SlideShare a Scribd company logo
1 of 11
Pemikiran Politik
Al-Farabi
Oleh
Abidin Latua, S.H.I., M.H.
Al-Farabi (870-950 M)
(Al- Mu’allim Al-Tsani)
• Al-Farabi dikenal sebagai salah satu pemikir politik Islam yang
ternama.Salah satu karya monumentalnya adalah kitab berjudul
Ara'u Ahli Al-Madinah Al-Fadhilah (Pandangan-Pandangan
Penduduk NegaraUtama).
Urgensi Negara
• Terkait dengan proses pembentukan negara, Al-Farabi berpendapat bahwa
setiap manusia secara alami membutuhkan banyak hal yang tak semuanya
dapat ia penuhi sendiri, demi mempertahankan (keberadaan)-nya dan
mencapal kesempurnaan tertingginya. Segala sesuatu yang dibutuhkan semua
orang untuk mempertahankan diri dan mencapai kesempurnaan (dapat)
dikumpulkan dan diditribusikan dalam sebuah asosiasi.
Bentuk Negara
Dalam menjelaskan mengenai bentuk-bentuk negara, Al-Farabi membaginya
berdasarkan ideologi berikur ini.
1. Al-Madinah Al-Fadillah (Negara ideal utama), yaitu negara yang didirikan ole
warga negara yang mempunyai tujuan kebahagiaan hakiki sebagaimana yang
diajarkan agama.
2. Madinah al-jahilah (negara jahiliyah), yaitu negara yang tidak mempunyai
ideologi yang tinggi. Artinya, negara tidak mempunyai tujuan yang ideal sama
sekali atau menganut ideologi yang bertentangan dengan kebahagiaan hakiki.
Pembagian Madinah al-jahilah (negara
jahiliyah/negara orang bodoh)
• Negeri Darurat (Daruriah), vaitu Negera yang penduduknya memperoleh minuman dari
kebutuhan hidup, makan, minum, pakaian, dan tempat tinggal.*
• Negeri Kapitalis (Baddalah), yaitu Negara yang penduduknya mementingkan kekayaan harta
dan benda.
• Negeri Gila Hormat (Kurama), yaitu Negara yang penduduknya mementingkan kehormatan
saja
• Negeri Hawa Nafsu (HissahWa svahwah), yaitu Negara yangpenduduknya mementingkan
kekejfan dan berfoya-foya.
• Negeri Anarkis (Jami'ich), yaitu Wegare yang setiap penduduknya ingin merdeka melakukan
keinginan masing-masing.
• 3. Al-Madinah Al-Fasiqah (kota/negara fasik/rusak), yaitu negara yang pandangan-
pandangan para warganya adalah pandangan kota ideal. Mereka mengetahui
kebahagiaan dengan meyakini adanya Allah, kehidupan setelah kematian, akal aktif,
dan perbuatan mereka layaknya penduduk kota ideal. Akan tetapi, pandangan-
pandangan ideal tersebut tidak tercermin dalam perilaku keseharian. Kalaupun
mereka berbuat baik dan menciptakan kesejahteraan, mereka melakukannya dengan
motif dil fuäk nilai-nilai yang mereka anut dan mereka yakini, seperti untuk
memperoleh jabatan, penghormatan, dan gengsi sesama mereka. Di negara seperti
ini, perilaku hipokrit, oportunistik, dan pragmatis meraialela.
• 4. Al-Madinah Al-Mutabaddilah (negara yang Berubah), yaitu negara yang pada
awalnya sama dengan negara utama, namun kemudian berganti menandai perilaku
yang menyimpang dan menyeleweng, jauh dari cita-cita negara ideal. Lama-lama,
negara tersebut menganggap apa yang sebelumnya dianggap baik sebagai hal yang
buruk; dan apa yang sebelumnya dianggap buruk sebagai kebaikan.
• 5. Al-Madinah Al-Dhallah (negara sesat), yaitu negara yang warganya memiliki cita-
cita ideal. Akan tetapi, mereka meletakkan cita-cita ideal itu pada sesuatu yang
buruk: kepalsuan, penipuan, dan pengelabuan. Bagi mereka, moralitas tertinggi
justru terletak pada berbagai perilaku buruk.
Pemimpin Negara Ideal
• Negara ideal hanya akan bisa terwujud jika diperintah oleh penguasa tertinggi
yang benar-benar memiliki berbagai ilmu dan setiap jenis pengetahuan. la
mampu memahami dengan baik segala yang harus dilakukannya. la mampu
membimbing dengan baik, sehingga orang-orang (rakyat) mau melakukan
apa yang diperintahkan kepada mereka. la mampu memanfaatkan orang-
orang yang memiliki kemampuan. la mampu menentukan, mendefinisikan
dan mengarahkan tindakan-tindakan ini ke arah kebahagiaan. Hal ini hanya
terdapat pada orang yang memiliki kecenderungan alami yang besar lagi
unggul.
12 Kriteria Pemimpin Ideal
• Ada dua belas kualitas luhur yang harus dimiliki oleh seorang kepela negara,
antara lain:
1) lengkap anggota badannya; 2) baik daya pemahamannya; 3) tinggi
intelektualitanya dan kuat daya ingatannya; 4) cerdik dan pintar; 5) panda
mengemukakan pendapat dan mudah dimengerti uraiannya; 6) cinta kepada
ilmu pengetahuan; 7) tidak rakus dan menjauhi kelezatan jasmani; 8) cinta
kejujuran dan benci kebohongan;9) berjiwa besar dan berbudi luhur; 10) cinta
keadilan dan benci kezaliman; 11) kuat pendirian; dan 12) tidak terikat pada
materi dan uang.
Mirip Plato dan AristotelesKriteria
• pemimpin Negara Ideal yang dirumuskan Al-Farabi ini sangat dekat dengan
apa yang disampaikan oleh Aristoteles (dan Plato, karena Plato juga menolak
demokrasi, yaitu kepemimpinan oleh rakyat kebanyakan). Hanya saja, Al-
Farabi mengemukakan teorinya tentang kriteria pemimpin ini dengan
mengemukakan terlebih dahulu jenis-jenis negara.
Pemimpin Religius
• Perbedaan lainnya, Al-Farabi memasukkan unsur religiusitas sebagai ciri
utama masyarakat yang berbahagia. Selain itu, dalam kitabnya itu, Al-Farabi
juga menyatakan bahwa pemimpin bagi negara ideal itu dilahirkan dalam
konteks prophetik, yaitu dia mendapatkan wahyu dari Tuhan. Jadi, pemimpin
ideal adalah para nabi dan para penerusnya.

More Related Content

Similar to 1. Al- Farabi Pemikiran Politik Islam.pptx

Pel. 13 ilmu pengetahuan asas kejayaan
Pel. 13 ilmu pengetahuan asas kejayaanPel. 13 ilmu pengetahuan asas kejayaan
Pel. 13 ilmu pengetahuan asas kejayaan
Syikin Nordin
 
Teori Harta Dalam Islam
Teori Harta Dalam IslamTeori Harta Dalam Islam
Teori Harta Dalam Islam
EkonomiIslam
 
Tamadun bab 8pemikiran islam dan isu-isu semasa
Tamadun bab 8pemikiran islam dan isu-isu semasaTamadun bab 8pemikiran islam dan isu-isu semasa
Tamadun bab 8pemikiran islam dan isu-isu semasa
ImanFitroni_PTSB
 
Orang maiyah dan gerbang ghaib
Orang maiyah dan gerbang ghaibOrang maiyah dan gerbang ghaib
Orang maiyah dan gerbang ghaib
Faishal Himawan
 

Similar to 1. Al- Farabi Pemikiran Politik Islam.pptx (20)

Sejarah Pemikiran Ekonomi Islam Asy-Syatibi
Sejarah Pemikiran Ekonomi Islam Asy-SyatibiSejarah Pemikiran Ekonomi Islam Asy-Syatibi
Sejarah Pemikiran Ekonomi Islam Asy-Syatibi
 
filsuf alfarabi
filsuf alfarabifilsuf alfarabi
filsuf alfarabi
 
Ciri-Ciri Asas Tamadun Islam
Ciri-Ciri Asas Tamadun IslamCiri-Ciri Asas Tamadun Islam
Ciri-Ciri Asas Tamadun Islam
 
Dicari pemimpin transformatif
Dicari pemimpin transformatifDicari pemimpin transformatif
Dicari pemimpin transformatif
 
Leadershipislam
LeadershipislamLeadershipislam
Leadershipislam
 
Politik dalam islam
Politik dalam islamPolitik dalam islam
Politik dalam islam
 
Bab i khilafah
Bab i khilafahBab i khilafah
Bab i khilafah
 
Pel. 13 ilmu pengetahuan asas kejayaan
Pel. 13 ilmu pengetahuan asas kejayaanPel. 13 ilmu pengetahuan asas kejayaan
Pel. 13 ilmu pengetahuan asas kejayaan
 
Keluasan dan keperluan dakwah amal jamai pt 3
Keluasan dan keperluan dakwah   amal jamai pt 3Keluasan dan keperluan dakwah   amal jamai pt 3
Keluasan dan keperluan dakwah amal jamai pt 3
 
Teori Harta Dalam Islam
Teori Harta Dalam IslamTeori Harta Dalam Islam
Teori Harta Dalam Islam
 
Leadership in Islam
Leadership in IslamLeadership in Islam
Leadership in Islam
 
Tamadun bab 8pemikiran islam dan isu-isu semasa
Tamadun bab 8pemikiran islam dan isu-isu semasaTamadun bab 8pemikiran islam dan isu-isu semasa
Tamadun bab 8pemikiran islam dan isu-isu semasa
 
Bagaimana agama menjamin kebahagiaan
Bagaimana agama menjamin kebahagiaanBagaimana agama menjamin kebahagiaan
Bagaimana agama menjamin kebahagiaan
 
Gerakan pemikiran
Gerakan pemikiran Gerakan pemikiran
Gerakan pemikiran
 
5_PARPOL ISLAM IDEOLOGIS (2).ppt
5_PARPOL ISLAM IDEOLOGIS (2).ppt5_PARPOL ISLAM IDEOLOGIS (2).ppt
5_PARPOL ISLAM IDEOLOGIS (2).ppt
 
Orang maiyah dan gerbang ghaib
Orang maiyah dan gerbang ghaibOrang maiyah dan gerbang ghaib
Orang maiyah dan gerbang ghaib
 
Radikalisme (Danial).pptx
Radikalisme (Danial).pptxRadikalisme (Danial).pptx
Radikalisme (Danial).pptx
 
Akhlak mahmudah dan akhlak mazmumah manusia
Akhlak mahmudah dan akhlak mazmumah manusiaAkhlak mahmudah dan akhlak mazmumah manusia
Akhlak mahmudah dan akhlak mazmumah manusia
 
Akhlak mahmudah dan akhlak mazmumah manusia
Akhlak mahmudah dan akhlak mazmumah manusiaAkhlak mahmudah dan akhlak mazmumah manusia
Akhlak mahmudah dan akhlak mazmumah manusia
 
2-2 MARTABAT MANUSIA.pptx
2-2 MARTABAT MANUSIA.pptx2-2 MARTABAT MANUSIA.pptx
2-2 MARTABAT MANUSIA.pptx
 

Recently uploaded

Etika Profesi-CYBER CRIME n CYBER LAW.ppt
Etika Profesi-CYBER CRIME n CYBER LAW.pptEtika Profesi-CYBER CRIME n CYBER LAW.ppt
Etika Profesi-CYBER CRIME n CYBER LAW.ppt
AlMaliki1
 

Recently uploaded (10)

HAK PATEN yang merupakan salah satu bagian dari HAKI
HAK PATEN yang merupakan salah satu bagian dari HAKIHAK PATEN yang merupakan salah satu bagian dari HAKI
HAK PATEN yang merupakan salah satu bagian dari HAKI
 
Hukum Adat Islam Institut Agama Islam Negeri Bone.pptx
Hukum Adat Islam Institut Agama Islam Negeri Bone.pptxHukum Adat Islam Institut Agama Islam Negeri Bone.pptx
Hukum Adat Islam Institut Agama Islam Negeri Bone.pptx
 
BENTUK NEGARA ,BENTUK PEMERINTAHAN DAN SISTEM PEMERINTAHAN
BENTUK NEGARA ,BENTUK PEMERINTAHAN DAN SISTEM PEMERINTAHANBENTUK NEGARA ,BENTUK PEMERINTAHAN DAN SISTEM PEMERINTAHAN
BENTUK NEGARA ,BENTUK PEMERINTAHAN DAN SISTEM PEMERINTAHAN
 
Sosiologi Hukum : Sebuah Pengantar dan Pendahuluan
Sosiologi Hukum : Sebuah Pengantar dan PendahuluanSosiologi Hukum : Sebuah Pengantar dan Pendahuluan
Sosiologi Hukum : Sebuah Pengantar dan Pendahuluan
 
2. MACAM MACAM KORBAN.ppt Materi Kuliah Hukum Viktimologi
2. MACAM MACAM KORBAN.ppt Materi Kuliah Hukum Viktimologi2. MACAM MACAM KORBAN.ppt Materi Kuliah Hukum Viktimologi
2. MACAM MACAM KORBAN.ppt Materi Kuliah Hukum Viktimologi
 
Etika Profesi-CYBER CRIME n CYBER LAW.ppt
Etika Profesi-CYBER CRIME n CYBER LAW.pptEtika Profesi-CYBER CRIME n CYBER LAW.ppt
Etika Profesi-CYBER CRIME n CYBER LAW.ppt
 
Luqman Keturunan Snouck Hurgronje dari istri pertama
Luqman Keturunan Snouck Hurgronje dari istri pertamaLuqman Keturunan Snouck Hurgronje dari istri pertama
Luqman Keturunan Snouck Hurgronje dari istri pertama
 
Sesi 3 MKDU 4221 PAI 2020 Universitas Terbuka
Sesi 3 MKDU 4221 PAI 2020 Universitas TerbukaSesi 3 MKDU 4221 PAI 2020 Universitas Terbuka
Sesi 3 MKDU 4221 PAI 2020 Universitas Terbuka
 
HUKUM PERDATA di Indonesia (dasar-dasar Hukum Perdata)
HUKUM PERDATA di Indonesia (dasar-dasar Hukum Perdata)HUKUM PERDATA di Indonesia (dasar-dasar Hukum Perdata)
HUKUM PERDATA di Indonesia (dasar-dasar Hukum Perdata)
 
PENANGANAN PELANGGARAN PEMILU TAHUN 2024.pptx
PENANGANAN PELANGGARAN PEMILU TAHUN 2024.pptxPENANGANAN PELANGGARAN PEMILU TAHUN 2024.pptx
PENANGANAN PELANGGARAN PEMILU TAHUN 2024.pptx
 

1. Al- Farabi Pemikiran Politik Islam.pptx

  • 2. Al-Farabi (870-950 M) (Al- Mu’allim Al-Tsani) • Al-Farabi dikenal sebagai salah satu pemikir politik Islam yang ternama.Salah satu karya monumentalnya adalah kitab berjudul Ara'u Ahli Al-Madinah Al-Fadhilah (Pandangan-Pandangan Penduduk NegaraUtama).
  • 3. Urgensi Negara • Terkait dengan proses pembentukan negara, Al-Farabi berpendapat bahwa setiap manusia secara alami membutuhkan banyak hal yang tak semuanya dapat ia penuhi sendiri, demi mempertahankan (keberadaan)-nya dan mencapal kesempurnaan tertingginya. Segala sesuatu yang dibutuhkan semua orang untuk mempertahankan diri dan mencapai kesempurnaan (dapat) dikumpulkan dan diditribusikan dalam sebuah asosiasi.
  • 4. Bentuk Negara Dalam menjelaskan mengenai bentuk-bentuk negara, Al-Farabi membaginya berdasarkan ideologi berikur ini. 1. Al-Madinah Al-Fadillah (Negara ideal utama), yaitu negara yang didirikan ole warga negara yang mempunyai tujuan kebahagiaan hakiki sebagaimana yang diajarkan agama. 2. Madinah al-jahilah (negara jahiliyah), yaitu negara yang tidak mempunyai ideologi yang tinggi. Artinya, negara tidak mempunyai tujuan yang ideal sama sekali atau menganut ideologi yang bertentangan dengan kebahagiaan hakiki.
  • 5. Pembagian Madinah al-jahilah (negara jahiliyah/negara orang bodoh) • Negeri Darurat (Daruriah), vaitu Negera yang penduduknya memperoleh minuman dari kebutuhan hidup, makan, minum, pakaian, dan tempat tinggal.* • Negeri Kapitalis (Baddalah), yaitu Negara yang penduduknya mementingkan kekayaan harta dan benda. • Negeri Gila Hormat (Kurama), yaitu Negara yang penduduknya mementingkan kehormatan saja • Negeri Hawa Nafsu (HissahWa svahwah), yaitu Negara yangpenduduknya mementingkan kekejfan dan berfoya-foya. • Negeri Anarkis (Jami'ich), yaitu Wegare yang setiap penduduknya ingin merdeka melakukan keinginan masing-masing.
  • 6. • 3. Al-Madinah Al-Fasiqah (kota/negara fasik/rusak), yaitu negara yang pandangan- pandangan para warganya adalah pandangan kota ideal. Mereka mengetahui kebahagiaan dengan meyakini adanya Allah, kehidupan setelah kematian, akal aktif, dan perbuatan mereka layaknya penduduk kota ideal. Akan tetapi, pandangan- pandangan ideal tersebut tidak tercermin dalam perilaku keseharian. Kalaupun mereka berbuat baik dan menciptakan kesejahteraan, mereka melakukannya dengan motif dil fuäk nilai-nilai yang mereka anut dan mereka yakini, seperti untuk memperoleh jabatan, penghormatan, dan gengsi sesama mereka. Di negara seperti ini, perilaku hipokrit, oportunistik, dan pragmatis meraialela.
  • 7. • 4. Al-Madinah Al-Mutabaddilah (negara yang Berubah), yaitu negara yang pada awalnya sama dengan negara utama, namun kemudian berganti menandai perilaku yang menyimpang dan menyeleweng, jauh dari cita-cita negara ideal. Lama-lama, negara tersebut menganggap apa yang sebelumnya dianggap baik sebagai hal yang buruk; dan apa yang sebelumnya dianggap buruk sebagai kebaikan. • 5. Al-Madinah Al-Dhallah (negara sesat), yaitu negara yang warganya memiliki cita- cita ideal. Akan tetapi, mereka meletakkan cita-cita ideal itu pada sesuatu yang buruk: kepalsuan, penipuan, dan pengelabuan. Bagi mereka, moralitas tertinggi justru terletak pada berbagai perilaku buruk.
  • 8. Pemimpin Negara Ideal • Negara ideal hanya akan bisa terwujud jika diperintah oleh penguasa tertinggi yang benar-benar memiliki berbagai ilmu dan setiap jenis pengetahuan. la mampu memahami dengan baik segala yang harus dilakukannya. la mampu membimbing dengan baik, sehingga orang-orang (rakyat) mau melakukan apa yang diperintahkan kepada mereka. la mampu memanfaatkan orang- orang yang memiliki kemampuan. la mampu menentukan, mendefinisikan dan mengarahkan tindakan-tindakan ini ke arah kebahagiaan. Hal ini hanya terdapat pada orang yang memiliki kecenderungan alami yang besar lagi unggul.
  • 9. 12 Kriteria Pemimpin Ideal • Ada dua belas kualitas luhur yang harus dimiliki oleh seorang kepela negara, antara lain: 1) lengkap anggota badannya; 2) baik daya pemahamannya; 3) tinggi intelektualitanya dan kuat daya ingatannya; 4) cerdik dan pintar; 5) panda mengemukakan pendapat dan mudah dimengerti uraiannya; 6) cinta kepada ilmu pengetahuan; 7) tidak rakus dan menjauhi kelezatan jasmani; 8) cinta kejujuran dan benci kebohongan;9) berjiwa besar dan berbudi luhur; 10) cinta keadilan dan benci kezaliman; 11) kuat pendirian; dan 12) tidak terikat pada materi dan uang.
  • 10. Mirip Plato dan AristotelesKriteria • pemimpin Negara Ideal yang dirumuskan Al-Farabi ini sangat dekat dengan apa yang disampaikan oleh Aristoteles (dan Plato, karena Plato juga menolak demokrasi, yaitu kepemimpinan oleh rakyat kebanyakan). Hanya saja, Al- Farabi mengemukakan teorinya tentang kriteria pemimpin ini dengan mengemukakan terlebih dahulu jenis-jenis negara.
  • 11. Pemimpin Religius • Perbedaan lainnya, Al-Farabi memasukkan unsur religiusitas sebagai ciri utama masyarakat yang berbahagia. Selain itu, dalam kitabnya itu, Al-Farabi juga menyatakan bahwa pemimpin bagi negara ideal itu dilahirkan dalam konteks prophetik, yaitu dia mendapatkan wahyu dari Tuhan. Jadi, pemimpin ideal adalah para nabi dan para penerusnya.