Dokumen tersebut membahas tentang landasan kependidikan meliputi hakekat manusia, kodrat manusia, konsep dasar pendidikan, landasan pendidikan, asas pendidikan, inovasi pendidikan, peran guru dalam inovasi, dan paradigma baru pendidikan seperti popularisasi, sistematisasi, poliferasi, dan politisasi pendidikan serta desentralisasi pendidikan.
2. Hakekat Manusia
Homo religius : sebagai makhluk yang beragama
Homo sapiens : sebagai makhluk yang berakal
Homo fabel : sebagai makhluk yang berpiranti
(berperkakas)
Homo homini socius: sebagai kawan sosial bagi
manusia lainnya
Manusia sebagai makhluk etis dan estetis: makhluk
yang memiliki kesadaran susila, dan memiliki rasa
keindahan.
4. Beberapa Konsep Dasar
Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk
mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar
peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya
untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian
diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta
keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa
dan negara.
Sistem pendidikan nasional adalah keseluruhan komponen
pendidikan yang saling terkait secara terpadu untuk
mencapai tujuan pendidikan naonal
Peserta didik adalah anggota masyarakat yang berusaha
mengembangkan potensi diri melalui proses pembelajaran
yang tersedia pada jalur, jenjang dan jenis pendidikan
tertentu
Tenaga kependidikan adalah anggota masyarkat yang
mengabdikan diri dan diangkat untuk menunjang
penyelenggaran pendidikan
5. Landasan Pendidikan
Landasan filosofis
Landasan sosiologis
Landasan kultural
Landasan psikologis
Landasan ilmiah dan teknologis
6. Landasan filosofis adalah landasan yang
berdasarkan atau bersifat filsafat yang
berkaitan dengan makna atau hakekat
pendidikan
Sumber konsepsi2 filosofis tentang kehidupan
manusia: (1) religi dan etika yang bertumpu
pada keyakinan; dan (2) iptek
Ada 4 mazhab filsafat pendidikan yang besar
pengaruhnya dalam pemikiran dan
penyelenggaraan pendidikan, yaitu: (1) Esen-
sialisme; (2) Perenialisme; (3) Pragmatisme
dan progresivisme; dan (4) Rekonstruk-
sionisme
7. Esensialisme, mazhab yang menerapkan
prinsip idealisme dan realisme yang membela
kurikulum yang berpusat pada mata pelajaran
pokok.
Prenialisme menekankan keabadian teori
kehikmatan, yaitu: pengetahuan yang benar,
keindahan dan kecintaan kepada kebaikan.
Prinsip pendidikan: (1) konsep pendidikan itu
tetap atau konstan, karena hakekat manusia
tak pernah berubah; (2) inti pendidikan adalah
mengembangkan kemampuan berpikir; (3)
tujuan belajar adalah mengenal kebenaran
abadi dan universal; (4) pendidikan merupakan
persiapan bagi kehidupan sebnarnya
8. Pragmatisme dan progresivisme merupakan
gerakan yang mengembangkan teori pendidikan
berdasarkan prinsip: (1) anak harus bebas untuk
berkembang secara wajar; (2) pengalaman
langsung merupakan cara terbaik untuk
merangsang minat belajar; (3) guru harus menjadi
peneliti dan pembimbing kegiatan belajar; dan (4)
sekolah merupakan tempat untuk melakukan
reformasi paedagogis dan eksperimentasi
Rekonstruksionisme; individu tidak hanya belajar
tentang pengalaman-2 kemasyarakatan masa kini
tetapi harus mempelopori ke arah terbentukya
masyarakat baru yang diinginkan.
9. Landasan sosiologis berkaitan dengan
keseluruhan aspek kehidupan masyarakat.
Ada 4 bidang yang menjadi perhatian utama,
yaitu: (1) hubungan sistem pendidikan
dengan aspek kehidupan masyarakat; (2)
hubungan kemanusiaan di sekolah; (3)
pengaruh sekolah pada perilaku anggotanya,
(4) sekolah dalam konteks komunitas
Landasan kultural terkait dengan
kebudayaan yang hidup dan berkembang
dalam masyarakat.
10. Landasan psikoogis menyangkut
pemahaman manusia tentang proses
perkembangan dan proses belajar
Landasan Ilmiah dan teknologis
11. Asas-asas Pokok Pendidikan
Asas tut wuri handayani
Asas belajar sepanjang hayat
Asas kemandirian dalam belajar
12. Bidang-bidang Inovasi Pendidikan
Peserta didik
Tujuan pendidikan
Isi pelajaran
Media pembelajaran
Fasilitas pendidikan
Metode dan teknik komunikasi pembelajaran
Hasil pendidikan
Jenis dan struktur pendidikan
13. Jenis-jenis Inovasi Pendidikan
Inovasi dalam jenis hubungan antar orang;
misalnya dalam peranan guru, manajemen
Inovasi dalam jenis software; tujuan dan
struktur kurikulum, model pembelajaran,
evaluasi
Inovasi dalam jenis hardware; ruang kelas,
laboratorium, penggunaan ICT dsb.
14. Inovasi Berdasarkan derajat atau
tingkatannya
Pembaharuan dalam nilai atau wawasan
pendidikan
Pembaharuan dalam manajemen pendidikan
(fungsi-fungsi perencanaan)
Pembaharuan dalam jenis tugas dan fungsi
Pembaharuan dalam jenis keahlian, baik
untuk pengelolaan pendidikan maupun
kelembagan
15. Sifat-sifat perubahan atau inovasi
Penggantian (Substitution)
Perubahan (Alternation)
Penambahan (Addition)
Penyusunan kembali (Restructuring)
Penghapusan (Elimination)
Penguatan (Reinforcement)
16. Peranserta Guru dalam Inovasi
Pendidikan
Guru bersikap terbuka dan peka terhadap
perubahan dan pembaharuan
Guru sebagai agen pembaharuan dalam
inovasi pendidikan
Guru sebagai adopter inovasi pendidikan
17. PARADIGMA BARU PENDIDIKAN
1. Popularisasi Pendidikan
a. Pendidikan dan pelatihan yang bermutu
b. Peningkatan partisipasi keluarga dan
masyarakat dalam penyelenggaraan
pendidikan
c. Peningkatan investasi (Anggaran)
Pendidikan
18. 2. Sistematisasi Pendidikan
a. Pengembangan dan pemantapan
Sisdiknas diprioritaskan kepada
pemberdayaan lembaga dan memberi
otonomi yang luas.
b. Mengembangkan Sisdiknas yang terbuka
bagi keragaman
19. 3. Poliferasi Pendidikan
a. Pendidikan nasional ikut serta dalam
mendidik manusia indonesia sebagai insan
politik yang demokratis
b. Pendikan dan pelatihan terutama
diorientasikan pada kebutuhan daerah dan
kebutuhan pasar kerja
20. 4. Politisasi Pendidikan
a. Pendidikan nasional ikut serta dalam
mendidik manusia Indonesia sebagai
insan politik yang demokratis dan
bertanggung jawab
b. Masyarakat termasuk keluarga,
bertanggung jawab terhadap pendidikan
21. DESENTRALISASI PENDIDIKAN
Desentralisasi pendidikan berarti memberikan
kembali pendidikan itu kepada masyarakat
pemiliknya. Pendidikan tidak bisa terlepas dari
budaya. Pendidikan hakekatnya adalah hidup
dari, oeh dan untuk masyarakat (Community
based education).
Otonomi daerah:
Pembrian wewenang yang lebih besar kepada
pemerintah daerah dalam bid pemerintahan
Pembangunan ditentukan sesuai dengan
keperluan dan kemammpuan daerah.