SlideShare a Scribd company logo
1 of 12
1. PENGUKURAN DAN PELAPORAN BIAYA MUTU SEBAGAI ALAT UNTUK MENILAI 
KINERJA PERUSAHAAN BAJA JAKARTA 
2. ANALISIS BIAYA DIFFERENSIAL DALAM RANGKA MENERIMA ATAU MENOLAK 
PESANAN KHUSUS PADA PT. TOP BANDUNG 
3. PENERAPAN ACTIVITY BASED COSTING SEBAGAI SALAH SATU ALTERNATIF 
PENGENDALIAN BIAYA OVERHEAD PABRIK PADA PERUSAHAAN MIE SURABAYA 
4. Analisis Lending Rate Metode Cost Plus Pricing Berdasarkan Biaya Dana Rata-rata 
Tertimbang (Studi Kasus di PD BPR Bank Pasar Kabupaten Sukabumi) 
5. PENGENDALIAN BIAYA STRATEGIK PADA PT INDAH BANTEN
TUGAS RISET AKUNTNSIJurnal akuntansi biaya 
Indah Kiki Lestari 
20207557/3EB13 
Jurnal akuntansi biaya 
ANALISIS PENILAIAN PERSEDIAAN TERHADAP HARGA POKOK PRODUKSI PADA C.V DAMAR 
BAYU 
ABSTRAKS 
Dalam perusahaan yang bertujuan untuk mencari laba atau keuntungan, persediaan merupakan 
salah satu hal pokok yang harus diperhatikan dan merupakan salah satu factor penunjang yang 
sangat penting. Untuk menentukan nilai persediaan akhir terrdapat 4 metode yaitu (1) Specific 
Identification Method; (2) Avarage Method; (3) FIFO Method; (4) LIFO Method. Kesimpulan yang 
diperoleh atas penelitian yang telah dilakukan oleh penulis adalah Metode yang digunakan 
perusahaan dalam penilaian persediaan adalah metode FIFO dan metode pencatatan yang dilakukan 
perusahaan adalah metode perpetual. Penulis menilai bahwa perusahaan sudah tepat dalam 
pemilihan metode fifo karena metode ini merupakan metode yang sesuai sebab harga pokok 
persediaan akan dibebankan sesuai urutan terjadinya transaksi dengan menggunakan metode fifo 
maka laba yang dihasilkan akan lebih besar dan nilai persediaan dinilai menurut harga pokok 
sekarang sehingga disaat harga barang cenderung naik turun, nilai persediaan akhir akan tetap 
konsisten seperti awal dan tidak ada kemungkinan terjadinya manipulasi. Selain itu juga memperkecil 
biaya pemeliharaan gudang, produk tidak cepat rusak dan barang yang lebih dahulu masuk lebih 
dahulu keluar. selain itu penilaian persediaan barang dagangan mempunyai peranan penting dalam 
menentukan harga pokok perusahaan yang mempunyai pengaruh terhadap laba yang akan diterima 
oleh perusahaan. 
BAB I PENDAHULUAN 
1.1 Latar Belakang 
Dalam dunia usaha terdapat banyak perusahaan manufaktur atau jasa yang menghasilkan atau 
memproduksi barang atau jasa yang sama atau sejenis dengan perusahaan lain. Adanya persamaan 
jenis produk yang dihasilkan menimbulkan persaingan yang tajam diantara perusahaan manufaktur 
tersebut. Mereka bersaing untuk memperoleh konsumen atau pelanggan sebanyak – banyaknya dan 
mendapatkan pasar seluas – luasnya. Banyaknya persaingan antara perusahaan memacu tiap – tiap 
perusahaan untuk melaksanakan kegiatan seefektif dan seefisien mungkin baik dalam bidang 
manajemen maupun produksinya. 
Persediaan sangat penting artinya bagi perusahaan dagang karena biasanya akan memiliki porsi 
yang lebih besar daripada aktiva lancar yang lain. Pengelolaan persediaan sangat penting dalam 
upaya menjaga kestabilan jumlah persediaan. Persediaan dijaga agar tidak terlalu rendah dan tidak 
terlalu tinggi kuantitasnya. Persediaan yang terlalu rendah akan berbahaya dalam kaitannya dengan 
pesanan konsumen yang tidak dapat dipenuhi oleh perusahaan. Persediaan yang terlalu tinggi juga 
tidak baik karena menyebabkan penimbunan dan biaya penyimpanan menjadi tinggi dan 
menunjukkan perputaran ( Turn Over ) persediaan yang rendah. Salah satu usaha perusahaan 
bidang produksi adalah penggunaan bahan baku yang efektif. Salah satunya adalah pengelolaan 
bahan baku untuk persediaan. 
Setiap perusahaan, baik perusahaan jasa maupun manufaktur, selalu memerlukan persediaan bahan 
baku. Tanpa adanya persediaan bahan baku, para pengusaha akan dihadapkan pada resiko 
perusahaannya pada sewaktu – waktu tidak dapat memenuhi keinginan para langganannya. 
Hal ini bisa saja terjadi karena tidak selamanya barang – barang atau jasa – jasa tersedia pada setiap 
saat, yang berarti pula bahwa pengusaha akan kehilangan kesempatan memperoleh keuntungan 
yang seharusnya didapat. Jadi persediaan bahan baku sangat penting bagi setiap perusahaan baik
yang menghasilkan barang ataupun jasa. 
Persediaan bahan baku diadakan apabila keuntungan yang diharapkan dari persediaan tersebut 
terjamin kelancarannya. Dengan demikian perlu diusahakan keuntungan yang diperoleh lebih besar 
dari biaya – biaya yang dibutuhkan. 
Persediaan adalah sebagai suatu aktiva yang meliputi barang – barang milik perusahaan dengan 
maksud untuk dijual dalam suatu periode usaha tertentu, atau persediaan barang – barang yang 
masih dalam pengerjaan atau proses produksi, ataupun persediaan bahan baku yang menunggu 
penggunaanya dalam suatu proses produksi. Jadi persediaan merupakan sejumlah bahan – bahan, 
bagian – bagian yang disediakan dan bahan – bahan dalam proses yang terdapat dalam perusahaan 
untuk proses produksi, serta barang – barang jadi atau produk yang disediakan untuk memenuhi 
permintaaan dari konsumen atau langganan setiap waktu. 
Persediaan itu sendiri dapat diklasifikasikan sesuai dengan jenis usaha perusahaan. Dalam 
perusahaan dagang persediaan barang merupakan aktiva dalam bentuk siap dijual kembali pada 
pelanggan. Sedangkan dalam perusahaan pabrikasi, persediaan dapat diklasifikasikan sebagai 
persediaan bahan baku dan penolong, persediaan produk dalam proses, persediaan produk selesai 
atau dapat juga sebagai persediaan supplies pabrikan, misalkan ahli mesin, bahan pembersih, dan 
lain – lain. Sedangkan metode pencatatan persediaan yang dapat dipakai perusahaan adalah 
prosedur pencatatan persediaan fisik atau dengan pencatatan cara buku ( Perpetual ). 
Berdasarkan uraian diatas maka penulis dengan ini akan mengambil judul dari hasil penulisan ilmiah 
ini adalah “ ANALISIS PENILAIAN PERSEDIAAN TERHADAP HARGA POKOK PRODUKSI PADA 
C.V DAMAR BAYU. “ 
1.2 Tujuan Penelitian 
Adapun tujuan dalam penulisan penelitian ilmiah ini adalah sebagai berikut : 
1. Untuk mengetahui metode apakah yang digunakan perusahaan dalam melakukan penatatan 
persedian untuk menentukan harga pokok produksi. 
2. untuk mengetahui metode apa saja yang dapat digunakan dalam penelitian persediaan untuk 
menentukan harga pokok produksi. 
3. Mengetahui apakah metode yang digunakan sudah tepat. 
BAB II LANDASAN TEORI 
2.1 Pengertian Persediaan 
Persediaan merupakan barang yang diperoleh untuk dijual kembali atau bahan untk diolah menjadi 
barang jadi atau barang jadi yang akan dijual atau barang yang akan digunakan. Ada beberapa 
pendapat para ahli yang mendefinisikan pengertian persediaan ini, namun pada prinsipnya pendapat-pendapat 
yang ada tidak saling bertentangan antara satu dengan yang lainya. Berikut ini beberapa 
definisi dari persediaan yang dikemukakan oleh para ahli yaitu, Menurut Standar Akuntansi 
(2002:14.2) memberikan pengertian persediaan sebagai berikut : 
Persediaan adalah aktiva yang tersedia untuk dijual dalam kegiatan usaha normal, dalam proses 
produksi dan atau dalam perjalanan atau dalam bentuk bahan artau perlengkapan (supplies) untuk 
digunakan dalam proses produksi atau pemberian jasa. 
Menurut Prof. Dr. Zaki Baridwan, M.Sc,. Ak (2004:149) mengemukakan : 
“Secara umum istilah persediaan barang dipakai untuk menunjukkan barang-barang yang dimiliki 
untuk dijual kembali dan digunakan untuk memproduksi barang-barang yang akan dijual”. 
Dari pengertian diatas, maka dapat disimpulkan bahwa persediaan merupakan barang yang dimiliki 
oleh perusahaan dengan maksud untuk dijual kembali baik secara langsung maupun secara proses 
produksi. 
2.2 Sistem Pencatatan Persediaan 
Sistem pencatatan persediaan yang lazim digunakan ada dua macam yaitu: (1). Sistem fisik (physical 
inventory system) ; (2). Sistem Perpetual (perpetual inventory system). 
2.2.1 Sistem Fisik 
Sistem persediaan fisik atau periodik adalah sistem dimana harga pokok penjualan dihitung secara 
periodik dengan mengandalkan semata-mata pada perhitungan fisik tanpa menyelenggarakan
catatan hari ke hari atas unit yang terjual atau yang ada ditangan. Sistem fisik digunakan untuk 
menentukan jumlah kuantitas persediaan barang dan dilakukan pada akhir periode akuntansi. 
Cara perhitungan harga pokok penjualan dilakukan seperti berikut ini : 
Pesediaan Awal xxx 
Pembelian xxx + 
Barang tersedia untuk dijual xxx 
Persediaan Akhir xxx – 
Harga Pokok Penjualan xxx 
=== 
Gambar. 2.1 Perhitungan Harga pokok Penjualan 
Ciri-ciri sistem fisik atau periodik adalah sebagai berikut : 
• Pemasukan dan pengeluaran persediaan tidak dicatat dan tidak diperhitungkan dalam suatu catatan 
tertentu. 
• Pembelian barang dicatat dengan mendebit rekening pembelian bukan persediaan barang. 
• Perhitungan persediaan akhir sekaligus digunakan untuk perhitungan harga pokok penjualan 
dengan menggunakan jurnal penyesuaian. 
Sistem ini cukup sederhana dan mudah diterapkan, tetapi kurang baik untuk pengawasan 
persediaan, karena kekurangan persediaan yang hilang tidak dapat dideteksi dan manajemen tidak 
memiliki alat untuk mengetahui jumlah persediaan setiap saat. 
2.2.2. Sistem Perpetual 
Sistem persediaan perpetual adalah suatu sistem yang menyelenggarakan pencatatan terus-menerus 
yang menelusuri persediaan dan harga pokok penjualan atas dasar harian. Perkiraan persediaan 
didukung dalam kartu-kartu pembantu persediaan (kartu persediaan). Kartu persediaan digunakan 
untuk mencatat transaksi setiap jenis persediaan, memuat nama barang, tempat penyimpanan 
barang, kode barang dan kolom-kolom yang dipakai untuk mencatat transaksi adalah tanggal, 
pembelian (pemasukan), penjualan (pengeluaran) dan sisa atau saldo persediaan. Berikut contoh 
kartu persediaan : 
Nama perusahaan : 
Jenis barang : Kode barang : 
Gudang : 
Tgl. Pembelian Penjualn Saldo 
Unit Harga Jumlah Unit Harga Jumlah Unit Harga Jumlah 
Ciri-ciri pengelolaan persediaan dengan sistem perpetual adalah sebagai berikut : 
• Setiap terjadi pembelian barang dicatat dengan mendebit rekening persediaan barang. 
• Setiap terjadi pengeluaran barang (penjualan) dicatat mengkredit persediaan sejumlah harga pokok 
penjualan. 
• Setiap saat dapat diketahui jumlah kuantitas sisa atau saldo persediaan. 
Sistem perpetual memudahkan dalam penyusunan neraca dan laporan perhitungan laba rugi karena 
penentuan persediaan akhir tidak perlu lagi menghitung fisiknya tetapi perhitungan fisiknya tetap 
dilakukan untuk tujuan pengawasan terhadap persediaan barang. 
2.3 Metode Penilaian Persediaan 
Metode yang dapat dipakai untuk menentukan besarnya nilai persediaan ada beberapa macam. Nilai 
persediaan mempunyai pengaruh yang sangat besar terhadap penyusunan laporan keuangan baik 
dalam neraca maupun laporan perhitungan laba rugi. Nilai persedian yang tercantum dalam neraca 
menunjukkan nilai kekayaan yang berdasarkan prinsip hati-hati menghendaki nilai mana yang 
terendah. Sedangkan nilai persediaan untuk kepentingan perhitungan laba rugi dihadapkan kepada 
kepentingan penentuan laba yang diperoleh perusahaan. 
Beberapa metode penilaian persediaan yang ada dapat diuraikan sebagai berikut : 
A. Metode Identifikasi Khusus
Metode harga pokok yang didasarkan atas metode identifikasi khusus adalah suatu metode penilaian 
harga yang didasarkan atas nilai perolehan dari barang yang sesungguhnya. Penggunaan metode ini 
biasanya dipakai untuk barang yang tidak banyak unitnya (kuantitasnya) dan harganya pun cukup 
mahal. 
Metode ini digunakan pada kondisi yang sangat khusus dimana : 
1. Setiap produk dapat diidentifikasikan secara jelas dan akurat. Produk dengan nomor seri, seperti 
computer atau mobil, berpotensi menggunakan metode ini. 
2. Harga produk mahal. Jam tangan rolex bisa masuk kategori ini. Alat berat juga bisa menggunakan 
metode ini. 
B. Metode Rata-rata (Average Method) 
Metode harga pokok rata-rata adalah suatu metode penilaian persediaan yang didasari atas harga 
rata-rata dalam periode yang bersangkutan. Besar kecilnya nilai persediaan yang masih ada dan 
harga pokok barang yang dijual, dipengaruhi oleh metode yang dipakai dalam metode rata-rata 
adalah : (1) sistem fisik yang dibagi menjadi metode rata-rata sederhana dan metode rata-rata 
tertimbang ; (2) sistem perpetual (metode rata-rata bergerak). Rumus yang digunakan pada metode 
rata-rata adalah sebagai berikut : 
- Metode rata-rata sederhana : 
Biaya perunit = Total harga perunit pembelian 
Frekuensi pembelian 
Nilai persediaan akhir = Persediaan akhir x biaya perunit 
Harga pokok penjualan = unit yang dikeluarkan x biaya perunit 
- Metode rata-rata tertimbang : 
Biaya perunit = Jumlah harga perunit x banyaknya unit 
Banyaknya Unit 
Nilai persediaan akhir = persediaan akhir x biaya perunit 
Harga pokok penjualan = unit yang dikeluarkan x biaya perunit 
- Metode rata-rata bergerak : 
Metode ini diselenggarakan dengan kartu persediaan dan harga pokok perunit persediaan selalu 
berubah setiap terjadi pembelian barang baru. 
Harga pokok rata-rata = harga perolehan lama + harga perolehan baru 
Unit barang lama + unit barang baru 
C. Metode Masuk Pertama Keluar Pertama (First In First Out) 
Metode First In First Out (FIFO) adalah metode penilaian persediaan yang menganggap barang yang 
pertama kali masuk diasumsikan keluar pertama kali pula. Pada umumnya perusahaan 
menggunakan metode ini, sebab metode ini perhitungannya sangat sederhana baik sistem fisik 
maupun sistem perpetual akan menghasilkan penilaian persediaan yang sama. 
Cara menghitung persediaan akhir adalah sebagai berikut : 
Persediaan awal xxx 
Pembelian xxx + 
Tersedia untuk dijual xxx 
Penjualan xxx – 
Persediaan akhir xxx 
Gambar. 2.2 perhitungan persediaan akhir 
Metode FIFO yang didasarkan atas sistem fisik, nilai persediaan akhir ditentukan dengan cara saldo 
fisik yang ada dikalikan harga pokok perunit barang yang terakhir kali masuk, bila saldo fisik ternyata 
lebih besar dari jumlah unit terakhir masuk maka sisanya diambilkan dari harga pokok perunit yang 
masuk sebelumnya. Sedangkan pada sistem perpetual pencatatan persediaan dilakukan secara terus 
menerus dalam kartu persediaan. Pada sistem ini apabila ada transaksi penjualan maka akan dijurnal 
dua kali, pertama mencatat harga pokok penjualan dan yang kedua mencatat harga pokok barang
yang dijual, seperti berikut ini : 
Kas/ Piutang Dagang xxx 
Penjualan xxx 
HPP xxx 
Persediaan barang xxx 
D Metode Masuk Terakhir Keluar Pertama (Last In First Out) 
Metode Last In First Out (LIFO) adalah metode penilaian persediaan yang terakhir masuk 
diasumsikan akan keluar atau dijual pertama kali. Metode ini memiliki konsep yang cukup sederhana 
namun sulit dilaksanakan. Pengaruh penggunaan metode LIFO terhadap penentuan laba bersih 
usaha, jika harga cenderung naik maka laba perusahaan terlalu kecil atau sebaliknya. 
Metode LIFO secara sistem fisik ditentukan dengan cara saldo fisik yang ada dikalikan harga pokok 
perunit barang yang masuk pada awal periode bila saldo fisik ternyata lebih besar dari barang yang 
masuk pada awal periode maka diambilkan dari harga pokok perunit yang masuk berikutnya. 
Sedangkan dengan sistem perpetual, setiap kali ada transaksi baik pembelian maupun penjualan 
dicatat dalam kartu persediaan. 
BAB III 
3.5 Metode Penelitian 
Dalam menyusun karya ilmiah ini,metode penelitian yang dipakai antara lain : 
3.5.1 Objek Penelitian 
Dalam penelitian ini penulis melakukan objek penelitiannya pada C.V Damar Bayu yang beralamat di 
Jl. Kabelmas Citra No.13 Bekasi, kode pos 17125 dan bergerak dalam bidang supplier dump truck 
equipment. 
3.5.2 Data Dan Variabel 
Dalam penelitian “Analisis Penilaian Persediaan Terhadap Harga Pokok Produksi Pada C.V Damar 
Bayu” menggunakan beberapa data guna memaksimalkan hasil penulisan, yaitu merupakan data 
primer yang berasal dari hasil wawancara pemilik perusahaan dan hasil pembukuan yang dilakukan 
oleh perusahaan. 
3.5.3 Metode Pengumpulan Data 
Untuk memperoleh data yang akan digunakan dalam penulisan ilmiah ini, penulis melakukan 
penelitian dengan menggunakan 2 (dua) metode penelitian, yaitu : 
1. Dengan Studi Pustaka ( Library Study ) 
Dalam hal ini, penulis melakukan studi pustaka dengan mengumpulkan bahan atau data yang 
dianggap perlu dan mempunyai kaitan dengan judul yang diambil. Dari data tersebut kemudian 
dijadikan sebagai alat Bantu dalam penyelesaian penelitian ini, yaitu : 
a. Buku-buku yang bersangkutan dengan judul 
b. Kumpulan materi perkuliahan 
2. Dengan Studi Lapangan ( Field Study ) 
Metode ini ditempuh dengan melakukan kunjungan lapangan ke perusahaan yang bersangkutan 
untuk mendapatkan kelengkapan data yang sesuai dengan materi judul penelitian, yaitu : 
a. Mengadakan wawancara kepada pihak perusahaan dimana berkaitan langsung dengan data yang 
berhubungan dengan penelitian ilmiah yang dilakukan oleh penulis. 
b. Melakukan observasi, yaitu melakukan pengamatan atau peninjauan langsung mengenai kegiatan 
yang berhubungan dengan objek penelitian. 
1.5.4 Alat Analisis Yang Digunakan 
Dalam rangka memperoleh hasil seperti yang diinginkan dalam penulisan ini, maka penulis 
menggunakan analisis data kuantitatif. Analisis data kuantitatif yaitu analisis yang menggunakan data 
hasil produksi serta menggunakan perhitungan dalam bentuk angka-angka dengan menggunakan 
rumus-rumus akuntansi yang berhubungan dengan penilaian persediaan terhadap harga pokok
produksi. 
BAB IV KESIMPULAN 
Metode yang digunakan perusahaan dalam penilaian persediaan adalah metode FIFO dan metode 
pencatatan yang dilakukan perusahaan adalah metode perpetual. Penulis menilai bahwa perusahaan 
sudah tepat dalam pemilihan metode fifo karena metode ini merupakan metode yang sesuai sebab 
harga pokok persediaan akan dibebankan sesuai urutan terjadinya transaksi dengan menggunakan 
metode fifo maka laba yang dihasilkan akan lebih besar dan nilai persediaan dinilai menurut harga 
pokok sekarang sehingga disaat harga barang cenderung naik turun, nilai persediaan akhir akan 
tetap konsisten seperti awal dan tidak ada kemungkinan terjadinya manipulasi. Selain itu juga 
memperkecil biaya pemeliharaan gudang, produk tidak cepat rusak dan barang yang lebih dahulu 
masuk lebih dahulu keluar. 
ISSN 2303-1174 Amelia A.A Lambajang, Analisis Biaya Produksi…. 
Jurnal EMBA 673 
Vol.1 No.3 Juni 2013, Hal. 673-683 
ANALISIS PERHITUNGAN BIAYA PRODUKSI MENGGUNAKAN METODE VARIABEL 
COSTING PT. TROPICA COCOPRIMA 
Oleh: 
Amelia A.A Lambajang 
Fakultas Ekonomi, Jurusan Akuntansi 
Universitas Sam Ratulangi Manado. 
email: amelialambajang@ymail.com
Harga pokok produksi merupakan kumpulan dari biaya-biaya yang dikeluarkan untuk mengolah 
bahan 
baku menjadi barang jadi. Perhitungan harga pokok produksi yang benar, akan mengakibatkan 
penetapan harga 
jual yang benar pula, sehingga nantinya mampu menghasilkan laba sesuai dengan yang diharapkan. 
PT Tropica 
Cocoprima merupakan perusahaan manufaktur yang bergerak dalam bidang produksi dalam 
pembuatan tepung 
terigu. Hasil penelitian menyatakan bahwa perhitungan harga pokok produksi ini menghasilkan 
selisih yang 
cukup signifikan yang berpengaruh terhadap penetapan harga jual. Untuk itu, perusahaan 
hendaknya 
memisahkan biaya produksi dan biaya non produksi dan lebih mengoptimalkan kegiatan 
produksinya sehingga 
mampu menghasilkan harga pokok produksi yang tepat dengan biaya yang rendah, Agar supaya 
perusahaan bisa 
Jurnal Akuntansi FE Unsil ISSN: 1907-9958 
JUrnal ini berisi kumpulan tulisan yang di terbitkan dalam Jurnal Akuntansi FE Unsil ISSN: 1907-9958 
keputusan-pembiayaan-aktiva-tetap-melalui-leasing-dan-bank-kaitannya-dengan-penghematan-pajak 
pengaruh-biaya-tenaga-kerja-langsung-terhadap-volume-produksi 
pengaruh-earning-per-share-eps-terhadap-harga-pasar-saham 
pengaruh-hutang-dan-kepemilikan-manajerial-terhadap-nilai-perusahaan-pada-perusahaan-manufaktur 
pengaruh-kualitas-informasi-akuntansi-keuangan-terhadap-strategi-peningkatan-kinerja 
pengaruh-laba-bersih-terhadap-harga-saham 
pengaruh-lingkungan-bisnis-terhadap-kinerja-perusahaan-suatu-tinjauan-teoritis-dan-empiris 
pengaruh-pemeriksaan-intern-terhadap-kontinuitas-usaha 
pengaruh-penyajian-laporan-keuangan-berdasarkan-psak-no-45-tentang-pelaporan-keuangan-organisasi-nirlaba-dan- 
penerapan-tqm-terhadap-kinerja-yayasan 
peran-teknologi-komputer-terhadap-profesi-akuntan-dalam-sistem-informasi-akuntansi-di-era-globalisasi 
peranan-anggaran-biaya-produksi-dalam-menunjang-efektivitas-pengendalian-intern-biaya-produksi 
peranan-audit-operasional-dalam-menunjang-pengendalian-intern-atas-biaya-pemeliharaan-tanaman-menghasilkan- 
tm-komoditi-teh 
peranan-penatausahaan-keuangan-daerah-dalam-meningkatkan-efektivitas-pelaksanaan-apbd 
peranan-sistem-akuntansi-dalam-menunjang-informasi-dan-komunikasi-kredit-pada-pd-bpr-bkpd-cikatomas-tasikmalaya 
peranan-sistem-informasi-kredit-dalam-menunjang-pemberian-kredit-usaha 
PENGARUH COMMUNITY DEVELOPMENT TERHADAP CORPORATE IMAGE
PENGARUH KOMITMEN ORGANISASIONAL TERHADAP KEPUASAN KERJA DAN KEINGINAN 
BERPINDAH (STUDI PADA KARYAWAN KANTOR AKUNTAN PUBLIK DI JAWA TENGAH 
PENGUKURAN KINERJA DENGAN BALANCED SCORECARD : KAJIAN TEORITIS DAN EMPIRIS 
PENGARUH VOLUME USAHA DAN BIAYA USAHA TERHADAP KEBERHASILAN USAHA PADA 
KOPKAR DI KOTABATAM 
PENGARUH PENGAWASAN INTERN DAN PELAKSANAAN SISTEM AKUNTANSI KEUANGAN 
DAERAH TERHADAP KINERJA PEMERINTAH DAERAH 
PENGARUH BIAYA DANA BANK DAN PENYALURAN KREDIT TERHADAP RENTABILITAS 
PENGARUH MODAL KERJA TERHADAP KREDIT YANG DISALURKAN SERTA DAMPAKNYA 
TERHADAP RENTABILITAS PERUSAHAAN 
MANFAAT NERACA KEUANGAN DAERAH DAN PRINSIP-PRINSIP DASAR PENGELOLAAN 
KEUANGAN PUBLIK 
DETERMINASI PAJAK DAERAH DAN RETRIBUSI DAERAH DI KABUPATEN TASIKMALAYA 
PERIODE TAHUN 1994-2005 
PENGARUH BIAYA PENGEMBANGAN PRODUK TERHADAP VOLUME PENJUALAN PADA 
CV.PANAMAS LIGAR PERKASA RAJAPOLAH TASIKMALAYA 
ISSN 2303-1174 Ayu W. Suratinoyo, Penerapan Sistem ABC…. 
658 Jurnal EMBA 
Vol.1 No.3 September 2013, Hal. 658-668 
PENERAPAN SISTEM ABC UNTUK PENENTUAN HARGA POKOK PRODUKSI 
PADA BANGUN WENANG BEVERAGE 
Oleh: 
Ayu W. Suratinoyo 
Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Jurusan Akuntansi 
Universitas Sam Ratulangi Manado 
email: ayusuratinoyo@yahoo.com 
Metode Activity Based Costing (ABC) adalah suatu metode perhitungan yang sederhana untuk 
menentukan harga pokok produk/jasa dengan dasar bahwa aktivitaslah yang menyebabkan biaya itu 
timbul, 
bukan dari produk dan produklah yang mengkonsumsi aktivitas. Tujuan penelitian ini untuk 
menganalisis
penerapan Sistem ABC (Activity-Based Costing) dan untuk mengetahui bagaimana manfaat 
penerapan Sistem 
ABC pada PT. Bangun Wenang Manado.Berdasarkan perhitungan yang dilakukan dapat disimpulkan 
bahwa 
perhitungan harga pokok produksi menggunakan metode ABC dilakukan secara 2 tahap yaitu tahap 
pertama 
biaya ditelusuri ke aktivitas yang menimbulkan biaya dan kemudian tahap kedua membebankan 
biaya aktivitas 
ke produk dimana harga tarif per unit untuk aktivitas pengelolaan air adalah sebesar Rp. 0,175 per 
ml , dan 
untuk aktivitas pengelolaan sirup 2,495 per ml , dan untuk aktivitas pembotolan adalah sebesar 
2,423 per botol. 
Hasil perhitungan harga pokok produksi menggunakan metode ABC jika dibandingkan dengan 
metode yang 
digunakan perusahaan terdapat selisih sebesar Rp.416.242.174 dimana total harga pokok produksi 
mengunakan 
metode ABC adalah sebesar Rp. 41.667.875.470,-. Jika dibandingkan dengan perhitungan harga 
pokok produksi 
oleh perusahaan maka angka ini lebih kecil karna perhitungan harga pokok pokok produksi adalah 
sebesar 
Rp.42.129.053.094,-. 
ISSN 2303-1174 Gloria S.Rotikan, Penerapan Metode Activity... 
Jurnal EMBA 1019 
Vol.1 No.3 September 2013, Hal. 1019-1029 
PENERAPAN METODE ACTIVITY BASED COSTING DALAM PENENTUAN HARGA POKOK 
PRODUKSI PADA PT. TROPICA COCOPRIMA
Oleh: 
Gloria Stefanie Rotikan 
Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Jurusan Akuntansi 
Universitas Sam Ratulangi Manado 
email: gloria.stefanie@hotmail.com 
Era global saat ini, mengharuskan setiap jenis perusahaan untuk dapat bersaing dengan perusahaan 
lainnya. Untuk perusahaan manufaktur, diharuskan dapat memproduksi produk yang berkualitas 
tinggi dengan 
harga yang dapat bersaing di pasar. Oleh karena itu, proses penentuan harga sangat penting dalam 
setiap 
perusahaan, termasuk pada PT. Tropica Cocoprima. Metode Activity Based Costing (ABC) merupakan 
sistem 
perhitungan harga pokok produksi yang didasarkan pada aktivitas-aktivitas dalam perusahaan 
sehingga dapat 
menghasilkan harga pokok produksi yang lebih akurat. Metode ini diharapkan dapat diterapkan pada 
PT. 
Tropica Cocoprima yang masih menggunakan Sistem Tradisional dengan metode full costing. Tujuan 
penelitian 
ini adalah untuk menganalisis bagaimana harga pokok produksi perusahaan jika menerapkan 
metode Activity 
Based Costing. Data yang digunakan adalah data kualitatif yaitu data mengenai identitas perusahaan 
dan 
kuantitatif yang berhubungan dengan biaya produksi perusahaan. Jenis penelitian adalah penelitian 
deskriptif. 
Hasil analisis menunjukkan perhitungan harga pokok produksi dengan metode ABC menunjukkan 
kondisi 
undercost untuk produk tepung kelapa biasa dan kondisi overcost untuk tepung kelapa halus. Hal ini 
disebabkan 
perhitungan harga pokok produksi dengan sistem tradisional hanya menggunakan satu cost driver 
yaitu jumlah
unit produksi sebagai dasar pembebanan biaya overhead pabrik sedangkan metode ABC 
menggunakan lebih 
dari satu cost driver. Penggunaan banyak cost driver dalam perhitungan dasar pembebanan biaya 
overhead 
pabrik disesuaikan dengan PT. Tropica Cocoprima yang memiliki banyak aktivitas selama proses 
produksi. 
Menggunakan metode ABC, perhitungan harga pokok produksi akan lebih tepat.

More Related Content

What's hot

Inventory Control, EOQ & FIFO, LIPO _ Materi Training PPIC
Inventory Control, EOQ & FIFO, LIPO _ Materi Training PPICInventory Control, EOQ & FIFO, LIPO _ Materi Training PPIC
Inventory Control, EOQ & FIFO, LIPO _ Materi Training PPICKanaidi ken
 
Materi akuntansi pengantar 2
Materi akuntansi pengantar 2Materi akuntansi pengantar 2
Materi akuntansi pengantar 2Indah Sweet'z
 
Fix abc pengendalian persediaan
Fix abc pengendalian persediaanFix abc pengendalian persediaan
Fix abc pengendalian persediaanairavalinsha
 
Pengertian dan proses produksi
Pengertian dan proses produksiPengertian dan proses produksi
Pengertian dan proses produksiDavid Sigalingging
 
Perencanaan dan pengendalian persediaan
Perencanaan dan pengendalian persediaanPerencanaan dan pengendalian persediaan
Perencanaan dan pengendalian persediaanrobertlambey
 
Resume 1 psak 14 persediaan
Resume 1  psak 14 persediaanResume 1  psak 14 persediaan
Resume 1 psak 14 persediaangresyestepina
 
Pengelolaan persediaan
Pengelolaan persediaanPengelolaan persediaan
Pengelolaan persediaanAnisa Muvit
 
Inventory presentasi
Inventory presentasiInventory presentasi
Inventory presentasiTri Wahyono
 
Anggaran Ppic Departement
Anggaran Ppic DepartementAnggaran Ppic Departement
Anggaran Ppic DepartementEko Mardianto
 
Manajemen logistik puskesmas dan rs
Manajemen logistik puskesmas dan rsManajemen logistik puskesmas dan rs
Manajemen logistik puskesmas dan rsFantho
 
Bab 18 & 19
Bab 18 & 19Bab 18 & 19
Bab 18 & 190908928
 
Basis data ii paper review
Basis data ii   paper reviewBasis data ii   paper review
Basis data ii paper reviewArif Rahman W
 
Kawalan Inventori - ABC, EOQ dan JIT
Kawalan Inventori - ABC, EOQ dan JITKawalan Inventori - ABC, EOQ dan JIT
Kawalan Inventori - ABC, EOQ dan JITCkg Nizam
 
4 manajemen persediaan
4 manajemen persediaan4 manajemen persediaan
4 manajemen persediaanAbdul Razak
 

What's hot (20)

Inventory Control, EOQ & FIFO, LIPO _ Materi Training PPIC
Inventory Control, EOQ & FIFO, LIPO _ Materi Training PPICInventory Control, EOQ & FIFO, LIPO _ Materi Training PPIC
Inventory Control, EOQ & FIFO, LIPO _ Materi Training PPIC
 
Bab. 14 Manajemen Persediaan
Bab. 14 Manajemen PersediaanBab. 14 Manajemen Persediaan
Bab. 14 Manajemen Persediaan
 
Materi akuntansi pengantar 2
Materi akuntansi pengantar 2Materi akuntansi pengantar 2
Materi akuntansi pengantar 2
 
Fix abc pengendalian persediaan
Fix abc pengendalian persediaanFix abc pengendalian persediaan
Fix abc pengendalian persediaan
 
Pengertian dan proses produksi
Pengertian dan proses produksiPengertian dan proses produksi
Pengertian dan proses produksi
 
Perencanaan dan pengendalian persediaan
Perencanaan dan pengendalian persediaanPerencanaan dan pengendalian persediaan
Perencanaan dan pengendalian persediaan
 
Resume 1 psak 14 persediaan
Resume 1  psak 14 persediaanResume 1  psak 14 persediaan
Resume 1 psak 14 persediaan
 
Pengelolaan persediaan
Pengelolaan persediaanPengelolaan persediaan
Pengelolaan persediaan
 
Inventory presentasi
Inventory presentasiInventory presentasi
Inventory presentasi
 
Jit present
Jit presentJit present
Jit present
 
Anggaran Ppic Departement
Anggaran Ppic DepartementAnggaran Ppic Departement
Anggaran Ppic Departement
 
Analiasis abc
Analiasis abcAnaliasis abc
Analiasis abc
 
Manajemen logistik puskesmas dan rs
Manajemen logistik puskesmas dan rsManajemen logistik puskesmas dan rs
Manajemen logistik puskesmas dan rs
 
Tugas 1 (inventory)
Tugas 1 (inventory)Tugas 1 (inventory)
Tugas 1 (inventory)
 
Bab 18 & 19
Bab 18 & 19Bab 18 & 19
Bab 18 & 19
 
Basis data ii paper review
Basis data ii   paper reviewBasis data ii   paper review
Basis data ii paper review
 
Pengendalian persediaan
Pengendalian persediaanPengendalian persediaan
Pengendalian persediaan
 
Kawalan Inventori - ABC, EOQ dan JIT
Kawalan Inventori - ABC, EOQ dan JITKawalan Inventori - ABC, EOQ dan JIT
Kawalan Inventori - ABC, EOQ dan JIT
 
Presentation1
Presentation1Presentation1
Presentation1
 
4 manajemen persediaan
4 manajemen persediaan4 manajemen persediaan
4 manajemen persediaan
 

Similar to Akuntansi biaya

Pengantar Akuntansi - BAB IV
Pengantar Akuntansi - BAB IVPengantar Akuntansi - BAB IV
Pengantar Akuntansi - BAB IVrusdiman1
 
Power poin skripsi
Power poin skripsiPower poin skripsi
Power poin skripsiBoya Nopi
 
Audit_Persediaan_dan_Gudang.docx
Audit_Persediaan_dan_Gudang.docxAudit_Persediaan_dan_Gudang.docx
Audit_Persediaan_dan_Gudang.docxhengkinugraha
 
Pertemuan 5_Inventory.pptx
Pertemuan 5_Inventory.pptxPertemuan 5_Inventory.pptx
Pertemuan 5_Inventory.pptxkania82
 
MK_8 Perush.Manufaktur.pdf
MK_8 Perush.Manufaktur.pdfMK_8 Perush.Manufaktur.pdf
MK_8 Perush.Manufaktur.pdfssuserbcb604
 
TM 8_Metode Pengendalian Persediaan (Stock Counting & Stock Opname).pdf
TM 8_Metode Pengendalian Persediaan (Stock Counting & Stock Opname).pdfTM 8_Metode Pengendalian Persediaan (Stock Counting & Stock Opname).pdf
TM 8_Metode Pengendalian Persediaan (Stock Counting & Stock Opname).pdfBadriaaputri
 
KELOMPOK MANAJEMEN PERSEDIAAN.doc
KELOMPOK  MANAJEMEN PERSEDIAAN.docKELOMPOK  MANAJEMEN PERSEDIAAN.doc
KELOMPOK MANAJEMEN PERSEDIAAN.docnazeanur
 
Kieso - Chapter 8 Inventories (1).pptx
Kieso - Chapter 8 Inventories (1).pptxKieso - Chapter 8 Inventories (1).pptx
Kieso - Chapter 8 Inventories (1).pptxzarang haee
 
MAKALAH_AUDIT TERHADAP PERSEDIAAN
MAKALAH_AUDIT TERHADAP PERSEDIAANMAKALAH_AUDIT TERHADAP PERSEDIAAN
MAKALAH_AUDIT TERHADAP PERSEDIAANBiyah Djauhar
 
Makalah audit terhadap siklus produksi, pengujian substantif terhadap saldo s...
Makalah audit terhadap siklus produksi, pengujian substantif terhadap saldo s...Makalah audit terhadap siklus produksi, pengujian substantif terhadap saldo s...
Makalah audit terhadap siklus produksi, pengujian substantif terhadap saldo s...Ilham Akbar
 
8. manajemen-persediaan
8. manajemen-persediaan8. manajemen-persediaan
8. manajemen-persediaanLambok_siregar
 
Pengendalian Persediaan.ppt
Pengendalian Persediaan.pptPengendalian Persediaan.ppt
Pengendalian Persediaan.pptGagakLumayung3
 
Sipi, windayani rajagukguk, hapzi ali, 2018, Siklus Produksi, Sistem informa...
Sipi, windayani rajagukguk, hapzi ali, 2018, Siklus Produksi,  Sistem informa...Sipi, windayani rajagukguk, hapzi ali, 2018, Siklus Produksi,  Sistem informa...
Sipi, windayani rajagukguk, hapzi ali, 2018, Siklus Produksi, Sistem informa...WINDAYANI RAJAGUKGUK
 
Sipi, mayanih, prof. hapzi ali, siklus produksi dan implementasinya, universi...
Sipi, mayanih, prof. hapzi ali, siklus produksi dan implementasinya, universi...Sipi, mayanih, prof. hapzi ali, siklus produksi dan implementasinya, universi...
Sipi, mayanih, prof. hapzi ali, siklus produksi dan implementasinya, universi...MAYANIH
 

Similar to Akuntansi biaya (20)

Pengantar Akuntansi - BAB IV
Pengantar Akuntansi - BAB IVPengantar Akuntansi - BAB IV
Pengantar Akuntansi - BAB IV
 
Power poin skripsi
Power poin skripsiPower poin skripsi
Power poin skripsi
 
Audit_Persediaan_dan_Gudang.docx
Audit_Persediaan_dan_Gudang.docxAudit_Persediaan_dan_Gudang.docx
Audit_Persediaan_dan_Gudang.docx
 
Siklus konversi
Siklus konversiSiklus konversi
Siklus konversi
 
Pertemuan 5_Inventory.pptx
Pertemuan 5_Inventory.pptxPertemuan 5_Inventory.pptx
Pertemuan 5_Inventory.pptx
 
MK_8 Perush.Manufaktur.pdf
MK_8 Perush.Manufaktur.pdfMK_8 Perush.Manufaktur.pdf
MK_8 Perush.Manufaktur.pdf
 
Management Produksi
Management ProduksiManagement Produksi
Management Produksi
 
TM 8_Metode Pengendalian Persediaan (Stock Counting & Stock Opname).pdf
TM 8_Metode Pengendalian Persediaan (Stock Counting & Stock Opname).pdfTM 8_Metode Pengendalian Persediaan (Stock Counting & Stock Opname).pdf
TM 8_Metode Pengendalian Persediaan (Stock Counting & Stock Opname).pdf
 
KELOMPOK MANAJEMEN PERSEDIAAN.doc
KELOMPOK  MANAJEMEN PERSEDIAAN.docKELOMPOK  MANAJEMEN PERSEDIAAN.doc
KELOMPOK MANAJEMEN PERSEDIAAN.doc
 
Kieso - Chapter 8 Inventories (1).pptx
Kieso - Chapter 8 Inventories (1).pptxKieso - Chapter 8 Inventories (1).pptx
Kieso - Chapter 8 Inventories (1).pptx
 
MAKALAH_AUDIT TERHADAP PERSEDIAAN
MAKALAH_AUDIT TERHADAP PERSEDIAANMAKALAH_AUDIT TERHADAP PERSEDIAAN
MAKALAH_AUDIT TERHADAP PERSEDIAAN
 
Makalah audit terhadap siklus produksi, pengujian substantif terhadap saldo s...
Makalah audit terhadap siklus produksi, pengujian substantif terhadap saldo s...Makalah audit terhadap siklus produksi, pengujian substantif terhadap saldo s...
Makalah audit terhadap siklus produksi, pengujian substantif terhadap saldo s...
 
8. manajemen-persediaan
8. manajemen-persediaan8. manajemen-persediaan
8. manajemen-persediaan
 
Makalah "Sistem Informasi Produk"
Makalah "Sistem Informasi Produk"Makalah "Sistem Informasi Produk"
Makalah "Sistem Informasi Produk"
 
Pengendalian Persediaan.ppt
Pengendalian Persediaan.pptPengendalian Persediaan.ppt
Pengendalian Persediaan.ppt
 
Sipi, windayani rajagukguk, hapzi ali, 2018, Siklus Produksi, Sistem informa...
Sipi, windayani rajagukguk, hapzi ali, 2018, Siklus Produksi,  Sistem informa...Sipi, windayani rajagukguk, hapzi ali, 2018, Siklus Produksi,  Sistem informa...
Sipi, windayani rajagukguk, hapzi ali, 2018, Siklus Produksi, Sistem informa...
 
Sipi, mayanih, prof. hapzi ali, siklus produksi dan implementasinya, universi...
Sipi, mayanih, prof. hapzi ali, siklus produksi dan implementasinya, universi...Sipi, mayanih, prof. hapzi ali, siklus produksi dan implementasinya, universi...
Sipi, mayanih, prof. hapzi ali, siklus produksi dan implementasinya, universi...
 
akuntansi kelompok 5 (1).pptx
akuntansi kelompok 5 (1).pptxakuntansi kelompok 5 (1).pptx
akuntansi kelompok 5 (1).pptx
 
Inventory Management.pptx
Inventory Management.pptxInventory Management.pptx
Inventory Management.pptx
 
AUDIT SIKLUS PERSEDIAAN DAN PERGUDANGAN
AUDIT SIKLUS PERSEDIAAN DAN PERGUDANGANAUDIT SIKLUS PERSEDIAAN DAN PERGUDANGAN
AUDIT SIKLUS PERSEDIAAN DAN PERGUDANGAN
 

Akuntansi biaya

  • 1. 1. PENGUKURAN DAN PELAPORAN BIAYA MUTU SEBAGAI ALAT UNTUK MENILAI KINERJA PERUSAHAAN BAJA JAKARTA 2. ANALISIS BIAYA DIFFERENSIAL DALAM RANGKA MENERIMA ATAU MENOLAK PESANAN KHUSUS PADA PT. TOP BANDUNG 3. PENERAPAN ACTIVITY BASED COSTING SEBAGAI SALAH SATU ALTERNATIF PENGENDALIAN BIAYA OVERHEAD PABRIK PADA PERUSAHAAN MIE SURABAYA 4. Analisis Lending Rate Metode Cost Plus Pricing Berdasarkan Biaya Dana Rata-rata Tertimbang (Studi Kasus di PD BPR Bank Pasar Kabupaten Sukabumi) 5. PENGENDALIAN BIAYA STRATEGIK PADA PT INDAH BANTEN
  • 2. TUGAS RISET AKUNTNSIJurnal akuntansi biaya Indah Kiki Lestari 20207557/3EB13 Jurnal akuntansi biaya ANALISIS PENILAIAN PERSEDIAAN TERHADAP HARGA POKOK PRODUKSI PADA C.V DAMAR BAYU ABSTRAKS Dalam perusahaan yang bertujuan untuk mencari laba atau keuntungan, persediaan merupakan salah satu hal pokok yang harus diperhatikan dan merupakan salah satu factor penunjang yang sangat penting. Untuk menentukan nilai persediaan akhir terrdapat 4 metode yaitu (1) Specific Identification Method; (2) Avarage Method; (3) FIFO Method; (4) LIFO Method. Kesimpulan yang diperoleh atas penelitian yang telah dilakukan oleh penulis adalah Metode yang digunakan perusahaan dalam penilaian persediaan adalah metode FIFO dan metode pencatatan yang dilakukan perusahaan adalah metode perpetual. Penulis menilai bahwa perusahaan sudah tepat dalam pemilihan metode fifo karena metode ini merupakan metode yang sesuai sebab harga pokok persediaan akan dibebankan sesuai urutan terjadinya transaksi dengan menggunakan metode fifo maka laba yang dihasilkan akan lebih besar dan nilai persediaan dinilai menurut harga pokok sekarang sehingga disaat harga barang cenderung naik turun, nilai persediaan akhir akan tetap konsisten seperti awal dan tidak ada kemungkinan terjadinya manipulasi. Selain itu juga memperkecil biaya pemeliharaan gudang, produk tidak cepat rusak dan barang yang lebih dahulu masuk lebih dahulu keluar. selain itu penilaian persediaan barang dagangan mempunyai peranan penting dalam menentukan harga pokok perusahaan yang mempunyai pengaruh terhadap laba yang akan diterima oleh perusahaan. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam dunia usaha terdapat banyak perusahaan manufaktur atau jasa yang menghasilkan atau memproduksi barang atau jasa yang sama atau sejenis dengan perusahaan lain. Adanya persamaan jenis produk yang dihasilkan menimbulkan persaingan yang tajam diantara perusahaan manufaktur tersebut. Mereka bersaing untuk memperoleh konsumen atau pelanggan sebanyak – banyaknya dan mendapatkan pasar seluas – luasnya. Banyaknya persaingan antara perusahaan memacu tiap – tiap perusahaan untuk melaksanakan kegiatan seefektif dan seefisien mungkin baik dalam bidang manajemen maupun produksinya. Persediaan sangat penting artinya bagi perusahaan dagang karena biasanya akan memiliki porsi yang lebih besar daripada aktiva lancar yang lain. Pengelolaan persediaan sangat penting dalam upaya menjaga kestabilan jumlah persediaan. Persediaan dijaga agar tidak terlalu rendah dan tidak terlalu tinggi kuantitasnya. Persediaan yang terlalu rendah akan berbahaya dalam kaitannya dengan pesanan konsumen yang tidak dapat dipenuhi oleh perusahaan. Persediaan yang terlalu tinggi juga tidak baik karena menyebabkan penimbunan dan biaya penyimpanan menjadi tinggi dan menunjukkan perputaran ( Turn Over ) persediaan yang rendah. Salah satu usaha perusahaan bidang produksi adalah penggunaan bahan baku yang efektif. Salah satunya adalah pengelolaan bahan baku untuk persediaan. Setiap perusahaan, baik perusahaan jasa maupun manufaktur, selalu memerlukan persediaan bahan baku. Tanpa adanya persediaan bahan baku, para pengusaha akan dihadapkan pada resiko perusahaannya pada sewaktu – waktu tidak dapat memenuhi keinginan para langganannya. Hal ini bisa saja terjadi karena tidak selamanya barang – barang atau jasa – jasa tersedia pada setiap saat, yang berarti pula bahwa pengusaha akan kehilangan kesempatan memperoleh keuntungan yang seharusnya didapat. Jadi persediaan bahan baku sangat penting bagi setiap perusahaan baik
  • 3. yang menghasilkan barang ataupun jasa. Persediaan bahan baku diadakan apabila keuntungan yang diharapkan dari persediaan tersebut terjamin kelancarannya. Dengan demikian perlu diusahakan keuntungan yang diperoleh lebih besar dari biaya – biaya yang dibutuhkan. Persediaan adalah sebagai suatu aktiva yang meliputi barang – barang milik perusahaan dengan maksud untuk dijual dalam suatu periode usaha tertentu, atau persediaan barang – barang yang masih dalam pengerjaan atau proses produksi, ataupun persediaan bahan baku yang menunggu penggunaanya dalam suatu proses produksi. Jadi persediaan merupakan sejumlah bahan – bahan, bagian – bagian yang disediakan dan bahan – bahan dalam proses yang terdapat dalam perusahaan untuk proses produksi, serta barang – barang jadi atau produk yang disediakan untuk memenuhi permintaaan dari konsumen atau langganan setiap waktu. Persediaan itu sendiri dapat diklasifikasikan sesuai dengan jenis usaha perusahaan. Dalam perusahaan dagang persediaan barang merupakan aktiva dalam bentuk siap dijual kembali pada pelanggan. Sedangkan dalam perusahaan pabrikasi, persediaan dapat diklasifikasikan sebagai persediaan bahan baku dan penolong, persediaan produk dalam proses, persediaan produk selesai atau dapat juga sebagai persediaan supplies pabrikan, misalkan ahli mesin, bahan pembersih, dan lain – lain. Sedangkan metode pencatatan persediaan yang dapat dipakai perusahaan adalah prosedur pencatatan persediaan fisik atau dengan pencatatan cara buku ( Perpetual ). Berdasarkan uraian diatas maka penulis dengan ini akan mengambil judul dari hasil penulisan ilmiah ini adalah “ ANALISIS PENILAIAN PERSEDIAAN TERHADAP HARGA POKOK PRODUKSI PADA C.V DAMAR BAYU. “ 1.2 Tujuan Penelitian Adapun tujuan dalam penulisan penelitian ilmiah ini adalah sebagai berikut : 1. Untuk mengetahui metode apakah yang digunakan perusahaan dalam melakukan penatatan persedian untuk menentukan harga pokok produksi. 2. untuk mengetahui metode apa saja yang dapat digunakan dalam penelitian persediaan untuk menentukan harga pokok produksi. 3. Mengetahui apakah metode yang digunakan sudah tepat. BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Persediaan Persediaan merupakan barang yang diperoleh untuk dijual kembali atau bahan untk diolah menjadi barang jadi atau barang jadi yang akan dijual atau barang yang akan digunakan. Ada beberapa pendapat para ahli yang mendefinisikan pengertian persediaan ini, namun pada prinsipnya pendapat-pendapat yang ada tidak saling bertentangan antara satu dengan yang lainya. Berikut ini beberapa definisi dari persediaan yang dikemukakan oleh para ahli yaitu, Menurut Standar Akuntansi (2002:14.2) memberikan pengertian persediaan sebagai berikut : Persediaan adalah aktiva yang tersedia untuk dijual dalam kegiatan usaha normal, dalam proses produksi dan atau dalam perjalanan atau dalam bentuk bahan artau perlengkapan (supplies) untuk digunakan dalam proses produksi atau pemberian jasa. Menurut Prof. Dr. Zaki Baridwan, M.Sc,. Ak (2004:149) mengemukakan : “Secara umum istilah persediaan barang dipakai untuk menunjukkan barang-barang yang dimiliki untuk dijual kembali dan digunakan untuk memproduksi barang-barang yang akan dijual”. Dari pengertian diatas, maka dapat disimpulkan bahwa persediaan merupakan barang yang dimiliki oleh perusahaan dengan maksud untuk dijual kembali baik secara langsung maupun secara proses produksi. 2.2 Sistem Pencatatan Persediaan Sistem pencatatan persediaan yang lazim digunakan ada dua macam yaitu: (1). Sistem fisik (physical inventory system) ; (2). Sistem Perpetual (perpetual inventory system). 2.2.1 Sistem Fisik Sistem persediaan fisik atau periodik adalah sistem dimana harga pokok penjualan dihitung secara periodik dengan mengandalkan semata-mata pada perhitungan fisik tanpa menyelenggarakan
  • 4. catatan hari ke hari atas unit yang terjual atau yang ada ditangan. Sistem fisik digunakan untuk menentukan jumlah kuantitas persediaan barang dan dilakukan pada akhir periode akuntansi. Cara perhitungan harga pokok penjualan dilakukan seperti berikut ini : Pesediaan Awal xxx Pembelian xxx + Barang tersedia untuk dijual xxx Persediaan Akhir xxx – Harga Pokok Penjualan xxx === Gambar. 2.1 Perhitungan Harga pokok Penjualan Ciri-ciri sistem fisik atau periodik adalah sebagai berikut : • Pemasukan dan pengeluaran persediaan tidak dicatat dan tidak diperhitungkan dalam suatu catatan tertentu. • Pembelian barang dicatat dengan mendebit rekening pembelian bukan persediaan barang. • Perhitungan persediaan akhir sekaligus digunakan untuk perhitungan harga pokok penjualan dengan menggunakan jurnal penyesuaian. Sistem ini cukup sederhana dan mudah diterapkan, tetapi kurang baik untuk pengawasan persediaan, karena kekurangan persediaan yang hilang tidak dapat dideteksi dan manajemen tidak memiliki alat untuk mengetahui jumlah persediaan setiap saat. 2.2.2. Sistem Perpetual Sistem persediaan perpetual adalah suatu sistem yang menyelenggarakan pencatatan terus-menerus yang menelusuri persediaan dan harga pokok penjualan atas dasar harian. Perkiraan persediaan didukung dalam kartu-kartu pembantu persediaan (kartu persediaan). Kartu persediaan digunakan untuk mencatat transaksi setiap jenis persediaan, memuat nama barang, tempat penyimpanan barang, kode barang dan kolom-kolom yang dipakai untuk mencatat transaksi adalah tanggal, pembelian (pemasukan), penjualan (pengeluaran) dan sisa atau saldo persediaan. Berikut contoh kartu persediaan : Nama perusahaan : Jenis barang : Kode barang : Gudang : Tgl. Pembelian Penjualn Saldo Unit Harga Jumlah Unit Harga Jumlah Unit Harga Jumlah Ciri-ciri pengelolaan persediaan dengan sistem perpetual adalah sebagai berikut : • Setiap terjadi pembelian barang dicatat dengan mendebit rekening persediaan barang. • Setiap terjadi pengeluaran barang (penjualan) dicatat mengkredit persediaan sejumlah harga pokok penjualan. • Setiap saat dapat diketahui jumlah kuantitas sisa atau saldo persediaan. Sistem perpetual memudahkan dalam penyusunan neraca dan laporan perhitungan laba rugi karena penentuan persediaan akhir tidak perlu lagi menghitung fisiknya tetapi perhitungan fisiknya tetap dilakukan untuk tujuan pengawasan terhadap persediaan barang. 2.3 Metode Penilaian Persediaan Metode yang dapat dipakai untuk menentukan besarnya nilai persediaan ada beberapa macam. Nilai persediaan mempunyai pengaruh yang sangat besar terhadap penyusunan laporan keuangan baik dalam neraca maupun laporan perhitungan laba rugi. Nilai persedian yang tercantum dalam neraca menunjukkan nilai kekayaan yang berdasarkan prinsip hati-hati menghendaki nilai mana yang terendah. Sedangkan nilai persediaan untuk kepentingan perhitungan laba rugi dihadapkan kepada kepentingan penentuan laba yang diperoleh perusahaan. Beberapa metode penilaian persediaan yang ada dapat diuraikan sebagai berikut : A. Metode Identifikasi Khusus
  • 5. Metode harga pokok yang didasarkan atas metode identifikasi khusus adalah suatu metode penilaian harga yang didasarkan atas nilai perolehan dari barang yang sesungguhnya. Penggunaan metode ini biasanya dipakai untuk barang yang tidak banyak unitnya (kuantitasnya) dan harganya pun cukup mahal. Metode ini digunakan pada kondisi yang sangat khusus dimana : 1. Setiap produk dapat diidentifikasikan secara jelas dan akurat. Produk dengan nomor seri, seperti computer atau mobil, berpotensi menggunakan metode ini. 2. Harga produk mahal. Jam tangan rolex bisa masuk kategori ini. Alat berat juga bisa menggunakan metode ini. B. Metode Rata-rata (Average Method) Metode harga pokok rata-rata adalah suatu metode penilaian persediaan yang didasari atas harga rata-rata dalam periode yang bersangkutan. Besar kecilnya nilai persediaan yang masih ada dan harga pokok barang yang dijual, dipengaruhi oleh metode yang dipakai dalam metode rata-rata adalah : (1) sistem fisik yang dibagi menjadi metode rata-rata sederhana dan metode rata-rata tertimbang ; (2) sistem perpetual (metode rata-rata bergerak). Rumus yang digunakan pada metode rata-rata adalah sebagai berikut : - Metode rata-rata sederhana : Biaya perunit = Total harga perunit pembelian Frekuensi pembelian Nilai persediaan akhir = Persediaan akhir x biaya perunit Harga pokok penjualan = unit yang dikeluarkan x biaya perunit - Metode rata-rata tertimbang : Biaya perunit = Jumlah harga perunit x banyaknya unit Banyaknya Unit Nilai persediaan akhir = persediaan akhir x biaya perunit Harga pokok penjualan = unit yang dikeluarkan x biaya perunit - Metode rata-rata bergerak : Metode ini diselenggarakan dengan kartu persediaan dan harga pokok perunit persediaan selalu berubah setiap terjadi pembelian barang baru. Harga pokok rata-rata = harga perolehan lama + harga perolehan baru Unit barang lama + unit barang baru C. Metode Masuk Pertama Keluar Pertama (First In First Out) Metode First In First Out (FIFO) adalah metode penilaian persediaan yang menganggap barang yang pertama kali masuk diasumsikan keluar pertama kali pula. Pada umumnya perusahaan menggunakan metode ini, sebab metode ini perhitungannya sangat sederhana baik sistem fisik maupun sistem perpetual akan menghasilkan penilaian persediaan yang sama. Cara menghitung persediaan akhir adalah sebagai berikut : Persediaan awal xxx Pembelian xxx + Tersedia untuk dijual xxx Penjualan xxx – Persediaan akhir xxx Gambar. 2.2 perhitungan persediaan akhir Metode FIFO yang didasarkan atas sistem fisik, nilai persediaan akhir ditentukan dengan cara saldo fisik yang ada dikalikan harga pokok perunit barang yang terakhir kali masuk, bila saldo fisik ternyata lebih besar dari jumlah unit terakhir masuk maka sisanya diambilkan dari harga pokok perunit yang masuk sebelumnya. Sedangkan pada sistem perpetual pencatatan persediaan dilakukan secara terus menerus dalam kartu persediaan. Pada sistem ini apabila ada transaksi penjualan maka akan dijurnal dua kali, pertama mencatat harga pokok penjualan dan yang kedua mencatat harga pokok barang
  • 6. yang dijual, seperti berikut ini : Kas/ Piutang Dagang xxx Penjualan xxx HPP xxx Persediaan barang xxx D Metode Masuk Terakhir Keluar Pertama (Last In First Out) Metode Last In First Out (LIFO) adalah metode penilaian persediaan yang terakhir masuk diasumsikan akan keluar atau dijual pertama kali. Metode ini memiliki konsep yang cukup sederhana namun sulit dilaksanakan. Pengaruh penggunaan metode LIFO terhadap penentuan laba bersih usaha, jika harga cenderung naik maka laba perusahaan terlalu kecil atau sebaliknya. Metode LIFO secara sistem fisik ditentukan dengan cara saldo fisik yang ada dikalikan harga pokok perunit barang yang masuk pada awal periode bila saldo fisik ternyata lebih besar dari barang yang masuk pada awal periode maka diambilkan dari harga pokok perunit yang masuk berikutnya. Sedangkan dengan sistem perpetual, setiap kali ada transaksi baik pembelian maupun penjualan dicatat dalam kartu persediaan. BAB III 3.5 Metode Penelitian Dalam menyusun karya ilmiah ini,metode penelitian yang dipakai antara lain : 3.5.1 Objek Penelitian Dalam penelitian ini penulis melakukan objek penelitiannya pada C.V Damar Bayu yang beralamat di Jl. Kabelmas Citra No.13 Bekasi, kode pos 17125 dan bergerak dalam bidang supplier dump truck equipment. 3.5.2 Data Dan Variabel Dalam penelitian “Analisis Penilaian Persediaan Terhadap Harga Pokok Produksi Pada C.V Damar Bayu” menggunakan beberapa data guna memaksimalkan hasil penulisan, yaitu merupakan data primer yang berasal dari hasil wawancara pemilik perusahaan dan hasil pembukuan yang dilakukan oleh perusahaan. 3.5.3 Metode Pengumpulan Data Untuk memperoleh data yang akan digunakan dalam penulisan ilmiah ini, penulis melakukan penelitian dengan menggunakan 2 (dua) metode penelitian, yaitu : 1. Dengan Studi Pustaka ( Library Study ) Dalam hal ini, penulis melakukan studi pustaka dengan mengumpulkan bahan atau data yang dianggap perlu dan mempunyai kaitan dengan judul yang diambil. Dari data tersebut kemudian dijadikan sebagai alat Bantu dalam penyelesaian penelitian ini, yaitu : a. Buku-buku yang bersangkutan dengan judul b. Kumpulan materi perkuliahan 2. Dengan Studi Lapangan ( Field Study ) Metode ini ditempuh dengan melakukan kunjungan lapangan ke perusahaan yang bersangkutan untuk mendapatkan kelengkapan data yang sesuai dengan materi judul penelitian, yaitu : a. Mengadakan wawancara kepada pihak perusahaan dimana berkaitan langsung dengan data yang berhubungan dengan penelitian ilmiah yang dilakukan oleh penulis. b. Melakukan observasi, yaitu melakukan pengamatan atau peninjauan langsung mengenai kegiatan yang berhubungan dengan objek penelitian. 1.5.4 Alat Analisis Yang Digunakan Dalam rangka memperoleh hasil seperti yang diinginkan dalam penulisan ini, maka penulis menggunakan analisis data kuantitatif. Analisis data kuantitatif yaitu analisis yang menggunakan data hasil produksi serta menggunakan perhitungan dalam bentuk angka-angka dengan menggunakan rumus-rumus akuntansi yang berhubungan dengan penilaian persediaan terhadap harga pokok
  • 7. produksi. BAB IV KESIMPULAN Metode yang digunakan perusahaan dalam penilaian persediaan adalah metode FIFO dan metode pencatatan yang dilakukan perusahaan adalah metode perpetual. Penulis menilai bahwa perusahaan sudah tepat dalam pemilihan metode fifo karena metode ini merupakan metode yang sesuai sebab harga pokok persediaan akan dibebankan sesuai urutan terjadinya transaksi dengan menggunakan metode fifo maka laba yang dihasilkan akan lebih besar dan nilai persediaan dinilai menurut harga pokok sekarang sehingga disaat harga barang cenderung naik turun, nilai persediaan akhir akan tetap konsisten seperti awal dan tidak ada kemungkinan terjadinya manipulasi. Selain itu juga memperkecil biaya pemeliharaan gudang, produk tidak cepat rusak dan barang yang lebih dahulu masuk lebih dahulu keluar. ISSN 2303-1174 Amelia A.A Lambajang, Analisis Biaya Produksi…. Jurnal EMBA 673 Vol.1 No.3 Juni 2013, Hal. 673-683 ANALISIS PERHITUNGAN BIAYA PRODUKSI MENGGUNAKAN METODE VARIABEL COSTING PT. TROPICA COCOPRIMA Oleh: Amelia A.A Lambajang Fakultas Ekonomi, Jurusan Akuntansi Universitas Sam Ratulangi Manado. email: amelialambajang@ymail.com
  • 8. Harga pokok produksi merupakan kumpulan dari biaya-biaya yang dikeluarkan untuk mengolah bahan baku menjadi barang jadi. Perhitungan harga pokok produksi yang benar, akan mengakibatkan penetapan harga jual yang benar pula, sehingga nantinya mampu menghasilkan laba sesuai dengan yang diharapkan. PT Tropica Cocoprima merupakan perusahaan manufaktur yang bergerak dalam bidang produksi dalam pembuatan tepung terigu. Hasil penelitian menyatakan bahwa perhitungan harga pokok produksi ini menghasilkan selisih yang cukup signifikan yang berpengaruh terhadap penetapan harga jual. Untuk itu, perusahaan hendaknya memisahkan biaya produksi dan biaya non produksi dan lebih mengoptimalkan kegiatan produksinya sehingga mampu menghasilkan harga pokok produksi yang tepat dengan biaya yang rendah, Agar supaya perusahaan bisa Jurnal Akuntansi FE Unsil ISSN: 1907-9958 JUrnal ini berisi kumpulan tulisan yang di terbitkan dalam Jurnal Akuntansi FE Unsil ISSN: 1907-9958 keputusan-pembiayaan-aktiva-tetap-melalui-leasing-dan-bank-kaitannya-dengan-penghematan-pajak pengaruh-biaya-tenaga-kerja-langsung-terhadap-volume-produksi pengaruh-earning-per-share-eps-terhadap-harga-pasar-saham pengaruh-hutang-dan-kepemilikan-manajerial-terhadap-nilai-perusahaan-pada-perusahaan-manufaktur pengaruh-kualitas-informasi-akuntansi-keuangan-terhadap-strategi-peningkatan-kinerja pengaruh-laba-bersih-terhadap-harga-saham pengaruh-lingkungan-bisnis-terhadap-kinerja-perusahaan-suatu-tinjauan-teoritis-dan-empiris pengaruh-pemeriksaan-intern-terhadap-kontinuitas-usaha pengaruh-penyajian-laporan-keuangan-berdasarkan-psak-no-45-tentang-pelaporan-keuangan-organisasi-nirlaba-dan- penerapan-tqm-terhadap-kinerja-yayasan peran-teknologi-komputer-terhadap-profesi-akuntan-dalam-sistem-informasi-akuntansi-di-era-globalisasi peranan-anggaran-biaya-produksi-dalam-menunjang-efektivitas-pengendalian-intern-biaya-produksi peranan-audit-operasional-dalam-menunjang-pengendalian-intern-atas-biaya-pemeliharaan-tanaman-menghasilkan- tm-komoditi-teh peranan-penatausahaan-keuangan-daerah-dalam-meningkatkan-efektivitas-pelaksanaan-apbd peranan-sistem-akuntansi-dalam-menunjang-informasi-dan-komunikasi-kredit-pada-pd-bpr-bkpd-cikatomas-tasikmalaya peranan-sistem-informasi-kredit-dalam-menunjang-pemberian-kredit-usaha PENGARUH COMMUNITY DEVELOPMENT TERHADAP CORPORATE IMAGE
  • 9. PENGARUH KOMITMEN ORGANISASIONAL TERHADAP KEPUASAN KERJA DAN KEINGINAN BERPINDAH (STUDI PADA KARYAWAN KANTOR AKUNTAN PUBLIK DI JAWA TENGAH PENGUKURAN KINERJA DENGAN BALANCED SCORECARD : KAJIAN TEORITIS DAN EMPIRIS PENGARUH VOLUME USAHA DAN BIAYA USAHA TERHADAP KEBERHASILAN USAHA PADA KOPKAR DI KOTABATAM PENGARUH PENGAWASAN INTERN DAN PELAKSANAAN SISTEM AKUNTANSI KEUANGAN DAERAH TERHADAP KINERJA PEMERINTAH DAERAH PENGARUH BIAYA DANA BANK DAN PENYALURAN KREDIT TERHADAP RENTABILITAS PENGARUH MODAL KERJA TERHADAP KREDIT YANG DISALURKAN SERTA DAMPAKNYA TERHADAP RENTABILITAS PERUSAHAAN MANFAAT NERACA KEUANGAN DAERAH DAN PRINSIP-PRINSIP DASAR PENGELOLAAN KEUANGAN PUBLIK DETERMINASI PAJAK DAERAH DAN RETRIBUSI DAERAH DI KABUPATEN TASIKMALAYA PERIODE TAHUN 1994-2005 PENGARUH BIAYA PENGEMBANGAN PRODUK TERHADAP VOLUME PENJUALAN PADA CV.PANAMAS LIGAR PERKASA RAJAPOLAH TASIKMALAYA ISSN 2303-1174 Ayu W. Suratinoyo, Penerapan Sistem ABC…. 658 Jurnal EMBA Vol.1 No.3 September 2013, Hal. 658-668 PENERAPAN SISTEM ABC UNTUK PENENTUAN HARGA POKOK PRODUKSI PADA BANGUN WENANG BEVERAGE Oleh: Ayu W. Suratinoyo Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Jurusan Akuntansi Universitas Sam Ratulangi Manado email: ayusuratinoyo@yahoo.com Metode Activity Based Costing (ABC) adalah suatu metode perhitungan yang sederhana untuk menentukan harga pokok produk/jasa dengan dasar bahwa aktivitaslah yang menyebabkan biaya itu timbul, bukan dari produk dan produklah yang mengkonsumsi aktivitas. Tujuan penelitian ini untuk menganalisis
  • 10. penerapan Sistem ABC (Activity-Based Costing) dan untuk mengetahui bagaimana manfaat penerapan Sistem ABC pada PT. Bangun Wenang Manado.Berdasarkan perhitungan yang dilakukan dapat disimpulkan bahwa perhitungan harga pokok produksi menggunakan metode ABC dilakukan secara 2 tahap yaitu tahap pertama biaya ditelusuri ke aktivitas yang menimbulkan biaya dan kemudian tahap kedua membebankan biaya aktivitas ke produk dimana harga tarif per unit untuk aktivitas pengelolaan air adalah sebesar Rp. 0,175 per ml , dan untuk aktivitas pengelolaan sirup 2,495 per ml , dan untuk aktivitas pembotolan adalah sebesar 2,423 per botol. Hasil perhitungan harga pokok produksi menggunakan metode ABC jika dibandingkan dengan metode yang digunakan perusahaan terdapat selisih sebesar Rp.416.242.174 dimana total harga pokok produksi mengunakan metode ABC adalah sebesar Rp. 41.667.875.470,-. Jika dibandingkan dengan perhitungan harga pokok produksi oleh perusahaan maka angka ini lebih kecil karna perhitungan harga pokok pokok produksi adalah sebesar Rp.42.129.053.094,-. ISSN 2303-1174 Gloria S.Rotikan, Penerapan Metode Activity... Jurnal EMBA 1019 Vol.1 No.3 September 2013, Hal. 1019-1029 PENERAPAN METODE ACTIVITY BASED COSTING DALAM PENENTUAN HARGA POKOK PRODUKSI PADA PT. TROPICA COCOPRIMA
  • 11. Oleh: Gloria Stefanie Rotikan Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Jurusan Akuntansi Universitas Sam Ratulangi Manado email: gloria.stefanie@hotmail.com Era global saat ini, mengharuskan setiap jenis perusahaan untuk dapat bersaing dengan perusahaan lainnya. Untuk perusahaan manufaktur, diharuskan dapat memproduksi produk yang berkualitas tinggi dengan harga yang dapat bersaing di pasar. Oleh karena itu, proses penentuan harga sangat penting dalam setiap perusahaan, termasuk pada PT. Tropica Cocoprima. Metode Activity Based Costing (ABC) merupakan sistem perhitungan harga pokok produksi yang didasarkan pada aktivitas-aktivitas dalam perusahaan sehingga dapat menghasilkan harga pokok produksi yang lebih akurat. Metode ini diharapkan dapat diterapkan pada PT. Tropica Cocoprima yang masih menggunakan Sistem Tradisional dengan metode full costing. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis bagaimana harga pokok produksi perusahaan jika menerapkan metode Activity Based Costing. Data yang digunakan adalah data kualitatif yaitu data mengenai identitas perusahaan dan kuantitatif yang berhubungan dengan biaya produksi perusahaan. Jenis penelitian adalah penelitian deskriptif. Hasil analisis menunjukkan perhitungan harga pokok produksi dengan metode ABC menunjukkan kondisi undercost untuk produk tepung kelapa biasa dan kondisi overcost untuk tepung kelapa halus. Hal ini disebabkan perhitungan harga pokok produksi dengan sistem tradisional hanya menggunakan satu cost driver yaitu jumlah
  • 12. unit produksi sebagai dasar pembebanan biaya overhead pabrik sedangkan metode ABC menggunakan lebih dari satu cost driver. Penggunaan banyak cost driver dalam perhitungan dasar pembebanan biaya overhead pabrik disesuaikan dengan PT. Tropica Cocoprima yang memiliki banyak aktivitas selama proses produksi. Menggunakan metode ABC, perhitungan harga pokok produksi akan lebih tepat.