SlideShare a Scribd company logo
1 of 19
PROPOSAL PENELITIAN
IMPLEMENTASI SISTEM PAKAR DALAM MENDETEKSI PENYAKIT
TANAMAN CABAI MENGGUNAKAN METODE NAÏVE BAYES
Diajukan Sebagai Salah Satu Persyaratan
Guna memperoleh gelar Sarjana Komputer (S.Kom)
DISUSUN OLEH :
WANDA MUHAMMAD SAEMANTIK
NIM : 11211223
PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA
FAKULTAS TEKNOLOGI INFORMASI
UNIVERSITAS SERANG RAYA
2015
Halaman pengesahan
PROPOSAL SKRIPSI
IMPLEMENTASI SISTEM PAKAR DALAM MENDETEKSI PENYAKIT
TANAMAN CABAI MENGGUNAKAN METODE NAÏVE BAYES
DI PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA FAKULTAS TEKNOLOGI
INFORMASI
Disusun oleh :
Wanda Muhammad Saemantik
NIM : 11211223
Serang, ..... ................... 2015
Ketua Program Studi
Teknik Informatika
Agung Triayudi, M.kom
Dosen Pembimbing I
..........................................
Tanggal disetujui :
IMPLEMENTASI SISTEM PAKAR DALAM MENDETEKSI PENYAKIT
TANAMAN CABAI MENGGUNAKAN METODE NAÏVE BAYES
1. Latar Belakang
Perkembangan teknologi informasi saat ini sudah memasuki berbagai
sendi kehidupan, dengan masuknya kita ke era digital, penggunaan
teknologi khususnya penggunaan aplikasi maupun sistem tidak lagi
dimonopoli oleh orang dengan latar belakang IT, karena aplikasi maupun
sistem tersebut diciptakan agar dapat digunakan oleh masyarakat biasa.
Dalam dunia pertanian sekalipun, teknologi informasi diterapkan untuk
meningkatkan kualitas dan kuantitas produksi. Penyebaran informasi
pertanian saat ini terbatas pada penyuluhan yang diberikan oleh penyuluh
atau ahli tanaman dari instansi terkait secara berkala. Dengan cara seperti itu
kemungkinan terjadi kesalahan informasi ataupun keterlambatan konsultasi
masalah pertanian bisa saja terjadi. Namun hal ini dapat diminimalisir
dengan mengurangi ketergantungan konsultasi dengan penyuluh dan
menggantikannya dengan sistem pakar yang diusahakan mempunyai
pengetahuan yang sama dengan pakar pertanian.
Tanaman dikatakan sakit jika ada perubahan seluruh atau sebagian organ-
organ tanaman yang menyebabkan terganggunya kegiatan fisiologis sehari-
hari. Secara singkat, sakit adalah penyimpangan dari keadaan normal.
Misalnya, kemarin dan hari-hari yang lalu tanaman terlihat selalu segar
tetapi sekarang layu. Kadang ada suatu penyimpangan yang dikira sakit,
tetapi sebenarnya terserang hama. Kekeliruan dalam menentukan penyebab
tanaman itu diserang, baik oleh hama maupun penyakit akan
mengakibatkan kekeliruan dalam pengobatannya sehingga tanaman tetap
dalam keadaan tidak sehat dan akhirnya mati.
Dalam tugas akhir ini mencoba menerapkan sebuah aplikasi pada objek
yang dipilih, yaitu ; tanaman cabai, tanaman cabai dalam bahasa ilmiahnya
disebut Capsium annum bukan merupakan tanaman asli Indonesia,
melainkan berasal dari Benua Amerika, tepatnya Amerika Tengah dan
Amerika Selatan serta Meksiko. Tanaman cabai adalah komoditas
hortikultura yang berfungsi sebagai ; sayuran, bumbu masak, penyedap rasa,
penambah nafsu makan, hias makanan, dan penghasil sumber vitamin c
yang cukup baik.
Gangguan penyakit pada tanaman cabai sangat kompleks, baik pada
musim hujan maupun musim kemarau. Bahkan dapat menimbulkan
kerugian cukup besar, seperti yang diuraikan oleh Dr. Ati Srie Duriat,
Peneliti Balai Penelitian Tanaman Sayuran (Balitsa) bersama timnya
(Duriat, 2007).
Metode Naïve Bayes merupakan bagian dari teknik probabilitas yang
mampu menangani masalah ketidakpastian dengan menekankan pada
konsep probabilitas hipotesis dan evidence.
Pemikiran akan adanya suatu sistem pakar yang mampu melakukan
diagnosa terhadap penyakit pada tanaman secara umum telah ada
sebelumnya. Tetapi belum ditemukan metode naïve bayes yang secara
khusus mendiagnosa penyakit tanaman cabai.
Berdasarkan pemaparan diatas, maka penulis tertarik menjadikan
permasalahan tersebut sebagai tema dari Tugas Akhir dengan judul
“Implementasi Sistem Pakar Dalam Mendeteksi Penyakit Tanaman Cabai
Menggunakan Metode Naïve Bayes”
2. Identifikasi Masalah
Permasalahan yang dapat di definisikan adalah sebagai berikut :
1. Tidak banyak tersedianya sarana informasi untuk masyarakat, khususnya
di bidang hortikultura seperti cabai yang menyangkut penyakit-
penyakitnya, sehingga dapat membantu masyarakat untuk
mengidentifikasi lebih dini penyakit-penyakit tersebut.
2. Ketidakwaspadaan masyarakat terhadap penyakit tanaman cabai
menyebabkan hasil tanaman cabai menjadi kurang bagus, sehingga
berdampak pada panen yang kurang maksimal.
3. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian di atas maka permasalahan yang akan dikaji dalam
penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut:
1. Bagainmana menerapkan metode naïve bayes dalam mendeteksi
penyakit pada tanaman cabai?
2. Bagaimana membangun aplikasi sistem pakar dengan
mengimplementasikan metode naïve bayes?
3. Solusi apa yang ditawarkan sistem ketika sudah mendeteksi penyakit
tanaman?
4. Batasan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka penulis membuat
batasan masalah, agar tugas lebih terarah. Sehingga pembahasan dibatasi
pada ruang lingkup :
1. Menentukan gejala dan kemungkinan penyakit pada tanaman cabai
merah kriting.
2. Pembahasan hanya mengenai cabai merah keriting.
3. Solusi hanya mengenai cabai merah keriting.
5. Tujuan dan Manfaat Penelitian
Adapun tujuan dari penulisan proposal skripsi ini adalah
1. Mendeteksi penyakit pada tanaman cabai melalui sistem pakar.
2. Mengimplementasikan metode naïve bayes dalam sistem pakar untuk
mendeteksi penyakit pada tanaman cabai.
3. Merancang sistem pakar untuk mendeteksi penyakit pada tanaman
cabai.
Manfaat penulisan proposal skripsi ini adalah sebagai berikut :
1. Membuat suatu sistem pakar yang bisa membantu petani cabai dalam
meningkatkan mutu atau kualitas panen cabainya.
2. Membantu para petani cabai dalam mendeteksi penyakit pada tanaman
cabai melalui sistem pakar sehingga tidak terjadi salah penanganan.
6. Tinjauan Pustaka dan Landasan Teori
6.1 Tinjauan Pustaka
APLIKASI SISTEM PAKAR UNTUK IDENTIFIKASI
HAMA DAN PENYAKIT TANAMAN TEBU DENGAN
METODE NAÏVE BAYES BERBASIS WEB. Angga Hardika P,
Arief Andy Soebroto ST, M.Kom, Rekyan Regasari M.P, ST, MT.
2011. Article ptiik.ub.ac.id/file/DR00066201312, dalam penilitian
ini memiliki suatu tujuan yaitu untuk membangun aplikasi sistem
pakar untuk identifikasi hama dan penyakit pada tanaman tebu,
kemudian bagaiman caranya menerapkan metode naïve bayes untuk
identifikasi hama dan penyakit pada tanaman tebu dalam suatu
aplikasi, dan terakhir memberikan informasi mengenai hama dan
penyakit tanaman tebu pada masyarakat umum terutama para petani
ataupun pengusaha yang bergerak di bidang tanaman tebu, adapun
langkah dalam penelitian ini peneliti mengunakan metodologi yang
pertama yaitu studi literatur, yang mana untuk mempelajari beberapa
bidang ilmu yang berhubungan dengan pembuatan sistem pakar untuk
mengidentifikasi suatu hama dan penyakit pada tanaman tebu,
selanjutnya peneliti menggunakan analisis kebutuhan yang mana
untuk mengidentifikasi pelaku yang terlibat pada sistem pakar, lalu
kemudian di tahap ini memulai untuk perancangan perangkat lunak,
perancangan ini digunakan untuk memenuhi kebutuhan fungsional
dan kebutuhan domain sistem pakar menggunakan metode naïve
bayes, dalam rancangan ini peneliti menggambarkan suatu rancangan
sistemnya pada diagram ERD dan diagram algoritma, selanjutnya
peneliti mencoba untuk menerapkan rancangan tersebut apakah
berfungsi dengan baik atau tidaknya, dalam tahap ini bahasa yang di
pakai ialah PHP, DBMS, MySQL dan tools lainnya dalam mendukung
suatu rancangannya, dan terakhir pengujian sistem yaitu pengujian
valid (black box) atau tidaknya akurasi sistem pakar. Kemudian hasil
dari perancangan dan pengujian pada penyakit tanaman tebu dapat
diambil keputusan bahwa metode naïve bayes sangat berjalan baik
pada sistem dimana memiliki tingkat akurasi sebesar 94,28% dan error
5% karena data fakta gejala tidak tercakup dalam basis pengetahuan.
KOMPARASI ALGORITMA C4.5, NAIVE BAYES DAN
NEURAL NETWORK UNTUK MEMPREDIKSI PENYAKIT
JANTUNG. Mochamad Wahyudi, Sa’diyah Noor Novita
Alfisahrin. 2014. Jurnal TICOM Vol.2 No.2 Januari, dalam
penelitian ini, peneliti memiliki tujuan yaitu untuk mengetahui
algoritma mana yang lebih akurat untuk diterapkan pada proses
prediksi penyakit jantung. tahap penelitian disini peneliti melakukan
penarikan sampel dimana dalam sampel tersebut digunkan 270 record
data pasien, 10 record digunakan pada tahap deployment, 260 akan di
bagi menjadi dua bagian, yang pertama untuk data training sebanyak
80% (208 record), dan kedua sebagai data testing yaitu sebanyak 20%
(52 record), kemudian peneliti melakukan tahap experimen dimana
peneliti menggunakan kerangka kerja CRISP-DM, CRISP-DM terdiri
dari enam tahap, pertama dalam tahap ini yaitu Business
Understanding, di tahap ini peneliti melakukan komparasi C4.5,
Naïve Bayes, dan Neuralnetwork untuk mengetahui algoritma mana
yang lebih akurat dalam memprediksi penyakit jantung, selanjutnya
tahap Data Understanding, tahap ini ialah tempat dimana proses
pengumpulan data, menganalisis data, mengevaluasi kualitas data, dan
memilih subset pola untuk ditindaklanjuti, kemudian selanjutnya tahap
Data Preparation disini peneliti menyiapkan data akhir yang akan
digunakan berikutnya, di tahap inipun data yang masih nilai numerik
atau continue ditransformasikan kedalam bentuk kategorikal dan
dibuat skala sehingga menghasilkan range yang lebih kecil untuk
bahan pembelajaran algoritma, lalu tahap sekarang merupakan
modeling, tahap ini peneliti mengatur kalibrasi model untuk
mendapatkan hasil yang optimal, kemudian tahap evaluation disini
peneliti mengevaluasi kualitas model dan evektifitasnya dengan
memasukan data testing sebelum disebar untuk digunakan, selanjutnya
tahap deployment ditahap ini diterapkan model yang memeliki akurasi
tinggi atau baik untuk mendiagnosa/prediksi penyakit jantung dengan
data baru. Hasil dalam penelitian dari tiga algoritma menunjukkan
bahwa algoritma C4.5 memiliki akurasi terbaik yaitu 96,15% dari
pada Naif Bayes hanya 86,15% dan Neuralalgoritma 94,23%.
SISTEM PAKAR DETEKSI PENYAKIT DIABETES
MELLITUS DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN
NAÏVE BAYESIAN BERBASIS WEB. SUARDIN YAKUB. 2008.
SKRIPSI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI MALANG, dalam
penelitian ini, peneliti memiliki tujuan yaitu untuk merancang dan
membuat sistem pakar yang mampu mendiagnosa gangguan diabetes
mellitus baik tipe 1 maupun 2 dengan memberikan solusinya, peneliti
akan memulai tahap pengerjaan dalam mendukung rancangan sistem
pakarnya yaitu dengan awal pengumpulan data-data yang mana
terbagi dalam 3 bagian yaitu studi literatur, tahap ini penulis
melakukan pencarian, pembelajaran macam literatur dan dokumen
yang menunjang pekerjaan tahap akhirnya. selanjutnya peneliti
melakukan observasi yaitu melakukan pengamatan yang diteliti serta
melakukan interview dengan pihak pakar diabetes mellitus, pasien,
dan orang tua pasien, kemudian peneliti melakukan browsing untuk
pengamatan berbagai macam website, setelah tahap awal selesai
peneliti menganalisa data yang telah dikumpulkan yaitu menganalisa
data hasil observasi dengan menggabungkan laporan survey menjadi
spesifikasi yang terstruktur menggunakan pemodelan, selanjutnya
peneliti melakukan perancangan dan desain sistem yaitu
mengimplementasikan model yang diinginkan oleh pengguna,
pemodelan disini berupa Blok Diagram Area Permasalahan, Blok
Diagram Fokus Permasalahan, Blok Diagram Faktor Kritis,
Dependency Diagram, serta perancangan database, lalu pembuatan
aplikasi, peniliti membuat aplikasi sistem pakar deteksi penyakit
diabetes mellitus menggunakan php dan MySQL, kemudian peneliti
melakukan Uji coba dan Evaluasi menggunakan data lab pasien untuk
memastikan sistem telah benar sesuai dengan karakteristik, terakhir
peneliti melakukan penyusunan buku tugas akhir yaitu dokumentasi,
Bahwa hasil dari permasalahan yang di bahas dalam penelitian ini
berdasarkan pengujian dengan 10 orang, bahwa aplikasi sistem pakar
metode naïve bayes ini berguna membantu user dalam memperoleh
informasi serta mendapatkan hasil diagnosa gangguan diabetes baik
tipe 1 maupun tipe 2.
6.2 Landasan Teori
6.2.1 Implementasi
Implementasi dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia diartikan
sebagai pelaksanaan atau penerapan. Artinya yang dilaksanakan
dan diterapkan adalah kurikulum yang telah dirancang/didesain
untuk kemudian dijalankan sepenuhnya.
Sedangkan menurut para ahli ;
Majone dan Wildavsky (dalam Nurdin dan Usman, 2002),
mengemukakan implementasi sebagai evaluasi.
Browne dan Wildavsky (dalam Nurdin dan Usman, 2004:70)
mengemukakan bahwa ”implementasi adalah perluasan aktivitas
yang saling menyesuaikan”.
Pengertian implementasi sebagai aktivitas yang saling
menyesuaikan juga dikemukakan oleh Mclaughin (dalam Nurdin
dan Usman, 2004).
Adapun Schubert (dalam Nurdin dan Usman, 2002:70)
mengemukakan bahwa ”implementasi adalah sistem rekayasa.”
6.2.2 Sistem Pakar
Sistem pakar (expert system) adalah aplikasi berbasis komputer
yang digunakan untuk menyelesaikan masalah sebagaimana yang
dipikirkan oleh pakar (Kusrini, 2006 : 12). Adapun manfaat dari
sistem pakar antara lain sebagai berikut (Kusrini, 2006 : 15) :
1. Membuat seorang yang awam dapat bekerja seperti layaknya
seorang pakar .
2. Dapat bekerja dengan informasi yang tidak lengkap atau tidak
pasti.
3. Meningkatkan output dan produktivitas. Sistem pakar bisa
bekerja lebih cepat dari manusia. Keuntungan ini berarti
mengurangi jumlah pekerja yang dibutuhkan, dan akhirnya akan
mereduksi biaya.
4. Meningkatkan kualitas
5. Sistem pakar menyediakan nasihat yang konsisten dan dapat
mengurangi tingkat kesalahan.
6. Membuat peralatan yang kompleks lebih mudah dioperasikan
karena sistem pakar dapat melatih pekerja yang tidak
berpengalaman.
7. Handal (realibility).
8. Sistem pakar tidak dapat lelah atau bosan. Juga konsisten dalam
memberi jawaban dan selalu memberikan perhatian penuh.
9. Memiliki kemampuan untuk memecahkan masalah yang
kompleks.
10. Memungkinkan pemindahan pengetahuan ke lokasi yang jauh
serta memperluas jangkauan seorang pakar, dapat diperoleh dan
dipakai dimana saja. Merupakan arsip yang terpercaya dari
sebuah keahlian sehingga user seolah-olah berkonsultasi
langsung dengan sang pakar meskipun sang pakar sudah
pensiun.
6.2.3 Penyakit Tanaman
Menurut Tim Bina Karya Tani dalam bukunya yang berjudul
Pedoman Bertanam Cabai (2008 : 67), penyakit tanaman adalah
gangguan pada tanaman yang disebabkan oleh mikroorganisme.
Mikroorganisme tersebut adalah virus, bakteri, protozoa, jamur
dan cacing nematoda. Mikroorganisme ini dapat menyerang
organ tumbuhan seperti akar, batang, daun dan buah.Penyebaran
penyakit pada tanaman dapat terjadi melalui angin, air atau
serangga. Serangga dapat menularkan virus, bakteri, protozoa
dan jamur dari satu tanaman ke tanaman lain. Selain itu, factor
lingkungan, misalnya kelembaban dan suhu jugamempengaruhi
penyakit pada tanaman. Tanaman yang terserang suatu penyakit
akan terhambatpertumbuhannya, dan akhirnya dapat mati.
6.2.4 Sejarah Cabai
Penemu tanaman cabai (Capsicum sp.) ialah petualang
dunla bernama Christophorus Columbus, berkebangsaan
spanyol. bermula pada tahun 1490 Saat itu ekspedisi yang
dipimpinnya mendarat di sebuah daerah berhawa panas
yang semula diki- ranya sebagai salah satu daerah dari
Benua Asia. Namun, belakangan barulah diketahui bahwa
daerah yang didaratinya itu merupakan daerah Guanahani,
sekarang merupakan wilayah San Salvador. Cabai yang
ditemukan Columbus memang merupakan tanaman asli
Amerika Selatan. Dari sinilah tanaman ini menyebar ke
Amerika Tengah menuju Amerika Serikat bagian selatan.
Namun, kapan dan siapa yang menyebarluaskannya tidak
banyak yang mengungkapkannya. Dugaan sementara
menyebutkan bahwa berdasarkan penelusuran sejarah
make yang berperan besar adalah orang Indian
(penduduk asli Amerika). Konon sejak tahun 7000 SM,
buah cabai sudah diman- faatkan oleh suku Indian untuk
keperluan masak-memasak (bumbu). Menginjak tahun
5200-3400 SM, barulah mereka mulai membudidayakannya.
Dari hasil budi daya ini, cabai disebarluaskan ke berbagai
daerah lain.di Benua Amerika.
Kini, hasll produksi cabai dunia justru tidak berpusat
di Eropa, tempat asal Columbus, melainkan di daerah-daerah
tropis yang jauh dari benua dingin tersebut.
6.2.5 Pengertian dan Ragam Jenis Cabai
Cabal merupakan tanaman perdu dari famili terung-
terung- an (Solanaceae). Keluarga ini diduga memiliki
sekitar 90 genus dan sekitar 2.000 spesies yang terdiri
dari tumbuhan herba, semak, dan tumbuhan kerdil
lainnya. Dari banyaknya spesies tersebut, hampir dapat
dikatakan sebagian besar merupakan tumbuhan negeri
tropis. Namun, secara ekonomis yang dapat atau' sudah
dimanfaatkan baru beberapa spesies saja. Di anta-ranya
yang sangat dekat dengan kehidupan kita sehari-hari
adalah kentang (Solanum Fuberosum), tomat
(Lypercosicumescu/antun), dan tembakau (Nicotiana tabacum)
Tanaman cabai (Capsicum sp.) sendiri diperkirakan
ada sekitar 20 spesies yang sebagian besarnya tumbuh
dl tempat asalnya, Amerika. Di antaranya yang sudah
akrab dengan kehidupan manusia baru beberapa spesies
saja, yaitu cabai besar (C. annuum), cabai kecil (C.
Irustescens), C. baccatum, C. pubescens, dan C. chinense.
6.2.6 Cabai keriting
Cabai ini berukuran lebih kecil dari cabai rnerah biasa,
tetapi rasanya lebih pedas dan arornanya lebih tajam.
Bentuk fisiknya memang agak berkelok-kelok dengan
permukaan buah tidak rata sehingga memberikan kesan
"keriting". Mungkin dari bentuk fisik inilah sehingga cabai
ini disebut dengan cabal keriting. Buah mudanya ada
yang berwama hijau dan ada yang ungu. Mengenai
bagaimana cabai ini dapat dikenal di Indonesia belum dapat
diungkap.
Penampakan fisik tanamannya tegak. Ukuran daunnya
lebih besar dan lebar dibanding cabai merah umumnya.
Daun cabai ini berwama hijau tua bertabur wama putih di
atasnya sehingga memberikan kesan sebagai daun keriting
yang dibedaki.
Dibandingkan dengan cabai lainnya, cabai keriting
lebih tahan terhadap serangan penyakit. Pernyataan ini
didasarkan pada pengamatan di lapangan. Saat di Brebes,
ada banyak jenis cabai yang diserang penyakit keriting
daun. Namun, dari sekian banyak yang diserang ternyata
sebagian besar cabai keriting terbebas dari serangan
tersebut.
6.2.7 Kandungan Buah Cabai
Secara umum buah cabai mempunyai banyak
kandungan gizi yang masing-masing jenisnya akan
berlainan. Tabel 1 menunjukkan kandungan gizi buah
dari beberapa jenis cabai, baik bentuk segar maupun
kering.
TABEL 1. KANDUNGAN ZAT GIZI BUAH CABAl SEGAR DAN
KERING SETIAP
100 GRAM BAHAN
Catatan : b.d.d. = bagian yang dapat dimakan
Sumber: Departemen Kesehatan, 1989
6.2.8 Naïve Bayes
Thomas Bayes menemukan pendekatan penalaran statistik
yang jauh lebih maju dibandingkan dengan pola pikir matematis
tradisional pada saat itu. Fokus matematika pada saat itu adalah
pada tingkah laku sampel dari populasi yang diketahui. Akan
tetapi, Bayes mengemukakan ide untuk menentukan property
dari populasi berdasarkan sampel tersebut. Dalam “An Essay
Towards the Solving a Problem in the Doctrines of Chance”, dia
menyajikan tentang “Proposition 9”, yang akhirnya dikenal
dengan “Teorema Bayes”. Selanjutnya, teorema ini menjadi
dasar dalam pengambilan keputusan modern [2]. Formula Bayes
dinyatakan dalam persamaan 2.1[3]:
Dimana:
a. P(H|E) = Probabilitas posterior bersyarat (Conditional
Probability) suatu hipotesis H terjadi jika diberikan
evidence/bukti E terjadi.
b. P(E|H) = Probabilitas sebuah evidence E terjadi akan
mempengaruhi hipotesis H.
c. P(H) = Probabilitas awal (priori) hipotesis H terjadi tanpa
memandang evidence apapun.
d. P(E) = Probabilitas awal (priori) evidence E terjadi tanpa
memandang hipotesis/evidence yang lain.
Naïve Bayes Classifier atau bisa juga disebut sebagai
Multinomial Naïve Bayes merupkan model dari
penyederhanaan Bayes [4]. Algoritma Naïve Bayes
berasumsi bahwa efek suatu nilai variabel di sebuah kelas
yang ditentukan adalah tidak terkait pada nilai-nilai
variabel lain [5].
Naive Bayes dinyatakan sebagai sebuah hipotesa yang
disebut dengan HMAP (Hypothesis Maximum Appriori
Probability). Secara matematis HMAP dirumuskan seperti
persamaan 2.2 [5]:
Dalam konteks data mining atau machine learning, data
e adalah set training, dan h adalah ruang dimana fungsi
yang akan ditemukan tersebut terletak. HMAP juga
seringkali dituliskan seperti persamaan 2.3 [5]:
HMAP menyatakan hipotesa yang diambil berdasarkan
nila bilitas berdasarkanprior yang diketahui. HMAP inilah
yang digunakan di dalam machine learning sebagai
metode untuk mendapatkan hipotesis suatu keputusan [5].
7. Metodelogi Penelitian
7.1 Pengumpulan Data
Dalam menyusun penelitian skripsi, penulis membutuhkan data-
data yang berhubungan dengan tema yang akan dikupas oleh penulis,
yaitu mengenai konsep dan teori dasar sistem pakar. Dalam hal ini
tentunya penulis membutuhkan data-data mengenai kendala-kendala,
keuntungan serta kekurangan yang mempengaruhi sistem kerja di
lapangan. Data-data diklarifikasikan dalam dua bagian (Sarwono,
Jonathan dan Hary Lubis, 2007) yaitu :
1. Data Primer
Data primer merupakan data yang dikumpulkan oleh orang atau
perseorangan secara langsung dari sumbernya.
2. Data Sekunder
Data sekunder merupakan data yang tidak diperoleh secara langsung
dari objek peneltian.
Penggunaan metode penelitian ini diklasifikasikan menjadi tiga
bagian yaitu :
a. Studi Literatur
Tahap ini penulis melakukan penggalian konsep peneitian
melalui studi pustaka berdasarkan penelitian - penelitian yang
telah dilakukan sebelumnya untuk dijadikan kajian pendukung
dalam topic penilitian yang penulis lakukan.
b. Observasi Lapangan
Observasi lapangan yang dilakukan yaitu mengamati dan
mencatat secara langsung bentuk - bentuk potensi sumber yang
bisa dimanfaatkan dalam mengoptimalkan dan melakukan
penghematan pada pengaturan suhu ruangan.
c. Wawancara atau Interview
Meyiapkan daftar pertanyaan dan menentukan siapa saja
yang akan jadi objeknya, melakukan pengumpuldan data
melalui metode wawancara dengan mengajukan pertanyaan -
pertanyaan pada pihak - pihak terkait.
7.2 Analisa Sistem
Suatu proses untuk memahami sistem yang sudah ada. Pada tahap
ini akan dilakukan analisa terhadap focus permasalahan penelitian,
apakah sudah sesuai seperti yang diinginkan atau tidak. Serta
menemukan solusi yang tepat bagi penyelesaian masalah untuk
penyakit pada tanaman cabai.
7.3 Perancangan Sistem
Melakukan perancangan terhadap sistem yang sedang berjalan
apabila ditemukan ada kekurangan.
7.4 Pembuatan Program
Melakukan pembuatan program dengan menggunakan program
PowerBuilder 9.0 dan database menggunakan SQL 2000
7.5 Testing
Melalukan testing aplikasi sistem pakar dan mengevaluasi tehadap
program yang sudah dibuat.
7.6 Implementasi
Mengimplementasikan program yang sudah dibuat ke pengguna
atau para petani tanaman cabai
7.7 Dokumentasi
Mendokumentasikan semua hasil analisa dan perancangan system
yang telah di buat.
7.8 Jadwal Penelitian
Waktu yang dipergunakan untuk melakukan penelitian terhadap
Implementasi Sistem Pakar Untuk Mendeteksi Penyakit Pada
Tanaman Cabai Menggunakan Metode Naïve Bayes ini dimulai dari
awal bulan Mei sampai akhir Juli 2015. Adapun jadwal
pengembangan aplikasi ini adalah sebagai berikut :
Tabel 1. Tabel pelaksanaan Implementasi Sistem Pakar Untuk Mendeteksi
Penyakit Pada Tanaman Cabai Menggunakan Metode Naïve Bayes
No Kegiatan
Bulan
Mei Juni Juli
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1 Pengumpulan Data
2 Analisa
3 Perancangan
4 Coding
5 Testing
6 Implementasi
7 Dokumentasi
7.9 Sistematika Penulisan
Agar lebih jelas dan mudah untuk dimengerti, maka penulis akan
memberikan rangkuman dari pembuatan tugas akhir ini untuk
memberikan gambaran-gambaran pokok sebagai berikut :
BAB I PENDAHULUAN
Bab I mengurangkaikan latar belakang masalah, perumusan
masalah, batasan masalah untuk memberikan batasan yang tegas dan
jelas serta sistematika penulisan.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
Bab II membahas tentang landasan teori dan tinjauan pustaka dari
topik penulisan skripsi secara mendalam beserta dengan referensinya.
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
Bab III ini membahas tentang perancangan umum maupun uraian
lebih lanjut mengenai perancangan sistem dalam pembuatan perangkat
lunak.
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Bab IV memuat tentang metodologi penelitian yang digunakan
penulis dalam menyelesaikan penelitian, materi penelitian, alat,
langkah - langkah penelitian, analisis dan kesulitan - kesulitan yang
ada. menjelaskan tentang pengujian sistem secara umum maupun
terperinci.
BAB V PENUTUP
Bab V ini berisi kesimpulan yang telah didapatkan dari hasil uji
coba sistem dan analisanya mengenai keterkaitan dengan tujuan
pembuatan sistem.
DAFTAR PUSTAKA
Kusrini, 2006. Sistem Pakar, Teori dan Aplikasi. Yogyakarta: Penerbit Andi
Setiadi, 1996. Bertanam Cabai. Depok: Penebar Swadaya
P Angga Hardika, dan Soebroto Arief Andy ST, M.Kom, Regasari Rekyan M.P,
ST, MT. 2011. “APLIKASI SISTEM PAKAR UNTUK IDENTIFIKASI HAMA
DAN PENYAKIT TANAMAN TEBU DENGAN METODE NAÏVE BAYES
BERBASIS WEB”. Article ptiik.ub.ac.id /file/DR00066201312,
http://ptiik.ub.ac.id/doro/download/article/file/DR00052201406, 22 Maret 2015.
Wahyudi Mochamad, Alfisahrin Sa’diyah Noor Novita. 2014. “KOMPARASI
ALGORITMA C4.5, NAIVE BAYES DAN NEURAL NETWORK UNTUK
MEMPREDIKSI PENYAKIT JANTUNG”. Jurnal TICOM Vol.2 No.2 Januari.
http://aptikom3.or.id/files/Jurnal%20TICOM%20Vol.%202%20No.
%202%20Tahun%202014.pdf, 8 April 2015.
YAKUB SUARDIN. 2008. “SISTEM PAKAR DETEKSI PENYAKIT
DIABETES MELLITUS DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN
NAÏVE BAYESIAN BERBASIS WEB”. SKRIPSI UNIVERSITAS ISLAM
NEGERI MALANG.

More Related Content

What's hot

Makalah Media Sosial - ENSCHAi
Makalah Media Sosial - ENSCHAiMakalah Media Sosial - ENSCHAi
Makalah Media Sosial - ENSCHAiAlluka Tita
 
Pedoman wawancara
Pedoman wawancaraPedoman wawancara
Pedoman wawancarabagadang s
 
Kata pengantar, abstrak dan daftar isi
Kata pengantar, abstrak dan daftar isiKata pengantar, abstrak dan daftar isi
Kata pengantar, abstrak dan daftar isiNuri Andhika Pratama
 
2. halaman persetujuan, pengesahan, pengantar, daftar isi
2. halaman persetujuan, pengesahan, pengantar, daftar isi2. halaman persetujuan, pengesahan, pengantar, daftar isi
2. halaman persetujuan, pengesahan, pengantar, daftar isiAhmad Lukman Hakim
 
Contoh Perubahan Proses Bisnis/Sosial Akibat Teknologi Yang "Melunturkan" Nil...
Contoh Perubahan Proses Bisnis/Sosial Akibat Teknologi Yang "Melunturkan" Nil...Contoh Perubahan Proses Bisnis/Sosial Akibat Teknologi Yang "Melunturkan" Nil...
Contoh Perubahan Proses Bisnis/Sosial Akibat Teknologi Yang "Melunturkan" Nil...naufals11
 
Laporan Pertanggungjawaban Kerja BEM FMIPA UGM 2004/2005
Laporan Pertanggungjawaban Kerja BEM FMIPA UGM 2004/2005Laporan Pertanggungjawaban Kerja BEM FMIPA UGM 2004/2005
Laporan Pertanggungjawaban Kerja BEM FMIPA UGM 2004/2005Zulfadli .
 
contoh Bab 1. pendahuluan makalah
contoh Bab 1. pendahuluan makalahcontoh Bab 1. pendahuluan makalah
contoh Bab 1. pendahuluan makalahRizki Kamaratih
 
05. ucapan terima kasih
05. ucapan terima kasih05. ucapan terima kasih
05. ucapan terima kasihAlby Alyubi
 
Proposal Kewirausahaan Usaha "Tempat Pensil Flanel"
Proposal Kewirausahaan Usaha "Tempat Pensil Flanel"Proposal Kewirausahaan Usaha "Tempat Pensil Flanel"
Proposal Kewirausahaan Usaha "Tempat Pensil Flanel"Shofi Asriani
 
Contoh proposal pkm pengabdian masyarakat
Contoh proposal pkm pengabdian masyarakatContoh proposal pkm pengabdian masyarakat
Contoh proposal pkm pengabdian masyarakatZakiyul Mu'min
 
01 Template PPT Sidang Skripsi.pptx
01 Template PPT Sidang Skripsi.pptx01 Template PPT Sidang Skripsi.pptx
01 Template PPT Sidang Skripsi.pptx10MThoriqShihab
 
Contoh Artikel Konseptual
Contoh Artikel KonseptualContoh Artikel Konseptual
Contoh Artikel KonseptualUwes Chaeruman
 
Proposal kegiatan pelatihan kewirausahaan
Proposal kegiatan pelatihan kewirausahaanProposal kegiatan pelatihan kewirausahaan
Proposal kegiatan pelatihan kewirausahaanYan Thea
 
Pengertian dan urgensi penelitian
Pengertian dan urgensi penelitianPengertian dan urgensi penelitian
Pengertian dan urgensi penelitianFredika Ayu Lestari
 
Resume jurnal internasional
Resume jurnal internasionalResume jurnal internasional
Resume jurnal internasionalakuayucantik
 
Ppt review jurnal
Ppt review jurnalPpt review jurnal
Ppt review jurnalAsrilazis
 
Contoh karya tulis ilmiah lengkap
Contoh karya tulis ilmiah lengkapContoh karya tulis ilmiah lengkap
Contoh karya tulis ilmiah lengkapGiyanti Gie
 
Proposal pengabdian kepada masyarakat 2014 copy
Proposal pengabdian kepada masyarakat 2014   copyProposal pengabdian kepada masyarakat 2014   copy
Proposal pengabdian kepada masyarakat 2014 copyJoni Candra
 

What's hot (20)

Makalah Media Sosial - ENSCHAi
Makalah Media Sosial - ENSCHAiMakalah Media Sosial - ENSCHAi
Makalah Media Sosial - ENSCHAi
 
Pedoman wawancara
Pedoman wawancaraPedoman wawancara
Pedoman wawancara
 
Kata pengantar, abstrak dan daftar isi
Kata pengantar, abstrak dan daftar isiKata pengantar, abstrak dan daftar isi
Kata pengantar, abstrak dan daftar isi
 
2. halaman persetujuan, pengesahan, pengantar, daftar isi
2. halaman persetujuan, pengesahan, pengantar, daftar isi2. halaman persetujuan, pengesahan, pengantar, daftar isi
2. halaman persetujuan, pengesahan, pengantar, daftar isi
 
Contoh Perubahan Proses Bisnis/Sosial Akibat Teknologi Yang "Melunturkan" Nil...
Contoh Perubahan Proses Bisnis/Sosial Akibat Teknologi Yang "Melunturkan" Nil...Contoh Perubahan Proses Bisnis/Sosial Akibat Teknologi Yang "Melunturkan" Nil...
Contoh Perubahan Proses Bisnis/Sosial Akibat Teknologi Yang "Melunturkan" Nil...
 
Laporan Pertanggungjawaban Kerja BEM FMIPA UGM 2004/2005
Laporan Pertanggungjawaban Kerja BEM FMIPA UGM 2004/2005Laporan Pertanggungjawaban Kerja BEM FMIPA UGM 2004/2005
Laporan Pertanggungjawaban Kerja BEM FMIPA UGM 2004/2005
 
contoh Bab 1. pendahuluan makalah
contoh Bab 1. pendahuluan makalahcontoh Bab 1. pendahuluan makalah
contoh Bab 1. pendahuluan makalah
 
05. ucapan terima kasih
05. ucapan terima kasih05. ucapan terima kasih
05. ucapan terima kasih
 
Proposal Kewirausahaan Usaha "Tempat Pensil Flanel"
Proposal Kewirausahaan Usaha "Tempat Pensil Flanel"Proposal Kewirausahaan Usaha "Tempat Pensil Flanel"
Proposal Kewirausahaan Usaha "Tempat Pensil Flanel"
 
Contoh proposal pkm pengabdian masyarakat
Contoh proposal pkm pengabdian masyarakatContoh proposal pkm pengabdian masyarakat
Contoh proposal pkm pengabdian masyarakat
 
01 Template PPT Sidang Skripsi.pptx
01 Template PPT Sidang Skripsi.pptx01 Template PPT Sidang Skripsi.pptx
01 Template PPT Sidang Skripsi.pptx
 
Job desk seminar
Job desk seminarJob desk seminar
Job desk seminar
 
Contoh Artikel Konseptual
Contoh Artikel KonseptualContoh Artikel Konseptual
Contoh Artikel Konseptual
 
Proposal kegiatan pelatihan kewirausahaan
Proposal kegiatan pelatihan kewirausahaanProposal kegiatan pelatihan kewirausahaan
Proposal kegiatan pelatihan kewirausahaan
 
Pengertian dan urgensi penelitian
Pengertian dan urgensi penelitianPengertian dan urgensi penelitian
Pengertian dan urgensi penelitian
 
Resume jurnal internasional
Resume jurnal internasionalResume jurnal internasional
Resume jurnal internasional
 
Ppt review jurnal
Ppt review jurnalPpt review jurnal
Ppt review jurnal
 
Contoh karya tulis ilmiah lengkap
Contoh karya tulis ilmiah lengkapContoh karya tulis ilmiah lengkap
Contoh karya tulis ilmiah lengkap
 
Ppt seminar kp
Ppt seminar kpPpt seminar kp
Ppt seminar kp
 
Proposal pengabdian kepada masyarakat 2014 copy
Proposal pengabdian kepada masyarakat 2014   copyProposal pengabdian kepada masyarakat 2014   copy
Proposal pengabdian kepada masyarakat 2014 copy
 

Viewers also liked

PROPOSAL TUGAS AKHIR ANALISIS PENGARUH SUBTITUSI TEPUNG KELAPA SAWIT TERHADAP...
PROPOSAL TUGAS AKHIR ANALISIS PENGARUH SUBTITUSI TEPUNG KELAPA SAWIT TERHADAP...PROPOSAL TUGAS AKHIR ANALISIS PENGARUH SUBTITUSI TEPUNG KELAPA SAWIT TERHADAP...
PROPOSAL TUGAS AKHIR ANALISIS PENGARUH SUBTITUSI TEPUNG KELAPA SAWIT TERHADAP...Khoirul Anam
 
Implementasi Algoritma Naive Bayes (Studi Kasus : Prediksi Kelulusan Mahasisw...
Implementasi Algoritma Naive Bayes (Studi Kasus : Prediksi Kelulusan Mahasisw...Implementasi Algoritma Naive Bayes (Studi Kasus : Prediksi Kelulusan Mahasisw...
Implementasi Algoritma Naive Bayes (Studi Kasus : Prediksi Kelulusan Mahasisw...Jonathan Christian
 
Proposal Penelitian
Proposal PenelitianProposal Penelitian
Proposal Penelitiankikyutami
 
SISTEM INFORMASI KERUSAKAN LAPTOP MENGGUNAKAN METODE NAÏVE BAYES
SISTEM INFORMASI KERUSAKAN LAPTOP MENGGUNAKAN METODE NAÏVE BAYESSISTEM INFORMASI KERUSAKAN LAPTOP MENGGUNAKAN METODE NAÏVE BAYES
SISTEM INFORMASI KERUSAKAN LAPTOP MENGGUNAKAN METODE NAÏVE BAYESHaris Pramudia
 
10 judul penelitian komunikasi beserta konsep penelitian
10 judul penelitian komunikasi beserta konsep penelitian10 judul penelitian komunikasi beserta konsep penelitian
10 judul penelitian komunikasi beserta konsep penelitianpycnat
 
Franklin American Mortgage interview questions and answers
Franklin American Mortgage interview questions and answersFranklin American Mortgage interview questions and answers
Franklin American Mortgage interview questions and answerstaylorlorr
 
chader hatFood village
chader hatFood villagechader hatFood village
chader hatFood villageSumon Gazi
 
Sponda corporate presentation 31032014
Sponda corporate presentation 31032014Sponda corporate presentation 31032014
Sponda corporate presentation 31032014SpondaPlc
 
Sistema de amortización 2
Sistema de amortización  2Sistema de amortización  2
Sistema de amortización 2ALbi_fabiana
 
Sponda Financial Results Q3 2014 presentation 041114
Sponda Financial Results Q3 2014 presentation 041114Sponda Financial Results Q3 2014 presentation 041114
Sponda Financial Results Q3 2014 presentation 041114SpondaPlc
 
Introduction to Drupal
Introduction to DrupalIntroduction to Drupal
Introduction to DrupalVasil Boychev
 
History of canada
History of canadaHistory of canada
History of canadaPabCin
 
Obra visual violeta
Obra visual violetaObra visual violeta
Obra visual violetaP Rojas
 
Time Management
Time ManagementTime Management
Time ManagementDEEPAN ROY
 
Final project
Final projectFinal project
Final projectUnknownAL
 
Bad Credit Loans Arrange Swift Money For Borrowers
Bad Credit Loans Arrange Swift Money For BorrowersBad Credit Loans Arrange Swift Money For Borrowers
Bad Credit Loans Arrange Swift Money For Borrowersgarvintennant
 

Viewers also liked (20)

PROPOSAL TUGAS AKHIR ANALISIS PENGARUH SUBTITUSI TEPUNG KELAPA SAWIT TERHADAP...
PROPOSAL TUGAS AKHIR ANALISIS PENGARUH SUBTITUSI TEPUNG KELAPA SAWIT TERHADAP...PROPOSAL TUGAS AKHIR ANALISIS PENGARUH SUBTITUSI TEPUNG KELAPA SAWIT TERHADAP...
PROPOSAL TUGAS AKHIR ANALISIS PENGARUH SUBTITUSI TEPUNG KELAPA SAWIT TERHADAP...
 
Implementasi Algoritma Naive Bayes (Studi Kasus : Prediksi Kelulusan Mahasisw...
Implementasi Algoritma Naive Bayes (Studi Kasus : Prediksi Kelulusan Mahasisw...Implementasi Algoritma Naive Bayes (Studi Kasus : Prediksi Kelulusan Mahasisw...
Implementasi Algoritma Naive Bayes (Studi Kasus : Prediksi Kelulusan Mahasisw...
 
Proposal Penelitian
Proposal PenelitianProposal Penelitian
Proposal Penelitian
 
SISTEM INFORMASI KERUSAKAN LAPTOP MENGGUNAKAN METODE NAÏVE BAYES
SISTEM INFORMASI KERUSAKAN LAPTOP MENGGUNAKAN METODE NAÏVE BAYESSISTEM INFORMASI KERUSAKAN LAPTOP MENGGUNAKAN METODE NAÏVE BAYES
SISTEM INFORMASI KERUSAKAN LAPTOP MENGGUNAKAN METODE NAÏVE BAYES
 
Presentasi makalah
Presentasi makalahPresentasi makalah
Presentasi makalah
 
10 judul penelitian komunikasi beserta konsep penelitian
10 judul penelitian komunikasi beserta konsep penelitian10 judul penelitian komunikasi beserta konsep penelitian
10 judul penelitian komunikasi beserta konsep penelitian
 
Franklin American Mortgage interview questions and answers
Franklin American Mortgage interview questions and answersFranklin American Mortgage interview questions and answers
Franklin American Mortgage interview questions and answers
 
chader hatFood village
chader hatFood villagechader hatFood village
chader hatFood village
 
Sponda corporate presentation 31032014
Sponda corporate presentation 31032014Sponda corporate presentation 31032014
Sponda corporate presentation 31032014
 
Sistema de amortización 2
Sistema de amortización  2Sistema de amortización  2
Sistema de amortización 2
 
Format penetapankkm
Format penetapankkmFormat penetapankkm
Format penetapankkm
 
SS1 GE L1 U1
SS1 GE L1 U1 SS1 GE L1 U1
SS1 GE L1 U1
 
Sponda Financial Results Q3 2014 presentation 041114
Sponda Financial Results Q3 2014 presentation 041114Sponda Financial Results Q3 2014 presentation 041114
Sponda Financial Results Q3 2014 presentation 041114
 
Introduction to Drupal
Introduction to DrupalIntroduction to Drupal
Introduction to Drupal
 
History of canada
History of canadaHistory of canada
History of canada
 
Obra visual violeta
Obra visual violetaObra visual violeta
Obra visual violeta
 
Time Management
Time ManagementTime Management
Time Management
 
Final project
Final projectFinal project
Final project
 
Bad Credit Loans Arrange Swift Money For Borrowers
Bad Credit Loans Arrange Swift Money For BorrowersBad Credit Loans Arrange Swift Money For Borrowers
Bad Credit Loans Arrange Swift Money For Borrowers
 
Pushkar singh
Pushkar singhPushkar singh
Pushkar singh
 

Similar to Revisi proposal penelitian

0401 06-ext-siti-rohajawati-sitem-pakar-diagnosis
0401 06-ext-siti-rohajawati-sitem-pakar-diagnosis0401 06-ext-siti-rohajawati-sitem-pakar-diagnosis
0401 06-ext-siti-rohajawati-sitem-pakar-diagnosisMuhammad Dzulfikri
 
Jurnal Sistem Pakar penyakit unggas menggunakan metode certainty factor (CF)
Jurnal Sistem Pakar penyakit unggas menggunakan metode certainty factor (CF)Jurnal Sistem Pakar penyakit unggas menggunakan metode certainty factor (CF)
Jurnal Sistem Pakar penyakit unggas menggunakan metode certainty factor (CF)roniracuda
 
Pembangunan sistem-rekomendasi
Pembangunan sistem-rekomendasiPembangunan sistem-rekomendasi
Pembangunan sistem-rekomendasiwellyfalirat
 
system pakar untuk mendiagnosis penyakit yang disebabkan oleh tikus
system pakar untuk mendiagnosis penyakit yang disebabkan oleh tikussystem pakar untuk mendiagnosis penyakit yang disebabkan oleh tikus
system pakar untuk mendiagnosis penyakit yang disebabkan oleh tikusUmii Charunieati
 
Sistem pakar penyakit paru-paru pada anak
Sistem pakar penyakit paru-paru pada anakSistem pakar penyakit paru-paru pada anak
Sistem pakar penyakit paru-paru pada anakirwansyah budiman
 
Jurnal sistem pakar penyakit kepala
Jurnal sistem pakar penyakit kepalaJurnal sistem pakar penyakit kepala
Jurnal sistem pakar penyakit kepalacrts
 
jurnal sistem pakar penyakit tanaman dengan menggunakn metode certainty facto...
jurnal sistem pakar penyakit tanaman dengan menggunakn metode certainty facto...jurnal sistem pakar penyakit tanaman dengan menggunakn metode certainty facto...
jurnal sistem pakar penyakit tanaman dengan menggunakn metode certainty facto...roniracuda
 
diagnosa penyakit ginjal
diagnosa penyakit ginjaldiagnosa penyakit ginjal
diagnosa penyakit ginjaldewi2093
 
Diskusi Modul Sistem Pakar Sesi Ke-3.pdf
Diskusi Modul Sistem Pakar Sesi Ke-3.pdfDiskusi Modul Sistem Pakar Sesi Ke-3.pdf
Diskusi Modul Sistem Pakar Sesi Ke-3.pdfHendroGunawan8
 
KOMPUTERISASI SISTEM PENGOLAHAN DATA PASIEN PADA NATURA HEALTH CENTER DEPOK
KOMPUTERISASI SISTEM  PENGOLAHAN DATA PASIEN PADA NATURA HEALTH CENTER DEPOK  KOMPUTERISASI SISTEM  PENGOLAHAN DATA PASIEN PADA NATURA HEALTH CENTER DEPOK
KOMPUTERISASI SISTEM PENGOLAHAN DATA PASIEN PADA NATURA HEALTH CENTER DEPOK Seto Elkahfi
 
Farmakologi(forward chaining)
Farmakologi(forward chaining)Farmakologi(forward chaining)
Farmakologi(forward chaining)Darmanta Siregar
 
Minggu7 - Expert System (Baru).pdf
Minggu7 - Expert System (Baru).pdfMinggu7 - Expert System (Baru).pdf
Minggu7 - Expert System (Baru).pdfWiliantoGan1
 
Diskusi Modul Sistem Pakar Sesi Ke-3.pdf
Diskusi Modul Sistem Pakar Sesi Ke-3.pdfDiskusi Modul Sistem Pakar Sesi Ke-3.pdf
Diskusi Modul Sistem Pakar Sesi Ke-3.pdfHendroGunawan8
 
Case-based reasoning untuk mendiagnosa penyakit babi
Case-based reasoning untuk mendiagnosa penyakit babiCase-based reasoning untuk mendiagnosa penyakit babi
Case-based reasoning untuk mendiagnosa penyakit babiAburame-Deo Gr
 
PPT_Sidang_Skripsi_Kesehatan_Masyarakat.pptx
PPT_Sidang_Skripsi_Kesehatan_Masyarakat.pptxPPT_Sidang_Skripsi_Kesehatan_Masyarakat.pptx
PPT_Sidang_Skripsi_Kesehatan_Masyarakat.pptxUsniUus
 
Pembangunan Aplikasi Sistem Pakar Diagnosa Penyakit Gigi dan Mulut Pada Manus...
Pembangunan Aplikasi Sistem Pakar Diagnosa Penyakit Gigi dan Mulut Pada Manus...Pembangunan Aplikasi Sistem Pakar Diagnosa Penyakit Gigi dan Mulut Pada Manus...
Pembangunan Aplikasi Sistem Pakar Diagnosa Penyakit Gigi dan Mulut Pada Manus...Fendy dc
 
aplikasi tes kepribadian berbasiskan sistem pakar
aplikasi tes kepribadian berbasiskan sistem pakaraplikasi tes kepribadian berbasiskan sistem pakar
aplikasi tes kepribadian berbasiskan sistem pakarradar radius
 

Similar to Revisi proposal penelitian (20)

0401 06-ext-siti-rohajawati-sitem-pakar-diagnosis
0401 06-ext-siti-rohajawati-sitem-pakar-diagnosis0401 06-ext-siti-rohajawati-sitem-pakar-diagnosis
0401 06-ext-siti-rohajawati-sitem-pakar-diagnosis
 
Jurnal Sistem Pakar penyakit unggas menggunakan metode certainty factor (CF)
Jurnal Sistem Pakar penyakit unggas menggunakan metode certainty factor (CF)Jurnal Sistem Pakar penyakit unggas menggunakan metode certainty factor (CF)
Jurnal Sistem Pakar penyakit unggas menggunakan metode certainty factor (CF)
 
Pembangunan sistem-rekomendasi
Pembangunan sistem-rekomendasiPembangunan sistem-rekomendasi
Pembangunan sistem-rekomendasi
 
system pakar untuk mendiagnosis penyakit yang disebabkan oleh tikus
system pakar untuk mendiagnosis penyakit yang disebabkan oleh tikussystem pakar untuk mendiagnosis penyakit yang disebabkan oleh tikus
system pakar untuk mendiagnosis penyakit yang disebabkan oleh tikus
 
Sistem pakar penyakit paru-paru pada anak
Sistem pakar penyakit paru-paru pada anakSistem pakar penyakit paru-paru pada anak
Sistem pakar penyakit paru-paru pada anak
 
Bab i
Bab iBab i
Bab i
 
Jurnal sistem pakar penyakit kepala
Jurnal sistem pakar penyakit kepalaJurnal sistem pakar penyakit kepala
Jurnal sistem pakar penyakit kepala
 
Tgs 3 kkm
Tgs 3 kkmTgs 3 kkm
Tgs 3 kkm
 
jurnal sistem pakar penyakit tanaman dengan menggunakn metode certainty facto...
jurnal sistem pakar penyakit tanaman dengan menggunakn metode certainty facto...jurnal sistem pakar penyakit tanaman dengan menggunakn metode certainty facto...
jurnal sistem pakar penyakit tanaman dengan menggunakn metode certainty facto...
 
diagnosa penyakit ginjal
diagnosa penyakit ginjaldiagnosa penyakit ginjal
diagnosa penyakit ginjal
 
Diskusi Modul Sistem Pakar Sesi Ke-3.pdf
Diskusi Modul Sistem Pakar Sesi Ke-3.pdfDiskusi Modul Sistem Pakar Sesi Ke-3.pdf
Diskusi Modul Sistem Pakar Sesi Ke-3.pdf
 
KOMPUTERISASI SISTEM PENGOLAHAN DATA PASIEN PADA NATURA HEALTH CENTER DEPOK
KOMPUTERISASI SISTEM  PENGOLAHAN DATA PASIEN PADA NATURA HEALTH CENTER DEPOK  KOMPUTERISASI SISTEM  PENGOLAHAN DATA PASIEN PADA NATURA HEALTH CENTER DEPOK
KOMPUTERISASI SISTEM PENGOLAHAN DATA PASIEN PADA NATURA HEALTH CENTER DEPOK
 
Farmakologi(forward chaining)
Farmakologi(forward chaining)Farmakologi(forward chaining)
Farmakologi(forward chaining)
 
Minggu7 - Expert System (Baru).pdf
Minggu7 - Expert System (Baru).pdfMinggu7 - Expert System (Baru).pdf
Minggu7 - Expert System (Baru).pdf
 
Diskusi Modul Sistem Pakar Sesi Ke-3.pdf
Diskusi Modul Sistem Pakar Sesi Ke-3.pdfDiskusi Modul Sistem Pakar Sesi Ke-3.pdf
Diskusi Modul Sistem Pakar Sesi Ke-3.pdf
 
JURNAL_A11.2012.06545_RPL
JURNAL_A11.2012.06545_RPLJURNAL_A11.2012.06545_RPL
JURNAL_A11.2012.06545_RPL
 
Case-based reasoning untuk mendiagnosa penyakit babi
Case-based reasoning untuk mendiagnosa penyakit babiCase-based reasoning untuk mendiagnosa penyakit babi
Case-based reasoning untuk mendiagnosa penyakit babi
 
PPT_Sidang_Skripsi_Kesehatan_Masyarakat.pptx
PPT_Sidang_Skripsi_Kesehatan_Masyarakat.pptxPPT_Sidang_Skripsi_Kesehatan_Masyarakat.pptx
PPT_Sidang_Skripsi_Kesehatan_Masyarakat.pptx
 
Pembangunan Aplikasi Sistem Pakar Diagnosa Penyakit Gigi dan Mulut Pada Manus...
Pembangunan Aplikasi Sistem Pakar Diagnosa Penyakit Gigi dan Mulut Pada Manus...Pembangunan Aplikasi Sistem Pakar Diagnosa Penyakit Gigi dan Mulut Pada Manus...
Pembangunan Aplikasi Sistem Pakar Diagnosa Penyakit Gigi dan Mulut Pada Manus...
 
aplikasi tes kepribadian berbasiskan sistem pakar
aplikasi tes kepribadian berbasiskan sistem pakaraplikasi tes kepribadian berbasiskan sistem pakar
aplikasi tes kepribadian berbasiskan sistem pakar
 

Revisi proposal penelitian

  • 1. PROPOSAL PENELITIAN IMPLEMENTASI SISTEM PAKAR DALAM MENDETEKSI PENYAKIT TANAMAN CABAI MENGGUNAKAN METODE NAÏVE BAYES Diajukan Sebagai Salah Satu Persyaratan Guna memperoleh gelar Sarjana Komputer (S.Kom) DISUSUN OLEH : WANDA MUHAMMAD SAEMANTIK NIM : 11211223 PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA FAKULTAS TEKNOLOGI INFORMASI UNIVERSITAS SERANG RAYA 2015
  • 2. Halaman pengesahan PROPOSAL SKRIPSI IMPLEMENTASI SISTEM PAKAR DALAM MENDETEKSI PENYAKIT TANAMAN CABAI MENGGUNAKAN METODE NAÏVE BAYES DI PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA FAKULTAS TEKNOLOGI INFORMASI Disusun oleh : Wanda Muhammad Saemantik NIM : 11211223 Serang, ..... ................... 2015 Ketua Program Studi Teknik Informatika Agung Triayudi, M.kom Dosen Pembimbing I .......................................... Tanggal disetujui :
  • 3. IMPLEMENTASI SISTEM PAKAR DALAM MENDETEKSI PENYAKIT TANAMAN CABAI MENGGUNAKAN METODE NAÏVE BAYES 1. Latar Belakang Perkembangan teknologi informasi saat ini sudah memasuki berbagai sendi kehidupan, dengan masuknya kita ke era digital, penggunaan teknologi khususnya penggunaan aplikasi maupun sistem tidak lagi dimonopoli oleh orang dengan latar belakang IT, karena aplikasi maupun sistem tersebut diciptakan agar dapat digunakan oleh masyarakat biasa. Dalam dunia pertanian sekalipun, teknologi informasi diterapkan untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas produksi. Penyebaran informasi pertanian saat ini terbatas pada penyuluhan yang diberikan oleh penyuluh atau ahli tanaman dari instansi terkait secara berkala. Dengan cara seperti itu kemungkinan terjadi kesalahan informasi ataupun keterlambatan konsultasi masalah pertanian bisa saja terjadi. Namun hal ini dapat diminimalisir dengan mengurangi ketergantungan konsultasi dengan penyuluh dan menggantikannya dengan sistem pakar yang diusahakan mempunyai pengetahuan yang sama dengan pakar pertanian. Tanaman dikatakan sakit jika ada perubahan seluruh atau sebagian organ- organ tanaman yang menyebabkan terganggunya kegiatan fisiologis sehari- hari. Secara singkat, sakit adalah penyimpangan dari keadaan normal. Misalnya, kemarin dan hari-hari yang lalu tanaman terlihat selalu segar tetapi sekarang layu. Kadang ada suatu penyimpangan yang dikira sakit, tetapi sebenarnya terserang hama. Kekeliruan dalam menentukan penyebab tanaman itu diserang, baik oleh hama maupun penyakit akan mengakibatkan kekeliruan dalam pengobatannya sehingga tanaman tetap dalam keadaan tidak sehat dan akhirnya mati. Dalam tugas akhir ini mencoba menerapkan sebuah aplikasi pada objek yang dipilih, yaitu ; tanaman cabai, tanaman cabai dalam bahasa ilmiahnya disebut Capsium annum bukan merupakan tanaman asli Indonesia, melainkan berasal dari Benua Amerika, tepatnya Amerika Tengah dan Amerika Selatan serta Meksiko. Tanaman cabai adalah komoditas hortikultura yang berfungsi sebagai ; sayuran, bumbu masak, penyedap rasa,
  • 4. penambah nafsu makan, hias makanan, dan penghasil sumber vitamin c yang cukup baik. Gangguan penyakit pada tanaman cabai sangat kompleks, baik pada musim hujan maupun musim kemarau. Bahkan dapat menimbulkan kerugian cukup besar, seperti yang diuraikan oleh Dr. Ati Srie Duriat, Peneliti Balai Penelitian Tanaman Sayuran (Balitsa) bersama timnya (Duriat, 2007). Metode Naïve Bayes merupakan bagian dari teknik probabilitas yang mampu menangani masalah ketidakpastian dengan menekankan pada konsep probabilitas hipotesis dan evidence. Pemikiran akan adanya suatu sistem pakar yang mampu melakukan diagnosa terhadap penyakit pada tanaman secara umum telah ada sebelumnya. Tetapi belum ditemukan metode naïve bayes yang secara khusus mendiagnosa penyakit tanaman cabai. Berdasarkan pemaparan diatas, maka penulis tertarik menjadikan permasalahan tersebut sebagai tema dari Tugas Akhir dengan judul “Implementasi Sistem Pakar Dalam Mendeteksi Penyakit Tanaman Cabai Menggunakan Metode Naïve Bayes” 2. Identifikasi Masalah Permasalahan yang dapat di definisikan adalah sebagai berikut : 1. Tidak banyak tersedianya sarana informasi untuk masyarakat, khususnya di bidang hortikultura seperti cabai yang menyangkut penyakit- penyakitnya, sehingga dapat membantu masyarakat untuk mengidentifikasi lebih dini penyakit-penyakit tersebut. 2. Ketidakwaspadaan masyarakat terhadap penyakit tanaman cabai menyebabkan hasil tanaman cabai menjadi kurang bagus, sehingga berdampak pada panen yang kurang maksimal.
  • 5. 3. Rumusan Masalah Berdasarkan uraian di atas maka permasalahan yang akan dikaji dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut: 1. Bagainmana menerapkan metode naïve bayes dalam mendeteksi penyakit pada tanaman cabai? 2. Bagaimana membangun aplikasi sistem pakar dengan mengimplementasikan metode naïve bayes? 3. Solusi apa yang ditawarkan sistem ketika sudah mendeteksi penyakit tanaman? 4. Batasan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka penulis membuat batasan masalah, agar tugas lebih terarah. Sehingga pembahasan dibatasi pada ruang lingkup : 1. Menentukan gejala dan kemungkinan penyakit pada tanaman cabai merah kriting. 2. Pembahasan hanya mengenai cabai merah keriting. 3. Solusi hanya mengenai cabai merah keriting. 5. Tujuan dan Manfaat Penelitian Adapun tujuan dari penulisan proposal skripsi ini adalah 1. Mendeteksi penyakit pada tanaman cabai melalui sistem pakar. 2. Mengimplementasikan metode naïve bayes dalam sistem pakar untuk mendeteksi penyakit pada tanaman cabai. 3. Merancang sistem pakar untuk mendeteksi penyakit pada tanaman cabai. Manfaat penulisan proposal skripsi ini adalah sebagai berikut : 1. Membuat suatu sistem pakar yang bisa membantu petani cabai dalam meningkatkan mutu atau kualitas panen cabainya. 2. Membantu para petani cabai dalam mendeteksi penyakit pada tanaman cabai melalui sistem pakar sehingga tidak terjadi salah penanganan.
  • 6. 6. Tinjauan Pustaka dan Landasan Teori 6.1 Tinjauan Pustaka APLIKASI SISTEM PAKAR UNTUK IDENTIFIKASI HAMA DAN PENYAKIT TANAMAN TEBU DENGAN METODE NAÏVE BAYES BERBASIS WEB. Angga Hardika P, Arief Andy Soebroto ST, M.Kom, Rekyan Regasari M.P, ST, MT. 2011. Article ptiik.ub.ac.id/file/DR00066201312, dalam penilitian ini memiliki suatu tujuan yaitu untuk membangun aplikasi sistem pakar untuk identifikasi hama dan penyakit pada tanaman tebu, kemudian bagaiman caranya menerapkan metode naïve bayes untuk identifikasi hama dan penyakit pada tanaman tebu dalam suatu aplikasi, dan terakhir memberikan informasi mengenai hama dan penyakit tanaman tebu pada masyarakat umum terutama para petani ataupun pengusaha yang bergerak di bidang tanaman tebu, adapun langkah dalam penelitian ini peneliti mengunakan metodologi yang pertama yaitu studi literatur, yang mana untuk mempelajari beberapa bidang ilmu yang berhubungan dengan pembuatan sistem pakar untuk mengidentifikasi suatu hama dan penyakit pada tanaman tebu, selanjutnya peneliti menggunakan analisis kebutuhan yang mana untuk mengidentifikasi pelaku yang terlibat pada sistem pakar, lalu kemudian di tahap ini memulai untuk perancangan perangkat lunak, perancangan ini digunakan untuk memenuhi kebutuhan fungsional dan kebutuhan domain sistem pakar menggunakan metode naïve bayes, dalam rancangan ini peneliti menggambarkan suatu rancangan sistemnya pada diagram ERD dan diagram algoritma, selanjutnya peneliti mencoba untuk menerapkan rancangan tersebut apakah berfungsi dengan baik atau tidaknya, dalam tahap ini bahasa yang di pakai ialah PHP, DBMS, MySQL dan tools lainnya dalam mendukung suatu rancangannya, dan terakhir pengujian sistem yaitu pengujian valid (black box) atau tidaknya akurasi sistem pakar. Kemudian hasil dari perancangan dan pengujian pada penyakit tanaman tebu dapat diambil keputusan bahwa metode naïve bayes sangat berjalan baik pada sistem dimana memiliki tingkat akurasi sebesar 94,28% dan error 5% karena data fakta gejala tidak tercakup dalam basis pengetahuan.
  • 7. KOMPARASI ALGORITMA C4.5, NAIVE BAYES DAN NEURAL NETWORK UNTUK MEMPREDIKSI PENYAKIT JANTUNG. Mochamad Wahyudi, Sa’diyah Noor Novita Alfisahrin. 2014. Jurnal TICOM Vol.2 No.2 Januari, dalam penelitian ini, peneliti memiliki tujuan yaitu untuk mengetahui algoritma mana yang lebih akurat untuk diterapkan pada proses prediksi penyakit jantung. tahap penelitian disini peneliti melakukan penarikan sampel dimana dalam sampel tersebut digunkan 270 record data pasien, 10 record digunakan pada tahap deployment, 260 akan di bagi menjadi dua bagian, yang pertama untuk data training sebanyak 80% (208 record), dan kedua sebagai data testing yaitu sebanyak 20% (52 record), kemudian peneliti melakukan tahap experimen dimana peneliti menggunakan kerangka kerja CRISP-DM, CRISP-DM terdiri dari enam tahap, pertama dalam tahap ini yaitu Business Understanding, di tahap ini peneliti melakukan komparasi C4.5, Naïve Bayes, dan Neuralnetwork untuk mengetahui algoritma mana yang lebih akurat dalam memprediksi penyakit jantung, selanjutnya tahap Data Understanding, tahap ini ialah tempat dimana proses pengumpulan data, menganalisis data, mengevaluasi kualitas data, dan memilih subset pola untuk ditindaklanjuti, kemudian selanjutnya tahap Data Preparation disini peneliti menyiapkan data akhir yang akan digunakan berikutnya, di tahap inipun data yang masih nilai numerik atau continue ditransformasikan kedalam bentuk kategorikal dan dibuat skala sehingga menghasilkan range yang lebih kecil untuk bahan pembelajaran algoritma, lalu tahap sekarang merupakan modeling, tahap ini peneliti mengatur kalibrasi model untuk mendapatkan hasil yang optimal, kemudian tahap evaluation disini peneliti mengevaluasi kualitas model dan evektifitasnya dengan memasukan data testing sebelum disebar untuk digunakan, selanjutnya tahap deployment ditahap ini diterapkan model yang memeliki akurasi tinggi atau baik untuk mendiagnosa/prediksi penyakit jantung dengan data baru. Hasil dalam penelitian dari tiga algoritma menunjukkan bahwa algoritma C4.5 memiliki akurasi terbaik yaitu 96,15% dari pada Naif Bayes hanya 86,15% dan Neuralalgoritma 94,23%.
  • 8. SISTEM PAKAR DETEKSI PENYAKIT DIABETES MELLITUS DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN NAÏVE BAYESIAN BERBASIS WEB. SUARDIN YAKUB. 2008. SKRIPSI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI MALANG, dalam penelitian ini, peneliti memiliki tujuan yaitu untuk merancang dan membuat sistem pakar yang mampu mendiagnosa gangguan diabetes mellitus baik tipe 1 maupun 2 dengan memberikan solusinya, peneliti akan memulai tahap pengerjaan dalam mendukung rancangan sistem pakarnya yaitu dengan awal pengumpulan data-data yang mana terbagi dalam 3 bagian yaitu studi literatur, tahap ini penulis melakukan pencarian, pembelajaran macam literatur dan dokumen yang menunjang pekerjaan tahap akhirnya. selanjutnya peneliti melakukan observasi yaitu melakukan pengamatan yang diteliti serta melakukan interview dengan pihak pakar diabetes mellitus, pasien, dan orang tua pasien, kemudian peneliti melakukan browsing untuk pengamatan berbagai macam website, setelah tahap awal selesai peneliti menganalisa data yang telah dikumpulkan yaitu menganalisa data hasil observasi dengan menggabungkan laporan survey menjadi spesifikasi yang terstruktur menggunakan pemodelan, selanjutnya peneliti melakukan perancangan dan desain sistem yaitu mengimplementasikan model yang diinginkan oleh pengguna, pemodelan disini berupa Blok Diagram Area Permasalahan, Blok Diagram Fokus Permasalahan, Blok Diagram Faktor Kritis, Dependency Diagram, serta perancangan database, lalu pembuatan aplikasi, peniliti membuat aplikasi sistem pakar deteksi penyakit diabetes mellitus menggunakan php dan MySQL, kemudian peneliti melakukan Uji coba dan Evaluasi menggunakan data lab pasien untuk memastikan sistem telah benar sesuai dengan karakteristik, terakhir peneliti melakukan penyusunan buku tugas akhir yaitu dokumentasi, Bahwa hasil dari permasalahan yang di bahas dalam penelitian ini berdasarkan pengujian dengan 10 orang, bahwa aplikasi sistem pakar metode naïve bayes ini berguna membantu user dalam memperoleh informasi serta mendapatkan hasil diagnosa gangguan diabetes baik tipe 1 maupun tipe 2.
  • 9. 6.2 Landasan Teori 6.2.1 Implementasi Implementasi dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia diartikan sebagai pelaksanaan atau penerapan. Artinya yang dilaksanakan dan diterapkan adalah kurikulum yang telah dirancang/didesain untuk kemudian dijalankan sepenuhnya. Sedangkan menurut para ahli ; Majone dan Wildavsky (dalam Nurdin dan Usman, 2002), mengemukakan implementasi sebagai evaluasi. Browne dan Wildavsky (dalam Nurdin dan Usman, 2004:70) mengemukakan bahwa ”implementasi adalah perluasan aktivitas yang saling menyesuaikan”. Pengertian implementasi sebagai aktivitas yang saling menyesuaikan juga dikemukakan oleh Mclaughin (dalam Nurdin dan Usman, 2004). Adapun Schubert (dalam Nurdin dan Usman, 2002:70) mengemukakan bahwa ”implementasi adalah sistem rekayasa.” 6.2.2 Sistem Pakar Sistem pakar (expert system) adalah aplikasi berbasis komputer yang digunakan untuk menyelesaikan masalah sebagaimana yang dipikirkan oleh pakar (Kusrini, 2006 : 12). Adapun manfaat dari sistem pakar antara lain sebagai berikut (Kusrini, 2006 : 15) : 1. Membuat seorang yang awam dapat bekerja seperti layaknya seorang pakar . 2. Dapat bekerja dengan informasi yang tidak lengkap atau tidak pasti. 3. Meningkatkan output dan produktivitas. Sistem pakar bisa bekerja lebih cepat dari manusia. Keuntungan ini berarti mengurangi jumlah pekerja yang dibutuhkan, dan akhirnya akan mereduksi biaya. 4. Meningkatkan kualitas 5. Sistem pakar menyediakan nasihat yang konsisten dan dapat mengurangi tingkat kesalahan.
  • 10. 6. Membuat peralatan yang kompleks lebih mudah dioperasikan karena sistem pakar dapat melatih pekerja yang tidak berpengalaman. 7. Handal (realibility). 8. Sistem pakar tidak dapat lelah atau bosan. Juga konsisten dalam memberi jawaban dan selalu memberikan perhatian penuh. 9. Memiliki kemampuan untuk memecahkan masalah yang kompleks. 10. Memungkinkan pemindahan pengetahuan ke lokasi yang jauh serta memperluas jangkauan seorang pakar, dapat diperoleh dan dipakai dimana saja. Merupakan arsip yang terpercaya dari sebuah keahlian sehingga user seolah-olah berkonsultasi langsung dengan sang pakar meskipun sang pakar sudah pensiun. 6.2.3 Penyakit Tanaman Menurut Tim Bina Karya Tani dalam bukunya yang berjudul Pedoman Bertanam Cabai (2008 : 67), penyakit tanaman adalah gangguan pada tanaman yang disebabkan oleh mikroorganisme. Mikroorganisme tersebut adalah virus, bakteri, protozoa, jamur dan cacing nematoda. Mikroorganisme ini dapat menyerang organ tumbuhan seperti akar, batang, daun dan buah.Penyebaran penyakit pada tanaman dapat terjadi melalui angin, air atau serangga. Serangga dapat menularkan virus, bakteri, protozoa dan jamur dari satu tanaman ke tanaman lain. Selain itu, factor lingkungan, misalnya kelembaban dan suhu jugamempengaruhi penyakit pada tanaman. Tanaman yang terserang suatu penyakit akan terhambatpertumbuhannya, dan akhirnya dapat mati. 6.2.4 Sejarah Cabai Penemu tanaman cabai (Capsicum sp.) ialah petualang dunla bernama Christophorus Columbus, berkebangsaan spanyol. bermula pada tahun 1490 Saat itu ekspedisi yang dipimpinnya mendarat di sebuah daerah berhawa panas
  • 11. yang semula diki- ranya sebagai salah satu daerah dari Benua Asia. Namun, belakangan barulah diketahui bahwa daerah yang didaratinya itu merupakan daerah Guanahani, sekarang merupakan wilayah San Salvador. Cabai yang ditemukan Columbus memang merupakan tanaman asli Amerika Selatan. Dari sinilah tanaman ini menyebar ke Amerika Tengah menuju Amerika Serikat bagian selatan. Namun, kapan dan siapa yang menyebarluaskannya tidak banyak yang mengungkapkannya. Dugaan sementara menyebutkan bahwa berdasarkan penelusuran sejarah make yang berperan besar adalah orang Indian (penduduk asli Amerika). Konon sejak tahun 7000 SM, buah cabai sudah diman- faatkan oleh suku Indian untuk keperluan masak-memasak (bumbu). Menginjak tahun 5200-3400 SM, barulah mereka mulai membudidayakannya. Dari hasil budi daya ini, cabai disebarluaskan ke berbagai daerah lain.di Benua Amerika. Kini, hasll produksi cabai dunia justru tidak berpusat di Eropa, tempat asal Columbus, melainkan di daerah-daerah tropis yang jauh dari benua dingin tersebut. 6.2.5 Pengertian dan Ragam Jenis Cabai Cabal merupakan tanaman perdu dari famili terung- terung- an (Solanaceae). Keluarga ini diduga memiliki sekitar 90 genus dan sekitar 2.000 spesies yang terdiri dari tumbuhan herba, semak, dan tumbuhan kerdil lainnya. Dari banyaknya spesies tersebut, hampir dapat dikatakan sebagian besar merupakan tumbuhan negeri tropis. Namun, secara ekonomis yang dapat atau' sudah dimanfaatkan baru beberapa spesies saja. Di anta-ranya yang sangat dekat dengan kehidupan kita sehari-hari adalah kentang (Solanum Fuberosum), tomat (Lypercosicumescu/antun), dan tembakau (Nicotiana tabacum)
  • 12. Tanaman cabai (Capsicum sp.) sendiri diperkirakan ada sekitar 20 spesies yang sebagian besarnya tumbuh dl tempat asalnya, Amerika. Di antaranya yang sudah akrab dengan kehidupan manusia baru beberapa spesies saja, yaitu cabai besar (C. annuum), cabai kecil (C. Irustescens), C. baccatum, C. pubescens, dan C. chinense. 6.2.6 Cabai keriting Cabai ini berukuran lebih kecil dari cabai rnerah biasa, tetapi rasanya lebih pedas dan arornanya lebih tajam. Bentuk fisiknya memang agak berkelok-kelok dengan permukaan buah tidak rata sehingga memberikan kesan "keriting". Mungkin dari bentuk fisik inilah sehingga cabai ini disebut dengan cabal keriting. Buah mudanya ada yang berwama hijau dan ada yang ungu. Mengenai bagaimana cabai ini dapat dikenal di Indonesia belum dapat diungkap. Penampakan fisik tanamannya tegak. Ukuran daunnya lebih besar dan lebar dibanding cabai merah umumnya. Daun cabai ini berwama hijau tua bertabur wama putih di atasnya sehingga memberikan kesan sebagai daun keriting yang dibedaki. Dibandingkan dengan cabai lainnya, cabai keriting lebih tahan terhadap serangan penyakit. Pernyataan ini didasarkan pada pengamatan di lapangan. Saat di Brebes, ada banyak jenis cabai yang diserang penyakit keriting daun. Namun, dari sekian banyak yang diserang ternyata sebagian besar cabai keriting terbebas dari serangan tersebut.
  • 13. 6.2.7 Kandungan Buah Cabai Secara umum buah cabai mempunyai banyak kandungan gizi yang masing-masing jenisnya akan berlainan. Tabel 1 menunjukkan kandungan gizi buah dari beberapa jenis cabai, baik bentuk segar maupun kering. TABEL 1. KANDUNGAN ZAT GIZI BUAH CABAl SEGAR DAN KERING SETIAP 100 GRAM BAHAN Catatan : b.d.d. = bagian yang dapat dimakan Sumber: Departemen Kesehatan, 1989 6.2.8 Naïve Bayes Thomas Bayes menemukan pendekatan penalaran statistik yang jauh lebih maju dibandingkan dengan pola pikir matematis tradisional pada saat itu. Fokus matematika pada saat itu adalah pada tingkah laku sampel dari populasi yang diketahui. Akan tetapi, Bayes mengemukakan ide untuk menentukan property dari populasi berdasarkan sampel tersebut. Dalam “An Essay Towards the Solving a Problem in the Doctrines of Chance”, dia menyajikan tentang “Proposition 9”, yang akhirnya dikenal dengan “Teorema Bayes”. Selanjutnya, teorema ini menjadi
  • 14. dasar dalam pengambilan keputusan modern [2]. Formula Bayes dinyatakan dalam persamaan 2.1[3]: Dimana: a. P(H|E) = Probabilitas posterior bersyarat (Conditional Probability) suatu hipotesis H terjadi jika diberikan evidence/bukti E terjadi. b. P(E|H) = Probabilitas sebuah evidence E terjadi akan mempengaruhi hipotesis H. c. P(H) = Probabilitas awal (priori) hipotesis H terjadi tanpa memandang evidence apapun. d. P(E) = Probabilitas awal (priori) evidence E terjadi tanpa memandang hipotesis/evidence yang lain. Naïve Bayes Classifier atau bisa juga disebut sebagai Multinomial Naïve Bayes merupkan model dari penyederhanaan Bayes [4]. Algoritma Naïve Bayes berasumsi bahwa efek suatu nilai variabel di sebuah kelas yang ditentukan adalah tidak terkait pada nilai-nilai variabel lain [5]. Naive Bayes dinyatakan sebagai sebuah hipotesa yang disebut dengan HMAP (Hypothesis Maximum Appriori Probability). Secara matematis HMAP dirumuskan seperti persamaan 2.2 [5]: Dalam konteks data mining atau machine learning, data e adalah set training, dan h adalah ruang dimana fungsi yang akan ditemukan tersebut terletak. HMAP juga seringkali dituliskan seperti persamaan 2.3 [5]:
  • 15. HMAP menyatakan hipotesa yang diambil berdasarkan nila bilitas berdasarkanprior yang diketahui. HMAP inilah yang digunakan di dalam machine learning sebagai metode untuk mendapatkan hipotesis suatu keputusan [5]. 7. Metodelogi Penelitian 7.1 Pengumpulan Data Dalam menyusun penelitian skripsi, penulis membutuhkan data- data yang berhubungan dengan tema yang akan dikupas oleh penulis, yaitu mengenai konsep dan teori dasar sistem pakar. Dalam hal ini tentunya penulis membutuhkan data-data mengenai kendala-kendala, keuntungan serta kekurangan yang mempengaruhi sistem kerja di lapangan. Data-data diklarifikasikan dalam dua bagian (Sarwono, Jonathan dan Hary Lubis, 2007) yaitu : 1. Data Primer Data primer merupakan data yang dikumpulkan oleh orang atau perseorangan secara langsung dari sumbernya. 2. Data Sekunder Data sekunder merupakan data yang tidak diperoleh secara langsung dari objek peneltian. Penggunaan metode penelitian ini diklasifikasikan menjadi tiga bagian yaitu : a. Studi Literatur Tahap ini penulis melakukan penggalian konsep peneitian melalui studi pustaka berdasarkan penelitian - penelitian yang
  • 16. telah dilakukan sebelumnya untuk dijadikan kajian pendukung dalam topic penilitian yang penulis lakukan. b. Observasi Lapangan Observasi lapangan yang dilakukan yaitu mengamati dan mencatat secara langsung bentuk - bentuk potensi sumber yang bisa dimanfaatkan dalam mengoptimalkan dan melakukan penghematan pada pengaturan suhu ruangan. c. Wawancara atau Interview Meyiapkan daftar pertanyaan dan menentukan siapa saja yang akan jadi objeknya, melakukan pengumpuldan data melalui metode wawancara dengan mengajukan pertanyaan - pertanyaan pada pihak - pihak terkait. 7.2 Analisa Sistem Suatu proses untuk memahami sistem yang sudah ada. Pada tahap ini akan dilakukan analisa terhadap focus permasalahan penelitian, apakah sudah sesuai seperti yang diinginkan atau tidak. Serta menemukan solusi yang tepat bagi penyelesaian masalah untuk penyakit pada tanaman cabai. 7.3 Perancangan Sistem Melakukan perancangan terhadap sistem yang sedang berjalan apabila ditemukan ada kekurangan. 7.4 Pembuatan Program Melakukan pembuatan program dengan menggunakan program PowerBuilder 9.0 dan database menggunakan SQL 2000 7.5 Testing Melalukan testing aplikasi sistem pakar dan mengevaluasi tehadap program yang sudah dibuat. 7.6 Implementasi Mengimplementasikan program yang sudah dibuat ke pengguna atau para petani tanaman cabai 7.7 Dokumentasi Mendokumentasikan semua hasil analisa dan perancangan system yang telah di buat.
  • 17. 7.8 Jadwal Penelitian Waktu yang dipergunakan untuk melakukan penelitian terhadap Implementasi Sistem Pakar Untuk Mendeteksi Penyakit Pada Tanaman Cabai Menggunakan Metode Naïve Bayes ini dimulai dari awal bulan Mei sampai akhir Juli 2015. Adapun jadwal pengembangan aplikasi ini adalah sebagai berikut : Tabel 1. Tabel pelaksanaan Implementasi Sistem Pakar Untuk Mendeteksi Penyakit Pada Tanaman Cabai Menggunakan Metode Naïve Bayes No Kegiatan Bulan Mei Juni Juli 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 Pengumpulan Data 2 Analisa 3 Perancangan 4 Coding 5 Testing 6 Implementasi 7 Dokumentasi 7.9 Sistematika Penulisan Agar lebih jelas dan mudah untuk dimengerti, maka penulis akan memberikan rangkuman dari pembuatan tugas akhir ini untuk memberikan gambaran-gambaran pokok sebagai berikut : BAB I PENDAHULUAN Bab I mengurangkaikan latar belakang masalah, perumusan masalah, batasan masalah untuk memberikan batasan yang tegas dan jelas serta sistematika penulisan. BAB II TINJAUAN PUSTAKA Bab II membahas tentang landasan teori dan tinjauan pustaka dari topik penulisan skripsi secara mendalam beserta dengan referensinya.
  • 18. BAB III METODOLOGI PENELITIAN Bab III ini membahas tentang perancangan umum maupun uraian lebih lanjut mengenai perancangan sistem dalam pembuatan perangkat lunak. BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Bab IV memuat tentang metodologi penelitian yang digunakan penulis dalam menyelesaikan penelitian, materi penelitian, alat, langkah - langkah penelitian, analisis dan kesulitan - kesulitan yang ada. menjelaskan tentang pengujian sistem secara umum maupun terperinci. BAB V PENUTUP Bab V ini berisi kesimpulan yang telah didapatkan dari hasil uji coba sistem dan analisanya mengenai keterkaitan dengan tujuan pembuatan sistem. DAFTAR PUSTAKA Kusrini, 2006. Sistem Pakar, Teori dan Aplikasi. Yogyakarta: Penerbit Andi Setiadi, 1996. Bertanam Cabai. Depok: Penebar Swadaya
  • 19. P Angga Hardika, dan Soebroto Arief Andy ST, M.Kom, Regasari Rekyan M.P, ST, MT. 2011. “APLIKASI SISTEM PAKAR UNTUK IDENTIFIKASI HAMA DAN PENYAKIT TANAMAN TEBU DENGAN METODE NAÏVE BAYES BERBASIS WEB”. Article ptiik.ub.ac.id /file/DR00066201312, http://ptiik.ub.ac.id/doro/download/article/file/DR00052201406, 22 Maret 2015. Wahyudi Mochamad, Alfisahrin Sa’diyah Noor Novita. 2014. “KOMPARASI ALGORITMA C4.5, NAIVE BAYES DAN NEURAL NETWORK UNTUK MEMPREDIKSI PENYAKIT JANTUNG”. Jurnal TICOM Vol.2 No.2 Januari. http://aptikom3.or.id/files/Jurnal%20TICOM%20Vol.%202%20No. %202%20Tahun%202014.pdf, 8 April 2015. YAKUB SUARDIN. 2008. “SISTEM PAKAR DETEKSI PENYAKIT DIABETES MELLITUS DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN NAÏVE BAYESIAN BERBASIS WEB”. SKRIPSI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI MALANG.