Tiga puluh empat warga masyarakat Desa Labaha menyatakan bahwa tanah seluas 809 meter persegi yang pernah ditempati oleh La Udi Bin La Singgura adalah miliknya sejak 1940 dan dialihkan kepada anaknya pada 1982 dan 2013. Mereka menyatakan La Ntapa Bin La Taaafa tidak berhak atas tanah tersebut.
1. SURAT PERNYATAAN / KESAKSIAN MASYARAKAT
Kami yang bertanda tangan dibawah ini, para warga masyarakat yang ikut dalam proses
penyelenggaraan persoalan / sengketa atas tanah seluas 809 m2
(Delapan Ratus Sembilan
Meter Persegi), terletak di Desa Labaha, Kecamatan Watopute, Kabupaten Muna, yang
pernah ditempati oleh LA UDI BIN LA SINGGURA yang diklaim oleh LA NTAPA BIN LA
TAAFA, dengan ini menerangkan :
1. Bahwa tanah tersebut adalah hak dari LA SINGGURU sejak tahun 1940 yang berasal
dari orang tua LA SINGGURU ( WA UKI) / Pengolahan sendiri;
2. Kemudian tahun 1982 secara lisan dialihkan diserahkan kepada anaknya bernama LA
UDI;
3. Dan pada tahun 2011 tanah tersebut dihibahkan secara lisan kepada anaknya bernama
ABDUL KARIM yang dikutkan dengan hibah secara tertulis tahun 2013 sesuai
dengan surat Keterangan Hibah Nomor OO1 / LBH / V / 2013 Tanggal 21 Mei 2013;
4. Sedangkan LA NTAPA BIN LA TAAFA adalah tidak berhak sama sekali atas tanah
tersebut, demikian juga tidak ada yang berhak pihak-pihak lainnya atas tanah tersebut.
Demikian pernyataan ini kami buat dalam pikiran yang waras dan tanpa unsur
paksaan dari pihak manapun.
Labaha, 16 Mei 2014
Kami yang menyatakan
1. LA ODE MINTO ( )
2. LA KAARI ( )
` (MANU TUMINDA)
3. LA ODE SIDANGI ( )
(Mantan KADES Labaha)
4. LA SADHA ( )
5. WA BAESI ( )
6. WA IMA ( )
7. LA RAIDI ( )
8. LA TANDU ( )