SlideShare a Scribd company logo
1 of 11
D. RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN
DIAGNOSA
INTERVENSI KEPERAWATAN
KEPERAWTAN
1. Nyeri
berhubungan 1. Selidiki keluhan nyeri, catat lokasi
dengan
dan insensitas (skala 0-10) catat
faktor-faktor yang mempercepat
dan
tanda-tanda
rasa
sakit
nonverbal.
2. Berikan matras/kasur keras, bantal
kecil. Tinggikan linen tempat tidur
sesuai dengan kebutuhan.
3. Biarkan pasien mengambil posisi
yang nyaman pada waktu tidur atau
duduk di kursi. Tingkatkan istrahat
di tempat tidur sesuai indikasi.
4. Tempatkan/pantau
pengguanaan
bantal, karung pasir, bebat, brace.
5. Doeong untuk sering mengubah
posisi. Bantu pasien untuk bergerak
di tempat tidur, sokong sendi yang
sakit diatas dan di bawah, hindari
gerakan yang menyentak.
6. Anjurkan pasien untuk mandi air
hangat atau mandi pancuran pada
waktu bangun dan//atau pada
waktu tidur. Sediakan waslap
hangat untuk mengompress sendidendi yang sakit beberapa kali
sehari.
7. Berikan masase yang lembut.
8. Dorong
penggunaan
teknik
manajemen
stress,
misalnya
relaksasi
progresif,
sentuhan
tterapeutik,
biofeedback,

1.
2.

3.
4.

TUJUAN DAN KRITERIA
HASIL
Menunjukan
nyeri
hilang/terkkontrol
Terlihat
rileks,
dapat
tidur/istrahat dan berpartisipasi
dalam
aktivitas
sesuai
kemampuan
Mengikuti
program
farmakologis yang diresepkan
Menggabungkan
keterammpilan relaksasi dan
aktivitas hiburan ke dalam
pprogram kontrol nyeri.

IMPLEMENTASI
KEPERAWATAN

EVALUASI
visualisasi, pedoman imajinasi,
hipnosis diri dan oengendalian
napas.
9. Beri obat sebelum aktivitas/latihan
yang
direncanakan
sesuai
petunujuk.
10. Berikan obat-obat sesuai petunjuk :
Asetilsalisilat (aspirin)
NSAID
lainnya
misalnya;
ibuprofen,
naproksen,
sulindak,piroksisam, fenoprofen.
D-penisilamin
Antasida
11. Berikan es atau kompress dingin
jika dibutuhkan.
12. Pertahankan unit TENS jika
digunakan
13. Siapkan
intervensi
operasi,
misalnnya sinovektomi
Mempertahankan fungsi
2. Kerusakan mobilitas 1. Evaluasi/ lanjutkan pemantauan 12.
tingkat inflamasi/ rasa sakit pada
posisi
dengan
tidak
fisik
berhungan
sendi.
hadirnya/pembatasan kontraktur
dengan
(R/ Tingkat aktivitas/ latihan 13.
Mempertahankan
tergantung dari perkembangan/
ataupun
meningkatkan
resolusi dari peoses inflamasi)
kekuatan
dan
fungsi
2. Pertahankan istirahat tirah baring/
dari/danataukompensasi bagian
duduk jika diperlukan jadwal
tubuh
aktivitas
untuk
memberikan 14.
Mendemonstrasikan
periode istirahat yang terus
teknik/perilaku
yang
menerus dan tidur malam hari yang
memungkinkan
melakukan
tidak terganmggu.
aktivitas.
(R/ Istirahat sistemik dianjurkan
selama eksaserbasi akut dan
seluruh fase penyakit yang penting
untuk
mencegah
kelelahan
mempertahankan kekuatan)
3. Bantu dengan rentang gerak
aktif/pasif, demikiqan juga latihan
resistif
dan
isometris
jika
memungkinkan.
(R/
Mempertahankan/
meningkatkan
fungsi
sendi,
kekuatan otot dan stamina umum.
Catatan : latihan tidak adekuat
menimbulkan kekakuan sendi,
karenanya
aktivitas
yang
berlebihan dapat merusak sendi)
4. Ubah posisi dengan sering dengan
jumlah
personel
cukup.
Demonstrasikan/ bantu tehnik
pemindahan
dan
penggunaan
bantuan mobilitas, mis, trapeze (R/
Menghilangkan
tekanan
pada
jaringan
dan
meningkatkan
sirkulasi.
Memepermudah
perawatan diri dan kemandirian
pasien. Tehnik pemindahan yang
tepat dapat mencegah robekan
abrasi kulit)
5. Posisikan dengan bantal, kantung
pasir, gulungan trokanter, bebat,
brace.
(R/ Meningkatkan stabilitas (
mengurangi resiko cidera ) dan
memerptahankan posisi sendi yang
diperlukan dan kesejajaran tubuh,
mengurangi kontraktor)
6. Gunakan bantal kecil/tipis di
bawah leher.
(R/ Mencegah fleksi leher)
7. Dorong pasien mempertahankan
postur tegak dan duduk tinggi,
berdiri, dan berjalan.
(R/ Memaksimalkan fungsi sendi
dan mempertahankan mobilitas)
8. Berikan lingkungan yang aman,
misalnya
menaikkan
kursi,
menggunakan pegangan tangga
pada toilet, penggunaan kursi roda.
(R/ Menghindari cidera akibat
kecelakaan/ jatuh)
9. Kolaborasi:
konsul
dengan
fisoterapi.
(R/
Berguna
dalam
memformulasikan program latihan/
aktivitas yang berdasarkan pada
kebutuhan individual dan dalam
mengidentifikasikan alat)
10. Kolaborasi: Berikan matras busa/
pengubah tekanan.
(R/ Menurunkan tekanan pada
jaringan yang mudah pecah untuk
mengurangi risiko imobilitas)
11. Kolaborasi: berikan obat-obatan
sesuai indikasi (steroid).
(R/ Mungkin dibutuhkan untuk
menekan sistem inflamasi akut)
3. Gangguan citra tubuh 1. Dorong pengungkapan mengenai 12. Mengungkappkan rasa percaya
masalah tentang proses penyakit,
diri dalam kemampuan untuk
berhubungan dengan
harapan masa depan.
menghadapi
penyakit,
(R/Berikan kesempatan untuk
perubahan pada gaya hidup, dan
mengidentifikasi
rasa
takut/
kemungkinan keterbatasan.
kesalahan
konsep
dan 13. Menyusun
tujuan
rencana
menghadapinya secara langsung)
realistis untuk masa depan.
2. Diskeusikan arti dari kehilangan/
perubahan
pada
pasien/orang
terdekat. Memastikan bagaimana
pandangaqn pribadi pasien dalam
memfungsikan gaya hidup seharihari, termasuk aspek-aspek seksual.
(R/Mengidentifikasi
bagaimana
penyakit mempengaruhi persepsi
diri dan interaksi dengan orang lain
akan
menentukan
kebutuhan
terhadap intervensi/ konseling lebih
lanjut)
3. Diskusikan
persepsi
pasienmengenai bagaimana orang
4.

5.

6.

7.

8.

9.

terdekat menerima keterbatasan.
(R/ Isyarat verbal/non verbal orang
terdekat
dapat
mempunyai
pengaruh mayor pada bagaimana
pasien memandang dirinya sendiri)
Akui dan terima perasaan berduka,
bermusuhan, ketergantungan.
(R/
Nyeri
konstan
akan
melelahkan, dan perasaan marah
dan bermusuhan umum terjadi)
Perhatikan perilaku menarik diri,
penggunaan menyangkal
atau
terlalu memperhatikan perubahan.
(R/ Dapat menunjukkan emosional
ataupun
metode
koping
maladaptive,
membutuhkan
intervensi lebih lanjut)
Susun batasan pada perilaku mal
adaptif. Bantu pasien untuk
mengidentifikasi perilaku positif
yang dapat membantu koping.
(R/ Membantu pasien untuk
mempertahankan kontrol diri, yang
dapat meningkatkan perasaan harga
diri)
Ikut sertakan pasien dalam
merencanakan
perawatan
dan
membuat
jadwal
aktivitas.
(R/Meningkatkan perasaan harga
diri, mendorong kemandirian, dan
mendorong berpartisipasi dalam
terapi)
Bantu dalam kebutuhan perawatan
yang diperlukan.
(R/ Mempertahankan penampilan
yang dapat meningkatkan citra diri)
Berikan bantuan positif bila perlu.
(R/ Memungkinkan pasien untuk
merasa senang terhadap dirinya
sendiri.
Menguatkan
perilaku
positif. Meningkatkan rasa percaya
diri)
10. Kolaborasi: Rujuk pada konseling
psikiatri, mis: perawat spesialis
psikiatri, psikolog.
(R/ Pasien/orang terdekat mungkin
membutuhkan dukungan selama
berhadapan dengan proses jangka
panjang/ ketidakmampuan)
11. Kolaborasi: Berikan obat-obatan
sesuai petunjuk, mis; anti ansietas
dan obat-obatan peningkat alam
perasaan.
(R/ Mungkin dibutuhkan pada sat
munculnya depresi hebat sampai
pasien mengembangkan kemapuan
koping yang lebih efektif)
aktivitas
4. Kurangnya perawatan 1. Diskusikan tingkat fungsi umum 7. Melaksanakan
(0-4) sebelum timbul awitan/
perawatan diri pada tingkat
diri
berhubungan
eksaserbasi penyakit dan potensial
yang
konsisten
dengan
dengan
perubahan
yang
sekarang
kemampuan individual.
diantisipasi.
8. Mendemonstrasikan perubahan
(R/ Mungkin dapat melanjutkan
teknik/gaya
hidup
untuk
aktivitas umum dengan melakukan
memenuhi
kebutuhan
adaptasi yang diperlukan pada
perawatan diri.
keterbatasan saat ini).
9. Mengidentifikasi
sumber2. Pertakhankan mobilitas, kontrol
sumber pribadi/komunitas yang
terhadap nyeri dan program latihan.
dapat memenuhi kebutuhan
(R/
Mendukung
kemandirian
perawatan diri.
fisik/emosional).
3. Kaji hambatan terhadap partisipasi
dalam perawatan diri. Identifikasi
/rencana
untuk
modifikasi
lingkungan.
(R/
Menyiapkan
untuk
meningkatkan kemandirian, yang
akan meningkatkan harga diri).
4. Kolaborasi: Konsul dengan ahli
terapi okupasi.
(R/ Berguna untuk menentukan alat
bantu untuk memenuhi kebutuhan
individual.
Mis;
memasang
5.

6.

5. Kurang pengetahuan 1.
berhubungan dengan

2.

3.

4.

kancing, menggunakan alat bantu
memakai sepatu, menggantungkan
pegangan untuk mandi pancuran).
Kolaborasi:
Atur
evaluasi
kesehatan di rumah sebelum
pemulangan
dengan
evaluasi
setelahnya.
(R/ Mengidentifikasi masalahmasalah yang mungkin dihadapi
karena tingkat kemampuan aktual).
Kolaborasi : atur konsul dengan
lembaga lainnya, mis: pelayanan
perawatan rumah, ahli nutrisi.
(R/s
Mungkin
membutuhkan
berbagai bantuan tambahan untuk
persiapan situasi di rumah).
Tinjau proses penyakit, prognosis, 17. Menunjukan
pemahaman
dan harapan masa depan.
tentang
kondisi/prognosis
(R/ Memberikan pengetahuan
perawatan.
dimana pasien dapat membuat 18. Mengembangan rencana untuk
pilihan berdasarkan informasi).
perawatan
diri,
termasuk
Diskusikan kebiasaan pasien dalam
modifikasi gaya hidup yang
penatalaksanaan
proses
sakit
konsisten dengan mobilitas
melalui
diet,obat-obatan,
dan
dan/atau pembatasan aktivitas.
program diet seimbang, l;atihan
dan istirahat.
(R/ Tujuan kontrol penyakit adalah
untuk menekan inflamasi sendiri/
jaringan
lain
untuk
mempertahankan fungsi sendi dan
mencegah deformitas).
Bantu dalam merencanakan jadwal
aktivitas
terintegrasi
yang
realistis,istirahat,
perawatan
pribadi, pemberian obat-obatan,
terapi fisik, dan manajemen stres.
(R/ Memberikan struktur dan
mengurangi ansietas pada waktu
menangani proses penyakit kronis
kompleks).
Tekankan pentingnya melanjutkan
5.

6.

7.

8.

9.

manajemen farmakoterapeutik.
(R/ Keuntungan dari terapi obatobatan tergantung pada ketepatan
dosis).
Anjurkan mencerna obat-obatan
dengan makanan, susu, atau
antasida pada waktu tidur.
(R/ Membatasi irigasi gaster,
pengurangan nyeri pada HS akan
meningkatkan
tidur
dan
m,engurangi kekakuan di pagi
hari).
Identifikasi efek samping obatobatan yang merugikan, mis:
tinitus, perdarahan gastrointestinal,
dan ruam purpuruik.
(R/
Memperpanjang
dan
memaksimalkan dosis aspirin dapat
mengakibatkan takar lajak. Tinitus
umumnya mengindikasikan kadar
terapeutik darah yang tinggi).
Tekankan pentingnya membaca
label produk dan mengurangi
penggunaan obat-obat yang dijual
bebas tanpa persetujuan dokter.
(R/ Banyak produk mengandung
salisilat tersembunyi yang dapat
meningkatkan risiko takar layak
obat/
efek
samping
yang
berbahaya).
Tinjau pentingnya diet yang
seimbang dengan makanan yang
banyak
mengandung vitamin,
protein dan zat besi. (R/
Meningkatkan
perasaan
sehat
umum dan perbaikan jaringan).
Dorong pasien obesitas untuk
menurunkan berat badan dan
berikan informasi penurunan berat
badan sesuai kebutuhan. (R/
Pengurangan berat badan akan
mengurangi tekanan pada sendi,
terutama
pinggul,
lutut,
pergelangan kaki, telapak kaki.
10. Berikan informasi mengenai alat
bantu.
(R/ Mengurangi paksaan untuk
menggunakan
sendi
dan
memungkinkan individu untuk ikut
serta secara lebih nyaman dalam
aktivitas yang dibutuhkan).
11. Diskusikan tekinik menghemat
energi, mis: duduk daripada berdiri
untuk mempersiapkan makanan
dan mandi.
(R/
Mencegah
kepenatan,
memberikan kemudahan perawatan
diri, dan kemandirian).
12. Dorong mempertahankan posisi
tubuh yang benar baik pada sat
istirahat maupun pada waktu
melakukan aktivitas, misalnya
menjaga agar sendi tetap meregang
, tidak fleksi, menggunakan bebat
untuk periode yang ditentukan,
menempatkan tangan dekat pada
pusat tubuh selama menggunakan,
dan bergeser daripada mengangkat
benda jika memungkinkan.
(R: mekanika tubuh yang baik
harus menjadi bagian dari gaya
hidup pasien untuk mengurangi
tekanan sendi dan nyeri ).
13. Tinjau perlunya inspeksi sering
pada kulit dan perawatan kulit
lainnya dibawah bebat, gips, alat
penyokong. Tunjukkan pemberian
bantalan
yang
tepat.
(R:
mengurangi
resiko
iritasi/
kerusakan kulit.
14. Diskusikan pentingnya obat obatan
lanjutan/
pemeriksaan
laboratorium, mis: LED, Kadar
salisilat, PT.
(R;
Terapi
obat
obatan
membutuhkan
pengkajian/
perbaikan yang terus menerus
untuk menjamin efek optimal dan
mencegah takar lajak, efek
samping yang berbahaya.
15. Berikan konseling seksual sesuai
kebutuhan.
(R: Informasi mengenai posisiposisi yang berbeda dan tehnik atau
pilihan lain untuk pemenuhan
seksual
mungkin
dapat
meningkatkan hubungan pribadi
dan perasaan harga diri/ percaya
diri.).
16. Identifikasi
sumber-sumber
komunitas, mis: yayasan arthritis (
bila ada).
(R: bantuan/ dukungan dari
oranmg lain untuk meningkatkan
pemulihan maksimal).
1. Mempertahankan
keamnan,
6. Resiko
kerusakan 1. Kaji tingkat fungsi fisik.
(R/ Mengidentifikasi bantuan/
lingkunagan
yang
penatalaksanaan
dukungan yang diperlukan)
meningkatkan pertumbuhan
pemeliharaan rumah
2. Evaluasi
lingkungan
untuk 2. Mendemonstrasikan
berhubungan dengan
mengkaji
kemampuan
dalam
pengguanaan sumber-sumber
perawatan untuk diri sendiri.
yang efektif dan tepat.
(R/ Menentukan kemungkinan
susunan yang ada/ perubahan
susunan rumah untuk memenuhi
kebutuhan individu).
19. Tentukan sumber-sumber finansial
untuk memenuhi kebutuhan situasi
individual. Identifikasi sistem
pendukung yang tersedia untuk
pasien, mis: membagi tugas-tugas
rumah tangga antara anggota
keluarga.
(R/ Menjamin bahwa kebutuhan
akan dipenuhi secara terusmenerus).
20. Identifikasi untuk peralatan yang
diperlukan, mis: lift, peninggian
dudukan toilet.
(R/ Memberikan kesempatan untuk
mendapatkan peralatan sebelum
pulang).
21. Kolaborasi: Koordinasikan evaluasi
di rumah dengan ahli terapi
okupasi.
(R/
Bermanfaat
untuk
mengidentifikasi peralatan, caracara untuk mengubah tugas-tugas
untuk mengubah tugas-tugas untuk
mempertahankan kemandirian).
22. Kolaborasi: Identifikasi sumbersumber komunitas, mis: pelayanan
pembantu rumah tangga bila ada.
(R/
Memberikan
kemudahan
berpindah
pada/mendukung
kontinuitas dalam situasi rumah).
7. Resiko
cerdera
berhubungan dengan

E. PENYIMPANGAN KDM HIPERSENSITIVITAS TIPE III (ARTRHITIS REUMATOID)

More Related Content

Viewers also liked

Week of October 28th
Week of October 28thWeek of October 28th
Week of October 28th
Reademel
 

Viewers also liked (10)

Apresentação village e parque dos alpes
Apresentação village e parque dos alpesApresentação village e parque dos alpes
Apresentação village e parque dos alpes
 
Week of October 28th
Week of October 28thWeek of October 28th
Week of October 28th
 
Chuyên
ChuyênChuyên
Chuyên
 
Vim 2012
Vim 2012Vim 2012
Vim 2012
 
Studie: Social Media in der Reisebranche
Studie: Social Media in der ReisebrancheStudie: Social Media in der Reisebranche
Studie: Social Media in der Reisebranche
 
Proyecto de vida powerpoin
Proyecto de vida powerpoinProyecto de vida powerpoin
Proyecto de vida powerpoin
 
Engenharia de Resiliência - Estrutura para a gestão de sinais fracos e difusos
Engenharia de Resiliência - Estrutura para a gestão de sinais fracos e difusosEngenharia de Resiliência - Estrutura para a gestão de sinais fracos e difusos
Engenharia de Resiliência - Estrutura para a gestão de sinais fracos e difusos
 
Visual i Plàstica 2on T1, T2, T3
Visual i Plàstica 2on T1, T2, T3Visual i Plàstica 2on T1, T2, T3
Visual i Plàstica 2on T1, T2, T3
 
New korean wave, New Hallyu
New korean wave, New HallyuNew korean wave, New Hallyu
New korean wave, New Hallyu
 
Venezuela Macroeconomic Outlook (Noviembre, 2015)
Venezuela Macroeconomic Outlook (Noviembre, 2015)Venezuela Macroeconomic Outlook (Noviembre, 2015)
Venezuela Macroeconomic Outlook (Noviembre, 2015)
 

Similar to Rencana askep hipersensitivitas tipe iii

52183717 fraktur-servikal (1)
52183717 fraktur-servikal (1)52183717 fraktur-servikal (1)
52183717 fraktur-servikal (1)
Ayhu Shartiekha
 
TEORI_DAN_MODEL_KONSEP_KEPERAWATAN_ppt.ppt
TEORI_DAN_MODEL_KONSEP_KEPERAWATAN_ppt.pptTEORI_DAN_MODEL_KONSEP_KEPERAWATAN_ppt.ppt
TEORI_DAN_MODEL_KONSEP_KEPERAWATAN_ppt.ppt
ferdiriansyah4
 
proposal kewirausahaan
proposal kewirausahaan proposal kewirausahaan
proposal kewirausahaan
Radna Vilusa
 
Asuhan keperawatan istirahat & tidur
Asuhan keperawatan istirahat & tidurAsuhan keperawatan istirahat & tidur
Asuhan keperawatan istirahat & tidur
muhammad isra
 
Teori keperawatan virginia handerson
Teori keperawatan virginia handersonTeori keperawatan virginia handerson
Teori keperawatan virginia handerson
Rara Niken FA
 
Ppt usia dewasa keperawatan profesional
Ppt usia dewasa keperawatan profesionalPpt usia dewasa keperawatan profesional
Ppt usia dewasa keperawatan profesional
Rivani Aisyiah
 
J anstar ketikan.docx 111111
J anstar ketikan.docx 111111J anstar ketikan.docx 111111
J anstar ketikan.docx 111111
Aji Yasmin
 
TERAPI MODALITAS.pptx
TERAPI MODALITAS.pptxTERAPI MODALITAS.pptx
TERAPI MODALITAS.pptx
Rezal5
 

Similar to Rencana askep hipersensitivitas tipe iii (20)

Rotator cuff
Rotator cuffRotator cuff
Rotator cuff
 
Asuhan keperawatan keperawatan lansia dengan personal hygiene
Asuhan keperawatan keperawatan lansia dengan personal  hygieneAsuhan keperawatan keperawatan lansia dengan personal  hygiene
Asuhan keperawatan keperawatan lansia dengan personal hygiene
 
52183717 fraktur-servikal (1)
52183717 fraktur-servikal (1)52183717 fraktur-servikal (1)
52183717 fraktur-servikal (1)
 
TEORI_DAN_MODEL_KONSEP_KEPERAWATAN_ppt.ppt
TEORI_DAN_MODEL_KONSEP_KEPERAWATAN_ppt.pptTEORI_DAN_MODEL_KONSEP_KEPERAWATAN_ppt.ppt
TEORI_DAN_MODEL_KONSEP_KEPERAWATAN_ppt.ppt
 
proposal kewirausahaan
proposal kewirausahaan proposal kewirausahaan
proposal kewirausahaan
 
Asuhan keperawatan istirahat & tidur
Asuhan keperawatan istirahat & tidurAsuhan keperawatan istirahat & tidur
Asuhan keperawatan istirahat & tidur
 
Kebutuhan mekanika tubuh dan ambulasi
Kebutuhan mekanika tubuh dan ambulasiKebutuhan mekanika tubuh dan ambulasi
Kebutuhan mekanika tubuh dan ambulasi
 
Teori keperawatan virginia handerson
Teori keperawatan virginia handersonTeori keperawatan virginia handerson
Teori keperawatan virginia handerson
 
Makalah terapi okupasi
Makalah terapi okupasiMakalah terapi okupasi
Makalah terapi okupasi
 
Ppt usia dewasa keperawatan profesional
Ppt usia dewasa keperawatan profesionalPpt usia dewasa keperawatan profesional
Ppt usia dewasa keperawatan profesional
 
Intra mukular
Intra mukularIntra mukular
Intra mukular
 
Intra mukular
Intra mukularIntra mukular
Intra mukular
 
HNP - elin avika pratiwi.pptx
HNP - elin avika pratiwi.pptxHNP - elin avika pratiwi.pptx
HNP - elin avika pratiwi.pptx
 
Peran Perawat Pada Perawatan Paliatif.ppt
Peran Perawat Pada Perawatan Paliatif.pptPeran Perawat Pada Perawatan Paliatif.ppt
Peran Perawat Pada Perawatan Paliatif.ppt
 
Tinjauan teori ulkus
Tinjauan teori ulkusTinjauan teori ulkus
Tinjauan teori ulkus
 
J anstar ketikan.docx 111111
J anstar ketikan.docx 111111J anstar ketikan.docx 111111
J anstar ketikan.docx 111111
 
Panduan manajemen nyeri
Panduan manajemen nyeri Panduan manajemen nyeri
Panduan manajemen nyeri
 
TERAPI MODALITAS.pptx
TERAPI MODALITAS.pptxTERAPI MODALITAS.pptx
TERAPI MODALITAS.pptx
 
Model konsep dan teori keperawatan
Model konsep dan teori keperawatanModel konsep dan teori keperawatan
Model konsep dan teori keperawatan
 
Pelayanan fisioterapi (mapel) kel 4
Pelayanan fisioterapi (mapel) kel 4Pelayanan fisioterapi (mapel) kel 4
Pelayanan fisioterapi (mapel) kel 4
 

More from Operator Warnet Vast Raha

More from Operator Warnet Vast Raha (20)

Stiker kk bondan
Stiker kk bondanStiker kk bondan
Stiker kk bondan
 
Proposal bantuan sepak bola
Proposal bantuan sepak bolaProposal bantuan sepak bola
Proposal bantuan sepak bola
 
Surat pernyataan nusantara sehat
Surat pernyataan nusantara sehatSurat pernyataan nusantara sehat
Surat pernyataan nusantara sehat
 
Surat pernyataan nusantara sehat fajar
Surat pernyataan nusantara sehat fajarSurat pernyataan nusantara sehat fajar
Surat pernyataan nusantara sehat fajar
 
Halaman sampul target
Halaman sampul targetHalaman sampul target
Halaman sampul target
 
Makalah seni kriya korea
Makalah seni kriya koreaMakalah seni kriya korea
Makalah seni kriya korea
 
Makalah makromolekul
Makalah makromolekulMakalah makromolekul
Makalah makromolekul
 
126895843 makalah-makromolekul
126895843 makalah-makromolekul126895843 makalah-makromolekul
126895843 makalah-makromolekul
 
Kafer akbid paramata
Kafer akbid paramataKafer akbid paramata
Kafer akbid paramata
 
Perilaku organisasi
Perilaku organisasiPerilaku organisasi
Perilaku organisasi
 
Mata pelajaran seni budaya
Mata pelajaran seni budayaMata pelajaran seni budaya
Mata pelajaran seni budaya
 
Lingkungan hidup
Lingkungan hidupLingkungan hidup
Lingkungan hidup
 
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga penggantiPermohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
 
Odher scout community
Odher scout communityOdher scout community
Odher scout community
 
Surat izin keramaian
Surat izin keramaianSurat izin keramaian
Surat izin keramaian
 
Makalah keganasan
Makalah keganasanMakalah keganasan
Makalah keganasan
 
Perilaku organisasi
Perilaku organisasiPerilaku organisasi
Perilaku organisasi
 
Makalah penyakit genetika
Makalah penyakit genetikaMakalah penyakit genetika
Makalah penyakit genetika
 
Undangan kecamatan lasalepa
Undangan kecamatan lasalepaUndangan kecamatan lasalepa
Undangan kecamatan lasalepa
 
Bukti registrasi pajak
Bukti registrasi pajakBukti registrasi pajak
Bukti registrasi pajak
 

Rencana askep hipersensitivitas tipe iii

  • 1. D. RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN DIAGNOSA INTERVENSI KEPERAWATAN KEPERAWTAN 1. Nyeri berhubungan 1. Selidiki keluhan nyeri, catat lokasi dengan dan insensitas (skala 0-10) catat faktor-faktor yang mempercepat dan tanda-tanda rasa sakit nonverbal. 2. Berikan matras/kasur keras, bantal kecil. Tinggikan linen tempat tidur sesuai dengan kebutuhan. 3. Biarkan pasien mengambil posisi yang nyaman pada waktu tidur atau duduk di kursi. Tingkatkan istrahat di tempat tidur sesuai indikasi. 4. Tempatkan/pantau pengguanaan bantal, karung pasir, bebat, brace. 5. Doeong untuk sering mengubah posisi. Bantu pasien untuk bergerak di tempat tidur, sokong sendi yang sakit diatas dan di bawah, hindari gerakan yang menyentak. 6. Anjurkan pasien untuk mandi air hangat atau mandi pancuran pada waktu bangun dan//atau pada waktu tidur. Sediakan waslap hangat untuk mengompress sendidendi yang sakit beberapa kali sehari. 7. Berikan masase yang lembut. 8. Dorong penggunaan teknik manajemen stress, misalnya relaksasi progresif, sentuhan tterapeutik, biofeedback, 1. 2. 3. 4. TUJUAN DAN KRITERIA HASIL Menunjukan nyeri hilang/terkkontrol Terlihat rileks, dapat tidur/istrahat dan berpartisipasi dalam aktivitas sesuai kemampuan Mengikuti program farmakologis yang diresepkan Menggabungkan keterammpilan relaksasi dan aktivitas hiburan ke dalam pprogram kontrol nyeri. IMPLEMENTASI KEPERAWATAN EVALUASI
  • 2. visualisasi, pedoman imajinasi, hipnosis diri dan oengendalian napas. 9. Beri obat sebelum aktivitas/latihan yang direncanakan sesuai petunujuk. 10. Berikan obat-obat sesuai petunjuk : Asetilsalisilat (aspirin) NSAID lainnya misalnya; ibuprofen, naproksen, sulindak,piroksisam, fenoprofen. D-penisilamin Antasida 11. Berikan es atau kompress dingin jika dibutuhkan. 12. Pertahankan unit TENS jika digunakan 13. Siapkan intervensi operasi, misalnnya sinovektomi Mempertahankan fungsi 2. Kerusakan mobilitas 1. Evaluasi/ lanjutkan pemantauan 12. tingkat inflamasi/ rasa sakit pada posisi dengan tidak fisik berhungan sendi. hadirnya/pembatasan kontraktur dengan (R/ Tingkat aktivitas/ latihan 13. Mempertahankan tergantung dari perkembangan/ ataupun meningkatkan resolusi dari peoses inflamasi) kekuatan dan fungsi 2. Pertahankan istirahat tirah baring/ dari/danataukompensasi bagian duduk jika diperlukan jadwal tubuh aktivitas untuk memberikan 14. Mendemonstrasikan periode istirahat yang terus teknik/perilaku yang menerus dan tidur malam hari yang memungkinkan melakukan tidak terganmggu. aktivitas. (R/ Istirahat sistemik dianjurkan selama eksaserbasi akut dan seluruh fase penyakit yang penting untuk mencegah kelelahan mempertahankan kekuatan)
  • 3. 3. Bantu dengan rentang gerak aktif/pasif, demikiqan juga latihan resistif dan isometris jika memungkinkan. (R/ Mempertahankan/ meningkatkan fungsi sendi, kekuatan otot dan stamina umum. Catatan : latihan tidak adekuat menimbulkan kekakuan sendi, karenanya aktivitas yang berlebihan dapat merusak sendi) 4. Ubah posisi dengan sering dengan jumlah personel cukup. Demonstrasikan/ bantu tehnik pemindahan dan penggunaan bantuan mobilitas, mis, trapeze (R/ Menghilangkan tekanan pada jaringan dan meningkatkan sirkulasi. Memepermudah perawatan diri dan kemandirian pasien. Tehnik pemindahan yang tepat dapat mencegah robekan abrasi kulit) 5. Posisikan dengan bantal, kantung pasir, gulungan trokanter, bebat, brace. (R/ Meningkatkan stabilitas ( mengurangi resiko cidera ) dan memerptahankan posisi sendi yang diperlukan dan kesejajaran tubuh, mengurangi kontraktor) 6. Gunakan bantal kecil/tipis di bawah leher. (R/ Mencegah fleksi leher) 7. Dorong pasien mempertahankan postur tegak dan duduk tinggi, berdiri, dan berjalan. (R/ Memaksimalkan fungsi sendi dan mempertahankan mobilitas) 8. Berikan lingkungan yang aman, misalnya menaikkan kursi,
  • 4. menggunakan pegangan tangga pada toilet, penggunaan kursi roda. (R/ Menghindari cidera akibat kecelakaan/ jatuh) 9. Kolaborasi: konsul dengan fisoterapi. (R/ Berguna dalam memformulasikan program latihan/ aktivitas yang berdasarkan pada kebutuhan individual dan dalam mengidentifikasikan alat) 10. Kolaborasi: Berikan matras busa/ pengubah tekanan. (R/ Menurunkan tekanan pada jaringan yang mudah pecah untuk mengurangi risiko imobilitas) 11. Kolaborasi: berikan obat-obatan sesuai indikasi (steroid). (R/ Mungkin dibutuhkan untuk menekan sistem inflamasi akut) 3. Gangguan citra tubuh 1. Dorong pengungkapan mengenai 12. Mengungkappkan rasa percaya masalah tentang proses penyakit, diri dalam kemampuan untuk berhubungan dengan harapan masa depan. menghadapi penyakit, (R/Berikan kesempatan untuk perubahan pada gaya hidup, dan mengidentifikasi rasa takut/ kemungkinan keterbatasan. kesalahan konsep dan 13. Menyusun tujuan rencana menghadapinya secara langsung) realistis untuk masa depan. 2. Diskeusikan arti dari kehilangan/ perubahan pada pasien/orang terdekat. Memastikan bagaimana pandangaqn pribadi pasien dalam memfungsikan gaya hidup seharihari, termasuk aspek-aspek seksual. (R/Mengidentifikasi bagaimana penyakit mempengaruhi persepsi diri dan interaksi dengan orang lain akan menentukan kebutuhan terhadap intervensi/ konseling lebih lanjut) 3. Diskusikan persepsi pasienmengenai bagaimana orang
  • 5. 4. 5. 6. 7. 8. 9. terdekat menerima keterbatasan. (R/ Isyarat verbal/non verbal orang terdekat dapat mempunyai pengaruh mayor pada bagaimana pasien memandang dirinya sendiri) Akui dan terima perasaan berduka, bermusuhan, ketergantungan. (R/ Nyeri konstan akan melelahkan, dan perasaan marah dan bermusuhan umum terjadi) Perhatikan perilaku menarik diri, penggunaan menyangkal atau terlalu memperhatikan perubahan. (R/ Dapat menunjukkan emosional ataupun metode koping maladaptive, membutuhkan intervensi lebih lanjut) Susun batasan pada perilaku mal adaptif. Bantu pasien untuk mengidentifikasi perilaku positif yang dapat membantu koping. (R/ Membantu pasien untuk mempertahankan kontrol diri, yang dapat meningkatkan perasaan harga diri) Ikut sertakan pasien dalam merencanakan perawatan dan membuat jadwal aktivitas. (R/Meningkatkan perasaan harga diri, mendorong kemandirian, dan mendorong berpartisipasi dalam terapi) Bantu dalam kebutuhan perawatan yang diperlukan. (R/ Mempertahankan penampilan yang dapat meningkatkan citra diri) Berikan bantuan positif bila perlu. (R/ Memungkinkan pasien untuk merasa senang terhadap dirinya sendiri. Menguatkan perilaku positif. Meningkatkan rasa percaya
  • 6. diri) 10. Kolaborasi: Rujuk pada konseling psikiatri, mis: perawat spesialis psikiatri, psikolog. (R/ Pasien/orang terdekat mungkin membutuhkan dukungan selama berhadapan dengan proses jangka panjang/ ketidakmampuan) 11. Kolaborasi: Berikan obat-obatan sesuai petunjuk, mis; anti ansietas dan obat-obatan peningkat alam perasaan. (R/ Mungkin dibutuhkan pada sat munculnya depresi hebat sampai pasien mengembangkan kemapuan koping yang lebih efektif) aktivitas 4. Kurangnya perawatan 1. Diskusikan tingkat fungsi umum 7. Melaksanakan (0-4) sebelum timbul awitan/ perawatan diri pada tingkat diri berhubungan eksaserbasi penyakit dan potensial yang konsisten dengan dengan perubahan yang sekarang kemampuan individual. diantisipasi. 8. Mendemonstrasikan perubahan (R/ Mungkin dapat melanjutkan teknik/gaya hidup untuk aktivitas umum dengan melakukan memenuhi kebutuhan adaptasi yang diperlukan pada perawatan diri. keterbatasan saat ini). 9. Mengidentifikasi sumber2. Pertakhankan mobilitas, kontrol sumber pribadi/komunitas yang terhadap nyeri dan program latihan. dapat memenuhi kebutuhan (R/ Mendukung kemandirian perawatan diri. fisik/emosional). 3. Kaji hambatan terhadap partisipasi dalam perawatan diri. Identifikasi /rencana untuk modifikasi lingkungan. (R/ Menyiapkan untuk meningkatkan kemandirian, yang akan meningkatkan harga diri). 4. Kolaborasi: Konsul dengan ahli terapi okupasi. (R/ Berguna untuk menentukan alat bantu untuk memenuhi kebutuhan individual. Mis; memasang
  • 7. 5. 6. 5. Kurang pengetahuan 1. berhubungan dengan 2. 3. 4. kancing, menggunakan alat bantu memakai sepatu, menggantungkan pegangan untuk mandi pancuran). Kolaborasi: Atur evaluasi kesehatan di rumah sebelum pemulangan dengan evaluasi setelahnya. (R/ Mengidentifikasi masalahmasalah yang mungkin dihadapi karena tingkat kemampuan aktual). Kolaborasi : atur konsul dengan lembaga lainnya, mis: pelayanan perawatan rumah, ahli nutrisi. (R/s Mungkin membutuhkan berbagai bantuan tambahan untuk persiapan situasi di rumah). Tinjau proses penyakit, prognosis, 17. Menunjukan pemahaman dan harapan masa depan. tentang kondisi/prognosis (R/ Memberikan pengetahuan perawatan. dimana pasien dapat membuat 18. Mengembangan rencana untuk pilihan berdasarkan informasi). perawatan diri, termasuk Diskusikan kebiasaan pasien dalam modifikasi gaya hidup yang penatalaksanaan proses sakit konsisten dengan mobilitas melalui diet,obat-obatan, dan dan/atau pembatasan aktivitas. program diet seimbang, l;atihan dan istirahat. (R/ Tujuan kontrol penyakit adalah untuk menekan inflamasi sendiri/ jaringan lain untuk mempertahankan fungsi sendi dan mencegah deformitas). Bantu dalam merencanakan jadwal aktivitas terintegrasi yang realistis,istirahat, perawatan pribadi, pemberian obat-obatan, terapi fisik, dan manajemen stres. (R/ Memberikan struktur dan mengurangi ansietas pada waktu menangani proses penyakit kronis kompleks). Tekankan pentingnya melanjutkan
  • 8. 5. 6. 7. 8. 9. manajemen farmakoterapeutik. (R/ Keuntungan dari terapi obatobatan tergantung pada ketepatan dosis). Anjurkan mencerna obat-obatan dengan makanan, susu, atau antasida pada waktu tidur. (R/ Membatasi irigasi gaster, pengurangan nyeri pada HS akan meningkatkan tidur dan m,engurangi kekakuan di pagi hari). Identifikasi efek samping obatobatan yang merugikan, mis: tinitus, perdarahan gastrointestinal, dan ruam purpuruik. (R/ Memperpanjang dan memaksimalkan dosis aspirin dapat mengakibatkan takar lajak. Tinitus umumnya mengindikasikan kadar terapeutik darah yang tinggi). Tekankan pentingnya membaca label produk dan mengurangi penggunaan obat-obat yang dijual bebas tanpa persetujuan dokter. (R/ Banyak produk mengandung salisilat tersembunyi yang dapat meningkatkan risiko takar layak obat/ efek samping yang berbahaya). Tinjau pentingnya diet yang seimbang dengan makanan yang banyak mengandung vitamin, protein dan zat besi. (R/ Meningkatkan perasaan sehat umum dan perbaikan jaringan). Dorong pasien obesitas untuk menurunkan berat badan dan berikan informasi penurunan berat badan sesuai kebutuhan. (R/ Pengurangan berat badan akan
  • 9. mengurangi tekanan pada sendi, terutama pinggul, lutut, pergelangan kaki, telapak kaki. 10. Berikan informasi mengenai alat bantu. (R/ Mengurangi paksaan untuk menggunakan sendi dan memungkinkan individu untuk ikut serta secara lebih nyaman dalam aktivitas yang dibutuhkan). 11. Diskusikan tekinik menghemat energi, mis: duduk daripada berdiri untuk mempersiapkan makanan dan mandi. (R/ Mencegah kepenatan, memberikan kemudahan perawatan diri, dan kemandirian). 12. Dorong mempertahankan posisi tubuh yang benar baik pada sat istirahat maupun pada waktu melakukan aktivitas, misalnya menjaga agar sendi tetap meregang , tidak fleksi, menggunakan bebat untuk periode yang ditentukan, menempatkan tangan dekat pada pusat tubuh selama menggunakan, dan bergeser daripada mengangkat benda jika memungkinkan. (R: mekanika tubuh yang baik harus menjadi bagian dari gaya hidup pasien untuk mengurangi tekanan sendi dan nyeri ). 13. Tinjau perlunya inspeksi sering pada kulit dan perawatan kulit lainnya dibawah bebat, gips, alat penyokong. Tunjukkan pemberian bantalan yang tepat. (R: mengurangi resiko iritasi/ kerusakan kulit. 14. Diskusikan pentingnya obat obatan lanjutan/ pemeriksaan
  • 10. laboratorium, mis: LED, Kadar salisilat, PT. (R; Terapi obat obatan membutuhkan pengkajian/ perbaikan yang terus menerus untuk menjamin efek optimal dan mencegah takar lajak, efek samping yang berbahaya. 15. Berikan konseling seksual sesuai kebutuhan. (R: Informasi mengenai posisiposisi yang berbeda dan tehnik atau pilihan lain untuk pemenuhan seksual mungkin dapat meningkatkan hubungan pribadi dan perasaan harga diri/ percaya diri.). 16. Identifikasi sumber-sumber komunitas, mis: yayasan arthritis ( bila ada). (R: bantuan/ dukungan dari oranmg lain untuk meningkatkan pemulihan maksimal). 1. Mempertahankan keamnan, 6. Resiko kerusakan 1. Kaji tingkat fungsi fisik. (R/ Mengidentifikasi bantuan/ lingkunagan yang penatalaksanaan dukungan yang diperlukan) meningkatkan pertumbuhan pemeliharaan rumah 2. Evaluasi lingkungan untuk 2. Mendemonstrasikan berhubungan dengan mengkaji kemampuan dalam pengguanaan sumber-sumber perawatan untuk diri sendiri. yang efektif dan tepat. (R/ Menentukan kemungkinan susunan yang ada/ perubahan susunan rumah untuk memenuhi kebutuhan individu). 19. Tentukan sumber-sumber finansial untuk memenuhi kebutuhan situasi individual. Identifikasi sistem pendukung yang tersedia untuk pasien, mis: membagi tugas-tugas rumah tangga antara anggota keluarga. (R/ Menjamin bahwa kebutuhan
  • 11. akan dipenuhi secara terusmenerus). 20. Identifikasi untuk peralatan yang diperlukan, mis: lift, peninggian dudukan toilet. (R/ Memberikan kesempatan untuk mendapatkan peralatan sebelum pulang). 21. Kolaborasi: Koordinasikan evaluasi di rumah dengan ahli terapi okupasi. (R/ Bermanfaat untuk mengidentifikasi peralatan, caracara untuk mengubah tugas-tugas untuk mengubah tugas-tugas untuk mempertahankan kemandirian). 22. Kolaborasi: Identifikasi sumbersumber komunitas, mis: pelayanan pembantu rumah tangga bila ada. (R/ Memberikan kemudahan berpindah pada/mendukung kontinuitas dalam situasi rumah). 7. Resiko cerdera berhubungan dengan E. PENYIMPANGAN KDM HIPERSENSITIVITAS TIPE III (ARTRHITIS REUMATOID)