaritasnya adalah :
miliMol = 125/22.99 = 5,458 mmol/lt (di mana
22.99 adalah berat atom unsur Na+)
31. Ppm = part per millions =
=mg/kg=mg/liter
(1/1.000.000)
Ca 2+ = 101,6 mg/lt
Berat atom kalsium = 40.08
Mmol/lt = 101,6/40,08 = 2,53 mmol/lt
Meq/lt = (mmol/liter x 2) = 2,53 x 3 =
5,06 meq/lt
32. Berat Ekuivalen (epm = meq/l)
Berat ekuivalen adalah satuan yang sering digunakan untuk
merepresentasikan data kualitas air karena semua reaksi
dari reaktan yang bereaksi menghasilkan produk akan
mempunyai kesetimbangan berat ekuivalen. Satuan berat
ekuivalen yang biasa dipakai adalah miliekuivalen/liter
(meq/l) = epm
meq /l = (mg/l) / berat atom /valensi dari ion
atau meq/l = (mmol/l) x valensi ion
Contoh : pada air terdapat Mg 2+ terlarut sebesar 80 mg/lt,
maka berat ekuivalen-nya adalah :
Meq/l = (80 / 24,305) x 2
= 80/12,15 = 6,32 meq/lt
(dimana 24,305 adalah berat atom unsur Mg 2+ dan 2
adalah jumlah ion valensi Na)
36. Berat Ekuivalen (epm = meq/l)
Berat ekuivalen adalah satuan yang sering digunakan untuk
merepresentasikan data kualitas air karena semua reaksi
dari reaktan yang bereaksi menghasilkan produk akan
mempunyai kesetimbangan berat ekuivalen. Satuan berat
ekuivalen yang biasa dipakai adalah miliekuivalen/liter
(meq/l) = epm
meq /l = (mg/l) / berat atom /valensi dari ion
atau meq/l = (mmol/l) x valensi ion
Contoh : pada air terdapat Mg 2+ terlarut sebesar 80 mg/lt,
maka berat ekuivalen-nya adalah :
Meq/l = (80 / 24,305) x 2
= 80/12,15 = 6,58 meq/lt
(dimana 24,305 adalah berat atom unsur Mg 2+ dan 2
adalah jumlah ion valensi Na)
37. Charge balance error (CBE)
-/+ 5%
Besarnya kesalahan yang dihitung
dari perbedaan total jumlah berat
ekuivalen (meq/lt) antara kation dan
anion
38. Prosedur Analisis Hidrogeokimia
2.
Bagaimana Analisis Hidrogeokimia airtanah dilakukan?
Hal yang pertama kali dilakukan sebelum melakukan analisis hidrogeokimia adalah
analisis keseimbangan ion:
CBE (%) = ((∑ Kation – ∑ Anion) / (∑ Kation + ∑ Anion)) x 100
meq/l = miligram ion/ berat ekuivalen
berat ekuivalen = berat molekul / valensi ion
Nilai CBE yang disarankan adalah kurang 5% untuk peralatan modern dan
kurang dari 10% untuk analisis laboratorium yang dilakukan secara manual
(Hiscock, 2005; Younger, 2007).
41. A Sc h emat ic Ov er v i ew
o f Pr o c esses t h at Af f ec t t h e Wat er Qu al it y
i n Th e H yd r o l o g ic al Cyc l e
1. Evaporation
2. Transpiration
3. Selective Uptake
by Vegetation
4. Oxidation/ Reduction
5. Cation Exchange
6. Dissolution of Mineral
7. Precipitation
of Secondary Mineral
8. Mixing of Water
9. Leaching
of Fertilisers, Manure
10. Pollution
11. Lake/Sea
Biological Processes
1
2
3
4 5 6 7
1
7
8
8
5
11
9
11
1
10
10
clay
fresh
salt
1
1. Evaporation
2. Transpiration
3. Selective Uptake
by Vegetation
4. Oxidation/ Reduction
5. Cation Exchange
6. Dissolution of Mineral
7. Precipitation
of Secondary Mineral
8. Mixing of Water
9. Leaching
of Fertilisers, Manure
10. Pollution
11. Lake/Sea
Biological Processes
43. EVAPORASI - TRANSPIRASI
Pada daerah dengan iklim kering sangat
berpengaruh thd. komposisi kimia
airtanah
Karena akan mengurangi kandungan H2O
murni dari air
Sehingga, total unsur terlarut (TDS-total
dissolved solids/salts) akan meningkat
44. Contoh kasus di Central Australia
(Jankowski & Jacobson, 1990)
Karena tingkat evapotranspirasi yang
tinggi, mineral kalsit akan ter-precipitasi,
setelah itu mineral dolomit, sehingga
kandungan alkalinitas (HCO3
-) di airtanah
akan menurun
45.
46. PELARUTAN - DISSOLUTION
1. Pelarutan yang tidak menghasilkan padatan
(CONGRUENT DISSOLUTION)
CaCO3 + H2O Ca2+ +HCO3
- + OH-
CaSO4 + 2H2O Ca2+ + SO4
2- + H2O
NaCl + H2O Na+ + Cl- + H2O
2. Pelarutan yang menghasilkan padatan
(INCONGRUENT DISSOLUTION)
CaAl2Si2O8(s)+H2CO3+H2O Ca2++ 2HCO3
-+Al2Si2O5(OH)4(s)
47. Pelarutan mineral yang melepaskan unsur
ke air merupakan proses yang paling
penting terhadap komposisi kimia airtanah
Beberapa mineral akan sangat mudah dan
cepat larut (karbonat, evaporit) sehingga
secara signifikan merubah komposisi
kimia air tanah
Sementara mineral seperti silika, proses
pelarutannya akan memakan waktu yang
lama, dan efeknya sedikit terhadap
komposisi kimia airtanah
48. PRECIPITATION / PENGENDAPAN
• Jika, sebagai contoh pada pelarutan kalsit,
konsentrasi kalsium dan bikarbonat di air sudah
tinggi, maka air tersebut akan lebih lambat/sulit
untuk melarutkan batuan gamping
• Jika, makin lama makin tinggi dan mencapai ambang
batas (equilibrium), maka prosesnya berubah
menjadi proses pengendapan / pengkristalan
(precipitation) dan membentuk padatan (solid)
• Precipitation of Calcite :
Ca2+ + HCO3
- + OH- CaCO3(s) + H2O
• Gypsum precipitation :
Ca2+ + SO4
2- + 2H2O CaSO4.2H2O
49. SATURATION INDICES (SI) atau INDEKS KEJENUHAN
Suatu nilai yang menunjukkan bahwa suatu
larutan itu sudah jenuh atau belum terhadap
mineral tertentu
Sehingga bisa digunakan untuk memprediksi
bahwa yang terjadi pada airtanah adalah
proses dissolution atau precipitation
Jika SI = - (undersaturated-pelarutan-agresiv)
Jika SI = 0 (seimbang/equilibrium)
Jika SI = + (supersaturated-pengendapan)
Cari menghitungnya adalah dengan hukum
termodinamika (akan dijelaskan kemudian)
50. Contoh di barat S. Bogowonto
Indek Kejenuhan Airtanah terhadap Mineral pada Sistem Perbukitan - Dataran
-2,5
-2,0
-1,5
-1,0
-0,5
0,0
0,5
1,0
1,5
2,0
2,5
3,0
8 9 10 7 6 5 3
Sampel
Indek
Kejenuhan
Kalsit Dolomit Gypsum Kwarsa
51. REAKSI REDUKSI-OKSIDASI (REDOX)
• Reaksi redox menunjukkan adanya transfer
elektron
• Oksidasi berarti kehilangan elektron dan
menambah valensi positif
• Reduksi berarti memperoleh elektron dan
mengurangi valensi positif
• Tidak bisa berdiri sendiri, setiap terjadi oksidasi
pasti ditemani oleh reduksi dan sebaliknya,
sehingga tidak mungkin ada elektron bebas
berkeliaran di airtanah (selalu balance)
52. Contoh :reaksi besi di airtanah
Fe Fe2+ + H2 (oksidasi)
2H+ + e- ½ H2 (reduksi)
2H+ + Fe Fe2+ + H2 (redox komplit)
53. Kapan terjadi reaksi redox ?
1. Jika air hujan sebagai recharge ketemu
airtanah dalam. Air hujan yang terinfiltrasi
banyak mengandung oksigen (SO4 dan NO3)
dan akan berkurang ketika menjadi airtanah.
Sementara itu, airtanah dalam miskin oksigen
Sehingga ketika bertemu akan terjadi reaksi
redox
2. Jika terjadi pencemaran, maka akan terjadi
dekomposisi bakteri dari materi organik yang
larut di air. Sehingga, materi-mater organik
akan bermigrasi atau berubah menjadi kearah
reduksi , kemudian ke arah hilir terjadi reaksi
oksidasi
56. (KAT) ION EXCHANGE
Biasa terjadi pada akuifer dengan materi
lempung
Terjadi karena pola dan karakteristik
adsorpsi pada valensi di dekat permukaan
lempung
Guy Chapman Model
58. • Layer pertama (stern layer) mempunyai valensi yang selalu
menempel pada permukaan lempung
• Layer kedua (diffuse) bergerak pada cairan ketika ada airtanah
• Diffuse layer akan berubah-ubah tergantung dari kenaikan jumlah
kation yang diserap (sering terjadi), atau penurunan jumlah anion
yang dilepaskan (jarang terjadi)
• Akibatnya, ada pertukaran kation pada airtanah di akuifer lempungan
• Yang lazim terjadi : Na+ - Ca2+
Na+ - Mg2+
K+ - Ca2+
K+ - Mg2+
60. Cara mengetahui kalau terjadi ion exchange di
airtanah – dengan bivariate plot
Piezometer 4A
0
1
2
3
4
0 1 2 3 4
Cl (meq/l)
Na
(meq/l)
• Rasio Na:Cl diatas
garis diagonal (1:1)
menunjukkan bahwa
ada ion exchange
Ca2+ untuk Na+ ,
sehingga Natrium
meningkat, sementara
kalsium turun
61. Dispersi
Dispersi adalah kecenderungan fluida
untuk menyebar keluar dari jalur
yang diharapkan untuk diikuti;
Dispersi menghasilkan mixing
(percampuran);
64. FORWARD MODEL
Kita sudah harus tahu betul jenis reaksi
yang terjadi di airtanah
Termasuk besarannya
Akan tahu berapa komposisi kimia suatu
sampel tanpa mengukur atau analisis
laboratorium
Sulit untuk menentukan jenis reaksi
yg.terjadi
Hasilnya biasanya jauh dari kenyataan
sebenarnya
65. FORWARD MODEL BAIK UNTUK LATIHAN MENGENALI
KESETIMBANGAN PROSES HIDROGEOKIMIA
TDS pH Eh (mV) O2 Ca
2+
Mg
2+
Na
+
K
+
Fe
2+
SO4
2
-
Cl
-
HCO
3
-
mg/l
160 5.76 190 3.4 34 3 2 1 0 13 3 104
Hitunglah bagaimana komposisi kimia pada sumur
dibawah searah aliran airtanah jika terjadi proses-
proses berikut ini :
•0.37 mmol/l of sodium chloride has been dissolved
•0.09 mmol/l sodium sulphate has been dissolved
•0.12 mmol/l potassium chloride has been dissolved
•198 mg/l calcite has been dissolved
•45 mg/l dolomite dissolved
•17 mg/l (0.142 mmol/l) pyrite has been oxidized
66.
67.
68. INVERSE MODEL - HIDROGEOKIMIA
Menggunakan initial dan final komposisi kimia airtanah untuk
memprediksi reaksi kimia di airtanah
Semua laju mass balance model dapat teridentifikasi
Mass balance dan laju proses hidrogeokimia dapat didefinisikan
secara 100 % akurat
Dapat digunakan untuk memprediksi reaksi kimia apapun dalam
airtanah, termasuk pencemaran dan intrusi air laut
Na+ = 30 mg/l
SO4
2- = 21 mg/l
Cl- = 13 mg/l
HCO3
- = 45 mg/l
Na+ = 45 mg/l
SO4
2- = 29 mg/l
Cl- = 20 mg/l
HCO3
- = 87 mg/l
Flow
Sumur A
Sumur B
69. Tujuan Forward Model
Mendefiniskan reaksi2 hidrogeokimia yang
bertanggung jawab terhadap komposisi kimia
airtanah pada beberapa unit geomorfologi
Mengevaluasi kondisi kualitas air, dan faktor-
faktor (alami/non) yang mempengaruhinya
Membuat model (forward) hydrogeochemical
reactions yang dapat diterapkan untuk
memprediksi kualitas airtanah pada tempat-tempat
lain yang mempunyai kondisi hampir mirip
70. Mataair pH SiO2 Ca2+ Mg2+ Na+ K+ HCO3
- SO4
2- Cl-
Recharge
Discharge
6,2
6,8
0,273
0,410
0.078
0,260
0,029
0,071
0,13
0,26
0,03
0,04
0,328
0,895
0,010
0,025
0,014
0,030
Mineral di akuifer = halite, gypsum, kaolinite, Ca-mont, karbondioxida
gas, calcite, silica, biotite, plagioclas
Mineral Komposisi Mass Transfer (mmol/kg)
Halite NaCl 0,016
Gypsum CaSO4 0,015
Kaolinite Al2Si2O5(OH)4 -0,033
Ca-montmorilonite Ca0,17Al2,33Si3,67O10(OH)2-0,081
CO2 gas CO2 0,427
Calcite CaCO3 0,115
Silica SiO2 0,0
Biotite KMg3AlSi3O10(OH)2 0,014
Plagioclase Na0,62Ca0,38Al1,38Si2,62O8 0,175
71.
72.
73. INVERSE MODEL - HIDROGEOKIMIA
Menggunakan initial dan final komposisi kimia airtanah untuk
memprediksi reaksi kimia di airtanah
Semua laju mass balance model dapat teridentifikasi
Mass balance dan laju proses hidrogeokimia dapat didefinisikan
secara 100 % akurat
Dapat digunakan untuk memprediksi reaksi kimia apapun dalam
airtanah, termasuk pencemaran dan intrusi air laut
Na+ = 30 mg/l
SO4
2- = 21 mg/l
Cl- = 13 mg/l
HCO3
- = 45 mg/l
Na+ = 45 mg/l
SO4
2- = 29 mg/l
Cl- = 20 mg/l
HCO3
- = 87 mg/l
Flow
Sumur A
Sumur B
74. Tujuan Inverse Model
Mendefiniskan reaksi2 hidrogeokimia yang
bertanggung jawab terhadap komposisi kimia
airtanah pada beberapa unit geomorfologi
Mengevaluasi kondisi kualitas air, dan faktor-
faktor (alami/non) yang mempengaruhinya
Membuat model (forward) hydrogeochemical
reactions yang dapat diterapkan untuk
memprediksi kualitas airtanah pada tempat-tempat
lain yang mempunyai kondisi hampir mirip
75. Mataair pH SiO2 Ca2+ Mg2+ Na+ K+ HCO3
- SO4
2- Cl-
Recharge
Discharge
6,2
6,8
0,273
0,410
0.078
0,260
0,029
0,071
0,13
0,26
0,03
0,04
0,328
0,895
0,010
0,025
0,014
0,030
Mineral di akuifer = halite, gypsum, kaolinite, Ca-mont, karbondioxida
gas, calcite, silica, biotite, plagioclas
Mineral Komposisi Mass Transfer (mmol/kg)
Halite NaCl 0,016
Gypsum CaSO4 0,015
Kaolinite Al2Si2O5(OH)4 -0,033
Ca-montmorilonite Ca0,17Al2,33Si3,67O10(OH)2-0,081
CO2 gas CO2 0,427
Calcite CaCO3 0,115
Silica SiO2 0,0
Biotite KMg3AlSi3O10(OH)2 0,014
Plagioclase Na0,62Ca0,38Al1,38Si2,62O8 0,175