1. Harga Langganan: Rp 29.000/bulan l Berlangganan/Pengaduan/Sirkulasi: (031) 8479 555 ALAMAT REDAKSI/IKLAN: JL. RUNGKUT INDUSTRI III NO. 68 & 70 SIER SURABAYA (031) 8419 000
surabaya, surya - Di antara 735 per-
wira remaja yang dilantik di lapangan
Banda Akademi Angkatan Laut (AAL)
Bumimoro, Surabaya, Selasa (2/7) pagi,
ada Ipda Albertus Mabel, putra Yuli Ma-
bel, Kepala Suku Dani (Papua).
Dalam upacara Prasetya Perwira (Pras-
pa) 2013 itu, Yuli Mabel mengenakan
kemeja batik khas Papua warna orange
muda dengan bando merah dan tiga
helai bulu burung putih.
Penampilankhasitumemikatbanyak
tamu undangan di acara yang dihadiri
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono
(SBY) itu. Banyak yang meminta berfo-
to bersama.
Usai upacara, Yuli Mabel (55) men-
coba mendekati anaknya di barisan
perwira. Tapi sayang, pembawa acara
mendadak meminta Inspektur Dua
(Ipda) Albertus untuk bersalaman
dengan presiden, bersama wakil dari
suku-suku lainnya.
“Itu anak saya. Dia anak pertama
saya yang jadi polisi, saya bangga,”
lamongan, surya - Sedih bukan ke-
palang H Ainul Arifin dan istrinya Fahmi
Andriani setelah 12 kg emas dagangannya di-
kuras habis oleh pencuri, Senin (1/7) dinihari.
Kini tak tersisa apa-apa lagi bagi pasangan ini
untuk melanjutkan usahanya, kecuali tekat
untuk bangkit.
Yang juga menyusahkan Ainul, dari 12 kg
emas itu, 2 kg di antaranya merupakan harta
warisan orangtuanya yang harus dibagi ber-
lima. “Jadi emas yang 2 kg itu harta warisan
titipan ibu saya sebelum meninggal untuk
lima anaknya, termasuk saya. Kebetulan
saya yang dipercaya untuk mengelolanya,”
ungkap Ainul ketika ditemui di rumahnya, di
Jalan Raya Bedahan 33 Babat, Selasa (2/7).
Bahkan, Ainul dan keempat saudaranya
sudah berencana menggunakan emas warisan
ituuntukmembiayaiibadahumrahbersamaan,
Konflik Syiah-Sunni yang berujung pada kasus pengusiran warga Syiah Sam-
pang adalah bukti negara abai dalam pemenuhan hak-hak asasi. Negara juga
telah melakukan pembiaran konflik yang condong ke masalah keyakinan ini.
Akhirnya, masa depan anak-anak warga Syiah yang dipaksa mengungsi
karena diusir dari kampung halamanny a menjadi korbannya.
Padahal, puluhan anak-anak ini tidak mengerti konflik apa yang men-
dera orang tua mereka membuat mereka menjadi kehilangan hak hidup
sebagaimana mestinya seorang anak.
Seperti bermain, hak mendapat pendidikan, sampai
tidak bisa tumbuh di tempat nenek moyang mereka
hidup. Anak-anak ini juga juga mengalami intimidasi.
Kami Rindukan SekolahJeritan Hati Anak-anak Pengungsi Syiah■
Sidoarjo, surya - ”Kami tidak ingin meng-
ungsi. Kami ingin terus sekolah dan bermain bola.
Kami rindu sekali teman-teman di sekolah,” ucap
Sulaiman, Selasa (2/7). Tidak hanya sekali bocah
10 tahun itu mengungkapkan perasaannya selama
hidup di pengungsian.
Sulaiman merupakan satu diantara puluhan anak
warga Syiah yang mengungsi di rumah susun (ru-
sun) Puspa Agro, Jemundo, Sidoarjo setelah terusir
dari tempat pengungsian mereka di Gedung Olah
Raga (GOR) Sampang.
Anak-anak korban konflik Sampang ini baru
sekitar sepuluh hari berada di rusun Puspa Agro,
Jemundo, Sidoarjo. Tapi mereka mengaku sudah
tak kerasan.
KE HALAMAN 7■
J
emari Istiqomah erat menggapit pensil
warna. Dia membuat pola gambar di atas
secarik kertas putih. Perlahan, goresan
pensil itu menunjukkan bentuknya. Gunung,
yang berusaha digambar bocah 8 tahun itu.
Gadis manis itu melengkapi gambarnya
dengan sawah dan rumah sederhana. Garis
rumah miring karena dia tidak menggunakan
penggaris.
Istiqomah lalu mewarnai garis-garis gam-
barnya dengan warna sesuai imajinasinya.
Dua gunung, sawah dan rumah sederhana
itu menggambarkan kampung halaman yang
sudah lama ditinggalkannya.
SURYA/AHMAD ZAIMUL HAQ
MENGGAMBAR - Anak-anak pengungsi Syiah belajar menggambar di
penampungan baru di rumah susun Puspa Agro, Selasa (2/7).
Dua belas hari sudah, sejak 20 Juni
lalu warga Syiah asal Sampang
mengungsi di rumah susun (ru-
sun) Puspa Agro, Jemundo, Ta-
man, Sidoarjo dari GOR Sampang.
Tidak jelas sampai kapan mereka
menghuni rusun milik Pemprov
Jatim itu. Nasib anak-anak peng-
ungsi pun menggantung
Melihat Keseharian Anak Pengungsi Syiah Sampang (1)
Gambar Gunung Karena Rindu Kampung
SURYA/AHMAD ZAIMUL HAQ
Emas Warisan
Keluarga Ainul
Ikut Digondol
KE HALAMAN 7■
Berhijab
Karena
Takut
jihan fahira
B
intang sinetron
tahun 1990-an, Jihan
Fahira, kini sudah
mulai berhijab. Istri Primus
Yustisio ini mengungkap-
kan alasannya mengena-
kan kerudung.
“Sayamakintambah
umur,anaksudahtiga.Saya
takuttengahjalanadasesua-
tu.Guruagamajugabilang,
kalaukamumeninggal
dalamkeadaanmelanggar
gimana.Akutakutsekali,”
ungkapJihandistudio
RCTI,Selasa(2/7).
Jihan pun semakin
mantap berhijab
setelah melihat
langsung kondisi
beberapa temannya
Anak Kepala Suku Dani Jadi Perwira
Ipda Albertus Cium Punggung Tangan Ayah■
detik.com
ANAK PEDALAMAN - Albertus Mabel mendapat ucapan selamat dari
ayahnya Yali Mabel, kepala suku Dani, Wamena, Papua usai dilantik sebagai
perwira remaja Polri, Selasa (2/7)KE HALAMAN 7■
Pengungsian Bukan Solusi
Kembalikan mereka ke
daerah asal.Anak-anak ini
ingin membangun desanya,
identitas nenek moyangnya.
Bukan membangun rusun
yang tidak jelas.
RABU, 3 JULI 2013
NO. 234 TAHUN XXVI
TERBIT 24HALAMAN
HARGA Rp 1.000
Hak Mendapatkan Pendidikan Diabaikan■
Umrah Bareng Batal■
News Analysis
ARIS MERDEKA SIRAIT
Ketua Komnas Perlindungan
Anak Indonesia (KPAI)
205 jiwa (66 keluarga)
warga Syiah Sampang
ditempatkan di Rusun Puspa
Argo Jemundo, Sidoarjo
29 Diantaranya masih balita
96 Orang tercatat masih
anak-anak dan masih sekolah
Di Rusun Puspa Agro tidak
ada fasilitas pendidikan
atau sekolah darurat
Anak-anak pengungsi
terancam tidak bisa
melanjutkan pendidikan
■
■
■
■
■
storyhighlights
KE HALAMAN 7■ KE HALAMAN 7■
KE HALAMAN 7■
Ikuti ulasan topik ini di
pk 12.00 WIB
link radio online:
202.148.14.92:8000
Anak-anak selalu
menjadi korban konflik.
Berbagilah di
www.facebook.com/
suryaonline
tribunnews/jeprima
THE
BEST
OF JAVA
NEWSPAPER
INDONESIA PRINT
MEDIA AWARD
(IPMA) 2013
BERMAIN
- Anak-anak
pengungsi warga
Syiah bermain
usai belajar
menggambar
di tempat
pengungsian
baru mereka di
Rumah Susun,
Komplek Puspa
Agro, Jemudo,
Sidoarjo, Selasa
(2/7).
join facebook.com/suryaonline follow @portalsurya
2. surya.co.id | surabaya.tribunnews.com
ROADTOELECTION RABU, 3 JULI 2013 |
jakarta, surya - Rancang-
an Undang-Undang Organisasi
Kemasyarakatan (RUU Ormas)
akhirnya disahkan dalam sidang
paripurna DPR, Selasa (2/7).
Sebelum disahkan, paripurna
diwarnai perdebatan.
Meski sebagian besar fraksi
menyetujui RUU disahkan, pim-
pinan sidang Wakil Ketua DPR
Taufik Kurniawan memilih me-
lakukan voting. “Karena masih
ada perdebatan, maka pengam-
bilan keputusan akan diambil
melalui voting,” kata Taufik.
Fraksi yang menyetujui RUU
ini disahkan adalah Demokrat
(107 anggota), Golkar (75), PDIP
(62), PKS (35), PPP(22), PKB (10),
total anggota yang setuju penge-
sahan RUU Ormas menjadi UU
311 orang dari total anggota ha-
dir 361 orang. Sementara fraksi
yang menolak adalah PAN (26),
Gerindra (18), Hanura (6), total
56 orang. Dengan hasil itu, RUU
Ormas resmi disahkan jadi UU.
Sebelum voting, rapat diwar-
nai beragam celetukan. Ketika
Fraksi PAN menyatakan meno-
lak RUU, sidang ramai teriakan.
Pecat besan! kata seorang le-
gislator. Ketua Umum PAN Hat-
ta Rajasa memang sebagai besan
Ketua Umum Partai Demokrat
Susilo Bambang Yudhoyono.
Di sisi lain muncul teriakan,
Ingat Setgab! Setgab atau
Sekretariat Gabungan adalah
forum partai-partai pendukung
pemerintahan SBY. Semua partai
koalisi mendukung pengesahan
RUU Ormas, termasuk PKS.
Kali ini PKS sesuai dengan
koalisi, kata anggota FPKS Nur-
hasan Zaidi, disambut tepukan
tangan anggota fraksi lain. Frak-
si PKS membuat heboh ketika
pertengahan Juni 2013 menolak
kenaikan harga BBM, melawan
kesepakatan partai-partai koali-
si. (tem/tribunnews)
Dukungan PK-PPNUI Tetap Ganda
surabaya, surya - Komisi
Pemilihan Umum (KPU) Jatim
sudah merampungkan klarifi-
kasi tahap kedua terhadap du-
kungan ganda partai non par-
lemen, Partai Kedaulatan (PK)
dan Partai Persatuan Nahdlatul
Ummah Indonesia (PPNUI) un-
tuk pasangan Soekarwo-Saiful-
lah Yusuf (KarSa) dan pasangan
Khofifah Indar Parawansa-Her-
man S Sumawiredja (Berkah).
Komisioner KPU Jatim Agus
Mahfudz Fauzi mengatakan,
berdasarkan klarifikasi dan veri-
fikasi tahap kedua tersebut, ha-
silnya tak jauh beda dengan kla-
rifikasi tahap pertama. Bahwa,
tetap terjadi dualisme dukungan
PK dan PPNUI, yakni untuk pa-
sangan KarSa dan Berkah.
Alasannya, karena antara Ke-
tua Umum (ketum) dan Sekjen
partai tersebut tetap tidak ada ti-
tik temu. Semua tetap ngotot de-
ngan pendapat masing-masing.
Jadi, hasil klarifikasi dan veri-
fikasi tahap kedua ini tak jauh
beda dengan tahap pertama. Se-
mua punya jawaban sendiri dan
bersikukuh bahwa jawabannya
yang sah yakni Ketum mendu-
kung Khofifah-Herman, Sekjen
mendukung KarSa, ujarnya
kepada pers, Selasa (2/7).
Meski hasilnya kemungkinan
sama dengan hasil rapat pleno
KPU tahap pertama, kata Agus,
sampai saat ini KPU
Jatim tetap belum dapat
memperkirakan peluang
pasangan Berkah, apakah
bisa lolos atau tidak.
Tapi yang jelas, hasil klarifi-
kasi tahap dua ini hampir sama
dengan tahap pertama, Ketum
dan Sekjen DPP PK dan DPP
PPNUI mengalami dualisme
dukungan. Padahal, dalam atur-
an partai sudah jelas, bahwa da-
lam kepengurusan Ketum dan
Sekjen memiliki tingkatan dan
hak yang sama, tegas mantan
Ketua KPU Ponorogo ini.
Menyiakapi hal itu, KPU
Jatim, lanjut Agus, akan mela-
kukan konsultasi ke KPU Pusat,
sebelum menggelar rapat pleno
tahap kedua pada 8-14 Juli nanti
untuk membahas hasil verifikasi
tahap dua. Hal itu dilakukan,
agar keputusan yang diambil
benar-benar tepat dan sesuai
aturan perundang-undangan.
KPU ingi keputusan terkait
dualisme dukungan ini benar-
benar jadi putusan yang tepat
dan sesuai aturan perundang-
undangan yang ada, tegasnya.
Polemik dukungan PK dan
PPNUI menjadi sangat menarik,
karena dukungan dua partai
non parlemen tersebut sangat
menentukan lolos tidaknya
pasangan Berkah maju
Pilgub Jatim. Jika du-
kungan dinyatakan ti-
dak sah, maka dukung-
an pasangan Berkah
tidak mencapai minimal
15 persen suara sebagaimana
disyaratkan Undang-undang.
Sedangkan bagi KarSa, dukung-
an itu tak mempengaruhi penca-
lonan pasangan incumbent ini.
Dukungan PK-PPNUI sangat
penting bagi Khofifah-Herman.
Tanpa keabsahan dukungan dua
parpol yang punya suara 0,50
dan 0,24 persen itu, pencalon-
annya dipastikan gagal. Karena
suara empat partai pengusung,
PKB, PKPI, PKPB, dan PMB
hanya 14,81 persen alias tidak
memenuhi syarat minimal 15
persen untuk mengusung ca-
gub-cawagub. (uji)
'Pecat
Besan'
di Voting
UU Ormas
Ke KarSa Maupun Khofifah-Herman
Hasil Verifikasi KPU Jatim Tahap Dua
■
■
Meski kemungkinan
sama dengan hasil
pleno pertama, KPU
Jatim belum dapat
memperkirakan peluang
Khofifah-Herman apakah
bisa lolos atau tidak.
KPU Jatim akan konsultasi
ke KPU Pusat, sebelum
rapat pleno tahap kedua
8-14 Juli untuk membahas
hasil verifikasi tahap dua.
■
■
storyhighlights
jakarta, surya - Bakalca-
lon presiden (capres) dari Partai
Hanura Jenderal Purn Wiranto
mengaku siap kembali berhada-
pandengantuduhanmelakukan
pelanggaran hak asasi manusia
(HAM) tahun 1998 ketika meng-
hadapi Pemilu Presiden (Pilpres)
2014mendatang.
Saya sudah maju sebagai
capres dan cawapres dua kali.
Setiap saya maju pasti ada isu
macam-macam. Tapi untuk isu
pelanggaran HAM, saya berani
mempertanggunjawabkanbah-
wa yang saya lakukan di masa
lalu selalu berdasar hukum dan
kebijakan negara, kata Wiranto
usai deklarasi capres-cawapres
di Jakarta, Selasa ( 2/7).
Hanura menetapkan Wi-
ranto sebagai capres dan Hary
Tanoesoedibjo (HT) sebagai
cawapres. Pada Pilpres 2004,
Wiranto menjadi capres ber-
pasangan dengan Salahudin
Wahid. Pilpres 2009, Wiranto
maju cawapres mendampingi
capres Jusuf Kalla alias JK.
Lebih lanjut Wiranto malah
bangga dirinya mampu me-
nyelesaikan kerusuhan 1998
ketika menjabat Menhankam/
Pangab. Kerusuhan di seluruh
Indonesia, kata dia, dapat di-
redakan dalam tiga hari.
Negara kita utuh. Korban
memang ada, risiko dari se-
suatu kerusuhan. Seperti itu
bisa dilihat di negara-negara
lain. Tapi mari kita lihat di
Mesir, Suriah, Libya, berapa
lama bisa menyelesaikan ke-
rusuhan itu? kata Wiranto.
Pada kesempatan sama,
Ketua Dewan Pertimbangan
Partai Hanura Hary Tanoesoe-
dibjo (HT) mengaku penetap-
an dirinya sebagai bakal cawa-
pres atas permintaan partai.
Hary mau menerima tawaran
mendampingi Wiranto setelah
prihatin atas kondisi bangsa.
Setelah diskusi dengan
Pak Wiranto, kami punya visi
dan misi sama, memperbaiki
bangsa,mengabdikepadarak-
yat. Itu yang melatarbelakangi
saya bersedia menjadi calon
wakil presiden dari Hanura,
kata bos MNC Grup itu.
Ditambahkan, perbedaan
latar belakang dirinya dengan
Wiranto menjadi sinergi. De-
ngan latar belakang militer,
menurut dia, Wiranto sangat
berpengalaman dan tegas.
Adapundirinyaberpengalam-
an di bidang ekonomi-bisnis.
Politisi Partai Demokrat Ru-
hut Sitompul menilai Hanura
bunuh diri dengan peng-
usungan Wiranto-HT sebagai
capresp-cawapres. Menurut-
nya, pencalonan itu terlalu
dini karena dilakukan sebelum
pemilu legislatif yang menjadi
tolok ukur bisa memutuskan
pengusungan capres-cawapres.
“Ini nekat, karena kalau me-
lihat sekarang, bagi Hanura
mencalonkancapres-cawapres
sangat sulit. Dalam matemati-
ka politiknya adalah tindakan
bunuh diri namanya,” ujarnya
di DPR, Selasa (2/7).
Dikatakan, RUU Pilpres
masih digodok DPR. Dalam
dinamikanya, kata Ruhut, par-
tai-partai justru mendukung
agar presidential threshold (PT)
yang menjadi syarat parpol bisa
mengajukan capres tidak diubah
dari UU Pilpres yang sudah ada.
Dalam aturan itu, PT 20 persen
kursidiDPRdan25persensuara
ditingkatnasional. (kompas.
com/tribunnews)
TRIBUNNEWS/DANY PERMANA
DEKLARASI - Capres dan Cawapres yang diusung Partai Hanura, Wiranto-Hary Tanoesoedibjo saling menggenggam tangan didampingi
istri masing-masing, pada acara deklarasi capres-cawapres Partai Hanura di Jakarta, Selasa (2/7). Sebelum diusung sebagai cawa-
pres Partai Hanura, Hary Tanoesoedibjo sempat bergabung dengan Partai NasDem yang dipimpin Surya Paloh.
Wiranto Siap Kembali Diserang Isu HAM
Deklarasi Pilpres Bersama HT■
UU ORMAS
- Massa dari
Konfederasi Serikat
Pekerja Indonesia
dan Federasi
Serikat Pekerja
Metal Indonesia
beraksi menolak
RUU Ormas di
depan Gedung
DPR, Jakarta,
Selasa (2/7).
Mereka menilai
RUU Ormas mema-
tikan demokrasi.
ANTARA/Rosa Panggabean
PENGUMUMAN
Sehubungan dengan adanya Pengumuman Lelang Eksekusi Hak Tanggungan
oleh PT. BANK RAKYAT INDONESIA (Persero), Tbk. yang di muat di harian
Surya pada hari Jumat tanggal 28 Juni 2013, maka untuk dan atas nama Sdr.
ARIE PRANOTO ACHMAD, perlu memberitahukan kepada KHALAYAK Ramai
sebagai berikut :
Bahwa Sebidang tanah dan bangunan seluas 670 m2, sebagaimanan terurai
dalam SHM No.2198/Kelurahan Tanjung Sari, Kecamatan Sukomanunggal, Kota
Surabaya atas nama pemegang hak Sdr. ARIE PRANOTO ACHMAD yang akan
di lelang oleh PT. BANK RAKYAT INDONESIA (Persero), Tbk. melalui perantaraan
KPKNL pada Hari Jumat tanggal 05 Juli 2013, pukul 14.00 WIB, tempat : Ruang
Lelang KPKNL Surabaya, Jalan Indrapura No.5 Surabaya, pada saat ini masih
terjadi sengketa di Pengadilan Negeri Surabaya dalam perkara Perdata
No.355/Pdt.G/2013/PN.Sby dan telah pula dilakukan pemblokiran di Badan
Pertanahan Surabaya 1.
Karenanya Kami meminta perhatian kepada Khalayak Ramai untuk tidak membeli
barang yang akan di jual lelang tersebut, agar tidak di nyatakan sebagai Pembeli
Yang Tidak Beritikad Baik (membeli barang dalam keadaan sengketa) maupun
menghindari tuntutan-tuntutan hukum lebih lanjut dari Client Kami.
Surabaya, 03 Juli 2013
Hormat Kami
Kuasa Hukum Sdr. ARIE PRANOTO ACHMAD
IVAN WIJAYA, SH, MKn.
join facebook.com/suryaonline follow @portalsurya
3. Surya Biz
Jakarta, surya - Masih
adanya pelemahan konsumsi
domestikdanpenurunanekspor,
memaksa Bank Dunia merevisi
proyeksi pertumbuhan ekonomi
Indonesia pada 2013, yaitu dari
6,2 persen menjadi 5,9 persen.
Masihadagejolakhinggaakhir
tahun karena adanya perlam-
batan pertumbuhan permintaan
dalam negeri dan berlanjutnya te-
kanan terhadap harga komoditas,
serta penerimaan ekspor, ujar
Ndiame Diop, Ekonom Utama
Bank Dunia, dalam pemaparan
di Jakarta, Selasa (2/7).
Menurutnya, Indonesia harus
melakukan penyesuaian terha-
dap tekanan ekonomi yang terus
berlanjut, seperti perlambatan
pertumbuhan pada triwulan I
dan rencana penarikan Quanti-
tative Easing, untuk mengaman-
kan stabilitas ekonomi makro.
Ndiame menambahkan, pros-
pek ekonomi yang melemah
diikuti dengan indikasi perlam-
batan pertumbuhan investasi,
serta menurunnya kepercayaan
konsumen sebagai antisipasi
reformasi subsidi BBM yang
menyebabkan inflasi tinggi.
Koreksi terhadap pasar sa-
ham akhir-akhir ini, juga mem-
bebani permintaan dalam negeri
dan membuat prospek ekonomi
melemah hingga sisa akhir ta-
hun 2013, katanya.
Namun peningkatan harga
BBM bersubsidi akan membantu
memperkecil defisit APBN 2013
dengan proyeksi penghematan
Rp 42 triliun dan mendorong
peningkatan belanja kompensasi
bagi program bantuan sosial.
Meski perekonomian Indonesia
diprediksi meningkat pada 2014,
masih ada resiko perlambatan le-
bih kuat, karena pelemahan harga
komoditas yang berlanjut.
Penurunan harga komoditas
yang lebih besar merupakan risi-
ko signifikan, dengan kaitannya
terhadap pendapatan dalam valu-
ta asing, keuntungan dunia usaha
dan kegiatan investasi, ujarnya.
Saatini,hargakomoditasutama
pada umumnya telah menurun
dan berada pada tingkat lebih dari
20 persen, lebih rendah dibanding
harga tertingginya pada 2011.
Disisi lain, Ndiame juga mem-
prediksi kenaikan harga BBM ber-
subsidi dapat meningkatkan laju
inflasi pada akhir tahun hingga
mencapai sembilan persen (yoy).
Pemerintah menetapkan target
laju inflasi dalam APBN Perubah-
an 2013 sebesar 7,2 persen (yoy),
atau lebih tinggi dibandingkan
asumsi dalam APBN 4,9 persen,
karena kenaikan BBM bersubsidi.
BPS mencatat, laju inflasi tahun
kalender Januari-Juni 2013 men-
capai 3,35 persen dan inflasi (yoy)
5,9 persen, sedang inflasi kom-
ponen inti Juni 0,32 persen dan
inflasi (yoy) 3,98 persen. (ant)
Harga Naik Konsumsi BBM Subsidi Menurun
surabaya, surya - Sejak
penetapankenaikanhargabahan
bakar minyak (BBM) bersubsidi,
penyalurannya menurun diban-
dingkan kondisi normal. Penu-
runan konsumsi BBM subsidi
itu dirasakan di seluruh regional
Jatim Bali Nusa Tenggara.
Data PT Pertamina (Persero)
Marketing Operation Region
V menyebutkan, pada H+1
hingga H+9, penyaluran harian
premium di Jatim turun menjadi
9.040 KL atau turun 19.2 persen.
Penyaluran solar menjadi 4.610
KL, turun 19.1 persen.
Pada kondisi normal, penya-
luran rata-rata harian di Jatim
pada Mei sebanyak 11.200 KL
(premium) dan 5.700 KL (solar).
Assistant Manager External
Relation, Pertamina Marketing
Operation Region V, Heppy
Wulansari mengatakan, pasca
kebijakan kenaikan harga BBM
subsidi, penyaluran pada H+1
sampai H+9, turun sebesar 22.7
persen untuk premium dan 21.3
persen untuk solar.
Heppy mengungkapkan, pe-
nyaluran yang berada di bawah
rata-rata normal merupakan
efek sementara dari kebijakan
kenaikan harga. Selama kurang
lebih sepekan sebelum kebijakan
penaikan harga BBM bersubsidi,
penyaluran jauh di atas rata-rata
normal. Sepekan pertama pasca
penaikan harga, masyarakat
masih memanfaatkan BBM yang
dibeli sebelumnya,” ujarnya.
Menurut dia, butuh waktu
sedikitnya dua pekan sampai
sebulan untuk melihat kecende-
rungan konsumsi BBM subsidi
oleh masyarakat. Hingga sembi-
lan hari setelah kenaikan harga,
rata-rata penyaluran harian
premium di Region V sebanyak
12.170 KL dan solar 5.790 KL.
Jumlah penyaluran ini menu-
run jika dibandingkan kondisi di
bulansebelumnya,atauMei2013.
Pada bulan itu. penyaluran rata-
rata harian di wilayah Region V
sebanyak 15.730 KL untuk pre-
mium dan 7.360 KL untuk solar.
Sementara itu, VP Corporate
Communication Pertamina Ali
Mundakir menyatakan, periode
Januari-Juni 2013, jumlah BBM
subsidi yang dijual mencapai
22,6 juta KL, terdiri dari premi-
um, solar, dan minyak tanah.
Ia mengatakan, penjualan
BBM subsidi itu mencapai 47,4
persen dari jatah atau kuota
tahun ini 47,6 juta KL. Penjualan
ini masih normal atau di bawah
kuota, namun faktor Puasa dan
Lebaran akan meningkatkan
permintaan BBM subsidi.
Untuk BBM subsidi jenis pre-
mium, yang telah dijual selama
6 bulan ini mencapai 14,4 juta KL
atau 46,7 pesen dari kuotanya di
tahun ini 30,7 juta KL. Sementa-
ra untuk solar sudah disalurkan
7,7 juta KL atau 48,8 dari kuota
tahun ini 14,3 juta KL, kata Ali
dalam siaran pers, Selasa (2/7).
Lalu minyak tanah, penjualan
mencapai 547.000 KL, atau 45,6
persen dari kuota. Realisasi pe-
nyaluran dengan tambahan kuota
baru masih on track dan diharap-
kan memenuhi kebutuhan hingga
akhir tahun, kata Ali. (rey)
SURABAYA, SURYA - Bulan
Ramadan semakin dekat. In-
dustri ritel (peritel) mulai me-
ningkatkan persediaan barang
bahkan hingga dua kali lipat,
terutama untuk produk-produk
untuk konsumsi seasonal yang
banyak diburu masyarakat.
Head of Public Relation Hy-
permart, Fernando Repi me-
ngatakan bahwa peningkatan
persediaan telah dilakukan sejak
awal Juni silam di semua gerai
Hypermart di seluruh area, ter-
masuk di Jawa Timur.
Persediaan yang digenjot, ter-
utama adalah produk-produk
makanan ringan dan minuman,
seperti biskuit, kurma, sirup,
dan lainnya. Selain itu, produk
buah-buahan juga akan ikut di-
tambah ketersediaannya.
Menurut Fernando, pening-
katan persediaan itu dilakukan
untuk mengantisipasi lonjakan
permintaan yang diperkirakan
sudah akan terlihat pada awal
pekan ini.
Untuk sekarang ini memang
belum terlihat lonjakan pembeli.
Tetapi berdasarkan pengalaman
sebelumnya, diprediksikan se-
bentar lagi akan terlihat lonjak-
annya, ujar Fernando kepada
Surya, saat dihubungi Selasa
(2/7).
Meski persediaan diganda-
kan, namun menurut Fernando,
Hypermart belum akan menam-
bah jumlah supplier yang telah
mereka gandeng.
Peningkatan persediaan ini
sudah kami rencanakan sejak
di awal-awal tahun dengan
mempertimbangkan suplai
dari pemasok dan distributor.
Sejauh ini kami belum beren-
cana menambah pemasok dan
distributor karena pasokan dari
mereka cukup untuk memenuhi
permintaan, tambahnya.
Hal yang sama juga telah dila-
kukan peritel Giant (Hypermar-
ket dan Supermarket) yang ada
di bawah PT Hero Supermarket
Tbk (HERO).
Pahlevi Nugroho, Regional
Merchandise Fresh East Region
dan Kepulauan Hero Group,
sebelumnya mengatakan bahwa
peningkatan persediaan dilaku-
kan terutama pada produk-pro-
duk musiman, seperti kurma,
makanan dan minuman ringan,
serta bahan makanan lain seper-
ti kolang-kaling dan cendol.
Penambahan persediaan itu,
lanjut dia, mulai gencar dilaku-
kan sepekan menjelang mema-
suki bulan Ramadan.
Bahan-bahan sembako lain
tidak begitu tinggi permintaan-
nya karena masyarakat sudah
memiliki stok sendiri. Tetapi
untuk daging sapi biasanya
permintaan juga tinggi, ujar
Pahlevi.
Sementara itu, Ketua Umum
Asosiasi Pengusaha Ritel In-
donesia (Aprindo), Pudjianto
menyebutkan bahwa selama
momentum Ramadan, omzet
peritel umumnya terdongkrak
antara 20 hingga 50 persen.
Peningkatan omzet tersebut,
seperti dikutip dari Kontan,
kontribusi terbesarnya berasal
dari produk-produk makanan.
Karenanya tak heran apabila
peritel berlomba menambah
persediaan, bahkan mencapai
empat hingga kali lipat. (ben)
Antisipasi Lonjakan
Permintaan Ramadan
■
Masih ada gejolak
hingga akhir tahun
karena adanya
perlambatan pertumbuhan
permintaan dalam negeri dan
berlanjutnya tekanan terhadap
harga komoditas, serta
penerimaan ekspor.
NDiame Diop
Ekonom Utama Bank Dunia
Penambahan persediaan yang
dilakukan oleh pelaku industri ritel,
di satu sisi memberikan keuntung-
an tersendiri bagi konsumen.
Dengan banyaknya peritel
yang berlomba-lomba mem-
perbanyak persediaan produk
untuk persiapan Ramadan itu,
konsumen memiliki semakin
banyak pilihan saat hendak
membeli produk tertentu.
Ketua Harian Yayasan Lemba-
ga Konsumen Indonesia (YLKI),
Husna Zahir mengatakan bahwa
meskipun konsumen memiliki
banyak pilihan untuk dibeli,
mereka harus tetap cerdas dan
kritis dalam memilih.
Pasalnya tak menutup
kemungkinan dari sekian
banyak produk, terutama produk
makanan dan minuman yang
ditawarkan, terdapat satu dua
yang sebenarnya tak layak edar
dan tak layak konsumsi.
Menurut Husna, dalam
memilih produk yang hendak di-
beli untuk keperluan Ramadan,
Tribunnews
Perbanyak stok - Salah satu
peritel besar, Hypermart, yang
memperbanyak stok produk
makanan dan minuman di
semua gerainya, termasuk di
Jatim, untuk mengantisipasi
lonjakan permintaan jelang
Ramadan dan Lebaran.
Butuh Kritis dan Cerdas Saat Membeli Produk
Persediaan produk mamin
dilakukan untuk antisipasi
lonjakan permintaan
masyarakat selama
Ramadan
Langkah ini dilakukan
peritel besar, seperti
Hypermart dan Giant
Hypermarket dan
Supermarket
■
■
storyhighlights
surya.co.id | surabaya.tribunnews.com
HALAMAN | | RABU, 3 JULI 2013
terdapat tiga hal yang harus
diperhatikan.
Pertama, pastikan kemasan
produk dalam kondisi tak rusak.
Sebab kalau kemasannya saja
rusak,maka tidak menutup
kemungkinan isinya juga rusak,
kata Husna, Selasa (2/7).
Kedua, pastikan pula produk
dibeli telah memenuhi legalitas,
serta registrasi dan izin edar
yang tertera di kemasan.
Sebab jangan sampai produk
itu ternyata belum mengantongi
izin edar dari lembaga terkait,
seperti Badan Pengawas Obat
dan Makanan (BPOM).
Ketiga, pastikan produknya
tidak kadaluwarsa. Yang jelas,
tawaran diskon memang bagus
untuk dimanfaatkan. Tetapi
jangan sampai gelap mata,
tambahnya.
Himbauan bagi konsumen
untuk waspada ini, bukan berarti
bahwa sebelum-sebelumnya YLKI
pernah mendapat pengaduan
terkait produk yang ditawarkan
peritel jelang Ramadan.
Tahun lalu tidak ada peng-
aduan dari konsumen terkait
produk-produk yang dijual di
toko-toko ritel jelang Ramadan.
Saya rasa, itu karena konsumen
yang sebagian besar sudah
kritis dan cerdas, ujar dia.
Husna juga berharap dinas-
dinas terkait untuk intensif
melakukan inspeksi di pusat-pu-
sat perbelanjaan, terutama yang
menawarkan produk makanan.
Dinas-dinas terkait harus
lebih aktif melakukan pengawas-
an untuk memastikan keamanan
konsumen, pungkas dia. (ben)
surya/sugiharto
Menurun - Karyawan SPBU mengisi BBM pada kendaraan roda
empat di SPBU Kayoon Surabaya, beberapa waktu lalu.
Konsumsi Melemah Proyeksi Pertumbuhan Direvisi
HARGA EMAS PERKIRAAN PASAR
1/7 2/7
DOLAR AS/TROY OUNCE (24 KARAT)
1.240.59 1.264.64 Rp 408.000/gram
MATA UANG KURS JUAL KURS BELI
EUR 13,041.95 12,910.41
HKD 1,288.17 1,275.11
THB 323.09 319.14
USD 9,990.00 9,890.00
KURSVALAS
Peritel Perbanyak
Stok Mamin
join facebook.com/suryaonline follow @portalsurya
4. surya.co.id | surabaya.tribunnews.com
LIPSUSPROPERTI RABU, 26 JUNI 2013 |
grafis: surya/rendra
Nama Bank Suku Bunga Dasar Kredit (%)
Kredit Kredit Kredit Kredit Konsumsi
Korporasi Ritel Mikro KPR Non-KPR
Bank Mandiri 10.00 12.00 22.00 10.75 12.00
BRI 9.75 11.50 19.25 10.00 12.00
BCA 9.25 10.60 - 9.50 8.18
BNI 10.00 11.60 11.60 10.65 12.25
CIMB Niaga 9.85 10.75 19.00 10.80 10.70
PermataBank 10.00 10.50 - 11.50 10.25
Pan Indonesia Bank 9.50 9.50 17.00 10.00 10.00
Bank Danamon 10.00 11.00 19.76 11.75 12.49
BTN 10.00 10.25 17.75 10.45 11.00
BII 10.09 10.53 - 10.02 10.27
OCBC NISP 9.50 10.50 - 11.50 11.50
HSBC 8.50 8.50 - 8.50 -
Bukopin 10.54 12.96 13.40 11.90 12.80
Bank Jabar dan Banten 7.44 10.36 17.04 8.04 10.12
UOB Indonesia 9.55 11.25 - 9.66 -
BTPN - 16.36 18.52 - 17.55
Standard Chartered 7.58 7.67 - 8.06 -
Bank Mega 11.25 17.25 - 12.50 12.50
ANZ Panin 7.27 7.61 - 8.90 8.90
Bank Ekonomi 10.08 10.08 - 10.08 -
Bank Mayapada 10.40 11.40 12.77 10.38 10.84
Bank Commonwealth 9.50 10.50 - 11.50 12.50
Bank Mutiara 12.00 12.50 22.00 12.00 12.00
Rabobank 10.50 11.25 - 11.25 12.00
Sumber : Bank Indonesia
SUKU BUNGA
DASAR KREDIT
(SBDK)
PER AKHIR
APRIL 2013
kenaikan suku bunga
kredit pemilikan rumah (KPR)
yang mengikuti kenaikan
BI Rate sangat disesalkan
para pengembang. Realestat
Indonesia (REI) memandang
rencana perbankan menaikkan
suku bunga KPR bukanlah
keputusan bijak.
Wakil Koordinator Regional
II Jawa-Kalimantan DPP REI, M
Rudiansyah mengatakan, jika
suku bunga KPR meningkat
maka pengembang mengalami
dua tekanan sekaligus.
“Nilai angsuran naik, daya beli
masyarakat naik, tapi di sisi
lain secara riil, harga kompe-
nen perumahan naik,” ujarnya,
Selasa (25/6).
Karena biaya produksi yang
meningkat, terlebih dengan
kenaikan harga BBM bersubsi-
di tentunya harga rumah perlu
disesuaikan. Tapi, penyesuaian
harga rumah membuat tidak
terjangkau konsumen.
Dalam kondisi demikian
,pengembang harus berhati-
hati mengambil langkah.
Setidaknya, ada dua pilihan,
pertama, menjual rumah
untuk memenuhi cash flow
atau jika yang diprioritaskan
kelangsungan bisnis, mungkin
lebih baik lebih berhati-hati dan
menunggu momen.
Yang kedua, kalau pertim-
bangannya cash flow (aliran
uang), mau tidak mau pe-
ngembang harus menurunkan
margin keuntungan. Risikonya,
kesulitan melangsungkan
produksi berikutnya.
Rudiansyah menyatakan
sebuah kesalahan jika
menaikkan harga jual karena
pengembang ingin untung
semata. Yang sebenarnya,
pengembang menghitung
biaya dan kelangsungan serta
menjaga skala bisnis.
Jangan sampai kalau seka-
rang bisa bangun 5 hektare tapi
besoknya menurun,” tandasnya.
Selain tidak bijak, keputusan
bank menaikkan bunga KP'R
setelah BBM naik adalah
salah. Sebaiknya, pikirkan
backlog (suplai rumah) masih
sangat tinggi dan kaitannya
dengan inflasi nantinya.
Secara terpisah, Ketua DPP
REI Setyo Maharso memper-
kirakan, pasar properti tahun
ini tetap berjalan baik, meski
terjadi kenaikan bunga KPR.
Masyarakat akan menyesuai-
kan,” ujarnya.
Kalau per-
timbangannya
cash flow (aliran
uang), mau tidak
mau pengembang
menurunkan
margin
keuntungan.
m rudiansyah
Wakil ketua koor-
dinator regional
II jawa kalimantan
dpp rei
Berlomba Beri KPR Khusus
surabaya, surya - Suku
bunga acuan BI Rate boleh naik,
BBM bersubsidi naik harga, tapi
kredit pemilikan rumah (KPR)
tetap tumbuh. Bahkan, Bank
Indonesia meyakini kelanjutan
tren kredit properti yang terjadi
sejak April 2013.
Dari data yang diperoleh Sur-
ya, kredit properti tumbuh 40
persen dalam setahun terakhir
(April 2012 hingga April 2013).
Angka itu jauh di atas rata-rata
kredit perbankan secara umum,
yang tumbuh 21,9 persen secara
tahunan.
Tren ini setidaknya menjadi
peluang perbankan mening-
katkan volume kredit di pasar.
PT Bank CIMB Niaga Tbk,
misalnya, menawarkan suku
bunga KPR khusus, yang relatif
murah, yakni 8,99 persen fix
(tetap) selama lima tahun.
Kami berani memberikan
bunga tetap lima tahun untuk
bisa bersaing dengan bank-bank
lain. Lebih lama kan lebih aman.
Biasanya bank-bank kan hanya
2-3 tahun, ungkap Direktur
CIMB Niaga, Wan Razly dalam
keterangan persnya, beberapa
waktu lalu.
Skema bunga fix (tetap)
berarti selama lima tahun per-
tama, CIMB Niaga memberikan
tawaran cicilan dengan nilai
tetap. Hal itu berarti keuntung-
an bagi nasabah dalam menjaga
cash flow dan rencana keuang-
an lainnya.
Berbeda dengan fix, ada
yang namanya bunga floating
(mengambang), yang maksud-
nya, cicilan KPR bisa berubah-
ubah nilainya setiap saat/
periode. Misalnya, bunga 12
bulan pertama 12 persen, belum
tentu untuk bunga 12 bulan
berikutnya masih 12 persen,
sangat mungkin naik menjadi
13 persen sesuai perubahan
suku bunga di pasar.
Wan Razly menambahkan,
hingga Maret 2013, CIMB Niaga
telah menyalurkan kredit untuk
KPR senilai Rp 21,5 triliun dari
total kredit di Kuartal I-2013
sebesar Rp 147 triliun. Target
tahun ini, meningkat 18 persen
dari pertumbuhan kredit tahun
2012 atau Rp 171,572 triliun.
Yang pernah menawarkan
tenor tiga tahun, salah satunya,
PT Bank Central Asia Tbk
(BCA). Bank swasta ini me-
luncurkan Program Fix Cap
yang memungkinkan nasabah
mendapat kepastian suku
bunga dan angsuran ringan,
yaitu suku bunga fix 9,75 persen
selama tiga tahun pertama dan
cap maksimal 10 persen selama
2 tahun berikutnya.
Skema itu dapat ditafsirkan,
bahwa selama tiga tahun
pertama suku bunga KPR BCA
tidak akan berubah. Sedangkan
Cap adalah selama dua tahun
berikutnya suku bunga tidak
akan melebihi batas atas (maksi-
mal) yang sudah ditetapkan.
Pada periode Cap, suku bu-
nga ditinjau setiap enam bulan
dengan ketentuan jika pada saat
peninjauan suku bunga konter
KPR BCA lebih besar dari
bunga 10 persen, maka nasabah
hanya akan dikenakan bunga
10 persen sehingga nasabah
mendapatkan kepastian bunga
KPR selama lima tahun.
Sementara itu, PT Bank
Tabungan Negara Tbk (BTN)
memberikan fasilitas KPR khusus
bagi pembeli unit-unit properti
mewah dari pengembang Ciput-
ra Group. Bunga KPR-nya 6,75
persen untuk pembelian properti
di atas Rp 1 miliar per unit.
“Kami akan berikan suku
bunga khusus sebesar 6,75%
bagi setiap pembelian properti
Ciputra minimal Rp 1 miliar
per unit. Bunga KPR ini berlaku
selama dua tahun pertama,” kata
Direktur Utama BTN Maryono,
beberapa waktu lalu. (hri/bbs)
pilih rumah
- Pengunjung
mengamati salah
satu properti
unggulan dari
Ciputra Group di
sebuah pameran.
Dengan batasan
uang muka mini-
mal 30 persen,
perbankan harus
bersiasat meng-
gaet nasabah.
Konsumen sendiri
wajib menyeleksi
dengan tepat
dalam menentu-
kan skema kredit
yang pas dengan
keuangannya.
Pengembang Tertekan Dua Kali
Agar Impian Tak Musnah
punya rumah adalah sebuah
impian. Nah, kalau ada berba-
gai kendala seperti bunga kredit
bank naik, bagaimana? Apa kiat
agar impian itu tidak musnah,
termasuk tidak mengorbankan
kebutuhan lain seperti anggaran
pendidikan anak-anak.
Financial Planning dari
Padma Finansia, Ita Guntaro
menyarankan, harus bijak.
Pertama, cerdas memilih bank
untuk mendapatkan bunga
kompetitif dan faktor biaya
lain-lain seperti administrasi
dan provisi.
”Kadang-kadang ada bank
yang memberikan bunga fix
selama sekian tahun. Tetapi
bunga dipatok sudah tinggi.
Pertimbangkan itu,” urainya.
Kedua, angsuran rutin juga
harus diperhitungkan. Idealnya,
sepertiga dari total gaji. ”Meng-
apa demikian? Karena kita kan
punya tujuan dan kebutuhan
lain. Jangan sampai karena
rumah, biaya pendidikan anak-
anak malah dikesampingkan,”
tambahnya.
Ketiga, kata Ita, ada baiknya
mulai mengurangi pengelu-
aran-pengeluaran yang bisa
dikurangi. Misalkan saja, akibat
kenaikan harga BBM maka ada
baiknya mulai mengurangi
tingkat penggunaan kendaraan.
Untuk bepergian di jarak dekat,
tak ada salahnya dijangkau
dengan berjalan kaki. (ben)
Siasat Perpanjang Tenor dan
Kemitraan Pengembang
■
Biasanya diterbitkan Bank
Indonesia (BI( secara
berkala setiap bulan.
BI menerbitkan yang
namanya SBDK (Suku
Bunga Dasar Kredit)
sebagai acuan semua
bank untuk menetapkan
kredit.
Bank tidak akan terlalu
jauh menetapkan, bahkan
ada beberapa bank yang
menetapkan di bawah
SBDK yang ditetapkan BI.
■
■
■
info bunga kpr
Diakui, risiko kenaikan biaya
bagi pengembang akan terjadi
tapi pasar akan tetap baik,
karena kebutuhan hunian
memang sangat tinggi.
Drektur Cushman Wake-
field Indonesia Nonny Subeno
mengatakan, kondisi pasar
saat ini lebih cenderung me-
nunggu. Suku bunga KPR men-
jadi salah satu pertimbangan
konsumen untuk membeli
rumah. Kenaikan suku bunga
akan mempengaruhi.
Kenaikan yang terjadi,
berapapun besarannya akan
memengaruhi keputusan kon-
sumen. Semakin besar tingkat
kenaikan, semakin banyak
yang terpengaruh. (rey/ben)
surya/sugiharto
join facebook.com/suryaonline follow @portalsurya
5. surya.co.id | surabaya.tribunnews.com
JAWATIMUR| RABU, 3 JULI 2013
tulungagung, surya - Solichu-
din(30),teknisiPLN pembersihardeasal
Dusun Grompol, Kelurahan Ngebrak,
Kecamatan Gampengrejo, Kabupaten
Kediri, tewas tersengat listrik tegangan
tinggi di kompleks Perumahan Bangau
Putih, Desa Bangoan, Kecamatan Ke-
dungwaru, Tulungagung, Selasa (2/7).
Peristiwa memilukan ini terjadi saat
korban sedang membersihkan arde di
jaringan listrik Saluran Udara Tegangan
Ekstra Tinggi (SUTET) bersama teman
kerja sekaligus tetangganya, Ubaidi (31).
Kini, Ubaidi dirawat di RSUD Dr Iskak
karena mengalami luka bakar di pung-
gungnya saat menolong Solichudin.
Menurut Slamet Riyadi, teknisi PLN
Tulungagung, saat itu dia mengawasi
kedua pekerja itu. Solichudin memanjat
lebih dulu karena tugasnya membersih-
kan arde di atas SUTET.
Slamet menyebutkan, Solichudin me-
mang sudah terbiasa melakukan hal itu.
Ia sering terlibat pembersihan arde di ja-
ringan SUTET jalur Tulungagung-Kediri
yang bertegangan listrik 70.000 volt itu.
Setelah memanjat dan mencapai po-
sisi biasanya, Solichudin tiba-tiba ber-
teriak meminta tolong karena rupanya
tersengat listrik. Ubaidi pun langsung
memanjat untuk menolong. Sesampai
di dekat Solichudin, dia memegang
lengannya tetapi malah timbul percikan
api. Solichudin pun terjatuh dan dan
tewas seketika.
Solichudin saat di atas berarti me-
nyentuh kabel yang teraliri tegangan
listrik tinggi, ujarnya.
Sementara, Kapolres AKBP Whisnu
Hermawan Februanto melalu Kepala
Polsek Kedungwaru AKP Irwantono
mengatakan,kejadianinimemangmurni
kecelakaan. Kendati demikian, pihaknya
akan berkoordinasi dengan perusahaan
serta memeriksa para saksi. Ini kecela-
kaan murni, tandasnya.(yul)
Massa Misterius Serbu Pendemo
surya/sudarmawan
RINGSEK - Mobil Honda Jazz yang melaju ugal-ugalan menyeruduk motor ojek dari belakang, akibatnya penumpang ojek tewas di lokasi
kejadian, Selasa (2/7). Sementara pengemudi ojek luka parah, terlihat mobil Honda Jazz rinsek.
Tewas Tersengat SUTET
surya/yuli ahmada
TERJATUH - Solichudin karyawan PLN pembersih arde SUTET, tewas tersengat listrik
dan jatuh dari ketinggian. Seorang rekannya yang coba menolong kini masih dirawat
Honda Jazz Ugal-ugalan Hantam Motor Ojek
ponorogo, surya -
Kecelakaan maut terjadi di
JL Raya Ponorogo - Ngebel,
Kelurahan Singosaren, Keca-
matan Jenangan, Kabupaten
Ponorogo, Selasa (2/7).
Dalam kecelakaan maut
tersebut menyebabkan se-
orang penumpang ojek te-
was. Kecelakaan melibatkan
Honda Supra bernopol AE
5909 TY yang dikemudikan
Marnu (40) warga RT 03, RW
02, Desa Tajuk, Kecamatan
Siman dan Mobil Honda
Jazz putih bernopol AE 371
BI yang dikemudikan Lulut
Agus Setiyawan (33) warga
Jl Thamrin Nomor 32, RT 01,
RW 03, Kelurahan Bangunsa-
ri, Kecamatan/ Ponorogo.
Sedangkan korban tewas
adalah Suwandi (43) warga RT
03, RW 03, Dusun Bayem, Desa
Jagir, Kecamatan Sine, Ngawi.
Korban mengalami pendarah-
an hebat dari bagian kepala,
telinga, serta kaki dan tangan.
Sedangkan tukang ojek
mengalami luka di bagian ta-
ngan dan kakinya. Sementara
motor ojekan korban ringsek
karena terkena benturan keras
mobil Honda Jazz warna putih
yang juga rinsek
Awalnya, motor korban
yang dikendarai Marnu (40)
berboncengan dengan korban
melaju dari arah timur menuju
barat dengan kecepatan seki-
tar 50 kilometer per jam.
Sesampainya di JL Niken
Gandini, tepatnya di depan
Conter Djoni Cell, Kelurahan
Singosaren, Kecamatan Jena-
ngan, tiba-tiba ditabrak mobil
Honda Jazz dari arah belakang
yang melaju dari timur menu-
ju barat.
Karena mobil melaju ken-
cang, menyebabkan motor
korban terpelanting hingga
mengakibatkan penumpang
motor ojek itu tewas di lokasi
kejadian dan tukang ojek
mengalami patah tulang ta-
ngan dan kaki.
Kasat Lantas Polres Pono-
rogo, AKP Dwi Agung Setyo-
no menegaskan kecelakaan
disebabkan aksi ugal-ugalan
pengemudi mobil Honda Jazz.
Hal itu disebabkan karena fak-
tor human error. Alasannya,
usai dilaksanakan olah Tempat
Kejadian Perkara (TKP) jalan
lurus, pandang bebas, serta
cuaca cerah.(wan)
magetan,surya -Wibawa
polisi di Magetan dipertaruh-
kan, pasalnya keberadaanya
tidak digubris oleh massa tak
dikenal yang tiba-tiba menyer-
bu para pengunjuk rasa yang
dikawal poilisi. Padahal para
penyerbu tidak saja mengejar,
para pengunjuk rasa, tetapi
menganiaya dan merusak mo-
bil, Selasa (2/7).
Peristiwa memalukan ini ter-
jadi saat massa Orang Indone-
sia (Oi) demo penuntasan kasus
KIR dan Kunker DPRD Fiktif
yang menghabiskan uang ne-
gara Rp 12 miliar. Namun sejak
pagi di depan gedung DPRD
Kabupaten Magetan sudah di-
tunggui massa tak dikenal.
Karena tahu demo akan men-
dapattandingan,massaLSMOi
mengubah agenda jalan tidak
jadi demo ke kantor DPRD, tapi
ke Kejaksaan setempat. Belum
lagi menyalurkan aspirasi di
depan gedung DPRD, massa
Oi sudah dikejar massa tak
dikenal dan minta aksi Oi itu
dibubarkan.
Massa Oi membubarkandiri
dengan dikawal polisi dari Pol-
res Magetan. Namun sayang
belum sampai massa Oi bubar,
massa tak dikenal itu langsung
menyerang dan memukuli
massa ormas Oi. Padahal saat
itu banyak polisi berpakaian
preman maupun seragam ber-
jaga-jaga di tempat kejadian
perkara (TKP).
Saya dan Pak Zahni kena
pukul tangan kosong dan
kayu. Kami tadi sebenarnya
mau demo ke DPRD masalah
kunker diduga fiktif dan ke Ke-
jaksaan Negeri (Kejari) untuk
memberikan dorongan penun-
tasan kasus korupsi Kawasan
Industri Rokok (KIR) Bendo.
Tapi ternyata dihadang massa
itu,kata ketua Oi Magetan Sa-
eful Anam kepada Surya seusai
penyerangan itu, Selasa (2/7).
Menurut Saeful Anam, iden-
titas pelaku pengrusakan dan
pemukulan sudah dikantongi
dan dia akan melaporkan ke
pihak berwajib.
Kami demo itu sepengeta-
huan polisi, karena kami se-
belumnya melayangkan surat
pemberitahuan kepada polisi.
Artinya demo kami itu tidak
liar. Ternyata, meski mendapat
kawalan polisi, massa itu tetap
menerobos dan melakukan
pengrusakan,jelas Anam begi-
tu biasa pria gondrong ini biasa
dipanggil.
Anam mengaku sudah pu-
nya banyak bukti-bukti terkait
pengrusakan dan penganiaya-
an yang dilakukan massa tak
dikenal itu.
Yang jelas massa ini tidak
menghendaki penuntasan
masalah kasus korupsi Kunker
Fiktif DPRD. Artinya, sudah
bisa ditebak, massa darimana
yang menyerang ini,katanya.
Kami, kata Anam, akan
menyerahkan kepada proses
hukum yang berlaku. Mudah-
mudahan hukum bisa obyektif
dan memenuhi rasa keadilan
masyarakat.
Kemungkinan baru besuk
kami melapor ke Polres Ma-
getan. Lagian saat penyerang-
an tadi, di kantor Oi banyak
bapak-bapak polisi yang tahu.
Jadi kita tidak akan sulit mem-
berikan keterangan,katanya.
Polisi Tutup Mulut
Terpisah, sejumlah polisi
yang bertugas saat kejadian
tidak bersedia bicara saat
dikonfirmasi masalah penyer-
buan oleh massa tak dikenal
tersebut.
Bahkan Kapolres Magetan
AKBP Riky Haznul yang di-
mintai konfirmasi, tidak berse-
dia menjawab.(st40)
Polisi Bengong Lihat Penganiayaan■
Kendati dikawal polisi,
massa pendemo
babak belur diserbu
dan digebuki massa
misterius yang tidak mau
kasus Kunker fiktif DPRD
didemo
Para pendemo yang
babak belur berencana
melapor ke Polres
Magetan secara resmi
■
■
storyhighlights
blitar, surya - Mayat laki-laki yang di-
perkirakan berusia sekitar 20 tahun ditemukan
mengambang di Sungai Dadu, Desa Rejowi-
nangun, Kecamatan Kademangan, Selasa (2/7)
pagi hari. Saat ditemukan, mayat tertelungkup
dan tersangkut batu, dengan kondisi wajah dan
tubuhnya masih utuh.
Setelah dievakuasi, ternyata mayat itu diketa-
hui bernama Ali Sodig, (20), warga Desa Ringin
Anom, yang tetangga desa. Itu dikenali dari
wajah dan identitas yang ditemukan di pakai-
annya. Penemuan mayat itu praktis membuat
warga desa setempat geger karena dikira kor-
ban pembunuhan. Namun, hasil penyelidikan
petugas, penyebab kematian korban itu bukan
karena pembunuhan melainkan diduga terja-
tuh saat mencari rongsokan di sungai tersebut.
Pekerjaan korban itu tiap hari mencari ba-
rang bekas, di antaranya di tepi kali. Diduga,
ia terpleset karena tak ditemukan bekas luka di
tubuhnya. Atas permintaan pihak keluarganya,
mayat korban tak dioutopsi, kata AKP Purwa-
di, Kapolsek Kademangan, Selasa (2/7).
Mayat korban itu diketahui pertama kali oleh
Karmidi,(52), warga Desa Rejowinangun. Pagi
itu, Karmidi hendak pergi sawah dan berjalan
kaki di tepi sungai. Mendadak langkahnya
terhenti karena melihat ada mayat terapung di
sungai itu. Ia kemudian melaporkan kejadian
tersebut ke perangkat desa dan dilanjutkan ke
polsek.
Sumarti (50), ibu korban menuturkan, diri-
nya sempat kebingungan karena anaknya tak
pulang sejak pamitan mencari rongsokan pada
Senin (1/7) pagi kemarin. Seperti biasanya,
setiap mencari rongsokan, jejaka itu berjalan
kaki dengan membawa saks. Namun, biasanya
setiap pukul 12.00 WIB, korban sudah berada
di rumah. Tetapi siang kemarin, tak pulang
hingga malam hari. Akibatnya, keluarganya
dan para tetangganya mencarinya, termasuk
sempat menyusuri sungai tersebut.(fiq)
Jasad Ali Sodiq
Mengapung
Imigrasi Bingung 97 Imigran Kabur
blitar, surya - Aneh,
kendati dijaga ketat aparat ga-
bungan, 120 imigran gelap asal
Timur Tengah kabur semua.
Setelah dicari, petugas hanya
menemukan 23 imigran.
Mereka ditangkap di dua
tempat yang berbeda, yakni di
warung nasi dan bakso, di jalan
raya Desa Olak, yang berjarak
sekitar 2 km sebelah utara Ho-
tel Holi. Dari 23 imigran yang
ditangkap kembali itu terdiri
dari laki laki 11 orang, perem-
puan 8 serta 4 anak-anak. S
Saat ini mereka tak dibawa ke
hotel kembali namun langsung
diamankan di Kantor Imigrasi
Blitar, di Kecamatan Srengat.
Pertimbangannya, agar lebih
mudah pengamanannya.
Kami masih mencari terus
dengan menyebarkan orang di
terminal, pantai atau pelabu-
han serta bandara, kata Kasi
Pengawasan dan Penindakan
(Wasdakim) Imigrasi Blitar,
Selasa (2/7).
Informasinya, mereka tak
hanya kabur ke arah Kota Blitar
namun ditengarai ke Kota Ma-
lang juga. Sebab berdasarkan
kesaksian warga, mereka dike-
tahui menumpang dua mobil
bison ke arah Malang.
Mereka mencegat Bison di
portal Bendungan Sutami, yang
berjarak sekitar 1 km dari hotel
Holi. Namun, petugas yang
mengejarnya tak menemukan
karena kehilangan jejak.
Menurut AKBP Dirin, Ka-
polres Blitar, para imigran
dipandu tiga orang, sebagai
koordinatornya. Di antaranya,
Siswanto (35), menantunya
Samuji, yang asal Banyuwañgi,
dan dua temannya, Andik Arif
(27), warga Sulawesi Tengah,
serta Juhaidi (30), warga Sum-
bawa, Nusa Tenggara Barat.
Para Imigran akan minta
suaka politik ke Australia.(fiq)
Bus Sugeng Rahayu
Seruduk Truk
madiun, surya - Kecelaka-
an menimpa bus Sugeng Raha-
yu (Sumber Group) di jalur rin-
groad KM 2, Kelurahan Sogaten,
Kecamatan Manguharjo, Kota
Madiun, Selasa (2/7).
Meski tak ada korban jiwa,
namun satu penumpang bus
yang terluka dilarikan ke RSU
Sogaten Kota Madiun.
Informasi yang dihimpun
menyebutkan, saat itu, sekitar
pukul 11.30 WIB, bus jurusan
Yogyakarta-Surabaya ini melaju
dengan kecepatan tinggi di jalur
ringroad ke arah timur. Saat tiba
di tikungan, sebuah truk berja-
lan melambat.
Melihat ini, sopir bus Sugeng
Rahayu (Sumber Group), Sukri-
yanto (50), warga Desa Balong-
prigondani, Kecamatan Balong-
bendo, Kabupaten Mojokerto
tak mampu mengusai truk. Se-
hingga bus pun menyundul ba-
gian belakang kanan truk yang
disopiri Slamet Priyanto, warga
Ngawi.
Akibatnya, truk terpelanting
kearah kiri jalan. Truk bernopol
AE 8554 UB pun terjatuh ke sa-
wah dengan kedalaman 2 meter,
dan kepala truk berbalik arah
dari menghadap timur berubah
ke arah barat.
Sementara bus bernopol W
7741 UY usai menabrak truk
membanting stir ke kanan. Me-
lompat pembatas jalur di tengah
jalan, dan masuk ke sawah di
seberang jalan. Seperti truk, bus
ini nyungsep ke sawah se dalam
2 meter.
Truk berjalan lambat, ter-
tabrak dan bus banting stir ke
kanan, ujar Mustofa, kenek bus
Sugeng Rahayu.
Akibat tabrakan ini, satu
penumpang bernama Cikal
Handayani (16), warga jalan
Sampurna Surabaya dilarikan ke
RSU Sogaten. Dia mengalami
shock karena posisi duduknya
di depan, ujar Kasat Lantas Pol-
res Madiun Kota AKP Kasiani.
Ia katakan, polisi sedang
meminta keterangan sejumlah
saksi.(bet)
surya/imam taufiq
KETAT - Kendati dijaga ketat aparat gabungan di Blitar, semua imigran
gelap asal Timur Tengah berhasil kabur dari hotel
UNIVERSITAS Negeri Malang
(UM) menjadi juara umum
Musabaqah Tilawatil Qur’an
(MTQ) Mahasiswa Nasional
(MN) XIII di Padang, Suma
tra Barat. Dalam MTQ MN
XIII kali ini, UM mendapat
Juara I, Tilawah (putri), Juara
I karya tulis ilmiah kandu
ngan Qur’an, Juara I debat
kandungan alQur’an berba
hasa Inggris, Juara III, debat
kandungan alQuran ber
bahasa Arab. “Sedangkan
untk kaligrafi, tartil dan fah
mil Qur’an masingmasing
mendapat Juara Harapan II
dan III,” ujar Rektor UM, Prof
Suparno, Selasa (2/7).
Prestasi delegasi UM terse
but merupakan kejutan yang
membanggakan. Betapa tidak
selama ini, delegasi tidak per
nah meraih juara I atau sepu
luh besar. “Kalaupun menang
hanya sebagai Juara II, pada ta
hun 2007 lalu,” ujar Suparno.
Menurutnya yang paling
membanggakan, kemenangan
kali ini didukung mahasiswa
Jurusan Psikologi dan Jurusan
Sastra Inggris. “Sangat berva
riatif, tidak hanya mahasiswa
Sastra Arab tetapi juga dari
jurusan lain. Ini membuktikan
adanya kebersamaan antar
mahasiswa,” terangnya.
Tidak heran kalau kemudian
keberadaan alQur’an Study
Club (ASC) yang sejak sete
ngah tahun lalu dirintis maha
siswa yang intens mempelajari
AlQur’an statusnya ditingkat
menjadi salah satu Unit Ke
giatan Mahasiswa. “Dengan
prestasi secara nasional ini
ASC menjadi salah satu UKM
UM,” tandasnya.
Tidak hanya itu Rektor, juga
memberikan apresiasi kepa
da delegasi UM, khususnya
para juara dengan memberi
kan uang pembinaan sesuai
dengan prestasinya dan be
bas SPP satu semester. Peng
hargaan tersebut tidak hanya
diberikan kepada delegasi UM
yang mengikuti MTQ MN XIII
di Padang tetapi juga bagi ma
hasiswa lain yang mengukir
nama UM di tingkat nasional.
Menurut Pembina kafilah
(delegasi) UM, Dr Yusuf Hanafi
M.Fil.I, MTQ MN XIII diiku
ti 129 PTN/PTS dengan total
peserta sebanyak 1.428 maha
siswa. Seperti diketahui MTQ
MN diselenggarakan setiap
dua tahun sekali. 19 maha
siswa yang dikirim mengikuti
MTQ MN XIII tersebut telah
lolos dalam Seleksi Tilawatil
Qur’an secara intern. “Ketika
lolos mereka mendapat surat
mewakili UM dan mendapat
pembinaan secara intensif se
lama 2 bulan dan menjelang
keberangkatan mereka harus
dikarantina selama tiga hari,”
terangnya.
Sementara Rofi’atul Muna
yang mampu menyisihkan 190
peserta tilawah alQur’an sela
lu bersyukur dengan prestasi
yang diraihnya sebagai Juara
I Putri. Meski sebelumnya,
Muna pernah meraih Juara Per
tama Putri Tilawah alQur’an
tingkat Asia Tenggara.
Mahasiswi kelahiran Bojo
negoro ini memang lahir dari
keluarga qoriah. “Ibu saya qo
riah tingkat jatim,” ujar Muna
yang kerap meraih juara baik
tungkat regional maupun nasi
onal. (adv)
Universitas Negeri Malang,
Juara Umum MTQ MN XIII
JUARA UMUM – Rektor Universitas Negeri Malang (UM) Prof
Suparno (tengah, baju putih) bersama kafilah UM yang berhasil
menggondol predikat Juara Umum MTQ Mahasiswa Nasional
yang digelar di Padang, Sumatera Barat, Selasa (2/7/2013).
join facebook.com/suryaonline follow @portalsurya
6. HALAMAN | | RABU, 3 JULI 2013
Jawa Timur
surya.co.id | surabaya.tribunnews.com
Sekitar 900 mobil yang dihias dengan
berbagai ornamen mengangkut para
santri dan pelajar dari sekolah di
bawah naungan Kantor Kemenag
Ponorogo yang menggelar pawai
ta'aruf menyambut kedatangan bulan
suci Ramadan, Selasa (2/7). (wan)
pawai ta'aruf
R
atusan warga Kelu-
rahan Baratan, Kecamat-
an Patrang, Kabupaten
Jember harus menunggu selama
tiga jam untuk mendapatkan
BLSM, Selasa (2/7). Mereka me-
nunggu berjam-jam di kantor
kelurahan setempat.
Mereka tiba di kantor kelurah-
an sejak beberapa menit sebe-
lum pukul 10.00, karena mereka
mendapatinformasikalauBLSM
akan dibagikan pukul 10.00. Ter-
nyata hingga pukul 13.00, pem-
bagian belum dilakukan.
Saya menunggu mulai pukul
10.00 tadi, sampai sekarang
belum ada, ujar Ny Santi.
Sementara Syamsi harus tiga
kali bolak-balik dari rumahnya
ke kantor kelurahan.
Untuk mereda kejenuhan
warga, Lurah Baratan Ahmad
Sidiq selalu memberitahu keber-
adaan petugas pos yang hendak
membagi uang itu. Sekarang
masih di Kelurahan Slawu, sabar
ya bapak dan ibu, ujar Sidiq.
Agar warga tidak jemu
menunggu, perangkat kelu-
rahan membelikan minuman
untuk mereka. Setelah ditungu-
tunggu, petugas PT Pos tiba di
kantor kelurahan pukul 13.10.
Hingga pukul 14.00, pencairan
uang belum selesai. Warga Ba-
ratan yang mendapat BLSM 910
rumah tangga sasaran.
Hari itu, BLSM tidak dicair-
kan serentak di 31 kecamatan di
Jember. Namun hanya diku-
curkan di tiga kecamatan kota
yakni Kaliwates, Sumbersari
dan Patrang. Pembagian di ke-
camatan lain masih menunggu
verifikasi Kartu Perlindungan
Sosial (KPS) selesai.
Ada 60 petugas Pos yang
membantu pencairan dana di
tiga kecamatan itu, ujar Kepala
Kantor PT Pos Indonesia Jember
Wahyudi Aziz. BLSM di tiga
kecamatan itu dibagikan di 22
kantor kelurahan.
Pembagian di wilayah keca-
matan kota ini terlihat menda-
dak seperti diakui oleh Lurah
Baratan Ahmad Sidiq. Pasal-
nya, dirinya bersama lurah-lu-
rah lain di Kecamatan Patrang
diberitahu adanya pembagian
BLSM, Senin (1/7) pukul 20.00.
Saya diminta ke kantor
kecamatan untuk mengambil
undangan agar dibagikan kepa-
da warga, ujar Sidiq. Akhirnya
distribusi undangan itu secara
kilat dilakukan di kelurahannya
hingga pukul 23.00.
Bahkan ada warga yang baru
menerima Selasa (2/7) pagi,
seperti yang dialami Ny Santi
dan Ny Astutik, warga Kelurah-
an Baratan. Saya juga kaget kok
mendadak. Ternyata petugasnya
dari Pos yang membagi BLSM
kurang banyak karena warga
saya sampai menunggu tiga jam.
Sepertinya kurang siap, tutur
Sidiq. Namun pihaknya hanya
bertugas menyebar undangan
dan kupon. (sri wahyunik)
Perangkat
Enggan
Diberhentikan
JOMBANG, surya - Ratusan
perangkat desa yang tergabung
dalam Persatuan Perangkat
Desa Indonesia (PPDI) Jombang
berunjukrasa di pendapa kabu-
paten, Selasa (2/7).
Mereka menuntut pengisian
perangkat desa yang sudah ha-
bis masa kerjanya ditunda. Alas-
annya, menunggu bupati baru
dilantik, 24 September 2013.
“Sementara biarkan saja seperti
ini. Biar nanti bupati baru yang
memberikan solusi untuk kita,”
kata Mahfud, bagian keamanan
PPDI.
Alasan lain, karena kepala
desa akan segera habis masa
baktinya, juga terkesan dibiar-
kan saja. Para perangkat merasa
diperlakukan diskriminatif.
“Kami seperti anak tiri, begi-
tu habis langsung disuruh ganti.
Tapi kepala desa, meski mau ha-
Bantuan Langsung Sementara Masyarakat (BLSM)
yang dinanti-nanti akhirnya mulai dicairkan sejak
awal bulan ini. Namun pemberian bantuan Rp
150.000/bulan itu tidak seindah yang dibayangkan
masyarakat sebelumnya.
Karut Marut Pembagian BLSM (1)
Petugas Pos Baru Datang Setelah 3 Jam Menunggu
surya/sri wahyunik
sabar - Demi Rp 150.000, para calon penerima BLSM ini sabar
menunggu selama 3 jam di Kelurahan Baratan.
Minta Tunggu Pelantikan Bupati Baru■
Tunggu kebijakan
bupati baru setelah
pelantikan
Tidak ada diskriminasi
perlakuan antara
kades dan perangkat
Tunggu hasil uji
materi diputus oleh
Mahkamah Agung
■
■
■
tuntutan perangkat
sumenep, surya - Marsiyati (33) serta
merta menolak tuntutan jaksa penuntut
umum(JPU)RTeddyRoomiusdiPengadil-
an Negeri ( PN ) Sumenep, Selasa (2/7).
JPU menuntutnya tujuh tahun penjara
lantaran Marsiyati memotong alat vital
suaminya, Hasanah Riyadi (38) pada 21
Pebruari 2013.
Dengan tidak mengurangi rasa hormat,
saya menolak Bu Hakim, karena saya pu-
nya anak yang masih sekolah, dan tidak ada
yang bisa merawat serta menafkahi dia,
papar perempuan warga Dusun Langsar
Laok, Desa Langsar Kecamatan Seronggi
itu dengan mata berkaca-kaca kepada ke-
tua majelis hakim Enny Sri Rahayu.
Sebaliknya, Marsiyati malah membela
diri bahwa aksi nekatnya itu didasari ka-
renarasasakithatiyangsangatmendalam
karena suaminya secara terang-terangan
selingkuh dengan perempuan lain. Dia
juga melihat foto-foto mesra suaminya
dengan perempuan lain, sehingga tanpa
sadar dia kalap dan memotong alat vital
suaminya.
Jika berkenan saya, sampaikan bukti
rekaman dan foto-foto mesra suami saya
dengan teman selingkuhannya,’’ ujar
Marsiyati sembari menyodorkan sebuah
flashdisk yang di dalamnya tersimpan re-
kaman pembicaraan suaminya serta foto-
fotonya.
Menanggapi ucapan Marsiyati, majelis
hakim berjanji akan mencoba membica-
rakan dengan anggota majelis dan sidang
ditunda pada sidang berikutnya minggu
depan dengan agenda putusan majelis.
Penasihat hukum terdakwa, Risvandi
berharap, dengan adanya tambahan buk-
ti-bukti rekaman dan foto-foto mesra sua-
minya yang menyebabkan terdakwa ka-
lap, dapat menjadi pertimbangan majelis
hakim dalam memutuskan perkara. Wa-
laupun data tambahan ini masuk pada
saat persidangan dan sebetulnya tidak
boleh, tetapi semoga ini menjadi bahan
pertimbangan majelis,’’ papar Risvandi.
Marsiyati yang menikah dengan Hasa-
nah Riyadi dikaruniai seorang anak yang
kini sekolah di salah satu SMK di Sumen-
ep. Perempuan ini kalap memotong alat
vital suaminya tatkala Hasanah tidur.
Marsiyati memotongnya dengan meng-
gunakan sebilah celurit.
Akibat pemotongan itu, Hasanah kini
cacat seumur hidup. Potongan alat vital-
nya tidak ditemukan, sehingga dokter tak
bisa menyambungnya kembali. Marsiya-
ti kemudian ditahan polisi untuk proses
hukum selanjutnya.
Dalam tuntutannya, JPU R Teddy Roo-
mius menyebut, terdakwa secara sah dan
diakui oleh terdakwa sendiri bahwa ia
dengan sengaja memotong alat vital sua-
minya. Karena itu JPU menjerat terdakwa
dengan dakwaan pasal 351 ayat 1 subsi-
der Pasal 353 Ayat 1 tentang penganiaya-
an berat. (riv)
Sebatang Kayu Jadi Masalah
JOMBANG - Musolim (48), petani warga Desa Pojokklitih,
Kecamatan Plandaan, Jombang, harus berurusan dengan polisi
lantaran dicurigai mencuri kayu di kawasan hutan petak 11
RPH Rapahombo, Desa Pojokkklitih , Selasa (2/7). Dia tepergok
petugas patroli di hutan membawa sebatang kayu jati ukuran
300 x 10 x 10 cm dan sebuah kapak sambil mengendarai sepeda.
Ketika ditanya petugas tentang surat-surat kayu yang dibawa-
nya, Musolim tak bisa menjawab. ”Meskipun cuma satu batang,
tapi karena tidak bisa tunjukkan surat sah kayu yang dibawa,
terpaksa diamankan untuk pemeriksaan lebih lanjut, tandas
Kasubbag Humas Polres Jombang AKP Sugeng Widodo. (uto)
Rumah Maling Dibakar Warga
sumenep - Karena dituduh mencuri cabe jamu, rumah Akib
(57) warga Desa Gilang, Kecamatan Bluto, Sumenep dibakar
warga. Saat itu warga mendatangi rumah Akib menunggu yang
bersangkutan pulang guna menyelesaikan pencurian yang dila-
kukannya. Namun karena yang dicari tak kunjung datang, warga
mulai melempari rumahnya, bahkan kemudian membakarnya.
Sebelumnya, Akib tertangkap tangan sedang mencuri cabe jamu
di rumah Sa’ei di Desa Sera Tengah. Menurut Kapolsek Bluto,
AKP Sutrisno, persoalan pencurian itu telah diselesaikan seca-
ra kekeluargaan oleh kades, dan kemudian Akib. Namun ada
warga yang tidak terima lantaran Akib diduga terlibat beberapa
pencurian sebelumnya. (riv)
LINTAS JAWA TIMUR
surya/rivai
sidang tuntutan - Terdakwa Marsiyati ke luar dari ruang sidang
diantar petugas usai mendengarkan tuntutan jaksa penuntut umum.
bis dibiarkan saja. Enam bulan
sebelum masa kerja kades habis,
seharusnya sudah ada tahapan,
tapi tak pernah dilakukan,” pa-
par Mahfud. Sebanyak 282 ka-
des akan habis jabatannya pada
9 Agustus 2013.
Alasan ketiga, yakni karena
belum menerima uji materi dari
Mahkamah Agung (MA). “Kami
selaku pemohon uji materi be-
lum menerima keputusan. Se-
hingga eksekusi tidak dapat di-
lakukan. Kalau eksekusi pakai
keputusan yang mengacu di in-
ternet, kacau namanya,” beber
Ketua PPDI Sutrisno.
Menanggapi permintaan itu,
Asisten I Sekkab Jombang, War-
to yang menemui pendemo me-
ngatakan, semuanya dijalankan
sesuai tahapan. Termasuk untuk
pengisian perangkat desa yang
sudah habis masa kerjanya.
“Beberapa waktu lalu sudah
dilakukan pengisian BPD (Ba-
dan Permusyawaratan Desa).
Sekarang ini saatnya pengisi-
an perangkat. Baru setelah itu
pengisian kepala desa. Kalau
tahapan tak kita lakukan sesuai
jadwal bisa kacau,” paparnya.
Soal tudingan diskriminasi,
Warto membantah tegas. “Di
hadapan hukum tak ada anak
emas dan anak tiri. Enam bulan
sebelum jabatan kades habis me-
mang tahapan pilkades sudah
ada. Yakni pemberitahuan ke
kades bahwa jabatannya habis.
Yang melakukan BPD, bukan
Pemkab,” tandasnya.
Soal putusan MA, menurut-
nya sudah klir. “Begitu kepu-
tusan MA digedok, saat itu juga
berlaku. Apalagi sudah dipubli-
kasikan di internet. Jadi pengisi-
an perangkat memang harus se-
gera dilakukan. Apalagi DPRD
juga sudah mendesak agar sege-
ra dilakukan pengisian perang-
kat,” paparnya. (uto)
Pemotong Penis Suami Ajukan Bukti dalam Flashdisk
surya/sutono
tunggu bupati - Ketua PPDI Sutrisno berbicara di hadapan Kapolres
dan Plt Sekda yang menemuinya di pendapa kabupaten.
surya/sudarmawan
sumenep, surya - Unjun rasa ber-
ubahmenjadiaksilempartelurbusukdan
tanahliatdilakukansekitar20mahasiswa
di depan kantor PT Wira Usaha Sume-
kar (WUS), Badan Usaha Milik Daerah (
BUMD) yang bergerak di bidang kerja-
sama dengan Kontraktor Kontrak Kerja
Sama (KKKS), Selasa (2/7).
Pengunjukrasa yang tergabung dalam
Forum Komunikasi Mahasiswa Sumen-
ep (FKMS) itu kesal lantaran tidak dite-
mui oleh satu pun pejabat PT WUS.
Namun tidak berselang lama aksi
mereka dihentikan polisi dan akhirnya
massa FKMS dibubarkan dan kembali
ke markasnya di jalan Trunojoyo dengan
kawalan ketat polisi.
Mereka menyoal Dana Bagi Hasil
(DBH) migas dari beberapa perusahaan
migas yang beroperasi di Kabupaten
Sumenep. DBH migas ke Kabupaten
Sumenep dalam laporan di APBD tahun
2013 nihil.
Di Sumenep ini punya 10 KKKS,
baik yang sudah eksploitasi maupun
eksplorasi, tetapi hasilnya tidak jelas
bagi Kabupaten Sumenep,’’ ujar Eko
Wahyudi, korlap aksi.
Pengunjukrasa juga mempertanyakan
beberapa titik perusahaan migas yang
hingga saat ini belum memberikan kon-
tribusi terhadap masyarakat sekitar lo-
kasi perusahaannya. Pemkab Sumenep
seperti tidak peduli dengan kondisi ma-
syarakat sekitarnya padahal mereka ke-
rapkali jadi korban migas. Ada banyak
nelayan yang dirugikan perusahaan mi-
gas, ungkap Eko di hadapan pimpinan
Komisi B.
Karena itu, FKMS mendesak DPRD
dan pemerintah untuk mempertegas se-
gala bentuk kegiatan migas di Sumenep.
Mahasiswa juga menuntut agar peme-
rintah menutup perusahaan migas yang
beroperasi tanpa mengantongi izin prin-
sip dari Pemkab Sumenep.
Yang perlu diperjelas tentang keber-
adaan dana bagi hasil, dana participating
interrest, dana community development,
dan dana coorporate social responsibilty.
Kalau tidak kami pasti akan lawan se-
mua kegiatan itu,’’ pungkasnya.
Puas menyampaikan aspirasi tentang
migas ke Komisi B DPRD Sumenep,
mereka kemudian bergerak ke kantor
PT WUS. Namun mereka tidak ditemui
oleh jajaran direksi dan pejabat PT WUS,
melainkan hanya ada staf dan petugas
satpam.
Hal ini membuat mahasiswa marah dan
menyegel kantor PT WUS. Menurut ma-
hasiswa seringkali kedatangan mereka
ke kantor PT WUS tidak diterima oleh
pejabat BUMD itu. Sebagai bentuk keke-
salan, mereka melempari kantor PT WUS
dengan telur busuk dan tanah liat. (riv)
Menyoal Bagi Hasil Migas■
surya/rivai
tidak ditemui - Pendemo melempar telur busuk dan tanah liat ke kantor PT Wira Usaha Sumekar (WUS), sebagai bentuk
kekesalan mereka tidak ditemui oleh pejabat BUMD itu.
Kantor PT WUS
Dilempari
Telur Busuk
join facebook.com/suryaonline follow @portalsurya
7. surya.co.id | surabaya.tribunnews.com
SURYALINES| RABU, 3 JULI 2013
berikut pendamping masing-ma-
sing. Namun rencana itu harus di-
tunda karena emasnya digondol
maling.
Untunglah, sejak Senin, ke-
luarganya berdatangan untuk
memberikan semangat kepada
pria 42 tahun itu. Mereka sama
sekali tidak menyinggung soal
emas warisan itu, melainkan
memberikan dukungan agar
Ainul kembali bersemangat.
“Alhamdulillah saudara saya
semuanya kompak,”akunya.
Soal jumlah emas itu, Ainul
mengaku bisa memastikan
bahwa jumlahnya 12 kg, karena
setiap akhir puasa Ramadan ia
selalu menimbangnya untuk
menentukan nisob zakat yang
harus ia keluarkan.
Kini Ainul mengaku belum
tahu apa yang akan dilakukan-
nya nanti. Namun, karena tidak
ingin mengecewakan para pe-
langgannya, Ainul mengatakan
siap membeli emas para pelang-
gannya.
”Kalausayatidaksegerabuka,
maka pelanggan yang hendak
menjual barangnya kembali
pasti akan kecewa. Rencananya
mulai besok (hari ini Rabu, 3
Juli)” ungkapnya Ainul.
Untuk kembali membuka usa-
hanya, Arifin mengaku sudah
tidak punya modal lagi. Kalau-
pun buka paling – paling hanya
bisa membeli emas dari pelang-
gan yang dijual kembali.”Tidak
punya modal lagi. Semua harta
dan kepemilikan saya jadikan
satu berupa emas yang saya
putar selama bertahun – tahun,”
ungkapnya.
Ainul pun akan mengagun-
kan sertifikat tanahnya untuk
mendapatkan pinjaman untuk
melanjutkan usahanya lagi.
Sebuah usaha warisan kedua
orangtuanya yang kini sudah
almarhum. Ia memang berasal
dari keluarga bos pedagang
emas dan itu sudah menurun ke
anak-anaknya.
Kini selain dirinya, masih ada
dua suadaranya, H Nursahid
Arifin dan Zainuri yang masih
menjual emas, sementara Sams-
ul Bahri kakaknya mengakhiri
dan beralih ke membuka usaha
lain. Sedang Nurrohmah, adik-
nya menjadi PNS di Jakarta.
Ainul sendiri mulai ikut
menggeluti bisnis emas itu sejak
duduk di bangku SMP pada
tahun 1980-an. Ketika usahanya
semakin meningkat, pada 1985
Ainul mulai memikirkan soal
keamanan, dan ia pun membeli
brankas. Bahkan brankasnya
yang dibongkar pencuri itulah
yang pertama dibelinya.
“Soa brankas ini saudara saya
memang pernah mengingatkan
untuk segera ganti yang lebih
baik kualitasnya. Tapi saya ja-
wab meski jadul, yang penting
otak dipakai bukan otot,”kata
Ainul mengisahkan.
Ia mempertahankan brankas
itu karena merupakan brankas
pertama yang dibelinya. Agar
aman,brankasitudilengkapinya
dengan alarm. Namun sayang-
nya, alarm itu tidak terpasang
begitu ia pindah dari Pasar Ag-
robis ke Pasar Babat pada 6 Juni
2013 lalu. Bahkan kamera CCTV
yang sudah terpasang pun be-
lum sempat ia sambungkan ke
server.
Andri , sang istri, sendiri
masih shock atas peristiwa yang
menimpa keluarganya itu. Ia
pun memilih tidak menunggui
toko busana muslim miliknya.
Toko Busang Andriek itu kini
hanya dijaga pegawainya.
Ainul mengungkapkan, se-
benarnya sebelum musibah pe-
rampokan terjadi, istrinya sudah
agak sakit lambung, yakni mag.
”Kemarin sebelum kejadian ini
istri saya sudah sakit, sekarang
ini bertambah lagi sakitnya,”
katanya.
Sementara itu, penyidik Polres
Lamongan menemukan potong-
an besi yang sebelumnya menjadi
bagian dari gembok pintu Toko
Emas Almas Utama milik Ainul
yang dijarah maling. Gembok
itu ditemukan dekat pagar pasar,
sekitar sekitar 20 meter dari toko
itu, Selasa (2/7) siang.
“Kami sudah cocokkan besar
besi potongan gembok itu. Dan
ukuran potongan gembok itu
dibenarkan korban,” kata Kasat
Reskrim AKP Hasran
Hasran memastikan pelaku
merusak gembok dengan cara
digunting bukan digergaji. Itu
bisa terlihat dari sisa potongan
gembok yang ditemukan tadi.
Kondisi sisa besi gembok akan
berbeda bentuk bekasnya antara
digergaji dengan digunting.”K-
alau ini digunting,”ungkap Has-
ran. (st36)
Untuk mengatasi konflik
yang belum diketahui ujung
akhirnya ini harusnya mem-
butuhkan campur tangan
pemerintah yang kuat. Tapi
yang terjadi, pemerintah dari
daerah sampai pusat, seolah
melepas tangan terhadap
masalah ini.
Evakuasi warga Syiah
dari rumah mereka ke GOR
Sampang kemudian berlanjut
ke Rusun Puspa Agro Sidoarjo,
adalah bukti upaya pemerintah
lepas tanggung jawab.
Karena evakuasi ini bukan
solusi. Malah, evakuasi terke-
san pemerintah membenarkan
pengusiran.
Dengan tidak ada jaminan
dari pemerintah untuk mengem-
balikan warga Syiah ke daerah
asalnya, dikhawatirkan warga
Syiah ini akan berakhir dari
penampungan satu ke penam-
pungan yang lain.
Karena itu, solusinya adalah
mengembalikan mereka ke
daerah asal. Dengan kembali
ke kampung halamannya, anak-
anak ini ingin membangun de-
sanya dan mengenal identitas
nenek moyangnya.
Tapi yang dilakukan pemerin-
tah malah membangun rusun
yang tidak jelas yang tidak bisa
menjamin hak hidup anak-anak.
Ini sangat keterlaluan.
Sudah pasti, secara psiko-
logis, hidup di pengungsian
sangat mempengaruhi psikolo-
gis anak. Apalagi, anak-anak ini
melihat langsung intimidasi dan
kekerasan yang dialami orang
tua mereka.
Bukan tidak mungkin, rantai
kekerasan akan berkembang
jika pemerintah terus abai
dalam menyelesaikan konflik.
Dan yang perlu diingat, tidak
ada solusi jangka pendek da-
lam menuntaskan masalah ini.
Pasalnya, selama akar masalah
belum terselesaikan, maka hak
hidup anak-anak warga Syiah ini
terus terancam. (idl)
ujar Yuli dengan jari telunjuk
mengarah ke putranya tampak
gagah dengan seragam perwi-
ra.
Saat ayah dan anak itu ber-
hasil berdekatan, Ipda Albertus
Mabel langsung mengulurkan
tangan dan menarik punggung
tangan Yuli ke pipinya. Ini
anak pertama saya dari istri
ketiga, ujar kepala suku itu
kepada Surya.
Yuli mengaku punya lima is-
tri dan delapan anak. Albertus
adalah anak pertama dari istri
ketiga, Nakla Hamin. Selain Al-
bertus, masih ada satu anaknya
lagi yang sedang menempuh
pendidikan di Akpol di Sema-
rang.
“Namanya Mamaily Mabel.
Masih pendidikan. Saya sudah
beberapa kali mengunjunginya
di Semarang,” jelas Yuli yang
datang bersama Nakla.
Sebagai kepala suku, Yuli
mengaku bangga menjadi
bangsa Indonesia. Ia telah ber-
kunjung ke berbagai negara di
Eropa, Amerika, dan juga Aus-
tralia, untuk mempromosikan
seni-budaya Nusantara.
Sementara Albertus sendiri
merupakan warga suku Dani
(di Wanena) pertama yang
berhasil menjadi perwira polisi.
Pemuda lulusan SMAN Wame-
na 2008 masuk Akpol setelah
ada famili yang melihat postur
fisik Albertus sempurna.
Kini, Yuli menyerahkan
anaknya untuk mengabdi bagi
bangsa. Silakan ditugaskan
kemana saja di seluruh Indo-
nesia. Saya dukung dan akan
terus mendoakan agar dia ber-
tugas dengan lancar dan sesuai
janjinya sebagai perwira Polri,”
tandas Yuli.
Upacara Praspa dipimpin
Presiden SBY kemarin tak
hanya melantik penyandang
pangkat Ipda untuk Polri, TNI
AD, AL, dan AU, melainkan
juga penyandang gelar Sarjana
Terapan Pertahanan (STHan)
dari Penyelenggaraan Pendi-
dikan Vokasi Program Jenjang
Diploma IV di Akademi Ang-
katan.
Ke-735 calon perwira pejabat
itu terdiri dari TarunaAkmil 238
orang, Kadet AAL 105 orang
dan 108 orang Karbol AAU.
Sedangkan sisanya, 284 orang
adalah lulusan Taruna Akpol
dimana 48 di antaranya adalah
Taruni. Mereka telah dinyata-
kan lulus setelah menempuh
pendidikan 4 tahun bagi Capaja
TNI dan 3 tahun bagi Capaja
Akpol.
Selain Presiden SBY dan Ny
Hj Ani Yudhoyono, juga Menko
Polhukam Marsekal TNI (Purn)
Djoko Suyanto, Panglima TNI
Laksamana TNI Agus Suharto-
no, Mensesneg Sudi Silalahi, dan
Menteri Pertahanan Purnomo
Yosgiantoro. (sri handi lestari)
Mereka rindu dengan kam-
pung halaman mereka di mana
mereka bisa bermain bebas dan
khususnya suasana sekolah dan
teman-teman sekolahnya di Ka-
rang Gayam, Sampang.
Pantauan Surya, rusun yang
berada satu kompleks dengan
Pasar Induk Agrobisnis milik
Pemprov Jatim itu sebenarnya
nyaman dan bersih. Di rumah
susun yang umurnya belum ge-
nap tiga tahun itu, setiap kepala
keluarga pengungsi mendapat
satu unit hunian, dengan fasili-
tas kamar mandi dalam.
Mereka juga mendapat ma-
kan tiga kali dalam sehari, dari
dapur darurat Dinas Sosial.
Ruang khusus perawatan kese-
hatan bak bilik puskesmas pun
tersedia.
Tapi soal sekolah untuk anak-
anak, tidak ada sama sekali. Ini
berbeda dengan di tempat peng-
ungsian di Sampang.
Di sana masih ada sekolah da-
rurat di dalam tenda. Meski ala
kadarnya dan sekolah tidak ber-
langsung setiap hari, tapi anak-
anak masih bisa menyempatkan
diri belajar.
Padahal menurut data yang
dimiliki Komisi untuk Orang
Hilang dan Korban Tindak Ke-
kerasan (Kontras) Surabaya, ada
sekitar 38 anak di pengungsian
yang seharusnya bersekolah.
Dari 96 anak usia sekolah,
lebih dari separuhnya masih
duduk di bangku SD Negeri Ka-
rang Gayam 4, Sampang. Meski-
pun sudah lama putus sekolah,
mereka berharap naik kelas dan
bisa melanjutkan sekolah ke jen-
jang yang lebih tinggi.
“Di sini makanan ada, tempat
untuk tidur pun bisa dibilang
lebih baik daripada di Sampang
(GOR Bulutangkis). Tapi untuk
sekolah, tidak ada. Entah sam-
pai kapan. ” ujar M Zaini (21),
pengungsi yang punya empat
adik putus sekolah di rusun
tersebut.
Musa Al Kadzim misalnya,
merupakan salah satu ‘produk’
lulusan sekolah tenda di lokasi
pengungsian Sampang. Ia mam-
pu naik tingkat ke SMP, meski
‘hanya’ mempersiapkan diri
mengikuti ujian kelulusan SD di
pengungsian.
“Dulu belajarnya di pengung-
sian. Baru, waktu ujian saya ikut
di sekolah. Hanya saja, sampai
sekarang saya belum tahu be-
rapa nilainya, dan bagaimana
ijazah saya,” kata Musa, siswa
SD Negeri Karang Gayam 4,
Sampang, tentu saja dengan lo-
gat Maduranya yang kental.
Musa hanya mengangguk
ketika ditanya, apakah ia ingin
melanjutkan sekolah SMP.
Begitu juga dengan Sulaiman.
Ia berharap bisa kembali ke se-
kolahnya dulu. Dia merindukan
gurauan nakal gaya teman-te-
mannya.
”Saya paling kangen sama Ya-
sir. Sudah lama tidak bertemu.
Biasanya sepulang sekolah se-
lalu main bola,” tutur Sulaiman
polos.
Anakpengungsilain,Muham-
mad Sofi, bercerita impiannya
untuk meneruskan sekolah ke
tingkat SMP. Tahun ini seharus-
nya Sofi duduk di bangku kelas
VI SD.
Sayang, meskipun sudah ber-
juang keras saat ujian kenaikan,
Sofi belum tahu nasibnya di
sekolah.
”Ujiannya sudah. Tapi tidak
tahu naik apa tidak karena rapor
belum bisa diambil,” kata lirih.
Bocah 12 tahun itu ingin sekali
kembali ke desanya atau seti-
daknya mengambil rapornya di
sekolah.
Baginya, rapor itulah tiket
masa depan untuknya berse-
kolah hingga perguruan tinggi.
Sayang, Sofi tidak tahu sampai
kapan nasib pendidikannya ter-
katung-katung.
”Sedih sekali karena yang
mengusir kami adalah tetangga
sendiri. Saya kenal beberapa
orang itu.
Cerita yang sama diungkap-
kan Sunnah, gadis berusia 12
tahun. Tapi keinginan untuk
kembali bersekolah mengalah-
kan teror yang didapatnya.
Sunnah tergolong siswi cer-
das. Dia selalu rangking tiga be-
sar di kelasnya. Terakhir, gadis
berjilbab itu menyabet peringkat
dua di kelas.
”Tapi sekarang percuma. Saya
tidak punya rapor dan tidak bisa
sekolah lagi karena mengungsi,”
katanya Sunnah yang mengung-
si bersama Mujawi dan Holifah,
orang tuanya serta Bayu (7),
adiknya.
Zaini, mengatakan, sebe-
narnya ada kesempatan untuk
sekolah bagi anak-anak malang
ini jika bersedia dititipkan ke ke-
rabat yang ada di luar pengung-
sian. Masalahnya, bocah-bocah
yang masih kecil ini masih be-
lum siap untuk berpisah dengan
ayah ibu atau kerabatnya yang
lain.
Itu juga bukan satu-satunya
alasan. Ada lagi alasan klasik
soal tidak adanya biaya.
Para pengungsi memang
hidup serba kekurangan. Andai
ada uang pun, mengikuti seko-
lah sepertinya tak akan jadi per-
kara mudah buat mereka.
Sebagian besar dari mereka
tak punya data-data penting
seperti ijazah maupun akte ka-
lahiran.
“Sudah musnah dilalap api,”
kata Zaini, mengenang aksi
pembakaran rumah para peng-
ungsi Syiah di Sampang.
Butuh Bermain
Selain masalah pendidikan,
urusan bermain yang menjadi
hak seorang anakpun terabai-
kan. Buat anak-anak pengungsi,
bermain seadanya menjadi akti-
vitas setiap waktu.
Bila ada LSM yang datang,
mereka masih beruntung. Ke-
giatan menonton film bersama,
belajar melukis, atau bermain
bersama, menjadi obat pelepas
jenuh.
Tapi bila tidak ada, mereka-
pun mengisi waktu dengan cara
mereka sendiri.
Ketika Surya berkunjung ke-
sana, anak-anak kecil berlarian
kesana kemari. Padahal, berlari-
an di hunian vertikal, jelas ber-
bahaya untuk anak seumuran
mereka.
Sementara yang lebih tua,
seperti Musa misalnya, hanya
ngobrol ngalor ngidul dengan
yang meninggal. Karena itu ia
pun merasa panggilan untuk
berhijab kali ini bukan karena
terpaksa.
“Kalau terpaksa, dari dulu
saya pakai. Saya enggak mau
terpaksa. Pakai jilbab enggak
bisa mendadak gitu,” tuturnya.
“Aku belajar ngaji. Aku
sudah lama (belajar ngaji). Kan
saya juga anak Muhamma-
diyah. Puasa tahun ini, insya
Allah full 30 hari,” tambahnya.
Disinggung soal respon
Primus tentang kebiasaannya
berhijab sekarang, Jihan
mengaku, Primus malah sudah
menginginkan dirinya berhijab
sejak mereka menikah. Namun,
ketika itu Jihan masih belum
tergerak.
Menurut Jihan, meski
Primus memintanya berhijab,
namun sang suami tak pernah
memaksa. Menurutnya ber-
hijab tak bisa dipaksa karena
datangnya dari hati.
“Primus minta saya berhijab
sejak menikah, sembilan tahun
yang lalu. Tapi dia enggak
maksa. Dia cuma bilang,
kamu lebih cantik kalau pakai
kerudung,” bebernya.
Bintang sinetron Tersanjung
itu kemudian mengungkapkan
pengalamannya setelah
berhijab. Ia mengatakan ada
beberapa rekannya yang
meledek saat dirinya mulai
berhijab.
“Di lokasi syuting, saya
diledekin terus. Tapi aku coba
aja. Kalau gerah atau enggak
pakai hijab, itu enggak ngaruh
ya. Jakarta emang panas.
Pelan-pelan, saya enggak mau
terpaksa,” imbuhnya. (tribun-
news/wk)
Bersama puluhan anak warga
Syiah, Istiqimah menyandang
status pengungsi. Kerinduan
terhadap desanya, dia tumpah-
kan ke gambar.
Bukan hanya Istiqomah, peser-
ta menggambar yang diprakarsai
sebuah LSM asal Jogjakarta itu
juga menggambar desa.
”Kami memang rindu ingin
pulang kampung,” kata Mu’in,
anak pengungsi lainnya saat
ditemui Surya, Selasa (2/7).
Hari-hari Istiqomah, Mu’in
dan anak-anak lainnya memang
tidak seleluasa di kampung
halaman mereka di Karang
Gayam, Sampang.
Di rusun, ruang gerak anak-
anak ini terbatas. Tidak ada
sungai, tidak ada tanah lapang,
apalagi bukit.
Usai menggambar, relawan
meminta anak-anak ini menceri-
takan apa yang digambarnya.
Bisa ditebak, mereka mence-
ritakan desanya yang indah
meskipun saat ini diselimuti
teror. “Ada gunung. Terus
banyak burung yang terbang,”
kenang Zaka (10).
Para relawan tampak repot
mengatur tingkah anak-anak
yang didominasi usia 7-12
tahun itu.
Bahasa menjadi kendalanya.
Meskipun bisa berbahasa
Indonesia, mereka kesulitan me-
nyerap perintah dari relawan.
Beberapa kali ucapan relawan
harus diulang menggunakan
Bahasa Madura.
Kegiatan menggambar ini
hanya satu dari sekian terapi
paskakonflik bagi anak-anak
pengungsi.
Setelah menggambar,
Istriqomah dan kawan-kawa-
nya menghabiskan hari dengan
tidur dan menonton televisi.
Sesekali mereka berlarian dan
bermain lompat tali.
Anak-anak lain tekun
mengamati gambar-gambar
pemandangan yang baru
mereka tuntaskan.
Relawan menggantungkan
gambar itu di beberapa utas tali
di selasar rusun yang disulap
menjadi tempat bermain dan
rapat.
Aktivitas anak-anak ini setiap
harinya dimulai sejak pagi. Usai
mandi, mereka keluar kamar
dan bermain di halaman rusun.
Tidak ada kegiatan yang
menonjol. Anak-anak ini hanya
mengikuti program relawan
untuk mereka. Berbeda di
rusun, saat mengungsi di GOR
Sampang mereka masih leluasa
bermain.
”Di sini bosan. Semuanya
semen. Tidak ada tanah, tidak
ada bola,” kata Sulaiman.
Maksud bocah 10 tahun ini
adalah tidak ada tanah lapang
yang bisa dipakainya untuk
bermain sepak bola. Di rusun,
lahan kosong tidak begitu luas
dan tertutup paving stone.
Meskipun menyimpan trau-
ma, mereka sama sekali tidak
takut kehadiran para jurnalis
yang meliput.
Zaki Misalnya, beberapa kali
menanyakan nama para jurnalis
yang meliput di rusun. Dia dan
beberapa temannya juga tidak
segan meminjam ponsel milik
jurnalis.
Ponsel itu diutak-atiknya.
Bocah 10 tahun itu ingin sekali
memainkan aplikasi game.
Tentu saja anak-anak lain
berusaha menguasai ponsel
itu. ”Aku dulu In. Gantian......,”
teriak Zaki kepada Mu’in yang
berusaha meruebut ponsel yang
dipinjamnya.
Sikap polos anak-anak ini
menutup rapi dampak konflik
yang membelit orang tua
mereka.
Pemandangan rumah
dibakar, hardikan intimidasi,
sampai penganiayaan, sedikit
terobati di kehidupan rusun
yang letaknya 100 kilometer
dari kampung halaman mereka.
(miftah faridl)
Emas Warisan...
DARI HALAMAN 1■
Anak Kepala...
DARI HALAMAN 1■
Berhijab Karena...
DARI HALAMAN 1■
Pengungsian...
DARI HALAMAN 1■
Kami Rindukan...
DARI HALAMAN 1■
Gambar Gunung...
DARI HALAMAN 1■
teman sebayanya. Bila bosan,
sesekali memainkan game yang
ada di telepon genggam milik
mereka.
Televisi? Mereka juga tidak
punya.
Fatkhul, relawan Kontras
yang mendampingi para peng-
ungsi mengatakan, anak-anak
itu sudah rindu kampung hala-
mannya.
Dalam sebuah psikotest yang
diadakan oleh sebuah LSM misal-
nya, hampir semua anak meng-
gambar rumah. Sebuah pertanda
yang diyakini Fatkhul dan para
relawan lain, bahwa anak-anak
ini rindu akan rumahnya.
“Kalau malam, ada juga yang
menangis. Merengek minta pu-
lang,” cerita Fatkhul.
Susi Lastuti, psikolog Lemba-
ga Swadaya Masyarakat Yakum
Emergency Unit (YEU) Yogya-
karta, menambahkan kerinduan
anak-anak terhadap kampung
halamannya memang sangat
terasa.
Pasalnya, banyak dari mereka
yang tidak tahu masalah yang
membelit orang tua mereka.
Untuk itu, Susi dan relawan
dari YEU berusaha mengem-
balikan keriangan Sulaiman
dan teman-temannya dengan
mengelar acara nonton film dan
bermain bersama.
Meskipun begitu, gurat kese-
dihan anak-anak ini tidak bisa
ditutupi.
Susi juga menduga, anak-anak
di pengungsian mengalami te-
kanan psikis. Meski ia belum
menganalisanya, ada petunjuk
ke arah itu.
Dari sebuah tes, Susi memberi
mereka gambar tubuh manusia.
Lalu, anak-anak itu diminta untuk
mencoretbagiantubuhyangsakit.
“Jawaban terbanyak, adalah
di kepala dan dada. Saya belum
tahu, apa itu artinya kepala atau
bagian dada mereka memang te-
rasa sakit betulan. Tapi, tanda di
kepala itu bisa saja menunjuk-
kan pikiran mereka terganggu.
Sementara tanda di hati meng-
gambarkan perasaan mereka
yang sedih,” sebut Susi.
Susi pun mengakui, kondisi
anak-anak yang dibiarkan tanpa
kegiatan berarti, seperti pendi-
dikan formal, bisa sangat mem-
pengaruhi anak-anak. (ab/idl)
ANTARA/Sigid Kurniawan
DPR Akhirnya Mengesahkan UU Ormas
jakarta, surya - Sidang
Paripurna DPR dengan agen-
da pengambilan keputusan
terhadap Rancangan Undang-
Undang Organisasi Kemasya-
rakatan berhasil mengesahkan
RUU tersebut menjadi undang-
undang meskipun harus melalui
pemungutan suara.
“Jumlah anggota yang setuju
311 orang, yang menolak dari
Fraksi PAN 26 orang, Fraksi Par-
tai Gerindra 18 orang, dan Fraksi
Partai Hanura enam orang. Jadi,
total yang menolak 50 orang,”
kata Wakil Ketua DPR Taufik
Kurniawan pada Sidang Pari-
purna DPR di Senayan, Jakarta,
Selasa (2/7).
Pengesahan RUU Ormas sem-
pat tertunda sepekan setelah
sebelumnya terjadi perdebatan
keras antaranggota dewan mau-
pun di masyarakat. Namun,
dalam sidang paripurna kali ini
seolah terjadi antiklimaks de-
ngan tidak banyaknya interupsi
dari pada anggota dewan.
Sebelum mengetok palu,
Taufik Kurniawan sempat me-
nyatakan meskipun fraksinya
menolak namun sebagai pim-
pinan sidang dirinya bersikap
adil dan taat kepada tata tertib.
Sebelumnya Fraksi PAN, Gerin-
dra, dan Hanura menyatakan
menolak disahkannya RUU
Ormas. “Fraksi PAN belum bisa
menyetujui,” kata juru bicara F-
PAN Ahmad Rubaie.
Lebih lanjut Rubaie menjelas-
kanbahwaRUUOrmasmemang
diinisiasi oleh DPR, namun
RUU ini sangat berbeda dengan
RUU Parpol. “RUU Parpol akan
digunakan oleh kita sendiri,
sehingga komunikasinya lebih
mudah. Kita yang mengukur-
nya, menjahitnya sendiri, dan
akan menggunakannya sendiri.
Tetapi RUU ormas ini yang akan
memakaiyaormas-ormas.Mere-
ka pun menolak,” kata Rubaei.
Sekretaris Eksekutif Dewan Na-
sional Setara Institute Benny Suset-
yo menyesalkan DPR menyetujui
pengesahan rancangan undang-
undang organisasi kemasyarakat-
an (RUU Ormas) karena bisa ber-
implikasi pada UU anti-reformasi,
katanyadiJakarta,Selasa.
“Kualitas DPR kita tidak
memahami esensi demokrasi
dan ke depan ini bisa mengem-
balikan posisi penguasa rezim
alat kontrol. Implikasinya bisa
melahirkan UU anti-reformasi,”
kata Romo Benny.
Esensi demokrasi yang se-
sungguhnya, lanjut pengurus
Konferensi Waligereja Indonesia
(KWI) itu, memerlukan asas
kesetaraan, bukan justru meng-
edepankan peran penguasa me-
rajalela di Negara. Oleh karena
itu, dengan disepakatinya RUU
Ormas tersebut dapat membawa
Indonesiamenujukondisisuram
yang mengekang kebebasan ke-
hidupan bermasyarakat.(ant)
KASUS CEBONGAN
- Tiga dari 12
terdakwa anggota
Kopassus Grup II
Kandang Menjangan
Kartasura, (dari kiri)
Koptu Kodik, Serda
Sugeng Sumaryanto
dan Serda Ucok
Tigor Simbolon
mendengarkan
kesaksian dari
pegawai Lapas
Cebongan, Indrawan
Tri Widiyanto dalam
sidang militer lan-
jutan di Pengadilan
Militer II-11
Jogjakarta, Bantul,
Jogjakarta, Selasa
(2/7). Berita terkait
di halaman 8.
join facebook.com/suryaonline follow @portalsurya
8. 40 Menit Maradona Puaskan Anak-anak
Coaching clinic
Maradona di Tugu
Pahlawan
SURYA/ERFAN HAZRANSYAH
DI SURABAYA - Diego Armando Maradona memberi ucapan selamat kepada peserta
yang bisa menendang bola dengan baik pada Coaching Clinic di Monumen Tugu
Pahlawan Surabaya, Selasa (2/7).
Morsi Tolak Ultimatum Militer
kairo, surya - Demo be-
sar-besaran, yang menuntut
Presiden Mesir Mohamed Morsi
mundur, menewaskan sedikit-
nya 14 orang dan melukai seki-
tar 900 orang.
Namun, Morsi, Selasa (2/7),
menolak ultimatum tentara na-
sional Mesir yang mengancam
kudeta jika presiden tidak me-
menuhi tuntutan rakyat.
Pernyataan militer Mesir itu
dibacakan di televisi nasional
Senin. Isinya mengultimatum
Morsi 48 jam untuk menjawab
tuntutan mundur.
Jika tuntutan rakyat tidak di-
penuhi ... (angkatan bersenjata)
akan mengumumkan roadmap
negara ini pada masa depan dan
langkah-langkah untuk meng-
awasinya, ujar mereka.
Namun dalam sebuah pernya-
taan semalam, Morsi menegaskan
akan tetap melanjutkan agenda
politik menuju rekonsiliasi nasio-
nal. Negara Mesir demokratis
sipil adalah salah satu prestasi
yang paling penting dari revolusi
25 Januari, kata presiden.
Mesir benar-benar tidak akan
mengizinkanlangkahmundurapa-
punkondisinya,tambahMorsi.
Sikap tentara keluar selang se-
hari aksi demonstrasi antiMorsi
yang dihadiri jutaan orang.
Tamarod, penggagas kampanye
antiMorsi, memuji pernyataan
tentara Mesir yang berpihak
pada rakyat.
Puluhan ribu pengunjuk rasa
yang turun ke jalan-jalan di Kai-
ro, Alexandria, dan kota-kota
besar lainnya mengungkapkan
rasa sukacita mereka, setelah
pernyataan itu disiarkan.
Sementara itu, korban tewas
dalam demo terus berjatuhan
di Distrik Assiut, Kafr el-Shei,
Kairo, dan sejumlah daerah lain-
nya. Mereka merupakan korban
bentrokan antara kelompok sim-
patisan partai pengusung Morsi,
Ikhwanul Muslimin, melawan
kelompok antiMorsi.
Di Kairo, ratusan orang mem-
bakar kantor Ikhwanul Muslimin.
Massa yang beringas melempar-
kan batu dan bom molotov hing-
ga membakar kantor itu.
Sejumlah anggota Ikhwanul
membalas serangan dengan
senjata angin. Aparat keamanan
tak tampak bertindak. Sebagian
polisi malah terlihat bersama
kelompok antiMorsi.
Diperkirakan terdapat sekitar
10.000 demonstran berkumpul
di Tahrir Square, menuntut
pengunduran diri Morsi.
Sejumlah negara, termasuk
Indonesia meminta warganya
yang tinggal di Mesir berhati-
hati. KBRI meminta semua WNI
untuk tenang dan tetap waspada
karena ketegangan politik me-
ningkat pasca-ultimatum militer,
kata Kepala Fungsi Penerangan,
Sosial Politik KBRI Kairo, Dahlia
Kusuma Dewi kemarin.
Jumlah WNI di Mesir berki-
sar 5.000 orang, sebagian besar
mahasiswa yang tersebar di se-
jumlah provinsi di Mesir selain
di Kota Kairo.
HalsamajugadilakukanPeme-
rintah Filipina. Jubir Departemen
Filipina Luar Negeri (DFA) Raul
Hernandez mengimbau warga-
nya untuk menjauhi kawasan
demo. (tribunnews/ant)
guardian.co.uk
Mohamed Morsi
bantul, surya - Sidang lan-
jutan kasus penyerangan Lapas
Kelas IIB Cebongan Sleman oleh
12 oknum prajurit Kopassus
Grup 2/Kandang Menjangan
menguak serangkaian horor
pada Sabtu dinihari, 23 Maret
2013.
Tiga saksi penting petugas
Lapas Cebongan membeber aksi
Serda Ucok Tigor Simbolon dan
kawan-kawan. Mereka adalah
Kepala Pengamanan Lapas Ce-
ongan Margo Utomo, sipir Tri
Widiyanto, dan Supratiknyo,
kepala regu piket.
Merekabersaksiatasterdakwa
Ucok Simbolon, Sertu Sugeng
Sumaryanto, dan Koptu. Sidang
digelar di Pengadilan Militer
II/11 Yogyakarta, Selasa (2/7).
Sidang itu memeriksa kasus
pembunuhan terhadap Hendrik
Angel Sahetapi (Diky),Adrianus
Candra Galaja, Yohanes Juan
Manbait, dan Gameliel Yermia-
yanto Rohi Riwu.
Dalam kesaksiannya Margo
Utomo didatangi Supratiknyo
sekitar pukul 00.30 yang ma-
lam itu didampingi dua pria
bertutup kepala dan bersenjata
laras panjang. “Saat itu, kata
Pratiknyo ada anggota Polda
mau ambil tahanan dari Polda
yang dititipkan siang harinya,”
aku Margo.
Margo yang waktu itu hendak
menelepon Kalapas, langsung
dirampas ponselnya. “Dia (yang
merampas) bilang ke Kalapas, ia
ditunggu komandannya di depan
Lapas. Kemudian saya ditendang
dan dipaksa menunjukkan kamar
Diky cs,” ungkap Margo.
Selanjutnya, Margo dikawal
duapelakuberjalanmenujuBlok
A. Kondisi pintu sudah tidak
terkunci, melainkan digerendel.
“Saya dipaksa menunjukkan
kamar Diky. Tiap kamar dikeli-
lingi sambil (pelaku) berteriak,
“Mana Diky, mana Diky”. Mulai
kamar A1 sampai A6, saya tidak
menunjukkan, setelah sampai
di D6, saya dibawa ke tengah
lapangan dan saya masih tidak
mengaku, lalu saya dipukul dan
ditendang,” katanya.
Di bawah todongan senjata,
akhirnya Margo memerintahkan
Tri Widdiyanto, menyerahkan
kunci blok A yang dibawanya.
Margo melihat Tri dipukul se-
telah membuka pintu Blok A5.
Setelah itu mendengar rentetan
suara tembakan dari arah sel.
“Saya juga mendengar satu
pelaku memerintahkan para
tahanan bertepuk tangan. Me-
reka juga mengingatkan, siapa
saja yang bilang Kopassus akan
ditembak. Kemudian mereka
bergegas pergi meninggalkan
blok,” tutur Margo.
Begitu mendapat kesempatan
bicara, Serda Ucok menyangkal
pengakuan Margo. Terdakwa
lain, Serda Sugeng Sumaryanto
juga menyangkal keterangan
ada perintah para tahanan di sel
bertepuk tangan. Begitu pula soal
ancaman bagi yang menyebut
Kopassus akan ditembak mati.
Sedangkan terdakwa Kopral
Satu Kodik ikut membantah
keterangan Margo. Kodik me-
nyangkal ada yang memukul,
menendang, maupun memopor
dengan senjata. “Saya yang
mengantarkan saksi (Kepala
Keamanan Lapas) saat itu,” ujar
Kodik. (tribunjogja/had)
Saksi Kuak
Horor
CebonganTerdakwa Sangkal Keterangan Saksi■
30 Anak Mengaji Tertimbun Puing
banda aceh, surya - Pu-
luhan warga Kecamatan Ketol,
Kabupaten Bener Meriah, Aceh,
diduga tertimbun reruntuhan
akibat gempa bumi 6,2 Skala
Richter (SR), Selasa (2/7).
Sekitar 30 anak yang sedang
mengaji di masjid tertimbun rerun-
tuhan, kata Tenaga Kesejahteraan
SosialKecamatan(TKSK)Kecamat-
anKetol,Indah,kemarin.
Tiga warga yang meninggal
dunia, kata Indah, sudah dima-
kamkan. Mereka adalah Doni
(12), Yudha (16) dan Kartiyem
(60). Selain itu empat korban
meninggal lainnya juga sudah
dievakuasi.
Rumahkamijugaratadengan
tanah dan saat ini kami di tenda
pengungsian, tambah Indah.
Sebagian sebagian besar ru-
mah permanen di Kecamatan
Ketol roboh akibat gempa yang
dirasakan hingga ke Banda
Aceh. Banyak yang terluka.
Sampai saat ini belum ada ban-
tuan. Kami tinggal di tenda da-
rurat dari terpal, kata Indah.
Gempa susulan, lanjutnya,
terus dirasakan sekitar 15 menit
sekali. Kondisi di lapangan hujan
deras dan aliran listrik terputus.
Kepala Pusat Data, Informasi,
danHumasBNPBSutopoPurwo
Nugroho menyatakan pihaknya
telah mengirim tim reaksi cepat
ke lokasi bencana.
Data dari BPBABener Meriah,
kata Sutopo, menyebutkan ada
satu orang meninggal, puluhan
orang luka, 22 rumah rusak berat
dan dua masjid rusak berat di
daerah Cekal dan Sumber Jaya,
serta beberapa ruas jalan retak
dan tertimbun longsor.
Sementara itu, lanjutnya,
BPBA Aceh Tengah, juga mela-
porkan ada satu anak mening-
gal dunia, 140 orang luka-luka,
300 unit rumah rusak berat dan
ringan, satu ruas jalan terputus
di Km 92 Takengon, Kecamatan
Kebayakan, Kampung Muliye.
Korban meninggal karena
tertimbun rumah runtuh di-
temukan di Desa Bah, Belang
Mancung, Kecamatan Ketol,
Kabupaten Aceh Tengah, ujar
Sutopo.
Gempa 6,2 SR itu terjadi sekitar
pukul 14.37 WIB. Kepala Stasiun
BMKG Mata Ie Syahnan menye-
butkan gempa berpusat di 4,70
lintang utara dan 96,61 bujur ti-
mur atau 35 kilometer barat daya
Kabupaten Bener Meriah dengan
kedalaman 10 kilometer.
(tribunnews/kompas/ant)
Gempa 6,2 SR Landa Bener Meriah, Aceh■
Sidang kasus
penembakan Cebongan
menghadirkan tiga saksi
para pegawai lapas.
Saksi Margo Utomo
mengungkapkan secara
detail suasana mencekam
begitu 12 anggota
Kopassus mendatangi
lapas dan akhirnya
menembak empat
tahanan Polda DIY.
Ketiga terdakwa
menyangkal beberapa
keterangan saksi.
■
■
■
storyhighlights
HALAMAN | RABU, 3 JULI 2013
Main Musik
dengan Petir
BEIJING - Gitaris
band Lightningfan,
Wang Hongbin,
menciptakan petir menggunakan Koil
Tesla. Agar tidak tersengat, ia menge-
nakan pakaian khusus, begitu juga
dengan 9 anggota band lainnya. (afp)
410 Bus dan 20 Truk untuk Mudik Gratis
surabaya, surya - Pem-
prov Jatim menyiapkan 410 bus,
50 truk dan tiga kapal untuk
melayani masyarkat yang ingin
mudik Lebaran secara gratis.
Keputusan ini diambil dalam
rapat persiapan Lebaran antara
Gubernur Soekarwo dan jajaran
terkait di Gedung Negara Gra-
hadi, Selasa (2/7) sore.
Usai rapat, Soekarwo me-
nyampaikan, Pemprov Jatim
menyiapkan 410 bus untuk
melayani mudik gratis puluhan
ribu warga ke seluruh kota/
kabupaten di Jatim pada pada
tanggal 3, 5 dan 6 Agustus 2013.
“Mempertimbangkan aspirasi
dan permintaan masyarakat,
kami sepakat menambah jumlah
armada,” kata Soekarwo.
Pemprov juga menyediakan
20 unit truk untuk mengangkut
motor pemudik. Diperkirakan 1
truk dapat mengangkut 50 unit
motor. “Ini penting, karena sepe-
da motor menjadi penyumbang
terbesar angka kecelakaan lalu
lintas selama mudik Lebaran,”
tegas Soekarwo.
Untuk melayani para pemudik
antarpulau, Pemprov Jatim me-
nyediakan lima kapal. Kapal-kapal
ini akan mengangkut warga dari
Surabaya menuju - Kalianget - Ma-
salembu - Kramian, Surabaya - Ba-
wean, Tanjungwangi Banyuwangi
- Sapeken, Kalianget - Kangean,
danKalianget-Masalembu.
“Angkutan mudik dan balik
dengan kapal akan dilakukan
selama10hari,mulaiH-4sampai
H+4 Lebaran,” ujar Soekarwo,
didampingi Asisten II Setdaprov
Hadi Prasetyo.
Sementara untuk angkutan
kereta api, Pemprov menambah
satu trainset dari dua menjadi tiga
trainset untuk jurusan Surabaya
- Madiun, Surabaya - Bojonegoro,
dan Surabaya - Kertosono.
surabaya, surya - Kekhawatiran
para bocah peserta coaching clinic dan
warga Surabaya gagal menyaksikan aksi
Diego Armando Maradona mengolah
bola pupus. Legenda hidup sepakbola
Argentina itu bahkan bersemangat
membagi ilmu bolanya, meski gerimis
mengguyur kompleks Tugu Pahlawan,
Selasa (2/7).
Berkaus dan topi biru, Maradona tiba
di Tugu Pahlawan sekitar pukul 12.15
WIB. Seratusan peserta coaching clinic
dan warga langsung menyambut de-
ngan antusias. Banyak yang mengaba-
dikan Maradona dengan kamera ponsel
mereka.
Tanpa banyak cakap, Maradona pun
langsung turun lapangan dan menyapa.
“Kalian main bola harus cepat, gerakan-
nya harus pintar. Mata lihat ke kanan,
tapi gerakan bola ke kiri. Keputusan
cepat, pakai otak dalam bermain,” tutur
Maradona di depan anak-anak.
Maradona tak segan segan memang-
gil peserta untuk diajari menggocek
bola ala sang legenda. “Bermain bola
itu harus konsentrasi dan punya tujuan.
Berpikirlah bagaimana melindungi bola
agar tak dicuri lawan,” katanya sembari
mencontohkan cara menggiring bola.
Anak anak pun bersemangat men-
jalankan semua instruksi pria yang
mengantar Timnas Argentina juara Piala
Dunia 1986 itu. Lapangan yang licin
dan sedikit becek akibat rintik hujan,
tak menghalangi Maradona. Sepatu dan
kaus kakinya yang berlumpur, juga dibi-
arkan. Mantan pemain Napoli ini begitu
menikmati coaching clinic, meski hanya
berlangsung sekitar 40 menit.
Kendati hanya 40 menit, peserta coa-
ching clinic mengaku puas bisa belajar
langsung dari Maradona. “Senang sekali
bisa dilatih Maradona. Suasananya me-
nyenangkan dan saya ingin jadi pemain
sepakbola terkenal,” kata Alfa Alfairus
(11), peserta asal SSB Bintang Utama
Surabaya.(fat)
Soekarwo menegaskan, ang-
garan mudik gratis ini diambil
dariAPBD.“Makanyayangboleh
memanfaatkan dan mendaftar
program angkutan mudik dan
balik gratis ini adalah masyarakat
Jawa Timur yang tidak mampu
secara ekonomi,” tandasnya.
Hadi Prasetyo menambah-
kan, setelah diputuskan jumlah
armada yang akan dipakai un-
tuk angkutan mudik dan balik
gratis, selanjutnya Pemprov
Jatim akan memastikan titik-
titik pemberangkatan angkutan
mudik yang menggunakan bus
dari Surabaya menuju ke berba-
gai wilayah di Jatim
“Pemberangkatannya harus
diatur sedemikian rupa, agar
tidak menimbulkan kemacetan.
Kalau baliknya, titiknya kita se-
rahkan kepada daerah masing-
masing,” imbuh Hadi. (uji)
40 Menit
Maradona
Puaskan
Anak-anak
join facebook.com/suryaonline follow @portalsurya