Dokumen tersebut membahas tentang pernyataan percabangan dalam bahasa pemrograman Java seperti if, if-else, dan if-else if. Dokumen juga membahas penggunaan pernyataan return untuk mengembalikan nilai dari suatu method dan mengakhiri eksekusi method. Contoh program yang diberikan mendemonstrasikan penggunaan pernyataan percabangan dan return dalam menentukan bentuk air berdasarkan suhu.

1. Jefri Fahrian TI’12 | Page 1 of 7
02.19 Else If Statement
Jefri Fahrian (6)
Percabangan adalah suatu keadaan dimana pernyataan dapat dieksekusi
apabila suatu kondisi memenuhi syarat untuk mengerjakan pernyataan tersebut. Di
Java terdapat terdapat beberapa pernyataan percabangan, yang paling dasar dan
banyak digunakan salah satunya adalah if satetement.
Pernyataan If (analisa satu kasus)
Pernyataan if mempunyai pengertian, “ Jika kondisi bernilai benar, maka
perintah akan dikerjakan dan jika tidak memenuhi syarat maka akan diabaikan”
(Hariyanto, 2003). Dari pengertian tersebut dapat dilihat dari diagram alir berikut:
Gambar 1 Diagram alir pernyatan if (Sumber : www.google.com)
Jika pemakaian if diikuti dengan pernyataan majemuk, bentuk penulisannya
sebagai berikut :
if (kondisi)
Pernyataan;
Jika lebih dari satu pernyataan, maka harus diapit dengan tanda kurung kurawal :
if (kondisi)
{
Pernyataan1;
Pernyataan2;
.......
}
Contoh program :
1 import java.util.Scanner;
2 public class bilGenap {
3 public static void main(String[] args) {
4 int bil;
5 Scanner input = new Scanner(System.in);
6 System.out.println ("Masukkan sembarang bilangan :");
7 bil = input.nextInt();
8 if (bil%2 = 0) //syarat atau kondisi

2. Jefri Fahrian TI’12 | Page 2 of 7
9 //pernyataan jika benar
10 System.out.println ("Anda menginput bilangan genap");
11 }
12 }
Pernyataan if – else (analisa dua kasus)
Pernyataan if – else mempunyai pengertian, “Jika kondisi bernilai benar,
maka pernyataan1 akan dikerjakan dan jika tidak memenuhi syarat maka akan
mengerjakan pernyataan2”. Dari pengertian tersebut dapat dilihat dari diagram alir
berikut:
Gambar 2 Diagram alir pernyataan if-else (Sumber: www.google.com)
Jika pemakaian percabangan if-else diikuti dengan pernyataan majemuk, bentuk
penulisannya sebagai berikut:
if (kondisi)
pernyataan1;
else
pernyataan1;
Jika lebih dari satu pernyataan hasu diapit dengan tanda kurung kurawal:
if (kondisi){
pernyataan1;
pernyataan2;
...
}
else {
pernyataan1;
pernyataan2;
...
}
Contoh program :
1 import java.util.Scanner;
2 public class bilGenap {
3 public static void main(String[] args) {
4 int bil;
5 Scanner input = new Scanner(System.in);
6 System.out.println ("Masukkan sembarang bilangan :");
7 bil = input.nextInt();

3. Jefri Fahrian TI’12 | Page 3 of 7
8 if (bil%2 = 0) { //syarat atau kondisi
9 //pernyataan jika benar
10 System.out.println (bil + “itu bilangan genap");
11 System.out.println (bil + “habis dibagi dua”);
12 }
13 else {
14 //pernyataan jika salah
15 System.out.println (bil + “itu bilangan ganjil");
16 System.out.println (bil + “habis dibagi dua”);
17 }
18 }
19 }
Pernyataan if – else if (analisa lebih dari dua kasus)
Bentuk penulisan percabangan if–else if jika memiliki lebih dari dua kasus
adalah sebagai berukut :
if (kondisi)
pernyataan1;
else if (kondisi)
pernyataan1;
else
pernyataan1;
Jika pernyataan lebih dari satu harus diapit dengan tanda kurung kurawal:
if (kondisi){
pernyataan1;
pernyataan1;
}
else if (kondisi){
pernyataan1;
pernyataan1;
}
else {
pernyataan1
pernyataan1;
}
Contoh program :
1 import java.util.Scanner;
2 public class bilGenap {
3 public static void main(String[] args) {
4 int bil;
5 Scanner input = new Scanner(System.in);
6 System.out.println ("Masukkan sembarang bilangan :");
7 bil = input.nextInt();
8 if (bil >= 0) //syarat atau kondisi
9 //pernyataan jika benar
10 System.out.println (bil + “itu bilangan positif");
11 //pernyataan jika salah
12 else if (bil <= 0)
13 System.out.println (bil + “itu bilangan negatif");
14 else
15 //jika semua kondisi sebelumnya todak terpenuhi
16 System.out.println (bil + “itu adalah nol")
17 }
18 }

4. Jefri Fahrian TI’12 | Page 4 of 7
Pernyataan Return
Java mendukung pernyataan jump terkendali (controller jump) sebagai
berikut: Break, Continue, Return. Statement return digunakan untuk
mengembalikan nilai dari suatu method (method berupa function atau procedure),
sehingga setelah statement ini dieksekusi maka kontrol program akan segera
keluar dari method yang bersangkuatan. Fasilitas-fasilitas itu dinyatakan sebagai
pelanggaran dogma terstruktur ketat bila dogma terstruktur ketat diartikan
keharusan mengikuti prinsip Single Entry, Single Exit.
Diawal sejarah pemrograman, dogma terstruktur mulai menghindari
pemakaian fasilitas goto yang ampuh namun sering disalahgunakan sehingga
program menjadi berbentuk semacam spagheti. Program terstruktur memaksa
disiplin pemrograman yang baik. Namun pendifinisian program terstruktur yang
berhenti sampai pada pemenuhan prinsip Single Entry, Single Exit membuat
ketidaknyamanan, menjadikan sesuatu dapat menjadi lebih rumit daripada yang
sebenarnya.
Fasilitas break, continue dan return merupakan fasilitas yang melanggar
prinsip Single Entry, Single Exit merupakan kriteria pertama dogma pemograman
terstruktur berarti pelanggaran dogma pemograman terstruktur. Namun
pelanggaran ini dirasa sangat diperlukan, lagi pula bentukan break, continue dan
return masih dalam kriteria bentukan terkendali (controlled constructs).
(Hariyanto, 2003)
Studi kasus, bentuk air tergantung pada suhu sebagai berikut:
t<0 Berbentuk es
t=0 Transisi es dan cair
0<t<100 Berbentuk cair
t=100 Transisi cair dan gas
t>100 Berbentuk uap
Program :
1 public String getForm(){
2 if(temperature < 0) return "Es - beku";
3 if(temperature == 0) return "Transisi Es dan Air";
4 if(temperature >0 && temperature <100) return "Air –
55555 cair";
6 if(temperature == 100) return "Transisi Cair dan Uap";

5. Jefri Fahrian TI’12 | Page 5 of 7
7 if(temperature > 100) return "Uap - gas";
8 return "";
9 }
10
11 public String getWorseForm(){
12 // Bila tanpa fasilitas return seperti pada Pascal
13 String str="";
14 if(temperature < 0) str = "Es - beku";
15 else if(temperature == 0) str = "Transisi Es dan Air";
16 else if(temperature >0 && temperature <100) str = "Air –
1755 cair";
18 else if(temperature == 100) str = "Transisi Cair dan
1955 Uap";
20 else if(temperature > 100) str = "Uap - gas";
21 return str;
22 }
23
24 public String getWorstForm(){
25 // Bila tanpa fasilitas return dan else if seperti pada
266 Pascal
27 String str="";
28 if(temperature < 0) {
29 str = "Es - beku";
30 } else {
31 if(temperature == 0) {
32 str = "Transisi Es dan Air";
33 } else {
34 if(temperature >0 && temperature <100) {
35 str = "Air - cair";
36 } else {
37 if(temperature == 100) {
38 str = "Transisi Cair dan Uap";
39 } else {
40 if(temperature > 100) {
41 str = "Uap - gas";
42 }
43 }
44 }
45 }
46 }
47 return str;
48 }
Pada contoh program diatas disajikan tiga method yaitu :
- getForm() //Line 1
- getWorstForm() //Line 11
- String getWorseForm() //Line 24
Jika di outputkan, ketiga method diatas sama – sama menampilkan keluaran yang
sama. Yaitu menampilkan bentuk – bentuk air yang bergantung pada besarnya
suhu. Pada method getForm() memanfaatkan fasilitas return yang dapat
dieksekusi dimanapun :

6. Jefri Fahrian TI’12 | Page 6 of 7
public String getForm(){
if(temperature < 0) return "Es - beku";
if(temperature == 0) return "Transisi Es dan Air";
if(temperature >0 && temperature <100) return "Air – 55555
cair";
if(temperature == 100) return "Transisi Cair dan Uap";
if(temperature > 100) return "Uap - gas";
return "";
}
Fasilitas return merupakan fasilitas sangat ampuh. Prinsip yang diterapkan
dalam penggunaanr return adalah :“Bila pemrosesan telah dapat diselesaikan
sedini mungkin kenapa kita harus berlama – lama berada di dalam subrutin?”
if(temperature < 0) return "Es - beku";
Pada cuplikan kode di atas, begitu persoalan telah dapat diselesaikan maka segera
saja diselesaikan lalu mengirim hasil dan keluar dari subrutin. Bagaimana dengan
method berikut?
public String getWorseForm(){
// Bila tanpa fasilitas return seperti pada Pascal
String str="";
if(temperature < 0) str = "Es - beku";
else if(temperature == 0) str = "Transisi Es dan Air";
else if(temperature >0 && temperature <100) str = "Air –
55 cair";
else if(temperature == 100) str = "Transisi Cair dan 1955
Uap";
else if(temperature > 100) str = "Uap - gas";
return str;
}
Method di atas harus tetap dieksekusi sampai ke bawah demi menjaga pemenuhan
kriteria Single Entry, Single Exit. Apalagi kalau suatu bahasa pemrograman tidak
menyediakan fasilitas else-if berantai seperti Pascal (contoh pada method
getWorstForm() di Line 24). Peniadaan sama sekali fasilitas return dalam
pemrograman berarti menganut prinsip: “Bila dipersulit, kenapa harus
disederhanakan”. Pemakaian return merupakan kebalikan prinsip di atas : “Kalau
memang telah diselesaikan, kenapa harus berlama – lama?”. Tanpa pemakaian
return maka lebih banyak waktu untuk menangani kendali loop dibanding untuk
menyelesaikan masalah yang sesungguhnya harus dihadapai. (Hariyanto, 2003)

7. Jefri Fahrian TI’12 | Page 7 of 7
Daftar Pustaka
Bloch, J. (2001). Effective Java: Programming Language Guide. Massachusetts:
Addison Wesley.
Bracha, G. (2004). Generics in the Java Programming Language.
Hariyanto, B. (2003). Esensi - Esensi bahasa pemrograman Java. Bandung:
Penerbit Informatika.
Harold, E. R. (1999). Java I/O. O'Reilly.
McLaughlin, B. (2002). Building Java™ Enterprise Applications Volume I:
Architecture. O'Reilly.