2. AIR
Air adalah senyawa yang penting bagi semua bentuk
kehidupan yang diketahui sampai saat ini di Bumi.
Air dapat berupa air tawar dan air asin (air laut) yang
merupakan bagian terbesar di bumi ini.
3. SIKLUS AIR
Apa yang anda ketahui tentang Siklus Air?
siklus atau sirkulasi air dari bumi ke atmosfer dan kembali lagi ke
bumi yang berlangsung secara terus menerus tanpa pernah berhenti
dari atmosfer ke bumi dan akan kembali lagi pada atmosfer melalui
kondensasi, presipitasi, evaporasi dan transpirasi.
Siklus hidrologi sedang adalah siklus hidrologi yang umum terjadi di Indonesia.
4. SIKLUS HIDROLOGI SEDANG
1. Air laut yang mengalami proses evaporasi dan
berubah menjadi uap air akibat adanya panas
matahari.
2. Uap air mengalami adveksi dikarenakan angin
sehingga bergerak menuju daratan.
3. Atmosfer daratan, yakni uap air membentuk awan dan
berubah menjadi hujan.
4. Air hujan yang berada di permukaan daratan akan
mengalami run off menuju sungai dan kembali ke laut.
5. PENGOLAHAN AIR DOMESTIK
Air mentah (raw water) harus ditreatment secara baik agar layak dan aman untuk diminum.
Mengikuti peraturan pemerintah yang mengatur standar mutu air minum.
Ada beberapa tahap dalam water treatment, tergantung dari kulaitas awal raw water, baik dari air
sungai, sumur, dsb.
6. PERATURAN MENTERI KESEHATAN
Nomor : 416/MEN.KES/PER/IX/1990
Tentang Syarat-syarat Dan Pengawasan Kualitas Air
Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
492/MENKES/PER/IV/2010 Tentang Persyratan Kualitas Air Minum, Pasal 1: “Air
minum adalah air yang melalui proses pengolahan atau tanpa proses
pengolahan yang memenuhi syaratkesehatan dan dapat langsung diminum”
7. Air minum adalah air yang digunakan untuk konsumsi manusia.
Menurut departemen kesehatan, syarat-syarat air minum adalah tidak berasa, tidak berbau, tidak
berwarna, tidak mengandung mikroorganisme yang berbahaya, dan tidak mengandung logam
berat.
Air minum adalah air yang melalui proses pengolahan atau pun tanpa proses pengolahan yang
memenuhi syarat kesehatan dan dapat langsung diminum.
Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 907 Tahun 2002
11. Perlakuan awal berkaitan dengan ukuran partikel
Dapat menyingkirkan material berukuran besar yang
mengapung.
Misal: daun, kayu, plastik.
Dilengkapi dengan sejumlah lubang/kawat untuk menahan
material-material tersebut, sehingga air bersih dapat
mengalir melewatinya.
a. Screening
12. Proses percampuran air dengan udara.
Membantu dalam pemisahan logam-logam yang tak diinginkan
(Fe & Mn). Mengubah ferobikarbonat atau ferosulfat menjadi
ferioksida
Menghilangkan gas-gas terlarut terutama gas-gas korosif
Menghilangkan bau, rasa dan warna yang disebabkan oleh
mikroorganisme
b. Aerasi
13. Proses penghilangan impuritas atau pengotor yang
tersuspensi di dalam air, dengan membiarkan air selama
2 sampai 6 jam dalam tanki ukuran besar.
Pengotor tersebut akan mengendap (settle down) ke
dasar tangki karena adanya gaya gravitasi.
Dapat menghilangkan hingga 75% pengotor
c. Sedimentasi
14. Waktu yang diperlukan untuk pengendapan, bergantung pada :
• Berat jenis, bentuk, dan ukuran partikel
• Viskositas Air
• Aliran dalam bak pengendap
15. Beberapa pengotor yang tidak bisa mengendap secara alami tersuspensi
dalam air (koloid) lolos dari bak sedimentasi.
Dihilangkan dengan cara koagulasi pembentukan awal dari inti gumpalan/
proses destabilisasi partikel senyawa koloid, agar membentuk gumpalan
partikel yang besar (flok).
d. Koagulasi
Chemical : Alum (Aluminum Sulfat), Natrium Aluminat, Ferric Sulfat, Ferric
Chloride. dsb
Coagulant Aid : Separan, Clays, Coagulant Aid 2350, dsb
16. Bahan kimia Formula Bentuk Sifat pH optimum
Alumunium sulfat,
alum sulfat, alum,
salum
Al2(SO4)3.xH2O
x=14, 16, 18
Bongkah,
bubuk
Asam 6,0-7,8
Sodium aluminat NaAlO2 atau
Na2Al2O4
Bubuk Basa
6,0-7,8
Polyaluminium klorida Aln(OH)m Cairan,
bubuk
Asam
6,0-7,8
Ferri sulfat Fe2(SO4)3.9H2O Kristal halus Asam 4-9
Ferri klorida FeCl3.6H2O Bongkah,
cairan
Asam
4-9
Ferro sulfat FeSO4.7H2O Kristal halus Asam > 8,5
Bahan kimia tambahan proses koagulasi
18. Proses penghilangan material kolid dan tersuspensi, bakteri, bau (aroma),
warna, dll.
Dengan mengalirkan air melalui tumpukan komponen filtrasi, antara lain
pasir halus, pasir kuarsa, dan kerikil.
Meghasilkan air dengan kemurnian yang tinggi.
Lama kelamaan, kecepatan alir akan berkurang, karena semakin banyak
kotoran yang menyumbat pori filtrasi.
e. Filtrasi
20. Proses penghilangan bakteri berbahaya untuk membuat air menjadi layak dan aman untuk minum.
Digunakan senyawa kimia yang disebut dengan disinfectant.
Proses khlorinasi Penambahan Klorin (misal : Cl2) ke dalam air
Disinfeksi dengan ozon tidak menimbukan bau seperti klorinasi
Membran (RO) secara fisik
f. Sterilisasi dan desinfeksi
21. Proses khlorinasi Penambahan Klorin (misal : Cl2) ke dalam air
Tujuan :
Desinfeksi
Membantu menghilangkan amonia dan senyawa organik lainnya
Menghilangkan besi dan mangan yang terlarut
Soluble (Fe, Mn) + Cl2 Insoluble (Fe, Mn)
Menghancurkan senyawa organik
Menghilangkan warna
Mengurangi ganggang dan mikroorganisme
Membantu proses koagulasi
Adveksi adalah proses perpindahan awan secara horizontal dari satu lokasi ke lokasi lainnya akibat tekanan udara atau angina.
Run Off yakni proses mengalirnya air hujan ke sungai, samudra, danau dan saluran air lainnya.
Adveksi adalah proses perpindahan awan secara horizontal dari satu lokasi ke lokasi lainnya akibat tekanan udara atau angina.
Run Off yakni proses mengalirnya air hujan ke sungai, samudra, danau dan saluran air lainnya.