SlideShare a Scribd company logo
1 of 18
Download to read offline
Direktorat Jenderal EBTKE @2022 1
PAPARAN
MATRIKS REVISI PERMEN ESDM NO 26 TAHUN 2021
TENTANG SISTEM PLTS ATAP YANG TERHUBUNG
DENGAN JARINGAN PEMEGANG IUPTLU
Direktorat Aneka Energi Baru & Energi Terbarukan
06 Januari 2023
Direktorat Jenderal EBTKE @2022 2
ISTILAH DALAM PERATURAN MENTERI ESDM (Pasal 1)
Semula Menjadi
4. Meter kWh Ekspor-Impor adalah meter statis atau elektronik
yang dapat mendeteksi dan mengukur energi dan besaran
listrik ekspor, impor, dan netto sesuai prinsip net metering
4. Advanced meter adalah meter kWh yang disediakan dan
dipasang oleh Pemegang IUPTLU pada instalasi milik Pelanggan
PLTS Atap yang dapat melakukan komunikasi dan pengukuran
dua arah.
5. Kilowatt hour Ekspor yang selanjutnya disebut kWh Ekspor
adalah jumlah energi listrik yang disalurkan dari sistem
instalasi Pelanggan PLTS Atap ke sistem jaringan Pemegang
IUPTLU yang tercatat pada Meter kWh Ekspor-Impor.
5. dihapus
6. Kilowatt hour Impor yang selanjutnya disebut kWh Impor
adalah jumlah energi listrik yang diterima oleh sistem instalasi
Pelanggan PLTS Atap dari sistem jaringan Pemegang IUPTLU
yang tercatat pada Meter kWh Ekspor-Impor.
6. dihapus
AYAT 1
Semula Menjadi
Sistem PLTS Atap meliputi modul surya, inverter, sambungan listrik,
sistem pengaman, dan Meter kWh Ekspor-Impor
Sistem PLTS Atap meliputi modul surya, inverter, sambungan listrik,
sistem pengaman, dan advanced meter
SISTEM PLTS ATAP (Pasal 3)
Direktorat Jenderal EBTKE @2022 3
KUOTA PENGEMBANGAN PLTS ATAP (Penambahan Pasal 4A)
(1) Pemegang IUPTLU untuk pertama kali mengusulkan kuota pengembangan PLTS Atap tahunan kepada Dirjen Ketenagalistrikan dengan
tembusan kepada Dirjen EBTKE paling lambat 3 (tiga) bulan sejak Peraturan Menteri diundangkan.
(2) Kajian dan perhitungan terhadap kuota pengembangan PLTS Atap dilakukan oleh Pemegang IUPTLU berdasarkan sistem dan sub sistem
ketenagalistrikan.
(3) Pemegang IUPTLU menyampaikan usulan kuota pengembangan disertai kajian untuk periode 5 tahunan yang berisi rincian kuota
tahunan berdasarkan sistem dan sub sistem ketenagalistrikan dan disampaikan paling lambat bulan September setiap 5 tahun sekali.
(4) Dirjen Ketenagalistrikan dan Dirjen EBTKE melakukan evaluasi terhadap kajian dan usulan kuota pengembangan yang dibuat oleh
Pemegang IUPTLU
(5) Berdasarkan hasil evaluasi terhadap kajian kuota pengembangan tersebut, Dirjen Ketenagalistrikan menetapkan kuota pengembangan
PLTS Atap setiap tahun paling lambat bulan Desember setiap tahunnya, dan kuota batasan 5 (lima) tahunan paling lambat bulan
Desember setiap 5 tahun sekali.
(6) Dalam hal Pemegang IUPTLU tidak memiliki sub sistem ketenagalistrikan, usulan kuota pengembangan PLTS Atap disampaikan
berdasarkan sistem ketenagalistrikan.
(7) Pemegang IUPTLU mempublikasikan kuota pengembangan PLTS Atap paling lambat 7 (tujuh) hari sejak kuota ditetapkan di media resmi
masing-masing pemegang IUPTLU.
(8) Pemegang IUPTLU dapat mengusulkan perubahan kuota pengembangan PLTS Atap kepada Dirjen Ketenagalistrikan dengan tembusan
kepada Dirjen EBTKE.
(9) Dalam hal Pemegang IUPTLU tidak mengajukan perubahan kuota pengembangan PLTS Atap, maka besaran kuota PLTS Atap mengikuti
rincian kuota 5 tahunan yang telah ditetapkan.
(10)Pemegang IUPTLU menyusun rincian kuota untuk tingkat clustering/wilayah dan dipublikasikan kepada Pelanggan melalui media resmi
masing-masing pemegang IUPTLU.
Direktorat Jenderal EBTKE @2022 4
BATASAN KAPASITAS (Pasal 5)
AYAT 1
Semula Menjadi
Sistem PLTS Atap yang akan dipasang oleh calon Pelanggan
PLTS Atap di wilayah usaha Badan Usaha Milik Negara
Pemegang IUPTLU, kapasitasnya dibatasi paling tinggi 100%
(seratus persen) dari daya tersambung Pelanggan PLTS Atap
Sistem PLTS Atap yang akan dipasang oleh calon Pelanggan
PLTS Atap di wilayah usaha Pemegang IUPTLU, kapasitasnya
disesuaikan dengan kebutuhan calon Pelanggan PLTS Atap
dan mengikuti kuota pengembangan PLTS Atap
AYAT 4
Semula Menjadi
Deklarasi kapasitas oleh Pemegang IUPTLU dan laporan
dilaksanakan setiap tahun pada bulan Desember
Dihapus
AYAT 5
Semula Menjadi
Kapasitas Sistem PLTS Atap ditentukan berdasarkan
kapasitas total inverter dalam satuan volt ampere (VA).
Dihapus
Direktorat Jenderal EBTKE @2022 5
PERHITUNGAN EKSPOR IMPOR LISTRIK (Pasal 6)
AYAT 1 s.d 6
Semula Menjadi
Ketentuan perhitungan ekspor impor listrik 100% dan
Perhitungan selisih lebih sebagai pengurang tagihan listrik
bulan berikutnya sebagaimana berlaku selama 6 (enam)
bulan
dihapus
PERUBAHAN MEKANISME PRABAYAR (Pasal 9)
AYAT 3
Semula Menjadi
Berdasarkan persetujuan atas permohonan perubahan
mekanisme pembayaran tarif, Pemegang IUPTLU
berkewajiban mengubah mekanisme pembayaran tarif
tenaga listrik dari prabayar menjadi pascabayar bersamaan
dengan pemasangan Meter kWh Ekspor-Impor.
Berdasarkan persetujuan atas permohonan perubahan
mekanisme pembayaran tarif, Pemegang IUPTLU
berkewajiban mengubah mekanisme pembayaran tarif
tenaga listrik dari prabayar menjadi pascabayar bersamaan
dengan pemasangan advanced meter
Direktorat Jenderal EBTKE @2022 6
PEMBANGUNAN DAN PEMASANGAN PLTS ATAP (Pasal 14)
AYAT 1
Semula Menjadi
Sistem PLTS Atap hanya dapat dibangun dan dipasang oleh
Pelanggan PLTS Atap setelah mendapatkan persetujuan
Pemegang IUPTLU
dihapus
PENAMBAHAN AYAT
Semula Menjadi
- Sistem PLTS Atap hanya dapat beroperasi terhubung
dengan jaringan Pemegang IUPTLU setelah mendapatkan
persetujuan Pemegang IUPTLU
Direktorat Jenderal EBTKE @2022 7
KETENTUAN SLO (Pasal 16)
PENAMBAHAN AYAT
Semula Menjadi
1. Sistem PLTS Atap sebagaimana dimaksud dalam Pasal 14
dengan total kapasitas sampai dengan 500 kW (lima ratus
kilowatt) dengan spesifikasi teknis kontrol panel menjadi 1
(satu) bagian tidak terpisahkan, dinyatakan telah memenuhi
ketentuan wajib SLO.
1. Sistem PLTS Atap sebagaimana dimaksud dalam Pasal 14
dengan total kapasitas sampai dengan 500 kW (lima ratus
kilowatt) dengan spesifikasi teknis kontrol panel menjadi 1
(satu) bagian tidak terpisahkan, dinyatakan telah memenuhi
ketentuan wajib SLO.
- (1A)Ketentuan untuk sistem PLTS Atap dengan total kapasitas
sampai dengan 500 kW (lima ratus kilowatt) dengan spesifikasi
teknis kontrol panel yang menjadi 1 (satu) bagian tidak
terpisahkan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) memenuhi
ketentuan dengan kondisi:
1) Rangkaian modul surya dalam satu inverter yang sama;
2) Rangkaian modul surya dalam satu bagian konstruksi
bangunan yang sama;
3) Sistem PLTS Atap dalam pembumian yang sama; dan
4) Sistem PLTS Atap melayani satu instalasi pemanfaatan
yang sama, atau
Rangkaian modul surya dan inverter dapat dioperasikan secara
plug and play,
dinyatakan telah memenuhi ketentuan wajib SLO.
Direktorat Jenderal EBTKE @2022 8
PENYEDIAAN DAN PEMASANGAN METER (Pasal 18)
AYAT 1
Semula Menjadi
Pemegang IUPTLU wajib menyediakan dan memasang Meter
kWh Ekspor-Impor energi listrik bagi Pelanggan PLTS Atap yang
telah memenuhi ketentuan wajib SLO.
Pemegang IUPTLU wajib menyediakan dan memasang
advanced meter bagi Pelanggan PLTS Atap yang telah
memenuhi ketentuan wajib SLO.
AYAT 2
Semula Menjadi
Meter kWh Ekspor-Impor sebagaimana dimaksud pada ayat
(1), disediakan dan dipasang oleh Pemegang IUPTLU paling
lambat 15 (lima belas) hari kerja sejak SLO sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 15 ayat (3) atau dokumen sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 16 ayat (4) diterima oleh Pemegang
IUPTLU dari Pelanggan PLTS Atap.
Advanced Meter sebagaimana dimaksud pada ayat (1),
disediakan dan dipasang oleh Pemegang IUPTLU paling lambat
15 (lima belas) hari kerja sejak SLO sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 15 ayat (3) atau dokumen sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 16 ayat (4) diterima oleh Pemegang IUPTLU dari
Pelanggan PLTS Atap.
AYAT 3
Semula Menjadi
Biaya penyediaan dan pemasangan Meter kW Ekspor-Impor
energi listrik sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditanggung
oleh Pelanggan PLTS Atap.
Biaya penyediaan dan pemasangan advanced meter
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditanggung oleh
Pemegang IUPTLU.
Direktorat Jenderal EBTKE @2022 9
PERHITUNGAN BIAYA KAPASITAS (Pasal 19-20)
PASAL 19
Semula Menjadi
Sistem PLTS Atap yang dibangun dan dipasang oleh Pelanggan PLTS
Atap tidak dikenai biaya kapasitas (capacity charge) dan biaya
pembelian energi listrik darurat (emergency energy charge) yang
merupakan bagian dari biaya operasi paralel.
TETAP
PASAL 20
Semula Menjadi
1. Dalam hal Sistem PLTS Atap dibangun dan dipasang oleh
Pelanggan PLTS Atap dari golongan tarif untuk keperluan
industri, dikenai biaya kapasitas (capacity charge) yang
merupakan bagian dari biaya operasi paralel.
Dihapus
2. Biaya kapasitas (capacity charge) sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) dibayarkan setiap bulan.
3. Biaya kapasitas (capacity charge) sebagaimana dimaksud pada
ayat (2) dihitung berdasarkan perhitungan kapasitas total
inverter dalam satuan kilowatt (kW) dikali waktu 5 (lima) jam
dikali tarif tenaga listrik.
Direktorat Jenderal EBTKE @2022 10
PELAPORAN (Pasal 21)
AYAT 2
Semula Menjadi
Laporan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) disampaikan
secara berkala setiap bulan yang memuat paling sedikit:
a. data jumlah Pelanggan PLTS Atap;
b. data jumlah pengajuan permohonan Sistem PLTS Atap;
c. total kapasitas Sistem PLTS Atap;
d. total energi listrik yang diekspor; dan
e. total energi listrik yang diimpor.
Laporan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) disampaikan
secara berkala setiap bulan yang memuat paling sedikit:
a. data jumlah Pelanggan PLTS Atap;
b. data jumlah pengajuan permohonan Sistem PLTS Atap;
c. total kapasitas Sistem PLTS Atap;
d. total energi listrik yang disalurkan dari sistem instalasi
Pelanggan PLTS Atap ke sistem jaringan Pemegang
IUPTLU; dan
e. total energi listrik yang diterima oleh sistem instalasi
Pelanggan PLTS Atap dari sistem jaringan Pemegang
IUPTLU.
Direktorat Jenderal EBTKE @2022 11
KEWAJIBAN BADAN USAHA EPC (Pasal 22)
AYAT 2
Semula Menjadi
Badan Usaha sebagaimana dimaksud dalam Pasal 14 ayat
(2), menyediakan aplikasi sistem pemantauan produksi
energi listrik Sistem PLTS Atap yang dapat terintegrasi
dengan aplikasi sistem pelayanan dan pelaporan
terintegrasi Sistem PLTS Atap secara elektronik.
Badan Usaha sebagaimana dimaksud dalam Pasal 14 ayat
(2), menyediakan :
a. aplikasi sistem pemantauan produksi energi listrik
Sistem PLTS Atap yang dapat terintegrasi dengan
aplikasi sistem pelayanan dan pelaporan terintegrasi
Sistem PLTS Atap secara elektronik;
b. peralatan untuk melakukan pengukuran dan
pengendalian sistem PLTS Atap oleh Pemegang IUPTLU.
Direktorat Jenderal EBTKE @2022 12
PENERAPAN APLIKASI SISTEM PELAYANAN DAN PELAPORAN TERINTEGRASI
PLTS ATAP SECARA ELEKTRONIK (Pasal 24-1)
AYAT 1
Semula Menjadi
Menteri melalui Dirjen EBTKE membangun aplikasi sistem
pelayanan dan pelaporan terintegrasi Sistem PLTS Atap secara
elektronik untuk:
a. deklarasi batasan kapasitas Sistem PLTS Atap oleh Pemegang
IUPTLU selain Badan Usaha Milik Negara sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 5 ayat (2);
b. permohonan Sistem PLTS Atap oleh calon Pelanggan PLTS
Atap sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7 ayat (1);
c. pemberian persetujuan dan penolakan oleh Pemegang
IUPTLU sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7 ayat (3);
d. kewajiban perizinan berusaha untuk kegiatan penyediaan
tenaga listrik untuk kepentingan sendiri berupa pelaporan
oleh Pelanggan Sistem PLTS Atap sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 11 ayat (1);
e. pelaporan penggunaan Sistem PLTS Atap oleh Pemegang
IUPTLU sebagaimana dimaksud dalam Pasal 21 ayat (1); dan
f. akses data produksi energi listrik Sistem PLTS Atap milik
Pelanggan PLTS Atap sebagaimana dimaksud dalam Pasal 22.
Menteri melalui Dirjen EBTKE membangun aplikasi sistem
pelayanan dan pelaporan terintegrasi Sistem PLTS Atap secara
elektronik untuk:
a. dihapus
b. permohonan Sistem PLTS Atap oleh calon Pelanggan PLTS
Atap sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7 ayat (1);
c. pemberian persetujuan dan penolakan oleh Pemegang
IUPTLU sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7 ayat (3);
d. kewajiban perizinan berusaha untuk kegiatan penyediaan
tenaga listrik untuk kepentingan sendiri berupa pelaporan
oleh Pelanggan Sistem PLTS Atap sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 11 ayat (1);
e. pelaporan penggunaan Sistem PLTS Atap oleh Pemegang
IUPTLU sebagaimana dimaksud dalam Pasal 21 ayat (1); dan
f. akses data produksi energi listrik Sistem PLTS Atap milik
Pelanggan PLTS Atap sebagaimana dimaksud dalam Pasal 22.
Direktorat Jenderal EBTKE @2022 13
PENERAPAN APLIKASI SISTEM PELAYANAN DAN PELAPORAN TERINTEGRASI
PLTS ATAP SECARA ELEKTRONIK (Pasal 24-2)
AYAT 2
Semula Menjadi
Aplikasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1), paling
sedikit menampilkan informasi mengenai:
a. alur proses pembangunan dan pemasangan Sistem
PLTS Atap;
b. status permohonan calon Pelanggan PLTS Atap;
c. ketersediaan Meter kWh Ekspor-Impor;
d. biaya penyediaan dan pemasangan Meter kWh Ekspor-
Impor;
e. status pelaporan oleh Pelanggan PLTS Atap dan
Pemegang IUPTLU; dan
f. daftar Badan Usaha.
Aplikasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1), paling
sedikit menampilkan informasi mengenai:
a. alur proses pembangunan dan pemasangan Sistem
PLTS Atap;
b. status permohonan calon Pelanggan PLTS Atap;
c. dihapus
d. biaya penyediaan dan pemasangan Meter kWh Ekspor-
Impor;
e. status pelaporan oleh Pelanggan PLTS Atap dan
Pemegang IUPTLU; dan
f. daftar Badan Usaha.
g. Pelanggan PLTS Atap sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 22.
Direktorat Jenderal EBTKE @2022 14
PENUGASAN BUMN PEMEGANG IUPTLU(Pasal 25A)
PENAMBAHAN PASAL BARU
Semula Menjadi
- Menteri menugaskan Badan Usaha Milik Negara Pemegang
IUPTLU untuk membangun infrastruktur penunjang sistem
PLTS Atap.
Direktorat Jenderal EBTKE @2022 15
PEMBINAAN DAN PENGAWASAN (Pasal 27)
AYAT 1
Semula Menjadi
Menteri melalui Dirjen EBTKE dan/atau Dirjen
Ketenagalistrikan melakukan pembinaan dan pengawasan
terhadap pelaksanaan Sistem PLTS Atap dalam:
a. penerapan keselamatan ketenagalistrikan;
b. penerapan standar dan mutu Sistem PLTS Atap;
c. pelaksanaan ekspor dan impor energi listrik dari Sistem
PLTS Atap;
d. pelaksanaan permohonan pembangunan dan pemasangan
Sistem PLTS Atap;
e. pemenuhan persyaratan perizinan;
f. penerapan standar dan mutu pembangunan dan
pemasangan Sistem PLTS Atap;
g. penerapan standar dan mutu pemeriksaan dan pengujian
Sistem PLTS Atap;
h. pelaksanaan pelaporan Sistem PLTS Atap; dan
i. pelaksanaan penugasan dan/atau persetujuan aplikasi
penggunaan Sistem PLTS Atap berbasis digital yang dibuat
oleh Pemegang IUPTLU.
Menteri melalui Dirjen EBTKE dan/atau Dirjen
Ketenagalistrikan melakukan pembinaan dan pengawasan
terhadap pelaksanaan Sistem PLTS Atap dalam:
a. penerapan keselamatan ketenagalistrikan;
b. penerapan standar dan mutu Sistem PLTS Atap;
c. dihapus
d. pelaksanaan permohonan pembangunan dan pemasangan
Sistem PLTS Atap;
e. pemenuhan persyaratan perizinan;
f. penerapan standar dan mutu pembangunan dan
pemasangan Sistem PLTS Atap;
g. penerapan standar dan mutu pemeriksaan dan pengujian
Sistem PLTS Atap;
h. pelaksanaan pelaporan Sistem PLTS Atap; dan
i. pelaksanaan penugasan dan/atau persetujuan aplikasi
penggunaan Sistem PLTS Atap berbasis digital yang dibuat
oleh Pemegang IUPTLU.
Direktorat Jenderal EBTKE @2022 16
KETENTUAN PERALIHAN (PASAL 31)
Semula Menjadi
Pada saat Peraturan Menteri ini mulai berlaku, Sistem PLTS
Atap yang telah dibangun dan dipasang sebelum Peraturan
Menteri ini mulai berlaku dan belum dilaporkan kepada
Pemegang IUPTLU, dinyatakan telah sesuai dengan
ketentuan dalam Peraturan Menteri ini setelah Pelanggan
PLTS Atap melapor kepada Pemegang IUPTLU dan
memenuhi ketentuan peraturan perundang undangan di
bidang ketenagalistrikan.
Pada saat Peraturan Menteri ini mulai berlaku, Sistem PLTS
Atap yang telah beroperasi secara terhubung dengan
jaringan Pemegang IUPTLU sebelum Peraturan Menteri ini
mulai berlaku dan belum dilaporkan kepada Pemegang
IUPTLU, dinyatakan telah sesuai dengan ketentuan dalam
Peraturan Menteri ini sepanjang:
a. Pelanggan PLTS Atap melapor kepada Pemegang
IUPTLU;
b. memenuhi ketentuan peraturan perundang undangan
di bidang ketenagalistrikan; dan
c. dilaksanakan sesuai ketentuan Peraturan Menteri ini.
Direktorat Jenderal EBTKE @2022 17
KETENTUAN PERALIHAN (PENAMBAHAN PASAL)
Semula Menjadi
- Pasal 31A
1. Pada saat Peraturan Menteri ini mulai berlaku, Sistem PLTS Atap yang
telah beroperasi secara terhubung dengan jaringan Pemegang IUPTLU
sebelum Peraturan Menteri ini mulai berlaku yang telah menggunakan
mekanisme kWh ekspor impor dan ketentuan biaya kapasitas,
dinyatakan tetap berlaku sampai dengan berakhirnya kontrak atau
paling lama 10 tahun sejak pemasangan PLTS Atap sesuai ketentuan
peraturan perundang undangan sebelum Peraturan Menteri ini mulai
berlaku.
2. Dalam hal Pelanggan PLTS Atap mengajukan perubahan dari
permohonan awal Pelanggan PLTS Atap dilaksanakan sesuai ketentuan
Peraturan Menteri ini.
- Pasal 31B
Calon Pelanggan PLTS Atap yang telah mengajukan permohonan kepada
Pemegang IUPTLU sebelum Peraturan Menteri ini mulai berlaku namun
belum mendapatkan persetujuan Pemegang IUPTLU, ketentuan
permohonan, perhitungan ekspor dan impor energi listrik, biaya kapasitas
dan biaya pembelian energi listrik darurat sesuai Peraturan Menteri ini.
Terima Kasih
www.esdm.go.id Alamat
Jl. Medan Merdeka Selatan
No.18 Jakarta Pusat
Kementerian Energi dan
Sumber Daya Mineral
@KementerianESDM KementerianESDM

More Related Content

Similar to Bahan Public Hearing - Matriks Revisi Permen PLTS Atap.pdf

13 faktor yang mempengaruhi permintaan tenaga listrik sektor konsumtif
13 faktor yang mempengaruhi permintaan tenaga listrik sektor konsumtif13 faktor yang mempengaruhi permintaan tenaga listrik sektor konsumtif
13 faktor yang mempengaruhi permintaan tenaga listrik sektor konsumtif
Aminullah Assagaf
 
SK Deputi II Nomor 88 Tahun 2022 servis kendaraan pdf (1).pdf
SK Deputi II Nomor 88 Tahun 2022 servis kendaraan pdf (1).pdfSK Deputi II Nomor 88 Tahun 2022 servis kendaraan pdf (1).pdf
SK Deputi II Nomor 88 Tahun 2022 servis kendaraan pdf (1).pdf
FeryPrihadi2
 
y = 190520-Program-Surya-Nusantara-EBTKE.pdf
y = 190520-Program-Surya-Nusantara-EBTKE.pdfy = 190520-Program-Surya-Nusantara-EBTKE.pdf
y = 190520-Program-Surya-Nusantara-EBTKE.pdf
ekosudarmanto4
 

Similar to Bahan Public Hearing - Matriks Revisi Permen PLTS Atap.pdf (20)

c0d73-presentasi-dirdan-i.pdf
c0d73-presentasi-dirdan-i.pdfc0d73-presentasi-dirdan-i.pdf
c0d73-presentasi-dirdan-i.pdf
 
Sambutan Dir DEA Public Hearing Revisi Permen PLTS Atap.pdf
Sambutan Dir DEA Public Hearing Revisi Permen PLTS Atap.pdfSambutan Dir DEA Public Hearing Revisi Permen PLTS Atap.pdf
Sambutan Dir DEA Public Hearing Revisi Permen PLTS Atap.pdf
 
Sde tm12-f
Sde tm12-fSde tm12-f
Sde tm12-f
 
Open Loop Analog Control System - Motor DC
Open Loop Analog Control System - Motor DCOpen Loop Analog Control System - Motor DC
Open Loop Analog Control System - Motor DC
 
Penyediaan Tenaga Listrik untuk Bangunan dalam Kawasan Terbatas
Penyediaan Tenaga Listrik untuk Bangunan dalam Kawasan TerbatasPenyediaan Tenaga Listrik untuk Bangunan dalam Kawasan Terbatas
Penyediaan Tenaga Listrik untuk Bangunan dalam Kawasan Terbatas
 
Presentasi keselamatan listrik jkt 2013
Presentasi keselamatan listrik   jkt 2013Presentasi keselamatan listrik   jkt 2013
Presentasi keselamatan listrik jkt 2013
 
13 faktor yang mempengaruhi permintaan tenaga listrik sektor konsumtif
13 faktor yang mempengaruhi permintaan tenaga listrik sektor konsumtif13 faktor yang mempengaruhi permintaan tenaga listrik sektor konsumtif
13 faktor yang mempengaruhi permintaan tenaga listrik sektor konsumtif
 
SK Deputi II Nomor 88 Tahun 2022 servis kendaraan pdf (1).pdf
SK Deputi II Nomor 88 Tahun 2022 servis kendaraan pdf (1).pdfSK Deputi II Nomor 88 Tahun 2022 servis kendaraan pdf (1).pdf
SK Deputi II Nomor 88 Tahun 2022 servis kendaraan pdf (1).pdf
 
Getting electricity 20092013 dirut pln
Getting electricity 20092013   dirut plnGetting electricity 20092013   dirut pln
Getting electricity 20092013 dirut pln
 
Perencanaan pembangkit listrik tenaga surya.pptx
Perencanaan pembangkit listrik tenaga surya.pptxPerencanaan pembangkit listrik tenaga surya.pptx
Perencanaan pembangkit listrik tenaga surya.pptx
 
Karya ilmiah kwh meter
Karya ilmiah kwh meterKarya ilmiah kwh meter
Karya ilmiah kwh meter
 
Scada
ScadaScada
Scada
 
Permen esdm nomor 03 tahun 2017
Permen esdm nomor 03 tahun 2017Permen esdm nomor 03 tahun 2017
Permen esdm nomor 03 tahun 2017
 
PROMAKER Idea Generation.pptx
PROMAKER Idea Generation.pptxPROMAKER Idea Generation.pptx
PROMAKER Idea Generation.pptx
 
PPT SMART METERING-dikompresi.pdf
PPT SMART METERING-dikompresi.pdfPPT SMART METERING-dikompresi.pdf
PPT SMART METERING-dikompresi.pdf
 
y = 190520-Program-Surya-Nusantara-EBTKE.pdf
y = 190520-Program-Surya-Nusantara-EBTKE.pdfy = 190520-Program-Surya-Nusantara-EBTKE.pdf
y = 190520-Program-Surya-Nusantara-EBTKE.pdf
 
NASPUB
NASPUBNASPUB
NASPUB
 
Salinan Perpres Nomor 79 Tahun 2023 (1).pdf
Salinan Perpres Nomor 79 Tahun 2023 (1).pdfSalinan Perpres Nomor 79 Tahun 2023 (1).pdf
Salinan Perpres Nomor 79 Tahun 2023 (1).pdf
 
Telkomnika, real time kontroler tambahan konduktansi titik daya maksimum
Telkomnika, real time kontroler tambahan konduktansi titik daya maksimumTelkomnika, real time kontroler tambahan konduktansi titik daya maksimum
Telkomnika, real time kontroler tambahan konduktansi titik daya maksimum
 
pres_bekasikab_16Mei2022.pptx
pres_bekasikab_16Mei2022.pptxpres_bekasikab_16Mei2022.pptx
pres_bekasikab_16Mei2022.pptx
 

More from Ramdan Mohamad Febriana (7)

daftar_arsip_kartografi_bakosurtanal_19722004_1586219613.pdf
daftar_arsip_kartografi_bakosurtanal_19722004_1586219613.pdfdaftar_arsip_kartografi_bakosurtanal_19722004_1586219613.pdf
daftar_arsip_kartografi_bakosurtanal_19722004_1586219613.pdf
 
Analisis bentuk gelombang dan pola pulsa pada pd
Analisis bentuk gelombang dan pola pulsa pada pdAnalisis bentuk gelombang dan pola pulsa pada pd
Analisis bentuk gelombang dan pola pulsa pada pd
 
Analysis of waveform and pulse sequence in partial discharge
Analysis of waveform and pulse sequence in partial dischargeAnalysis of waveform and pulse sequence in partial discharge
Analysis of waveform and pulse sequence in partial discharge
 
Explanation text
Explanation textExplanation text
Explanation text
 
Sistem pemerintahan inggris
Sistem pemerintahan inggrisSistem pemerintahan inggris
Sistem pemerintahan inggris
 
Sistem pemerintahan inggris
Sistem pemerintahan inggrisSistem pemerintahan inggris
Sistem pemerintahan inggris
 
Masa pemerintahan gus dur
Masa pemerintahan gus durMasa pemerintahan gus dur
Masa pemerintahan gus dur
 

Recently uploaded

MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
FujiAdam
 
ppt hidrolika_ARI SATRIA NINGSIH_E1A120026.pptx
ppt hidrolika_ARI SATRIA NINGSIH_E1A120026.pptxppt hidrolika_ARI SATRIA NINGSIH_E1A120026.pptx
ppt hidrolika_ARI SATRIA NINGSIH_E1A120026.pptx
Arisatrianingsih
 
Manajer Lapangan Pelaksanaan Pekerjaan Gedung - Endy Aitya.pptx
Manajer Lapangan Pelaksanaan Pekerjaan Gedung - Endy Aitya.pptxManajer Lapangan Pelaksanaan Pekerjaan Gedung - Endy Aitya.pptx
Manajer Lapangan Pelaksanaan Pekerjaan Gedung - Endy Aitya.pptx
arifyudianto3
 
Abortion Pills In Doha // QATAR (+966572737505 ) Get Cytotec
Abortion Pills In Doha // QATAR (+966572737505 ) Get CytotecAbortion Pills In Doha // QATAR (+966572737505 ) Get Cytotec
Abortion Pills In Doha // QATAR (+966572737505 ) Get Cytotec
Abortion pills in Riyadh +966572737505 get cytotec
 
SOAL UJIAN SKKhhhhhhjjjjjjjjjjjjjjjj.pptx
SOAL UJIAN SKKhhhhhhjjjjjjjjjjjjjjjj.pptxSOAL UJIAN SKKhhhhhhjjjjjjjjjjjjjjjj.pptx
SOAL UJIAN SKKhhhhhhjjjjjjjjjjjjjjjj.pptx
FahrizalTriPrasetyo
 
2024.02.26 - Pra-Rakor Tol IKN 3A-2 - R2 V2.pptx
2024.02.26 - Pra-Rakor Tol IKN 3A-2 - R2 V2.pptx2024.02.26 - Pra-Rakor Tol IKN 3A-2 - R2 V2.pptx
2024.02.26 - Pra-Rakor Tol IKN 3A-2 - R2 V2.pptx
EnginerMine
 
Presentation Bisnis Teknologi Modern Biru & Ungu_20240429_074226_0000.pptx
Presentation Bisnis Teknologi Modern Biru & Ungu_20240429_074226_0000.pptxPresentation Bisnis Teknologi Modern Biru & Ungu_20240429_074226_0000.pptx
Presentation Bisnis Teknologi Modern Biru & Ungu_20240429_074226_0000.pptx
yoodika046
 

Recently uploaded (16)

Laporan Tinjauan Manajemen HSE/Laporan HSE Triwulanpptx
Laporan Tinjauan Manajemen HSE/Laporan HSE TriwulanpptxLaporan Tinjauan Manajemen HSE/Laporan HSE Triwulanpptx
Laporan Tinjauan Manajemen HSE/Laporan HSE Triwulanpptx
 
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
 
BAB_3_Teorema superposisi_thevenin_norton (1).ppt
BAB_3_Teorema superposisi_thevenin_norton (1).pptBAB_3_Teorema superposisi_thevenin_norton (1).ppt
BAB_3_Teorema superposisi_thevenin_norton (1).ppt
 
ppt hidrolika_ARI SATRIA NINGSIH_E1A120026.pptx
ppt hidrolika_ARI SATRIA NINGSIH_E1A120026.pptxppt hidrolika_ARI SATRIA NINGSIH_E1A120026.pptx
ppt hidrolika_ARI SATRIA NINGSIH_E1A120026.pptx
 
Manajer Lapangan Pelaksanaan Pekerjaan Gedung - Endy Aitya.pptx
Manajer Lapangan Pelaksanaan Pekerjaan Gedung - Endy Aitya.pptxManajer Lapangan Pelaksanaan Pekerjaan Gedung - Endy Aitya.pptx
Manajer Lapangan Pelaksanaan Pekerjaan Gedung - Endy Aitya.pptx
 
Abortion Pills In Doha // QATAR (+966572737505 ) Get Cytotec
Abortion Pills In Doha // QATAR (+966572737505 ) Get CytotecAbortion Pills In Doha // QATAR (+966572737505 ) Get Cytotec
Abortion Pills In Doha // QATAR (+966572737505 ) Get Cytotec
 
Materi Asesi SKK Manajer Pelaksana SPAM- jenjang 6.pptx
Materi Asesi SKK Manajer Pelaksana SPAM- jenjang 6.pptxMateri Asesi SKK Manajer Pelaksana SPAM- jenjang 6.pptx
Materi Asesi SKK Manajer Pelaksana SPAM- jenjang 6.pptx
 
Presentasi gedung jenjang 6 - Isman Kurniawan.ppt
Presentasi gedung jenjang 6 - Isman Kurniawan.pptPresentasi gedung jenjang 6 - Isman Kurniawan.ppt
Presentasi gedung jenjang 6 - Isman Kurniawan.ppt
 
Pengolahan Kelapa Sawit 1 pabrik pks.pdf
Pengolahan Kelapa Sawit 1 pabrik pks.pdfPengolahan Kelapa Sawit 1 pabrik pks.pdf
Pengolahan Kelapa Sawit 1 pabrik pks.pdf
 
SOAL UJIAN SKKhhhhhhjjjjjjjjjjjjjjjj.pptx
SOAL UJIAN SKKhhhhhhjjjjjjjjjjjjjjjj.pptxSOAL UJIAN SKKhhhhhhjjjjjjjjjjjjjjjj.pptx
SOAL UJIAN SKKhhhhhhjjjjjjjjjjjjjjjj.pptx
 
TEKNIS TES TULIS REKRUTMEN PAMSIMAS 2024.pdf
TEKNIS TES TULIS REKRUTMEN PAMSIMAS 2024.pdfTEKNIS TES TULIS REKRUTMEN PAMSIMAS 2024.pdf
TEKNIS TES TULIS REKRUTMEN PAMSIMAS 2024.pdf
 
sample for Flow Chart Permintaan Spare Part
sample for Flow Chart Permintaan Spare Partsample for Flow Chart Permintaan Spare Part
sample for Flow Chart Permintaan Spare Part
 
POWER POINT TEKLING UNTUK SARJANA KEATAS
POWER POINT TEKLING UNTUK SARJANA KEATASPOWER POINT TEKLING UNTUK SARJANA KEATAS
POWER POINT TEKLING UNTUK SARJANA KEATAS
 
2024.02.26 - Pra-Rakor Tol IKN 3A-2 - R2 V2.pptx
2024.02.26 - Pra-Rakor Tol IKN 3A-2 - R2 V2.pptx2024.02.26 - Pra-Rakor Tol IKN 3A-2 - R2 V2.pptx
2024.02.26 - Pra-Rakor Tol IKN 3A-2 - R2 V2.pptx
 
Presentation Bisnis Teknologi Modern Biru & Ungu_20240429_074226_0000.pptx
Presentation Bisnis Teknologi Modern Biru & Ungu_20240429_074226_0000.pptxPresentation Bisnis Teknologi Modern Biru & Ungu_20240429_074226_0000.pptx
Presentation Bisnis Teknologi Modern Biru & Ungu_20240429_074226_0000.pptx
 
UTILITAS BANGUNAN BERUPA PENANGKAL PETIR.pptx
UTILITAS BANGUNAN BERUPA PENANGKAL PETIR.pptxUTILITAS BANGUNAN BERUPA PENANGKAL PETIR.pptx
UTILITAS BANGUNAN BERUPA PENANGKAL PETIR.pptx
 

Bahan Public Hearing - Matriks Revisi Permen PLTS Atap.pdf

  • 1. Direktorat Jenderal EBTKE @2022 1 PAPARAN MATRIKS REVISI PERMEN ESDM NO 26 TAHUN 2021 TENTANG SISTEM PLTS ATAP YANG TERHUBUNG DENGAN JARINGAN PEMEGANG IUPTLU Direktorat Aneka Energi Baru & Energi Terbarukan 06 Januari 2023
  • 2. Direktorat Jenderal EBTKE @2022 2 ISTILAH DALAM PERATURAN MENTERI ESDM (Pasal 1) Semula Menjadi 4. Meter kWh Ekspor-Impor adalah meter statis atau elektronik yang dapat mendeteksi dan mengukur energi dan besaran listrik ekspor, impor, dan netto sesuai prinsip net metering 4. Advanced meter adalah meter kWh yang disediakan dan dipasang oleh Pemegang IUPTLU pada instalasi milik Pelanggan PLTS Atap yang dapat melakukan komunikasi dan pengukuran dua arah. 5. Kilowatt hour Ekspor yang selanjutnya disebut kWh Ekspor adalah jumlah energi listrik yang disalurkan dari sistem instalasi Pelanggan PLTS Atap ke sistem jaringan Pemegang IUPTLU yang tercatat pada Meter kWh Ekspor-Impor. 5. dihapus 6. Kilowatt hour Impor yang selanjutnya disebut kWh Impor adalah jumlah energi listrik yang diterima oleh sistem instalasi Pelanggan PLTS Atap dari sistem jaringan Pemegang IUPTLU yang tercatat pada Meter kWh Ekspor-Impor. 6. dihapus AYAT 1 Semula Menjadi Sistem PLTS Atap meliputi modul surya, inverter, sambungan listrik, sistem pengaman, dan Meter kWh Ekspor-Impor Sistem PLTS Atap meliputi modul surya, inverter, sambungan listrik, sistem pengaman, dan advanced meter SISTEM PLTS ATAP (Pasal 3)
  • 3. Direktorat Jenderal EBTKE @2022 3 KUOTA PENGEMBANGAN PLTS ATAP (Penambahan Pasal 4A) (1) Pemegang IUPTLU untuk pertama kali mengusulkan kuota pengembangan PLTS Atap tahunan kepada Dirjen Ketenagalistrikan dengan tembusan kepada Dirjen EBTKE paling lambat 3 (tiga) bulan sejak Peraturan Menteri diundangkan. (2) Kajian dan perhitungan terhadap kuota pengembangan PLTS Atap dilakukan oleh Pemegang IUPTLU berdasarkan sistem dan sub sistem ketenagalistrikan. (3) Pemegang IUPTLU menyampaikan usulan kuota pengembangan disertai kajian untuk periode 5 tahunan yang berisi rincian kuota tahunan berdasarkan sistem dan sub sistem ketenagalistrikan dan disampaikan paling lambat bulan September setiap 5 tahun sekali. (4) Dirjen Ketenagalistrikan dan Dirjen EBTKE melakukan evaluasi terhadap kajian dan usulan kuota pengembangan yang dibuat oleh Pemegang IUPTLU (5) Berdasarkan hasil evaluasi terhadap kajian kuota pengembangan tersebut, Dirjen Ketenagalistrikan menetapkan kuota pengembangan PLTS Atap setiap tahun paling lambat bulan Desember setiap tahunnya, dan kuota batasan 5 (lima) tahunan paling lambat bulan Desember setiap 5 tahun sekali. (6) Dalam hal Pemegang IUPTLU tidak memiliki sub sistem ketenagalistrikan, usulan kuota pengembangan PLTS Atap disampaikan berdasarkan sistem ketenagalistrikan. (7) Pemegang IUPTLU mempublikasikan kuota pengembangan PLTS Atap paling lambat 7 (tujuh) hari sejak kuota ditetapkan di media resmi masing-masing pemegang IUPTLU. (8) Pemegang IUPTLU dapat mengusulkan perubahan kuota pengembangan PLTS Atap kepada Dirjen Ketenagalistrikan dengan tembusan kepada Dirjen EBTKE. (9) Dalam hal Pemegang IUPTLU tidak mengajukan perubahan kuota pengembangan PLTS Atap, maka besaran kuota PLTS Atap mengikuti rincian kuota 5 tahunan yang telah ditetapkan. (10)Pemegang IUPTLU menyusun rincian kuota untuk tingkat clustering/wilayah dan dipublikasikan kepada Pelanggan melalui media resmi masing-masing pemegang IUPTLU.
  • 4. Direktorat Jenderal EBTKE @2022 4 BATASAN KAPASITAS (Pasal 5) AYAT 1 Semula Menjadi Sistem PLTS Atap yang akan dipasang oleh calon Pelanggan PLTS Atap di wilayah usaha Badan Usaha Milik Negara Pemegang IUPTLU, kapasitasnya dibatasi paling tinggi 100% (seratus persen) dari daya tersambung Pelanggan PLTS Atap Sistem PLTS Atap yang akan dipasang oleh calon Pelanggan PLTS Atap di wilayah usaha Pemegang IUPTLU, kapasitasnya disesuaikan dengan kebutuhan calon Pelanggan PLTS Atap dan mengikuti kuota pengembangan PLTS Atap AYAT 4 Semula Menjadi Deklarasi kapasitas oleh Pemegang IUPTLU dan laporan dilaksanakan setiap tahun pada bulan Desember Dihapus AYAT 5 Semula Menjadi Kapasitas Sistem PLTS Atap ditentukan berdasarkan kapasitas total inverter dalam satuan volt ampere (VA). Dihapus
  • 5. Direktorat Jenderal EBTKE @2022 5 PERHITUNGAN EKSPOR IMPOR LISTRIK (Pasal 6) AYAT 1 s.d 6 Semula Menjadi Ketentuan perhitungan ekspor impor listrik 100% dan Perhitungan selisih lebih sebagai pengurang tagihan listrik bulan berikutnya sebagaimana berlaku selama 6 (enam) bulan dihapus PERUBAHAN MEKANISME PRABAYAR (Pasal 9) AYAT 3 Semula Menjadi Berdasarkan persetujuan atas permohonan perubahan mekanisme pembayaran tarif, Pemegang IUPTLU berkewajiban mengubah mekanisme pembayaran tarif tenaga listrik dari prabayar menjadi pascabayar bersamaan dengan pemasangan Meter kWh Ekspor-Impor. Berdasarkan persetujuan atas permohonan perubahan mekanisme pembayaran tarif, Pemegang IUPTLU berkewajiban mengubah mekanisme pembayaran tarif tenaga listrik dari prabayar menjadi pascabayar bersamaan dengan pemasangan advanced meter
  • 6. Direktorat Jenderal EBTKE @2022 6 PEMBANGUNAN DAN PEMASANGAN PLTS ATAP (Pasal 14) AYAT 1 Semula Menjadi Sistem PLTS Atap hanya dapat dibangun dan dipasang oleh Pelanggan PLTS Atap setelah mendapatkan persetujuan Pemegang IUPTLU dihapus PENAMBAHAN AYAT Semula Menjadi - Sistem PLTS Atap hanya dapat beroperasi terhubung dengan jaringan Pemegang IUPTLU setelah mendapatkan persetujuan Pemegang IUPTLU
  • 7. Direktorat Jenderal EBTKE @2022 7 KETENTUAN SLO (Pasal 16) PENAMBAHAN AYAT Semula Menjadi 1. Sistem PLTS Atap sebagaimana dimaksud dalam Pasal 14 dengan total kapasitas sampai dengan 500 kW (lima ratus kilowatt) dengan spesifikasi teknis kontrol panel menjadi 1 (satu) bagian tidak terpisahkan, dinyatakan telah memenuhi ketentuan wajib SLO. 1. Sistem PLTS Atap sebagaimana dimaksud dalam Pasal 14 dengan total kapasitas sampai dengan 500 kW (lima ratus kilowatt) dengan spesifikasi teknis kontrol panel menjadi 1 (satu) bagian tidak terpisahkan, dinyatakan telah memenuhi ketentuan wajib SLO. - (1A)Ketentuan untuk sistem PLTS Atap dengan total kapasitas sampai dengan 500 kW (lima ratus kilowatt) dengan spesifikasi teknis kontrol panel yang menjadi 1 (satu) bagian tidak terpisahkan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) memenuhi ketentuan dengan kondisi: 1) Rangkaian modul surya dalam satu inverter yang sama; 2) Rangkaian modul surya dalam satu bagian konstruksi bangunan yang sama; 3) Sistem PLTS Atap dalam pembumian yang sama; dan 4) Sistem PLTS Atap melayani satu instalasi pemanfaatan yang sama, atau Rangkaian modul surya dan inverter dapat dioperasikan secara plug and play, dinyatakan telah memenuhi ketentuan wajib SLO.
  • 8. Direktorat Jenderal EBTKE @2022 8 PENYEDIAAN DAN PEMASANGAN METER (Pasal 18) AYAT 1 Semula Menjadi Pemegang IUPTLU wajib menyediakan dan memasang Meter kWh Ekspor-Impor energi listrik bagi Pelanggan PLTS Atap yang telah memenuhi ketentuan wajib SLO. Pemegang IUPTLU wajib menyediakan dan memasang advanced meter bagi Pelanggan PLTS Atap yang telah memenuhi ketentuan wajib SLO. AYAT 2 Semula Menjadi Meter kWh Ekspor-Impor sebagaimana dimaksud pada ayat (1), disediakan dan dipasang oleh Pemegang IUPTLU paling lambat 15 (lima belas) hari kerja sejak SLO sebagaimana dimaksud dalam Pasal 15 ayat (3) atau dokumen sebagaimana dimaksud dalam Pasal 16 ayat (4) diterima oleh Pemegang IUPTLU dari Pelanggan PLTS Atap. Advanced Meter sebagaimana dimaksud pada ayat (1), disediakan dan dipasang oleh Pemegang IUPTLU paling lambat 15 (lima belas) hari kerja sejak SLO sebagaimana dimaksud dalam Pasal 15 ayat (3) atau dokumen sebagaimana dimaksud dalam Pasal 16 ayat (4) diterima oleh Pemegang IUPTLU dari Pelanggan PLTS Atap. AYAT 3 Semula Menjadi Biaya penyediaan dan pemasangan Meter kW Ekspor-Impor energi listrik sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditanggung oleh Pelanggan PLTS Atap. Biaya penyediaan dan pemasangan advanced meter sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditanggung oleh Pemegang IUPTLU.
  • 9. Direktorat Jenderal EBTKE @2022 9 PERHITUNGAN BIAYA KAPASITAS (Pasal 19-20) PASAL 19 Semula Menjadi Sistem PLTS Atap yang dibangun dan dipasang oleh Pelanggan PLTS Atap tidak dikenai biaya kapasitas (capacity charge) dan biaya pembelian energi listrik darurat (emergency energy charge) yang merupakan bagian dari biaya operasi paralel. TETAP PASAL 20 Semula Menjadi 1. Dalam hal Sistem PLTS Atap dibangun dan dipasang oleh Pelanggan PLTS Atap dari golongan tarif untuk keperluan industri, dikenai biaya kapasitas (capacity charge) yang merupakan bagian dari biaya operasi paralel. Dihapus 2. Biaya kapasitas (capacity charge) sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dibayarkan setiap bulan. 3. Biaya kapasitas (capacity charge) sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dihitung berdasarkan perhitungan kapasitas total inverter dalam satuan kilowatt (kW) dikali waktu 5 (lima) jam dikali tarif tenaga listrik.
  • 10. Direktorat Jenderal EBTKE @2022 10 PELAPORAN (Pasal 21) AYAT 2 Semula Menjadi Laporan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) disampaikan secara berkala setiap bulan yang memuat paling sedikit: a. data jumlah Pelanggan PLTS Atap; b. data jumlah pengajuan permohonan Sistem PLTS Atap; c. total kapasitas Sistem PLTS Atap; d. total energi listrik yang diekspor; dan e. total energi listrik yang diimpor. Laporan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) disampaikan secara berkala setiap bulan yang memuat paling sedikit: a. data jumlah Pelanggan PLTS Atap; b. data jumlah pengajuan permohonan Sistem PLTS Atap; c. total kapasitas Sistem PLTS Atap; d. total energi listrik yang disalurkan dari sistem instalasi Pelanggan PLTS Atap ke sistem jaringan Pemegang IUPTLU; dan e. total energi listrik yang diterima oleh sistem instalasi Pelanggan PLTS Atap dari sistem jaringan Pemegang IUPTLU.
  • 11. Direktorat Jenderal EBTKE @2022 11 KEWAJIBAN BADAN USAHA EPC (Pasal 22) AYAT 2 Semula Menjadi Badan Usaha sebagaimana dimaksud dalam Pasal 14 ayat (2), menyediakan aplikasi sistem pemantauan produksi energi listrik Sistem PLTS Atap yang dapat terintegrasi dengan aplikasi sistem pelayanan dan pelaporan terintegrasi Sistem PLTS Atap secara elektronik. Badan Usaha sebagaimana dimaksud dalam Pasal 14 ayat (2), menyediakan : a. aplikasi sistem pemantauan produksi energi listrik Sistem PLTS Atap yang dapat terintegrasi dengan aplikasi sistem pelayanan dan pelaporan terintegrasi Sistem PLTS Atap secara elektronik; b. peralatan untuk melakukan pengukuran dan pengendalian sistem PLTS Atap oleh Pemegang IUPTLU.
  • 12. Direktorat Jenderal EBTKE @2022 12 PENERAPAN APLIKASI SISTEM PELAYANAN DAN PELAPORAN TERINTEGRASI PLTS ATAP SECARA ELEKTRONIK (Pasal 24-1) AYAT 1 Semula Menjadi Menteri melalui Dirjen EBTKE membangun aplikasi sistem pelayanan dan pelaporan terintegrasi Sistem PLTS Atap secara elektronik untuk: a. deklarasi batasan kapasitas Sistem PLTS Atap oleh Pemegang IUPTLU selain Badan Usaha Milik Negara sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 ayat (2); b. permohonan Sistem PLTS Atap oleh calon Pelanggan PLTS Atap sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7 ayat (1); c. pemberian persetujuan dan penolakan oleh Pemegang IUPTLU sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7 ayat (3); d. kewajiban perizinan berusaha untuk kegiatan penyediaan tenaga listrik untuk kepentingan sendiri berupa pelaporan oleh Pelanggan Sistem PLTS Atap sebagaimana dimaksud dalam Pasal 11 ayat (1); e. pelaporan penggunaan Sistem PLTS Atap oleh Pemegang IUPTLU sebagaimana dimaksud dalam Pasal 21 ayat (1); dan f. akses data produksi energi listrik Sistem PLTS Atap milik Pelanggan PLTS Atap sebagaimana dimaksud dalam Pasal 22. Menteri melalui Dirjen EBTKE membangun aplikasi sistem pelayanan dan pelaporan terintegrasi Sistem PLTS Atap secara elektronik untuk: a. dihapus b. permohonan Sistem PLTS Atap oleh calon Pelanggan PLTS Atap sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7 ayat (1); c. pemberian persetujuan dan penolakan oleh Pemegang IUPTLU sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7 ayat (3); d. kewajiban perizinan berusaha untuk kegiatan penyediaan tenaga listrik untuk kepentingan sendiri berupa pelaporan oleh Pelanggan Sistem PLTS Atap sebagaimana dimaksud dalam Pasal 11 ayat (1); e. pelaporan penggunaan Sistem PLTS Atap oleh Pemegang IUPTLU sebagaimana dimaksud dalam Pasal 21 ayat (1); dan f. akses data produksi energi listrik Sistem PLTS Atap milik Pelanggan PLTS Atap sebagaimana dimaksud dalam Pasal 22.
  • 13. Direktorat Jenderal EBTKE @2022 13 PENERAPAN APLIKASI SISTEM PELAYANAN DAN PELAPORAN TERINTEGRASI PLTS ATAP SECARA ELEKTRONIK (Pasal 24-2) AYAT 2 Semula Menjadi Aplikasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1), paling sedikit menampilkan informasi mengenai: a. alur proses pembangunan dan pemasangan Sistem PLTS Atap; b. status permohonan calon Pelanggan PLTS Atap; c. ketersediaan Meter kWh Ekspor-Impor; d. biaya penyediaan dan pemasangan Meter kWh Ekspor- Impor; e. status pelaporan oleh Pelanggan PLTS Atap dan Pemegang IUPTLU; dan f. daftar Badan Usaha. Aplikasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1), paling sedikit menampilkan informasi mengenai: a. alur proses pembangunan dan pemasangan Sistem PLTS Atap; b. status permohonan calon Pelanggan PLTS Atap; c. dihapus d. biaya penyediaan dan pemasangan Meter kWh Ekspor- Impor; e. status pelaporan oleh Pelanggan PLTS Atap dan Pemegang IUPTLU; dan f. daftar Badan Usaha. g. Pelanggan PLTS Atap sebagaimana dimaksud dalam Pasal 22.
  • 14. Direktorat Jenderal EBTKE @2022 14 PENUGASAN BUMN PEMEGANG IUPTLU(Pasal 25A) PENAMBAHAN PASAL BARU Semula Menjadi - Menteri menugaskan Badan Usaha Milik Negara Pemegang IUPTLU untuk membangun infrastruktur penunjang sistem PLTS Atap.
  • 15. Direktorat Jenderal EBTKE @2022 15 PEMBINAAN DAN PENGAWASAN (Pasal 27) AYAT 1 Semula Menjadi Menteri melalui Dirjen EBTKE dan/atau Dirjen Ketenagalistrikan melakukan pembinaan dan pengawasan terhadap pelaksanaan Sistem PLTS Atap dalam: a. penerapan keselamatan ketenagalistrikan; b. penerapan standar dan mutu Sistem PLTS Atap; c. pelaksanaan ekspor dan impor energi listrik dari Sistem PLTS Atap; d. pelaksanaan permohonan pembangunan dan pemasangan Sistem PLTS Atap; e. pemenuhan persyaratan perizinan; f. penerapan standar dan mutu pembangunan dan pemasangan Sistem PLTS Atap; g. penerapan standar dan mutu pemeriksaan dan pengujian Sistem PLTS Atap; h. pelaksanaan pelaporan Sistem PLTS Atap; dan i. pelaksanaan penugasan dan/atau persetujuan aplikasi penggunaan Sistem PLTS Atap berbasis digital yang dibuat oleh Pemegang IUPTLU. Menteri melalui Dirjen EBTKE dan/atau Dirjen Ketenagalistrikan melakukan pembinaan dan pengawasan terhadap pelaksanaan Sistem PLTS Atap dalam: a. penerapan keselamatan ketenagalistrikan; b. penerapan standar dan mutu Sistem PLTS Atap; c. dihapus d. pelaksanaan permohonan pembangunan dan pemasangan Sistem PLTS Atap; e. pemenuhan persyaratan perizinan; f. penerapan standar dan mutu pembangunan dan pemasangan Sistem PLTS Atap; g. penerapan standar dan mutu pemeriksaan dan pengujian Sistem PLTS Atap; h. pelaksanaan pelaporan Sistem PLTS Atap; dan i. pelaksanaan penugasan dan/atau persetujuan aplikasi penggunaan Sistem PLTS Atap berbasis digital yang dibuat oleh Pemegang IUPTLU.
  • 16. Direktorat Jenderal EBTKE @2022 16 KETENTUAN PERALIHAN (PASAL 31) Semula Menjadi Pada saat Peraturan Menteri ini mulai berlaku, Sistem PLTS Atap yang telah dibangun dan dipasang sebelum Peraturan Menteri ini mulai berlaku dan belum dilaporkan kepada Pemegang IUPTLU, dinyatakan telah sesuai dengan ketentuan dalam Peraturan Menteri ini setelah Pelanggan PLTS Atap melapor kepada Pemegang IUPTLU dan memenuhi ketentuan peraturan perundang undangan di bidang ketenagalistrikan. Pada saat Peraturan Menteri ini mulai berlaku, Sistem PLTS Atap yang telah beroperasi secara terhubung dengan jaringan Pemegang IUPTLU sebelum Peraturan Menteri ini mulai berlaku dan belum dilaporkan kepada Pemegang IUPTLU, dinyatakan telah sesuai dengan ketentuan dalam Peraturan Menteri ini sepanjang: a. Pelanggan PLTS Atap melapor kepada Pemegang IUPTLU; b. memenuhi ketentuan peraturan perundang undangan di bidang ketenagalistrikan; dan c. dilaksanakan sesuai ketentuan Peraturan Menteri ini.
  • 17. Direktorat Jenderal EBTKE @2022 17 KETENTUAN PERALIHAN (PENAMBAHAN PASAL) Semula Menjadi - Pasal 31A 1. Pada saat Peraturan Menteri ini mulai berlaku, Sistem PLTS Atap yang telah beroperasi secara terhubung dengan jaringan Pemegang IUPTLU sebelum Peraturan Menteri ini mulai berlaku yang telah menggunakan mekanisme kWh ekspor impor dan ketentuan biaya kapasitas, dinyatakan tetap berlaku sampai dengan berakhirnya kontrak atau paling lama 10 tahun sejak pemasangan PLTS Atap sesuai ketentuan peraturan perundang undangan sebelum Peraturan Menteri ini mulai berlaku. 2. Dalam hal Pelanggan PLTS Atap mengajukan perubahan dari permohonan awal Pelanggan PLTS Atap dilaksanakan sesuai ketentuan Peraturan Menteri ini. - Pasal 31B Calon Pelanggan PLTS Atap yang telah mengajukan permohonan kepada Pemegang IUPTLU sebelum Peraturan Menteri ini mulai berlaku namun belum mendapatkan persetujuan Pemegang IUPTLU, ketentuan permohonan, perhitungan ekspor dan impor energi listrik, biaya kapasitas dan biaya pembelian energi listrik darurat sesuai Peraturan Menteri ini.
  • 18. Terima Kasih www.esdm.go.id Alamat Jl. Medan Merdeka Selatan No.18 Jakarta Pusat Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral @KementerianESDM KementerianESDM