Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
001. Sosialisasi Akreditasi Sekolah.Madrasah.pptx
1. AKREDITASI BERMUTU UNTUK PENDIDIKAN BERMUTU
PROFESIONAL | TEPERCAYA | TERBUKA
BADAN AKREDITASI NASIONAL SEKOLAH/MADRASAH
SOSIALISASI IASP 2020
KPA Buteng
Yudin, S.Pd., M.Si.
2. REFORMASI SISTEM AKREDITASI SEKOLAH/MADRASAH
KEBIJAKAN AKREDITASI SEKOLAH/MADRASAH
INSTRUMEN AKREDITASI BERBASIS KINERJA
MEKANISME AKREDITASI
0
10
Series 1 Series 2 Series 3
0
10
Series 1 Series 2
Series 3
CAKUPAN SOSIALISASI
VISITASI DARING/LURING
4. Mengapa Perlu Reformasi?
Wujud introspeksi setelah 20 tahun implementasi sistem akreditasi
yang berjalan.
Sejauh mana proses akreditasi selama ini berkontribusi efektif terhadap
proses penjaminan mutu dan peningkatan kualitas pendidikan?
01
02
03
Akreditasi sekolah dan madrasah dituntut agar makin nyata dan efisien
dalam mendukung sistem penjaminan mutu.
5. Beberapa Permasalahan
Problematika manajemen akreditasi: akreditasi sudah berjalan 20 tahun, tetapi
masih banyak tunggakan (backlog) sekolah belum pernah diakreditasi dan/atau
sekolah harus diakreditasi ulang karena habis masa berlaku.
04
05
06
UU Sisdiknas mewajibkan akreditasi: bagian dari sistem penjaminan
mutu (quality assurance), implikasinya perlu diperjelas.
Perkembangan status akreditasi sekolah meningkat pesat dari tahun ke
tahun, tetapi lemah korelasinya dengan perkembangan kualitas pendidikan
secara nasional.
6. Sistem Akreditasi 2020 (4)
Masa Berlaku Akreditasi:
❑ Permintaan sekolah yang meyakini sekolahnya membaik dan ingin status
akreditasi lebih tinggi
❑ Laporan masyarakat yang terverifikasi adanya penurunan kinerja sekolah; dan
❑ Warning dari sistem monitoring (dashboard) telah terjadi penurunan kinerja
sekolah
❑ Status Akreditasi berlaku selama lima tahun dan diperpanjang secara otomatis
sepanjang sekolah mampu menjaga kinerja sebagaimana ditunjukkan oleh sistem
monitoring sekolah terakreditasi (Dashboard)
Tiga Penyebab Reakreditasi (manual):
11. 1. Penekanan diberikan kepada kinerja (performance) satuan pendidikan
ketimbang pemenuhan persyaratan administratif (compliance).
2. Kinerja satuan pendidikan difokuskan kepada empat komponen utama:
• mutu lulusan,
• proses pembelajaran,
• mutu guru, dan
• manajemen sekolah
dengan asumsi bahwa mutu lulusan merupakan hasil dari proses
pembelajaran, mutu guru, yang didukung oleh manajemen
sekolah/madrasah yang efektif dan efisien.
PENJELASAN KERANGKA PIKIR IASP-2020 (1)
12. 3. Penilaian akreditasi untuk keempat komponen kinerja tersebut
menggunakan teknik
1. telaah dokumen,
2. observasi,
3. wawancara, dan
4. Angket
4. Untuk pemenuhan persyaratan menggunakan data yang bersumber dari
DAPODIK, EMIS, dan PMP (Rapor Mutu Pendidikan).
PENJELASAN KERANGKA PIKIR IASP-2020 (2)
13. No. KOMPONEN SUB-KOMPONEN
BUTIR INTI
(SEMUA JENJANG)
BUTIR KEKHUSUSAN
SD/MI SMK/MAK SLB
1 Mutu Lulusan Karakter Siswa 4
Kompetensi Siswa 6 1 1
Kepuasan Pemangku Kepentingan 1 1
Jumlah 11 - 2 1
2 Proses
Pembelajaran
Kualitas Pembelajaran di Kelas dan di Luar Kelas 3 2 1
Iklim Belajar di Kelas 3
Pemanfaatan Sarana dan Prasarana Penunjang Proses
Pembelajaran
1
Jumlah 7 - 2 1
3 Mutu Guru Kompetensi Guru 1 1
Pengembangan Profesi Guru 2 1
Inovasi dan Kreativitas Guru 1
JUMLAH 4 1 1 -
KOMPONEN DAN SUB-KOMPONEN IASP-2020
14. 4 Manajemen
Sekolah/ Madrasah
Pencapaian Visi dan Misi 1
Kompetensi Kepala Sekolah/Madrasah 1
Kepemimpinan Kepala Sekolah/Madrasah 1
Budaya Sekolah/Madrasah 2
Pelibatan Masyarakat 1 1 1
Pengelolaan Kurikulum 1 1
Pengelolaan Sarana dan Prasarana 1 2
Pengelolaan Guru dan Tenaga Kependidikan 1 1 1
Pengelolaan Pembiayaan 1
Pengelolaan Kesiswaan 2
Penjaminan Mutu Internal 1
JUMLAH 13 - 4 3
JUMLAH 35 1 9 5
KOMPONEN DAN SUB-KOMPONEN IASP-2020
No. KOMPONEN SUB-KOMPONEN
BUTIR INTI
(SEMUA JENJANG) SD/MI SMK/MAK SLB
20. PRINSIP VISITASI
Efektif Efisien Objektif Mandiri
Mampu menjaring data terkait
kinerja satuan pendidikan secara
cermat, obyektif, dan akuntabel.
Dibatasi pada hal-hal yang substansi,
namun dapat memberikan
gambaran yang utuh dan bermakna
terkait kinerja satuan pendidikan.
Mendorong satuan pendidikan
untuk memberikan bukti kinerja
berdasarkan kondisi riil atau fakta
yang sebenarnya dalam rangka
pemberdayaan satuan pendidikan.
Data dan informasi harus dapat diamati dan
terukur sebagai dasar untuk memberikan
nilai pada sejumlah butir indikator capaian
kinerja satuan pendidikan.
21. TUJUAN VISITASI
Penggalian
Data
Verifikasi Validasi Klarifikasi
Data diperoleh melalui
• telaah dokumen,
• observasi,
• wawancara, dan
• angket
mengecek kesesuaian
(verifikasi), atas bukti-bukti
kinerja
meminta penjelasan
(klarifikasi) atas bukti-
bukti kinerja
memastikan
kebenaran (validasi)
atas bukti-bukti
kinerja
24. Persiapan sekolah/madrasah
1. mengisi Data Isian Akreditasi (DIA) dan mengunggah dokumen yang diperlukan
untuk kegiatan akreditasi.
2. menyiapkan personal yang akan memberikan data/informasi kepada asesor.
3. mengunggah informasi tentang profil dan kondisi satuan pendidikan melalui
website, dan/atau media sosial milik satuan pendidikan yang akan divisitasi.
4. menyiapkan fasilitas jaringan internet dan jenis media room meeting yang akan
digunakan untuk keperluan tatap muka virtual.
5. menyiapkan bukti-bukti kinerja untuk disajikan bila asesor memerlukan saat
penggalian data.
6. memastikan seluruh dokumen baik fisik maupun digital telah disiapkan untuk
kepentingan akreditasi.
7. memenuhi semua ketentuan dan persyaratan yang telah ditentukan oleh BAN-
S/M.
26. Kegiatan
1. Kepala sekolah/madrasah memberikan salam pembuka dan
ucapan selamat datang kepada asesor
2. Kepala sekolah memperkenalkan guru dan tenaga kependidikan
yang ikut hadir dalam room meeting kepada asesor
3. Asesor memperkenalkan diri dan menyampaikan maksud
kunjungan
4. Pihak sekolah mempresentasikan profil sekolah dan rencana
pengembangan sekolah
5. Asesor bertanya atau meminta penjelasan seperlunya terkait
profil sekolah yang telah dipaparkan pihak sekolah.
27. • Pastikan asesor
telah mendapat link
room meeting
• Tidak ada
responden lain
(kepala sekolah,
guru, atau staf)
dalam ruang zoom
meeting
• Pastikan asesor telah
mendapat link room meeting
• Tidak ada responden lain
(kepala sekolah, guru, atau
staf) dalam ruang zoom
meeting
• Pastikan
asesor telah
mendapat link
room meeting
• Pastikan tidak
ada responden
lain yang ada
di ruang zoom
meeting.
Sebelum
penggalian
data
Pastikan asesor
telah mendapat
link room meeting
yang dipakai guru
dalam
pembelajaran
daring.
29. Gambaran
Umum
Temuan
Saran/
Rekomendasi
Respon
Klarifikasi
Terima Kasih
Asesor
menyampaikan gambaran
umum secara singkat
mengenai capaian kinerja
menyampaikan
temuan terkait
hal-hal yang perlu
mendapatkan
perhatian khusus
untuk segera
ditindaklanjuti
menyampaikan
saran/rekomendasi
umum untuk agar
dapat ditindaklanjuti
oleh pihak sekolah
Temu Akhir
memberikan kesempatan
kepada pihak sekolah
untuk merespon atau
mengklarifikasi temuan
yang telah disampaikan
asesor.
menyampaikan
ucapan terima
kasih, permohonan
maaf, dan
berpamitan.
30. Kesan/Pesan
Kartu Kendali
Tindak Lanjut
Rekomendasi
menyampaikan
kesan, pesan,
dan ucapan
terima kasih
kepada asesor
atas pelaksanaan
visitasi yang telah
dilakukan.
mengisi kartu kendali
secara jujur.
menindaklanjuti
rekomendasi
yang diberikan
asesor untuk
keperluan
perbaikan dan
peningkatan
mutu
Temu Akhir
33. 2.2. KODE ETIK SEKOLAH/MADRASAH
Menjunjung tinggi kejujuran dan objektivitas dengan memberikan keterangan
(data dan informasi) yang benar dan sesuai dengan kondisi nyata
sekolah/madrasah yang menyebabkan tidak objektifnya hasil akreditasi.
Menghindari kesepakatan atau bargaining dalam arti negatif, dengan tidak
memberi uang, barang, dan jasa kepada asesor atau pihak yang terkait
dengan akreditasi sekolah/madrasah yang akan berdampak pada objektivitas
hasil akreditasi.
Mendukung kegiatan akreditasi dengan menciptakan suasana bersahabat dan
kondusif saat kegiatan visitasi.
Mematuhi aturan yang berlaku bagi sekolah/madrasah, dan bersedia
menerima konsekuensi atas pelanggaran yang dilakukan.
1
2
3
4
35. 3.2. SANKSI BAGI SEKOLAH/MADRASAH
Setiap pelanggaran kode etik yang dilakukan oleh
Sekolah/Madrasah akan ditentukan sanksinya oleh BAN-S/M
berdasarkan laporan, data/informasi, dan hasil kajian.
Sanksi terberat yang akan diberikan adalah tidak
terakreditasinya sekolah/madrasah yang melanggar kode
etik.