Dokumen menjelaskan kondisi kegiatan usaha bank umum pada bulan Agustus yang menunjukkan kenaikan signifikan pada dana pihak ketiga dan kredit. Kredit modal kerja dan konsumsi mengalami peningkatan terbesar. Rasio NPL terus menurun selama tiga bulan terakhir sementara kinerja bank umum stabil dengan rasio CAR sebesar 20,72%.
1. ii
PENJELASAN
1. Data yang digunakan dalam buku Data Perbankan Indonesia bersumber dari Laporan Bulanan
Bank Umum (LBU) yang dilaporkan oleh Bank Umum kepada Bank Indonesia, kecuali dinyatakan
lain.
2. Data Kredit
Data kredit yang ditampilkan merupakan kredit yang tercatat di neraca Bank Umum dan tidak
memperhitungkan penerusan kredit yang tercatat dalam rekening administratif (off balancesheet),
kecuali dinyatakan lain. Cakupan kredit meliputi tagihan kredit kepada penduduk dan non penduduk.
Data yang terkait dengan penjelasan tersebut di atas ditujukan untuk data dalam tabel kinerja;
aktiva produktif; NPL (kecuali data NPL penerusan kredit off balancesheet); kegiatan usaha; dan
kredit (kecuali data penerusan kredit off balancesheet ).
3. Data Non Performing
Data Non Performing yang ditampilkan merupakan Non Performing gross, yakni tanpa
memperhitungkan penyisihan yang dibentuk untuk mengantisipasi risiko kerugian.
Data Non Performing ditampilkan dalam nominal dan persentase.
Data yang terkait dengan penjelasan tersebut di atas ditujukan untuk data dalam tabel aktiva produktif;
dan NPL.
4. Lokasi penyaluran kredit
Yang dimaksud dengan lokasi penyaluran kredit adalah lokasi proyek tempat penggunaan kredit.
Data yang terkait dengan penjelasan tersebut ditujukan untuk data dalam tabel kredit berdasarkan
lokasi penyaluran.
5. Data Surat Berharga dalam pos penyaluran dana
Data surat berharga yang ditampilkan merupakan surat berharga yang diterbitkan oleh pihak ketiga
bukan bank. Data yang ditampilkan tidak memperhitungkan obligasi dalam rangka program
rekapitalisasi yang diterbitkan oleh Pemerintah.
Data yang terkait dengan penjelasan tersebut ditujukan untuk data dalam tabel kegiatan usaha.
6. Perkiraan Tambahan Modal Disetor
Terdiri dari pos agio; (disagio); modal sumbangan; dan penyesuaian akibat penjabaran laporan
keuangan kantor cabang di luar negeri.
2. iii
7. Proses Download Data
Data Laporan Bulanan Bank Umum (LBU) yang disampaikan dari bank pelapor kepada Bank Indone-
sia, diolah melalui Sistem Informasi Manajemen Sektor Perbankan Bank Indonesia (SIMSPBI). Perbedaan
waktu download data LBU melalui sistem SIMSPBI dapat menyebabkan perbedaan pada data yang
dipublikasikan dalam publikasi buku ini dengan data publikasi yang lain. Oleh sebab itu, pembaca
dihimbau untuk memperhatikan waktu download data.
Pemrosesan data bulan laporan Agustus 2004 untuk buku Data Perbankan Indonesia Edisi Agustus
2004 dilakukan pada tanggal 29 September 2004.
8. Jumlah Bank Umum Pelapor LBU untuk bulan laporan Juni 2004 sebanyak 135 bank (sudah tidak
termasuk PT ING Indonesia Bank yang dicabut izin usahanya oleh Bank Indonesia pada tanggal 5
Februari 2004 karena self liquidation).
9. Publikasi buku Data Perbankan Indonesia juga dilakukan melalui website Bank Indonesia
(www.bi.go.id).
3. iv
DAFTAR SINGKATAN
APYD Aktiva Produktif Yang Diklasifikasikan
ATMR Aktiva Tertimbang Menurut Risiko
BOPO Biaya Operasional terhadap Pendapatan Operasional
BPD Bank Pembangunan Daerah
CAR Capital Adequacy Ratio
DPK Dana Pihak Ketiga
KAP Kualitas Aktiva Produktif
KBAB Kewajiban Bersih Antar Bank
KP Kantor Pusat
KC Kantor Cabang
KCP Kantor Cabang Pembantu
KK Kantor Kas
KPW Kantor Perwakilan
LBU Laporan Bulanan Bank Umum
LDR Loan to Deposit Ratio
NIM Net Interest Margin
NPL Non Performing Loan
PPAPYD Penyisihan Penghapusan Aktiva Produktif yang Dibentuk Bank
PPAPWD Penyisihan Penghapusan Aktiva Produktif yang Wajib Dibentuk
ROA Return on Asset
SIMSPBI Sistem Informasi Manajemen Sektor Perbankan Bank Indonesia
UKM Usaha Kecil Menengah
4. v
DAFTAR ISTILAH
Aktiva Produktif Penanaman dana Bank baik dalam Rupiah maupun valas dalam bentuk kredit, surat
berharga, penempatan dana antar bank, penyertaan, termasuk komitmen dan kontinjensi
pada transaksi rekening administratif.
APYD Aktiva produktif baik yang sudah maupun yang mengandung potensi tidak memberikan
penghasilan atau menimbulkan kerugian
ATMR Terdiri dari :
1. aktiva neraca yang diberikan bobot sesuai kadar risiko kredit yang melekat
2. beberapa pos dalam off balancesheet yang diberikan bobot sesuai dengan kadar
risiko kredit yang melekat
Call Money BI Penempatan dana pada Bank Indonesia dalam bentuk call money yang merupakan
intervensi rupiah oleh Bank Indonesia dalam rangka operasi pasar terbuka (OPT)
DPK Simpanan pihak ketiga bukan bank yang terdiri dari Giro, Tabungan dan Simpanan
berjangka
Kredit Penyediaan uang atau tagihan yang dapat dipersamakan dengan itu, berdasarkan
persetujuan atau kesepakatan pinjam-meminjam antara Bank dengan pihak lain yang
mewajibkan pihak peminjam untuk melunasi utangnya setelah jangka waktu tertentu
dengan pemberian bunga, termasuk :
1. Pembelian Surat Berharga nasabah yang dilengkapi dengan Note Purchase
Agreement (NPA)
2. Pengambilalihan tagihan dalam rangka kegiatan anjak piutang
Penerusan Kredit Kredit dalam rupiah maupun valas yang disalurkan oleh bank yang dananya berasal
(off balancesheet) dari pihak lain, dan atas penyaluran kredit tersebut bank tidak menanggung resiko.
5. vi
DAFTAR RASIO
CAR (Modal Inti + Modal Pelengkap) / ATMR
(sesuai SE No.30/2/UPPB tanggal 30 April 1997)
Modal Inti, terdiri dari :
1. Modal Disetor
2. Cadangan tambahan modal, terdiri dari :
a. Faktor penambah, yaitu :
1. Agio
2. Modal sumbangan
3. Cadangan umum modal
4. Cadangan tujuan modal
5. Laba tahun-tahun lalu setelah diperhitungkan pajak
6. Laba tahun berjalan setelah diperhitungkan taksiran pajak (50%)
7. Selisih lebih penjabaran laporan keuangan kantor cabang luar negeri
8. Dana setoran modal
b. Faktor pengurang, yaitu
1. Disagio
2. Rugi tahun-tahun lalu
3. Rugi tahun berjalan
4. Selisih kurang penjabaran laporan keuangan kantor cabang di luar negeri
5. Penurunan nilai penyertaan pada portofolio yang tersedia untuk dijual
Modal Inti diperhitungkan dengan faktor pengurang berupa goodwill
Modal Pelengkap terdiri dari :
1. Cadangan revaluasi aktiva tetap
2. Cadangan umum PPAP (maskimal 1,25% dari ATMR)
3. Modal pinjaman
4. Pinjaman subordinasi (maksimal 50% dari modal inti)
5. Peningkatan nilai penyertaan pada portofolio yang tersedia untuk dijual setinggi-
tingginya sebesar 45%.
Rasio KAP APYD / Total Aktiva Produktif
(sesuai SE No.30/2/UPPB tanggal 30 April 1997)
6. vii
Rasio ROA Laba Sebelum Pajak dalam 12 bulan terakhir / Rata-rata Aktiva dalam periode yang sama
(sesuai SE No.30/2/UPPB tanggal 30 April 1997)
Rasio BOPO Biaya Operasional dalam 12 bulan terakhir / Pendapatan Operasional dalam periode
yang sama
(sesuai SE No.30/2/UPPB tanggal 30 April 1997)
Rasio KBAB Kewajiban Bersih Antar Bank / Modal Inti
Kewajiban Bersih Antar Bank merupakan selisih antara kewajiban bank dengan tagihan
bank kepada bank lain
(sesuai SE No.30/23/UPPB tanggal 19 Maret 1998)
Rasio LDR Kredit / Dana yang diterima
Dana yang diterima terdiri dari :
1. Giro, deposito dan tabungan masyarakat
2. Pinjaman bukan dari bank yang berjangka waktu lebih dari 3 bulan tidak termasuk
pinjaman subordinasi
3. Deposito dan pinjaman dari bank lain yang berjangka waktu lebih dari 3 bulan
4. Surat berharga yang diterbitkan oleh bank yang berjangka waktu lebih dari 3 bulan
5. Modal inti
6. Modal Pinjaman
(sesuai SE No.30/23/UPPB tanggal 19 Maret 1998)
Rasio NPL (Kredit dalam kualitas Kurang lancar, Diragukan dan Macet) / Total Kredit
Rasio NIM Pendapatan Bunga Bersih / Rata-Rata Aktiva Produktif
Pendapatan Bunga Bersih = Pendapatan Bunga – Beban Bunga
Dalam perhitungan NIM, pendapatan bunga bersih disetahunkan.
(sesuai SE No.3/30/DPNP tanggal 30 April 1997)
7. viii
DAFTAR TABEL
Topik / Judul No. Tabel
1. Kegiatan Usaha 1.1 s.d 1.7
2. Laporan Laba/Rugi 2.1 s.d 2.7
3. Rekening Administratif 3.1 s.d 3.7
4. Kinerja 4.1 s.d 4.8
5. Aset
a. Perkembangan Aset 5.1
b. Bank Umum Berdasarkan Total Aset 5.2
c. Peringkat Bank Berdasarkan Total Aset 5.3
6. Aktiva Produktif 6.1 s.d 6.7
7. Non Performing Loan (NPL)
a. Pengelompokkan Bank Berdasarkan Rasio NPL 7.1
b. NPL Berdasarkan Sektor Ekonomi 7.2 s.d 7.8
c. NPL Berdasarkan Jenis Penggunaan 7.9 s.d 7.15
d. NPL Penerusan Kredit (off balancesheet) 7.16
8. Dana Pihak Ketiga (DPK)
a. Komposisi DPK 8.1 s.d 8.7
b. Peringkat Bank Berdasarkan DPK 8.8
c. DPK Berdasarkan Lokasi Penghimpunan 8.9 s.d 8.10
d. Deposito Berdasarkan Jangka Waktu Simpanan 8.11
9. Kredit
a. Peringkat Bank Berdasarkan Kredit 9.1
b. Kredit Berdasarkan Sektor Ekonomi 9.2 s.d 9.8
c. Kredit Berdasarkan Jenis Penggunaan 9.9 s.d 9.15
d. Penerusan kredit (off balancesheet) Berdasarkan Sektor Ekonomi 9.16
e. Penerusan kredit (off balancesheet) Berdasarkan
Jenis Kredit dan Golongan Penyalur 9.17
10. Perkembangan Jumlah Bank dan Kantor Bank
a. Perkembangan Jumlah Bank dan Kantor Bank 10.1
b. Perkembangan Jumlah Bank dan Kantor Bank Berdasarkan Wilayah 10.2
8. 1
Kondisi Umum
KONDISI UMUM
KEGIATAN USAHA
Perkembangan kegiatan usaha Bank Umum
pada bulan Agustus menunjukkan adanya beberapa
perubahan yang cukup signifikan. Pada indikator
penghimpunan dana, perubahan yang
mendominasi adalah kenaikan DPK dalam jumlah
yang cukup besar (Rp 9,7 triliun). Sementara pada
indikator penyaluran dana, perubahan yang paling
besar ditunjukkan oleh kenaikan kredit yang
mencapai Rp16,9 triliun (lihat grafik perkembangan
DPK dan Kredit).
sebagai berikut: deposito 3 bulan sebesar Rp 54
triliun, deposito 6 bulan sebesar Rp 23,1 triliun,
deposito 12 bulan sebesar Rp 21,7 triliun dan
deposito > 12 bulan sebesar Rp 4,2 triliun (lihat grafik
komposisi deposito Agustus 2004).
Komposisi DPK pada bulan Agustus
didominasi oleh deposito yaitu sebesar Rp 407,5
triliun ( 44,33%), disusul oleh tabungan sebesar Rp
265,3 triliun (28,86%), dan giro sebesar Rp 246,4
triliun (26,81%). Menurut jangka waktu, jumlah
deposito terbesar berada pada jangka waktu 1 bulan
yaitu mencapai Rp 304,4 triliun (75%). Untuk
deposito dengan jangka waktu lain, berturut-turut
Kegiatan kredit pada bulan Agustus ini
mengalami ekspansi yang cukup besar. Menurut jenis
penggunaan, kenaikan terbesar terjadi pada kredit
modal kerja yang meningkat sebesar Rp 9,9 triliun
dari bulan lalu. Untuk kredit investasi mengalami
kenaikan sebesar Rp 2,2 triliun dan kredit konsumsi
naik sebesar Rp 4,7 triliun (lihat grafik pertumbuhan
kredit menurut jenis penggunaan).
Kredit Investasi untuk properti pada bulan
Agustus tercatat sebesar Rp 3,3 triliun, jumlah ini
naik 11% dibandingkan bulan lalu. Sementara itu,
kredit investasi untuk agrobisnis dan investasi lainnya
masing-masing hanya mengalami kenaikan sebesar
2,4 % dan 1,6 % dibandingkan bulan lalu (lihat grafik
pertumbuhan kredit investasi).
Grafik
Perkembangan DPK dan Kredit
2004
milyar Rp
0
200.000
400.000
600.000
800.000
1.000.000
Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags
KreditDPK
Grafik
Komposisi Deposito Agustus 2004
75%
13%
6%
5% 1%
1 bulan 3 bulan 6 bulan 12 bulan > 12 bulan
9. 2
Kondisi Umum
Kondisi ekspansi kredit yang cukup besar ini
didukung pula dengan non perfoming loan (NPL)
yang semakin kecil. Pada bulan Agustus rasio NPL
terhadap kredit tercatat sebesar 5,82%, angka ini
lebih kecil dibandingkan bulan Juli lalu yang sebesar
6,02%. Selama 3 bulan terakhir perkembangan NPL
terus menunjukkan penurunan yang signifikan (lihat
grafik perkembangan kredit dan NPL)
KINERJA
Kinerja Bank Umum menunjukkan
perkembangan yang stabil. Pada bulan Agustus
tercatat rasio CAR Bank Umum adalah sebesar
20,72% bergeser 0,02 point dibanding bulan lalu
yang sebesar 20,70 % (lihat grafik perkembangan
CAR).
Grafik
Pertumbuhan Kredit Investasi
Grafik
Pertumbuhan Kredit - Jenis Penggunaan
milyar Rp
-
50.000
100.000
150.000
200.000
250.000
300.000
2004
Kredit Konsumsi Kredit Investasi Kredit Modal Kerja
Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags
Grafik
Perkembangan Kredit dan NPL
5,00
5,50
6,00
6,50
7,00
PersenMilyar Rp
2004
Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul
Kredit
Ket : Grafik menggunakan 2 skala axis yang berbeda
-
100.000
200.000
300.000
400.000
500.000
600.000
NPL Rasio NPL thd Kredit
Ags
Grafik
Perkembangan CAR
Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags
Properti
Milyar Rp
2004
2.800
2.900
3.000
3.100
3.200
3.300
3.400
Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul
Agrobisnis
Milyar Rp
2004
Ags
7.500
8.000
8.500
9.000
9.500
10.000
Investasi Lainnya
Milyar Rp
2004
Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags
75.000
80.000
85.000
90.000
95.000
100.000
105.000
PersenMilyar Rp
2004
Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul
Modal
Ket : Grafik menggunakan 2 skala axis yang berbeda
ATMR CAR
Ags
19,00
20,00
21,00
22,00
23,00
24,00
25,00
0
100.000
200.000
300.000
400.000
500.000
600.000
700.000
10. 3
Kondisi Umum
Indikator kinerja yang masih nampak terus
mengalami perbaikan hingga memasuki bulan
terakhir laporan adalah indikator intermediasi
perbankan dalam rasio LDR. Kenaikan penyaluran
kredit secara kontinyu setiap bulan cukup
memberikan kontribusi positif terhadap peningkatan
rasio LDR. Demikian pula halnya dengan kinerja
rentabilitas dalam rasio ROA, efisiensi dalam rasio
BOPO, dan kualitas aktiva produktif dalam rasio KAP
Di lain pihak, pendapatan bunga/bagi
hasil/marjin dari kredit yang diberikan juga terus
meningkat sejalan dengan meningkatnya jumlah
kredit yang diberikan oleh bank umum. Pada
Grafik
Perkembangan Indikator Kinerja Bank Umum
PersenPersen
2004
Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul
ROA
Ket : Grafik menggunakan 2 skala axis yang berbeda
Ags
0,00
0,50
1,00
1,50
2,00
2,50
3,00
3,50
4,00
0,00
20,00
40,00
60,00
80,00
100,00
KAP LDR KAP
bulan Agustus pendapatan bunga dari kredit
sebesar Rp 42,8 triliun, naik 15% dari bulan lalu.