Dokumen tersebut membahas tentang definisi nabi dan rasul, cinta kepada Rasulullah saw, sifat-sifat wajib dan mustahil bagi rasul, serta perbedaan antara nabi dan rasul. Secara ringkas, nabi menerima wahyu namun tidak diperintahkan menyampaikannya, sedangkan rasul menerima wahyu dan diperintahkan menyampaikannya beserta syariat baru kepada umat.
Pelajaran Masa Lalu (Sekolah Sabat Dewasa, 10 Mac 2024)
Pendidikan Agama Islam- Cinta kepada Rasul-Rasul Allah
1. Cinta Rasul – Rasul Allah
KELOMPOK 3
• Arif Saefudin
• Muhammad Abdul
Malik
• Nurul Islamia
• Putri Widyastuti
SMKN 42
Jakarta
XI Akuntansi 1
2. DEFINISI NABI DAN RASUL
Nabi dalam bahasa Arab berasal dari
kata naba. Dinamakan Nabi karena mereka
adalah orang yang menceritakan suatu berita
dan mereka adalah orang yang diberitahu
beritanya (lewat wahyu). Sedangkan kata rasul
secara bahasa berasal dari kata irsal yang
bermakna membimbing atau memberi arahan.
Definisi secara syar’i yang masyhur, nabi adalah
orang yang mendapatkan wahyu namun tidak
diperintahkan untuk menyampaikan sedangkan
Rasul adalah orang yang mendapatkan wahyu
dalam syari’at dan diperintahkan untuk
menyampaikannnya
3. Cinta kepada Rasûlullâh shallallâhu ‘alaihi wa sallam
merupakan sebuah konsekwensi logis dari pernyataan
syahadat seorang Muslim khususnya dari ikrar
syahadat kedua (syahadat rasul).
Di dalam al-Qur’an Allah telah mewajibkan dan
memerintahkan kepada semua hamba-Nya yang
mengaku cinta kepada Allah untuk mau mentaati
Rasulullâh dan mengikutinya serta sekaligus
mencintainya (QS Ali’imrân [3] : 31)dr. Syaefudin Ali
Akhmad
Cinta kepada Rasûlullâh shallallâhu ‘alaihi wa
sallam dengan demikian menjadi sebuah kewajiban
dan tuntutan bagi setiap Muslim.
4. Perintah atau kewajiban mencintai Rasulullâh terdapat dalam QS al-
Taubah [9]: 24,
ْمُكُجا َو ْزَأ َو ْمُكُنا َوْخِإ َو ْمُكُؤَآنْبَأ َو ْمُكُؤآَباَء َانَك ْنِإ ْلُق ُتْف َرَتْقْا ٌلا َوْمَأ َو ْمُكُت َْريِشَع َوَن َْوشْخَت ٌةَارَجِت َو َاه ْوُم
ِل ْوُس َر َو ِهللا َنِم ْمُكْيَلِإ َّبَحَأ آَهَن ْوَض ْرَت ُنِكاَسَم َو َاهَداَسَكىَّتَح ا ْوُصَّب َرَتَف ِهِلْيِبَس ىِف ٍداَه ِج َو ِهَيُهللا َيِتْأ
َْنيِقِساَفلْا َم ْوَقلْا ِىدْهَي ََل ُهللا َو ِه ِرْمَأِب
Artinya: “ Katakanlah, “Jika bapak-bapak, anak-anak, saudara-saudara,
isteri-isteri, kaum keluarga, harta kekayaan yang kamu usahakan,
perniagaan yang kamu khawatirkan kerugiannya, dan rumah-rumah
tempat tinggal yang kamu sukai adalah lebih kamu cintai lebih daripada
Allah dan Rasul-Nya dan daripada berjihad di jalan-Nya, maka tunggulah
sampai Allah mendatangkan keputusan-Nya”. Dan Allah tidak memberi
petunjuk kepada orang-orang yang fasik.” (QS al-Taubah [9]: 24)
5. Dalam ayat tersebut mencintai
rasul adalah priotitas kedua
setelah cinta kepada Allah. Bagi
mereka yang menempatkan cinta
terhadap 8 perkara keduniaan
melebihi cinta kepada 3 perkara
akhirat maka tergolong orang
yang fasik dan diancam dengan
datangnya keputusan Allah
berupa azab di dunia dan akhirat.
6. Syaikh Muhammad ibn Sholeh Al Utsaimin menyampaikan dalam kitabnya
Syarh Tsalatsatul Ushul, keimanan pada Rasul terkandung empat unsur di
dalamnya
1. Mengimani bahwa Allah benar-benar mengutus para Nabi dan Rasul.
Orang yang mengingkari – walaupun satu Rasul – sama saja mengingkari
seluruh Rasul.
2. Mengimani nama-nama Nabi dan Rasul yang kita ketahui dan mengimani
secara global nama-nama Nabi dan Rasul yang tidak ketahui.
3. Membenarkan berita-berita yang shahih dari para Nabi dan Rasul.
4. Mengamalkan syari’at Nabi dimana Nabi diutus kepada kita. Dan penutup
para nabi adalah Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam yang
beliau diutus untuk seluruh umat manusia
7. Bagi seorang muslim wajib mengetahui 25
Nabi dan Rasul karena ke-25 itu tersebut di
dalam Al Qur’an, namun jumlah Nabi tidak
hanya 25 melainkan 124.000 Nabi, jumlah
Rasul juga tidak hanya 25 tapi sebanyak 313
ada juga yang meriwayatkan 315.
8. Nama – nama 25 Nabi dan
Rasul yang wajib diketahui:
1. Nabi Adam a.s.
2. Nabi Idris a.s.
3. Nabi Nuh a.s.
4. Nabi Hud a.s.
5. Nabi Saleh a.s.
6. Nabi Ibrahim a.s.
7. Nabi Luth a.s.
8. Nabi Ismail a.s.
9. Nabi Ishaq a.s.
10. Nabi Ya’qub a.s.
11. Nabi Yusuf a.s.
12. Nabi Ayub a.s.
13. Nabi Zulkifli a.s.
14. Nabi Syu’aib a.s.
15. Nabi Musa a.s.
16. Nabi Harun a.s.
17. Nabi Daud a.s.
18. Nabi Sulaiman a.s.
19. Nabi Ilyas a.s.
20. Nabi Ilyasa a.s.
21. Nabi Yunus a.s.
22. Nabi Zakaria a.s.
23. Nabi Yahya a.s.
24. Nabi Isa a.s.
25. Nabi Muhammad SAW.
9. SIFAT WAJIB DAN MUSTAHIL BAGI RASUL
Berikut ini adalah 4 sifat yang wajib bagi Rasul :
1. Siddiq. Artinya benar dalam segala ucapan
dan tingkah lakunya. Sifat Rasul ini berarti
menerjemahkan, bahwa Rasul tidak pernah
berbohong
2. Amanah. Artinya bisa dipercaya. Rasul adalah
utusan Allah yang diberikan amanah untuk
menuntun umatnya kejalan yang benar.
3. Tabligh. Artinya menyampaikan. Pada diri
seorang Rasul memiliki sifat ini, yaitu
menampaikan semua yang di wahyukan Allah
kepadanya.
4. Fatanah. Artinya adalah pintar, cerdas.
Seorang Rasul memiliki kecerdasan yang bisa
digunakan untuk menebarkan agama Allah.
Berikut adalah sifat yang mustahil bagi Rasul :
1. Kazib. Artinya dusta. Seorang Rasul tidak
pernah berdusta atau berbohong
2. Khianat. Artinya curang
3. Kitman. Artinya Tdak menyampaikan atau
selalu menyembunyikan
4. Biladah. Artinya bodoh
10. Berikut adalah sifat yang zaiz bagi Rasul :
Sifat jaiz rasul adalah semua sifat
kemanusiaan yang ada pada diri rasul sebagai
seorang manusia dan tidak mengurangi
kedudukannya sebagai utusan Allah SWT. Sifat jaiz
tersebut ada pada diri rasul dan juga ada pada diri
manusia biasa. Sifat tersebut antara lain adalah
seperti rasa lapar, haus, sakit, tidur, sedih, senang,
berkeluarga dan lain sebagainya. Bahkan seorang
rasul tetap meninggal dunia karena mereka adalah
seorang manusia yang diciptakan oleh Allah SWT.
11. Allah SWT berfirman:
ُلُكْأَت اَّمِم ُلُكْأَي ْمُكُلْثِِّم ٌَرشَب ََّلِإ آَذَه اَمْوُب َرْشَت اَّمِم ُبَرْشَي َو ُهْنِم َن ْوَن
“(Orang) ini tidak lain hanyalah manusia seperti kamu,
dia makan seperti apa yang kamu makan dan ia minum
seperti apa yang kamu minum.” (Al-Mu’minun: 33).
Di ayat yang lain Allah SWT berfirman:
ََّلِإ َْنيِلَس ْرُمْال َنِم َكِلْبَق ْنِم َانْلَس ْرَأ آَم َوَي َو َامَعَّالط َن ْوُلُكْأَيَل ْمُهَّنَأىِف َن ْوُشْم
ِقا َوْسَألا
“Dan Kami tidak mengutus rasul-rasul sebelum kamu
melainkan mereka sungguh memakan makanan dan
berjalan di pasar-pasar.” (Al-Furqon: 20).
12. 1. Rasul diutus oleh Allah swt. dengan mengemban tugas-tugas yang sangat
mulia. Adapun tugas-tugas rasul adalah sebagai berikut.
2. Rasul membimbing umatnya menuju jalan yang benar agar mendapat
kebahagiaan hidup di dunia dan di akhirat.
3. Semua rasul menyampaikan ajaran tauhid, yakni mengesakan Allah SWT.
Adapun peraturan agama (syariat) yang dibawa mereka berbeda-beda sesuai
dengan situasi dan kondisi umatnya saat itu.
4. Kehadiran rasul untuk membawa kebenaran, kabar gembira, dan memberi
peringatan kepada umatnya agar mereka menjadi umat yang beriman kepada
Allah SWT. Dengan demikian, mereka akan hidup bahagia, baik di dunia
maupun di akhirat kelak.
13. PERBEDAAN NABI DAN RASUL
NO NABI RASUL
1
Tidak diperintahkan kepada siapapun
untuk menyampaikan risalah dari Allah
Diperintahkan oleh Allah untuk
menyampaikan risalah
2
Menguatkan / melanjutkan syariat dari
Rasul sebelumnya
Diutus dengan membawa syariat
baru
3
Diutus kepada kaum yang sudah
tunduk dengan syariat dari rasul
sebelumnya
Diutus kepada kaum yang
menentang
4
Setiap nabi belum tentu ia seorang
rasul Setiap Rasul adalah Nabi
5
Nabi pertama adalah
Adam ‘alaihissalam
Rasul pertama adalah
Nuh ‘alaihissalam
6 Jumlah Nabi adalah 124 ribu orang Jumlah Rasul adalah 315 orang
7 Nabi itu jauh lebih banyak
Rasul jauh lebih sedikit ketimbang
nabi
8
Adapun nabi, ada di antara mereka
yang berhasil dibunuh oleh kaumnya
Seluruh rasul yang diutus, Allah
selamatkan dari percobaan
pembunuhan yang dilancarkan oleh
kaumnya