Makalah ini membahas tentang morfologi biji. Terdiri dari dua bab utama yaitu struktur dan bagian-bagian biji serta proses perkecambahan biji. Biji terdiri atas kulit, tali pusar, dan inti yang berisi embrio. Faktor yang mempengaruhi perkecambahan antara lain air, suhu, cahaya, dan medium. Proses perkecambahan meliputi penyerapan air, pertumbuhan sel, dan pertumbuhan kecambah.
2. Sekolah tinggiilmu pertanianwuna
Tahun akademik 2013/2014
KATA PENGANTAR
Dengan kebesaran Allah SWT. Yang maha pengasih lagi maha penyayang, penulis
panjatkan rasa puji syukur atas hidayah_Nya,yang telah melimpahkan rahmat,nikmat,dan
inayah_Nya kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah botani umum
yang berjudul “morfologi biji”.
Adapun makalah “morfologi biji” ini telah penulis usahakan dapat disusun dengan sebaik
mungkin dengan mendapat bantuan dari berbagai pihak, sehingga penulisan makalah ini
dapat diselesaikan dengan tepat waktu.Untuk itu penulis tidak lupa untuk menyampaikan
banyak terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu penulis dalam penulisan
makalah ini.
Terlepas dari upaya penulis untuk menyusun makalah ini dengan sebaik-baiknya,penulis
tetap menyadari bahwa tentunya selalu ada kekurangan,baik dari segi penggunaan kosa
kata,tata bahasa maupun kekurangan-kekurangan lainnya. Oleh karena itu,kritik dan saran
sangat penulis harapkan demi membuat makalah ini lebih baik lagi.
Penulis berharap semoga makalah “morfologi biji” ini bermanfaat, bagi para pembaca.
Bangkali,Mei 2014
Penulis
3. DAFTAR ISI
JUDUL
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB 1 PENDAHULUAN
A.Latar Belakang
B.Rumusan Masalah
C.Tujuan
BAB 2 PEMBAHASAN
A.Biji
1. Pengertian biji
2. Struktur biji
3. Bagian-bagian tambahan pada kulit luar biji
B.Perkecambahan Benih/Biji
1. Faktor-faktor yang mempengaruhi perkecambahan
2. Penghambat perkecambahan
3. Kriteria kecambah normal dan abnormal
4. Macam-macam perkecambahan
BAB 3 PENUTUP
5. BAB 1 PENDAHULUAN
A.Latar Belakang
Biji adalah bakal biji (ovulum) dari tumbuhan berbunga yang telah masak. Biji dapat
terlindung oleh organ lain (buah,pada angiospermae atau magnoliophyta) atau tidak (pada
gymnospermae). Dari sudut pandang evolusi,biji merupakan embrio atau tumbuhan kecil yang
termodifikasi sehingga dapat bertahan lebih lama pada kondisi kurang sesuai untuk
pertumbuhan. Dengan demikian biji telah memperlihatkan diri sebagai perkembangan penting
dalam reproduksi dan pemencaran spermatophyte (tumbuhanberbunga atau tumbuhan
berbiji;Gr.sperma biji,phyton tumbuhan;) dibandingkan dengan tanaman yang lebih primitive
seperti lumut,lumut hati dan pakis,yang tidak memiliki biji dan menggunakan cara lain untuk
menyebarkan diri. Ini tampak pada kenyataan bahwa tumbuhan berbiji mendominasi trelung-
relung biologi sejak dari padang rumput hingga ke hutan,baik di wilayah tropis maupun
daerah beriklim dingin.
Kata “biji” adalah pinjaman dari bahasa Sangsekerta. Kata biji acap dipertukarkan
penggunaanya dengan “benih” dan “bibit”. Dalam istilah teknis pertanian dan
kehutanan,”benih” adalah biji yang dipersiapkan khusus untuk menhasilkan tanaman baru.
Sedangkan “bibit” atau biasa juga disebut “semai” adalah tanaman muda siap tanam hasil
perkembangan benih atau hasil perbanyakkan tanaman dengan cara yang lain (misalnya
cangkok,stek,okulasi dan lain-lain).
B.RumusanMasalah
Permasalahan yang akan dibahas dalam makalah ini antara lain:
1. Apa yang dimaksud dengan biji?
2. Bagaimana bagian-bagian dari biji?
3. Bagaimana perkecambahan pada biji?
4. Bagaimana macam-macam perkecambahan?
6. C.Tujuan
Tujuan makalah ini adalah:
1. Untuk mengetahui pengertian biji
2. Dapat mengetahui bagian-bagian biji
3. Untuk mengetahui perkecambahan pada biji
4. Untuk mengetahui macam-macam perkecambahan
7. BAB 2 PEMBAHASAN
A.Biji
1. Pengertian Biji
Biji(bahasa latin:semen) adalah bakal biji (ovalum) dari tumbuhan berbunga yang telah
masak. Biji dapat terlindung oleh organ lain (buah,pada angiospermae atau magnoliophyta)
atau tidak (pada gymnospermae). Dari sudut pandang evolusi,biji merupakan embrio atau
tumbuhan kecil yang termodifikasi sehingga dapat bertahan lebih lama pada kondisi kurang
sesuai untuk pertumbuhan. Bagi tumbuhan biji (spermatophyte) biji merupakan alat
perkembangbiakkan yang utama,karena biji mengandung calon tumbuhan baru (lembaga).
Dengan dihasilkan biji,tumbuhan dapat mempertahankan jenisnya,dandapat pula terpencar
ke tempat lain.Semula biji itu duduk pada suatu tangkai pada papan biji atau
tembuni(placenta).
2. Struktur Biji
Biji tersusun atas 3 komponen utama,yakni:
1. Kulit biji
Kulit biji adalah bagian biji yang berasal dari selaput bakal biji (integumnetum). Pada
tumbuhan biji tertutup (angiospermae) kulit biji tersusun atas 2 lapisan,yakni:
a) lapisan kulit terluar (testa) merupakan lapisan yang tipis,kaku dan merupakan
pelindung utama bagian dalam biji. Bagian luar ini juga dapat memperlihatkan warna
dan gambaran yang berbeda-beda:merah,biru,perang,kehijau-hijauan ada yang licin
rata ada pula yang memiliki permukaan yang keriput.
b) Lapisan kulit dalam (tegmen) biasanya tipis seperti selaput dan seringkali disebut
sebagai kulit ari.
Pada gymnospermae,kulit biji terdiri atas tiga lapisan,yakni:
8. a) Kulit luar (sarcotesta),biasanya tebal berdaging,pada waktu masih muda biasanya
berwarna hijau kemudian berwarna kuning dan akhirnya merah.
b) Kulit tengah (sclerotesta) merupakan lapisan yang kuat dan keras dan
berkayu,menyerupai kulit dalam (endocarpium) pada buah batu. Contonhya
kelapa(cocos nucifera).
c) Kulit dalam (endotesta) biasanya tipis seperti selaput dan melekat pada inti biji.
2. Tali pusar (Funiculus)
Tali pusar merupakan bagian yang menghubungkan biji dengan tembuni. Jika biji masak,
biasanya biji terlepas dari tali pusarnya.
3. Inti biji (Nucleus seminis)
Inti biji adalah semua bagian biji yang terletak di dalam kulitnya. Inti biji terdiri atas:
a. Lembaga (embryo) yang merupakan calon individu baru yang nantinya akan tumbuh
menjadi tumbuhan baru,setelah biji memperoleh syarat-syarat yang diperlukan.
Lembaga di dalam biji telah memperlihatkan ketiga bagian utama tubuh
tumbuhan,yaitu:
1. Akar lembaga atau calon akar (radikula) yang biasanya akan tumbuh terus
merupakan akar tunggang (untuk tumbuhan yang tergolong dalam
dicotyledoneae). Akar lembaga ini ujungnya mengahadap ke arah liang biji,dan
pada perkecam,bahan biji,akar itu akan tumbuh menembus kulit biji dan keluar
melalui liang tadi.
2. Daun lembaga (cotyledo),yang merupakan daun pertama suatu tumbuhan. Daun
lembaga mempunyai fungsi:
Sebagai tempat penimbunan makanan
Sebagai alat untuk melakukan asimilasi (pengolahan zat organik)
Sebagai alat penghisap makanan (skutelum)
9. 3. Batang lembaga (cauliculus),yang dibedakan menjadi dua bagian yaitu:
Ruas batas diatas daun lembaga (internodium epicotylum)
Ruas batang di bawah daun lembaga (internodium hypocotylum)
4. Putih lembaga (albumen) adalah jaringan yang berisi cadangan makanan untuk
masa permulaan kehidupan tumbuhan. Namun cadangan makanantidak disimpan
dalam putih lembaga melainkan dalam daun lembaga,maka dari itu daun lembaga
menjadi tebal. Menurut asalnya jaringan yang menjadi tempat penimbunan zat
makanan cadangan tadi,putih lembaga dapat dibedakan menjadi dua bagian,yaitu:
Putih lembaga dalam (endospermium),jika jaringan penimbunan makanan itu
terdiri atas sel-sel yang berasal dari inti kandung lembaga sekunder yang
kemudian setelah dibuahi oleh salah sati inti sperma lalu membelah-belah
menjadi jaringan penimbunan makanan ini. Melihat asalnya putih lembaga
dalam ini,maka biji dengan bagian ini hanya dalam ditemukan dalam
tumbuhan biji tertutp (angiospermae).
Putih lembaga luar (perispermium),jika bagian ini berasal dari bagian biji
diluar kandung lembaga,entas dari nuselus entah dari selaput bakal biji.
3. Bagian-bagian tambahan pada kulit luar biji
a. Sayap (ala),yakni alat tambahan pada biji yang digunakan dalam pemencaran ole
angin. Contoh biji Moringa oleifera.
b. Bulu (coma),yakni penonjolan sel-sel kulit biji yang berupa rambut-rambut. Bulu-bulu
ini memiliki fungsi seperti sayap yaitu memudahkan beterbangannya biji oleh tiupan
angin. Contoh Gossypium sp.
c. Salut biji (arilus). Contoh pada durio zibethinus.
d. Salut biji semu (arillodium).
10. e. Pusar biji (hilus),yakni bagian kulit luar biji yang merupakan berkas pelekatan dengan
tali pusar. Contoh pada vigna sinensis
f. Liang biji (micropyle), yakni liang kecil bekas masuknya serbuk sari. Contoh pada biji
ricinus communis.
g. Berkas-berkas pembuluh angkut (chalaza),yakni tempat pertemuan integument dengan
nuselus. Contoj vitis vinifera
h. Tulang-tulang biji (raphe),yakni terusan tali pusar pada biji. Contoh pada ricinus
communis.
Batang lembaga beserta calon-calon daun merupakan bagian lembaga yang dinamakan
pucuk lembaga (plumula). Calon-calon daun itu ada yang sudah jelas,ada pula yang
belum,sehingga yang dinamakan plumula seringkali hanya berupa titik tumbuh batang
lembaga saja. Jika akar lembaga pada rumput mempunyai suatu selubung,maka pada biji
tumbuhan tersebut pucuk lembaganya pun mempunyai suatu selubung yang disebut sarung
pucuk lembaga (coleoptilum). Jumlah daun lembaga pada biji merupakan salah satu cirri yang
penting dalam mengadakan penggolongan tumbuhan biji:
1. Tumbuhan yang bijinya mempunyai lembaga dengan satu daun lembaga. Lembaga
yang hanya memiliki satu daun lembaga disebut tumbuhan biji tunggal
(monocotyledoneae),karena biji tampak utuh/tunggal.
2. Tumbuhan yang bijinya mempunyai lembaga dengan dua daun lembaga. Biji ini jelas
terlihat terdiri atas dua belahan daun atau dua keping,tumbuhan ini dinamakan
tumbuhan biji belah (dicotyledoneae).
3. Tumbuhan yang bijinya mempunyai lembaga dengan lebih dari dua daun lembaga
dapat sampai 15. Tumbuhan ini termasuk dalam golongan tumbuhan biji telanjang
(gymnospermae).
11. B.Perkecambahan Benih/Biji
Tumbuhan yang masih kecil,belum lama muncul dari biji,dan masih hidup dari
persediaan makanan yang terdapat didalam biji,dinamakan kecambah (plantula). Kecambah
memperlihatkan bagian-bagian seperti telah diuraikan mengenai lembaga,karena memang
kecambah itu berasal dari lembaga. Hanya pada kecambah bagian-bagian tadi sudah lebih
jelas mempunyai ukuran yang lebih besar.
1. Faktor–faktor yang mempengaruhi perkecambahan
a.Faktor dalam antara lain:
Tingkat kemasakan benih
Ukuran benih
Dormansi
Penghambat perkecambahan
b.Faktor luar antara lain:
Air
Suhu
Oksigen
Cahaya
Medium
2. Proses perkecambahan benih
Proses perkecambahan benih merupakan suatu rangkaian kompleks dari perubahan-
perubahan morfologi,fisiologi dan biokimia. Tahap-tahap yang terjadi pada tahap
perkecambahan benih adalah:
a. Penyerapan air oleh benih,melunaknya kulit benih dan hidrasi dari protoplasma.
b. Terjadi kegiatan-kegiatan sel dan enzim-enzim serta naiknya tingkat respirasi benih.
12. c. Terjadi penguraian bahan-bahan seperti diatas pada daerah meristematik untuk
menghasilkan energy bagi pertumbuhan sel-sel baru.
d. Pertumbuhan kecambah melalui proses pembelahan,pembesaran dan pembagian sel-
sel pada titik tumbuh.
Sementara daun belum dapat berfungsi sebagai organ untuk fotosintesa maka pertumbuhan
kecambah sangat tergantung pada persediaan makanan yang ada dalam biji.
3. Kriteria kecambah normal dan abnormal
Daya kecambah benih memberikan informasi kepada pemakai benih akan kemampuan benih
tumbuh normal menjadi tanaman yang berproduksi wajar dalam lingkungan yang optimum.
Berikut ini adalah uraian criteria kecambah normal dan abnormal:
a. Kecambah normal
Kecambah memiliki perkembangan system perakaran yang baik,terutama akar primer
danakar seminal paling sedikit dua.
Perkembangan hipokotil baik dan sempurnatan pada kerusakan pada jaringan.
Pertumbuhan plumula sempurna dengan daun hijau tumbuh baik. Epikotil tumbuh
sempurna dengan kuncup normal.
Memiliki satu kotiledon untuk kecambah dari monokotil dan dua bagi dikotil.
b. Kecambah abnormal
Kecambah rusak tanpa kotiledon,embrio pecah dan akar primer rusak.
Bentuk kecambah cacat,perkembangan bagian-bagian lemah dan kurang seimbang.
Plumula terputar,hipokoyil,epikotil,kotiledon membengkok,akar pendek,kecambah
kerdil.
Kecambah tidak membentuk klorofil
13. 4. Macam-macam perkecambahan
a. Perkecambahan di atas tanah (epigaeis) jika perkecambahan,karena pembentanganluas
batang dibawah daun lembaga,daun lembaganya lalu terangkat keatas,muncul diatas
tanah. Misalnya pada kacang hijau (phaseolus aureus), daun lembaganya lalu berubah
warnanya menjadi hijau,dapat digunakan sebagai asimilasi,tetapi umurnya tidak
panjang. Daun lembaga kemudian gugur,dan sementara itu pada kecambah sudah
terbentuk daun-daun normal.
b. Perkecambahan dibawah tanah (hypogaeis),daun lembaga tetap tinggal di dalam kulit
biji,dan tetap didalam tanah,seperti terdapat dalam biji kacang kapri (pisum sativum)
14. BAB 3 PENUTUP
Kesimpulan
Biji(bahasa latin:semen) adalah bakal biji (ovalum) dari tumbuhan berbunga yang telah
masak. Biji dapat terlindung oleh organ lain (buah,pada angiospermae atau magnoliophyta)
atau tidak (pada gymnospermae). Dari sudut pandang evolusi,biji merupakan embrio atau
tumbuhan kecil yang termodifikasi sehingga dapat bertahan lebih lama pada kondisi kurang
sesuai untuk pertumbuhan. Bagi tumbuhan biji (spermatophyte) biji merupakan alat
perkembangbiakkan yang utama,karena biji mengandung calon tumbuhan baru (lembaga).
Dengan dihasilkan biji,tumbuhan dapat mempertahankan jenisnya,dandapat pula terpencar
ke tempat lain.Semula biji itu duduk pada suatu tangkai pada papan biji atau
tembuni(placenta).