Jurnal ini membahas tentang pembuktian perkara berdasarkan qar nah menurut hukum Islam. Qar nah berperan sebagai petunjuk untuk mengambil kesimpulan atas suatu perkara apabila bukti utama tidak jelas. Qar nah hanya berperan sebagai bukti tambahan yang harus didukung bukti lain.
1. RESENSI ARTIKEL JURNAL
Tugas ini Disusun Untuk Memenuhi Mata Kuliah
“Metodologi Penelitian”
Dosen Pengampu: Nurul Faqih Isro’i, M.Pd
Disusun Oleh :
Rendi (1811167)
Fakultas Tarbiyah
Program Studi Pendidikan Agama Islam
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI
SYAIKH ABDURRAHMAN SIDDIK
BANGKA BELITUNG
2018-2019
2. ResensiJurnal
Judul : Memutuskan Perkara Berdasarkan Qar Nah Menurut Hukum Islam
Penulis : Asep Saepullah
Keyword : verification, qar nah Islamic procedural law.
Sinopsis
Pembuktia nmerupakan sesi terpenting dalam suatu proses persidangan yang dilakukan di
peradilan agama. Tujuan pembuktian adalah meyakinkan hakim tentang kebenaran dalil yang
disampaikan oleh para pihak di dalam persidangan, melalui penggunaan alat-alat bukti, pembuktian
mencoba merekontruksikan suatu kebenaran peristiwa yang telah lampau.Namun terkadang ada perkara
yang tidak dapat dibuktikan dengan jelas melalui alat-alat bukti yang diatur, dalam hal ini Qar nah dapat
digunakan sebagai petunjuk untuk mengambil suatu kesimpulan atas suatu perkara. Di dalam Hukum
Acara Islam, Qar nah berkedudukan hanya sebagai alat bukti penunjang, yang berarti harus ditambah
dengan alat bukti lainnya.
Menurut Sayyid Sabiq, qar nah adalah “tanda yang mencapai batas keyakinan”. Misalnya, apabila
seorang keluar dari sebuah rumah yang sepi dengan rasa takut dan gugup, sedang ditangannya ada sebilah
pisau yang belumuran darah. Lalu rumah itu dimasuki dan didapati didalamnya ada seseorang yang telah
disembelih, maka tidakdiragukan lagi bahwa orang yang tadi adalah pembunuh dari orang yang
disembelih itu.Dan tidak mungkin lagi ada tanggapan bahwa orang tersebut telah bunuh diri.
Keunggulan
Jurnal ini mampu dan bisa memberikan suatu pembuktiaa n terhadap memutuskan perkara dalam
islam, karena dalam pembuktian dibantu alat-alat bukti dalam menyelesaikan masalah dalam persidangan.
Dan qar nah berkedudukanhanya sebagai alat penunjang, dan bisa mampu membuat menyelesaikan
masalah dalam persidangan. Dengan qar ah untuk menyelesaikan masalah dapat menggunakan masalah
atau perkara yang sudah terjadi masa lampau, digunakan dengan cara merekontruksi suatu kebenaran
peristiwa yang telah lampau dibuktikan.
Kekurangan
Jurnal ini memberikan suatu keputusan atau digunakan untuk mengambil keputusan dalam suatu
perkara ataupun masalah. Qar ah bisa dijadikan suatu untuk menyelesaikan atau mengambil keputusan
dalam persidangan.Tetapi qar ah tidak cukup digunakan sebagai alat-alat untuk menyelesaikan suatu
keputusan, dan masih perlu atau ditambahkan dengan alat bukti lainnya, karena menggunakan qar ah saja
tidak cukup.
Saran
3. Jurnal ini akan lebih menarik jika membahas qar ah lebih mendalam, dan dalam penjelasan kalau
bisa sesingkat mungkin agar lebih mudah dan bisa sangat mudah dipahami.
Rekomendasi
Setiap tuntutan hak atau menolak tuntunan hak harus dibuktikan dimuka sidang pengadilan. Di
dalam pembuktian diperlukan alat-alat bukti yang akan digunakan sebagai upaya bagi para pihak yang
berperkara di muka sidang pengadilan untuk meyakinkan hakim akan kebenaran atau bantahan.
Dalam pembuktian diperlukannya alat-alat atau upaya yang bisa digunakan oleh pihak-pihak
perkara dimuka pengadilan untuk menyakinkan hakim akan kebenaran tuntunan hak penggugat atau
menolak tuntunan, dan qar ah bisa digunakan sebagai alat siding dalam pengadilan.