Review The Effect of Plank Training With The Concept of Training from Home During The Covid-19 Pandemic
1. Pengaruh Latihan Papan Dengan Konsep Latihan Dari Rumah
Selama Pandemi Covid-19
Oleh: Farendi Arya Dwi Saputra
NIM: 20060484126
Kelas: 2020 D
UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA
2. Kata Pengantar
Alhamdulillah, puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan inayah-Nya
sehingga kami dapat menyelesaikan Karya ilmiah yang berjudul Pengaruh Latihan Papan
Dengan Konsep Latihan Dari Rumah Selama Pandemi Covid-19 .
Terima kasih saya ucapkan kepada Bapak dosen matkul Filsafat yang telah membantu kami baik
secara moral maupun materi. Terima kasih juga saya ucapkan kepada teman-teman seperjuangan
yang telah mendukung kami sehingga kami bisa menyelesaikan tugas ini tepat waktu.
3. Daftar Isi
BAB I .............................................................................................................................................. 4
Pendahuluan.................................................................................................................................... 4
Latar Belakang Masalah .............................................................................................................. 4
Metode Penelitian........................................................................................................................ 5
Identifikasi Masalah..................................................................................................................... 6
Pembatasan Masalah.................................................................................................................... 6
Rumusan Masalah........................................................................................................................ 6
Tujuan Penelitian......................................................................................................................... 6
PENUTUP ................................................................................................................................... 8
4. BAB I
Pendahuluan
A. Latar Belakang Masalah
Kasus Covid-19 pertama tercatat di Wuhan, Tiongkok pada akhir 2019 (Tian et al., 2020).
Untuk mengurangi penyebaran COVID-19, WHO telah mengeluarkan imbauan social distancing,
tindakan ini bertujuan untuk mengamankan jarak fisik antar manusia (setidaknya satu meter), dan
mengurangi kontak dengan permukaan yang terkontaminasi, sekaligus mendorong dan
memelihara hubungan sosial yang dalam. keluarga dan masyarakat (Organisasi Kesehatan Dunia,
2020). Tak terkecuali di Indonesia, social distancing juga diterapkan namun menggunakan istilah
Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB). Batasan ini berlaku untuk semua aktivitas termasuk
olahraga. Banyak kegiatan olahraga yang terganggu bahkan terhenti akibat pandemi Covid-19.
Persiapan dari event terendah hingga tertinggi juga terganggu, seperti kita ketahui event terbesar
di dunia yaitu Japan Olympics 2020 harus ditunda pada tahun 2021 dan PON Papua 2020 juga
harus ditunda pada tahun 2021.
Dengan berlakunya PSBB Ada beberapa kendala dalam persiapan kejuaraan tersebut, salah
satunya adalah latihan yang tidak bisa dilakukan seperti biasa karena pemerintah telah melarang
semua kegiatan yang mengumpulkan banyak orang di satu tempat. Ini masalah besar yang harus
dihadapi seorang pelatih. Pelatih harus bisa menjaga dan meningkatkan kualitas fisik atletnya
meski dalam latihan tidak bisa dilakukan seperti biasanya. Untuk itu dibutuhkan seorang pelatih
yang mampu memberikan solusi atas situasi pandemi Covid-19 ini.
Salah satu konsep yang mungkin diterapkan adalah training from home (TFH). Atlet dapat
berolahraga di rumah dengan program pelatihan yang disediakan oleh pelatih. Pemantauan TFH
dapat dilakukan melalui aplikasi Zoom atau Goggle meet. Meski senam tetap bisa dilakukan,
namun ada beberapa keterbatasan yang menjadi kendala yaitu; Dengan wilayah yang terbatas,
pelatihan hanya difokuskan pada komponen fisik, penggunaan paket data yang tergolong tidak
murah. Penelitian serupa juga telah dilakukan oleh (Boman, Lindstedt, Hemmingsson, & Bartfai,
2004) berjudul “Pelatihan kognitif di lingkungan rumah”, penelitian tersebut menyimpulkan
bahwa pelatihan kognitif berbasis rumah meningkatkan beberapa fungsi perhatian dan memori
serta memfasilitasi strategi pembelajaran. Akan tetapi, hal yang berbeda akan diterapkan pada
konsep TFH ini, yaitu menekankan pada aspek psikomotorik. Sejalan dengan konsep TFH,
penelitian yang dilakukan oleh (Campos & Miguel, 2020) dengan judul «Latihan Ketahanan
Elastis: Latihan Ketahanan Alternatif di Lingkungan Rumah
5. Saat Pandemi Covid-19», menyimpulkan bahwa penggunaan latihan Ketahanan Elastis
adalah salah satu solusi pelatihan yang efektif untuk dilakukan di rumah. Selain itu, hal senada
juga diungkapkan oleh (Hammami, Harrabi, Mohr, & Krustrup, 2020) yaitu pada saat pandemi
Covid-19, kegiatan olahraga harus dilakukan bahkan di rumah. Berdasarkan uraian di atas, terdapat
urgensi solusi yang harus diberikan yaitu kondisi fisik atlet pada saat pandemi harus dijaga
walaupun latihan tidak dapat dilakukan seperti biasanya.
Komponen fisik yang akan diuji dalam penelitian ini adalah kestabilan inti. Stabilitas inti
sangat penting bagi pemain bola tangan. Stabilitas inti berfungsi untuk menjaga keseimbangan
ekstremitas dan ekstremitas bawah. Selain itu, menurut (Huxel Bliven & Anderson, 2013) dan
(Wirth et al., 2017), stabilitas inti dapat mencegah terjadinya cedera.
B. Metode Penelitian
Penelitian ini menggunakan metode eksperimental dengan rancangan randomized control
group pretest-posttest design. Dimana terdapat satu kelompok perlakuan atau kelompok
perlakuan dan satu kelompok kontrol (Mahar
dika, 2015). Penelitian dilakukan selama enam minggu, dengan frekuensi pelatihan tiga kali
dalam seminggu. Treatment dilakukan di rumah masing-masing atlet, dengan fasilitas meeting
live zoom untuk
memantau saat treatment dilakukan.
Penelitian ini melibatkan 24 atlet putra peserta Pekan Olahraga Provinsi (PORP ROV)
Tuban yang sedang mempersiapkan ajang PORP ROV tahun 2021. Atlet yang digunakan dalam
penelitian ini berusia 17-21 tahun. Penentuan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik
total sampling dimana jumlah sampel sama dengan jumlah po pulasi (Sugiyono, 2016).
Pembagian kelompok perlakuan dan kelompok kontrol menggunakan teknik berpasangan
ordinal sehingga terdapat dua kelompok dengan kualitas yang relatif sama. Jumlah kelompok
perlakuan dan kelompok kontrol masing-masing berjumlah 12 orang dalam satu kelompok.
Penelitian ini terdiri dari tiga tahap, yaitu pre-test na mely, pengobatan, dan post-test.
Selama prosedur pelaksanaan pre-test, atlet diberikan tes menembak area luas untuk menentukan
jarak lemparan yang dihasilkan. Setiap atlet diberi tiga kesempatan, hasil terbaik akan digunakan.
6. Prosedur pelaksanaan selama perawatan, atlet melakukan perawatan papan sesuai dengan program
pelatihan yang diberikan, frekuensi latihan dilakukan tiga kali seminggu selama enam minggu,
untuk pemantauan dilakukan melalui aplikasi zoom meeting. Prosedur pelaksanaan post test sama
seperti pada saat pelaksanaan pre test yaitu pemberian test menembak untuk menentukan jarak
lemparan. Kelompok kontrol tetap mengikuti zoom tetapi tidak diberikan perlakuan khusus.
C. Identifikasi Masalah
Sebab apakah Peningkatan bidikan yang dihasilkan dari latihan plank sangat relevan?
Apakah Faktor yang mempengaruhi keseimbangan dalam melakukan plank?
Bagaimanakah Latihan agar menciptakan gerakan yang seimbang dalam latihan plank?
D. Pembatasan Masalah
Untuk menghindari terjadinya penafsiran yang berbeda, perlu adanya pembatasan masalah
sehingga ruang lingkup penelitian ini menjadi jelas, penelitian permasalahan sekitar’’
Survey Pengetahuan Peningkatan bidikan yang dihasilkan dari latihan plank.
E. Rumusan Masalah
Berdasarkan pembatasan masalah diatas maka yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian
ini adalah: Pengaruh Latihan Papan Dengan Konsep Latihan Dari Rumah Selama Pandemi
Covid-19 Sangat Relevan?
F. Tujuan Penelitian
Tujuan umum dari penelitian ini adalah untuk meningkatkan kemampuan fisik khususnya
7. dalam mendorong kematangan saat terjadinya pandemi Covid-19 dimana pengobatannya
menggunakan konsep pelatihan dari rumah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada
peningkatan yang signifikan dari perlakuan papan yang dilakukan selama enam minggu. Selain
itu, temuan lain menunjukkan bahwa konsep pelatihan dari rumah dapat menjadi solusi untuk
pelatihan saat terjadi pandemi, yang mengharuskan setiap orang membatasi
geraknya.
8. PENUTUP
1. Kesimpulan
Dari paparan diatas, penulis dapat menyimpulkan dari makalah “Penggunaan bahasa dalam
Jurnalistik” yaitu bahasa dalam jurnalistik tidak harus menggunakan satu bahasa saja tetapi dapat
memadukannya dengan bahasa lain yang penggunaannya tepat. Bahasa Indonesia dapat
dipadukan dengan bahasa melayu, inggris ataupun bahasa asing lainnya.
2. Saran
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih banyak kekuarangan. Untuk kedepannya penulis
akan menjelaskan makalah secara lebih fokus dan detail dengan sumber yang lebih banyak dan
dapat dipertanggungjawabkan. Kritik dan saran yang membangun dari para pembaca sangat
dibutuhkan penulis.