1. Geo Fase E / Kelas X
FENOMENA GEOSFER
di Indonesia
2. Pengertian Fenomena Geosfer
Fenomena geosfer ; segala peristiwa yang terjadi di permukaan bumi seperti,
atmosfer (selubung gas), litosfer (batuan), pedosfer (tanah), biosfer (organisme
hidup), hidrosfer (air), serta antroposfer (manusia).
Litosfer
Atmosfer
3. Pengertian Fenomena Geosfer
Fenomena geosfer ; segala peristiwa yang terjadi di permukaan bumi seperti,
atmosfer (selubung gas), litosfer (batuan), pedosfer (tanah), hidrosfer (air), biosfer
(organisme hidup), serta antroposfer (manusia).
Litosfer
Pedosfer
Atmosfer
Hidrosfer
Biosfer Antroposfer
5. Geo Fase E / Kelas X
Fenomena Geosfer
LITOSFER
Karakteristik Lapisan Bumi – Siklus Geologi - Batuan
6. “lithos” = batuan
“sphere” = lapisan.
Litosfer
Jadi litosfer adalah lapisan
batuan pembentuk kulit bumi.
(tebalnya ±100 km)
1. Barisfer (Core) atau Inti Bumi.
3. Litosfer/Crust (Kerak Bumi)
2. Astenosfer, Lapisan
mantel / Selubung Bumi.
a. Inner core (inti Bumi Dalam).
b. Outer core (inti Bumi Luar).
Lapisan Bumi :
Karakteristik Lapisan Bumi:
7. 1. Inner Core (inti bumi dalam)
1. Barisfer (Core).
2. Outer Core (inti bumi luar)
- Kedalaman 5100 km – 6378 km.
- Tebal 1.250 km/1.278 km
- Terdiri dari besi & nikel padat.
- Temperatur 4.800 - 6.000°C.
- Kedalaman 2.900-5.100 km.
- Tebal 2.250 km.
- Terdiri atas besi & nikel cair
- Suhu 3.900°C
Terdiri dari 2 lapisan
yaitu :
8. 2. Astenosfer
2) Mantel Luar (Astenosfer)
1) Mantel Dalam (Mesosfer)
- Kedalaman 700 – 2.900 km (tebal 2.200 km).
- Bersifat padat (kaku)
- Densitasnya 5,7 cc /g (Fe, Mg)
- Suhu 1.500 - 3.000°C
- Kedalamannya 100 – 700 km (tebal 600 km).
- Bersifat plastis (padat meleleh)
- Densitasnya 3,3 g/cc.
- Temperatur 1.300 – 1.500°C.
Astenosfer/selubung bumi /mantel bumi,
berupa magnesium & silikat. Lapisan
terbesar (80 % massa bumi).
9. 3. LITOSFER
2. Lapisan SIAL
- Kedalaman 35 -100 km (tebal 65 km).
- Tersusun atas Silisium & Magnesium.
- Kedalaman/ketebalan 0 – 35 km.
- Tersusun atas logam Silisium & aluminium.
Lapisan terluar bumi dan paling tipis.
Namun menjadi media kehidupan di Bumi
1. Lapisan SIMA
Menurut material penyusunnya
di bagi 2 :
10. Litosfer menurut jenisnya di bagi 2 :
1. Kerak Benua (daratan)
2. Kerak Samodera (lautan)
- Ketebalan 20 -75 km.
- Berupa batuan granit (atas) & basalt (bawah)
- Densitas 2,6 g/cc, warna terang.
- Usia sangat tua (2-4 milyar th)
- Komoposisi logam : SIAL.
- Ketebalan 5 – 15 km
- Berupa endapan (atas), batuan vulkanik,
gabro & peridotite.
- Densitas 3,0 g/cc, warna gelap.
- Usia lebih muda (180 juta tahun).
- Komposisi logam : SIMA.
11. 2
1 5
4
3
2
Siklus Batuan
Adalah proses perubahan bentuk batuan, dari magma berubah menjadi batu, kerikil,
pasir dan kembali lagi menjadi magma.
Keterangan :
Tanah
Batuan
Metamorf
Batuan
Sedimen
Endapan/
Sedimen
Batuan
Beku
Magma
1. Pendinginan.
2. Pelapukan & Pelarutan
3. Litifikasi, Kompaksi & Sementasi
4. Tekanan, suhu tinggi & waktu
5. Penyusupan & pelelehan
4
Litifikasi : proses endapan berubah menjadi batuan sedimen.
Kompaksi : proses makin melekat hubungan antar butir
Sementasi, proses merekatnya (menyemen) butiran sedimen
12. 2
1 5
4
3
2
Siklus Batuan
Adalah proses perubahan bentuk batuan, dari magma berubah menjadi batu, kerikil,
pasir dan kembali lagi menjadi magma.
Batuan
Metamorf
Batuan
Sedimen
Endapan/
Sedimen
Batuan
Beku
Magma
4
Tahapan siklus Batuan
1. Magma mengaami pendinginan berubah
menjadi batuan beku
2. Batuan beku mengalami pelapukan &
pelarutan menjadi endapan/sedimen.
3. Endapan/sedimen mengalami litifikasi,
kompaksi & sementasi mjd bat. sedimen.
4. Batuan sedimen, dan batuan beku
mengalami tekanan, suhu tinggi & waktu
lama berubah menjadi batuan metamorf.
5. Batuan metamorf mengalami pelelehan
menjadi magma kembali.
14. BATUAN BEKU
batuan yang terjadi karena magma atau lava
mengalami pendinginan dan akhirnya membeku.
1.B. Beku Dalam (abyssis), pembekuan terjadi di dalam
bumi, sangat lambat, shg hablur mineral terbentuk
sempurna, besar & kompak. Struktur mineral : plutonik
/granites/ holokristalin.
Cont: batuan granit, perdotit, diorit, sienit, gabro
2.B. Beku Gang/korok (hypoabyssis), pembekuan
terjadi di gang/sela-sela pipa kawah.
Cont: granit forfirit, diorit forfirit, sienit forfirit.
3. B. Beku Luar (efusi) ; pembekuannya di permukaan
bumi, sangat cepat, tidak terbentuk kristal/ hablur.
Cont: batu apung, basalt, andesit, obsidian.
Batuan beku dibagi 3 :
15. BATUAN SEDIMEN
Adalah batuan yang terbentuk dari hasil litifikasi, kompaksi
dan sementasi endapan/sedimen .
Berdasarkan cara pengendapannya dibagi 3 :
Konglomerat
Batu pasir
Breksi
Batu gamping
1. Sedimen Klastik, terbentuk dari hasil
pelapukan & pengendapan secara mekanik.
Cont : breksi, konglomerat, batu pasir.
2. Sedimen Kimiawi, terjadi dari pelapukan &
pengendapan batuan secara kimia.
Cont : kapur, dolomit, limestone.
3. Sedimen Organic, terjadi dari pelapukan &
pengendapan yg dipengaruhi unsur organik.
Cont: batu bara, batu gamping, batu karang
16. Batu marmer Batu Kuarsit (Quartzite)
BATUAN METAMORF / MALIHAN
3. B Metamorf pneumatolitis : terbentuk akibat
adanya unsur tertentu yang masuk ke batuan.
Cont : kuarsa (disusupi unsur borium) menjadi
batu permata (turmalin), zamrud, batu topaz.
2. B Metamorf dynamo/kinetis : terjadi akibat
tekanan yg tinggi & waktu yang lama.
Cont : batu sabak (dari tanah liat),
antrasit (batu bara muda).
1. B Metamorf kontak : terjadi karena pengaruh
suhu yang tinggi (dekat magma).
Cont : batu pualam (dari batu kapur),
batu marmer (dari batu gamping & kapur)
Adalah batuan yang terbentuk dari batuan sedimen & beku yg mengalami perubahan
karena tekanan yang besar, suhu yg tinggu dan waktu yg sangat lama.
Berdasarkan proses terjadinya dibagi 3 :