2. Pengertian Teks Observasi
Teks observasi adalah teks yang berisi penjabaran umum /
melaporkan sesuatu berupa hasil dari pengamatan (observasi). Teks
laporan observasi ini juga disebut teks klasifikasi karena memuat
klasifikasi mengenai jenis-jenis sesuatu berdasarkan kriteria tertentu.
3. Ciri-ciri Umum Teks Observasi
Bersifat objektif
Harus mengandung fakta
Harus ditulis sempurna dan lengkap
Tidak memasukkan hal-hal yang menyimpang
Disajikan secara menarik
Mengandung prasangka
4. Ciri-ciri Kebahasaan Teks Observasi
Adanya konjungsi “dan” yang digunakan untuk menambahkan sifat-sifat
untuk anggota kelas yang sama.
Adanya konjungsi “tetapi” yang digunakan untuk menyatakan perbedaan
antara anggota kelas yang satu dan anggota kelas yang lain.
Adanya konjungsi “sementara itu, sedangkan, selanjutnya”.
Adanya kalimat simpleks, yaitu kalimat yang hanya terdiri atas satu struktur
dengan satu verba utama.
Adanya kaliamt kimpleks, yaitu kalimat yang terdiri atas dua struktur atau
lebih dengan dua verba atau lebih.
5. Struktur Teks Observasi
Definisi umum (Pembukaan): berisi pengertian akan sesuatu yang
akan dibahas.
Deskripsi bagian : berisi gambaran tentang sesuatu secara
terperinci.
Deksripsi manfaat : merupakan bagian yang berisi manfaat atau
kegunaan.
6. Contoh Teks Observasi
Pesut Mahakam Mamalia Air Paling Langka
Pesut Mahakam (Orcaella brevirostris) bisa jadi merupakan mamalia air
paling langka di Indonesia. Populasi Pesut Mahakam diperkirakan tidak lebih dari
70 ekor saja. Pun Pesut Mahakam yang merupakan sub-populasi Orcaella
brevirostris hanya bisa ditemukan di Sungai Mahakam, Kalimantan Timur saja.
Sehingga tidak mengherankan jika kemudian Pesut Mahakam ditetapkan
sebagai fauna identitas Provinsi Kalimantan Timur.
Pesut merupakan mamalia air yang unik. Berbeda dengan lumba-lumba dan
ikan paus, pesut (Orcaella brevirostris) hidup di air tawar yang terdapat di sungai-
sungai dan danau yang terdapat di daerah tropis dan subtropis.
Pesut Mahakam adalah salah satu sub-populasi pesut (Orcaella brevirostris)
selain sub-populasi Sungai Irrawaddi (Myanmar), sub-populasi Sungai Mekong
(Kamboja, Laos, dan Vietnam), sub-populasi Danau Songkhla (Thailand), dan sub-
populasi Malampaya (Filipina). Pesut yang termasuk salah satu satwa dilindungi di
Indonesia ini dalam bahasa Inggris disebut sebagai Irrawaddy Dolphin atau
Dolphin Snubfin.
Pesut Mahakam dewasa mempunyai panjang tubuh hingga 2,3 meter
dengan berat mencapai 130 kg. Tubuh Pesut berwarna abu-abu atau kelabu
sampai biru tua dengan bagian bawah berwarna lebih pucat.
7. Bentuk badan pesut hampir mendekati oval dengan sirip punggung
mengecil dan agak ke belakang. Kepala pesut berbentuk bulat dengan mata
yang berukuran kecil. Bagian moncong pendek dan tampak papak dengan
lubang pernafasan. Sirip punggung berukuran kecil terletak di belakang
pertengahan punggung. Dahi tinggi dan membundar, tidak ada paruh. Sirip
renangnya relatif pendek dan lebar.
Pesut bernafas dengan mengambil udara di permukaan air. Binatang ini
dapat juga menyemburkan air dari mulutnya. Pesut bergerak dalam kawanan
kecil. Meski pandangannya tidak begitu tajam dan hidup dalam air yang
mengandung lumpur, namun mempunyai kemampuan mendeteksi dan
menghindari rintangan-rintangan dengan menggunakan gelombang ultrasonik.
Pesut Mahakam, tinggal 70 ekor
Habitat dan Populasi. Pesut Mahakam (Orcaella brevirostris sub-populasi
sungai Mahakam) hidup di sungai Mahakam pada daerah sekitar 180 km dari
muara sungai hingga 600 km dari daerah hulu. Lokasi yang diduga didiami
mamalia air tawar ini antara lain Kedang Kepala, Kedang Rantau, Belayan,
Kedang Pahu, dan anak sungai Ratah, serta sebagai danau Semayang dan
Melintang (Kreb 1999, 2004).
Populasi Pesut Mahakam diperkirakan antara 67 hingga 70 ekor (2005).
Ancaman tertinggi kelangkaan populasi Pesut Mahakam diakibatkan oleh
belitan jaring nelayan. Selain itu juga akibat terganggunya habitat baik oleh lalu-
lintas perairan sungai Mahakam maupun tingginya tingkat pencemaran air,
erosi, dan pendangkalan sungai akibat pengelolaan hutan di sekitarnya.
Pesut Mahakam memang benar-benar unik. Mamalia air yang hidup di air
tawar dengan habitat dan persebarannya yang terpisah-pisah di beberapa
tempat yang salah satunya di Kalimantan, Indonesia. Namun Pesut Mahakam
juga satwa dengan ancaman kepunahan tertinggi dengan populasi yang tidak
lebih dari 70 ekor saja. Anugerah dan keunikan yang hanya akan disia-siakan
oleh bangsa yang bodoh, tentunya.