SlideShare a Scribd company logo
1 of 13
1.1. Tingginya alih fungsi lahan di kawasan-kawasan hutan dan pertanian yang 
berubah menjadi daerah terbangun, baik berupa kawasan industri maupun 
permukiman; 
1.2. Meningkatnya frekuensi dan intensitas bencana banjir, tsunami, gempa bumi , 
longsor dan kekeringan, yang diperburuk dengan adanya dampak perubahan 
iklim berupa kenaikan muka air laut dan siklus hidrologi yang ekstrim 
1.3. Perlunya mendorong terwujudnya ketahanan dan kedaulatan pangan akibat 
pertumbuhan penduduk dan untuk menjamin peningkatan kesejahteraan 
masyarakat 
1.4. Masih tingginya ketimpangan antar wilayah di bagian barat dan timur Indonesia 
serta masih banyaknya jumlah kawasan tertinggal di pulau Sumatra, Jawa, 
Kalimantan, dan Sulawesi akibat belum meratanya infrastruktur 
1.5. Makin meningkatnya urbanisasi dan jumlah penduduk perkotaan yang belum 
diimbangi dengan kualitas infrastruktur permukiman dan infrastruktur perkotaan 
yang memadai yang ditandai dengan masih banyaknya kawasan kumuh 
perkotaan kemacetan lalulintas dan tingginya PKL dan sektor informal 
1.6. Berkurangnya luas kawasan hutan dan menurunnya proporsi RTH perkotaan di 
1.7. Perlunya upaya peningkatan efektifitas implementasi rencana tata ruang dalam 
1.8. Dukungan penataan ruang dalam rangka pengembangan kawasan perbatasan 
1.9. Dukungan penataan ruang terhadap percepatan pembangunan di Papua, Papua 
Selain tuntutan pencapaian target MDGs untuk memberikan akses air minum 
aman bagi minimal 68% masyarakat Indonesia pada tahun 2015, juga menyusul 
ketertinggalan dari negara-negara lain (Malaysia, misalnya), pengembangan 
infrastruktur air minum harus lebih intensif dilakukan oleh Direktorat Jenderal 
Cipta Karya. Dalam kaitannya dengan hal tersebut, ini merupakan tantangan 
tersendiri untuk Direktorat Jenderal SDA untuk dapat mendukung penyediaan air 
1 
ISU STRATEGIS 
1. Isu Strategis Penyelenggaraan Penataan Ruang 
daerah aliran sungai yang kritis; 
proses pembangunan; 
dan daerah tertinggal; dan 
Barat dan NTT. 
2. Isu Strategis Pengelolaan Sumber Daya Air 
2.1. Pencapaian Target MDGs• 
Visi dan Misi 2015 - 2020
baku bagi penyediaan air minum tersebut sebelum tahun 2015, melalui 
pembangunan ataupun rehabilitasi sarana dan prasarana penyedia air baku. 
Berdasarkan data World Bank (2003), kapasitas tampung per kapita di Indonesia 
masih jauh dibandingkan dengan negara-negara lain di dunia. Indonesia (52,31 
m3/kapita) hanya lebih tinggi sedikit dibandingkan Ethiopia (38 m3/kapita). 
Thailand, sebagai negara tetangga di Asia Tenggara, sudah memiliki kapasitas 
tampung per kapita yang jauh lebih tinggi (1.277 m3/kapita). Semakin 
meningkatnya jumlah penduduk mengindikasikan semakin meningkatnya 
kebutuhan akan air. Untuk itu, perlu dilakukan upaya peningkatan dan 
percepatan pembangunan waduk-waduk. Namun hal ini juga terkendala oleh 
proses pelaksanaan pembangunan yang membutuhkan waktu cukup lama, 
ketersediaan lahan, dan kesiapan desain. Pada tahun 2010-2012, realisasi 
penyelesaian waduk masih terlihat sangat kecil sehingga perlunya percepatan 
pembangunan waduk. 
Thailand, sebagai negara tetangga di Asia Tenggara, sudah memiliki kapasitas 
tampung per kapita yang jauh lebih tinggi (1.277 m3/kapita). Semakin 
meningkatnya jumlah penduduk mengindikasikan semakin meningkatnya 
kebutuhan akan air. Untuk itu, perlu dilakukan upaya peningkatan dan 
percepatan pembangunan waduk-waduk. Namun hal ini juga terkendala oleh 
proses pelaksanaan pembangunan yang membutuhkan waktu cukup lama, 
ketersediaan lahan, dan kesiapan desain. Saat ini, Indonesia memiliki 284 
bendungan besar dengan total tampungan sebesar 12,4 miliar meter kubik (±50 
m3/kapita). Kementerian PU bertanggung jawab mengelola 257 bendungan 
dengan total tampungan sebesar 6,1 miliar meter kubik 
Direktorat Jenderal Sumber Daya Air disamping harus lebih memfokuskan 
rehabilitasi jaringan,juga melaksanakan pembangunan jaringan baru. Perbaikan 
jaringan irigasi tersier lahan sawah sejak 2010-2012 baru terealisasi 808.968 
hektare atau 21,3% dari total jaringan irigasi yang rusak 3,8 juta ha sesuai 
dengan hasil audit pada 2010. 
Berdasarkan hasil audit pada 2010, kondisi jaringan irigasi yang rusak mencapai 
52% atau 3,8 juta ha dari total luas lahan irigasi 7,3 juta ha. 
Kondisi kerusakan jaringan irigasi itu dikategorikan dalam kerusakan berat 10%, 
rusak sedang 26%, dan rusak ringan 16%. 
2 
2.2. Kapasitas Tampung 
2.3. Ketahanan Pangan 
Visi dan Misi 2015 - 2020
3.1. Penguatan Konektivitas Nasional, pembangunan jalan lintas sebagai urat nadi 
transportasi merupakan hal yang harus dilaksanakan dalam jangka panjang. 
Melalui mengintegrasikan jaringan jalan di lintas utama 4 (empat) pulau besar, 
yaitu Lintas Timur Sumatera, Lintas Pantai Utara Jawa, Lintas Selatan 
Kalimantan dan Lintas Barat Sulawesi saat ini masih belum memadai dalam 
mendukung domestic connectivity, pertumbuhan ekonomi regional dan nasional 
dan 11 (sebelas) ruas strategis di Papua masih sangat kurang dalam mendukung 
pengembangan potensi wilayah; 
3.2. Mempertahankan Kecepatan moda transportasi masih banyaknya titik kemacetan 
lalu-lintas pada jaringan jalan di perkotaan terutama di 8 (delapan) kota 
metropolitan (Medan, Palembang, Jakarta, Bandung, Semarang, Surabaya, 
Denpasar dan Makassar) dan kota-kota non-metropolitan. Demikian pula jalan 
akses yang menghubungkan pusat-pusat kegiatan nasional, seperti kawasan 
industri, pelabuhan laut (outlet) dan pelabuhan udara yang masih mengalami 
kemacetan. Selain itu masih banyak jalan yang kondisinya substandar tidak 
sesuai dengan peraturan perundangan jalan yang berlaku; 
3.3. Keselamatan jalan/safety, tingginya angka kecelakaan merupakan salah satu isu 
kebijakan yang cukup strategis dalam penyelenggaraan jalan. Pada saat ini 
diperkirakan tidak kurang dari 36.000 fatalitas terjadi setiap tahun akibat 
kecelakaan lalu-lintas yang mana merupakan jumlah yang cukup tinggi disamping 
menggambarkan kematian yang sia-sia. Disadari bahwa hal ini terkait erat 
dengan kualitas prasarana jalan disamping berbagai faktor lain seperti perilaku 
berkendara yang buruk, kurangnya rambu-rambu lalu lintas, faktor cuaca dan 
lainnya. Keselamatan jalan tidak hanya merupakan tanggung jawab dari Ditjen. 
Bina Marga, tetapi juga Kementerian Perhubungan, Kepolisian dan Pemerintah 
Daerah; 
3.4. Pembangunan Jalan Tol masih terkendala permasalahan lahan, kesiapan 
permodalan dan kondisi jalan tol dengan kategori tidak layak secara finansial 
masih terhambat pelaksanaannya sehingga memerlukan peran serta aktif badan 
usaha milik negara (BUMN). Selain itu Jaringan jalan tol Trans Jawa (koridor 
Jakarta–Surabaya) dan jalan tol Trans Sumatera (koridor Lampung-Medan) yang 
masih belum tersambung dalam mendukung peningkatan pertumbuhan ekonomi; 
3.5. Pembangunan Jembatan saat ini sudah berjalan sesuai dengan rencana dan 
hasilnya sebagian besar sudah baik, namun kondisi jembatan yang ada/sudah 
terbangun belum mendapatkan perhatian khusus ini menyebabkan banyak 
jembatan mengalami penurunan umur rencana, untuk itu perlu perhatian khusus 
3 
3. Isu Strategis Penyelenggaraan Jalan dan Jembatan 
Visi dan Misi 2015 - 2020
dalam pemeliharaan secara rutin dan berkala yang lebih serius, sehingga 
kondisinya dapat terjaga dan dapat beroperasi secara optimal, disisi lain kondisi 
jembatan nasional yang ada saat ini usianya sudah diatas 50 tahun; 
3.6. Keterlambatan pembangunan jalan tol karena hambatan penyediaan tanah dan 
keterbatasan pendanaan yang memerlukan peran serta aktif badan usaha milik 
negara (BUMN) khususnya untuk jalan tol yang layak secara ekonomi tetapi tidak 
layak secara finansial; 
3.7. Kerusakan jalan akibat pembebanan berlebih (overloading) masih terjadi 
3.8. Jaringan jalan di lintas utama 4 (empat) pulau besar, yaitu Lintas Timur 
Sumatera, Lintas Pantai Utara Jawa, Lintas Selatan Kalimantan dan Lintas Barat 
Sulawesi masih belum memadai dalam mendukung domestic connectivity, 
pertumbuhan ekonomi regional dan nasional dan 11(sebelas) ruas strategis di 
Papua masih sangat kurang dalam mendukung pengembangan potensi 
wilayah;PenyelenggaraanDanaPreservasi Jalan melalui pembentukan 
Kelembagaan & Struktur Pendanaan dalam rangka menerapkan performance 
based contract (PBC); 
3.9. Walaupun pembangunan jalan baru kinerjanya melebihi dari target Renstra, tetapi 
masih diperlukan pembangunan jalan baru karena adanya kebijakan khusus serta 
kebutuhan daerah akan pembangunan/peningkatan struktur jalan daerah; 
3.10. Rendahnya aksesibilitas di daerah terisolasi dan terpencil, kawasan perbatasan 
dan di pulau-pulau terdepan/terluar karena belum optimalnya integrasi jaringan 
jalan dengan moda transportasi lainnya; dan 
3.11. Belum optimalnya Dana Alokasi Khusus (DAK) dalam rangka mendukung kinerja 
pelayanan jalan daerah terkait dengan penguatan konektivitas antara jalan 
nasional dan daerah. 
 Arus urbanisasi perkotaan mengalami peningkatan yang amat tajam; 
 Saat ini penduduk perkotaan mencapai 50% dari total penduduk nasional; 
 Diperkirakan pada tahun 2025 sebesar 68,3% penduduk Indonesia akan 
 Angka kemiskinan penduduk perkotaan mengalami kenaikan relatif tinggi 
4 
terutama pada lintas Pantura Jawa dan lintas Timur Sumatera; 
4. Isu Strategis Pembinaan dan Pengembangan Infrastruktur Permukiman 
4.1. Proporsi penduduk perkotaan yang bertambah 
mendiami kawasan perkotaan. 
4.2. Angka kemiskinan perkotaan yang masih tinggi 
akibat krisis finansial lokal dan global; 
Visi dan Misi 2015 - 2020
 Saat ini sekitar 18% atau 21,25 juta jiwa penduduk Indonesia tinggal di 
kawasan kumuh yang terletak di kawasan perkotaan dengan luas mencapai 
sekitar 54.000 hektar. 
 Kota-kota besar dan menengah yang berjumlah 37 kota atau 9% dari total 
jumlah daerah otonom mempunyai sumbangan 40% dari total Produk 
Domestik Bruto (PDB) nasional; 
 Sementara kota-kota besar saja yang hanya berjumlah 14 kota atau hanya 
3,4% dari total jumlah daerah otonom mampu menyumbang 30% dari total 
PDB nasional. 
 Persebaran kota di Indonesia saat ini lebih banyak terpusat di Pulau Jawa; 
 di satu sisi, desentralisasi berhasil membawa pemerintah daerah dalam 
nuansa kompetisi yang kondusif untuk mendorong pembangunan perkotaan di 
masing-masing daerah; 
 di sisi lain, pembangunan yang ekspansif dan tidak terencana justru akan 
membahayakan daya dukung kota, terutama di kota-kota besar dan 
metropolitan. 
 Meningkat dan tidak terkendalinya penggunaan ruang dan sumber daya alam 
 di era globalisasi saat ini, kota-kota di Indonesia tidak hanya harus bersaing 
 Bentuk persaingan pun bergeser dari − comparative advantages menuju era 
 Meningkatnya temperatur rata-rata bumi dan meningkatnya permukaan air 
 Posisi Indonesia yang berada di kawasan − ring of fire memerlukan 
 Penduduk dan kekayaan bangsa merupakan potensi modal sosial; 
 Jika aspek modal sosial tidak diperhitungkan, maka investasi yang dilakukan 
5 
4.3. Kota sebagaiengine of growth 
4.4. Desentralisasi 
4.5. Kerusakan lingkungan hidup 
di permukaan, di bawah dan di atas tanah kawasan perkotaan. 
4.6. Daya saing kota dan demokratisasi 
dengan kota-kota di dalam negeri semata; 
competitive advantages. 
4.7. Perubahan iklim dan bencana alam 
laut − menimbulkan bahaya banjir; 
perencanaan permukiman yang terarah dan berkelanjutan. 
4.8. Modal sosial 
tidak mendorong peningkatan kesejahteraan 
Visi dan Misi 2015 - 2020
 Pengarusutamaan Gender adalah strategi yang dibangun untuk 
mengintegrasikan gender menjadi satu dimensi integral dari perencanaan, 
penyusunan, pelaksanaan, pemantauan dan evaluasi atas kebijakan dan 
program pembangunan nasional. 
 Walaupun indikator output air minum diprediksi dapat tercapai, namun ditinjau 
dari pencapaian indikator kinerja utama yaitu akses aman secara nasional 
(Target MDGs 2015 Proporsi penduduk terhadap air minum layak) sebesar 
68,87 %, masih terdapat gap sebesar 7,04% mengingat sampai dengan akhir 
tahun 2013 cakupan pelayanan akses air minum aman nasional baru 
mencapai 61,83%. Namun bila dibandingkan dengan Malaysia (95%-98%), 
gap lebih signifikan lagi. 
 Hal ini terjadi karena dana pembangunan sistem pengembangan SPAM oleh 
Pemerintah hanya sebagai stimulan di bagian hulu, sementara bagian hilir dari 
SPAM harus dikembangkan dengan dana pemerintah daerah, PDAM, atau 
masyarakat. 
 Hingga 2014, sudah ada 164 PDAM yang sehat dari 383 PDAM di seluruh 
5.1. Perlunya meningkatkan kompetensi SDM konstruksi Indonesia dalam skala 
nasional maupun skala internasional. Kementerian Pekerjaan Umum perlu 
melakukan pelatihan berbasis kompetensi yang mengacu pada standar 
kompetensi internasional bagi lulusan perguruan tinggi yang akan bekerja di 
sektor konstruksi sehingga lulusannya memiliki kompetensi berstandar 
internasional, apalagi dalam rangka menghadapi Masyarakat Ekonomi Asean; 
5.2. Mendesaknya upaya peningkatan kapasitas Sumber Daya Manusia (SDM) jasa 
konstruksi menuju tenaga ahli dan tenaga terampil bidang konstruksi yang 
berdaya saing tinggi sesuai SKKNI; 
5.3. Perlunya upaya peningkatan kualitas prasarana dan sarana pelatihan yang 
mengacu pada kebutuhan pelatihanberbasiskompetensi (kondisi prasarana dan 
sarana pelatihan saat ini jauh tertinggal dibandingkan beberapa negara tetangga); 
5.4. Perlunya upaya peningkatan kualitas lembaga pelatihan dan lembaga 
uji/sertifikasi dalam proses pelatihan dan sertifikasi dengan pendampingan 
instruktur dan asesor yang berkualitas; 
6 
4.9. Pengarusutamaan Gender 
4.10. Pemenuhan kebutuhan air minum dalam medukung MDGs• 
Indonesia. Menjadi tantangan untuk meningkatkan jumlah PDAM sehat. 
5. Isu Strategis Pembinaan Konstruksi 
Visi dan Misi 2015 - 2020
5.5. Meningkatnya kebutuhan penerapan konsep sustainable/green construction yang 
merupakan proses konstruksi yang menggunakan metode/konsep serta bahan 
bangunan yang tepat, efisien dan ramah lingkungan di bidang pembangunan 
konstruksi dalam rangka merespon pemanasan global; 
5.6. Lemahnya akses permodalan Badan Usaha Jasa Konstruksi dan belum adanya 
lembaga pertanggungan untuk memberikan prioritas, pelayanan, kemudahan dan 
akses dalam memperoleh jaminan pertanggungan risiko; 
5.7. Masih berlangsungnya praktik-praktik kolusi, korupsi dan nepotisme (KKN) dalam 
industri konstruksi nasional dan perilaku bisnis jasa konstruksi masih menjadi 
sorotan publik sampai saat ini. Kondisi ini telah membuat persaingan di industri 
konstruksi belum sepenuhnya ber-dasarkan kompetensi dan profesionalisme, 
tetapi lebih berdasarkan pada kemampuan negosiasi atau lobby, sehingga 
menyebabkan kualitas konstruksi tidak sesuai dengan yang diharapkan; 
5.8. Pasar jasa konstruksi nasional masih terdistorsi akibat ketidakseimbangan antara 
supplydan demand. Oleh karena itu perlu upaya pembinaan perusahaan jasa 
konstruksi melalui penerapan kualifikasi/klasifikasi persyaratan kemampuan 
dalam pendirian badan usaha jasa konstruksi; 
5.9. Mendesaknya upaya peningkatan kapasitas dan daya saing penyedia jasa 
konstruksi, baik di pasar domestik, maupun di pasar internasional dalam 
merespon liberalisasi perdagangan jasa konstruksi; 
5.10. Belum mantapnya implementasi otonomi daerah dengan belum diterapkannya 
kebijakan penanaman modal langsung ke daerah sebagai instrumen 
desentralisasi dalam mendorong perdagangan jasa konstruksi nasional; 
5.11. Masih adanya bias gender dalam proses pelaksanaan kegiatan sub bidang jasa 
5.12. Belum tersosialisasinya inovasi-inovasi pola pembiayaan investasi infrastruktur, 
5.13. Perlunya upaya mempertajam kebijakan dukungan Pemerintah dalam kerangka 
Public Private Partnership (PPP) agar kebijakan yang ada dapat berjalan efektif; 
dan 
5.14. Perlunya mendorong dan memfasilitasi pemanfaatan sumber-sumber pendanaan 
6.1. Mengurangi kebocoran, meningkatkan kualitas infrastruktur dan mengayomi 
7 
konstruksi, baik dari segiakses, kontrol, partisipasi, maupun manfaatnya; 
khususnya infrastrukturpekerjaan umum; 
investasi infrastrukturyang tersedia. 
6. Isu strategis Pengawasan dan Peningkatan Akuntabilitas Aparatur 
pelaksana yang telahbekerja dengan baik dan benar; 
Visi dan Misi 2015 - 2020
6.2. Peningkatan kualitas hasil pembangunan sarana dan prasarana bidang pekerjaan 
umum danpermukiman agar sesuai dengan norma, standar, prosedur, dan kriteria 
yang telah ditetapkan; 
6.3. Penerapan prinsip-prinsip tata kelola pemerintahan yang baik dalam 
penyelenggaraan pembangunan sarana dan prasarana infrasruktur bidang 
pekerjaan umum dan permukiman pada masing-masing unit kerja di lingkungan 
Kementerian Pekerjaan Umum; dan 
7.1. Isu Strategis Aspek Manajemen 
7.1.1. Diperlukan suatu sistem perencanaan dan pemograman berkelanjutan 
7.1.2. Peningkatan kualitas SDM aparatur sebagai public servant yang berpengaruh 
terhadap kualitas institusi melalui penempatan pegawai berbasis kinerja yang 
didukung dengan implementasi pemberian reward and punishment sebagai 
bentuk upaya pembentukan sistem birokrasi yang transparan dan akuntabel; 
7.1.3. Pencapaian opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP); 
7.1.4. Kecepatan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang disertai 
perubahan lingkungan strategis (seperti tuntutan pengarusutamaan gender, 
pembangunan berkelanjutan, pemanasan global dan perubahan iklim) 
membawa kompleksitas permasalahan dalam bidang pekerjaan umum dan 
penataan ruang, sehingga diperlukan kecepatan antisipasi, kemampuan 
respon serta kompetensi yang memadai dari SDM aparatur; 
7.1.5. Diperlukan ketersediaan informasi yang cepat dan akurat melalui penerapan 
dan penggunaan tata naskah dinas elektronik (TNDE) dan sistem kearsipan 
elektronik (SKE) sesuai dengan tuntutan reformasi birokrasi serta perlunya 
peningkatan penatausahaan dan pengamanan fisik aset Sekretariat Jenderal; 
7.1.6. Masih terdapat peraturan perundang-undangan di Lingkungan Kementerian 
7.1.7. Tata kelola infrastruktur jaringan komunikasi data dan informasi serta tata 
kelola sistem sistem informasiperlu diatur dalam bentuk kebijakan/regulasi 
(Kepmen, Permen dan lainnya); 
7.1.8. Diperlukan upaya untuk melakukan inventarisasi, pencatatan dan pelaporan 
8 
6.4. Peningkatan sistem Pengendalian Internal di masing-masing unit kerja. 
7. Isu strategis Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya 
dengan memperhatikan isu-isu strategis nasional seperti global warming; 
PU yang belum disesuaikandengan tugas dan fungsi; 
BMN secara akurat, sertapengamanan dan pengelolaannya secara tertib; 
Visi dan Misi 2015 - 2020
7.1.9. Diperlukan sinkronisasi dan koordinasi antar Satminkal yang lebih baik dalam 
penyampaian informasi kepada masyarakat untuk meningkatkan citra positif 
Kementerian PU; dan 
7.1.10. Diperlukan penguatan peran fasiltasi dan koordinasi dalam tugas 
perencanaan Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP), 
pengembangan investasi dan kebijakan khusus serta optimalisasi produk-produk 
9 
Visi dan Misi 2015 - 2020 
kajian untuk pimpinan Kementerian yang sifatnya early 
warning/pemecahan masalah yang mendesak. 
7.2. Isu strategis aspek kelembagaan dan SDM 
7.2.1. Peningkatan fleksibilitas penyelenggaraan ke-PU-an dengan kapasitas inovasi 
dan kreativitas yangmasih terbatas; 
7.2.2. Perlunya perhatian pada aspek pemanfaatan dan pengembangan aset dalam 
kegiatan pengelolaan infrastruktur, selain pada aspek pembangunan; dan 
7.2.3. Koordinasi dan kerjasama antara Pemerintah Pusat dengan Pemerintah 
Daerah ke depan akan semakin penting dalam menentukan keberlangsungan 
pengelolaan infrastruktur dan pemenuhan kebutuhan masyarakat akan 
infrastruktur di daerah.
Visi Jokowi-JK “TERWUJUDNYA INDONESIA YANG BERDAULAT, MANDIRI, DAN 
BERKEPRIBADIAN BERLANDASKAN GOTONG ROYONG” dapat diuraikan melalui Visi 
Kementerian Pekerjaan Umum yaitu “Tersedianya Prasarana Sarana Dasar ke -PU-an 
Yang menunjang Kedaulatan, Kemandirian, dan Kepribadian Untuk Mencapai 
Yang dimaksud dengan PSD-PU adalah Prasarana dan Sarana Dasar PU Bidang Sumber 
Daya Air, Bina Marga, Cipta Karya, dan Tata Ruang. 
Upaya untuk mewujudkan Visi “TERWUJUDNYA INDONESIA YANG BERDAULAT, 
MANDIRI, DAN BERKEPRIBADIAN BERLANDASKAN GOTONG ROYONG” itu akan 
ditempuh melalui MISI sebagai berikut: 
1. Mewujudkan keamanan nasional yang mampu menjaga kedaulatan wilayah, 
menopang kemandirian ekonomi dengan mengamankan sumberdaya maritim, dan 
mencerminkan kepribadian Indonesia sebagai negara kepulauan. 
2. Mewujudkan masyarakat maju, berkeseimbangan dan demokratis berlandaskan 
3. Mewujudkan politik luar negeri bebas-aktif dan memperkuat jati diri sebagai negara 
4. Mewujudkan kualitas hidup manusia Indonesia yang tinggi, maju dan sejahtera. 
5. Mewujudkan bangsa yang berdaya-saing. 
6. Mewujudkan Indonesia menjadi negara maritim yang mandiri, maju, kuat, dan 
Dengan mengacu pada Misi tersebut maka disusunlah Misi Kemterian Pekerjaan Umum 
sebagai berikut: 
1. Mewujudkan penataan ruang yang mampu menunjang terjaganya kedaulatan 
2. Menyelenggarakan pengelolaan SDA yang mampu mendukung kedaulatan pangan, 
3. Meningkatkan aksesibilitas dan mobilitas dalam rangka mendukung pemerataan 
pembangunan dan hasil-hasil pembangunan, pertumbuhan ekonomi, serta 
meningkatkan kesejahteraan masyarakat dengan penyediaan jaringan jalan yang 
andal, terpadu dan berkelanjutan. 
10 
VISI DAN MISI 
Masyarakat Sejahtera 2019”. 
Negara hukum. 
maritim. 
berbasiskan kepentingan nasional 
7. Mewujudkan masyarakat yang berkepribadian dalam kebudayaan. 
wilayah, kemandirian ekonomi, serta terwujudnya pembangunan berkelanjutan. 
keberlanjutan pemanfaatan SDA, serta mengurangi resiko daya rusak air. 
Visi dan Misi 2015 - 2020
4. Meningkatkan kualitas lingkungan permukiman yang sehat, layak huni dan produktif 
melalui pembinaan dan fasilitasi pengembangan infrastruktur permukiman yang 
terpadu, andal dan berkelanjutan. 
5. Menyelenggarakan industri konstruksi yang kompetitif dengan menjamin adanya 
keterpaduan pengelolaan sektor konstruksi, proses penyelenggaraan konstruksi yang 
baik dan menjadikan pelaku sektor konstruksi tumbuh dan berkembang. 
6. Mengembangkan partisipasi masyarakat perdesaan dalam sektor jasa konstruksi 
7. Menyelenggarakan dukungan manajemen fungsional dan sumber daya yang 
akuntabel dan kompeten, terintegrasi serta inovatif dengan menerapkan prinsip-prinsip 
8. Meminimalkan penyimpangan dan praktik-praktik KKN di lingkungan Kementerian PU 
11 
melalui program-program pemberdayaan. 
good governance. 
dengan meningkatkan kualitas pemeriksaan dan pengawasan profesional. 
Visi dan Misi 2015 - 2020
Misi sebagaimana tersebut pada halaman terdahulu akan diselenggarakan dalam program 
dan kegiatan 2015 – 2020 berikut ini: 
1. Konsolidasi kebijakan penanganan dan pemanfaatan tanah untuk kepentingan umum 
2. Konsolidasi struktural dan peningkatan kapasitas kementerian/lembaga terkait 
3. Inventarisasi lahan dan pengendalian pemanfaatan ruang; 
4. Kajian Pembangunan Pusat Pemerintahan RI; 
5. Program legislasi perencanaan pembangunan berbasis ruang; 
6. Promosi compact city sebagai salah satu pendekatan perencanaan kota yang 
7. Promosi green city sebagai upaya penciptaan kota-kota yang layak huni dan 
8. Pembangunan waduk-waduk baru untuk menunjang konservasi dan ketersediaan air 
9. Pengelolaan dan konservasi mata air/sungai/danau; 
10. Pemanfaatan Lahan Gambut; 
11. Fasilitasi Penanggulangan dan Pencegahan Banjir di DKI Jakarta dan kawasan di 
sekitarnya, serta kawasan lain di P. Jawa, P. Sumatera, P. Kalimantan, P. Sulawesi 
(terutama Sulawesi Selatan), sebagian Timor dan Papua. 
12. Pelaksanaan pembangunan prasarana pengendalian banjir dan pengembangan 
13. Pembangunan/rehabilitasi/OP prasarana sumber daya air untuk melayani daerah 
14. Pemberdayaan Perkumpulan Petani Pemakai Air (P3A) sesuai amanat UU No. 
15. Preservasi pada ruas jalan nasional baik lintas maupun non-lintas, sehingga 98% 
16. Peningkatan fasilitasi penyelenggaraan jalan daerah menuju kondisi mantap 80%, 
peningkatan dukungan penyelenggaraan jalan nasional, peningkatan penggunaan 
jalan pada ruas jalan nasional menjadi 91,55 milyar kendaraan kilometer/tahun, 
pelaksanaan peningkatan struktur/pelebaran jalan sepanjang 20.638 km dan 
pembangunan jalan baru sepanjang 3.714 km; 
17. Pengurangan jumlah lokasi rawan kecelakaan terkait kondisi jalan; 
18. Penyelenggaraan pembangunan jalan bebas hambatan yang secara 
19. Fasilitasi pembangunan dan preservasi jalan nasional menuju kawasan perbatasan 
(Kalimantan, Timor dan Papua) serta memfasilitasi pembangunan jalan daerah 
untukmemberi akses transportasi di daerah tertinggal terdepan, terluar dan pasca-konflik; 
20. Preservasi jaringan jalan tol sepanjang 1.710 km dilaksanakan melalui dana APBN 
21. Pembangunan Jalan Tol untuk ruas-ruas: JORR 2 (Jalan Tol Bandara Soekarno 
Hatta-Kunciran, Jalan Tol Kunciran-Serpong, Jalan Tol Serpong-Cinere), Jalan Tol 
Cimanggis-Cibitung, Jalan Tol Cibitung-Cilincing, Jalan Tol Dalam Kota Bandung 
12 
RENCANA PROGRAM 
secara menyeluruh di bawah satu atap dan pengelolaan ruang terpadu; 
pemanfaatan tanah dan penataan ruang bagi kepentingan rakyat banyak; 
berkelanjutan; 
berkelanjutan; 
baku; 
terpadu aliran sungai-sungai lintas provinsi; 
sentra produksipertanian; 
7/2004 dan PP No. 20/2006 
jaringan jalan nasional dalam kondisi mantap; 
finansial/komersial masih marginal; dan 
dan Swasta; 
Visi dan Misi 2015 - 2020
(Bandung Intra Urban Toll Road (BI-UTR)), Jalan Tol Cileunyi-Tasikmalaya, Jalan Tol 
Sukabumi-Ciranjang, Jalan Tol Ciranjang-Padalarang, Jalan Tol Pejagan-Pemalang, 
Jalan Tol Pemalang-Batang, Jalan Tol Batang-Semarang, Jalan Tol Manado-Bitung, 
Jalan Tol Bawen-Yogyakarta, Jalan Tol Pekanbaru-Dumai, Jalan Tol Samarinda- 
Balikpapan, Jalan Tol Banjarmasin-Banjarbaru-Martapura,Jalan Tol Pontianak- 
Singkawang, Jalan Tol Ngawi-Kertosono, Jalan Tol Indralaya-Palembang, Jalan Tol 
Serpong-Balaraja; 
22. Menggalakan pembangunan infrastruktur dan kelembagaannya berskala regional 
23. Dukungan infrastruktur permukiman sebanyak 240 kawasan permukiman, MBR 
24. Promosi Waste To Energy; 
25. Memberikan program-program terkait mitigasi bencana untuk 15 kawasan, 8.803 
desa di daerah tertinggal mendapatkan dukungan infrastruktur permukiman dan 102 
kawasan perbatasan dan pulaukecil mendapatkan dukungan infrastruktur 
permukiman; 
26. Program pembangunan infrastruktur perdesaan di 8.803 desa tertinggal, program 
penanggulangan kemiskinan perkotaan di 9956 kelurahan/desa, program air minum 
(4.650 desa) dan sanitasi masyarakat (220 kawasan) dan program pengembangan 
infrastruktur sosial ekonomi wilayah di 185 kawasan; 
27. Fasilitasi terhadap PDAM untuk meningkatkan PDAM sehat dari 164 (2004) dari 383 
28. Peningkatan kapasitas produksi Sistem Penyediaan Air Minum di 32 provinsi dengan 
total peningkatan 20.000 liter/detik, dengan menekan idle capacity yang sekarang 
mencapai 39.710 liter/detik air minum atau 23,53%; 
13 
(SPAM Regional, IPAL Regional, TPA Regional); 
26.700 unit hunian rusunawa dan infrastruktur pendukungnya; 
PDAM di seluruh Indonesia, menjadi 300 PDAM (80%) 
Visi dan Misi 2015 - 2020

More Related Content

Viewers also liked

8decologicalrelationships 120607150803-phpapp01
8decologicalrelationships 120607150803-phpapp018decologicalrelationships 120607150803-phpapp01
8decologicalrelationships 120607150803-phpapp01SUSAN MATHEW
 
Casting profiles
Casting profilesCasting profiles
Casting profileslukej123
 
plan de estudios 2011
plan de estudios 2011plan de estudios 2011
plan de estudios 2011Sara Salazar
 
Unit 4 photography
Unit 4 photographyUnit 4 photography
Unit 4 photographycollindecker
 
Location recce
Location recceLocation recce
Location reccelukej123
 
Developers, do you want more business from Realtors?
Developers, do you want more business from Realtors?Developers, do you want more business from Realtors?
Developers, do you want more business from Realtors?Pro Realtors
 
Character costumes
Character costumesCharacter costumes
Character costumeslukej123
 
Camera angles and movements
Camera angles and movementsCamera angles and movements
Camera angles and movementsSumbul Khan
 

Viewers also liked (10)

8decologicalrelationships 120607150803-phpapp01
8decologicalrelationships 120607150803-phpapp018decologicalrelationships 120607150803-phpapp01
8decologicalrelationships 120607150803-phpapp01
 
Casting profiles
Casting profilesCasting profiles
Casting profiles
 
plan de estudios 2011
plan de estudios 2011plan de estudios 2011
plan de estudios 2011
 
Unit 4 photography
Unit 4 photographyUnit 4 photography
Unit 4 photography
 
Location recce
Location recceLocation recce
Location recce
 
Presentation1
Presentation1Presentation1
Presentation1
 
Developers, do you want more business from Realtors?
Developers, do you want more business from Realtors?Developers, do you want more business from Realtors?
Developers, do you want more business from Realtors?
 
Vertical Boost Media
Vertical Boost MediaVertical Boost Media
Vertical Boost Media
 
Character costumes
Character costumesCharacter costumes
Character costumes
 
Camera angles and movements
Camera angles and movementsCamera angles and movements
Camera angles and movements
 

Similar to Visi misi kemenpu

Analisis kasus pembangunan tol laut dalam administrasi pembangunan
Analisis kasus pembangunan tol laut dalam administrasi pembangunanAnalisis kasus pembangunan tol laut dalam administrasi pembangunan
Analisis kasus pembangunan tol laut dalam administrasi pembangunanSiti Sahati
 
Air selintas info di nusantara pada Hari Air Sedunia, 220317
Air selintas info di nusantara pada Hari Air Sedunia, 220317Air selintas info di nusantara pada Hari Air Sedunia, 220317
Air selintas info di nusantara pada Hari Air Sedunia, 220317Biotani & Bahari Indonesia
 
Paparan rapat sosialisasi teknokratik rpjmn 14 januari 2014 adi bappenas
Paparan rapat sosialisasi teknokratik rpjmn 14 januari 2014 adi bappenasPaparan rapat sosialisasi teknokratik rpjmn 14 januari 2014 adi bappenas
Paparan rapat sosialisasi teknokratik rpjmn 14 januari 2014 adi bappenasIndonesia Infrastructure Initiative
 
Pelayanan air yang berkelanjutan berbasis partisipasi masyarakat
Pelayanan air yang berkelanjutan berbasis partisipasi masyarakatPelayanan air yang berkelanjutan berbasis partisipasi masyarakat
Pelayanan air yang berkelanjutan berbasis partisipasi masyarakatFuad Ramadhan
 
Background Study untuk Penyusunan RPJMN III 2015-2019 Sektor Transportasi Ba...
Background Study  untuk Penyusunan RPJMN III 2015-2019 Sektor Transportasi Ba...Background Study  untuk Penyusunan RPJMN III 2015-2019 Sektor Transportasi Ba...
Background Study untuk Penyusunan RPJMN III 2015-2019 Sektor Transportasi Ba...Indonesia Infrastructure Initiative
 
Pesisir 11 PENGEMBANGAN KAWASAN PESISIR
Pesisir 11 PENGEMBANGAN KAWASAN PESISIRPesisir 11 PENGEMBANGAN KAWASAN PESISIR
Pesisir 11 PENGEMBANGAN KAWASAN PESISIRsuningterusberkarya
 
Eki Manajemen Transportasi
Eki Manajemen TransportasiEki Manajemen Transportasi
Eki Manajemen TransportasiUNTIRTA
 
Draft masterplan-ncicd-bahasa-lr
Draft masterplan-ncicd-bahasa-lrDraft masterplan-ncicd-bahasa-lr
Draft masterplan-ncicd-bahasa-lrNiko Yazid
 
pengembangan-infrastruktur-pelabuhan-dal
pengembangan-infrastruktur-pelabuhan-dalpengembangan-infrastruktur-pelabuhan-dal
pengembangan-infrastruktur-pelabuhan-dalmelchioreq
 
lampiran vii KLHS KABUPATEN TUBAN
lampiran vii KLHS KABUPATEN TUBANlampiran vii KLHS KABUPATEN TUBAN
lampiran vii KLHS KABUPATEN TUBANAdi T Wibowo
 
3 bab 1 pendahuluan ok
3 bab 1 pendahuluan ok3 bab 1 pendahuluan ok
3 bab 1 pendahuluan okdrestajumena1
 
Tugas health policy management manda
Tugas health policy management mandaTugas health policy management manda
Tugas health policy management mandaimandaamalia
 
Pengantar Perencanaan Prasarana Transportasi
Pengantar Perencanaan Prasarana TransportasiPengantar Perencanaan Prasarana Transportasi
Pengantar Perencanaan Prasarana TransportasiLukman Hakim
 

Similar to Visi misi kemenpu (20)

Bab i pendahuluan
Bab i pendahuluanBab i pendahuluan
Bab i pendahuluan
 
Analisis kasus pembangunan tol laut dalam administrasi pembangunan
Analisis kasus pembangunan tol laut dalam administrasi pembangunanAnalisis kasus pembangunan tol laut dalam administrasi pembangunan
Analisis kasus pembangunan tol laut dalam administrasi pembangunan
 
Air selintas info di nusantara pada Hari Air Sedunia, 220317
Air selintas info di nusantara pada Hari Air Sedunia, 220317Air selintas info di nusantara pada Hari Air Sedunia, 220317
Air selintas info di nusantara pada Hari Air Sedunia, 220317
 
Paparan rapat sosialisasi teknokratik rpjmn 14 januari 2014 adi bappenas
Paparan rapat sosialisasi teknokratik rpjmn 14 januari 2014 adi bappenasPaparan rapat sosialisasi teknokratik rpjmn 14 januari 2014 adi bappenas
Paparan rapat sosialisasi teknokratik rpjmn 14 januari 2014 adi bappenas
 
Pelayanan air yang berkelanjutan berbasis partisipasi masyarakat
Pelayanan air yang berkelanjutan berbasis partisipasi masyarakatPelayanan air yang berkelanjutan berbasis partisipasi masyarakat
Pelayanan air yang berkelanjutan berbasis partisipasi masyarakat
 
Background Study untuk Penyusunan RPJMN III 2015-2019 Sektor Transportasi Ba...
Background Study  untuk Penyusunan RPJMN III 2015-2019 Sektor Transportasi Ba...Background Study  untuk Penyusunan RPJMN III 2015-2019 Sektor Transportasi Ba...
Background Study untuk Penyusunan RPJMN III 2015-2019 Sektor Transportasi Ba...
 
Pesisir 11 PENGEMBANGAN KAWASAN PESISIR
Pesisir 11 PENGEMBANGAN KAWASAN PESISIRPesisir 11 PENGEMBANGAN KAWASAN PESISIR
Pesisir 11 PENGEMBANGAN KAWASAN PESISIR
 
ppt teori pembangunan.pptx
ppt teori pembangunan.pptxppt teori pembangunan.pptx
ppt teori pembangunan.pptx
 
Eki Manajemen Transportasi
Eki Manajemen TransportasiEki Manajemen Transportasi
Eki Manajemen Transportasi
 
Draft masterplan-ncicd-bahasa-lr
Draft masterplan-ncicd-bahasa-lrDraft masterplan-ncicd-bahasa-lr
Draft masterplan-ncicd-bahasa-lr
 
pengembangan-infrastruktur-pelabuhan-dal
pengembangan-infrastruktur-pelabuhan-dalpengembangan-infrastruktur-pelabuhan-dal
pengembangan-infrastruktur-pelabuhan-dal
 
Laporan Antara.pdf
Laporan Antara.pdfLaporan Antara.pdf
Laporan Antara.pdf
 
lampiran vii KLHS KABUPATEN TUBAN
lampiran vii KLHS KABUPATEN TUBANlampiran vii KLHS KABUPATEN TUBAN
lampiran vii KLHS KABUPATEN TUBAN
 
ARTIKEL SAIL KOMODO
ARTIKEL SAIL KOMODOARTIKEL SAIL KOMODO
ARTIKEL SAIL KOMODO
 
ARTIKEL SAIL KOMODO
ARTIKEL SAIL KOMODOARTIKEL SAIL KOMODO
ARTIKEL SAIL KOMODO
 
Proposal pembangunan jembatan kampung
Proposal pembangunan jembatan kampung Proposal pembangunan jembatan kampung
Proposal pembangunan jembatan kampung
 
3 bab 1 pendahuluan ok
3 bab 1 pendahuluan ok3 bab 1 pendahuluan ok
3 bab 1 pendahuluan ok
 
Tugas health policy management manda
Tugas health policy management mandaTugas health policy management manda
Tugas health policy management manda
 
Pengantar Perencanaan Prasarana Transportasi
Pengantar Perencanaan Prasarana TransportasiPengantar Perencanaan Prasarana Transportasi
Pengantar Perencanaan Prasarana Transportasi
 
Bab i
Bab iBab i
Bab i
 

Recently uploaded

LAPORAN PKP yang telah jadi dan dapat dijadikan contoh
LAPORAN PKP yang telah jadi dan dapat dijadikan contohLAPORAN PKP yang telah jadi dan dapat dijadikan contoh
LAPORAN PKP yang telah jadi dan dapat dijadikan contohkhunagnes1
 
Judul: Mengenal Lebih Jauh Tentang Jamintoto: Platform Perjudian Online yang ...
Judul: Mengenal Lebih Jauh Tentang Jamintoto: Platform Perjudian Online yang ...Judul: Mengenal Lebih Jauh Tentang Jamintoto: Platform Perjudian Online yang ...
Judul: Mengenal Lebih Jauh Tentang Jamintoto: Platform Perjudian Online yang ...HaseebBashir5
 
PPT - PSAK 109 TENTANG INSTRUMEN KEUANGAN
PPT - PSAK 109 TENTANG INSTRUMEN KEUANGANPPT - PSAK 109 TENTANG INSTRUMEN KEUANGAN
PPT - PSAK 109 TENTANG INSTRUMEN KEUANGANdewihartinah
 
Memaksimalkan Waktu untuk Mendapatkan Kampus Impian melalui SBMPTN (1).pptx
Memaksimalkan Waktu untuk Mendapatkan Kampus Impian melalui SBMPTN (1).pptxMemaksimalkan Waktu untuk Mendapatkan Kampus Impian melalui SBMPTN (1).pptx
Memaksimalkan Waktu untuk Mendapatkan Kampus Impian melalui SBMPTN (1).pptxSintaDosi
 
04 AKMEN new.pdf........................
04 AKMEN new.pdf........................04 AKMEN new.pdf........................
04 AKMEN new.pdf........................rendisalay
 
Time Value of Money Mata Kuliah Ekonomi 2
Time Value of Money Mata Kuliah Ekonomi 2Time Value of Money Mata Kuliah Ekonomi 2
Time Value of Money Mata Kuliah Ekonomi 2PutriMuaini
 
2. PRINSIP KEUANGAN HIJAU- PELATIHAN GREEN FINANCE.pptx
2. PRINSIP KEUANGAN HIJAU- PELATIHAN GREEN FINANCE.pptx2. PRINSIP KEUANGAN HIJAU- PELATIHAN GREEN FINANCE.pptx
2. PRINSIP KEUANGAN HIJAU- PELATIHAN GREEN FINANCE.pptxerlyndakasim2
 
ESTETIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Bahan Pintu Aluminium Coklat di Denpa...
ESTETIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Bahan Pintu Aluminium Coklat di Denpa...ESTETIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Bahan Pintu Aluminium Coklat di Denpa...
ESTETIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Bahan Pintu Aluminium Coklat di Denpa...FORTRESS
 
tugas kelompok Analisis bisnis aplikasi bukalapak
tugas kelompok Analisis bisnis aplikasi bukalapaktugas kelompok Analisis bisnis aplikasi bukalapak
tugas kelompok Analisis bisnis aplikasi bukalapaksmkpelayarandemak1
 
UNIKBET : Bandar Slot Pragmatic Play Bisa Deposit Ovo 24 Jam Online Banyak Bonus
UNIKBET : Bandar Slot Pragmatic Play Bisa Deposit Ovo 24 Jam Online Banyak BonusUNIKBET : Bandar Slot Pragmatic Play Bisa Deposit Ovo 24 Jam Online Banyak Bonus
UNIKBET : Bandar Slot Pragmatic Play Bisa Deposit Ovo 24 Jam Online Banyak Bonusunikbetslotbankmaybank
 
Bab 11 Liabilitas Jangka Pendek dan Penggajian.pptx
Bab 11 Liabilitas Jangka Pendek dan   Penggajian.pptxBab 11 Liabilitas Jangka Pendek dan   Penggajian.pptx
Bab 11 Liabilitas Jangka Pendek dan Penggajian.pptxlulustugasakhirkulia
 
UNGGUL!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Bahan Pintu Aluminium Putih di Pangkal...
UNGGUL!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Bahan Pintu Aluminium Putih di Pangkal...UNGGUL!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Bahan Pintu Aluminium Putih di Pangkal...
UNGGUL!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Bahan Pintu Aluminium Putih di Pangkal...FORTRESS
 
Perspektif Psikologi dalam Perubahan Organisasi
Perspektif Psikologi dalam Perubahan OrganisasiPerspektif Psikologi dalam Perubahan Organisasi
Perspektif Psikologi dalam Perubahan OrganisasiSeta Wicaksana
 
KUAT!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Harga Pintu Besi Plat Polos di Serang .pptx
KUAT!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Harga Pintu Besi Plat Polos di Serang .pptxKUAT!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Harga Pintu Besi Plat Polos di Serang .pptx
KUAT!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Harga Pintu Besi Plat Polos di Serang .pptxFORTRESS
 
Tentang Gerhanatoto: Situs Judi Online yang Menarik Perhatian
Tentang Gerhanatoto: Situs Judi Online yang Menarik PerhatianTentang Gerhanatoto: Situs Judi Online yang Menarik Perhatian
Tentang Gerhanatoto: Situs Judi Online yang Menarik PerhatianHaseebBashir5
 
Tajuk: SV388: Platform Unggul Taruhan Sabung Ayam Online di Indonesia
Tajuk: SV388: Platform Unggul Taruhan Sabung Ayam Online di IndonesiaTajuk: SV388: Platform Unggul Taruhan Sabung Ayam Online di Indonesia
Tajuk: SV388: Platform Unggul Taruhan Sabung Ayam Online di IndonesiaHaseebBashir5
 
Perkembangan Perbankan di Indonesia Perkembangan Perbankan di Indonesia
Perkembangan Perbankan di Indonesia Perkembangan Perbankan di IndonesiaPerkembangan Perbankan di Indonesia Perkembangan Perbankan di Indonesia
Perkembangan Perbankan di Indonesia Perkembangan Perbankan di Indonesialangkahgontay88
 
Manajemen_Risiko_PT_Murni_Sadar_Tbk.pdf man
Manajemen_Risiko_PT_Murni_Sadar_Tbk.pdf manManajemen_Risiko_PT_Murni_Sadar_Tbk.pdf man
Manajemen_Risiko_PT_Murni_Sadar_Tbk.pdf manrasyidakhdaniyal10
 
MODUL PEGAJARAN ASURANSI BELUM KOMPLIT 1
MODUL PEGAJARAN ASURANSI BELUM KOMPLIT 1MODUL PEGAJARAN ASURANSI BELUM KOMPLIT 1
MODUL PEGAJARAN ASURANSI BELUM KOMPLIT 1alvinjasindo
 
PREMIUM!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Bahan Pintu Aluminium Kamar Mandi di ...
PREMIUM!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Bahan Pintu Aluminium Kamar Mandi di ...PREMIUM!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Bahan Pintu Aluminium Kamar Mandi di ...
PREMIUM!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Bahan Pintu Aluminium Kamar Mandi di ...FORTRESS
 

Recently uploaded (20)

LAPORAN PKP yang telah jadi dan dapat dijadikan contoh
LAPORAN PKP yang telah jadi dan dapat dijadikan contohLAPORAN PKP yang telah jadi dan dapat dijadikan contoh
LAPORAN PKP yang telah jadi dan dapat dijadikan contoh
 
Judul: Mengenal Lebih Jauh Tentang Jamintoto: Platform Perjudian Online yang ...
Judul: Mengenal Lebih Jauh Tentang Jamintoto: Platform Perjudian Online yang ...Judul: Mengenal Lebih Jauh Tentang Jamintoto: Platform Perjudian Online yang ...
Judul: Mengenal Lebih Jauh Tentang Jamintoto: Platform Perjudian Online yang ...
 
PPT - PSAK 109 TENTANG INSTRUMEN KEUANGAN
PPT - PSAK 109 TENTANG INSTRUMEN KEUANGANPPT - PSAK 109 TENTANG INSTRUMEN KEUANGAN
PPT - PSAK 109 TENTANG INSTRUMEN KEUANGAN
 
Memaksimalkan Waktu untuk Mendapatkan Kampus Impian melalui SBMPTN (1).pptx
Memaksimalkan Waktu untuk Mendapatkan Kampus Impian melalui SBMPTN (1).pptxMemaksimalkan Waktu untuk Mendapatkan Kampus Impian melalui SBMPTN (1).pptx
Memaksimalkan Waktu untuk Mendapatkan Kampus Impian melalui SBMPTN (1).pptx
 
04 AKMEN new.pdf........................
04 AKMEN new.pdf........................04 AKMEN new.pdf........................
04 AKMEN new.pdf........................
 
Time Value of Money Mata Kuliah Ekonomi 2
Time Value of Money Mata Kuliah Ekonomi 2Time Value of Money Mata Kuliah Ekonomi 2
Time Value of Money Mata Kuliah Ekonomi 2
 
2. PRINSIP KEUANGAN HIJAU- PELATIHAN GREEN FINANCE.pptx
2. PRINSIP KEUANGAN HIJAU- PELATIHAN GREEN FINANCE.pptx2. PRINSIP KEUANGAN HIJAU- PELATIHAN GREEN FINANCE.pptx
2. PRINSIP KEUANGAN HIJAU- PELATIHAN GREEN FINANCE.pptx
 
ESTETIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Bahan Pintu Aluminium Coklat di Denpa...
ESTETIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Bahan Pintu Aluminium Coklat di Denpa...ESTETIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Bahan Pintu Aluminium Coklat di Denpa...
ESTETIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Bahan Pintu Aluminium Coklat di Denpa...
 
tugas kelompok Analisis bisnis aplikasi bukalapak
tugas kelompok Analisis bisnis aplikasi bukalapaktugas kelompok Analisis bisnis aplikasi bukalapak
tugas kelompok Analisis bisnis aplikasi bukalapak
 
UNIKBET : Bandar Slot Pragmatic Play Bisa Deposit Ovo 24 Jam Online Banyak Bonus
UNIKBET : Bandar Slot Pragmatic Play Bisa Deposit Ovo 24 Jam Online Banyak BonusUNIKBET : Bandar Slot Pragmatic Play Bisa Deposit Ovo 24 Jam Online Banyak Bonus
UNIKBET : Bandar Slot Pragmatic Play Bisa Deposit Ovo 24 Jam Online Banyak Bonus
 
Bab 11 Liabilitas Jangka Pendek dan Penggajian.pptx
Bab 11 Liabilitas Jangka Pendek dan   Penggajian.pptxBab 11 Liabilitas Jangka Pendek dan   Penggajian.pptx
Bab 11 Liabilitas Jangka Pendek dan Penggajian.pptx
 
UNGGUL!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Bahan Pintu Aluminium Putih di Pangkal...
UNGGUL!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Bahan Pintu Aluminium Putih di Pangkal...UNGGUL!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Bahan Pintu Aluminium Putih di Pangkal...
UNGGUL!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Bahan Pintu Aluminium Putih di Pangkal...
 
Perspektif Psikologi dalam Perubahan Organisasi
Perspektif Psikologi dalam Perubahan OrganisasiPerspektif Psikologi dalam Perubahan Organisasi
Perspektif Psikologi dalam Perubahan Organisasi
 
KUAT!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Harga Pintu Besi Plat Polos di Serang .pptx
KUAT!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Harga Pintu Besi Plat Polos di Serang .pptxKUAT!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Harga Pintu Besi Plat Polos di Serang .pptx
KUAT!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Harga Pintu Besi Plat Polos di Serang .pptx
 
Tentang Gerhanatoto: Situs Judi Online yang Menarik Perhatian
Tentang Gerhanatoto: Situs Judi Online yang Menarik PerhatianTentang Gerhanatoto: Situs Judi Online yang Menarik Perhatian
Tentang Gerhanatoto: Situs Judi Online yang Menarik Perhatian
 
Tajuk: SV388: Platform Unggul Taruhan Sabung Ayam Online di Indonesia
Tajuk: SV388: Platform Unggul Taruhan Sabung Ayam Online di IndonesiaTajuk: SV388: Platform Unggul Taruhan Sabung Ayam Online di Indonesia
Tajuk: SV388: Platform Unggul Taruhan Sabung Ayam Online di Indonesia
 
Perkembangan Perbankan di Indonesia Perkembangan Perbankan di Indonesia
Perkembangan Perbankan di Indonesia Perkembangan Perbankan di IndonesiaPerkembangan Perbankan di Indonesia Perkembangan Perbankan di Indonesia
Perkembangan Perbankan di Indonesia Perkembangan Perbankan di Indonesia
 
Manajemen_Risiko_PT_Murni_Sadar_Tbk.pdf man
Manajemen_Risiko_PT_Murni_Sadar_Tbk.pdf manManajemen_Risiko_PT_Murni_Sadar_Tbk.pdf man
Manajemen_Risiko_PT_Murni_Sadar_Tbk.pdf man
 
MODUL PEGAJARAN ASURANSI BELUM KOMPLIT 1
MODUL PEGAJARAN ASURANSI BELUM KOMPLIT 1MODUL PEGAJARAN ASURANSI BELUM KOMPLIT 1
MODUL PEGAJARAN ASURANSI BELUM KOMPLIT 1
 
PREMIUM!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Bahan Pintu Aluminium Kamar Mandi di ...
PREMIUM!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Bahan Pintu Aluminium Kamar Mandi di ...PREMIUM!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Bahan Pintu Aluminium Kamar Mandi di ...
PREMIUM!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Bahan Pintu Aluminium Kamar Mandi di ...
 

Visi misi kemenpu

  • 1. 1.1. Tingginya alih fungsi lahan di kawasan-kawasan hutan dan pertanian yang berubah menjadi daerah terbangun, baik berupa kawasan industri maupun permukiman; 1.2. Meningkatnya frekuensi dan intensitas bencana banjir, tsunami, gempa bumi , longsor dan kekeringan, yang diperburuk dengan adanya dampak perubahan iklim berupa kenaikan muka air laut dan siklus hidrologi yang ekstrim 1.3. Perlunya mendorong terwujudnya ketahanan dan kedaulatan pangan akibat pertumbuhan penduduk dan untuk menjamin peningkatan kesejahteraan masyarakat 1.4. Masih tingginya ketimpangan antar wilayah di bagian barat dan timur Indonesia serta masih banyaknya jumlah kawasan tertinggal di pulau Sumatra, Jawa, Kalimantan, dan Sulawesi akibat belum meratanya infrastruktur 1.5. Makin meningkatnya urbanisasi dan jumlah penduduk perkotaan yang belum diimbangi dengan kualitas infrastruktur permukiman dan infrastruktur perkotaan yang memadai yang ditandai dengan masih banyaknya kawasan kumuh perkotaan kemacetan lalulintas dan tingginya PKL dan sektor informal 1.6. Berkurangnya luas kawasan hutan dan menurunnya proporsi RTH perkotaan di 1.7. Perlunya upaya peningkatan efektifitas implementasi rencana tata ruang dalam 1.8. Dukungan penataan ruang dalam rangka pengembangan kawasan perbatasan 1.9. Dukungan penataan ruang terhadap percepatan pembangunan di Papua, Papua Selain tuntutan pencapaian target MDGs untuk memberikan akses air minum aman bagi minimal 68% masyarakat Indonesia pada tahun 2015, juga menyusul ketertinggalan dari negara-negara lain (Malaysia, misalnya), pengembangan infrastruktur air minum harus lebih intensif dilakukan oleh Direktorat Jenderal Cipta Karya. Dalam kaitannya dengan hal tersebut, ini merupakan tantangan tersendiri untuk Direktorat Jenderal SDA untuk dapat mendukung penyediaan air 1 ISU STRATEGIS 1. Isu Strategis Penyelenggaraan Penataan Ruang daerah aliran sungai yang kritis; proses pembangunan; dan daerah tertinggal; dan Barat dan NTT. 2. Isu Strategis Pengelolaan Sumber Daya Air 2.1. Pencapaian Target MDGs• Visi dan Misi 2015 - 2020
  • 2. baku bagi penyediaan air minum tersebut sebelum tahun 2015, melalui pembangunan ataupun rehabilitasi sarana dan prasarana penyedia air baku. Berdasarkan data World Bank (2003), kapasitas tampung per kapita di Indonesia masih jauh dibandingkan dengan negara-negara lain di dunia. Indonesia (52,31 m3/kapita) hanya lebih tinggi sedikit dibandingkan Ethiopia (38 m3/kapita). Thailand, sebagai negara tetangga di Asia Tenggara, sudah memiliki kapasitas tampung per kapita yang jauh lebih tinggi (1.277 m3/kapita). Semakin meningkatnya jumlah penduduk mengindikasikan semakin meningkatnya kebutuhan akan air. Untuk itu, perlu dilakukan upaya peningkatan dan percepatan pembangunan waduk-waduk. Namun hal ini juga terkendala oleh proses pelaksanaan pembangunan yang membutuhkan waktu cukup lama, ketersediaan lahan, dan kesiapan desain. Pada tahun 2010-2012, realisasi penyelesaian waduk masih terlihat sangat kecil sehingga perlunya percepatan pembangunan waduk. Thailand, sebagai negara tetangga di Asia Tenggara, sudah memiliki kapasitas tampung per kapita yang jauh lebih tinggi (1.277 m3/kapita). Semakin meningkatnya jumlah penduduk mengindikasikan semakin meningkatnya kebutuhan akan air. Untuk itu, perlu dilakukan upaya peningkatan dan percepatan pembangunan waduk-waduk. Namun hal ini juga terkendala oleh proses pelaksanaan pembangunan yang membutuhkan waktu cukup lama, ketersediaan lahan, dan kesiapan desain. Saat ini, Indonesia memiliki 284 bendungan besar dengan total tampungan sebesar 12,4 miliar meter kubik (±50 m3/kapita). Kementerian PU bertanggung jawab mengelola 257 bendungan dengan total tampungan sebesar 6,1 miliar meter kubik Direktorat Jenderal Sumber Daya Air disamping harus lebih memfokuskan rehabilitasi jaringan,juga melaksanakan pembangunan jaringan baru. Perbaikan jaringan irigasi tersier lahan sawah sejak 2010-2012 baru terealisasi 808.968 hektare atau 21,3% dari total jaringan irigasi yang rusak 3,8 juta ha sesuai dengan hasil audit pada 2010. Berdasarkan hasil audit pada 2010, kondisi jaringan irigasi yang rusak mencapai 52% atau 3,8 juta ha dari total luas lahan irigasi 7,3 juta ha. Kondisi kerusakan jaringan irigasi itu dikategorikan dalam kerusakan berat 10%, rusak sedang 26%, dan rusak ringan 16%. 2 2.2. Kapasitas Tampung 2.3. Ketahanan Pangan Visi dan Misi 2015 - 2020
  • 3. 3.1. Penguatan Konektivitas Nasional, pembangunan jalan lintas sebagai urat nadi transportasi merupakan hal yang harus dilaksanakan dalam jangka panjang. Melalui mengintegrasikan jaringan jalan di lintas utama 4 (empat) pulau besar, yaitu Lintas Timur Sumatera, Lintas Pantai Utara Jawa, Lintas Selatan Kalimantan dan Lintas Barat Sulawesi saat ini masih belum memadai dalam mendukung domestic connectivity, pertumbuhan ekonomi regional dan nasional dan 11 (sebelas) ruas strategis di Papua masih sangat kurang dalam mendukung pengembangan potensi wilayah; 3.2. Mempertahankan Kecepatan moda transportasi masih banyaknya titik kemacetan lalu-lintas pada jaringan jalan di perkotaan terutama di 8 (delapan) kota metropolitan (Medan, Palembang, Jakarta, Bandung, Semarang, Surabaya, Denpasar dan Makassar) dan kota-kota non-metropolitan. Demikian pula jalan akses yang menghubungkan pusat-pusat kegiatan nasional, seperti kawasan industri, pelabuhan laut (outlet) dan pelabuhan udara yang masih mengalami kemacetan. Selain itu masih banyak jalan yang kondisinya substandar tidak sesuai dengan peraturan perundangan jalan yang berlaku; 3.3. Keselamatan jalan/safety, tingginya angka kecelakaan merupakan salah satu isu kebijakan yang cukup strategis dalam penyelenggaraan jalan. Pada saat ini diperkirakan tidak kurang dari 36.000 fatalitas terjadi setiap tahun akibat kecelakaan lalu-lintas yang mana merupakan jumlah yang cukup tinggi disamping menggambarkan kematian yang sia-sia. Disadari bahwa hal ini terkait erat dengan kualitas prasarana jalan disamping berbagai faktor lain seperti perilaku berkendara yang buruk, kurangnya rambu-rambu lalu lintas, faktor cuaca dan lainnya. Keselamatan jalan tidak hanya merupakan tanggung jawab dari Ditjen. Bina Marga, tetapi juga Kementerian Perhubungan, Kepolisian dan Pemerintah Daerah; 3.4. Pembangunan Jalan Tol masih terkendala permasalahan lahan, kesiapan permodalan dan kondisi jalan tol dengan kategori tidak layak secara finansial masih terhambat pelaksanaannya sehingga memerlukan peran serta aktif badan usaha milik negara (BUMN). Selain itu Jaringan jalan tol Trans Jawa (koridor Jakarta–Surabaya) dan jalan tol Trans Sumatera (koridor Lampung-Medan) yang masih belum tersambung dalam mendukung peningkatan pertumbuhan ekonomi; 3.5. Pembangunan Jembatan saat ini sudah berjalan sesuai dengan rencana dan hasilnya sebagian besar sudah baik, namun kondisi jembatan yang ada/sudah terbangun belum mendapatkan perhatian khusus ini menyebabkan banyak jembatan mengalami penurunan umur rencana, untuk itu perlu perhatian khusus 3 3. Isu Strategis Penyelenggaraan Jalan dan Jembatan Visi dan Misi 2015 - 2020
  • 4. dalam pemeliharaan secara rutin dan berkala yang lebih serius, sehingga kondisinya dapat terjaga dan dapat beroperasi secara optimal, disisi lain kondisi jembatan nasional yang ada saat ini usianya sudah diatas 50 tahun; 3.6. Keterlambatan pembangunan jalan tol karena hambatan penyediaan tanah dan keterbatasan pendanaan yang memerlukan peran serta aktif badan usaha milik negara (BUMN) khususnya untuk jalan tol yang layak secara ekonomi tetapi tidak layak secara finansial; 3.7. Kerusakan jalan akibat pembebanan berlebih (overloading) masih terjadi 3.8. Jaringan jalan di lintas utama 4 (empat) pulau besar, yaitu Lintas Timur Sumatera, Lintas Pantai Utara Jawa, Lintas Selatan Kalimantan dan Lintas Barat Sulawesi masih belum memadai dalam mendukung domestic connectivity, pertumbuhan ekonomi regional dan nasional dan 11(sebelas) ruas strategis di Papua masih sangat kurang dalam mendukung pengembangan potensi wilayah;PenyelenggaraanDanaPreservasi Jalan melalui pembentukan Kelembagaan & Struktur Pendanaan dalam rangka menerapkan performance based contract (PBC); 3.9. Walaupun pembangunan jalan baru kinerjanya melebihi dari target Renstra, tetapi masih diperlukan pembangunan jalan baru karena adanya kebijakan khusus serta kebutuhan daerah akan pembangunan/peningkatan struktur jalan daerah; 3.10. Rendahnya aksesibilitas di daerah terisolasi dan terpencil, kawasan perbatasan dan di pulau-pulau terdepan/terluar karena belum optimalnya integrasi jaringan jalan dengan moda transportasi lainnya; dan 3.11. Belum optimalnya Dana Alokasi Khusus (DAK) dalam rangka mendukung kinerja pelayanan jalan daerah terkait dengan penguatan konektivitas antara jalan nasional dan daerah.  Arus urbanisasi perkotaan mengalami peningkatan yang amat tajam;  Saat ini penduduk perkotaan mencapai 50% dari total penduduk nasional;  Diperkirakan pada tahun 2025 sebesar 68,3% penduduk Indonesia akan  Angka kemiskinan penduduk perkotaan mengalami kenaikan relatif tinggi 4 terutama pada lintas Pantura Jawa dan lintas Timur Sumatera; 4. Isu Strategis Pembinaan dan Pengembangan Infrastruktur Permukiman 4.1. Proporsi penduduk perkotaan yang bertambah mendiami kawasan perkotaan. 4.2. Angka kemiskinan perkotaan yang masih tinggi akibat krisis finansial lokal dan global; Visi dan Misi 2015 - 2020
  • 5.  Saat ini sekitar 18% atau 21,25 juta jiwa penduduk Indonesia tinggal di kawasan kumuh yang terletak di kawasan perkotaan dengan luas mencapai sekitar 54.000 hektar.  Kota-kota besar dan menengah yang berjumlah 37 kota atau 9% dari total jumlah daerah otonom mempunyai sumbangan 40% dari total Produk Domestik Bruto (PDB) nasional;  Sementara kota-kota besar saja yang hanya berjumlah 14 kota atau hanya 3,4% dari total jumlah daerah otonom mampu menyumbang 30% dari total PDB nasional.  Persebaran kota di Indonesia saat ini lebih banyak terpusat di Pulau Jawa;  di satu sisi, desentralisasi berhasil membawa pemerintah daerah dalam nuansa kompetisi yang kondusif untuk mendorong pembangunan perkotaan di masing-masing daerah;  di sisi lain, pembangunan yang ekspansif dan tidak terencana justru akan membahayakan daya dukung kota, terutama di kota-kota besar dan metropolitan.  Meningkat dan tidak terkendalinya penggunaan ruang dan sumber daya alam  di era globalisasi saat ini, kota-kota di Indonesia tidak hanya harus bersaing  Bentuk persaingan pun bergeser dari − comparative advantages menuju era  Meningkatnya temperatur rata-rata bumi dan meningkatnya permukaan air  Posisi Indonesia yang berada di kawasan − ring of fire memerlukan  Penduduk dan kekayaan bangsa merupakan potensi modal sosial;  Jika aspek modal sosial tidak diperhitungkan, maka investasi yang dilakukan 5 4.3. Kota sebagaiengine of growth 4.4. Desentralisasi 4.5. Kerusakan lingkungan hidup di permukaan, di bawah dan di atas tanah kawasan perkotaan. 4.6. Daya saing kota dan demokratisasi dengan kota-kota di dalam negeri semata; competitive advantages. 4.7. Perubahan iklim dan bencana alam laut − menimbulkan bahaya banjir; perencanaan permukiman yang terarah dan berkelanjutan. 4.8. Modal sosial tidak mendorong peningkatan kesejahteraan Visi dan Misi 2015 - 2020
  • 6.  Pengarusutamaan Gender adalah strategi yang dibangun untuk mengintegrasikan gender menjadi satu dimensi integral dari perencanaan, penyusunan, pelaksanaan, pemantauan dan evaluasi atas kebijakan dan program pembangunan nasional.  Walaupun indikator output air minum diprediksi dapat tercapai, namun ditinjau dari pencapaian indikator kinerja utama yaitu akses aman secara nasional (Target MDGs 2015 Proporsi penduduk terhadap air minum layak) sebesar 68,87 %, masih terdapat gap sebesar 7,04% mengingat sampai dengan akhir tahun 2013 cakupan pelayanan akses air minum aman nasional baru mencapai 61,83%. Namun bila dibandingkan dengan Malaysia (95%-98%), gap lebih signifikan lagi.  Hal ini terjadi karena dana pembangunan sistem pengembangan SPAM oleh Pemerintah hanya sebagai stimulan di bagian hulu, sementara bagian hilir dari SPAM harus dikembangkan dengan dana pemerintah daerah, PDAM, atau masyarakat.  Hingga 2014, sudah ada 164 PDAM yang sehat dari 383 PDAM di seluruh 5.1. Perlunya meningkatkan kompetensi SDM konstruksi Indonesia dalam skala nasional maupun skala internasional. Kementerian Pekerjaan Umum perlu melakukan pelatihan berbasis kompetensi yang mengacu pada standar kompetensi internasional bagi lulusan perguruan tinggi yang akan bekerja di sektor konstruksi sehingga lulusannya memiliki kompetensi berstandar internasional, apalagi dalam rangka menghadapi Masyarakat Ekonomi Asean; 5.2. Mendesaknya upaya peningkatan kapasitas Sumber Daya Manusia (SDM) jasa konstruksi menuju tenaga ahli dan tenaga terampil bidang konstruksi yang berdaya saing tinggi sesuai SKKNI; 5.3. Perlunya upaya peningkatan kualitas prasarana dan sarana pelatihan yang mengacu pada kebutuhan pelatihanberbasiskompetensi (kondisi prasarana dan sarana pelatihan saat ini jauh tertinggal dibandingkan beberapa negara tetangga); 5.4. Perlunya upaya peningkatan kualitas lembaga pelatihan dan lembaga uji/sertifikasi dalam proses pelatihan dan sertifikasi dengan pendampingan instruktur dan asesor yang berkualitas; 6 4.9. Pengarusutamaan Gender 4.10. Pemenuhan kebutuhan air minum dalam medukung MDGs• Indonesia. Menjadi tantangan untuk meningkatkan jumlah PDAM sehat. 5. Isu Strategis Pembinaan Konstruksi Visi dan Misi 2015 - 2020
  • 7. 5.5. Meningkatnya kebutuhan penerapan konsep sustainable/green construction yang merupakan proses konstruksi yang menggunakan metode/konsep serta bahan bangunan yang tepat, efisien dan ramah lingkungan di bidang pembangunan konstruksi dalam rangka merespon pemanasan global; 5.6. Lemahnya akses permodalan Badan Usaha Jasa Konstruksi dan belum adanya lembaga pertanggungan untuk memberikan prioritas, pelayanan, kemudahan dan akses dalam memperoleh jaminan pertanggungan risiko; 5.7. Masih berlangsungnya praktik-praktik kolusi, korupsi dan nepotisme (KKN) dalam industri konstruksi nasional dan perilaku bisnis jasa konstruksi masih menjadi sorotan publik sampai saat ini. Kondisi ini telah membuat persaingan di industri konstruksi belum sepenuhnya ber-dasarkan kompetensi dan profesionalisme, tetapi lebih berdasarkan pada kemampuan negosiasi atau lobby, sehingga menyebabkan kualitas konstruksi tidak sesuai dengan yang diharapkan; 5.8. Pasar jasa konstruksi nasional masih terdistorsi akibat ketidakseimbangan antara supplydan demand. Oleh karena itu perlu upaya pembinaan perusahaan jasa konstruksi melalui penerapan kualifikasi/klasifikasi persyaratan kemampuan dalam pendirian badan usaha jasa konstruksi; 5.9. Mendesaknya upaya peningkatan kapasitas dan daya saing penyedia jasa konstruksi, baik di pasar domestik, maupun di pasar internasional dalam merespon liberalisasi perdagangan jasa konstruksi; 5.10. Belum mantapnya implementasi otonomi daerah dengan belum diterapkannya kebijakan penanaman modal langsung ke daerah sebagai instrumen desentralisasi dalam mendorong perdagangan jasa konstruksi nasional; 5.11. Masih adanya bias gender dalam proses pelaksanaan kegiatan sub bidang jasa 5.12. Belum tersosialisasinya inovasi-inovasi pola pembiayaan investasi infrastruktur, 5.13. Perlunya upaya mempertajam kebijakan dukungan Pemerintah dalam kerangka Public Private Partnership (PPP) agar kebijakan yang ada dapat berjalan efektif; dan 5.14. Perlunya mendorong dan memfasilitasi pemanfaatan sumber-sumber pendanaan 6.1. Mengurangi kebocoran, meningkatkan kualitas infrastruktur dan mengayomi 7 konstruksi, baik dari segiakses, kontrol, partisipasi, maupun manfaatnya; khususnya infrastrukturpekerjaan umum; investasi infrastrukturyang tersedia. 6. Isu strategis Pengawasan dan Peningkatan Akuntabilitas Aparatur pelaksana yang telahbekerja dengan baik dan benar; Visi dan Misi 2015 - 2020
  • 8. 6.2. Peningkatan kualitas hasil pembangunan sarana dan prasarana bidang pekerjaan umum danpermukiman agar sesuai dengan norma, standar, prosedur, dan kriteria yang telah ditetapkan; 6.3. Penerapan prinsip-prinsip tata kelola pemerintahan yang baik dalam penyelenggaraan pembangunan sarana dan prasarana infrasruktur bidang pekerjaan umum dan permukiman pada masing-masing unit kerja di lingkungan Kementerian Pekerjaan Umum; dan 7.1. Isu Strategis Aspek Manajemen 7.1.1. Diperlukan suatu sistem perencanaan dan pemograman berkelanjutan 7.1.2. Peningkatan kualitas SDM aparatur sebagai public servant yang berpengaruh terhadap kualitas institusi melalui penempatan pegawai berbasis kinerja yang didukung dengan implementasi pemberian reward and punishment sebagai bentuk upaya pembentukan sistem birokrasi yang transparan dan akuntabel; 7.1.3. Pencapaian opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP); 7.1.4. Kecepatan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang disertai perubahan lingkungan strategis (seperti tuntutan pengarusutamaan gender, pembangunan berkelanjutan, pemanasan global dan perubahan iklim) membawa kompleksitas permasalahan dalam bidang pekerjaan umum dan penataan ruang, sehingga diperlukan kecepatan antisipasi, kemampuan respon serta kompetensi yang memadai dari SDM aparatur; 7.1.5. Diperlukan ketersediaan informasi yang cepat dan akurat melalui penerapan dan penggunaan tata naskah dinas elektronik (TNDE) dan sistem kearsipan elektronik (SKE) sesuai dengan tuntutan reformasi birokrasi serta perlunya peningkatan penatausahaan dan pengamanan fisik aset Sekretariat Jenderal; 7.1.6. Masih terdapat peraturan perundang-undangan di Lingkungan Kementerian 7.1.7. Tata kelola infrastruktur jaringan komunikasi data dan informasi serta tata kelola sistem sistem informasiperlu diatur dalam bentuk kebijakan/regulasi (Kepmen, Permen dan lainnya); 7.1.8. Diperlukan upaya untuk melakukan inventarisasi, pencatatan dan pelaporan 8 6.4. Peningkatan sistem Pengendalian Internal di masing-masing unit kerja. 7. Isu strategis Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya dengan memperhatikan isu-isu strategis nasional seperti global warming; PU yang belum disesuaikandengan tugas dan fungsi; BMN secara akurat, sertapengamanan dan pengelolaannya secara tertib; Visi dan Misi 2015 - 2020
  • 9. 7.1.9. Diperlukan sinkronisasi dan koordinasi antar Satminkal yang lebih baik dalam penyampaian informasi kepada masyarakat untuk meningkatkan citra positif Kementerian PU; dan 7.1.10. Diperlukan penguatan peran fasiltasi dan koordinasi dalam tugas perencanaan Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP), pengembangan investasi dan kebijakan khusus serta optimalisasi produk-produk 9 Visi dan Misi 2015 - 2020 kajian untuk pimpinan Kementerian yang sifatnya early warning/pemecahan masalah yang mendesak. 7.2. Isu strategis aspek kelembagaan dan SDM 7.2.1. Peningkatan fleksibilitas penyelenggaraan ke-PU-an dengan kapasitas inovasi dan kreativitas yangmasih terbatas; 7.2.2. Perlunya perhatian pada aspek pemanfaatan dan pengembangan aset dalam kegiatan pengelolaan infrastruktur, selain pada aspek pembangunan; dan 7.2.3. Koordinasi dan kerjasama antara Pemerintah Pusat dengan Pemerintah Daerah ke depan akan semakin penting dalam menentukan keberlangsungan pengelolaan infrastruktur dan pemenuhan kebutuhan masyarakat akan infrastruktur di daerah.
  • 10. Visi Jokowi-JK “TERWUJUDNYA INDONESIA YANG BERDAULAT, MANDIRI, DAN BERKEPRIBADIAN BERLANDASKAN GOTONG ROYONG” dapat diuraikan melalui Visi Kementerian Pekerjaan Umum yaitu “Tersedianya Prasarana Sarana Dasar ke -PU-an Yang menunjang Kedaulatan, Kemandirian, dan Kepribadian Untuk Mencapai Yang dimaksud dengan PSD-PU adalah Prasarana dan Sarana Dasar PU Bidang Sumber Daya Air, Bina Marga, Cipta Karya, dan Tata Ruang. Upaya untuk mewujudkan Visi “TERWUJUDNYA INDONESIA YANG BERDAULAT, MANDIRI, DAN BERKEPRIBADIAN BERLANDASKAN GOTONG ROYONG” itu akan ditempuh melalui MISI sebagai berikut: 1. Mewujudkan keamanan nasional yang mampu menjaga kedaulatan wilayah, menopang kemandirian ekonomi dengan mengamankan sumberdaya maritim, dan mencerminkan kepribadian Indonesia sebagai negara kepulauan. 2. Mewujudkan masyarakat maju, berkeseimbangan dan demokratis berlandaskan 3. Mewujudkan politik luar negeri bebas-aktif dan memperkuat jati diri sebagai negara 4. Mewujudkan kualitas hidup manusia Indonesia yang tinggi, maju dan sejahtera. 5. Mewujudkan bangsa yang berdaya-saing. 6. Mewujudkan Indonesia menjadi negara maritim yang mandiri, maju, kuat, dan Dengan mengacu pada Misi tersebut maka disusunlah Misi Kemterian Pekerjaan Umum sebagai berikut: 1. Mewujudkan penataan ruang yang mampu menunjang terjaganya kedaulatan 2. Menyelenggarakan pengelolaan SDA yang mampu mendukung kedaulatan pangan, 3. Meningkatkan aksesibilitas dan mobilitas dalam rangka mendukung pemerataan pembangunan dan hasil-hasil pembangunan, pertumbuhan ekonomi, serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat dengan penyediaan jaringan jalan yang andal, terpadu dan berkelanjutan. 10 VISI DAN MISI Masyarakat Sejahtera 2019”. Negara hukum. maritim. berbasiskan kepentingan nasional 7. Mewujudkan masyarakat yang berkepribadian dalam kebudayaan. wilayah, kemandirian ekonomi, serta terwujudnya pembangunan berkelanjutan. keberlanjutan pemanfaatan SDA, serta mengurangi resiko daya rusak air. Visi dan Misi 2015 - 2020
  • 11. 4. Meningkatkan kualitas lingkungan permukiman yang sehat, layak huni dan produktif melalui pembinaan dan fasilitasi pengembangan infrastruktur permukiman yang terpadu, andal dan berkelanjutan. 5. Menyelenggarakan industri konstruksi yang kompetitif dengan menjamin adanya keterpaduan pengelolaan sektor konstruksi, proses penyelenggaraan konstruksi yang baik dan menjadikan pelaku sektor konstruksi tumbuh dan berkembang. 6. Mengembangkan partisipasi masyarakat perdesaan dalam sektor jasa konstruksi 7. Menyelenggarakan dukungan manajemen fungsional dan sumber daya yang akuntabel dan kompeten, terintegrasi serta inovatif dengan menerapkan prinsip-prinsip 8. Meminimalkan penyimpangan dan praktik-praktik KKN di lingkungan Kementerian PU 11 melalui program-program pemberdayaan. good governance. dengan meningkatkan kualitas pemeriksaan dan pengawasan profesional. Visi dan Misi 2015 - 2020
  • 12. Misi sebagaimana tersebut pada halaman terdahulu akan diselenggarakan dalam program dan kegiatan 2015 – 2020 berikut ini: 1. Konsolidasi kebijakan penanganan dan pemanfaatan tanah untuk kepentingan umum 2. Konsolidasi struktural dan peningkatan kapasitas kementerian/lembaga terkait 3. Inventarisasi lahan dan pengendalian pemanfaatan ruang; 4. Kajian Pembangunan Pusat Pemerintahan RI; 5. Program legislasi perencanaan pembangunan berbasis ruang; 6. Promosi compact city sebagai salah satu pendekatan perencanaan kota yang 7. Promosi green city sebagai upaya penciptaan kota-kota yang layak huni dan 8. Pembangunan waduk-waduk baru untuk menunjang konservasi dan ketersediaan air 9. Pengelolaan dan konservasi mata air/sungai/danau; 10. Pemanfaatan Lahan Gambut; 11. Fasilitasi Penanggulangan dan Pencegahan Banjir di DKI Jakarta dan kawasan di sekitarnya, serta kawasan lain di P. Jawa, P. Sumatera, P. Kalimantan, P. Sulawesi (terutama Sulawesi Selatan), sebagian Timor dan Papua. 12. Pelaksanaan pembangunan prasarana pengendalian banjir dan pengembangan 13. Pembangunan/rehabilitasi/OP prasarana sumber daya air untuk melayani daerah 14. Pemberdayaan Perkumpulan Petani Pemakai Air (P3A) sesuai amanat UU No. 15. Preservasi pada ruas jalan nasional baik lintas maupun non-lintas, sehingga 98% 16. Peningkatan fasilitasi penyelenggaraan jalan daerah menuju kondisi mantap 80%, peningkatan dukungan penyelenggaraan jalan nasional, peningkatan penggunaan jalan pada ruas jalan nasional menjadi 91,55 milyar kendaraan kilometer/tahun, pelaksanaan peningkatan struktur/pelebaran jalan sepanjang 20.638 km dan pembangunan jalan baru sepanjang 3.714 km; 17. Pengurangan jumlah lokasi rawan kecelakaan terkait kondisi jalan; 18. Penyelenggaraan pembangunan jalan bebas hambatan yang secara 19. Fasilitasi pembangunan dan preservasi jalan nasional menuju kawasan perbatasan (Kalimantan, Timor dan Papua) serta memfasilitasi pembangunan jalan daerah untukmemberi akses transportasi di daerah tertinggal terdepan, terluar dan pasca-konflik; 20. Preservasi jaringan jalan tol sepanjang 1.710 km dilaksanakan melalui dana APBN 21. Pembangunan Jalan Tol untuk ruas-ruas: JORR 2 (Jalan Tol Bandara Soekarno Hatta-Kunciran, Jalan Tol Kunciran-Serpong, Jalan Tol Serpong-Cinere), Jalan Tol Cimanggis-Cibitung, Jalan Tol Cibitung-Cilincing, Jalan Tol Dalam Kota Bandung 12 RENCANA PROGRAM secara menyeluruh di bawah satu atap dan pengelolaan ruang terpadu; pemanfaatan tanah dan penataan ruang bagi kepentingan rakyat banyak; berkelanjutan; berkelanjutan; baku; terpadu aliran sungai-sungai lintas provinsi; sentra produksipertanian; 7/2004 dan PP No. 20/2006 jaringan jalan nasional dalam kondisi mantap; finansial/komersial masih marginal; dan dan Swasta; Visi dan Misi 2015 - 2020
  • 13. (Bandung Intra Urban Toll Road (BI-UTR)), Jalan Tol Cileunyi-Tasikmalaya, Jalan Tol Sukabumi-Ciranjang, Jalan Tol Ciranjang-Padalarang, Jalan Tol Pejagan-Pemalang, Jalan Tol Pemalang-Batang, Jalan Tol Batang-Semarang, Jalan Tol Manado-Bitung, Jalan Tol Bawen-Yogyakarta, Jalan Tol Pekanbaru-Dumai, Jalan Tol Samarinda- Balikpapan, Jalan Tol Banjarmasin-Banjarbaru-Martapura,Jalan Tol Pontianak- Singkawang, Jalan Tol Ngawi-Kertosono, Jalan Tol Indralaya-Palembang, Jalan Tol Serpong-Balaraja; 22. Menggalakan pembangunan infrastruktur dan kelembagaannya berskala regional 23. Dukungan infrastruktur permukiman sebanyak 240 kawasan permukiman, MBR 24. Promosi Waste To Energy; 25. Memberikan program-program terkait mitigasi bencana untuk 15 kawasan, 8.803 desa di daerah tertinggal mendapatkan dukungan infrastruktur permukiman dan 102 kawasan perbatasan dan pulaukecil mendapatkan dukungan infrastruktur permukiman; 26. Program pembangunan infrastruktur perdesaan di 8.803 desa tertinggal, program penanggulangan kemiskinan perkotaan di 9956 kelurahan/desa, program air minum (4.650 desa) dan sanitasi masyarakat (220 kawasan) dan program pengembangan infrastruktur sosial ekonomi wilayah di 185 kawasan; 27. Fasilitasi terhadap PDAM untuk meningkatkan PDAM sehat dari 164 (2004) dari 383 28. Peningkatan kapasitas produksi Sistem Penyediaan Air Minum di 32 provinsi dengan total peningkatan 20.000 liter/detik, dengan menekan idle capacity yang sekarang mencapai 39.710 liter/detik air minum atau 23,53%; 13 (SPAM Regional, IPAL Regional, TPA Regional); 26.700 unit hunian rusunawa dan infrastruktur pendukungnya; PDAM di seluruh Indonesia, menjadi 300 PDAM (80%) Visi dan Misi 2015 - 2020