Struktur Histologi Rongga Mulut Oleh dr. I Wayan Sugiritama, M.KesHistologifkunud
Ā
materi kuliah blok overview in dentisry PSPDG FK UNUD Semester genap tahun 2014 . topik struktur histologi rongga mulut yang meliputi struktur mukosa mulut, palatum durum, palatum mole, bibir, gigi, lidah, dan ginggiva.
Struktur Histologi Rongga Mulut Oleh dr. I Wayan Sugiritama, M.KesHistologifkunud
Ā
materi kuliah blok overview in dentisry PSPDG FK UNUD Semester genap tahun 2014 . topik struktur histologi rongga mulut yang meliputi struktur mukosa mulut, palatum durum, palatum mole, bibir, gigi, lidah, dan ginggiva.
Stase Kepaniteraan Departemen Ilmu Penyakit Saraf (Neurologi)
Universitas Kristen Indonesia
Hanya untuk referensi bukan untuk dicopy paste
Hak cipta penulis langsung
Stase Kepaniteraan Departemen Ilmu Penyakit Saraf (Neurologi)
Universitas Kristen Indonesia
Hanya untuk referensi bukan untuk dicopy paste
Hak cipta penulis langsung
STRUKTUR DAN FUNGSI JARINGAN PADA HEWAN DAN MANUSIAtyasad
Ā
TERDAPAT :
JARINGAN EMBRIONAL
-Perkembangan embrio (3 tahap)
-bagian-bagian embrio
-sifat totipotensi jaringan embrional
JARINGAN DEWASA
-jaringan epitel
-jaringan kelenjar
-jaringan otot
-jaringan saraf
-jaringan penyokong
-jaringan lemak
ORGAN
-organ luar
-organ dalam
SISTEM ORGAN
-sistem gerak
-sistem peredaran darah
-sistem pencernaan
-sistem pernapasan
-sistem ekskresi
-sistem endoktrin
-sistem saraf
-sistem indra
-sistem reproduksi
TRANSPLANTASI JARINGAN DAN ORGAN
SEL PUNCA DAN JENISNYA
TUMOR DAN KANKER
Selamat membaca. maaf jika ada kesalahan
DOWNLOAD MATERI BIOLOGI KELAS X IPA GRATIS
JANGAN LUPA LIKE SHARE DAN KOMENTAR YA
DAPATKAN JUGA MATERI SBMPTN LAINNYA DENGAN JOIN KE BLOG KAMI ZONA-SBMPTN.BLOGSPOT.COM UNTUK UPDATE MATERI LAINNYA
SELAMAT BELAJAR DAN SEMANGAT !!!!
Sebagai salah satu pertanggungjawab pembangunan manusia di Jawa Timur, dalam bentuk layanan pendidikan yang bermutu dan berkeadilan, Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur terus berupaya untuk meningkatkan kualitas pendidikan masyarakat. Untuk mempercepat pencapaian sasaran pembangunan pendidikan, Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur telah melakukan banyak terobosan yang dilaksanakan secara menyeluruh dan berkesinambungan. Salah satunya adalah Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) jenjang Sekolah Menengah Atas, Sekolah Menengah Kejuruan, dan Sekolah Luar Biasa Provinsi Jawa Timur tahun ajaran 2024/2025 yang dilaksanakan secara objektif, transparan, akuntabel, dan tanpa diskriminasi.
Pelaksanaan PPDB Jawa Timur tahun 2024 berpedoman pada Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Nomor 1 Tahun 2021 tentang Penerimaan Peserta Didik Baru, Keputusan Sekretaris Jenderal Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi nomor 47/M/2023 tentang Pedoman Pelaksanaan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 1 Tahun 2021 tentang Penerimaan Peserta Didik Baru pada Taman Kanak-Kanak, Sekolah Dasar, Sekolah Menengah Pertama, Sekolah Menengah Atas, dan Sekolah Menengah Kejuruan, dan Peraturan Gubernur Jawa Timur Nomor 15 Tahun 2022 tentang Pedoman Pelaksanaan Penerimaan Peserta Didik Baru pada Sekolah Menengah Atas, Sekolah Menengah Kejuruan dan Sekolah Luar Biasa. Secara umum PPDB dilaksanakan secara online dan beberapa satuan pendidikan secara offline. Hal ini bertujuan untuk mempermudah peserta didik, orang tua, masyarakat untuk mendaftar dan memantau hasil PPDB.
5. Secara histologi dan fungsional
1. Bagian Konduksi : sal udara yg
menghantarkan udara ke paru
Rongga Hidung
Farings
Larings
Trakhea
Bronkus dan cabangnya
2. Bagian Respirasi : tempat
pertukaran gas
Bronkiolus respiratorius
Ductus alveolaris
Sakus Alveolaris
Alveoli
6. Epithel
ā¢ Pseudokomplek columner bersilia
(epithel Respirasi) ļ sel kolumner bersilia,
Sel Goblet, sel brush, sel granula kecil, sel basal
ā¢ Membran basalis (BM) tebal
ā¢ Ke distal : epitel semakin rendah, sel
goblet <<, cilia <<
15. LARING
ā¢ Organ berongga , berfungsi sebagai alat fonasi dan penghubung antara
farings dan trakhea.
ā¢ Dindingnya : kartilago hialin ( tiroid, krikoid dan bagian bawah
aritenoid), kartilago elastis (epiglotis, kuneiform, kornikulata dan ujung
aritenoid), Otot bergaris (ekstrinsik, intrinsik), ligammentum.
ā¢ Struktur Penting : (1) Epiglotis (2) Plika Vokalis dan Vestibularis
16. Epiglotis
Fasies lingualis : epitel skuamus kompleks
nonkornifikasi
Fasies Laringealis: epitel pseudokompleks
kolumner bersilia dan sel goblet, kelenjar
seromukosa, infiltrasi limfosit.
Kartilago : Elastis
17. Plika Vestibularis (F) : epitel
pseudokomplek kolumner (RE), l. propria:
jaringan pengikat longgar, kelenjar
seromukus (G), nodulus limfatik.
Plika Vokalis (TC): epitel skuamus
kompleks nonkornifikasi (SE), l propria ;
jaringan pengikat padat serat-serat elastis
tidak ada kelenjar. Li : Ligamen, VM :
Vokalis Muscle
Vt: Ventrikel (celah sempit antara plika
vokalis dan ventrikularis)
19. Trakhea
ā¢ Struktur tabung, panjang 12-14 cm, diameter 2-2,5 cm
ā¢ dinding diperkuat oleh kartilago hialin berbentuk cincin yang terbuka di bagian
belakang ļ dihub. dengan muskulus trakhealis (transversal)
C : kartilago hialin
LM: Longitudinal muscle
20. Trakhea
ep : epitel respiratorik
CT : jaringan pengikat
G : kelenjar seromukosa
P : Perikondrium
C : kartilago hialin
24. Bronkus Primer
struktur dindingnya mirip trakhea, perbedaan :
ā¢ Epitel respirasi lbh rendah, sel goblet <<.
ā¢ Lamina propria bgn atas lbh byk elastin.
ā¢ Otot polos : memisahkan lamina propria dan submukosa ļ distal semakin
prominen.
ā¢ Kelenjar seromusin (submukosa) lebih sedikit
ā¢ Struktur Kartilago tdk teratur (flattened interconnected plates)
25. Bronkus Segmental
ā¢ Epitel respirasi (E) dan mukosa
melipat ļ kontraksi otot polos / M
(spiral)
ā¢ Epitel Lbh rendah dan sdkt
pseudostratified
ā¢ sel goblet sgt sedikit
ā¢ Lamina propria lbh tipis, elastis,
dikelilingi otot polos (M)
C : Cartilago Hyalin, sdkt dan
irreguler
G :kelenjar seromukosa
L : agregat limfosit (MALT), pd
adventitia
26. Bronkiolus
ā¢ Diameter : 1 mm/ <
ā¢ Tdk ada kartilago dan klnjr
submukosa
ā¢ Epitel (E) : sel kolumer bersilia dan
sdkt sel goblet ļ melipat2
ā¢ C : fibrous connective tissue
27. Bronkiolus Terminalis
ā¢ 1 atau 2 lapis otot polos.
ā¢ Epitel : sel kuboid bersilia dan sel clara
(pengganti sel goblet)
ā¢ Sel Clara :
ļ¼ Kolumer rendah, tanpa silia, apexnya
mengandung granula sekretori.
ļ¼ Fungsi :
ļ§ mensekresi surfaktan ļ menurunkan
tegangan permukaan dan mencegah
bronkiolus kolaps.
ļ§ Produksi
ļ¼ enzim utk memecah mukus lokal,
detoksifikasi racun (enzim p450),
melawan bakteri,virus dan sitokin
ļ¼ komponen sekretori utk transfer
IgA ke lumen bronkiolus
ļ§ Sbg stem cell
28. Bronkiolus Respiratorius
- Mirip bronkiolus terminalis (trdpt ot.polos dan sel kuboid)
- alveoli tersebar pd dindingnya
- Pemb.darah pulmonar brjln dg bronkiolus
- kapiler mengeliligi alveolusļ pertukaran gas
29. A : alveolus; AD alveolar ductus; AR alveolar ring; AS alveolar
saccus; R : respiratory bronchiole; T : terminal bronchiole
31. Alveoli
ā¢ Pocket, terbuka pada satu sisi, mirip
āsarang lebahā
ā¢ Spongy structure of the lungs.
ā¢ Tempat pertukaran O2 and CO2
antara udara dan darah.
ā¢ Dinding alveoli (antara 2 alveoli yg
berdekatan) : septum interalveolaris
32. Septum Inter-alveolaris Sel Utama
1. Sel epitel alveoli (pnemosit I, sel
alveolar I)
2. Sel Septal (Pnemosit II, sel
alveolar II, sel alveolar besar,
pneumosit granular)
3. Endotel Kapiler
Stroma : JP Retikuler
Sel Tambahan
1. Makrofag Alveoler (dust Cell,
Heart fillure cell,siderifag, fagosit
alveoli)
2. Fibroblas
3. Sel-sel Darah
Porus alveolaris (of Khon) :
pertukaran udara antar alveoli yg
berdekatan
33. 1. Sel Epitel alveoli (I)
2. Sel Septal (II)
3. Endotel kapiler (C)
4. Makrofag alveoler (M)
5. Alveoli (A)
34. Sel alveolar type I Sel alveolar type II Alveolar macrophages :
sel tipis yg melapisi
permukaan alveolar,
97%
Rounded cell
Sekitar 5 %
Monosit yg bermigrasi ke
pulmo
sbg barier -Mensekresi surfaktan ļ
menurunkan tegangan
permukaan dan mencegah
pulmo kolaps saat ekspirasi
- dapat membelah
- dpt berdefensiasi mjd sel
alveolar tipe I
Fagositosis eritrosit (yg
keluar dr kapiler yg rusak)
dan benda asing
35. Membran Respiratori / Barier Udara-Darah
ļ¼Struktur perintang antara ruang alveoli dengan lumen kapiler (semipermiabel)
ļ¼Fungsi : difusi gas antara udara alveoli dan darah
36. Pleura
ā¢ Membran serous
ā¢ Visceral dan parietal
ā¢ Histocally : sel mesotelial
skuamosa simplek (M) on a thin
connective tissue layer (collagen
and elastic fibers)
ā¢ Cavum pleura : cairan serous
(diproduksi oleh sel mesotelial) ļ
lubricates the movement of
visceral upon parietal pleura during
breathing
37. REFERENSI
ā¢ Barbara et al. 2007. WHEATERāS Functional Histology.
5th edition. Elsevier.
ā¢ JUNQUEIRA,CARNEIRO. 2005. Basic Histology text
and atlas. McGraw-Hills
ā¢ Kuehnel. 2003.Color Atlas of Cytology,Histology and
Microscopic Anatomy.