1. {
MENINGKATKAN MENTALITAS KERJA PADA
KARYAWAN DENGAN MENGGUNAKAN
METODE MANAJEMEN SUMBER DAYA
MANUSIA DI PT. KRAKATAU STEEL
Ridwan Kurniawan ( 11160046 )
2. Ergonomi
Istilah ergonomi berasal dari bahasa Yunani yang terdiri dari
dua kata yaitu “ergon” yang berarti kerja dan “nomos” yang berarti
aturan atau hukum. Jadi secara ringkas ergonomi adalah suatu
aturan atau norma dalam sistem kerja.
penerapan ergonomiPenerapan Ergonomi
Meningkatkan kesejahteraan fisik dan mental melalui upaya pencegahan.
Meningkatkan kesejahteraan sosial melalui peningkatan kualitas kontak
Menciptakan keseimbangan rasional antara berbagai aspek .
teknis, ekonomis, antropologis dan budaya dari setiap sistem kerja yang
dilakukan sehingga tercipta kualitas kerja dan kualitas hidup yang tinggi.
3. Meningkatkan Mentalitas
Karyawan Baru
Dalam meningkatkan mentalitas karyawan
terutama pada karyawan baru dibutuhkan
Pelatihan dan motivasi, karena aspek dalam satu
pekerjaan berubah setiap saat.
Faktor-faktor internal atau dari luar sendiri seperti
pekerjaan dan lingkungan (eksternal)
Sangat mempengaruhi aspek kerja karyawan.
4. Berikut ini tahapan dalam pelatihan dalam meningkatkan
mentalitas Karyawan baru pada PT Krakatau Steel :
Karyawan baru wajib mengikuti pelatihan Bina Mental, Melatih Kedisiplinan &
Kepemimpinan di Pusdikpom Cimahi selama 2 minggu.
Pelatihan di Training Center (Pusdiklat) selama 5 bulan dan karyawan baru
diberi materi tentang cara mengoperasikan & mempraktekan secara mekanis.
OJT ( On Job Training ) mengenal secara mekanis di pabrik, selama 7 bulan.
Kembali lagi ke Pusdiklat untuk evaluasi selama 1 minggu.
Pembagian Job Divisi masing-masing dan melakukan uji coba selama 3 bulan.
Setelah 3 bulan, lalu TMB pembagian SK Orientasi selama 2 tahun sesuai job
yang sudah di terapkan. Dengan peraturan tidak boleh resign, tidak boleh
menikah, tidak boleh melanggar & tidak boleh merusak peraturan di dinas
masing-masing. Apa bila melanggar semuanya akan di kenakan denda &
mengembalikan gaji yang sudah di terima.
5. Meningkatkan Motivasi Kerja
Motivasi positif adalah
proses untuk mencoba
mempengaruhi orang lain
agar menjalankan sesuatu
yang diinginkan dengan cara
memberikan kemungkinan
untuk mendapat hadiah.
Motivasi Negatif adalah
proses untuk
mempengaruhi orang lain
agar mau melaksanakan
sesuatu yang kita inginkan,
tetapi dasar yang
digunakan adalah lewat
kekuatan dan ancaman.
6. Motivasi Kerja PT Krakatau Steel
( Persero ) Tbk
Dengan kondisi perusahaan yang semakin berkembang dari tahun ke tahun,
lingkungan industri pada PT Krakatau Steel (Persero) Tbk menjadi semakin
kompleks. Akibat dari semakin kompleksnya lingkungan industri ini, umumnya
manajemen membagi kegiatannya menjadi divisi-divisi atau divisionalisasi,
dimana masing-masing divisi merupakan pusat pertanggung jawaban.
PT Krakatau Steel (Persero) Tbk merupakan industri baja terpadu yang
menghasilkan produk baja dari hulu sampai hilir. Terdapat enam divisi yang
berperan dalam proses produksi baja dari hulu sampai hilir yaitu divisi
DRP,SSP,BSP,HSM,WRM, dan CRM. Berikut adalah gambaran sekilas tentang
divisi-divisi yang memproses produksi baja dari hulu sampai hilir.
7. Direct
Reduction
Plant
DRP Slab Steel
Plant
SSP
Hot
Strip Mil
HSM
Cold Rolling
Mill
CRM
Billet Still
Plant
BSP
Wire Rod
Mill
WRM
Berikut gambaran sekilas tentang divisi-divisi yang memproses produksi baja
Dari hulu sampai hilir
Gambar I. Proses Pembuatan Baja dari Hulu sampai hilir
PT. Krakatau Steel ( Persero ) Tbk.
8. Penelitian di fokuskan pada divisi CRM karena divisi CRM merupakan divisi
hilir/akhir
Dari semua divisi dari semua divisi yang memproses pembuatan baja.
Berdasarkan Gambar 1 tersebut, dapat dilihat bahwa CRM (Cold Rolling Mill)
adalah salah satu divisi yang memproduksi Cold Rolled Plate dimana produk
tersebut untuk memenuhi tuntutan pasar, serta kepentingan industri Roffing
(galvanizing atau zincalum), Home of Appliances, drum, Enamel, Automotive dan
lain-lain. Berikut ini disajikan tabel mengenai volume serta target dan
realisasi produksi dari divisi CRM.
9. Target dan Realisasi produksi divisi CRM tahun 2010-2014
Tahun Volume Target
Target Realisasi Persentase
2010 422.00 415.051 98,353%
2011 462.400 414.120 89,559%
2012 511.900 535.463 104,603%
2013 551.300 565.663 104,603%
2014 564.700 516.217 91,4145%
Sumber: PT Krakatau Steel (Persero) Tbk
Salah satu penilaian kinerja divisi CRM adalah berdasarkan selisih antara
rencana/target dengan realisasi atas produk Cold Rolled Plate yang dihasilkan,
berdasarkan tabel 2 dapat dilihat bahwa volume produksi pada tahun 2010 dan 2011
realisasinya lebih rendah dari pada target yang telah ditentukan, sedangkan pada
tahun 2012 dan 2013 realisasinya lebih tinggi dari pada target yang telah ditentukan.
Kinerja divisi CRM pada tahun 2010 dan 2011 dapat dikatakan kurang baik karena
divisi CRM tidak mampu memproduksi Cold Rolled Plate sesuai dengan target
yang telah ditentukan, sedangkan pada tahun 2012 dan 2013 kinerja divisi CRM
dapat dikatakan baik karena divisi CRM mampu memproduksi Cold Rolled Plate
melebihi dari target yang telah ditentukan sebelumnya.
10. Pengukuran beban kerja mental secara subjektif merupakan
pengukuran beban kerja dimana sumber data yang diolah adalah
data yang bersifat kualitatif.
Pengukuran ini salah satu satu pendekatan psikologi dengan cara
membuat skala psikometri untuk mengukur beban kerja mental.
Cara membuat skala tersebut dapat dilakukan baik secara langsung
(terjadi secara spontan) maupun tidak langsung (berasal dari respon
eksperimen).
Beban Kerja Mental
11. Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini adalah causal research (penelitian kausal),
kausal yaitu penelitian yang bersifat sebab akibat. Jadi terdapat variabel
independen dan dependen (Sugiyono. 2011:62). Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui bagaimana Mentalitas pada karyawan baru, motivasi kerja pada PT
Krakatau teel terutama pada divisi CRM, dan bagai mana beban kerja memtal
pada karyawan
Jenis Penelitian
12. 1. Populasi Penelitian
Sugiyono (2011:119)
mendefinisikan populasi adalah
wilayah
generalisasi yang terdiri atas:
obyek/subyek yang mempunyai
kualitas dan karakteristik tertentu
yang ditetapkan oleh peneliti
untuk dipelajari dan kemudian
ditarik kesimpulannya. Populasi
yang digunakan dalam
penelitian ini adalah karyawan PT
Krakatau Steel (Persero) Tbk pada
divisi Cold Rolling Mill yang
berjumlah 314 karyawan.
2. Teknik Pengambilan Sampel
Teknik pengambilan sampel
yang digunakan dalam
penelitian
ini adalah teknik Sampling
Kuota, yaitu teknik untuk
menentukan sampel dari
populasi yang mempunyai ciri-
ciri tertentu sampai jumlah
(kuota) yang diinginkan
(Sugiyono, 2014:126).
Populasi dan Sampel
Penelitian