SlideShare a Scribd company logo
1 of 22
TEKNOLOGI
PENGOLAHAN AIR
AIR
Air adalah senyawa yang penting bagi semua bentuk
kehidupan yang diketahui sampai saat ini di Bumi.
Air dapat berupa air tawar dan air asin (air laut) yang
merupakan bagian terbesar di bumi ini.
SIKLUS AIR
Apa yang anda ketahui tentang Siklus Air?
siklus atau sirkulasi air dari bumi ke atmosfer dan kembali lagi ke
bumi yang berlangsung secara terus menerus tanpa pernah berhenti
dari atmosfer ke bumi dan akan kembali lagi pada atmosfer melalui
kondensasi, presipitasi, evaporasi dan transpirasi.
Siklus hidrologi sedang adalah siklus hidrologi yang umum terjadi di Indonesia.
SIKLUS HIDROLOGI SEDANG
1. Air laut yang mengalami proses evaporasi dan
berubah menjadi uap air akibat adanya panas
matahari.
2. Uap air mengalami adveksi dikarenakan angin
sehingga bergerak menuju daratan.
3. Atmosfer daratan, yakni uap air membentuk awan dan
berubah menjadi hujan.
4. Air hujan yang berada di permukaan daratan akan
mengalami run off menuju sungai dan kembali ke laut.
PENGOLAHAN AIR DOMESTIK
Air mentah (raw water) harus ditreatment secara baik agar layak dan aman untuk diminum.
Mengikuti peraturan pemerintah yang mengatur standar mutu air minum.
Ada beberapa tahap dalam water treatment, tergantung dari kulaitas awal raw water, baik dari air
sungai, sumur, dsb.
PERATURAN MENTERI KESEHATAN
Nomor : 416/MEN.KES/PER/IX/1990
Tentang Syarat-syarat Dan Pengawasan Kualitas Air
Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
492/MENKES/PER/IV/2010 Tentang Persyratan Kualitas Air Minum, Pasal 1: “Air
minum adalah air yang melalui proses pengolahan atau tanpa proses
pengolahan yang memenuhi syaratkesehatan dan dapat langsung diminum”
Air minum adalah air yang digunakan untuk konsumsi manusia.
Menurut departemen kesehatan, syarat-syarat air minum adalah tidak berasa, tidak berbau, tidak
berwarna, tidak mengandung mikroorganisme yang berbahaya, dan tidak mengandung logam
berat.
Air minum adalah air yang melalui proses pengolahan atau pun tanpa proses pengolahan yang
memenuhi syarat kesehatan dan dapat langsung diminum.
Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 907 Tahun 2002
Skema Pengolahan Air
Sumber air Screening Aerasi Sedimentasi Koagulasi
Filtrasi Sterilisasi Storage
Perlakuan awal berkaitan dengan ukuran partikel
Dapat menyingkirkan material berukuran besar yang
mengapung.
Misal: daun, kayu, plastik.
Dilengkapi dengan sejumlah lubang/kawat untuk menahan
material-material tersebut, sehingga air bersih dapat
mengalir melewatinya.
a. Screening
Proses percampuran air dengan udara.
Membantu dalam pemisahan logam-logam yang tak diinginkan
(Fe & Mn). Mengubah ferobikarbonat atau ferosulfat menjadi
ferioksida
Menghilangkan gas-gas terlarut  terutama gas-gas korosif
Menghilangkan bau, rasa dan warna yang disebabkan oleh
mikroorganisme
b. Aerasi
Proses penghilangan impuritas atau pengotor yang
tersuspensi di dalam air, dengan membiarkan air selama
2 sampai 6 jam dalam tanki ukuran besar.
Pengotor tersebut akan mengendap (settle down) ke
dasar tangki karena adanya gaya gravitasi.
Dapat menghilangkan hingga 75% pengotor
c. Sedimentasi
Waktu yang diperlukan untuk pengendapan, bergantung pada :
• Berat jenis, bentuk, dan ukuran partikel
• Viskositas Air
• Aliran dalam bak pengendap
Beberapa pengotor yang tidak bisa mengendap secara alami  tersuspensi
dalam air (koloid)  lolos dari bak sedimentasi.
Dihilangkan dengan cara koagulasi  pembentukan awal dari inti gumpalan/
proses destabilisasi partikel senyawa koloid, agar membentuk gumpalan
partikel yang besar (flok).
d. Koagulasi
Chemical : Alum (Aluminum Sulfat), Natrium Aluminat, Ferric Sulfat, Ferric
Chloride. dsb
Coagulant Aid : Separan, Clays, Coagulant Aid 2350, dsb
Bahan kimia Formula Bentuk Sifat pH optimum
Alumunium sulfat,
alum sulfat, alum,
salum
Al2(SO4)3.xH2O
x=14, 16, 18
Bongkah,
bubuk
Asam 6,0-7,8
Sodium aluminat NaAlO2 atau
Na2Al2O4
Bubuk Basa
6,0-7,8
Polyaluminium klorida Aln(OH)m Cairan,
bubuk
Asam
6,0-7,8
Ferri sulfat Fe2(SO4)3.9H2O Kristal halus Asam 4-9
Ferri klorida FeCl3.6H2O Bongkah,
cairan
Asam
4-9
Ferro sulfat FeSO4.7H2O Kristal halus Asam > 8,5
Bahan kimia tambahan proses koagulasi
Al2(SO4)3 + 3Ca(HCO3)2 2 Al(OH)3 + 3CaSO4 + 6CO2
6FeSO4.7H2O + 3 Cl2 2 Fe(SO4)3 + FeCl3 + H2O
Al2(SO4)3 + 3NaCO3 + 3H2O 2Al(OH)3 + 3Na2SO4 + 3CO2
Al2(SO4)3 + 3NaOH 2Al(OH)3 + 3Na2SO4
Al2(SO4)3 + 3Ca(OH)2 2Al(OH)3 + 3CaSO4
Fe2(SO4)3 + 3Ca(HCO3)2 2 Fe(OH)3 + 3CaSO4 + 6CO2
Fe2(SO4)3 + 3Ca(OH)2 2 Fe(OH)3 + 3CaSO4
FeSO4 + Ca(OH)2 Fe(OH)3 + CaSO4
4Fe(OH)2 + O2 + 2H2O 4 Fe(OH)3
2FeCl3 + 3Ca(HCO3)2 2 Fe(OH)3 + 3CaCl2 + 6CO2
2FeCl3 + 3Ca(OH)2 2 Fe(OH)3 + 3CaCl2
MgCO3 + CaCl2 CaCO3 + MgCl2
Mg(HCO3)2 + Ca(OH)2 Mg(OH)2 + CaCO3 + 2H2O
Reaksi Yang Terjadi
Proses penghilangan material kolid dan tersuspensi, bakteri, bau (aroma),
warna, dll.
Dengan mengalirkan air melalui tumpukan komponen filtrasi, antara lain
pasir halus, pasir kuarsa, dan kerikil.
Meghasilkan air dengan kemurnian yang tinggi.
Lama kelamaan, kecepatan alir akan berkurang, karena semakin banyak
kotoran yang menyumbat pori filtrasi.
e. Filtrasi
e. Filtrasi
Proses penghilangan bakteri berbahaya untuk membuat air menjadi layak dan aman untuk minum.
Digunakan senyawa kimia yang disebut dengan disinfectant.
Proses khlorinasi  Penambahan Klorin (misal : Cl2) ke dalam air
Disinfeksi dengan ozon  tidak menimbukan bau seperti klorinasi
Membran (RO)  secara fisik
f. Sterilisasi dan desinfeksi
 Proses khlorinasi  Penambahan Klorin (misal : Cl2) ke dalam air
Tujuan :
 Desinfeksi
 Membantu menghilangkan amonia dan senyawa organik lainnya
 Menghilangkan besi dan mangan yang terlarut
Soluble (Fe, Mn) + Cl2  Insoluble (Fe, Mn)
 Menghancurkan senyawa organik
 Menghilangkan warna
 Mengurangi ganggang dan mikroorganisme
 Membantu proses koagulasi
SELESAI.

More Related Content

Similar to Teknologi Pengolahan Air Minum untuk Kehidupan

Pertemuan IX - Sistem Pengolahan air bersih.ppt
Pertemuan IX - Sistem Pengolahan air bersih.pptPertemuan IX - Sistem Pengolahan air bersih.ppt
Pertemuan IX - Sistem Pengolahan air bersih.pptDewaDepra1
 
geokimia-panas-bumi.ppt
geokimia-panas-bumi.pptgeokimia-panas-bumi.ppt
geokimia-panas-bumi.pptElnaMigo
 
hasil persentase kami Pengolahan air laut menjadi air bersih
hasil persentase kami Pengolahan air laut menjadi air bersihhasil persentase kami Pengolahan air laut menjadi air bersih
hasil persentase kami Pengolahan air laut menjadi air bersihRizky Olang
 
Penyediaan air bersih
Penyediaan air bersihPenyediaan air bersih
Penyediaan air bersihInha Rusdy
 
prinsip dan garis besar pengolahan air
prinsip dan garis besar pengolahan air prinsip dan garis besar pengolahan air
prinsip dan garis besar pengolahan air nurul isnaini
 
PENGOLAHAN LIMBAH CAIR (4).ppt
PENGOLAHAN LIMBAH CAIR (4).pptPENGOLAHAN LIMBAH CAIR (4).ppt
PENGOLAHAN LIMBAH CAIR (4).pptwahyufajar30
 
PENGOLAHAN LIMBAH CAIR (4).ppt
PENGOLAHAN LIMBAH CAIR (4).pptPENGOLAHAN LIMBAH CAIR (4).ppt
PENGOLAHAN LIMBAH CAIR (4).pptNovriadi10
 
PENGOLAHAN LIMBAH CAIR (4).ppt
PENGOLAHAN LIMBAH CAIR (4).pptPENGOLAHAN LIMBAH CAIR (4).ppt
PENGOLAHAN LIMBAH CAIR (4).pptYusufGanteng2
 
Proses penjernihan air dengan penambahan koagulan
Proses penjernihan air dengan penambahan koagulanProses penjernihan air dengan penambahan koagulan
Proses penjernihan air dengan penambahan koagulanAries Anisa
 
Slide-CIV-306-CIV-306-Kualitas-Air-P7.pptx
Slide-CIV-306-CIV-306-Kualitas-Air-P7.pptxSlide-CIV-306-CIV-306-Kualitas-Air-P7.pptx
Slide-CIV-306-CIV-306-Kualitas-Air-P7.pptxAiniZahra12
 
Slide-CIV-306-CIV-306-Kualitas-Air-P7.pptx
Slide-CIV-306-CIV-306-Kualitas-Air-P7.pptxSlide-CIV-306-CIV-306-Kualitas-Air-P7.pptx
Slide-CIV-306-CIV-306-Kualitas-Air-P7.pptxAbdulAzisSTMSi
 
Indikator Kimia Kualitas Air - Kimia Lingkungan
Indikator Kimia Kualitas Air - Kimia LingkunganIndikator Kimia Kualitas Air - Kimia Lingkungan
Indikator Kimia Kualitas Air - Kimia LingkunganAsida Gumara
 
Internal Training Boiler Feed Water.pptx
Internal Training Boiler Feed Water.pptxInternal Training Boiler Feed Water.pptx
Internal Training Boiler Feed Water.pptxNiningDesriawatiRose
 

Similar to Teknologi Pengolahan Air Minum untuk Kehidupan (20)

Isal air proses
Isal air prosesIsal air proses
Isal air proses
 
Pertemuan IX - Sistem Pengolahan air bersih.ppt
Pertemuan IX - Sistem Pengolahan air bersih.pptPertemuan IX - Sistem Pengolahan air bersih.ppt
Pertemuan IX - Sistem Pengolahan air bersih.ppt
 
geokimia-panas-bumi.ppt
geokimia-panas-bumi.pptgeokimia-panas-bumi.ppt
geokimia-panas-bumi.ppt
 
hasil persentase kami Pengolahan air laut menjadi air bersih
hasil persentase kami Pengolahan air laut menjadi air bersihhasil persentase kami Pengolahan air laut menjadi air bersih
hasil persentase kami Pengolahan air laut menjadi air bersih
 
Penyediaan air bersih
Penyediaan air bersihPenyediaan air bersih
Penyediaan air bersih
 
prinsip dan garis besar pengolahan air
prinsip dan garis besar pengolahan air prinsip dan garis besar pengolahan air
prinsip dan garis besar pengolahan air
 
WWTP
WWTPWWTP
WWTP
 
PENGOLAHAN LIMBAH CAIR (4).ppt
PENGOLAHAN LIMBAH CAIR (4).pptPENGOLAHAN LIMBAH CAIR (4).ppt
PENGOLAHAN LIMBAH CAIR (4).ppt
 
PENGOLAHAN LIMBAH CAIR (4).ppt
PENGOLAHAN LIMBAH CAIR (4).pptPENGOLAHAN LIMBAH CAIR (4).ppt
PENGOLAHAN LIMBAH CAIR (4).ppt
 
PENGOLAHAN LIMBAH CAIR (4).ppt
PENGOLAHAN LIMBAH CAIR (4).pptPENGOLAHAN LIMBAH CAIR (4).ppt
PENGOLAHAN LIMBAH CAIR (4).ppt
 
Lap air proses
Lap air prosesLap air proses
Lap air proses
 
Proses penjernihan air dengan penambahan koagulan
Proses penjernihan air dengan penambahan koagulanProses penjernihan air dengan penambahan koagulan
Proses penjernihan air dengan penambahan koagulan
 
Hidrasi Air
Hidrasi AirHidrasi Air
Hidrasi Air
 
Isal air proses
Isal air prosesIsal air proses
Isal air proses
 
Ilmu lingkungan
Ilmu lingkunganIlmu lingkungan
Ilmu lingkungan
 
Lap air proses
Lap air prosesLap air proses
Lap air proses
 
Slide-CIV-306-CIV-306-Kualitas-Air-P7.pptx
Slide-CIV-306-CIV-306-Kualitas-Air-P7.pptxSlide-CIV-306-CIV-306-Kualitas-Air-P7.pptx
Slide-CIV-306-CIV-306-Kualitas-Air-P7.pptx
 
Slide-CIV-306-CIV-306-Kualitas-Air-P7.pptx
Slide-CIV-306-CIV-306-Kualitas-Air-P7.pptxSlide-CIV-306-CIV-306-Kualitas-Air-P7.pptx
Slide-CIV-306-CIV-306-Kualitas-Air-P7.pptx
 
Indikator Kimia Kualitas Air - Kimia Lingkungan
Indikator Kimia Kualitas Air - Kimia LingkunganIndikator Kimia Kualitas Air - Kimia Lingkungan
Indikator Kimia Kualitas Air - Kimia Lingkungan
 
Internal Training Boiler Feed Water.pptx
Internal Training Boiler Feed Water.pptxInternal Training Boiler Feed Water.pptx
Internal Training Boiler Feed Water.pptx
 

Recently uploaded

001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx
001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx
001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptxMuhararAhmad
 
Strategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
Strategi Pengembangan Agribisnis di IndonesiaStrategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
Strategi Pengembangan Agribisnis di IndonesiaRenaYunita2
 
Slide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open Studio
Slide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open StudioSlide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open Studio
Slide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open Studiossuser52d6bf
 
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptx
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptxPembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptx
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptxmuhammadrizky331164
 
2021 - 10 - 03 PAPARAN PENDAHULUAN LEGGER JALAN.pptx
2021 - 10 - 03 PAPARAN PENDAHULUAN LEGGER JALAN.pptx2021 - 10 - 03 PAPARAN PENDAHULUAN LEGGER JALAN.pptx
2021 - 10 - 03 PAPARAN PENDAHULUAN LEGGER JALAN.pptxAnnisaNurHasanah27
 
05 Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.ppt
05 Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.ppt05 Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.ppt
05 Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.pptSonyGobang1
 

Recently uploaded (6)

001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx
001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx
001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx
 
Strategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
Strategi Pengembangan Agribisnis di IndonesiaStrategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
Strategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
 
Slide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open Studio
Slide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open StudioSlide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open Studio
Slide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open Studio
 
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptx
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptxPembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptx
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptx
 
2021 - 10 - 03 PAPARAN PENDAHULUAN LEGGER JALAN.pptx
2021 - 10 - 03 PAPARAN PENDAHULUAN LEGGER JALAN.pptx2021 - 10 - 03 PAPARAN PENDAHULUAN LEGGER JALAN.pptx
2021 - 10 - 03 PAPARAN PENDAHULUAN LEGGER JALAN.pptx
 
05 Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.ppt
05 Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.ppt05 Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.ppt
05 Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.ppt
 

Teknologi Pengolahan Air Minum untuk Kehidupan

  • 2. AIR Air adalah senyawa yang penting bagi semua bentuk kehidupan yang diketahui sampai saat ini di Bumi. Air dapat berupa air tawar dan air asin (air laut) yang merupakan bagian terbesar di bumi ini.
  • 3. SIKLUS AIR Apa yang anda ketahui tentang Siklus Air? siklus atau sirkulasi air dari bumi ke atmosfer dan kembali lagi ke bumi yang berlangsung secara terus menerus tanpa pernah berhenti dari atmosfer ke bumi dan akan kembali lagi pada atmosfer melalui kondensasi, presipitasi, evaporasi dan transpirasi. Siklus hidrologi sedang adalah siklus hidrologi yang umum terjadi di Indonesia.
  • 4. SIKLUS HIDROLOGI SEDANG 1. Air laut yang mengalami proses evaporasi dan berubah menjadi uap air akibat adanya panas matahari. 2. Uap air mengalami adveksi dikarenakan angin sehingga bergerak menuju daratan. 3. Atmosfer daratan, yakni uap air membentuk awan dan berubah menjadi hujan. 4. Air hujan yang berada di permukaan daratan akan mengalami run off menuju sungai dan kembali ke laut.
  • 5. PENGOLAHAN AIR DOMESTIK Air mentah (raw water) harus ditreatment secara baik agar layak dan aman untuk diminum. Mengikuti peraturan pemerintah yang mengatur standar mutu air minum. Ada beberapa tahap dalam water treatment, tergantung dari kulaitas awal raw water, baik dari air sungai, sumur, dsb.
  • 6. PERATURAN MENTERI KESEHATAN Nomor : 416/MEN.KES/PER/IX/1990 Tentang Syarat-syarat Dan Pengawasan Kualitas Air Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 492/MENKES/PER/IV/2010 Tentang Persyratan Kualitas Air Minum, Pasal 1: “Air minum adalah air yang melalui proses pengolahan atau tanpa proses pengolahan yang memenuhi syaratkesehatan dan dapat langsung diminum”
  • 7. Air minum adalah air yang digunakan untuk konsumsi manusia. Menurut departemen kesehatan, syarat-syarat air minum adalah tidak berasa, tidak berbau, tidak berwarna, tidak mengandung mikroorganisme yang berbahaya, dan tidak mengandung logam berat. Air minum adalah air yang melalui proses pengolahan atau pun tanpa proses pengolahan yang memenuhi syarat kesehatan dan dapat langsung diminum. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 907 Tahun 2002
  • 8. Skema Pengolahan Air Sumber air Screening Aerasi Sedimentasi Koagulasi Filtrasi Sterilisasi Storage
  • 9.
  • 10.
  • 11. Perlakuan awal berkaitan dengan ukuran partikel Dapat menyingkirkan material berukuran besar yang mengapung. Misal: daun, kayu, plastik. Dilengkapi dengan sejumlah lubang/kawat untuk menahan material-material tersebut, sehingga air bersih dapat mengalir melewatinya. a. Screening
  • 12. Proses percampuran air dengan udara. Membantu dalam pemisahan logam-logam yang tak diinginkan (Fe & Mn). Mengubah ferobikarbonat atau ferosulfat menjadi ferioksida Menghilangkan gas-gas terlarut  terutama gas-gas korosif Menghilangkan bau, rasa dan warna yang disebabkan oleh mikroorganisme b. Aerasi
  • 13. Proses penghilangan impuritas atau pengotor yang tersuspensi di dalam air, dengan membiarkan air selama 2 sampai 6 jam dalam tanki ukuran besar. Pengotor tersebut akan mengendap (settle down) ke dasar tangki karena adanya gaya gravitasi. Dapat menghilangkan hingga 75% pengotor c. Sedimentasi
  • 14. Waktu yang diperlukan untuk pengendapan, bergantung pada : • Berat jenis, bentuk, dan ukuran partikel • Viskositas Air • Aliran dalam bak pengendap
  • 15. Beberapa pengotor yang tidak bisa mengendap secara alami  tersuspensi dalam air (koloid)  lolos dari bak sedimentasi. Dihilangkan dengan cara koagulasi  pembentukan awal dari inti gumpalan/ proses destabilisasi partikel senyawa koloid, agar membentuk gumpalan partikel yang besar (flok). d. Koagulasi Chemical : Alum (Aluminum Sulfat), Natrium Aluminat, Ferric Sulfat, Ferric Chloride. dsb Coagulant Aid : Separan, Clays, Coagulant Aid 2350, dsb
  • 16. Bahan kimia Formula Bentuk Sifat pH optimum Alumunium sulfat, alum sulfat, alum, salum Al2(SO4)3.xH2O x=14, 16, 18 Bongkah, bubuk Asam 6,0-7,8 Sodium aluminat NaAlO2 atau Na2Al2O4 Bubuk Basa 6,0-7,8 Polyaluminium klorida Aln(OH)m Cairan, bubuk Asam 6,0-7,8 Ferri sulfat Fe2(SO4)3.9H2O Kristal halus Asam 4-9 Ferri klorida FeCl3.6H2O Bongkah, cairan Asam 4-9 Ferro sulfat FeSO4.7H2O Kristal halus Asam > 8,5 Bahan kimia tambahan proses koagulasi
  • 17. Al2(SO4)3 + 3Ca(HCO3)2 2 Al(OH)3 + 3CaSO4 + 6CO2 6FeSO4.7H2O + 3 Cl2 2 Fe(SO4)3 + FeCl3 + H2O Al2(SO4)3 + 3NaCO3 + 3H2O 2Al(OH)3 + 3Na2SO4 + 3CO2 Al2(SO4)3 + 3NaOH 2Al(OH)3 + 3Na2SO4 Al2(SO4)3 + 3Ca(OH)2 2Al(OH)3 + 3CaSO4 Fe2(SO4)3 + 3Ca(HCO3)2 2 Fe(OH)3 + 3CaSO4 + 6CO2 Fe2(SO4)3 + 3Ca(OH)2 2 Fe(OH)3 + 3CaSO4 FeSO4 + Ca(OH)2 Fe(OH)3 + CaSO4 4Fe(OH)2 + O2 + 2H2O 4 Fe(OH)3 2FeCl3 + 3Ca(HCO3)2 2 Fe(OH)3 + 3CaCl2 + 6CO2 2FeCl3 + 3Ca(OH)2 2 Fe(OH)3 + 3CaCl2 MgCO3 + CaCl2 CaCO3 + MgCl2 Mg(HCO3)2 + Ca(OH)2 Mg(OH)2 + CaCO3 + 2H2O Reaksi Yang Terjadi
  • 18. Proses penghilangan material kolid dan tersuspensi, bakteri, bau (aroma), warna, dll. Dengan mengalirkan air melalui tumpukan komponen filtrasi, antara lain pasir halus, pasir kuarsa, dan kerikil. Meghasilkan air dengan kemurnian yang tinggi. Lama kelamaan, kecepatan alir akan berkurang, karena semakin banyak kotoran yang menyumbat pori filtrasi. e. Filtrasi
  • 20. Proses penghilangan bakteri berbahaya untuk membuat air menjadi layak dan aman untuk minum. Digunakan senyawa kimia yang disebut dengan disinfectant. Proses khlorinasi  Penambahan Klorin (misal : Cl2) ke dalam air Disinfeksi dengan ozon  tidak menimbukan bau seperti klorinasi Membran (RO)  secara fisik f. Sterilisasi dan desinfeksi
  • 21.  Proses khlorinasi  Penambahan Klorin (misal : Cl2) ke dalam air Tujuan :  Desinfeksi  Membantu menghilangkan amonia dan senyawa organik lainnya  Menghilangkan besi dan mangan yang terlarut Soluble (Fe, Mn) + Cl2  Insoluble (Fe, Mn)  Menghancurkan senyawa organik  Menghilangkan warna  Mengurangi ganggang dan mikroorganisme  Membantu proses koagulasi

Editor's Notes

  1. Adveksi adalah proses perpindahan awan secara horizontal dari satu lokasi ke lokasi lainnya akibat tekanan udara atau angina. Run Off  yakni proses mengalirnya air hujan ke sungai, samudra, danau dan saluran air lainnya.
  2. Adveksi adalah proses perpindahan awan secara horizontal dari satu lokasi ke lokasi lainnya akibat tekanan udara atau angina. Run Off  yakni proses mengalirnya air hujan ke sungai, samudra, danau dan saluran air lainnya.