1. Program StudiTeknikInformatika
FakultasTeknik
UniversitasKatolik De La Salle
Kairagi I Kombos
Manado 95000
Dosen : Aldy Lumi, ST
Mata Kuliah : Praktikum Jaringan Komputer
Kode MK : IF3251
TahunAjaran : 2012/2013
KontakDosen:
RuanganDosen
chrevano.aldy@gmail.com
Tugas(lingkari): a. Individual b. Kelompok
Mahasiswa:
Meidy Regina Manolang 11013025 085298088890 reginamanolang@gmail.com
TUGAS
Tugas 1 : Jaringan Komputer
2. A. PENGERTIAN JARINGAN KOMPUTER
Jaringan komputer adalah kumpulan dari komputer, perangkat komputer (baik software maupun
hardware) serta perangkat lainnya yang saling terhubung satu sama lain.
Dalam sebuah jaringan memungkinkan sebuah komputer dapat berinteraksi atau berkomunikasi dengan
komputer lainnya, dan juga memungkinkan adanya interaksi antara komputer dengan perangkat yang
ada di jaringan komputer tersebut.
B. MANFAAT PENGGUNAAN JARINGAN KOMPUTER
1. Berbagi perangkat keras
Perangkat keras seperti hard disk, printer, CD-ROM drive, dan bahkan modem dapat digunakan
oleh sejumlah komputer tanpa perlu melepas dan memasang kembali. Peranti cukup dipasang
pada sebuah komputer atau dihubungkan ke suatu peralatan khusus dan semua komputer
dapat mengaksesnya.
2. Berbagi program atau data
Program ataupun data dimungkinkan untuk disimpan pada sebuah komputer yang bertindak
sebagai server (yang melayani komputer-komputer yang akan membutuhkan data atau
program).
3. Mendukung kecepatan berkomunikas
Dengan adanya dukungan jaringan komputer, komunikasi dapat dilakukan lebih cepat. Para
pemakai komputer dapat mengirimkan surat elektronis dengan mudah dan bahkan dapat
bercakap-cakap secara langsung melalui tulisan (chatting) ataupun telekonferensi.
4. Memudahkan pengaksesan informasi
Jaringan komputer memudahkan pengaksesan informasi. Seseorang dapat bepergian kemana
saja dan tetap bisa mengakses data yang terdapat pada server ketika ia membutuhkannya.
Pertumbuhan internet salah satu implementasi jaringan terbesar di dunia. Memungkin segala
informasi yang ada di dunia ini dapat dengan mudah didapatkan. Siapapun dapat membaca
berita tentang hari ini, bahkan penawaran barang (iklan).
3. C. KLASIFIKASI JARINGAN KOMPUTER
Klasifikasi jaringan Berdasarkan jangkauannya, jaringan di bagi menjadi tiga jenis yaitu :
1. Local Area Network (LAN)
LAN adalah jaringan komputer yang mencakup area dalam satu ruang, gedung, atau beberapa
gedung yang berdekatan.
Sebagai contoh, jaringan dalam kampus yang terpadu atau di sebuah lokasi perusahaan
tergolong LAN. LAN umumnya menggunakan media transmisi berupa kabel (UTP, kabel
koaksial, ataupun serat optik). Namun, ada juga yang tidak menggunakan kabel dan disebut
sebagai Wireless LAN (WLAN). Kecepatan LAN berkisar dari 10 Mbps sampai 1 Gbps. Menurut
tipenya LAN dapat berupa client/server atau peer to peer.
a. Client / server
Client/server adalah suatu model jaringan yang memiliki client dan server. Client
adalah komputer yang meminta layanan (bisa berupa data atau perangkat seperti
printer) sedangkan server adalah komputer yang bertindak untuk melayani permintaan
client. Fungsi server sendiri sebenarnya berupa perangkat lunak yang dijalankan pada
perangkat keras yang umumnya berupa komputer. Beberapa contoh fungsi server
yaitu file server, print server, web server, dan mail server. File server menangani
berkas yang dapat diakses oleh client. Print server bertindak sebagai pengontrol
printer yang dapat digunakan oleh client. Web server menangani halaman-halaman
web yang diakses oleh browser. Mail server menangani surat elektronis.
b. Peer to peer
Peer to peer menyatakan model jaringan yang memberikan kedudukan yang sama
terhadap semua komputer. Tak ada yang bertindak sebagai server ataupun client
secara eksplisit. Oleh karena itu tidak ada media penyimpana yang bersifat global;
dalam arti dipakai oleh sejumlah komputer. Pada model seperti ini, dua komputer
dapat berhubungan secara langsung tanpa bergantung pada server. Model ini lebih
murah daripada client/server, tetapi hanya dapat berjalan efektif kalau jumlah
komputer tidak lebih dari 25 buah (wiliam dan Sawyer, 3002, hal.297).
2. Metropolitan Area Network (MAN)
MAN adalah jaringan yang mencakup area satu kota atau dengan rentang 10 – 45 km. Jaringan
yang menghubungkan beberapa bank yang terletak dalam satu kota atau kampus yang
tergolong dalam beberapa lokasi tergolong sebagai MAN. Jaringan seperti ini umumnya
menggunakan media transmisi dengan mikrogelombang atau gelombang radio. Namun, ada
juga yang menggunakan jalur sewa (leased line).
3. Wide Area Network (WAN)
WAN adalah Jaringan yang mencakup antarkota, antarprovinsi, antarnegara, dan bahkan
antarbenua disebut dengan WAN. Contoh WAN adalah jaringan yang menghubungkan ATM
(Automativ Teller Machine). Contoh lain adalah Internet.
4. D. TOPOLOGI JARINGAN
Berdasarkan fungsinya topologi jaringan dibagi menjadi dua yaitu topologi fisik jaringan dan
topologi logik.
1. Topologi Fisik
Jaringan Topologi fisik jaringan menyatakan susunan jaringan komputer secara fisik dalam suatu
jaringan. Berbagai topologi jaringan yaitu, bintang, cincin, bus, pohon, lengkap, dan tak
beraturan. Secara sekilas model untuk keseluruhan topologi ini dapat dilihat pada gambar
berikut ini.
a. Topologi bintang (star)
Pada topologi ini terdapat komponen yang bertindak sebagai pusat pengontrol. Semua
simpul yang hendak berkomunikasi selalu melalui pusat pengontrol tersebut. Dalam hal ini
pusat pengontrol berupa hub atau switch.
Kelebihan topologi bintang :
Mudah dikelola dan dihubungkan (penyebab kegagalan mudah untuk diketahui).
Kegagalan pada sebuah komputer tidak berpengaruh pada seluruh jaringan
Kelemahan topologi bintang :
Kegagalan pada pusat pengontrol akan menyebabkan kegagalan jaringan secara
keseluruhan.
Jika pusat pengontrol berupa hub (bukan berupa switch), kecepatan transmisi menjadi
lambat.
Gambar 1 : Topologi Bintang (Star)
5. b. Topologi Cincin (Ring)
Topologi cincin mirip dengan topologi bus. Infromasi dikirim oleh sebuah komputer akan
dilewatkan ke media transmisi, melewati satu komputer ke komputer berikutnya.
Kelemahan toplogi cincin terletak pada kegagalan salah satu simpul. Jika ada satu saja simpul
yang mengalami kegagalan, maka semua hubungan terputus.
Gambar 2 : Topologi Cincin (Ring)
.
c. Topologi Bus (Linier)
Pada topologi bus semua simpul (umumnya komputer) dihubungkan melalui kabel yang
disebut bus. Kabel yang digunakan adalah kabel koaksial. Jika seorang pemakai mengirimkan
pesan ke seorang pemakai lain maka pesan tersebut akan melalui bus. Setiap komputer
perlu membaca alamat dan pesan. Sekiranya alamat pada pesan cocok dengan alamat
komputer pembaca, komputer tersebut akan segera mengambil pesan tersebut.
Topologi bus biasanya digunakan untuk LAN dengan jumlah komputer yang sedikit. Misalnya
dapat digunakan pada warnet.
Kelemahan topologi bus :
Jika kabel utama (bus) putus, maka semua komputer tidak bisa saling berhubungan.
Jika kabel utama sangat panjang dan terdapat gangguan, pencarian penyebab masalah
menjadi sangat sulit.
Jika banyak komputer yang aktif (mengirimkan pesan) akan sering terjadi tabrakan
sehingga kecepatan pengiriman data menjadi berkurang. (b)
Kelebihan topologi bus :
Instalasi mudah
Biaya murah
6. Gambar 3 : Topologi Bus (Linier)
d. Topologi Pohon (Tree)
Topologi pohon sebenarnya merupakan pengembangan dari topologi bintang, dengan satu
simpul menjadi pengontrol bagi sejumlah simpul yang berada di bawahnya. Contoh model
ini seperti pada gambar berikut ini. Topologi ini biasanya digunakan pada LAN mengingat
kemudahan untuk melakukan ekspansi dan mengurangi keruwetan kabel. Dengan
menggunakan sebuah hub tambahan, sejumlah komputer (atau peranti yang lain) dapat
dihubungkan dengan mudah.
Gambar 4 : Topologi Pohon (Tree)
.
e. Jaringan Kombinasi (Plex Network)
Merupakan jaringan yang benar-benar interaktif, dimana setiap simpul mempunyai
kemampuan untuk meng-access secara langsung tidak hanya terhadap komputer, tetapi juga
dengan peralatan ataupun simpul yang lain. Secara umum, jaringan ini mempunyai bentuk
mirip dengan jaringan bintang. Organisasi data yang ada menggunakan de-sentralisasi,
sedang untuk melakukan perawatan, digunakan fasilitas sentralisasi.
7. Gambar 5 : Topologi Jaringan Kombinasi (Plex Network)
2. Topologi Logik
Dilihat dari metode acces, topologi jaringan terdiri dari :
a. Ethernet
Dikembangkan Xerox Corp. pada tahun 70-an dan menjadi populer pada tahun 80-an kerena
diterima sebagai standar IEEE (Institute of Electrical and Electronic Engineers). Ethernet
berdasarkan broadcast network, dimana setiap node menerima setiap transmisi data yang
dikirim oleh sebuah node menggunakan metode CSMA/CD (carrier sense multiple
acces/collision detection) baseband. Cara kerja ethernet Sebelum mengirimkan paket data,
setiap node melihat apakah network juga sedang mengirimkan paket data. Jika network
busy node akan menunggu sampai tidak ada sinyal lagi yang dikirim oleh network.Jika
network sepi barulah node itu mengirimkan paketnya. Jika pada saat yang sama terdapat 2
node yang mengirimkan data, maka terjadi collision. Jika terdapat collision kedua node
mengirimkan sinyal jam ke nerwork dan semua node berhenti mengirimkan paket data dan
kembali menunggu dan mengirimkan data. Paket yang mengalami collsion akan dikirimkan
kembali saat ada kesempatan. Kecepatan 10 mbps dan menurun seiring semakin banyaknya
node yang terpasang semakin banyak pula kemungkinan tabrakan.
Jika dilihat dari kecepatannya, Ethernet terbagi menjadi empat jenis yaitu sebagai berikut:
10 Mbit/detik, yang sering disebut ethernet saja (standar yang digunakan 10Base2,
10Base5, 10BaseT, 10BaseF).
100 Mbit/detik, yang sering disebut Fast Ethernet (standar yang digunakan 100BaseFX,
100BaseT, 100BaseT4, 100BaseTX).
1000 Mbit/detik atau 1 Gbit/detik, yang sering disebut Gigabit Ethernet (standar yang
digunakan : 1000BaseCX, 100 BaseLX, 1000BaseSX, 1000BaseT).
10000 Mbit/detik atau 10 Gigabit. Standar ini belum banyak diimplementasikan.
8. b. Token Ring
Berdasarkan standar IEE 802.5 yang dikembangkan IBM untuk menghindari collision tidak
menggunakan collision detection melainkan token passing scheme, token passing sceheme
dapat dijelaskan secara sederhana : sebuah token bebas mengalir pada setiap node melalui
network. Saat sebuah node ingin mengirimkan paket , node itu meraih dan melekatkan
frame atau paketnya ke token. Sekarang token itu tidak dapat digunakan lagi oleh node lalin
sampai data mencapai tujuannya. Jika telah sampai token dilepaskan oleh originating
station. Token mengalir di networ dalam satu arah dan setiap station di poll satu per satu
(kecepatannya 4 mbps dan 16 mbps). Spesifikasi asli dari standar token ring adalah
kemampuan pengiriman data dengan kecepatan 4 mbps/detik dan kemudian ditingkatkan
menjadi 16 mbps/detik. Pada jaringanring ini semua node terhubung harus beroperasi pada
kecepatan yang sama. Implementasi yang umum terjadi adalah dengan menggunakan ring 4
mbps/detik sebagai penghubung antarnode sementara ring 16 mbps/detik digunakan untuk
backbone jaringan. Meskipun token ring lebih cepat superior dalam berbagai segi. Token ring
kurang begitu diminati mengingat biaya implementasinya lebih tinggi dibandingkan dengan
ethernet.
c. ARC net
Dikembangkan datapoint pada tahun 70-an dan dipolulerkan oleh Standar Microsystem Inc.,
menggunakan prinsip token passing scheme dan broadcast. Prinsip kerjanya secara
sederhana dengan melewatkan token ke setiap node yang memiliki nomor broadcast
tertentu kecepatannya 2.5 mbps dan 20 mbps, implementasi menggunakan kabel coax RG
62. Card network ARC net lebih murah daripada card Ethernet. Tetapi sekarang kartu ini
hampir jarang digunakan. Biasanya topologi yang digunakan topologi fisik star dan tidak
dapat bekerja pada satu bus sehingga jarang digunakan pada internet working unix.dos.
ARCnet topologi adalah kombinasi star dan bus. Jenis kabel adalah RG 62 A/U koaksial (93
ohm), UTP atau serat optik. Sebuah jaringan bisa menggunakan kombinasi dari media ini.
Konektor yang digunakan meliputi BNC, RJ 45 dan yang lainnya. Panjangnya segmen
maksimum 600 meter dengan serat optik, dan 30 meter dari satu pusat (hub) pasif. Mungkin
menggunakan pusat (hub) aktif dan pasif. Spesifikasi adalah ANSI 878.1. Itu dapat
mempunyai kecepatan sampai dengan 225 titik setiap jaringan. Kecepatan adalah 2.5 Mbps.
ARCnet Plus telah mengoperasikan kecepatan mendekati 20 Mbps.
d. FDDI FDDI (Fiber Distributed Data Interchange) adalah standar komunikasi data
menggunakan kabel serat optik, bekerja berdasarkan dua ring konsentrik, masing-masing
berkecepatan 1200mbps, dengan menggunakan token passing scheme. Salah satu ring dapat
berfungsi sebagai backup atau menjadi pengirim saja (mengirim dan menerima data dalam
arah berbeda), jumlah bisa mencapai 1000 node dengan jarak sampai dengan 200 km. FFDI
tidak kompatibel dengan ethernet namun ethernet dapat dienkapsulasi dalam paket FFDI,
FFDI bukan merupakan standar IEEE.
9. E. PROTOKOL KOMUNIKASI
Protokol komunikasi atau biasa disebut protokol saja adalah suatu tatacara yang digunakan
untuk melaksanakan pertukaran data (pesan) antar dua buah sistem bisa saja berbeda sama
sekali. Protokol ini mengurusi perbedaan format data pada kedua sistem hingga pada masalah
koneksi listrik. Susunan Protokol Jaringan Komputer Jaringan diorganisasikan sebagai suatu
tumpukan lapisan (layer). Tujuan tiap lapisan adalah memberikan layanan kepada lapisan yang
berada di atasnya. Misal lapisan 1 memberi layanan terhadap lapisan 2. Masing-masing lapisan
memiliki protokol. Protokol adalah aturan suatu "percakapan" yang dapat dilakukan. Protokol
mendefinisikan format, urutan pesan yang dikirim dan diterima antar sistem pada jaringan dan
melakukan operasi pengiriman dan penerimaan pesan. Protokol lapisan pada satu mesin akan
berbicara dengan protokol lapisan n pula pada mesin lainnya. Dengan kata lain, komunikasi
antar pasangan lapisan N, harus menggunakan protokol yang sama. Misal, protokol lapisan 3
adalah IP, maka akan ada pertukaran data secara virtual dengan protokol lapisan 3, yaitu IP,
pada stasiun lain
Gambar 6 : Susuna Lapisan (layer)
Pada kenyataannya protokol lapisan n+1 pada satu mesin tidak dapat secara langsung berbicara
dengan protokol lapisan n+1 di mesin lain, melainkan harus melewatkan data dan kontrol
informasi ke lapisan yang berada di bawahnya (lapisan n), hingga ke lapisan paling bawah. Antar
lapisan yang "berkomunikasi", misal lapisan n dengan lapisan n+1, harus menggunakan suatu
interface(antar muka) yang mendefinisikan layanan-layanannya. Himpunan lapisan dan
protokol disebut arsitektur protokol. Urutan protokol yang digunakan oleh suatu sistem,
dengan satu protokol per lapisan, disebut stack protocol. Agar suatu paket data dapat saling
10. dipertukarkan antar lapisan, maka paket data tersebut harus ditambahkan suatu header yang
menunjukkan karakteristik dari protokol pada lapisan tersebut. Satu stasiun dapat berhubungan
dengan stasiun lain dengan cara mendefinisikan spesifikasi dan standarisasi untuk segala hal
tentang media fisik komunikasi dan juga segala sesuatu menyangkut metode komunikasi
datanya. Hal ini dilakukan pada lapisan 1.
Gambar 7 : Pemberian Header pada Lapisan
Karena begitu kompleknya tugas-tugas yang harus disediakan dan dilakukan oleh suatu jaringan
komputer, maka tidak cukup dengan hanya satu standard protokol saja. Tugas yang komplek
tersebut harus dibagi menjadi bagian-bagian yang lebih dapat di atur dan diorganisasikan
sebagai suatu arsitektur komunikasi. Menanggapi hal tersebut, suatu organisasi standard ISO
(International Standard Organization) pada tahun 1977 membentuk suatu komite untuk
mengembangkan suatu arsitektur jaringan. Hasil dari komite tersebut adalah Model Referensi
OSI (Open Systems Interconnection). Model Referensi OSI adalah System Network Architecture
(SNA) atau dalam bahasa Indonesianya Arsitektur Jaringan Sistem. Hasilnya seperti pada
gambar OSI. Layer dan Header yang menjelaskan ada 7 lapisan (layer) dengan nama masing-
masing.
11. Gambar 8 : OSI Layer dan Header
Gambar 8 : OSI Layer dan Header juga menggambarkan header-header yang diberikan pada
setiap lapisan kepada data yang dikirimkan dari lapisan ke lapisan.
12. Gambar 9 : OSI Model (gamber tiap layer)
Setiap lapisan memiliki tugas yang berbeda satu sama lain. Berikut masing-masing tugas dari
tiap lapisan:
Application Layer : menyediakan layanan untuk aplikasi misalnya transfer file, email, akses
suatu komputer atau layanan.
Presentation Layer : bertanggung jawab untuk menyandikan informasi. Lapisan ini membuat
dua host dapat berkomunikasi.
Session Layer : membuat sesi untuk proses dan mengakhiri sesi tersebut. Contohnya jika ada
login secara interaktif maka sesi dimulai dan kemudian jika ada permintaan log off maka sesi
berakhir. Lapisan ini juga menghubungkan lagi jika sesi login terganggu sehingga terputus.
Transport Layer : lapisan ini mengatur pengiriman pesan dari hos-host di jaringan. Pertama
data dibagi-bagi menjadi paket-paket sebelum pengiriman dan kemudian penerima akan
menggabungkan paket-paket tersebut menjadi data utuh kembali. Lapisan ini juga
memastikan bahwa pengiriman data bebas kesalahan dan kehilangan paket data.
Network Layer : lapisan bertanggung jawab untuk menerjemahkan alamat logis jaringan ke
alamat fisik jaringan. Lapisan ini juga memberi identitas alamat, jalur perjalanan pengiriman
data, dan mengatur masalah jaringan misalnya pengiriman paket-paket data.
Data Link Layer :lapisan data link mengendalikan kesalahan antara dua komputer yang
berkomunikasi lewat lapisan physical. Data link biasanya digunakan oleh hub dan switch.
13. Physical Layer : lapisan physical mengatur pengiriman data berupa bit lewat kabel. Lapisan
ini berkaitan langsung dengan perangkat keras seperti kabel, dan kartu jaringan (LAN CARD).
Selain referensi model arsitektur protokol OSI, ada model arsitektur rotokol yang umum
digunakan yaitu TCP/IP (Transfer Control Protokol/Internet Protocol).
Arsitektur TCP/IP lebih sederhana dari pada tumpukan protokol OSI, yaitu berjumlah 5 lapisan
protokol. Jika diperhatikan pada Gambar 10: Perbandingan TCP/IP dan OSI, ada beberapa
lapisan pada model OSI yang dijadikan satu pada arsitektur TCP/IP. Gambar tersebut juga
menjelaskan protokol-protokol apa saja yang digunakan pada setiap lapisan di TCP/IP model.
Beberapa protokol yang banyak dikenal adalah FTP (File Transfer Protocol) yang digunakan
pada saat pengiriman file. HTTP merupakan protokol yang dikenal baik karena banyak
digunakan untuk mengakses halaman-halaman web di Internet.
Gambar 10 : Perbandingan TCP/IP dan OSI
Berikut penjelasan lapisan layanan pada TCP/IP:
Lapian Application, menyediakan komunikasi antar proses atau aplikasi pada host yang
berjauhan namun terhubung pada jaringan.
Lapisan Transport (End-to-End), menyediakan layanan transfer end-to-end. Lapisan ini juga
termasuk mekanisme untuk menjamin kehandalan transmisi datanya. Layanan ini tentu saja
akan menyembunyikan segala hal yang terlalu detail untuk lapisan di atasnya.
Lapisan Internetwork, fokus pada pemilihan jalur (routing) data dari host sumber ke host
tujuan yang melewati satu atau lebih jaringan yang berbeda dengan menggunakan router.
14. Layanan Network Access/Data link, mendefinisikan antarmuka logika antara sistem dan
jaringan.
Lapisan Physical, mendefinisikan karakteristik dari media transmisi, pensinyalan dan skema
pengkodean sinyal