Skripsi ini membahas makna karunia penglihatan terhadap peningkatan iman dan pelayanan jemaat. Bab pertama membahas latar belakang, permasalahan, tujuan, dan sistematika penulisan. Bab kedua menjelaskan pemahaman karunia penglihatan menurut Alkitab dan bentuk-bentuknya. Bab ketiga membahas pentingnya karunia penglihatan dalam peningkatan iman dan pelayanan. Bab empat menyajikan hasil penelitian
Hadits Qudsi menjelaskan bahwa hukuman yang disegerakan Allah merupakan tanda kasih sayang-Nya kepada hamba. Allah akan memberikan cobaan berat di dunia jika hamba memiliki iman yang kuat, agar mendapat pahala besar. Contohnya seseorang yang melakukan maksiat tapi selalu mendapat kemudahan, menandakan Allah memberikan istidroj untuk menguji imannya.
Tajuk esei menganalisis pendekatan terhadap kurikulum kebangsaan dalam proses pengajaran dan pembelajaran. Esei menjelaskan unsur-unsur penting kurikulum seperti pengetahuan, kemahiran, dan nilai-nilai murni. Esei juga membincangkan pendekatan untuk menerapkan unsur-unsur tersebut dalam pengajaran, seperti menggunakan aktiviti kumpulan dan projek untuk memupuk nilai-nilai. Secara keselur
Istidraj adalah azab Allah yang diberikan secara bertahap melalui kenikmatan duniawi untuk menjerumuskan manusia ke dosa. Dalam Alquran disebutkan bahwa Allah akan memberikan segala kesenangan pada mereka yang lalai, lalu menimpakan azab secara tiba-tiba. Para ulama sepakat istidraj berarti penangguhan hukuman sampai manusia terjerumus dalam kemaksiatan tanpa sadar.
KUMPULAN ARTIKEL
1. PENGERTIAN, KONSEP, SERTA DALIL- DALIL ISTIRADJ
2. DALIL-DALIL DAN CONTOH KASUS HUKUM YANG DISEGERAKAN
3. DOSA DAN KRITERIA RIBA SERTA DALILNYA
4. KEUTAMAAN SHODAQOH BESERTA DALIL- DALILNYA
5. SIFAT TAKDIR KEMATIAN BESERTA DALIL- DALILNYA
6. KEWAJIBAN AMAR MAKRUF- NAHI MUNKAR BESERTA DALIL- DALILNYA
DISUSUN SEBAGAI TUGAS TERSTRUKTUR UJIAN AKHIR SEMESTER (UAS) MATA KULIAH PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
Hadits Qudsi menjelaskan bahwa hukuman yang disegerakan Allah merupakan tanda kasih sayang-Nya kepada hamba. Allah akan memberikan cobaan berat di dunia jika hamba memiliki iman yang kuat, agar mendapat pahala besar. Contohnya seseorang yang melakukan maksiat tapi selalu mendapat kemudahan, menandakan Allah memberikan istidroj untuk menguji imannya.
Tajuk esei menganalisis pendekatan terhadap kurikulum kebangsaan dalam proses pengajaran dan pembelajaran. Esei menjelaskan unsur-unsur penting kurikulum seperti pengetahuan, kemahiran, dan nilai-nilai murni. Esei juga membincangkan pendekatan untuk menerapkan unsur-unsur tersebut dalam pengajaran, seperti menggunakan aktiviti kumpulan dan projek untuk memupuk nilai-nilai. Secara keselur
Istidraj adalah azab Allah yang diberikan secara bertahap melalui kenikmatan duniawi untuk menjerumuskan manusia ke dosa. Dalam Alquran disebutkan bahwa Allah akan memberikan segala kesenangan pada mereka yang lalai, lalu menimpakan azab secara tiba-tiba. Para ulama sepakat istidraj berarti penangguhan hukuman sampai manusia terjerumus dalam kemaksiatan tanpa sadar.
KUMPULAN ARTIKEL
1. PENGERTIAN, KONSEP, SERTA DALIL- DALIL ISTIRADJ
2. DALIL-DALIL DAN CONTOH KASUS HUKUM YANG DISEGERAKAN
3. DOSA DAN KRITERIA RIBA SERTA DALILNYA
4. KEUTAMAAN SHODAQOH BESERTA DALIL- DALILNYA
5. SIFAT TAKDIR KEMATIAN BESERTA DALIL- DALILNYA
6. KEWAJIBAN AMAR MAKRUF- NAHI MUNKAR BESERTA DALIL- DALILNYA
DISUSUN SEBAGAI TUGAS TERSTRUKTUR UJIAN AKHIR SEMESTER (UAS) MATA KULIAH PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
DiscipleShift 2 From Informing to EquippingJohan Setiawan
DISCIPLESHIFT: Five Steps that Helps Your Church to Make Disciples Who Make Disciples
(JIM PUTTMAN, BOBBY HARRINGTON, ROBERT COLEMAN)
From Reaching to Making
From Informing to Equipping
From Program to Purpose
From Activity to Relationship
From Accumulating to Deploying
Materi pembinaan khotbah gkp klasis bogor, book viewGerry Atje
Dokumen tersebut membahas tentang pentingnya pemberitaan firman Tuhan yang tepat dan relevan dengan konteks kehidupan jemaat. Dokumen menjelaskan proses penafsiran Alkitab dan penerapannya dalam khotbah agar pesan firman Tuhan dapat dipahami dan diterapkan oleh jemaat."
Paper Peran Roh Kudus di dalam Gereja dan Buah RohALDOMARADONA
Dokumen tersebut membahas peran Roh Kudus dalam gereja dan buah Roh. Secara garis besar dibahas tentang pengertian Roh Kudus dan buah Roh, peran Roh Kudus bagi orang percaya seperti membawa kebenaran dan memberi kuasa, serta peran Roh Kudus bagi gereja seperti membangun jemaat dan pertumbuhan gereja.
Makalah kateketika peran gembala sebagai pendidik dalam pertumbuhan rohani je...istondoluanak
1. Gembala sidang memiliki peran penting sebagai pendidik dalam meningkatkan kerohanian jemaat melalui pengajaran, bimbingan, dan pemberdayaan jemaat.
2. Tugas gembala mencakup memelihara, memimpin, dan menyampaikan firman Tuhan kepada jemaat serta membimbing pertumbuhan rohani mereka.
3. Kerohanian jemaat dapat tumbuh jika gembala mampu mempersiapkan pelajaran Alkitab den
Makalah Dogmatika 4 Peran roh kudus bagi orang percaya, dogmatika 4istondoluanak
Makalah ini membahas tentang peran Roh Kudus bagi kehidupan orang percaya. Makalah ini menjelaskan definisi Roh Kudus, peran Roh Kudus yang memberi kehidupan baru kepada orang percaya, macam-macam buah Roh, dan bagaimana mewujudkan peran Roh Kudus dalam kehidupan sehari-hari.
Makalah ini membahas tentang dasar-dasar bantuan dan tujuan konseling dalam psikologi. Terdapat pembahasan mengenai sejarah perkembangan konseling, pengertian profesional psikologi dan konseling, konsep pengubahan tingkah laku, serta prinsip-prinsip tingkah laku.
Teks tersebut membahas tentang dimensi-dimensi agama menurut beberapa ahli antara lain Ninian Smart. Ninian Smart mengidentifikasi tujuh dimensi agama yaitu ritual, emosional, naratif, sosial, etis, filosofis, dan material. Dimensi-dimensi tersebut dapat diamati dalam berbagai agama untuk memahami manifestasi agama secara historis dan normatif.
Mengenal diri sendiri dan Allah akan menghantar orang percaya untuk menjalani kehidupan yang bijaksana dan berhikmat. Mari kita simak ketujuh langkah menuju hidup yang bijaksana melalui PPt e-Reformed berikut ini, dan mulai mempraktikkannya dalam keseharian kita.
Dokumen ini membahas rencana Pendalaman Iman Masa Adven 2011 Keuskupan Purwokerto yang akan mengangkat tema "Mempersiapkan Natal dengan Menimba Ajaran Gereja: Dari Maria Sampai Inkarnasi Yesus". Pendalaman iman ini bertujuan menambah pengetahuan umat tentang ajaran Gereja Katolik mengenai Maria dan inkarnasi Yesus.
Anak perlu dididik sesuai zamannya. Dokumen tersebut membahas perkembangan anak khususnya perkembangan otak dan sistem sensorik seperti vestibular, proprioseptif, dan taktil yang berpengaruh terhadap motorik dan sosial emosi anak. Dokumen juga menjelaskan aktivitas untuk menstimulasi sistem sensorik tersebut guna mendukung perkembangan optimal anak.
Pertama, dokumen tersebut membahas tentang perlunya gereja melayani dunia bisnis dan pebisnis. Kedua, bisnis dapat menjadi sarana pelayanan bagi gereja untuk menyebarkan injil. Ketiga, gereja perlu bekerja sama dengan dunia bisnis dalam rangka menghadirkan Kerajaan Allah.
DiscipleShift 2 From Informing to EquippingJohan Setiawan
DISCIPLESHIFT: Five Steps that Helps Your Church to Make Disciples Who Make Disciples
(JIM PUTTMAN, BOBBY HARRINGTON, ROBERT COLEMAN)
From Reaching to Making
From Informing to Equipping
From Program to Purpose
From Activity to Relationship
From Accumulating to Deploying
Materi pembinaan khotbah gkp klasis bogor, book viewGerry Atje
Dokumen tersebut membahas tentang pentingnya pemberitaan firman Tuhan yang tepat dan relevan dengan konteks kehidupan jemaat. Dokumen menjelaskan proses penafsiran Alkitab dan penerapannya dalam khotbah agar pesan firman Tuhan dapat dipahami dan diterapkan oleh jemaat."
Paper Peran Roh Kudus di dalam Gereja dan Buah RohALDOMARADONA
Dokumen tersebut membahas peran Roh Kudus dalam gereja dan buah Roh. Secara garis besar dibahas tentang pengertian Roh Kudus dan buah Roh, peran Roh Kudus bagi orang percaya seperti membawa kebenaran dan memberi kuasa, serta peran Roh Kudus bagi gereja seperti membangun jemaat dan pertumbuhan gereja.
Makalah kateketika peran gembala sebagai pendidik dalam pertumbuhan rohani je...istondoluanak
1. Gembala sidang memiliki peran penting sebagai pendidik dalam meningkatkan kerohanian jemaat melalui pengajaran, bimbingan, dan pemberdayaan jemaat.
2. Tugas gembala mencakup memelihara, memimpin, dan menyampaikan firman Tuhan kepada jemaat serta membimbing pertumbuhan rohani mereka.
3. Kerohanian jemaat dapat tumbuh jika gembala mampu mempersiapkan pelajaran Alkitab den
Makalah Dogmatika 4 Peran roh kudus bagi orang percaya, dogmatika 4istondoluanak
Makalah ini membahas tentang peran Roh Kudus bagi kehidupan orang percaya. Makalah ini menjelaskan definisi Roh Kudus, peran Roh Kudus yang memberi kehidupan baru kepada orang percaya, macam-macam buah Roh, dan bagaimana mewujudkan peran Roh Kudus dalam kehidupan sehari-hari.
Makalah ini membahas tentang dasar-dasar bantuan dan tujuan konseling dalam psikologi. Terdapat pembahasan mengenai sejarah perkembangan konseling, pengertian profesional psikologi dan konseling, konsep pengubahan tingkah laku, serta prinsip-prinsip tingkah laku.
Teks tersebut membahas tentang dimensi-dimensi agama menurut beberapa ahli antara lain Ninian Smart. Ninian Smart mengidentifikasi tujuh dimensi agama yaitu ritual, emosional, naratif, sosial, etis, filosofis, dan material. Dimensi-dimensi tersebut dapat diamati dalam berbagai agama untuk memahami manifestasi agama secara historis dan normatif.
Mengenal diri sendiri dan Allah akan menghantar orang percaya untuk menjalani kehidupan yang bijaksana dan berhikmat. Mari kita simak ketujuh langkah menuju hidup yang bijaksana melalui PPt e-Reformed berikut ini, dan mulai mempraktikkannya dalam keseharian kita.
Dokumen ini membahas rencana Pendalaman Iman Masa Adven 2011 Keuskupan Purwokerto yang akan mengangkat tema "Mempersiapkan Natal dengan Menimba Ajaran Gereja: Dari Maria Sampai Inkarnasi Yesus". Pendalaman iman ini bertujuan menambah pengetahuan umat tentang ajaran Gereja Katolik mengenai Maria dan inkarnasi Yesus.
Anak perlu dididik sesuai zamannya. Dokumen tersebut membahas perkembangan anak khususnya perkembangan otak dan sistem sensorik seperti vestibular, proprioseptif, dan taktil yang berpengaruh terhadap motorik dan sosial emosi anak. Dokumen juga menjelaskan aktivitas untuk menstimulasi sistem sensorik tersebut guna mendukung perkembangan optimal anak.
Pertama, dokumen tersebut membahas tentang perlunya gereja melayani dunia bisnis dan pebisnis. Kedua, bisnis dapat menjadi sarana pelayanan bagi gereja untuk menyebarkan injil. Ketiga, gereja perlu bekerja sama dengan dunia bisnis dalam rangka menghadirkan Kerajaan Allah.
1. Skripsi ini membahas pola komunitas sejati dalam jemaat mula-mula berdasarkan Alkitab
2. Terdapat 3 pola komunitas utama yaitu pola penggembalaan, pemuridan, dan penginjilan
3. Pola-pola tersebut memberikan teladan bagaimana membangun komunitas yang sehat dan berdampak
Bimbingan pra nikah penting untuk menjaga keutuhan pernikahan Kristen. Bimbingan pra nikah harus dilaksanakan dengan tepat guna sesuai ajaran Alkitab agar pasangan memahami konsep pernikahan sesuai rencana Allah. Bimbingan pra nikah dapat meminimalisasi perceraian jika dilaksanakan dengan benar.
1. Bab IV membahas hasil penelitian tentang faktor-faktor yang berpengaruh terhadap pertumbuhan iman jemaat ONKP Nias di Pematang Siantar.
2. Penelitian menggunakan metode angket dengan 80 responden yang dikelompokkan berdasarkan usia. Hasilnya menunjukkan bahwa doa, pengajaran, ibadah, dan keteladanan pemimpin berpengaruh positif terhadap pertumbuhan iman.
Skripsi ini membahas manfaat dan pengaruh multimedia terhadap pertumbuhan Gereja Bethel Indonesia Kemang Pratama di Bekasi. Penelitian menunjukkan bahwa multimedia efektif meningkatkan penyampaian informasi dan wawasan jemaat, serta memberi inspirasi dan motivasi. Survey mengungkapkan pertumbuhan jumlah jemaat dan KOMSEL, serta peningkatan kualitas kehidupan rohani jemaat dengan penggunaan multimedia.
Skripsi ini membahas peranan penting orang tua Kristen dalam membina kecerdasan spiritual anak usia dini melalui pendidikan agama. Orang tua perlu mengajarkan ajaran Alkitab, mencontohkan sikap Kristus, serta membimbing anak menjadi murid Kristus. Tujuannya agar anak dapat memiliki tujuan hidup yang jelas berdasarkan iman.
This document discusses the physical, social, emotional, and intellectual characteristics of youth development from ages 6 to 18. It outlines how development progresses in orderly stages and varies between individuals. The document provides implications for working with youth at different ages, emphasizing the need for age-appropriate activities and environments that support growth across all areas of development.
The document discusses different family forms and the financial considerations at each stage of the family life cycle. It provides statistics on the number of children living in various family arrangements such as blended families or with single parents. It also outlines the typical stages of the family life cycle from childbearing to empty nest. Various non-traditional family forms that now make up most American households are described, such as cohabitating couples, single parents, stepfamilies, and families with older children moving back home. Students are asked to consider scenarios that could occur with divorces, single parenthood, caring for elderly parents, and remarriages.
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum MerdekaFathan Emran
Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka - abdiera.com. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka.
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum MerdekaFathan Emran
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka - abdiera.com. Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka.
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]Fathan Emran
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka - abdiera.com. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka.
Universitas Negeri Jakarta banyak melahirkan tokoh pendidikan yang memiliki pengaruh didunia pendidikan. Beberapa diantaranya ada didalam file presentasi
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka
018 shanty d tj presentasi
1. (Suatu Tinjauan Teologis Tentang Makna Karunia Penglihatan
Terhadap Peningkatan Iman Dan Pelayanan Jemaat)
Skripsi Ini Diajukan Untuk
Ujian Negara Yang Dilaksanakan
Dirjen Bimas Kristen Kementerian Agama RI
Guna Memperoleh Gelar Sarjana Teologi
Disusun Oleh:
Shanty Dewi Tjandra
NIM / NIKA:
1707023 / 11.11.300.29
SEKOLAH TINGGI THEOLOGI LETS
JAKARTA
2011
2. BAB I PENDAHULUAN
1.1 Alasan Pemilihan Judul
1.2 Permasalahan
1.3 Pembatasan Masalah
1.4 Hipotesa
1.5 Tujuan Penulisan
1.6 Perumusan Istilah
1.7 Metode Penulisan
1.8 Sistematika Penulisan
3. BAB II PEMAHAMAN TENTANG KARUNIA PENGLIHATAN
2.1 Definisi Penglihatan
2.1.1 Penglihatan Menurut Jim W. Goll
2.1.2 Penglihatan Menurut DR. Sonny Eli Zaluchu
2.2 Karunia Penglihatan
2.2.1 Penglihatan Menurut Perjanjian Lama
2.2.2 Penglihatan Menurut Perjanjian Baru
2.3 Bentuk – Bentuk Penglihatan
2.3.1 Penglihatan Total / Trance
2.3.2 Penglihatan Terbuka
2.3.3 Penglihatan Sesaat
2.3.4 Penglihatan Teofani
2.3.5 Penglihatan Mimpi
4. 2.4 Karunia Lain Yang Menyertai Pelayanan Karunia
Penglihatan
2.4.1 Karunia Nubuat
2.4.2 Karunia Hikmat
2.4.3 Karunia Membedakan Roh
2.4.4 Karunia Pengetahuan
2.5 Tujuan Karunia Penglihatan
2.5.1 Untuk Membangun
2.5.2 Untuk Menasihati
2.5.3 Untuk Menghibur
2.5.4 Untuk Doa Peperangan
5. 2.6 Pelihat Di Dalam Dunia Pelayanan Karunia Penglihatan
2.6.1 Pelihat Dari Tuhan Versus Pelihat Dari Iblis
2.6.2 Kualitas Seorang Pelihat Yang Baik
2.6.3 Penafsiran Pesan Penglihatan
2.6.4 Yang Harus Di Waspadai Oleh Sang Pelihat
2.6.5 Dampak Pelayanan Karunia Penglihatan
2.6.6 Etika Penyampaian Pesan Penglihatan
6. BAB III PENTINGNYA KARUNIA PENGLIHATAN DALAM
PENINGKATAN IMAN DAN PELAYANAN
JEMAAT
3.1 Peningkatan Iman Dan Pelayanan Jemaat
3.1.1 Karunia Penglihatan Dalam Peningkatan Iman
3.1.2 Karunia Penglihatan Dalam Pelayanan Jemaat
3.2 Karakter Pelihat
3.2.1 Taat
3.2.2 Setia
3.2.3 Rendah Hati
3.2.4 Hidup Dalam Buah – Buah Roh
3.2.5 Suci Hatinya
3.2.6 Rela
7. BAB IV MAKNA KARUNIA PENGLIHATAN MENURUT
HASIL PENELITIAN
4.1 Hasil Penelitian Tentang Karunia Penglihatan
4.1.1 Pengaruh Karunia Penglihatan Terhadap
Peningkatan Iman
4.1.2 Pengaruh Karunia Penglihatan Terhadap
Pelayanan Jemaat
4.2 Pembahasan Penelitian Mengenai Karunia
Penglihatan
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
5.2 Saran
KEPUSTAKAAN
LAMPIRAN
8. BAB I
1.1 Alasan Pemilihan Judul
Pada era masehi, pelayanan profetik sempat menjadi
sebuah kegerakan di tahun 1980-an. Dan karunia penglihatan
menjadi salah satu bagian dari pelayanan profetik dan
terhitung sebagai karunia Roh. Namun dengan seiring
berjalannya waktu pelayanan ini mulai redup oleh beberapa
hal, seperti kesalahpahaman dalam penyampaian pesan
sehingga menimbulkan kekecewaan, perselisihan dan
dianggap sesat. Sehingga menimbulkan pro dan kontra
mengenai penggunaan karunia penglihatan ini di dalam dunia
pelayanan.
9. 1.2 Permasalahan
Ketidakdewasaan seseorang dalam menangkap
serta menerjemahkan pesan penglihatan profetik yang di
dapat, terkadang menimbulkan permasalahan yang baru,
seperti terjadi perselisihan atau beda pendapat. Bahkan
dapat berakibat munculnya rasa kecewa, kepahitan,
maupun keraguan sehingga melemahkan iman
percayanya kepada Tuhan. Penyampaian pesan Tuhan
yang tidak tepat atau keliru membuat visi – misi Tuhan
tidak tergenapi dengan maksimal.
Dibutuhkan kedewasaan karakter, kedewasaan
rohani serta kepekaan untuk dapat menerima, mengerti
dan menyampaikan pesan penglihatan profetik dengan
baik, sehingga baik dirinya sendiri maupun orang lain di
dalam dunia pelayanan dapat diteguhkan dan diberkati.
10. Untuk itu dengan beberapa hal yang sering terjadi
maka permasalahannya adalah:
1. Apakah karunia penglihatan dapat mempengaruhi
peningkatan dalam pertumbuhan iman?
2. Apakah karunia penglihatan penting dan dapat untuk
meningkatkan pelayanan jemaat?
1.3 Pembatasan Masalah
Dalam pembahasan penulisan skripsi ini agar tidak
meluas, maka penulis membatasinya pada tinjauan
teologis tentang makna karunia penglihatan yang
berdasarkan pimpinan Roh Kudus dan yang sesuai
dengan firman Tuhan agar pesan Tuhan dapat dimengerti
dan ditangkap dengan baik oleh umat-Nya. Sehingga
dapat meningkatkan iman dan pelayanan jemaat.
11. 1.4 Hipotesa
Hipotesis dalam skripsi ini adalah:
1. Karunia penglihatan berpengaruh penting dalam
peningkatan iman.
2. Karunia penglihatan berpengaruh penting dalam
peningkatan pelayanan jemaat.
1.5 Tujuan Penulisan
1. Untuk menjelaskan makna karunia penglihatan yang ber-
dasarkan kebenaran Alkitab dengan melakukan tinjauan
theologis.
2. Agar setiap pesan penglihatan dapat tersampaikan dengan
baik sehingga visi dan misi Tuhan tergenapi dalam
kehidupan manusia.
3. Agar karunia penglihatan tidak lagi dipandang sebelah
mata, namun dapat difungsikan dan diefektifkan di dalam
persekutuan dan pelayanan untuk kemuliaan nama Tuhan
Yesus Kristus.
12. 1.6 Perumusan Istilah
1. Makna; (1) arti; (2) makna pembicara atau penulis; pengertian
yang diberikan kepada suatu bentuk kebahasaan.
2. Karunia; (1) Kasih; belas kasih; (2) pemberian atau anugerah
dari yang lebih tinggi kedudukannya kepada yang lebih rendah.
3. Penglihatan; (1) Proses, cara, perbuatan melihat; (2) apa yang
dilihat; pandangan; (3) cak indra untuk melihat.
4. Peningkatan; Proses, cara, perbuatan meningkatkan (usaha,
kegiatan, dan sebagainya).
5. Iman; Kepercayaan (yang berkenaan dengan agama);
keyakinan dan kepercayaan kepada Allah, nabi, kitab, dan
sebagainya: -- tidak akan bertentangan dengan ilmu; (2)
ketetapan hati; keteguhan batin; keseimbangan batin.
6. Pelayanan; (1) perihal atau cara melayani: (2) usaha melayani
kebutuhan orang lain dengan memperoleh imbalan (uang); (3)
kemudahan yang diberikan sehubungan dengan jual beli barang
atau jasa.
7. Jemaat; Sehimpunan umat; jemaah.
13. 1.7 Metode Penulisan
Dalam penulisan skripsi ini, penulis memakai metode
riset perpustakaan dan metode penelitian, yakni dengan
membaca sejumlah buku-buku, melakukan pencarian data
melalui internet, dan mengadakan survey untuk menunjang
tema pembahasan.
1.8 Sistematika Penulisan
BAB I : Pendahuluan, yang memuat garis besar penulisan
skripsi yang berisi: alasan pemilihan judul,
permasalahan, pembatasan masalah, hipotesa, tujuan
penulisan, rumusan istilah, metode penulisan dan
sistematika penulisan.
14. BAB II : Memuat pembahasan mengenai karunia penglihatan.
Didalamnya mencakup; pemahaman mengenai
definisi karunia penglihatan, karunia penglihatan
berdasarkan Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru,
bentuk – bentuk penglihatan, karunia – karunia lain
yang menyertai karunia penglihatan, tujuan dari
karunia penglihatan serta pemahaman mengenai
seorang pelihat di dalam pelayanan karunia
penglihatan.
BAB III :Memuat pembahasan mengenai pentingnya karunia
penglihatan dalam peningkatan iman dan pelayanan
jemaat. Pada bab ini mencakup pembahasan
mengenai karunia penglihatan di dalam peningkatan
iman, karunia penglihatan di dalam peningkatan
pelayanan jemaat, serta karakter dari seorang pelihat.
15. BAB IV : Memuat pembahasan dari hasil survey tentang
pengaruh karunia penglihatan terhadap
peningkatan iman dan pengaruh karunia
penglihatan terhadap peningkatan pelayanan
jemaat.
BAB V : Bab ini merupakan kesimpulan pembahasan bab-
bab sebelumnya dan memuat saran-saran tentang
karunia penglihatan dalam pelayanan kehidupan
orang percaya masa kini.
16. BAB II
PEMAHAMAN TENTANG KARUNIA PENGLIHATAN
2.1 Definisi Penglihatan
2.1.1 Penglihatan Menurut Jim W. Goll
Menurutnya penglihatan itu seperti cara kerja
kamera langsung jadi. Dalam penglihatan, “cahaya” dari
Tuhan memasuki “lensa” mata rohani kita dan
mencetak gambaran pada “film” hati dan pikiran kita.
Saat gambaran itu “diolah”, kita semakin memahami
apa artinya. Semakin dalam seseorang hidup dan
dipenuhi Roh Kudus, maka orang itu pun semakin
menjadi satu dengan Roh Kudus dan mata pun
semakin terbuka untuk melihat di dalam Roh.
17. 2.1 Definisi Penglihatan
2.1.2 Penglihatan Menurut DR. Sonny Eli Zaluchu
Penglihatan adalah penyataan dimensi roh secara
visual yang berisi pesan Tuhan kepada gereja-Nya
atau perseorangan tertentu, yang dapat ditangkap;
melalui indera manusia atau melalui indera rohani
(dalam hal ini mata atau kesadaran batin di dalam roh
seseorang). Penglihatan dapat terjadi saat seseorang
sedang terlibat dan berinteraksi dengan Tuhan,
misalnya disaat berdoa atau penyembahan yang
menempatkan orang tersebut dalam sebuah atmosfir
rohani yang demikian kuat.
18. 2.2 Karunia Penglihatan
2.2.1 Penglihatan Menurut Perjanjian Lama
Penglihatan diberikan kepada seorang nabi
yang disebut juga sebagai pelihat dan isi penglihatan
bersifat nubuatan untuk disampaikan bagi umat
Tuhan.
1. Ra’ah (‘ ,)ה אyang secara harafiah berarti
ָ
ָ ר
“melihat”, khususnya dalam arti mendapatkan
penglihatan. Arti lainnya; “menatap”,
“memandang kepada” dan “memahami”. (Yesaya
30:10)
2. Chozeh, secara harfiah berarti “memandang
dalam sebuah penglihatan” dan dapat juga
diterjemahkan sebagai “pelihat” atau “ahli
perbintangan”. (2 Samuel 24:11 dan 2 Raja-Raja
17:13)
19. 2.2 Karunia Penglihatan
2.2.2 Penglihatan Menurut Perjanjian Baru
Penglihatan diberikan bukan hanya kepada
seorang nabi, namun juga diberikan kepada rasul dan
setiap orang yang percaya yang Tuhan perkenankan
untuk menerima pesan penglihatan. Dalam Perjanjian
Baru, ada beberapa kata yang digunakan untuk
menyatakan sebuah penglihatan, diantaranya:
1. Horama (όραμα); (1) yang terlihat, tontonan, (2)
pemandangan ilahi diberikan dalam ekstasi atau
dalam tidur, visi. Kata ini juga mengandung
pengertian khusus; pertunjukan, pemandangan
atau penampilan. (Matius 17:9; KPR 10:19-20)
20. 2. Optasia (οπτασία), artinya; penglihatan, wahyu, atau (1)
tindakan menunjukkan diri sendiri untuk melihat, (2)
pemandangan, visi, penampilan yang disajikan baik saat
keadaan tidur atau terjaga. Optasia ini mengandung konotasi
sangat spesifik, yaitu penyataan diri atau membiarkan dirinya
terlihat. Kata optasia selalu muncul dalam konteks seseorang
melihat sosok ilahi atau rohani. (Lukas 1:22a; KPR 26:19; 2 Kor
12:1)
3. Horasis (όρασις), artinya; Melihat, penglihatan, penampilan,
aspek. (1) Tindakan melihat atau indera penglihatan, yakni
mata, (2) penampilan atau bentuk yang terlihat, (3) penampilan
ilahi yang diberikan dalam keadaan ekstasi atau mimpi. Kata
Horasis juga mengacu pada pemandangan atau penglihatan,
baik dalam pengertian internal maupun eksternal. Sebab
bahasa Yunani tidak membedakan antara persepsi mata
jasmani maupun mata rohani. (KPR 2:17; Why 4:3; Why 9:17a)
21. 2.3 Bentuk – Bentuk Penglihatan
2.3.1 Penglihatan Total atau Trance
̱
Berakar dari kata Yunani “ékstasis” (έκστασις), yang
berarti keadaan di luar kesadaran diri (seperti keadaan
orang yang sedang khusyuk bersemedi). Dalam bahasa
Inggris memakai kata “trance”, yang artinya kesurupan,
keadaan tidak sadar diri, keadaan kemasukkan roh, jatuh
pingsan atau kerasukan. Orang yang mengalami keadaan
trance, secara fisik tubuhnya rebah atau memang tidak
sadar, namun secara roh, mata orang tersebut dapat
melihat dengan jelas, dapat mendengar dan merasakan
suasana alam roh.
2.3.2 Penglihatan Terbuka
Pada saat penglihatan terbuka terjadi, orang tersebut
tidak kehilangan kesadaran secara fisik, namun tetap
menyadari berada di mana dan sedang melakukan apa.
Dua dimensi ini ada di satu tempat yang sama, tetapi
keduanya tidak saling memengaruhi.
22. 2.3.3 Penglihatan Sesaat
Penglihatan jenis ini umum dan lazim terjadi saat
seseorang berdoa, baik saat berdoa sendiri secara
pribadi maupun saat berdoa bersama secara
koorporat. Penglihatan ini bersifat cepat dan hanya
sebentar saja, namun biasanya terkandung pesan
dan informasi yang dapat disampaikan yang bersifat
peneguhan, nasihat atau penghiburan.
2.3.4 Penglihatan Teofani
Kehadiran atau penampakan Allah sendiri dalam
berbagai wujud / rupa yang dapat dilihat oleh mata
manusia.
2.3.5 Penglihatan Mimpi
Penglihatan mimpi ini diberikan Tuhan pada saat
seseorang sedang dalam keadaan tidur. Baik saat
tidur malam ataupun hanya tidur sesaat saja.
23. 2.4 Karunia Lain Yang Menyertai Pelayanan Karunia
Penglihatan
2.4.1 Karunia Nubuatan
Bernubuat adalah berkata-kata kepada manusia untuk
membangun, menasihati dan menghibur (1 Korintus
14:3).
Pada Perjanjian Baru dan zaman sekarang, nubuatan
dapat disampaikan oleh setiap orang percaya yang
Tuhan kenankan untuk orang tersebut menyampaikan
pesan nubuatan (1 Korintus 14:31). Dan pesan tersebut
harus disampaikan dengan tenang, sabar serta tidak
gegabah, dan janganlah memanipulasi atau menipu
nubuatan agar tidak mendatangkan celaka bagi diri
sendiri.
24. 2.4.2 Karunia Hikmat
Hikmat adalah kesanggupan yang diberikan oleh Allah untuk
memahami sifat sebenarnya dari sesuatu hal dan untuk
melaksanakan kehendak Allah mengenai hal itu.
2.4.3 Karunia Membedakan Roh
Kemampuan supernatural untuk mengenali dan membedakan
bukan hanya antara yang baik dan yang jahat, melainkan
juga berbagai jenis roh.
2.4.4 Karunia Pengetahuan
Karunia untuk mengungkapkan suatu situasi khusus, yang
sudah terjadi atau apa yang sedang terjadi pada saat ini
dalam sejarah hidup seseorang. Dengan karunia ini, dapat
ditemukan akar persoalan, penyebab suatu kebekuan hati,
dosa yang tersembunyi, atau pengetahuan suatu
penyembuhan baik penyembuhan fisik maupun batin dalam
diri orang yang dilayani.
25. 2.5 Tujuan Karunia Penglihatan
1. Untuk Membangun
2. Untuk Menasihati
3. Untuk Menghibur
4. Untuk Doa Peperangan
2.6 Pelihat Di Dalam Dunia Pelayanan Karunia Penglihatan
2.6.1 Pelihat Dari Tuhan Versus Pelihat Dari Iblis
a. Pelihat Dari Tuhan
Adalah seorang yang diperkenankan Tuhan untuk
dapat melihat lebih dari apa yang dapat dilihatnya
secara manusia. Ia memiliki peran sebagai perantara
untuk menyampaikan pesan khusus dari Tuhan bagi
umat-Nya. Dan ketika ia mendapatkan penglihatan
dari Tuhan, ia akan diliputi oleh Roh dan damai
sejahtera Tuhan menyertainya.
26. b. Pelihat Dari Iblis
Adalah seorang yang diberikan kuasa oleh iblis untuk
dapat melihat sesuatu diluar apa yang dapat dilihatnya
secara manusia. Penglihatan ini tidak mengandung
kebenaran, tetapi mengandung tipu muslihat. Sebab
tujuannya hanya untuk mencuri, membunuh dan
membinasakan (Yoh 10:10). Seperti: telepati, tenung,
cenayang, peramal
2.6.2 Kualitas Seorang Pelihat Yang Baik
Seorang pelihat yang baik adalah seorang yang memiliki:
a. Keintiman dengan Tuhan
b. Menyadari otoritas ilahi yang ada pada dirinya
c. Menyadari akan urapan Tuhan atas dirinya
d. Kedewasaan karakter dan kepekaan rohani
27. 2.6.3 Penafsiran Pesan Penglihatan
Setiap penglihatan yang dari Tuhan pasti memiliki arti.
Penglihatan-penglihatan dapat berupa gambar, tulisan,
warna, bilangan, maupun simbol-simbol. Keakuratan
dalam penafsiran isi pesan penglihatan dibutuhkan hikmat
yang dari Tuhan, serta hubungan yang dekat dengan
Tuhan dan pengalaman rohani yang panjang.
2.6.4 Yang Harus Di Waspadai Oleh Sang Pelihat
a. Kesombongan Rohani
b. Perdukunan Kristen
c. Mammon
2.6.5 Dampak Karunia Penglihatan
Setiap penglihatan yang Tuhan berikan memiliki misi
untuk penyelamatan manusia. Baik penglihatan itu berupa
penghiburan, peneguhan maupun peringatan, tujuan
akhirnya adalah untuk keselamatan (kehidupan) kekal
bagi manusia dan berakhir pada kemuliaan nama-Nya
(KPR 16).
28. 2.6.6 Etika Penyampaian Pesan Penglihatan
• Disampaikan secara empat mata
•Disampaikan dengan bahasa atau kalimat yang bijak dan
tidak melebihkan atau mengurangi makna / isi dari pesan
yang diperoleh.
•Bila berada dalam komunitas, pesan disampaikan
melalui perantara seorang pemimpin yang memiliki
otoritas diatasnya.
29. BAB III
PENTINGNYA KARUNIA PENGLIHATAN DALAM
PENINGKATAN IMAN DAN PELAYANAN JEMAAT
3.1 Peningkatan Iman dan Pelayanan Jemaat
3.1.1 Karunia Penglihatan Dalam Peningkatan Iman
Karunia penglihatan merupakan salah satu dari
karunia Roh. Penglihatan dari Tuhan bersifat:
membangun, menasihati dan menghibur, sehingga
dapat menjadi kekuatan dan meningkatkan iman tatkala
iman sedang lemah.
30. 3.1.2 Karunia Penglihatan Dalam Pelayanan Jemaat
a. Persekutuan Doa
Karunia penglihatan ini diperlukan agar doa syafaat
yang dinaikan terarah dan memiliki tujuan / sasaran
yang jelas.
Dalam psekutuan doa, pelihat / pendoa dapat
berdoa kepada Tuhan, meminta untuk Tuhan
membukakan mata orang-orang yang belum
percaya untuk dapat melihat sebuah penglihatan
dari sorga sebagai bentuk peneguhan bagi orang-
orang yang belum percaya atau untuk meneguhkan
orang-orang yang masih dalam keraguan akan
Tuhan.
31. b. Peperangan Rohani
Seorang pelihat harus menyadari bahwa
peperangan rohani dapat terjadi kapan dan dimana
saja. Ia berfungsi sebagai radar untuk mengetahui
roh teritorial apa yang menguasai / kutuk apa yang
mengikat tempat / daerah yang ingin dimenangkan
bagi Kristus. Selain itu, juga dapat digunakan dalam
pelayanan kesembuhan dan pelepasan. Pelihat
dapat menginfokan kepada hamba Tuhan yang
sedang melayani konseli.
3.2 Karakter Pelihat
•Taat
•Setia
•Rendah hati
•Hidup dalam buah – buah Roh
•Suci hatinya
•Rela
32. BAB IV
MAKNA KARUNIA PENGLIHATAN MENURUT
HASIL PENELITIAN
4.1 Hasil Penelitian Tentang Karunia Penglihatan
Penulis menggunakan rumus Chi – Kuadrat
untuk menguji apakah karunia penglihatan memiliki
pengaruh terhadap peningkatan iman dan peningkatan
dalam pelayanan atau tidak. Adapun rumus dari Chi-
kuadrat adalah: X2 = Σ (f0fe)2
fe
Keterangan:
f = frekuensi yang diamati
f0 = pengamatan untuk metode yang diteliti
fe = nilai yang diharapkan
33. Untuk mendapatkan nilai ini dikerjakan dengan bantuan tabel
dibawah ini:
Tabel kontingensi
Pengaruh Karunia Kelompok Sampel Berdasarkan Klasifikasi Umur
Penglihatan
Total
Terhadap
Peningkatan Iman
37 - 47 48 - 60
15 - 25 Thn 26 - 36 Thn Thn Thn
Setuju (a) (b) (c) (d) (a+b+c+d)
Tidak Setuju (e) (f) (g) (h) (e+f+g+h)
Total (a+e) (b+f) (c+g) (d+h) (abcdefgh)
Harga harapan diperoleh dengan rumus: Fe = (nk.ng)
N
34. Penulis menyebarkan angket kepada 40 responden secara
acak dengan rentang usia 15 – 60 tahun, yang dibagi menjadi
4 kategori umur.
1.Pengaruh Karunia Penglihatan Terhadap Peningkatan Iman.
Nilai Harapan:
Kelompok Sampel Berdasarkan Klasifikasi
Pengaruh Karunia Umur
Penglihatan Terhadap Total
Peningkatan Iman 15 - 25 26 - 36 37 - 47 48 - 60
Thn Thn Thn Thn
Setuju 11 6 4 2 23
(6,33) (3,45) (2,3) (1,15)
Tidak Setuju 2 5 6 4 17
Total 13 11 10 6 40
35. Untuk mencari nilai harapan, dapat diselesaikan dengan
rumus dibawah ini:
fe = (n4) (n5)
N
fe1 = 11 x 23 = 253 = 6,33
40 40
fe2 = 6 x 23 = 138 = 3,45
40 40
fe3 = 4 x 23 = 92 = 2,3
40 40
fe4 = 2 x 23 = 46 = 1,15
40 40
37. Berdasarkan tabel distribusi Chi-kuadrat untuk df = 1
pada P = 0,05 adalah 7,815 dan P = 0,025 = 5,024. Standar
paling rendah adalah 5,024 dan batas paling atas adalah
7,815. Nilai harapan yang diperoleh adalah 7,19, berarti 5,024
< 7,19 < 7,815 sehingga Ho diterima seperti yang terlihat pada
kurva normal di bawah ini:
Ho diterima
7,19
38. Hipotesis pertama dapat diterima karena setiap
penglihatan yang berasal dari Tuhan bersifat membangun,
menghibur, serta menasihati sehingga Roh manusia
memperoleh kekuatan kembali untuk meneguhkan imannya
sehingga membuatnya tetap berada di dalam Tuhan.
39. 2.Pengaruh Karunia Penglihatan Terhadap Pelayanan
Jemaat.
Nilai Harapan:
Kelompok Sampel Berdasarkan
Pengaruh Karunia Klasifikasi Umur
Penglihatan Terhadap
Total
Peningkatan Dalam
Pelayanan 15 - 25 26 - 36 37 - 47 48 - 60
Thn Thn Thn Thn
Setuju 10 6 5 6 27
(6,75) (4,05) (3,37) (4,05)
Tidak Setuju 3 5 5 0 13
Total 13 11 10 6 40
40. Untuk mencari nilai harapan, dapat diselesaikan dengan
rumus dibawah ini:
fe = (n4) (n5)
N
fe1 = 10 x 27 = 270 = 6,75
40 40
fe2 = 6 x 27 = 162 = 4,05
40 40
fe3 = 5 x 27 = 135 = 3,37
40 40
fe3 = 6 x 27 = 162 = 4,05
40 40
42. Berdasarkan tabel distribusi Chi-kuadrat untuk df = 1
pada P = 0,95 adalah .352 dan P = 0,05 = 3,811. Standar
paling rendah adalah 3,811 dan batas paling atas adalah .352.
Nilai harapan yang diperoleh adalah 4,23, berarti 3,811 dan .
352 < 4,32 sehingga Ho diterima seperti yang terlihat pada
kurva normal di bawah ini: Ho diterima
7,19
43. Hipotesis kedua diterima karena di dalam pelayanan
jemaat yang melibatkan banyak orang, karunia penglihatan
dapat menjadi sebuah peneguhan atau tanda atas apa yang
didoakan. Di dalam persekutuan doa, peneguhan
penglihatan dapat membuat doa – doa yang dinaikkan
menjadi jelas, terarah dan tepat sasaran. Di dalam
pelayanan konseling inner healing dan pelepasan,
memudahkan seorang pelayan Tuhan mengetahui
penyebab permasalahan dari si konseli sehingga pelayanan
pemulihan pun dapat dengan mudah dilakukan.
44. 4.2 Pembahasan Mengenai Karunia Penglihatan Terhadap
Peningkatan Iman dan Peningkatan Pelayanan Jemaat.
Penelitian ini dilakukan selain untuk membuka cara
pandang atau pemahaman bagi orang Kristen maupun
gereja terhadap salah satu karunia Roh yang berupa
penglihatan, juga untuk mengetahui seberapa besar
pengaruh karunia penglihatan di dalam meningkatkan
iman dan meningkatkan pelayanan jemaat. Dan hasil
penelitian yang dilakukan disebuah persekutuan,
menunjukkan bahwa karunia penglihatan dapat
meningkatkan iman seseorang dan juga dapat
meningkatkan pelayanan di dalam jemaat.
45. BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
a. Setiap orang percaya di dalam keintimannya dengan
Tuhan atau sedang berada di dalam atmosfir rohani yang
kuat, dapat memperoleh pesan berupa penglihatan pada
dimensi alam roh, namun tidak semua orang percaya
yang memperoleh pesan visual dari Tuhan disebut
sebagai pelihat. Seorang pelihat, ada karunia yang
melekat padanya, yakni karunia penglihatan dan disertai
dengan beberapa karunia lainnya yang mendukung
karunia penglihatan tersebut seperti karunia bernubuat,
karunia hikmat, karunia membedakan roh dan karunia
pengetahuan, yang kapan pun atas seizin Tuhan dapat
melihat keadaan di alam roh baik dengan mata
jasmaninya maupun dengan mata rohaninya.
46. b. Penglihatan yang dari Tuhan mengandung pesan visi dan
misi untuk penyelamatan manusia dari dosa dan pemulihan
hidup manusia itu sendiri. Kandungan pesan inilah yang
dapat menguatkan atau meningkatkan iman seseorang
sebagai salah satu tanda baginya bahwa Tuhan berbicara
kepadanya untuk memberikan penghiburan, nasihat
maupun teguran.
c. Karunia penglihatan cukup efektif bila diterapkan di dalam
pelayanan jemaat, seperti di persekutuan doa, pelayanan
konseling inner healing dan pelepasan atau pun pelayanan
okultisme. Hal ini dikarenakan penglihatan - penglihatan
yang diperoleh dapat membantu para pelayan Tuhan untuk
dapat menaikan doa permohonannya secara benar dan
tepat sasaran. Dan bila ada jemaat atau konseli yang
dilayani akan dapat segera mengetahui masalah apa yang
terjadi dengan orang tersebut sehingga pelayan Tuhan
tersebut dapat mengambil langkah atau tindakan yang tepat
bagi jemaat atau konseli untuk dilayani.
47. 5.2 Saran
a. Persekutuan – persekutuan doa dan gereja – gereja perlu
membuka cara pandang atau berpikir yang benar
terhadap firman dan pekerjaan Tuhan, agar karunia
penglihatan ini tidak dipandang sebelah mata atau
dianggap sesat, melainkan digunakan sebagai salah satu
sarana alat komunikasi antara Tuhan dengan manusia
dan untuk saling melengkapi karunia - karunia lain yang
ada di dalam persekutuan-persekutuan doa maupun di
gereja-gereja. Sebab karunia penglihatan adalah
merupakan salah satu dari karunia Roh, dan apa yang
berasal dari Roh tidak ada yang sesat, kegunaannya
sama seperti karunia-karunia lainnya untuk menunjang di
dalam dunia pelayanan dan untuk kemuliaan nama
Tuhan.
48. b. Karakter dan rohani yang buruk dapat membuat si pelihat
menjadi sombong dan menyalahgunakan karunia yang
ada untuk kepentingan dirinya sendiri dan bukan untuk
kemuliaan nama Tuhan. Dan tidak menutup kemungkinan
dengan ketidakdewasaan dalam karakter pada si pelihat
akan dapat menimbulkan perselisihan serta perpecahan
diantara sesama pelayan Tuhan maupun jemaat. Untuk
itu para pemimpin yang ada di persekutuan-persekutuan
doa dan gereja-gereja yang telah mengfungsikan karunia
penglihatan di dalam pelayanannya, untuk perlu lebih
memperhatikan kadar rohani dan karakter dari si pelihat,
sebab tingkat kerohanian dan karakter pelihat dapat
mempengaruhi kualitas penglihatannya serta kualitas
penyampaian isi pesan penglihatan yang diterimanya.
49. c. Untuk para pelihat, agar tidak merasa lebih dan
berpuas diri dengan penglihatan – penglihatan
yang diperolehnya, diharapkan agar para pelihat
dapat meningkatkan atau mengasah lebih lagi
karunia penglihatan dan kepekaannya dengan
terus meningkatkan hubungan keintimannya
dengan Tuhan dan hidup di dalam kekudusan.
Sebab hanya di dalam keintiman dengan Tuhan,
pelihat dapat mengerti isi hati Tuhan yang
dinyatakan dalam sebuah penglihatan.