SlideShare a Scribd company logo
1 of 31
TEORI DAN KONSEP
KEPEMIMPINAN
Hal : 1
Hal : 2
A. Pendahuluan
Mengapa Pemimpin Dibutuhkan ?
• Karena banyak orang memerlukan
figur pemimpin.
• Dalam beberapa situasi seorang
pemimpin perlu tampil mewakili
kelompoknya.
• Sebagai tempat pengambilalihan
risiko bila terjadi tekanan terhadap
kelompoknya.
• Sebagai tempat untuk meletakkan
kekuasaan.
1. Kepemimpinan itu melibatkan orang lain baik itu
bawahan maupun pengikut,
2. Kepemimpinan melibatkan pendistribusian
kekuasaan antara pemimpin dan anggota kelompok
secara seimbang, karena anggota kelompok bukanlah
tanpa daya,
3. Adanya kemampuan untuk menggunakan bentuk
kekuasaan yang berbeda untuk mempengaruhi
tingkah laku pengikutnya melalui berbagai cara.
Hal : 3
B. Definisi Kepemimpinan
Tiga Implikasi kepemimpinan sebagai proses
mengarahkan dan mempengaruhi aktivitas-aktivitas
yang ada hubungannya dengan pekerjaan para
anggota kelompok :
Hal : 4
Hakikat Kepemimpinan adalah :
• Proses mempengaruhi atau memberi contoh dari pemimpin
kepada pengikutnya dalam upaya mencapai tujuan organisasi.
• Seni mempengaruhi dan mengarahkan orang dengan cara
kepatuhan, kepercayaan, kehormatan, dan kerja sama yang
bersemangat dalam mencapai tujuan bersama
• Kemapuan untuk mempengarhui, memberi inspirasi dan
mengarahkan tindakan seseorang atau kelompok untuk
mencapai tujuan yang diharapkan.
• Melibatkan tiga hal yaitu pemimpin, pengikut dan situasi
tertentu.
• Kemampuan untuk mempengaruhi suatu kelompok untuk
mencapai tujuan
Hal : 5
1. Pimimpin formal (Lembaga
eksekutif, legislatif, dan yudikatif)
 Memiliki dasar legalitasnya diperoleh dari penunjukan pihak
yang berwenang, artinya memiliki legitimasi,
 Harus memenuhi beberapa persyaratan tertentu
 Mendapatkan dukungan dari organisasi formal ataupun
atasannya
 Memperoleh balas jasa/kompensasi baik materil atau
immateril tertentu.
 Kemungkinan mendapatkan peluang untuk promosi,
kenaikan pangkat/jabatan, dapat dimutasikan, diberhentikan
dan lain-lain.
 Mendapatkan reward dan punishment
 Memiliki kekuasaan atau wewenang
Hal : 6
2. Pimpinan Informal (Tokoh masyarakat,
pemuka agama, adat, LSM, Guru,
Bisnis, Dll)
 Sebagian tidak/belum memiliki acuan formal atau
legitimasi sebagai pimpinan.
 Masa kepemimpinannya, sangat tergantung pada
pengakuan dari kelompok atau komunitasnya.
 Tidak di back up dari organisasi secara formal
 Tidak mendapatkan imbalan/kompensasi
 Tidak mendapat promosi, kenaikan pangkat, mutasi
dan tidak memiliki atasan.
 Tidak ada reward dan punishment
Prof. Dr. Veithzal Rivai, M.B.A
Hal : 7
Beberapa komponen dalam
kepemimpinan yaitu :
1. Adanya pemimpin dan orang lain yang dipimpin
atau pengikutnya.
2. Adanya upaya atau proses mempengaruhi dari
pemimpin kepada orang lain melalui berbagai
kekuatan.
3. Adanya tujuan akhir yang ingin dicapai bersama
dengan adanya kepemimpinan itu.
4. Kepemimpinan bisa timbul dalam suatu
organisasi atau tanpa adanya organisasi tertentu.
Hal : 8
5. Pemimpin dapat diangkat secara formal atau
dipilih oleh pengikutnya
6. Kepemimpinan berada dalam situasi tertentu
baik situasi pengikut maupun lingkungan
eksternal.
7. Kepemimpinan Islam merupakan kegiatan
menuntun, membimbing, memandu dan
menunjukkan jalan yang di ridhai Allah
Subhanahuwata’ala.
Hal : 9
C. Transisi Dalam Teori Kepemimpinan
Ada empat pendekatan yang dapat membuat
pemimpin menjadi Efektif :
1. Pendekatan berdasarkan sifat-sifat kepribadian
umum yang dimiliki siorang pemimpin lebih besar
daripada yang bukan pemimpin.
2. Berdasarkan pendekatan tingkah laku pemimpin.
3. Berdasarkan pendekatan kemungkinan
(situasional).
4. Pendekatan kembali kepada sifat atau ciri dari
suatu perspektif yang berbeda yaitu mencoba
mengidentifikasi seperangkat ciri pemimpin yang
menjadi acuan orang lain.
Hal : 10
D. Teori dan Model Kepemimpinan
1. Teori Sifat
Teori yang berusaha untuk mengidentifikasi
karakteristik khas (fisik, mental, kepribadian) yang
terkaitkan dengan keberhasilan kepemimpinan. Teori
ini menekankan pada atribut-atribut pribadi dari para
pemimpin.
a) Inteligensia  Para pemimpin
lebih pintar dari pengikut -
pengikutnya
b) Kepribadian  Kepemimpinan
yang efektif
c) Karakteristik fisik  Seperti
Usia, tinggi badan, berat badan,
dan penampilan
Hal : 11
2. Teori Kepribadian Perilaku
a) Studi dari University of Michigan
1) Pemimpin yang job-centered
2) Pemimpin yang berpusat pada bawahan
b) Studi dari Ohio State University
1) Membentuk Struktur
2) Konsiderasi
Hal : 12
3. Teori Kepribadian Situasional
Suatu pendekatan terhadap kepemimpinan yang
menyatakan bahwa pemimpin memahami
perilakunya, sifat-sifat bawahannya dan situasi
sebelum menggunakan suatu gaya kepemimpinan
tertentu.
4. Pendekatan Terbaru Dalam Kepemimpinan
a) Teori Atribusi Kepemimpinan
b) Teori Kepemimpinan Karismatik
c) Kepemimpinan Transaksional lawan
Transformasional
Hal : 13
Pemimpin yang memberikan
pertimbangan dan rangsangan
intelektual yang
diindividualkan, dan yang
memiliki karisma.
1) Pemimpin Transaksional,
Pemimpin yang memandu
atau memotivasi pengikut
mereka dalam arah tujuan
yang ditegakkan dengan
memperjelas peran dan
tuntunan tugas
2) Pemimpin Transformasional,
Hal : 14
5. Dasar Konseptual Kepemimpinan Perspektif
Islam
a) Pendekatan Normatif
b) Pendekatan Historis
c) Pendekatan Teoritis
Hal : 15
Pendekatan
Normatif
Prinsip Tanggung
Jawab dalam
Organisasi
Prinsip Etika Tauhid
Prinsip Keadilan
Prinsip Kesederhanaan
Tiga dan konseptual dalam
perspektif Islam yang tidak
harus digunakan :
Hal : 16
E. Beberapa Kepemimpinan Situasional
1. Model Kepemimpinan Kontingensi
Dikembangkan Oleh Fiedler  Bahwa prestasi kelompok
tergantung pada interaksi antara gaya kepemimpinan dan situasi
yang mendukung. Kepemimpinan dilihat sebagai suatu
hubungan yang didasari oleh kekuatan dan pengaruh.
Least-Preferred Co-Worker (LPC) Scale
Gaya berorientasi tugas Gaya berorientasi hubungan
Yang mementingkan tugas
atau otoritatif
Yang mementingkan hubungan
kemanusiaan
Hal : 17
Kondisi Situasi terdiri dari tiga faktor utama yaitu :
 Hubungan pemimpin-anggota
yaitu derajat baik/buruknya hubungan antara
pemimpin dan bawahan.
 Struktur tugas
yaitu derajat tinggi/rendahnya strukturisasi,
standarisasi dan rincian tugas pekerjaan.
 Kekuasaan posisi
yaitu derajat kuat/lemahnya kewenangan dan
pengaruh pemimpin atas variabel-variabel kekuasaan,
seperti memberikan penghargaan dan mengenakan
sanksi.
Hal : 18
Gaya
Kepemimpinan
Berorientasi
tugas
Hubungan
kemanusiaan
Sangat tidak
menyenangkan
Tidak
menyenangkan
Menyenangkan Sangat
menyenangkan
Gambar 1.1 Model Kepemimpinan Kontingensi Fiedler
Hal : 19
2. Model Partisipasi Pemimpin oleh Vroom dan Yetton
Vroom dan Yetton berasumsi bahwa pemimpin harus lebih
luwes untuk mengubah gaya kepemimpinan agar sesuai
dengan situasi.
 Model tersebut harus bermanfaat bagi pemimpin atau manajer
dalam menentukan gaya kepemimpinan yang harus mereka
gunakan dalam berbagai situasi.
 Tidak ada gaya kepemimpinan tunggal dapat diterapkan dalam
berbagai situasi.
 Perhatian utama terletak pada masalah yang harus dipecahkan
dan situasi di mana terjadi permasalahan.
 Gaya kepemimpinan yang digunakan dalam suatu situasi tidak
boleh bertentangan dengan gaya yang digunakan dalam situasi
yang lain.
 Terdapat sejumlah proses sosial yang mempengaruhi kadar
keikutsertaan bawahan dalam pemecahan masalah.
Hal : 20
3. Model Jalur – Tujuan (Path Goal Model)
Menurut Robert J. House :
Pemimpin menjadi efektif karena pengaruh motivasi
mereka yang positif, kemampuan untuk melaksanakan,
dan kepuasan pengikutnya. Teorinya disebut sebagai jalur-
tujuan karena memfokuskan pada bagaimana pemimpin
mempengaruhi persepsi pengkitunya pada tujuan kerja,
tujuan pengembangan diri, dan jalan untuk mencapai
tujuan.
Hal : 21
Karakterristik pribadi
bawahan :
 Tempat pengendalian
 Pengalaman
 Kemampuan
Faktor
perilaku
pemimpin
 Direktif
 Suportif
 Partisipatif
 Berorientasi
prestasi
Faktor Lingkungan
 Tugas
 Sistem wewenang
formal
 Kelompok
Pengikut/Bawahan
 Persepsi
 Motivasi
Perolehan
 Kepuasan
 Prestasi
Gambar 1.2. Model Jalur - Tujuan
Hal : 22
4. Teori Kepemimpinan Situasional Hersey-Blanchard
Hersey dan Blanchard mengembangkan empat gaya
kepemimpinan yang dimiliki oleh manajer :
1. Mengatakan / telling.
2. Menjual / selling.
3. Partisipasi / Participating.
4. Delegasi / delegating.
Hal : 23
Menurut Hersey dan Blanchard, hubungan anatara
pimpinan dan anggotanya mempunyai 4 tahap / fase
yang diperlukan bagi pimpinan untuk mengubah gaya
kepemimpinannya, yaitu :
1. Tahap Pertama
Perhatian pimpinan pada tugas sangat tinggi, anggota diberi
instruksi yang jelas dan dibiasakan dengan peraturan,
struktur, dan prosedur kerja.
2. Tahap Kedua
Di mana anggota sudah mampu menangani tugasnya,
perhatian pada tugasnya sangat penting karena bawahan
belum dapat bekerja tanpa struktur.
Hal : 24
3. Tahap Ketiga
Di mana anggota mempunyai kemampuan lebih besar dan
motivasi berprestasi mulai tampak dan mereka secara aktif
mencari tanggung jawab yang lebih besar.
4. Tahap Keempat
Tahap di mana anggota mulai percaya diri, dapat mengarahkan
diri dan berpengalaman, pemimpin dapat mengurangi jumlah
perhatian dan pengarahan.
Hubungan
tinggi dan
tugas rendah
(3)
Tugas tinggi
Dan hubungan
Tinggi
(2)
Hubungan
Rendah dan
Tugas rendah
(4)
Tugas tinggi
Dan hubungan
rendah
(1)
Hal : 25
Rendah TInggi
Rendah
TInggi
Tingkah laku hubungan
(memberikan tingkah
laku untuk mendukung)
Tingakh laku hubungan
(memberikan pedoman/pengarahan)
Kepemimpinan dan Perilaku Organisasi
Gambar 1.3. Model Kepemimpinan Situasional
Hersey-Blanchard
Hal : 26
5. Pendekatan Hubungan Berpasangan Vertikal
Bahwa pemimpin mengklasifikasikan bawahan
ke dalam anggota dalam-kelompok dan anggota
luar-kelompok.
Anggota Luar-Kelompok
Memiliki kesamaan yang lebih sedikit dengan
pemimpinnya dan tidak membagi banyak dengannya.
Anggota Dalam-Kelompok
Memiliki rasa keterikatan dan sistem nilai yang sama, dan
berinteraksi dengan pemimpinnya.
Hal : 27
F. Perbedaan Pemimpin dan Manajer
Pemimpin adalah orang yang mampu
mempengaruhi orang lain.
Manajer itu ditunjuk dan memiliki kekuasaan
legitimasi untuk memberi penghargaan maupun
memberi hukuman pada bawahan / pengikutnya.
Hal : 28
7 (Tujuh) hal yang membedakan pemimpin dengan
manajer, yaitu :
1. Pemimpin tidak selalu berada dalam sebuah organisasi,
sedangkan manejer selalu dalam organisasi tertentu baik
formal maupun nonformal.
2. Pemimpin bisa ditunjuk atau diangkat oleh anggotanya,
sedangkan manajer selalu ditunjuk.
3. Pengaruh yang dimiliki pemimpin, karena memiliki
kemampuan pribadi yang lebih dibandingkan dengan yang
lain, sedangkan pengaruh yang dimiliki manajer karena
dimilikinya otoritas formal.
Hal : 29
4. Pemimpin memikirkan organisasi secara lebih luas dan
jangka panjang, sedangkan manajer berpikir jangka pendek
dan sebatas tugas dan tanggung jawabnya.
5. Pemimpin memiliki keterampilan politik dalam
menyelesaikan konflik, sementara manajer menggunakan
pendekatan formal-legal.
6. Pemimpin berpikir untuk kemajuan dan perbaikan
organisasi secara luas, sementara manajer berpikir untuk
kepentingan diri dan kelompoknya secara sempit.
7. Pemimpin memiliki kekuasaan secara lebih luas, sedangkan
manajer hanya memiliki wewenang saja.
Hal : 30
G. Kriteria Kepemimpinan dan Manajerial
1. Ciri efektivitas manajerial,
a) Tingkat energi dan toleransi terhadap stres
b) Rasa percaya diri
c) Integritas
d) Motivasi kekuasaan
e) Orientasi pada keberhasilan
f) Kebutuhan akan afiliasi yang rendah
Hal : 31
2. Manajer yang efektif,
a) Ketrampilan teknis
b) Ketrampilan antar pribadi
c) Ketrampilan konseptual

More Related Content

Similar to 01_Teori_dan_Konsep_Kepemimpinan.ppt

3. kepemimpinan pendidikan
3. kepemimpinan pendidikan3. kepemimpinan pendidikan
3. kepemimpinan pendidikan
asepnur4
 

Similar to 01_Teori_dan_Konsep_Kepemimpinan.ppt (20)

teori dan gaya kepemimpinan
teori dan gaya kepemimpinanteori dan gaya kepemimpinan
teori dan gaya kepemimpinan
 
Kelompok 5 : Gaya Kepemimpinan
Kelompok 5 : Gaya KepemimpinanKelompok 5 : Gaya Kepemimpinan
Kelompok 5 : Gaya Kepemimpinan
 
3. kepemimpinan pendidikan
3. kepemimpinan pendidikan3. kepemimpinan pendidikan
3. kepemimpinan pendidikan
 
Makalah i
Makalah iMakalah i
Makalah i
 
Perilaku pemimpin
Perilaku pemimpinPerilaku pemimpin
Perilaku pemimpin
 
Kepemimpinan
KepemimpinanKepemimpinan
Kepemimpinan
 
Bab 12
Bab 12Bab 12
Bab 12
 
Bab3 pd
Bab3 pdBab3 pd
Bab3 pd
 
Kepemimpinan
KepemimpinanKepemimpinan
Kepemimpinan
 
Kepemimpinan
KepemimpinanKepemimpinan
Kepemimpinan
 
Kepimpinan
KepimpinanKepimpinan
Kepimpinan
 
Teori kepemimpinan
Teori kepemimpinanTeori kepemimpinan
Teori kepemimpinan
 
Bab 7 an 015 kepimpinan
Bab 7 an 015 kepimpinanBab 7 an 015 kepimpinan
Bab 7 an 015 kepimpinan
 
Bab 3 (1)
Bab 3 (1)Bab 3 (1)
Bab 3 (1)
 
Kepemimpinan
KepemimpinanKepemimpinan
Kepemimpinan
 
Kepemimpinan
KepemimpinanKepemimpinan
Kepemimpinan
 
Kepemimpinan (Teori Organisasi Umum 2)
Kepemimpinan (Teori Organisasi Umum 2)Kepemimpinan (Teori Organisasi Umum 2)
Kepemimpinan (Teori Organisasi Umum 2)
 
Artikel tentang Kepemimpinan
Artikel tentang KepemimpinanArtikel tentang Kepemimpinan
Artikel tentang Kepemimpinan
 
Nota pd bab 3
Nota pd bab 3Nota pd bab 3
Nota pd bab 3
 
Tugas 4 soft skill dk
Tugas 4 soft skill   dkTugas 4 soft skill   dk
Tugas 4 soft skill dk
 

01_Teori_dan_Konsep_Kepemimpinan.ppt

  • 2. Hal : 2 A. Pendahuluan Mengapa Pemimpin Dibutuhkan ? • Karena banyak orang memerlukan figur pemimpin. • Dalam beberapa situasi seorang pemimpin perlu tampil mewakili kelompoknya. • Sebagai tempat pengambilalihan risiko bila terjadi tekanan terhadap kelompoknya. • Sebagai tempat untuk meletakkan kekuasaan.
  • 3. 1. Kepemimpinan itu melibatkan orang lain baik itu bawahan maupun pengikut, 2. Kepemimpinan melibatkan pendistribusian kekuasaan antara pemimpin dan anggota kelompok secara seimbang, karena anggota kelompok bukanlah tanpa daya, 3. Adanya kemampuan untuk menggunakan bentuk kekuasaan yang berbeda untuk mempengaruhi tingkah laku pengikutnya melalui berbagai cara. Hal : 3 B. Definisi Kepemimpinan Tiga Implikasi kepemimpinan sebagai proses mengarahkan dan mempengaruhi aktivitas-aktivitas yang ada hubungannya dengan pekerjaan para anggota kelompok :
  • 4. Hal : 4 Hakikat Kepemimpinan adalah : • Proses mempengaruhi atau memberi contoh dari pemimpin kepada pengikutnya dalam upaya mencapai tujuan organisasi. • Seni mempengaruhi dan mengarahkan orang dengan cara kepatuhan, kepercayaan, kehormatan, dan kerja sama yang bersemangat dalam mencapai tujuan bersama • Kemapuan untuk mempengarhui, memberi inspirasi dan mengarahkan tindakan seseorang atau kelompok untuk mencapai tujuan yang diharapkan. • Melibatkan tiga hal yaitu pemimpin, pengikut dan situasi tertentu. • Kemampuan untuk mempengaruhi suatu kelompok untuk mencapai tujuan
  • 5. Hal : 5 1. Pimimpin formal (Lembaga eksekutif, legislatif, dan yudikatif)  Memiliki dasar legalitasnya diperoleh dari penunjukan pihak yang berwenang, artinya memiliki legitimasi,  Harus memenuhi beberapa persyaratan tertentu  Mendapatkan dukungan dari organisasi formal ataupun atasannya  Memperoleh balas jasa/kompensasi baik materil atau immateril tertentu.  Kemungkinan mendapatkan peluang untuk promosi, kenaikan pangkat/jabatan, dapat dimutasikan, diberhentikan dan lain-lain.  Mendapatkan reward dan punishment  Memiliki kekuasaan atau wewenang
  • 6. Hal : 6 2. Pimpinan Informal (Tokoh masyarakat, pemuka agama, adat, LSM, Guru, Bisnis, Dll)  Sebagian tidak/belum memiliki acuan formal atau legitimasi sebagai pimpinan.  Masa kepemimpinannya, sangat tergantung pada pengakuan dari kelompok atau komunitasnya.  Tidak di back up dari organisasi secara formal  Tidak mendapatkan imbalan/kompensasi  Tidak mendapat promosi, kenaikan pangkat, mutasi dan tidak memiliki atasan.  Tidak ada reward dan punishment Prof. Dr. Veithzal Rivai, M.B.A
  • 7. Hal : 7 Beberapa komponen dalam kepemimpinan yaitu : 1. Adanya pemimpin dan orang lain yang dipimpin atau pengikutnya. 2. Adanya upaya atau proses mempengaruhi dari pemimpin kepada orang lain melalui berbagai kekuatan. 3. Adanya tujuan akhir yang ingin dicapai bersama dengan adanya kepemimpinan itu. 4. Kepemimpinan bisa timbul dalam suatu organisasi atau tanpa adanya organisasi tertentu.
  • 8. Hal : 8 5. Pemimpin dapat diangkat secara formal atau dipilih oleh pengikutnya 6. Kepemimpinan berada dalam situasi tertentu baik situasi pengikut maupun lingkungan eksternal. 7. Kepemimpinan Islam merupakan kegiatan menuntun, membimbing, memandu dan menunjukkan jalan yang di ridhai Allah Subhanahuwata’ala.
  • 9. Hal : 9 C. Transisi Dalam Teori Kepemimpinan Ada empat pendekatan yang dapat membuat pemimpin menjadi Efektif : 1. Pendekatan berdasarkan sifat-sifat kepribadian umum yang dimiliki siorang pemimpin lebih besar daripada yang bukan pemimpin. 2. Berdasarkan pendekatan tingkah laku pemimpin. 3. Berdasarkan pendekatan kemungkinan (situasional). 4. Pendekatan kembali kepada sifat atau ciri dari suatu perspektif yang berbeda yaitu mencoba mengidentifikasi seperangkat ciri pemimpin yang menjadi acuan orang lain.
  • 10. Hal : 10 D. Teori dan Model Kepemimpinan 1. Teori Sifat Teori yang berusaha untuk mengidentifikasi karakteristik khas (fisik, mental, kepribadian) yang terkaitkan dengan keberhasilan kepemimpinan. Teori ini menekankan pada atribut-atribut pribadi dari para pemimpin. a) Inteligensia  Para pemimpin lebih pintar dari pengikut - pengikutnya b) Kepribadian  Kepemimpinan yang efektif c) Karakteristik fisik  Seperti Usia, tinggi badan, berat badan, dan penampilan
  • 11. Hal : 11 2. Teori Kepribadian Perilaku a) Studi dari University of Michigan 1) Pemimpin yang job-centered 2) Pemimpin yang berpusat pada bawahan b) Studi dari Ohio State University 1) Membentuk Struktur 2) Konsiderasi
  • 12. Hal : 12 3. Teori Kepribadian Situasional Suatu pendekatan terhadap kepemimpinan yang menyatakan bahwa pemimpin memahami perilakunya, sifat-sifat bawahannya dan situasi sebelum menggunakan suatu gaya kepemimpinan tertentu. 4. Pendekatan Terbaru Dalam Kepemimpinan a) Teori Atribusi Kepemimpinan b) Teori Kepemimpinan Karismatik c) Kepemimpinan Transaksional lawan Transformasional
  • 13. Hal : 13 Pemimpin yang memberikan pertimbangan dan rangsangan intelektual yang diindividualkan, dan yang memiliki karisma. 1) Pemimpin Transaksional, Pemimpin yang memandu atau memotivasi pengikut mereka dalam arah tujuan yang ditegakkan dengan memperjelas peran dan tuntunan tugas 2) Pemimpin Transformasional,
  • 14. Hal : 14 5. Dasar Konseptual Kepemimpinan Perspektif Islam a) Pendekatan Normatif b) Pendekatan Historis c) Pendekatan Teoritis
  • 15. Hal : 15 Pendekatan Normatif Prinsip Tanggung Jawab dalam Organisasi Prinsip Etika Tauhid Prinsip Keadilan Prinsip Kesederhanaan Tiga dan konseptual dalam perspektif Islam yang tidak harus digunakan :
  • 16. Hal : 16 E. Beberapa Kepemimpinan Situasional 1. Model Kepemimpinan Kontingensi Dikembangkan Oleh Fiedler  Bahwa prestasi kelompok tergantung pada interaksi antara gaya kepemimpinan dan situasi yang mendukung. Kepemimpinan dilihat sebagai suatu hubungan yang didasari oleh kekuatan dan pengaruh. Least-Preferred Co-Worker (LPC) Scale Gaya berorientasi tugas Gaya berorientasi hubungan Yang mementingkan tugas atau otoritatif Yang mementingkan hubungan kemanusiaan
  • 17. Hal : 17 Kondisi Situasi terdiri dari tiga faktor utama yaitu :  Hubungan pemimpin-anggota yaitu derajat baik/buruknya hubungan antara pemimpin dan bawahan.  Struktur tugas yaitu derajat tinggi/rendahnya strukturisasi, standarisasi dan rincian tugas pekerjaan.  Kekuasaan posisi yaitu derajat kuat/lemahnya kewenangan dan pengaruh pemimpin atas variabel-variabel kekuasaan, seperti memberikan penghargaan dan mengenakan sanksi.
  • 18. Hal : 18 Gaya Kepemimpinan Berorientasi tugas Hubungan kemanusiaan Sangat tidak menyenangkan Tidak menyenangkan Menyenangkan Sangat menyenangkan Gambar 1.1 Model Kepemimpinan Kontingensi Fiedler
  • 19. Hal : 19 2. Model Partisipasi Pemimpin oleh Vroom dan Yetton Vroom dan Yetton berasumsi bahwa pemimpin harus lebih luwes untuk mengubah gaya kepemimpinan agar sesuai dengan situasi.  Model tersebut harus bermanfaat bagi pemimpin atau manajer dalam menentukan gaya kepemimpinan yang harus mereka gunakan dalam berbagai situasi.  Tidak ada gaya kepemimpinan tunggal dapat diterapkan dalam berbagai situasi.  Perhatian utama terletak pada masalah yang harus dipecahkan dan situasi di mana terjadi permasalahan.  Gaya kepemimpinan yang digunakan dalam suatu situasi tidak boleh bertentangan dengan gaya yang digunakan dalam situasi yang lain.  Terdapat sejumlah proses sosial yang mempengaruhi kadar keikutsertaan bawahan dalam pemecahan masalah.
  • 20. Hal : 20 3. Model Jalur – Tujuan (Path Goal Model) Menurut Robert J. House : Pemimpin menjadi efektif karena pengaruh motivasi mereka yang positif, kemampuan untuk melaksanakan, dan kepuasan pengikutnya. Teorinya disebut sebagai jalur- tujuan karena memfokuskan pada bagaimana pemimpin mempengaruhi persepsi pengkitunya pada tujuan kerja, tujuan pengembangan diri, dan jalan untuk mencapai tujuan.
  • 21. Hal : 21 Karakterristik pribadi bawahan :  Tempat pengendalian  Pengalaman  Kemampuan Faktor perilaku pemimpin  Direktif  Suportif  Partisipatif  Berorientasi prestasi Faktor Lingkungan  Tugas  Sistem wewenang formal  Kelompok Pengikut/Bawahan  Persepsi  Motivasi Perolehan  Kepuasan  Prestasi Gambar 1.2. Model Jalur - Tujuan
  • 22. Hal : 22 4. Teori Kepemimpinan Situasional Hersey-Blanchard Hersey dan Blanchard mengembangkan empat gaya kepemimpinan yang dimiliki oleh manajer : 1. Mengatakan / telling. 2. Menjual / selling. 3. Partisipasi / Participating. 4. Delegasi / delegating.
  • 23. Hal : 23 Menurut Hersey dan Blanchard, hubungan anatara pimpinan dan anggotanya mempunyai 4 tahap / fase yang diperlukan bagi pimpinan untuk mengubah gaya kepemimpinannya, yaitu : 1. Tahap Pertama Perhatian pimpinan pada tugas sangat tinggi, anggota diberi instruksi yang jelas dan dibiasakan dengan peraturan, struktur, dan prosedur kerja. 2. Tahap Kedua Di mana anggota sudah mampu menangani tugasnya, perhatian pada tugasnya sangat penting karena bawahan belum dapat bekerja tanpa struktur.
  • 24. Hal : 24 3. Tahap Ketiga Di mana anggota mempunyai kemampuan lebih besar dan motivasi berprestasi mulai tampak dan mereka secara aktif mencari tanggung jawab yang lebih besar. 4. Tahap Keempat Tahap di mana anggota mulai percaya diri, dapat mengarahkan diri dan berpengalaman, pemimpin dapat mengurangi jumlah perhatian dan pengarahan.
  • 25. Hubungan tinggi dan tugas rendah (3) Tugas tinggi Dan hubungan Tinggi (2) Hubungan Rendah dan Tugas rendah (4) Tugas tinggi Dan hubungan rendah (1) Hal : 25 Rendah TInggi Rendah TInggi Tingkah laku hubungan (memberikan tingkah laku untuk mendukung) Tingakh laku hubungan (memberikan pedoman/pengarahan) Kepemimpinan dan Perilaku Organisasi Gambar 1.3. Model Kepemimpinan Situasional Hersey-Blanchard
  • 26. Hal : 26 5. Pendekatan Hubungan Berpasangan Vertikal Bahwa pemimpin mengklasifikasikan bawahan ke dalam anggota dalam-kelompok dan anggota luar-kelompok. Anggota Luar-Kelompok Memiliki kesamaan yang lebih sedikit dengan pemimpinnya dan tidak membagi banyak dengannya. Anggota Dalam-Kelompok Memiliki rasa keterikatan dan sistem nilai yang sama, dan berinteraksi dengan pemimpinnya.
  • 27. Hal : 27 F. Perbedaan Pemimpin dan Manajer Pemimpin adalah orang yang mampu mempengaruhi orang lain. Manajer itu ditunjuk dan memiliki kekuasaan legitimasi untuk memberi penghargaan maupun memberi hukuman pada bawahan / pengikutnya.
  • 28. Hal : 28 7 (Tujuh) hal yang membedakan pemimpin dengan manajer, yaitu : 1. Pemimpin tidak selalu berada dalam sebuah organisasi, sedangkan manejer selalu dalam organisasi tertentu baik formal maupun nonformal. 2. Pemimpin bisa ditunjuk atau diangkat oleh anggotanya, sedangkan manajer selalu ditunjuk. 3. Pengaruh yang dimiliki pemimpin, karena memiliki kemampuan pribadi yang lebih dibandingkan dengan yang lain, sedangkan pengaruh yang dimiliki manajer karena dimilikinya otoritas formal.
  • 29. Hal : 29 4. Pemimpin memikirkan organisasi secara lebih luas dan jangka panjang, sedangkan manajer berpikir jangka pendek dan sebatas tugas dan tanggung jawabnya. 5. Pemimpin memiliki keterampilan politik dalam menyelesaikan konflik, sementara manajer menggunakan pendekatan formal-legal. 6. Pemimpin berpikir untuk kemajuan dan perbaikan organisasi secara luas, sementara manajer berpikir untuk kepentingan diri dan kelompoknya secara sempit. 7. Pemimpin memiliki kekuasaan secara lebih luas, sedangkan manajer hanya memiliki wewenang saja.
  • 30. Hal : 30 G. Kriteria Kepemimpinan dan Manajerial 1. Ciri efektivitas manajerial, a) Tingkat energi dan toleransi terhadap stres b) Rasa percaya diri c) Integritas d) Motivasi kekuasaan e) Orientasi pada keberhasilan f) Kebutuhan akan afiliasi yang rendah
  • 31. Hal : 31 2. Manajer yang efektif, a) Ketrampilan teknis b) Ketrampilan antar pribadi c) Ketrampilan konseptual