Dokumen tersebut membahas tentang industri kreatif di Indonesia. Secara singkat, industri kreatif di Indonesia memberikan kontribusi sekitar 5,67% terhadap PDB Indonesia pada tahun 2006 dan sektor fesyen memberikan kontribusi terbesar yaitu sebesar Rp46 triliun."
4. Industri Kreatif
• Industri yang unsur utamanya adalah kreativitas,
keahlian dan talenta yang berpotensi meningkatkan
kesejahteraan melalui penawaran kreasi intelektual.
• Industri kreatif terdiri dari penyediaan produk kreatif
langsung kepada pelanggan dan pendukung penciptaan
nilai kreatif pada sektor lain yang secara tidak langsung
berhubungan dengan pelanggan.
• Produk kreatif mempunyai ciri-ciri: siklus hidup yang
singkat, risiko tinggi, margin yang tinggi,
keanekaragaman tinggi, persaingan tinggi, dan mudah
ditiru.
4
5. Jenis Industri Kreatif
INDUSTRI KREATIF
Produk Kreatif
Langsung Ke Pelanggan:
• Film
• Musik
• Permainan
• Media
• Pertunjukan
Jasa Kreatif ke
Industri Lainnya: desain,
periklanan, arsitektur,
dll.
Pelanggan
Produk dengan
Unsur Kreatif:
pariwisata, otomotif,
alas kaki, dll.
5
7. Asal-usul Istilah Industri Kreatif
• Istilah “industri kreatif” pertama kali digunakan oleh
Partai Buruh Inggris pada tahun 1997.
• Analisis pertama dari dampak ekonomi yang ditimbulkan
sektor kreatif di Inggris dilakukan tahun 1998 oleh
Departemen Kebudayaan, Media, dan Olah Raga Inggris.
• Industri kreatif Inggris ini menyumbang sekitar 7,9
persen penerimaan nasionalnya atau £ 76,6 milyar pada
tahun 2000.
• Pemerintah Inggris menetapkan 13 sektor usaha yang
tergolong sebagai industri kreatif, yakni (1) periklanan,
(2) kesenian dan barang antik, (3) kerajinan tangan, (4)
desain, (5) tata busana, (6) film dan video, (7) perangkat
lunak hiburan interaktif, (8) musik, (9) seni pertunjukan,
(10) penerbitan, (11) jasa komputer, (12) televisi, dan
(13) radio.
7
Sumber: UK Creative Industries Fact File
8. Sektor Industri Kreatif di Hong Kong
1. Periklanan (advertising)
2. Arsitektur (architecture)
3. Kesenian dan barang antik (art and antiques)
4. Komik (comics)
5. Desain (design)
6. Tata Busana (designer fashion)
7. Film (film)
8. Permainan komputer (game software)
9. Musik (music)
10. Seni Pertunjukan (performing arts)
11. Penerbitan (publishing)
12. Perangkat lunak dan jasa teknologi informasi (software and IT
services)
13. Televisi (television)
8
Sumber: http://www.tdctrade.com/econforum/tdc/tdc020902.htm
9. Lingkup Industri Kreatif (UNCTAD)
Bidang yang luas berkaitan dengan hubungan sub-sektor
yang berbeda mulai dari kriya seni tradisional sampai jasa
multi media
Seni Visual
Pengetahuan
Tradisional
Paintings, sculptures and
photograpy
Art crafts, festivals and
cultural activities
Sastra dan
Penerbitan
Books, newspapers
and periodicals
Industri
Kreatif
Desain
Architecture, interior objects,
fashion and jewellery
Animasi Digital
dan Multi-media
Software, videogames
and advertising
Musik
Concerts, CDs, tapes,
digitalized music
Seni Pertunjukan
Theatre, dance, opera,
puppetry, circus
Audio-Visuals
Broadcasting, cinema,
television, radio
Source: United Nations Conference on Trade
9
and Development (UNCTAD)
10. Ukuran Industri Kreatif Tahun 1999
Source: Howkins, John. 2001.
The Creative Economy.
London: Penguin Press. 10
11. Perbandingan Industri Kreatif di
Beberapa Negara
Pangsa PDB
Hong Kong
~ 2%
Pangsa Tenaga
Kerja
3,7%
New Zealand
3,1%
3,6%
Australia
3,3%
3,7%
United Kingdom
7,9%
4,1%
11
Sumber: http://www.tdctrade.com/econforum/tdc/tdc020902.htm
12. Kontribusi Industri Kreatif terhadap PDB
Negara-negara Amerika Latin
%PDB
3
2.5
2
1.5
1
0.5
0
Argentina
Brazil
Chile
Columbia
Peru
Uruguay Venezuela
12
Sumber: UNESCO
15. Industri Kreatif di Indonesia
• Depdag mencatat 14 cakupan bidang ekonomi kreatif:
(1) Jasa periklanan; (2) Arsitektur; (3) Seni rupa; (4)
Kerajinan; (5) Desain; (6) Mode (fashion); (7) Film; (8)
Musik; (9) Seni pertunjukan; (10) Penerbitan; (11) Riset
dan pengembangan; (12) Software; (13) TV dan Radio;
(14) Video game
• Industri Kreatif merupakan pilar utama dalam
mengembangkan sektor ekonomi kreatif yang
memberikan dampak yang positif bagi kehidupan
berbangsa dan bernegara.
15
16. Sektor Industri Kreatif menurut Mari Elka Pangestu
(Bisnis Indonesia, 24/10/2007)
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
Periklanan
Arsitektur
Pasar Seni dan Antik
Kerajinan
Desain
Desain Fesyen
Film, Video, dan Fotografi
Permainan Interaktif
Musik
Seni Pertunjukan
Penerbitan dan Percetakan
Jasa Komputer dan Piranti Lunak
Televisi dan Radio
Riset dan Pengembangan
16
17. Kelompok Industri Kreatif (1)
1.
Periklanan: kegiatan kreatif yang berkaitan dengan
kreasi dan produksi iklan, antara lain: riset pasar,
perencanaan komunikasi iklan, iklan luar ruang,
produksi material iklan, promosi, kampanye relasi
publik, tampilan iklan di media cetak dan elektronik.
2.
Arsitektur: kegiatan kreatif yang berkaitan dengan
cetak biru bangunan dan informasi produksi antara
lain: arsitektur taman, perencanaan kota, perencanaan
biaya konstruksi, konservasi bangunan warisan,
dokumentasi lelang, dll.
17
18. Kelompok Industri Kreatif (2)
3.
Pasar seni dan barang antik: kegiatan kreatif yang
berkaitan dengan kreasi dan perdagangan, pekerjaan,
produk antik dan hiasan melalui lelang, galeri, toko,
pasar swalayan, dan internet.
4.
Kerajinan: kegiatan kreatif yang berkaitan dengan
kreasi dan distribusi produk kerajinan antara lain
barang kerajinan yang terbuat dari: batu berharga,
aksesoris, pandai emas, perak, kayu, kaca, porselin,
kain, marmer, kapur, dan besi.
18
19. Kelompok Industri Kreatif (3)
5.
Desain: kegiatan kreatif yang terkait dengan kreasi
desain grafis, interior, produk, industri, pengemasan,
dan konsultasi identitas perusahaan.
6.
Desain Fesyen: kegiatan kreatif yang terkait dengan
kreasi desain pakaian, desain alas kaki, dan desain
aksesoris mode lainnya, produksi pakaian mode dan
aksesorisnya, konsultansi lini produk fesyen, serta
distribusi produk fesyen.
19
20. Kelompok Industri Kreatif (4)
7.
Video, Film dan Fotografi: kegiatan kreatif yang
terkait dengan kreasi produksi Video, film, dan jasa
fotografi, serta distribusi rekaman video,film. Termasuk
didalamnya penulisan skrip, dubbing film,
sinematografi, sinetron, dan eksibisi film.
8.
Permainan interaktif: kegiatan kreatif yang berkaitan
dengan kreasi, produksi, dan distribusi permainan
komputer dan video yang bersifat hiburan,
ketangkasan, dan edukasi.
20
21. Kelompok Industri Kreatif (5)
9.
Musik: kegiatan kreatif yang berkaitan dengan kreasi,
produksi, distribusi, dan ritel rekaman suara, hak cipta
rekaman, promosi musik, penulis lirik, pencipta lagu
atau musik, pertunjukan musik, penyanyi, dan
komposisi musik.
10. Seni Pertunjukan: kegiatan kreatif yang berkaitan
dengan usaha yang berkaitan dengan pengembangan
konten, produksi pertunjukan, pertunjukan balet, tarian
tradisional, tarian kontemporer, drama, musik
tradisional, musik teater, opera, termasuk tur musik
etnik, desain dan pembuatan busana pertunjukan, tata
panggung, dan tata pencahayaan.
21
22. Kelompok Industri Kreatif (6)
11. Penerbitan & Percetakan : kegiatan kreatif yang
terkait dengan dengan penulisan konten dan
penerbitan buku, jurnal, koran, majalah, tabloid, dan
konten digital serta kegiatan kantor berita.
12. Layanan Komputer & piranti lunak: kegiatan kreatif
yang terkait dengan pengembangan teknologi
informasi termasuk jasa layanan komputer,
pengembangan piranti lunak, integrasi sistem, desain
dan analisis sistem, desain arsitektur piranti lunak,
desain prasarana piranti lunak & piranti keras, serta
desain portal.
22
23. Kelompok Industri Kreatif (7)
13. Televisi & radio: kegiatan kreatif yang berkaitan
dengan usaha kreasi, produksi dan pengemasan,
penyiaran, dan transmisi televisi dan radio.
14. Riset & Pengembangan: kegiatan kreatif yang terkati
dengan usaha inovatif yang menawarkan penemuan
ilmu dan teknologi dan penerapan ilmu dan
pengetahuan tersebut untuk perbaikan produk dan
kreasi produk baru, proses baru, material baru, alat
baru, metode baru, dan teknologi baru yang dapat
memenuhi kebutuhan pasar.
23
24. Temuan Studi Kontribusi Ekonomi
Kreatif Indonesia (Mari Elka Pangestu)
• Industri kreatif Indonesia menyumbangkan sekitar 5,67% dari
PDB Indonesia pada tahun 2006
• Nilai tambah bruto sekitar 104,787 miliar rupiah
• Jumlah tenaga kerja 4.902.387 orang
• Tingkat partisipasi pekerja sebesar 5,14%
• Produktivitas tenaga kerja sebesar 21.775 ribu rupiah per
pekerja
• Nilai ekspor sekitar 81.428 miliar rupiah
• Pertumbuhan ekspor sebesar 4,67%
• Persentase ekspor terhadap ekspor nasional sebesar 9,13%.
• Jumlah perusahaan sekitar 2.188.815
• Pertumbuhan jumlah perusahaan sebesar 12,38%
• Pesentase jumlah perusahaan terhadap total perusahaan
adalah 5,17%
24
25. Nilai Tambah Ekonomi Industri
Kreatif Indonesia Tahun 2006
1. FESYEN
: Rp 46 triliun (44,18%)
2. KERAJINAN
: Rp 29 triliun (27,72%)
3. PERIKLANAN
: Rp 7 triliun (6,82%)
4. TELEVISI DAN RADIO
5. ARSITEKTUR
6. MUSIK
7. PERCETAKAN DAN PENERBITAN
8. DESAIN
9. PASAR SENI DAN BARANG ANTIK
10. JASA KOMPUTER DAN PIRANTI LUNAK
11. FILM & VIDEO
12. RISET DAN PENGEMBANGAN
13. HIBURAN INTERAKTIF
14. SENI PERTUNJUKAN
25
26. Perbandingan Kontribusi PDB
Dengan Sektor Lain Tahun 2006
Persentase Kontribusi PDB atas Dasar Harga Berlaku Menurut Sektor
Industri Tahun 2006 (Ribu Rupiah)
290,678,075,544.8
8.7%
104,381,295,953.7
3.1%
430,493,900,000.0
12.9%
271,543,100,000.0
8.1%
354,626,900,000.0
10.6%
230,921,600,000.0
6.9%
496,336,200,000.0
14.9%
241,653,966,000.0
7.2%
887,162,162,501.5
26.6%
30,398,500,000.0
0.9%
Pertanian, Peternakan, Kehutanan, dan Perikanan
Pertambangan dan Penggalian
Industri Pengolahan
Bangunan
Listrik, Gas, dan Air Bersih
Perdagangan, Hotel dan Restoran
Pengangkutan dan Komunikasi
Keuangan, Real Estat dan Jasa Perusahaan
Jasa-jasa/Services
Industri Kreatif
26
28. Hirarki Pendekatan
Tingkat NASIONAL:
Identitas Nasional
Promosi
Komitmen Nasional
Tingkat PROVINSI:
Identitas Provinsi
Strategis
Tingkat KOTA:
Taktikal
Operasional
Identitas Kota & Prasarana
Kebijakan Modal Kreatif
Komunitas Kreatif
Pekerja Kreatif
Pewirausaha Kreatif
Pendidikan Kreatif
28
30. Peran Pemerintah Daerah (1)
• Promotor
– pernyataan kebijakan bahwa Bandung adalah kota
kreatif
– Pengembangan industri kreatif adalah cara
membangun sumberdaya manusia Jabar yang kreatif,
inovatif, dan produktif
• Fasilitator sosialisasi
forum ekonomi kreatif,
buku kuning pelaku industri kreatif, data industri
kreatif, homepage, forum pendidikan dan
kewirausahaan kreatif
• Penyedia ruang publik untuk berkreasi di Kota
• Penyedia koridor kota-kota kreatif
30
31. Peran Pemerintah Daerah (2)
• Penyedia insentif pajak atau kemudahan lainnya bagi
perusahaan atau donatur yang mengembangkan industri
kreatif dengan audit yang jelas dan terukur
• Katalisator mempercepat pembangunan industri kreatif
melalui
– Pemberdayaan komunitas kreatif untuk produktif bukan hanya
konsumtif
– Penghargaan (individu, kelompok, maupun kota yang kreatif)
– Prasarana intelektual (perlindungan hak kekayaan intelektual,
internet cepat)
– Permodalan termasuk modal ventura atau modal bergulir
(revolving capital) atau inkubator
31
32. Indikator Keberhasilan
Daya Saing
Kreatif
Kesejahteraan
Sosial
* Perdagangan
* Turisme
Sumberdaya
Manusia
Kualitas
Kehidupan
Lingkungan Pajak
dan Peraturan
Kinerja Ekonomi
Komunitas
Produktif
* Teknologi
* Talenta
Klaster Industri
Prasarana
Fisik
Fondasi
Akses
Permodalan
Program
Kapasitas
Kepemimpinan
Pemasaran
Industri
Penghela
Insentif dan
Sumberdaya
32
33. Apa yang diharapkan akan terjadi?
• Iklim usaha yang
kondusif
• Peningkatan
Kerjasama
• Pasar yang
bergairah
Pendapatan
dan kemakmuran
meningkat
• Peningkatan
lapangan kerja
• Kedatangan
pekerja kreatif
(brain gain)
Peningkatan
kemitraan baru
Munculnya usaha
baru dari
industri dan
universitas
Citra Kreatif
nasional dan
internasional
meningkat
Perluasan pasar
dan produk
Peningkatan
investasi publik,
swasta, dan
internasional
langsung
33