1. D. RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN
DIAGNOSA
INTERVENSI KEPERAWATAN
KEPERAWTAN
1. Nyeri
berhubungan 1. Selidiki keluhan nyeri, catat lokasi
dengan
dan insensitas (skala 0-10) catat
faktor-faktor yang mempercepat
dan
tanda-tanda
rasa
sakit
nonverbal.
2. Berikan matras/kasur keras, bantal
kecil. Tinggikan linen tempat tidur
sesuai dengan kebutuhan.
3. Biarkan pasien mengambil posisi
yang nyaman pada waktu tidur atau
duduk di kursi. Tingkatkan istrahat
di tempat tidur sesuai indikasi.
4. Tempatkan/pantau
pengguanaan
bantal, karung pasir, bebat, brace.
5. Doeong untuk sering mengubah
posisi. Bantu pasien untuk bergerak
di tempat tidur, sokong sendi yang
sakit diatas dan di bawah, hindari
gerakan yang menyentak.
6. Anjurkan pasien untuk mandi air
hangat atau mandi pancuran pada
waktu bangun dan//atau pada
waktu tidur. Sediakan waslap
hangat untuk mengompress sendidendi yang sakit beberapa kali
sehari.
7. Berikan masase yang lembut.
8. Dorong
penggunaan
teknik
manajemen
stress,
misalnya
relaksasi
progresif,
sentuhan
tterapeutik,
biofeedback,
1.
2.
3.
4.
TUJUAN DAN KRITERIA
HASIL
Menunjukan
nyeri
hilang/terkkontrol
Terlihat
rileks,
dapat
tidur/istrahat dan berpartisipasi
dalam
aktivitas
sesuai
kemampuan
Mengikuti
program
farmakologis yang diresepkan
Menggabungkan
keterammpilan relaksasi dan
aktivitas hiburan ke dalam
pprogram kontrol nyeri.
IMPLEMENTASI
KEPERAWATAN
EVALUASI
2. visualisasi, pedoman imajinasi,
hipnosis diri dan oengendalian
napas.
9. Beri obat sebelum aktivitas/latihan
yang
direncanakan
sesuai
petunujuk.
10. Berikan obat-obat sesuai petunjuk :
Asetilsalisilat (aspirin)
NSAID
lainnya
misalnya;
ibuprofen,
naproksen,
sulindak,piroksisam, fenoprofen.
D-penisilamin
Antasida
11. Berikan es atau kompress dingin
jika dibutuhkan.
12. Pertahankan unit TENS jika
digunakan
13. Siapkan
intervensi
operasi,
misalnnya sinovektomi
Mempertahankan fungsi
2. Kerusakan mobilitas 1. Evaluasi/ lanjutkan pemantauan 12.
tingkat inflamasi/ rasa sakit pada
posisi
dengan
tidak
fisik
berhungan
sendi.
hadirnya/pembatasan kontraktur
dengan
(R/ Tingkat aktivitas/ latihan 13.
Mempertahankan
tergantung dari perkembangan/
ataupun
meningkatkan
resolusi dari peoses inflamasi)
kekuatan
dan
fungsi
2. Pertahankan istirahat tirah baring/
dari/danataukompensasi bagian
duduk jika diperlukan jadwal
tubuh
aktivitas
untuk
memberikan 14.
Mendemonstrasikan
periode istirahat yang terus
teknik/perilaku
yang
menerus dan tidur malam hari yang
memungkinkan
melakukan
tidak terganmggu.
aktivitas.
(R/ Istirahat sistemik dianjurkan
selama eksaserbasi akut dan
seluruh fase penyakit yang penting
untuk
mencegah
kelelahan
mempertahankan kekuatan)
3. 3. Bantu dengan rentang gerak
aktif/pasif, demikiqan juga latihan
resistif
dan
isometris
jika
memungkinkan.
(R/
Mempertahankan/
meningkatkan
fungsi
sendi,
kekuatan otot dan stamina umum.
Catatan : latihan tidak adekuat
menimbulkan kekakuan sendi,
karenanya
aktivitas
yang
berlebihan dapat merusak sendi)
4. Ubah posisi dengan sering dengan
jumlah
personel
cukup.
Demonstrasikan/ bantu tehnik
pemindahan
dan
penggunaan
bantuan mobilitas, mis, trapeze (R/
Menghilangkan
tekanan
pada
jaringan
dan
meningkatkan
sirkulasi.
Memepermudah
perawatan diri dan kemandirian
pasien. Tehnik pemindahan yang
tepat dapat mencegah robekan
abrasi kulit)
5. Posisikan dengan bantal, kantung
pasir, gulungan trokanter, bebat,
brace.
(R/ Meningkatkan stabilitas (
mengurangi resiko cidera ) dan
memerptahankan posisi sendi yang
diperlukan dan kesejajaran tubuh,
mengurangi kontraktor)
6. Gunakan bantal kecil/tipis di
bawah leher.
(R/ Mencegah fleksi leher)
7. Dorong pasien mempertahankan
postur tegak dan duduk tinggi,
berdiri, dan berjalan.
(R/ Memaksimalkan fungsi sendi
dan mempertahankan mobilitas)
8. Berikan lingkungan yang aman,
misalnya
menaikkan
kursi,
4. menggunakan pegangan tangga
pada toilet, penggunaan kursi roda.
(R/ Menghindari cidera akibat
kecelakaan/ jatuh)
9. Kolaborasi:
konsul
dengan
fisoterapi.
(R/
Berguna
dalam
memformulasikan program latihan/
aktivitas yang berdasarkan pada
kebutuhan individual dan dalam
mengidentifikasikan alat)
10. Kolaborasi: Berikan matras busa/
pengubah tekanan.
(R/ Menurunkan tekanan pada
jaringan yang mudah pecah untuk
mengurangi risiko imobilitas)
11. Kolaborasi: berikan obat-obatan
sesuai indikasi (steroid).
(R/ Mungkin dibutuhkan untuk
menekan sistem inflamasi akut)
3. Gangguan citra tubuh 1. Dorong pengungkapan mengenai 12. Mengungkappkan rasa percaya
masalah tentang proses penyakit,
diri dalam kemampuan untuk
berhubungan dengan
harapan masa depan.
menghadapi
penyakit,
(R/Berikan kesempatan untuk
perubahan pada gaya hidup, dan
mengidentifikasi
rasa
takut/
kemungkinan keterbatasan.
kesalahan
konsep
dan 13. Menyusun
tujuan
rencana
menghadapinya secara langsung)
realistis untuk masa depan.
2. Diskeusikan arti dari kehilangan/
perubahan
pada
pasien/orang
terdekat. Memastikan bagaimana
pandangaqn pribadi pasien dalam
memfungsikan gaya hidup seharihari, termasuk aspek-aspek seksual.
(R/Mengidentifikasi
bagaimana
penyakit mempengaruhi persepsi
diri dan interaksi dengan orang lain
akan
menentukan
kebutuhan
terhadap intervensi/ konseling lebih
lanjut)
3. Diskusikan
persepsi
pasienmengenai bagaimana orang
5. 4.
5.
6.
7.
8.
9.
terdekat menerima keterbatasan.
(R/ Isyarat verbal/non verbal orang
terdekat
dapat
mempunyai
pengaruh mayor pada bagaimana
pasien memandang dirinya sendiri)
Akui dan terima perasaan berduka,
bermusuhan, ketergantungan.
(R/
Nyeri
konstan
akan
melelahkan, dan perasaan marah
dan bermusuhan umum terjadi)
Perhatikan perilaku menarik diri,
penggunaan menyangkal
atau
terlalu memperhatikan perubahan.
(R/ Dapat menunjukkan emosional
ataupun
metode
koping
maladaptive,
membutuhkan
intervensi lebih lanjut)
Susun batasan pada perilaku mal
adaptif. Bantu pasien untuk
mengidentifikasi perilaku positif
yang dapat membantu koping.
(R/ Membantu pasien untuk
mempertahankan kontrol diri, yang
dapat meningkatkan perasaan harga
diri)
Ikut sertakan pasien dalam
merencanakan
perawatan
dan
membuat
jadwal
aktivitas.
(R/Meningkatkan perasaan harga
diri, mendorong kemandirian, dan
mendorong berpartisipasi dalam
terapi)
Bantu dalam kebutuhan perawatan
yang diperlukan.
(R/ Mempertahankan penampilan
yang dapat meningkatkan citra diri)
Berikan bantuan positif bila perlu.
(R/ Memungkinkan pasien untuk
merasa senang terhadap dirinya
sendiri.
Menguatkan
perilaku
positif. Meningkatkan rasa percaya
6. diri)
10. Kolaborasi: Rujuk pada konseling
psikiatri, mis: perawat spesialis
psikiatri, psikolog.
(R/ Pasien/orang terdekat mungkin
membutuhkan dukungan selama
berhadapan dengan proses jangka
panjang/ ketidakmampuan)
11. Kolaborasi: Berikan obat-obatan
sesuai petunjuk, mis; anti ansietas
dan obat-obatan peningkat alam
perasaan.
(R/ Mungkin dibutuhkan pada sat
munculnya depresi hebat sampai
pasien mengembangkan kemapuan
koping yang lebih efektif)
aktivitas
4. Kurangnya perawatan 1. Diskusikan tingkat fungsi umum 7. Melaksanakan
(0-4) sebelum timbul awitan/
perawatan diri pada tingkat
diri
berhubungan
eksaserbasi penyakit dan potensial
yang
konsisten
dengan
dengan
perubahan
yang
sekarang
kemampuan individual.
diantisipasi.
8. Mendemonstrasikan perubahan
(R/ Mungkin dapat melanjutkan
teknik/gaya
hidup
untuk
aktivitas umum dengan melakukan
memenuhi
kebutuhan
adaptasi yang diperlukan pada
perawatan diri.
keterbatasan saat ini).
9. Mengidentifikasi
sumber2. Pertakhankan mobilitas, kontrol
sumber pribadi/komunitas yang
terhadap nyeri dan program latihan.
dapat memenuhi kebutuhan
(R/
Mendukung
kemandirian
perawatan diri.
fisik/emosional).
3. Kaji hambatan terhadap partisipasi
dalam perawatan diri. Identifikasi
/rencana
untuk
modifikasi
lingkungan.
(R/
Menyiapkan
untuk
meningkatkan kemandirian, yang
akan meningkatkan harga diri).
4. Kolaborasi: Konsul dengan ahli
terapi okupasi.
(R/ Berguna untuk menentukan alat
bantu untuk memenuhi kebutuhan
individual.
Mis;
memasang
7. 5.
6.
5. Kurang pengetahuan 1.
berhubungan dengan
2.
3.
4.
kancing, menggunakan alat bantu
memakai sepatu, menggantungkan
pegangan untuk mandi pancuran).
Kolaborasi:
Atur
evaluasi
kesehatan di rumah sebelum
pemulangan
dengan
evaluasi
setelahnya.
(R/ Mengidentifikasi masalahmasalah yang mungkin dihadapi
karena tingkat kemampuan aktual).
Kolaborasi : atur konsul dengan
lembaga lainnya, mis: pelayanan
perawatan rumah, ahli nutrisi.
(R/s
Mungkin
membutuhkan
berbagai bantuan tambahan untuk
persiapan situasi di rumah).
Tinjau proses penyakit, prognosis, 17. Menunjukan
pemahaman
dan harapan masa depan.
tentang
kondisi/prognosis
(R/ Memberikan pengetahuan
perawatan.
dimana pasien dapat membuat 18. Mengembangan rencana untuk
pilihan berdasarkan informasi).
perawatan
diri,
termasuk
Diskusikan kebiasaan pasien dalam
modifikasi gaya hidup yang
penatalaksanaan
proses
sakit
konsisten dengan mobilitas
melalui
diet,obat-obatan,
dan
dan/atau pembatasan aktivitas.
program diet seimbang, l;atihan
dan istirahat.
(R/ Tujuan kontrol penyakit adalah
untuk menekan inflamasi sendiri/
jaringan
lain
untuk
mempertahankan fungsi sendi dan
mencegah deformitas).
Bantu dalam merencanakan jadwal
aktivitas
terintegrasi
yang
realistis,istirahat,
perawatan
pribadi, pemberian obat-obatan,
terapi fisik, dan manajemen stres.
(R/ Memberikan struktur dan
mengurangi ansietas pada waktu
menangani proses penyakit kronis
kompleks).
Tekankan pentingnya melanjutkan
8. 5.
6.
7.
8.
9.
manajemen farmakoterapeutik.
(R/ Keuntungan dari terapi obatobatan tergantung pada ketepatan
dosis).
Anjurkan mencerna obat-obatan
dengan makanan, susu, atau
antasida pada waktu tidur.
(R/ Membatasi irigasi gaster,
pengurangan nyeri pada HS akan
meningkatkan
tidur
dan
m,engurangi kekakuan di pagi
hari).
Identifikasi efek samping obatobatan yang merugikan, mis:
tinitus, perdarahan gastrointestinal,
dan ruam purpuruik.
(R/
Memperpanjang
dan
memaksimalkan dosis aspirin dapat
mengakibatkan takar lajak. Tinitus
umumnya mengindikasikan kadar
terapeutik darah yang tinggi).
Tekankan pentingnya membaca
label produk dan mengurangi
penggunaan obat-obat yang dijual
bebas tanpa persetujuan dokter.
(R/ Banyak produk mengandung
salisilat tersembunyi yang dapat
meningkatkan risiko takar layak
obat/
efek
samping
yang
berbahaya).
Tinjau pentingnya diet yang
seimbang dengan makanan yang
banyak
mengandung vitamin,
protein dan zat besi. (R/
Meningkatkan
perasaan
sehat
umum dan perbaikan jaringan).
Dorong pasien obesitas untuk
menurunkan berat badan dan
berikan informasi penurunan berat
badan sesuai kebutuhan. (R/
Pengurangan berat badan akan
9. mengurangi tekanan pada sendi,
terutama
pinggul,
lutut,
pergelangan kaki, telapak kaki.
10. Berikan informasi mengenai alat
bantu.
(R/ Mengurangi paksaan untuk
menggunakan
sendi
dan
memungkinkan individu untuk ikut
serta secara lebih nyaman dalam
aktivitas yang dibutuhkan).
11. Diskusikan tekinik menghemat
energi, mis: duduk daripada berdiri
untuk mempersiapkan makanan
dan mandi.
(R/
Mencegah
kepenatan,
memberikan kemudahan perawatan
diri, dan kemandirian).
12. Dorong mempertahankan posisi
tubuh yang benar baik pada sat
istirahat maupun pada waktu
melakukan aktivitas, misalnya
menjaga agar sendi tetap meregang
, tidak fleksi, menggunakan bebat
untuk periode yang ditentukan,
menempatkan tangan dekat pada
pusat tubuh selama menggunakan,
dan bergeser daripada mengangkat
benda jika memungkinkan.
(R: mekanika tubuh yang baik
harus menjadi bagian dari gaya
hidup pasien untuk mengurangi
tekanan sendi dan nyeri ).
13. Tinjau perlunya inspeksi sering
pada kulit dan perawatan kulit
lainnya dibawah bebat, gips, alat
penyokong. Tunjukkan pemberian
bantalan
yang
tepat.
(R:
mengurangi
resiko
iritasi/
kerusakan kulit.
14. Diskusikan pentingnya obat obatan
lanjutan/
pemeriksaan
10. laboratorium, mis: LED, Kadar
salisilat, PT.
(R;
Terapi
obat
obatan
membutuhkan
pengkajian/
perbaikan yang terus menerus
untuk menjamin efek optimal dan
mencegah takar lajak, efek
samping yang berbahaya.
15. Berikan konseling seksual sesuai
kebutuhan.
(R: Informasi mengenai posisiposisi yang berbeda dan tehnik atau
pilihan lain untuk pemenuhan
seksual
mungkin
dapat
meningkatkan hubungan pribadi
dan perasaan harga diri/ percaya
diri.).
16. Identifikasi
sumber-sumber
komunitas, mis: yayasan arthritis (
bila ada).
(R: bantuan/ dukungan dari
oranmg lain untuk meningkatkan
pemulihan maksimal).
1. Mempertahankan
keamnan,
6. Resiko
kerusakan 1. Kaji tingkat fungsi fisik.
(R/ Mengidentifikasi bantuan/
lingkunagan
yang
penatalaksanaan
dukungan yang diperlukan)
meningkatkan pertumbuhan
pemeliharaan rumah
2. Evaluasi
lingkungan
untuk 2. Mendemonstrasikan
berhubungan dengan
mengkaji
kemampuan
dalam
pengguanaan sumber-sumber
perawatan untuk diri sendiri.
yang efektif dan tepat.
(R/ Menentukan kemungkinan
susunan yang ada/ perubahan
susunan rumah untuk memenuhi
kebutuhan individu).
19. Tentukan sumber-sumber finansial
untuk memenuhi kebutuhan situasi
individual. Identifikasi sistem
pendukung yang tersedia untuk
pasien, mis: membagi tugas-tugas
rumah tangga antara anggota
keluarga.
(R/ Menjamin bahwa kebutuhan
11. akan dipenuhi secara terusmenerus).
20. Identifikasi untuk peralatan yang
diperlukan, mis: lift, peninggian
dudukan toilet.
(R/ Memberikan kesempatan untuk
mendapatkan peralatan sebelum
pulang).
21. Kolaborasi: Koordinasikan evaluasi
di rumah dengan ahli terapi
okupasi.
(R/
Bermanfaat
untuk
mengidentifikasi peralatan, caracara untuk mengubah tugas-tugas
untuk mengubah tugas-tugas untuk
mempertahankan kemandirian).
22. Kolaborasi: Identifikasi sumbersumber komunitas, mis: pelayanan
pembantu rumah tangga bila ada.
(R/
Memberikan
kemudahan
berpindah
pada/mendukung
kontinuitas dalam situasi rumah).
7. Resiko
cerdera
berhubungan dengan
E. PENYIMPANGAN KDM HIPERSENSITIVITAS TIPE III (ARTRHITIS REUMATOID)