Seni bahasa Aceh meliputi sastra lisan seperti hikayat dan puisi, seni tari terdiri dari tarian tradisional seperti saman, seudati, dan didong yang menampilkan cerita sejarah dan keagamaan, serta seni rupa meliputi ukiran rumah, nisan, dan pakaian adat.

1. Seni Bahasa Seni Tari Seni Rupa
Dalam bentuk sastra seperti
Dalam bentuk tarian: Saman, Dalam bentuk seni ukir:
Hikayat, Haba, Ca’e, HadihMaja,
Seudati, Didong, Rapai, dll Rencong, Rumah, Nisan, Pakaian
dll

2.  Seudati (Arab: Sa’adati): Tarian kepahlawanan
yang memadukan antara seni suara dengan tari.
Kisah nyanyian per babak tentang
kepahlawanan, sejarah, romantis, agama, dll.
Irama tarian (likok) yang menonjol adalah tepuk
dada yang serentak.
 Seudati Agam
 Seudati Inong (Laweuet atau Pho)
 Pho (Meratap) tari disaat kematian, dikenal di Aceh
Selatan/Barat. Sedangkan Gayo bernama Bines

3.  Rapa’i : Seni tari Kesaktian, diadakan saat upacara adat
dan pesta. Rapa’i sejenis rebana besar (geundrang),
dipimpin oleh satu orang “Syeh”.
 Rapa’i Daboh: permainan tari kekebalan dengan
senjata tajam terdiri 6-10 orang
 Rapa’i Pulot: permainan tari akrobatik terdiri dua
baris berjumlah 15-20 orang.
 Rapa’i Wirid: permainan tari pada bacaan wirid
disertai geundrang rebana, dimainkan malam Senin &
Jum’at.
 Rapa’i Pasee : Tarian pukul geundrang/tambo
 Rapa’i Geleng : tarian menggeleng kepala

4.  Saman (Bahasa: Delapan) = Kesenian tari ketangkasan
yang ditunjukkan saat upacara gembira &
pertunjukan, terdiri dari 8 orang/lebih dipimpin oleh
Syeh dan pengapit (pembantu).
Dikenal juga Saidan, Ratoh Duek/Dong, dan Jungek.
 Ratoh Duek/Dong : Tarian yang mengisahkan
peristiwa dan menjadikan sesuatu dengan permainan
tali “lhok taloe”, seperti jaring
rumah, kapal, gunung, laba-laba, dll

5.  Ranup Lampuan : Tarian penghormatan dilakukan oleh
perempuan kepada tamu atau lainnya dengan memberikan
sirih (ranup), dilakukan pada acara kerajaan, acara formal
atau non formal.
 Tari Peudeung (Tari Pedang) = Tarian keahlian
penggunaan pedang dipertunjukkan dalam upacara-upacara
Istana, terutama “Menangkis atau mengunci Pedang”
diiringi irama gendang dan serunee
 Didong = Tarian berasal dari Gayo, permainannya dengan
cara tepuk tangan mengikuti irama/alunan yang
menceritakan kisah klasik & dongeng, pemainnya terdiri 30-
50 orang duduk/berdiri

6.  Seulaweuet (Arab: Shalawat) =Ucapan selawat kepada
Rasulullah dan doa.
 Meudikee (Arab: Zikir) = Syair-syair upacara maulid
Nabi Muhammad di Bulan Rabiul Awal “Dikee Maulod”
dilantunkan secara beramai-ramai
 Dooda-Idi = Nyanyian wanita membuaikan anaknya
tidur/istirahat
 Meunasib (Balas pantun) = Beradu pantun dua Syeh
dalam acara pertunangan dan acara rakyat di malam hari
 Rateb Meuseukat (Ratib & Sakat/Sukut) = Hampir
sama dengan Saman yang dimainkan oleh perempuan
dengan menggunakan musik (rapa’i & geundrang)