2. Tujuan
Pembelajaran :
● Peserta pelatihan mampu mengatasi penyebab
dari troubleshooting pada komputer
PENGETAHUAN SIKAP KETERAMPILAN
Analisis manajemen
troubleshooting pada
komputer
-Fokus dalam
menghadapi
Troubleshooting
pada komputer
-Berpikir kritis dan
solutif terhadap
troubleshoting
pada komputer
Kemampuan untuk
memahami
penyebab dari
troubleshooting
pada komputer
6. Apa itu Troubleshooting ?
Troubleshooting, adalah sebuah istilah dalam bahasa Inggris,
yang merujuk kepada sebuah bentuk penyelesaian sebuah
masalah. Troubleshooting merupakan pencarian sumber
masalah secara sistematis sehingga masalah tersebut dapat
diselesaikan. Troubleshooting, kadang-kadang merupakan
proses penghilangan masalah, dan juga proses penghilangan
penyebab potensial dari sebuah masalah. Troubleshooting, pada
umumnya digunakan dalam berbagai bidang, seperti halnya
dalam bidang komputer, administrasi sistem, dan juga bidang
elektronika dan [listrik|kelistrikan].
7. Dalam dunia komputer, segala sesuatu masalah yang
berhubungan dengan komputer disebut Troubleshooting dan
timbulnya masalah dalam komputer tentu ada sebabnya. Pada
kesempatan ini kita akan sedikit belajar untuk mendeteksi
masalah pada komputer Anda terutama yang berhubungan
dengan Hardware.
Untuk permasalahan dengan Software sebaiknya Anda
lakukan pendeteksian sederhana dahulu seperti pemeriksaan
file-file yang berhubungan dengan Software atau spesifikasi
permintaan (requirement) dari Software. Apabila
permasalahannya cukup rumit, sebaiknya Anda install ulang saja
Software tersebut, karena akan terlalu rumit untuk
memperbaiki sebuah Software,
8. Teknik dalam Troubleshooting
Terdapat dua macam teknik dalam mendeteksi permasalahan
dalam komputer, yaitu t
1. Teknik Forward
teknik ini segala macam permasalahan dideteksi semenjak awal
komputer dirakit dan biasanya teknik ini hanya digunakan oleh
orang-orang dealer komputer yang sering melakukan perakitan
komputer. Pada teknik ini hanya dilakukan pendeteksian
masalah secara sederhana dan dilakukan sebelum komputer
dinyalakan (dialiri listrik).
9. 2. Teknik Backward
Teknik Backward adalah teknik untuk mendeteksi
kesalahan pada komputer setelah komputer dinyalakan (dialiri
listrik). Teknik lebih banyak digunakan karena pada umumnya
permasalahan dalam komputer baru akan timbul setelah “jam
terbang” komputernya sudah banyak dan ini sudah merupakan
hal yang wajar. Dapat kita ambil beberapa contoh sebagai
berikut :
• Floppy Disk yang tidak dapat membaca disket dengan baik.
• Komputer tidak mau menyala saat tombol power pada casing
ditekan.
Teknik dalam Troubleshooting
12. 2. Faktor desain kurang baik
Misalnya penempatan port tidak biasa dan asal-asalan, dimana
hal ini berpotensi menyebabkan kesalahan pemasangan kabel
dan USB. Kesalahan memasukkan port akan terdeteksi oleh
komputer dan memunculkan sebuah peringatan berupa dialog
box
13. 3. Kesalahan tidak disengaja
Pengguna mungkin saja melakukan kesalahan secara tidak
sengaja yang mempengaruhi kinerja sistem. Misalnya menekan
banyak tombol keyboard bersamaan sehingga kursor tidak bisa
bergerak.
14. 4. Kualitas sistem kurang baik
Kendala juga bisa terjadi akibat dari buruknya kualitas
sistem itu sendiri. Setiap produk memiliki kelebihan dan
kekurangan masing-masing, sehingga masalah yang terjadi pun
bervariasi tergantung sistemnya. Untuk memecahkan masalah
sebaiknya ikuti buku panduan manual bawaan
dari brand bersangkutan.
15. Cara Kerja
Troubleshooting
1. Mengumpulkan informasi
Cara kerja troubleshooting yang pertama adalah mengumpulkan
semua informasi terkait masalah. Informasi tersebut bisa berisi
tentang hilangnya kemampuan komponen tertentu atau terjadi
perubahan yang tidak diinginkan. Langkah ini bertujuan untuk
mengidentifikasi kendala sekaligus memahami bagaimana cara
mengatasinya
16. 2. Mendeskripsikan masalah
Mendeskripsikan masalah secara komprehensif akan
membantu troubleshooter menemukan akar permasalahan. Ada
beberapa hal yang harus diperhatikan, sebut saja seperti gejala,
waktu, komponen, dan kondisi ketika terjadi error. Hal ini akan
mengungkap komponen mana saja yang masih aman dan
mengalami kendala.
17. 3. Menentukan penyebab masalah
4. Membuat dan menguji solusi
Setelah akar masalah sudah ditemukan, selanjutnya yaitu
membuat dan mengembangkan rencana untuk mengatasi
masalah tersebut. Hipotesis-hipotesis atau rencana yang dibuat
kemudian diuji hingga solusi teridentifikasi. Jika semuanya
gagal, troubleshooting harus dilakukan ulang dari tahap
sebelumnya.
Di tahap ini, troubleshooter pada umumnya
menggunakan pendekatan split-half atau mengisolasi masalah
melalui proses eliminasi. Cara ini sangat efektif digunakan
terutama jika perangkat memiliki sistem dengan sejumlah bagian
secara seri. Setiap bagian akan dites satu per satu hingga sumber
masalah ditemukan
18. 5. Mengimplementasikan solusi
Ketika sebuah masalah berhasil dipahami dan
diidentifikasi, tahap selanjutnya yakni mengimplementasikan
solusi. Di tahap ini, troubleshooter harus memperbaiki,
menyesuaikan, atau bahkan mengganti komponen penyebab
masalah. Pengujian ulang pun diperlukan guna memastikan
bahwa kendala benar-benar telah diperbaiki
6. Menganalisa hasil
Terkadang, sebuah solusi malah menimbulkan masalah
baru pada komponen lain. Analisa
hasil troubleshooting merupakan bentuk antisipasi terhadap
potensi terjadinya masalah baru. Oleh sebab
itu, troubleshooter harus memantau dan memastikan
perubahan yang dibuat tidak mempengaruhi kinerja sistem atau
komponen terhubung lainnya.
19. 7. Mendokumentasikan proses
Mendokumentasikan proses troubleshooting adalah
langkah terakhir yang dapat diambil. Meskipun secara teknis
tidak ada kaitannya dengan proses perbaikan, namun hal ini
akan membantu troubleshooter lain bilamana mendapati
kendala serupa.
22. Merawat komputer tak hanya melulu
mengenai merawat perangkat kerasnya saja
seperti merawat mesin, merawat motherboard,
LCD, maupun keyboardnya, namun juga perlu
diperhatikan juga cara merawat software atau
perangkat lunak di dalam komputer itu sendiri.
23. 1. Menjaga Aliran Listrik
Kamu disarankan menggunakan stavolt atau UPS (Uninterruptible
Power Supply) saat menggunakan komputer.Stavolt banyak digunakan
orang karena fungsinya yang dapat menstabilkan daya listrik pada
komputer. Sedangkan UPS adalah alat yang dapat menyediakan daya
cadangan saat listrik padam.
Keduanya sangat penting untuk dapat menstabilkan aliran listrik
di dalam komputermu. Hal ini supaya tidak terjadi kerusakan ketika listrik
padam saat komputer tengah bekerja.
Jangan lupa juga gunakan kipas angin di dekat CPU dan monitor,
hal ini untuk mencegah komputer menjadi tidak cepat panas. Suhu
komputer juga perlu kamu perhatikan jika ingin komputermu tetap awet.
Menjaga aliran listrik ini merupakan salah satu cara untuk merawat
komputer kamu dari sisi luar atau hardware.
24. 2. Bersihkan File yang Tidak Perlu
Cara menjaga dan merawat komputer yang selanjutnya adalah dnegan
melakukan pembersihan pada file-file yang sudah tidak diperlukan lagi,
dengan kata lain file sampah.
File yang menumpuk akan mempengaruhi kinerja komputer menjadi sangat
lambat dan tidak optimal untuk bekerja. Jika dibiarkan terlalu lama, maka
file-file ini akan menghabiskan ruang penyimpananan di dalam komputer.
Dampaknya, komputer akan bekerja dengan sangat lambat. Penghapusan
data juga tidak terhenti pada langkah pertama penghapusan saja karena
file-file ini nanti akan masuk ke Recycle Bin.
25. 3. Pasang Ventilasi CPU yang Memadai
✔Intinya tips komputer ini adalah anda menempatkan monitor
dan CPU di ventilasi udara dari dinding ke monitor / CPU
cukup lebar dan udara yang mengalir cukup lancar.
✔Ventilasi yang kurang baik akan menyebabkan pemanasan
yang berlebihan, sehingga rangkaian komponen akan cepat,
sehingga panas dapat memperpendek umur komponen. Oleh
karena itu, pastikan jarak setidaknya 30 cm antara CPU dan
monitor
26. 4. Scan Antivirus
Langkah selanjutnya untuk merawat sistem di dalam komputer
kamu adalah dengan melakukan scan ativirus yang terupdate.
Sistem komputer kita merupakan sistem yang mudah sekali
terserang virus.
27. 5. Defrag Harddisk
Defragment ini fungsinya untuk mengakses file dengan lebih
cepat dengan cara memproses penulisan ulang data atau file yang
terpisah menjadi satu bagian yang utuh.
Caranya adalah sebagai berikut :
• Buka menu Start
• Klik All Programs
• Pilih Accessories
• Pilih System Tools
• Klik Disk Defragmenter
Namun jangan lupa, sebelum kamu melakukan proses defragment,
kamu perlu melakukan analisa terlebih dahulu terhadap file yang akan
kamu defrag karena tidak semua file perlu didfragment.
Klik tombol Analyze pada file yang kamu ingin cek untuk
mengetahui tingkat fragmentasinya. Kamu dapat melakukan proses
defragment jika tingkat fragmentasinya lebih dari 10%. Jika kurang
dari 10%, kamu dapat melakukannya di lain waktu.
28. 6. Uninstall Aplikasi atau Program yang
Sudah Tidak Dipakai
Cara menguninstall seluruh
program dan aplikasi yang
sudah tidak terpakai sangat
mudah, yaitu dengan cara
berikut :
1. Buka Control Panel
2. Pilih Programs
3. Klik uninstal programs
4. Pilih program atau aplikasi
yang menurut kamu sudah
tidak diperlukan lagi
5. Klik tombol Uninstal
29. 7. Aktifkan Sistem Restore
Komputer
Caranya hanya dengan klik kanan pada bagian icon
my desktop computer, kemudian klik bagian Properties.
Disitu akan langsung terlihat Tab Sistem Restore.
Disitu akan muncul tulisan Turn Off Sistem Restore
On All Drives, kamu hanya perlu mengklik untuk
menghilangkan tanda centang pada bagian samping
kirinya. Setelah itu sistem Restore akan aktif dan bekerja
dengan optimal di dalam komputer kita
30. 8. Bersihkan CPU Secara Berkala
Seiring waktu, biasanya di dalam CPU akan terdapat
debu. Apalagi jika sudah lama digunakan, lapisan debu yang
terkumpul bisa cukup tebal.
Hal ini bisa membuat komponen komputer anda lebih
panas, yang pada akhirnya lebih rentan rusak.
Sebisa mungkin secara berkala bersihkan debu-debu dari
dalam PC anda sebagai salah satu cara merawat komputer
dengan baik. Gunakan vakum cleaner atau kuas untuk
membersihkannya dengan benar.
31. • Melakukan diskusi kelompok, debat pro-kontra tentang
teknik untuk mengetahui penyebab terjadinya
troubleshooting pada perangkat komputer.
• Terdapat sesi feedback mengenai hasil diskusi atau
kesimpulan debat pro kontra tentang teknik untuk
mengetahui penyebab terjadinya troubleshooting
kepada peserta
AKTIVITAS PRACTICE