SlideShare a Scribd company logo
1 of 7
Download to read offline
Terjemah yang Membatalkan Mukjizat
Oleh:
Prima Sulistya Wardhani
www.pindai.org | t: @pindaimedia | f: facebook.com/pindai.org | e: redaksi@pindai.org
PINDAI.ORG – Terjemah yang Membatalkan Mukjizat / 29 Juli 2015
	
  
H a l a m a n 	
  2	
  |	
  7	
  
	
  
Terjemah yang Membatalkan Mukjizat
oleh Prima Sulistya Wardhani
Senarai tiga abad penerjemahan Alquran di Nusantara hingga berujung pada Al Qur’an dan
Terjemahnya. Ada pengaruh Ahmadiyah, tapi kemudian memudar seiring tekanan politik.
KERUMITAN penerjemahan kitab suci dan bagaimana “kecelakaan” di dalamnya bisa
menjerumuskan kita ke neraka karena menyekutukan Tuhan dijelaskan dengan sangat bagus
dalam artikel pendek Remy Sylado berjudul “Tuhan ‘Isaj Elmeseih’”.
Tahun 1663 Injil bahasa Melayu pertama kali terbit, terjemahan Brouwerius dari bahasa
Portugis. Injil terjemahan tersebut terbit kembali tahun 1733 dalam bahasa Melayu tinggi
setelah digarap oleh Leijdecker dengan membawa berbagai perubahan, salah satunya: “Isa
Almaseh” berubah menjadi “Tuhan ‘Isaj Elmeseih”.
Masalahnya, dalam Injil bahasa-bahasa Eropa yang diterjemahkan dari teks asal berbahasa
Yunani, Isa Almasih menyandang panggilan yang bersinonim dengan “tuan”, seperti senhor
(Portugis), heere (Belanda), seigneur (Prancis), signor (Italia), dan lord (Inggris). Semuanya
merujuk pada kata Yunani berarti sama, kyriou. Persoalan bahasa yang biasanya dipandang
sebelah mata menjadi gawat: menyisipnya fonem /h/ yang memisahkan “tu-“ dari “-an” seketika
juga memisahkan kedudukan seseorang antara bumi dan langit. Ini persoalan substansial yang
dalam Kristen maupun antara Kristen dan Islam sendiri diyakini berbeda-beda.
Proyek penerjemahan kitab suci memang mengundang banyak tentangan, mempertimbangkan
risiko-risiko yang dibawanya. Dalam kasus Alquran di Nusantara, penerjemahannya sudah
dimulai sejak abad ke-16, tapi hingga awal abad ke-20, pekerjaan itu sesungguhnya masih
dianggap mustahil. Sebutlah Hamzah Fansuri, penyair besar abad ke-16 yang hidup di Aceh.
Fansuri kerap memasukkan petikan-petikan Alquran yang ia terjemahkan ke dalam puisi-
puisinya. Akhirnya, karya-karyanya berakhir di kobaran api atas titah sultan.
Ada tiga faktor yang membuat alim ulama Islam enggan menerjemahkan Alquran ke bahasa
selain Arab. Pertama, karena adanya keyakinan bahwa Alquran dalam bahasa aslinya tak
tertirukan (i’jāz). Kedua, adanya kekhawatiran akan penodaan/pergeseran dari edisi aslinya
sebagaimana terjadi pada kitab-kitab terdahulu (tahrīf). Sedangkan ketiga, adanya ramalan
teolog-teolog Arab bahwa terjemahan Alquran yang mengesampingkan teks aslinya akan
dinodai pengaruh asing.
PINDAI.ORG – Terjemah yang Membatalkan Mukjizat / 29 Juli 2015
	
  
H a l a m a n 	
  3	
  |	
  7	
  
	
  
Dengan segala tentangan dan kekhawatiran yang menyertainya, usaha menerjemahkan Alquran
terus dilakukan. Yang terkini di Indonesia adalah polemik Alquran terjemahan H. B. Jassin,
Sang Paus Sastra, berjudul Al-Qur’anul Karim: Bacaan Mulia yang terbit tahun 1978. Walau
kemudian, penerjemahan Alquran ditangani langsung oleh pemerintah. Jadilah Al Qur’an dan
Terjemahnya susunan Departemen Agama sebagai buku yang hampir selalu ada di setiap
rumah muslim Indonesia.
Sejarah terjemahan Alquran bahasa Melayu
Federspiel membagi masa-masa penerjemahan Alquran ke bahasa Melayu dalam tiga periode.
Periode pertama (1500-1920-an) adalah ketika Alquran hanya diterjemahkan sepenggal-
sepenggal untuk kepentingan penyampaian doktrin. Hamzah Fansuri masuk dalam periode ini.
Lalu juga ada Shams al-Din al-Sumatra’i, murid Fansuri, serta Nur al-Din al-Raniri, penentang
Fansuri, yang ironisnya juga melakukan cara serupa.
Di saat yang sama, penerjemahan lisan berlangsung di madrasah ketika para guru memaparkan
tafsir Alquran kepada murid-muridnya. Kebiasaan ini memunculkan kebutuhan atas naskah
lengkap. Maka muncullah terjemahan lengkap yang disertai tafsir untuk pertama kalinya pada
1675 dalam wujud Tarjumān al-Mustafid oleh ‘Abd al-Ra’uf.
Selepas karya Ra’uf, hingga tiga ratus kemudian tidak ada karya baru. Hal ini menimbulkan
persoalan. Riddlle mengilustrasikan lewat petikan salah satu surat Raden Ajeng Kartini yang
mengatakan, ia merasa konyol membaca Alquran dalam bahasa Arab tanpa tahu artinya.
Periode kedua (1920-an‒1960-an) bertonggak ketika H. O. S. Tjokroaminoto menerjemahkan
The Holy Qur’an dari bahasa Inggris, susunan Maulana Muhammad Ali, Presiden Ahmadiyah
Lahore. Selepas itu bermunculan banyak terjemahan sehingga timbul inisiatif di Majelis
Permusyawaratan Rakyat Sementara (MPRS) agar pemerintah membuat terjemahan resmi.
Periode ketiga (1960-an‒sekarang) adalah masa ketika para cendekiawan Islam menerjemah
penggal-penggal Alquran sendiri—bukan merujuk terjemah yang sudah ada—misalnya untuk
kepentingan khotbah, serta tidak menyertakan teks asli. Di periode inilah H. B. Jassin membuat
“terjemahan puitis” tanpa mencantumkan teks Arabnya. Karya Jassin segera mengundang
polemik karena ia bukan ahli agama, tapi ia membela diri dengan mengatakan bahwa ia bukan
menerjemah Alquran melainkan “menggubah puisi Indonesia berdasarkan terjemahan Alquran
yang ada”.
PINDAI.ORG – Terjemah yang Membatalkan Mukjizat / 29 Juli 2015
	
  
H a l a m a n 	
  4	
  |	
  7	
  
	
  
Berkebalikan dengan cercaan yang ditimpakan pada karya Jassin, Riddlle justru menemukan
dua keunggulan. Pertama, sejak abad ke-16, penerjemahan Alquran berkutat pada seberapa
ketat naskah setia pada naskah asli. Akibatnya, aspek puitis Alquran tidak ditranslasikan ke
bahasa tujuan (termasuk dalam aspek puitis Alquran adalah rimanya, baca “Quran, Rima,
Rap”). Jassin justru melakukan sebaliknya, hal yang selama ratusan tahun dihindari.
Kedua, Riddlle menganalisis struktur sintaksis karya Jassin dan menemukan tudingan bahwa
karya ini meleset atau tidak setia pada Alquran tidaklah benar. Analisis Riddlle membandingkan
Alquran sumber, tafsir Cambridge atas Surah 18 (1600), Tarjuman al-Mustafid (1675), al-
Quraan dan Terjemahnya (1965/1971), serta Al-Qur’anul Karim: Bacaan Mulia (1978).
Ia menemukan bahwa antara keempat terjemahan tersebut tidak banyak berbeda; masih
mementingkan kesetiaan pada struktur sintaksis sumber. Sehingga, ia menyimpulkan,
kehebohan yang ditimbulkan karya Jassin sebenarnya lebih karena keterbukaannya
menyatakan karya tersebut sebagai tafsir puitis.
Politik dalam Al Quran dan Terjemahnya
Sebelum korupsi pengadaan Alquran dua tahun lalu menyadarkan bahwa politik juga berlaku
dalam urusan-urusan sakral, bagaimana Al Quran dan Terjemahnya digarap sudah jauh lebih
dulu menunjukkan hal tersebut. Ichwan (2009) menunjukkan bahwa dalam kitab terjemahan
Alquran resmi Indonesia tersebut, bisa dibaca mengenai siapa kelompok yang berkuasa.
MPRS mengeluarkan keputusan bahwa pemerintah akan mengeluarkan terjemahan Alquran
“resmi” pada 1960. Edisi I keluar dalam tiga volume, muncul di tahun 1965, 1967, dan 1969.
Edisi II yang merupakan revisi Edisi I keluar tahun 1974. Sedangkan Edisi III, yang merupakan
revisi kedua, keluar tahun 1990.
Edisi I merupakan salah satu program Pembangunan Semesta Berencana tahap pertama, yang
dicanangkan Presiden Sukarno. Edisi ini merujuk ke dua referensi, yakni The Holy Quran
susunan Maulana Muhammad Ali (tafsir Ahmadiyah Lahore) dan The Holy Qur’an susunan
Maulvi Sher Ali (tafsir Ahmadiyah Qadiyan).
Di Edisi II, Al Qur’an dan Terjemahnya lagi-lagi merujuk ke tafsir Ahmadiyah (Qadiyan)
dengan memakai The Holy Quräan susunan Mirza Basiruddin Mahmud Ahmad. Hal ini agak
mengejutkan bagi awam mengingat betapa buruknya stigma Ahmadiyah hari ini.
PINDAI.ORG – Terjemah yang Membatalkan Mukjizat / 29 Juli 2015
	
  
H a l a m a n 	
  5	
  |	
  7	
  
	
  
Semua pengaruh Ahmadiyah tersebut dihapuskan dari Edisi III, yang terbit dengan biaya dari
pemerintah Saudi Arabia. Edisi ini diterbitkan di Madinah dan segera menuai kritik dari
kalangan Nahdlatul Ulama (NU) yang menyebutnya “al-Quran Terjemah Wahabi”. Tetapi,
Muhammadiyah dan al-Irsyad—yang Ichwan sebut golongan reformis yang bersimpati pada
sejumlah aspek ajaran Wahabi—meresponsnya dengan gembira.
Edisi I adalah produk kolaborasi Orde Lama dan NU. Penerbitnya adalah Yayasan Mu’awanah
Nahdlatul Ulama (Yamunu), yang berada di bawah NU. “Warna” Orde Lama tampak dalam
pilihan kata di pendahuluan.
Ketika Orde Lama tumbang, Ichwan menduga kedekatan Sukarno dan NU membuat Soeharto
memilih menggandeng Muhammadiyah dengan mengangkat Mukti Ali sebagai Menteri Agama.
Dampaknya langsung terasa ke terbitan Edisi II: bila Edisi I punya sebutan tak resmi sebagai
“edisi Yamunu”, maka Edisi II disebut “edisi Mukti Ali”.
Edisi II juga menunjukkan warna penguasanya, Orde Baru. Diksi-diksi di bagian pendahuluan
seputar “membina”, “teratur dan tertib”, “disiplin dan kepatuhan”, serta “pemerintahan pusat”.
Tak hanya di pendahuluan, bias penguasa juga muncul dalam teks terjemahan. Seperti yang
ditunjukkan Ichwan dalam perbandingan Surah Al-An’am ayat 123 di Edisi I dan Edisi II. Kata
akābira mujrīmiha yang diterjemahkan menjadi ‘pembesar-pembesar yang jahat’ di Edisi I
berubah menjadi ‘penjahat-penjahat yang terbesar’ di Edisi II.
Kemudian mengemuka pula soal prinsip antarkelompok. Dalam Edisi I—edisinya NU/kaum
tradisional—terjemahan Surah Al-Fajr ayat 22 memakai ta’wil (interpretasi). Kata rabbuka
(harfiah ‘Tuhanmu’) diterjemahkan menjadi ‘perintah Tuhan’ sehingga ayat itu secara lengkap
berbunyi:
“Dan datanglah perintah Tuhan dan (datang pula) malaikat berbaris-baris.”
Ta’wil dipakai dengan alasan untuk menghindari pemahaman antropomorfis atas Tuhan. Di
Edisi II dan III—edisinya kaum reformis—ta’wil tersebut dihapus karena golongan reformis pro
Wahabi-Salafi menolak ta’wil sehingga ayat tersebut menjadi:
“Dan datanglah Tuhanmu; sedang malaikat berbaris-baris”.
PINDAI.ORG – Terjemah yang Membatalkan Mukjizat / 29 Juli 2015
	
  
H a l a m a n 	
  6	
  |	
  7	
  
	
  
Terjemah yang kedua dikritik ulama NU dengan menyebut bahwa seakan maknanya “Tuhan
sebagai komandan kekuatan militer”, yang dikhawatirkan mengarahkan pikiran umat pada
sosok manusia.
Jelas bahwa perbedaan terjemahan tersebut mencerminkan beda tafsir antara keduanya. Beda
tafsir itu bahkan merembet ke soal gender. Ichwan mengemukakan persoalan terjemah yang
bias gender, karena tim seluruhnya laki-laki, sehingga melemahkan posisi perempuan. Tiga
edisi Al Quran dan Terjemahnya menampakkan serangkai oposisi biner: Orde Lama vs Orde
Baru, tradisional vs reformis, laki-laki vs perempuan.
Salah satu beda terjemahan (dan berarti juga tafsir) yang menarik untuk menutup tulisan ini
adalah pada Surah Al-Baqarah ayat 260. Berikut terjemahan dalam Edisi II dan III:
“Dan (ingat) ketika Ibrahim berkata: ‘Ya, Tuhanku, perlihatkan kepadaku bagaimana
Engkau menghidupkan orang mati.’ Allah berfirman: ‘Apakah kamu belum percaya?’
Ibrahim menjawab: ‘Saya telah percaya, akan tetapi agar lebih tetap hati saya.’ Allah
berfirman: ‘(Kalau demikian) ambillah empat ekor burung, lalu jinakkanlah burung-
burung itu [surhunna] kepadamu, kemudian letakkanlah tiap-tiap seekor
daripadanya atas tiap-tiap bukit. Sesudah itu panggillah dia, niscaya dia akan datang
kepadamu dengan segera.”
Ichwan membandingkannya dengan Al-Ibrīz li Ma’rifat Tafsir al-Qur’ān al-‘Azīz karya K. H.
Bisri Musthofa. Kitab ini mengartikan “surhunna” menjadi ‘potong-potonglah empat burung
itu’. Menurut Musthofa, burung jinak seperti merpati biasanya akan langsung datang jika
dipanggil pemiliknya—sesuatu yang tidak memiliki aspek mukjizat sama sekali. Memanggil
burung yang telah mati justru menunjukkan kekuasaan Tuhan. Ichwan menduga, terjemahan
Edisi II dan III merujuk pada tafsir Abu Muslim al-Isfahani, ulama yang rasional dan tidak
mempercayai mukjizat. Wallahualam.[]
PINDAI.ORG – Terjemah yang Membatalkan Mukjizat / 29 Juli 2015
	
  
H a l a m a n 	
  7	
  |	
  7	
  
	
  
Referensi:
A. H. Johns, “Penerjemahan Bahasa Arab ke dalam Bahasa Melayu: Sebuah Renungan”
Peter Riddell, “Menerjemahkan al-Qur’an ke dalam Bahasa-Bahasa di Indonesia”
Moch. Nur Ichwan, “Negara, Kitab Suci dan Politik: Terjemahan Resmi al-Qur’an di Indonesia”
(Ketiganya terdapat dalam Chambert-Loir, Henri, penyunting. 2009. Sadur: Sejarah
Terjemahan di Indonesia dan Malaysia. Jakarta: KPG, École française d’Extrême-Orient,
Forum Jakarta-Paris, Pusat Bahasa, dan Universitas Padjadjaran)
Remy Sylado. 2003. “Tuhan ‘Isaj Elmeseih”. Dalam Salomo Simanungkalit, penyunting, Inul itu
Diva? Kumpulan Rubrik Bahasa Kompas. Jakarta: Penerbit Buku Kompas.

More Related Content

What's hot

Al Quran dan Sejarah Pemeliharaannya
Al Quran dan Sejarah PemeliharaannyaAl Quran dan Sejarah Pemeliharaannya
Al Quran dan Sejarah Pemeliharaannyam10ehebat
 
Sejarah Penulisan dan Pembukuan al-Quran zaman Tabi'in
Sejarah Penulisan dan Pembukuan al-Quran zaman Tabi'inSejarah Penulisan dan Pembukuan al-Quran zaman Tabi'in
Sejarah Penulisan dan Pembukuan al-Quran zaman Tabi'inNoor Aziah Mamat
 
Fiqh al sirah 1 - muhammad said ramadan al-buti
Fiqh al sirah 1 - muhammad said ramadan al-butiFiqh al sirah 1 - muhammad said ramadan al-buti
Fiqh al sirah 1 - muhammad said ramadan al-butiieda kahar
 
Rpp ski amar print
Rpp ski amar printRpp ski amar print
Rpp ski amar printiwan Alit
 
Usuluddin kertas 2 sejarah perkembangan ilmu tafsir (zaman tabi'in dan tadwin)
Usuluddin kertas 2 sejarah perkembangan ilmu tafsir (zaman tabi'in dan tadwin)Usuluddin kertas 2 sejarah perkembangan ilmu tafsir (zaman tabi'in dan tadwin)
Usuluddin kertas 2 sejarah perkembangan ilmu tafsir (zaman tabi'in dan tadwin)MUHAMMAD FAUZI YUSOF
 
Edisi 001 umdatul ahkaam
Edisi 001 umdatul ahkaamEdisi 001 umdatul ahkaam
Edisi 001 umdatul ahkaamMuhammad Zain
 
Rpp sejarah keb islam
Rpp sejarah keb islamRpp sejarah keb islam
Rpp sejarah keb islamiwan Alit
 

What's hot (14)

Fiqh al sirah 1
Fiqh al sirah 1Fiqh al sirah 1
Fiqh al sirah 1
 
Al Quran dan Sejarah Pemeliharaannya
Al Quran dan Sejarah PemeliharaannyaAl Quran dan Sejarah Pemeliharaannya
Al Quran dan Sejarah Pemeliharaannya
 
Jam' ul quran
Jam' ul quranJam' ul quran
Jam' ul quran
 
Sejarah Penulisan dan Pembukuan al-Quran zaman Tabi'in
Sejarah Penulisan dan Pembukuan al-Quran zaman Tabi'inSejarah Penulisan dan Pembukuan al-Quran zaman Tabi'in
Sejarah Penulisan dan Pembukuan al-Quran zaman Tabi'in
 
Fiqh al sirah 1 - muhammad said ramadan al-buti
Fiqh al sirah 1 - muhammad said ramadan al-butiFiqh al sirah 1 - muhammad said ramadan al-buti
Fiqh al sirah 1 - muhammad said ramadan al-buti
 
Makalah agama islam
Makalah agama islamMakalah agama islam
Makalah agama islam
 
Makalah Ulumul Qur'an
Makalah Ulumul Qur'anMakalah Ulumul Qur'an
Makalah Ulumul Qur'an
 
Rpp ski amar print
Rpp ski amar printRpp ski amar print
Rpp ski amar print
 
Sejarah Syaikh Nawawi Al
Sejarah Syaikh Nawawi AlSejarah Syaikh Nawawi Al
Sejarah Syaikh Nawawi Al
 
ppt Rasm usmani
ppt Rasm usmanippt Rasm usmani
ppt Rasm usmani
 
Usuluddin kertas 2 sejarah perkembangan ilmu tafsir (zaman tabi'in dan tadwin)
Usuluddin kertas 2 sejarah perkembangan ilmu tafsir (zaman tabi'in dan tadwin)Usuluddin kertas 2 sejarah perkembangan ilmu tafsir (zaman tabi'in dan tadwin)
Usuluddin kertas 2 sejarah perkembangan ilmu tafsir (zaman tabi'in dan tadwin)
 
Edisi 001 umdatul ahkaam
Edisi 001 umdatul ahkaamEdisi 001 umdatul ahkaam
Edisi 001 umdatul ahkaam
 
Rpp sejarah keb islam
Rpp sejarah keb islamRpp sejarah keb islam
Rpp sejarah keb islam
 
Rasmul Qur'an
Rasmul Qur'anRasmul Qur'an
Rasmul Qur'an
 

Viewers also liked

Ultimo teste de agosto 2015 6 ano
Ultimo teste de agosto 2015 6 anoUltimo teste de agosto 2015 6 ano
Ultimo teste de agosto 2015 6 anoEnzo Sousa Viana
 
11 anos depois, justiça condena ex-servidores da Assembleia e ex-deputados à ...
11 anos depois, justiça condena ex-servidores da Assembleia e ex-deputados à ...11 anos depois, justiça condena ex-servidores da Assembleia e ex-deputados à ...
11 anos depois, justiça condena ex-servidores da Assembleia e ex-deputados à ...Jornal Tudorondonia
 
Siba nbs darwin c sandy
Siba nbs   darwin c sandySiba nbs   darwin c sandy
Siba nbs darwin c sandySIBA
 
Fra ieri e oggi alla scoperta di ... lago e macchia lucchese
Fra ieri e oggi alla scoperta di ... lago e macchia luccheseFra ieri e oggi alla scoperta di ... lago e macchia lucchese
Fra ieri e oggi alla scoperta di ... lago e macchia luccheseConsorzio LaMMA - Corso UdC
 
Aplikasi software
Aplikasi softwareAplikasi software
Aplikasi softwareIchsanvoc
 
Conclusiones cuestionario
Conclusiones cuestionario Conclusiones cuestionario
Conclusiones cuestionario Nerea Montalvo
 
3 Reasons Why Today's CFOs & COOs Opt For Leasing
3 Reasons Why Today's CFOs & COOs Opt For Leasing3 Reasons Why Today's CFOs & COOs Opt For Leasing
3 Reasons Why Today's CFOs & COOs Opt For LeasingTataCapital
 
IO AMO IL MONDO E LO CURO: R.R.R.R.- RIDUCO/RIUTILIZZO/RECUPERO/RICICLO
IO AMO IL MONDO E LO CURO: R.R.R.R.- RIDUCO/RIUTILIZZO/RECUPERO/RICICLOIO AMO IL MONDO E LO CURO: R.R.R.R.- RIDUCO/RIUTILIZZO/RECUPERO/RICICLO
IO AMO IL MONDO E LO CURO: R.R.R.R.- RIDUCO/RIUTILIZZO/RECUPERO/RICICLOConsorzio LaMMA - Corso UdC
 
Documentazione udc clima scuola primaria sovicille
Documentazione udc  clima scuola primaria sovicilleDocumentazione udc  clima scuola primaria sovicille
Documentazione udc clima scuola primaria sovicilleConsorzio LaMMA - Corso UdC
 
Islam Banjar Islam Nusantara
Islam Banjar Islam NusantaraIslam Banjar Islam Nusantara
Islam Banjar Islam NusantaraPindai Media
 
First Asignment On Classroom Research
First Asignment On Classroom ResearchFirst Asignment On Classroom Research
First Asignment On Classroom ResearchAndreBaquero10
 
List of approved distance education universities in delhi
List of approved distance education universities in delhiList of approved distance education universities in delhi
List of approved distance education universities in delhiKKDMA
 
Use corporate login from mobile applications to access on
Use corporate login from mobile applications to access onUse corporate login from mobile applications to access on
Use corporate login from mobile applications to access onSalim M Bhonhariya
 

Viewers also liked (20)

Mochi-Levane Montevarchi
Mochi-Levane MontevarchiMochi-Levane Montevarchi
Mochi-Levane Montevarchi
 
Ultimo teste de agosto 2015 6 ano
Ultimo teste de agosto 2015 6 anoUltimo teste de agosto 2015 6 ano
Ultimo teste de agosto 2015 6 ano
 
11 anos depois, justiça condena ex-servidores da Assembleia e ex-deputados à ...
11 anos depois, justiça condena ex-servidores da Assembleia e ex-deputados à ...11 anos depois, justiça condena ex-servidores da Assembleia e ex-deputados à ...
11 anos depois, justiça condena ex-servidores da Assembleia e ex-deputados à ...
 
Siba nbs darwin c sandy
Siba nbs   darwin c sandySiba nbs   darwin c sandy
Siba nbs darwin c sandy
 
Fra ieri e oggi alla scoperta di ... lago e macchia lucchese
Fra ieri e oggi alla scoperta di ... lago e macchia luccheseFra ieri e oggi alla scoperta di ... lago e macchia lucchese
Fra ieri e oggi alla scoperta di ... lago e macchia lucchese
 
Aplikasi software
Aplikasi softwareAplikasi software
Aplikasi software
 
"Io e l'effetto serra"
"Io e l'effetto serra" "Io e l'effetto serra"
"Io e l'effetto serra"
 
Conclusiones cuestionario
Conclusiones cuestionario Conclusiones cuestionario
Conclusiones cuestionario
 
3 Reasons Why Today's CFOs & COOs Opt For Leasing
3 Reasons Why Today's CFOs & COOs Opt For Leasing3 Reasons Why Today's CFOs & COOs Opt For Leasing
3 Reasons Why Today's CFOs & COOs Opt For Leasing
 
IO AMO IL MONDO E LO CURO: R.R.R.R.- RIDUCO/RIUTILIZZO/RECUPERO/RICICLO
IO AMO IL MONDO E LO CURO: R.R.R.R.- RIDUCO/RIUTILIZZO/RECUPERO/RICICLOIO AMO IL MONDO E LO CURO: R.R.R.R.- RIDUCO/RIUTILIZZO/RECUPERO/RICICLO
IO AMO IL MONDO E LO CURO: R.R.R.R.- RIDUCO/RIUTILIZZO/RECUPERO/RICICLO
 
Evaluation 6
Evaluation 6Evaluation 6
Evaluation 6
 
Documentazione udc clima scuola primaria sovicille
Documentazione udc  clima scuola primaria sovicilleDocumentazione udc  clima scuola primaria sovicille
Documentazione udc clima scuola primaria sovicille
 
Islam Banjar Islam Nusantara
Islam Banjar Islam NusantaraIslam Banjar Islam Nusantara
Islam Banjar Islam Nusantara
 
Guia para evaluacion experta
Guia para evaluacion expertaGuia para evaluacion experta
Guia para evaluacion experta
 
1. ISISS della Piana di Lucca - Porcari
1. ISISS della Piana di Lucca - Porcari1. ISISS della Piana di Lucca - Porcari
1. ISISS della Piana di Lucca - Porcari
 
First Asignment On Classroom Research
First Asignment On Classroom ResearchFirst Asignment On Classroom Research
First Asignment On Classroom Research
 
Lauren
Lauren Lauren
Lauren
 
List of approved distance education universities in delhi
List of approved distance education universities in delhiList of approved distance education universities in delhi
List of approved distance education universities in delhi
 
bab 5 kls x
bab 5 kls xbab 5 kls x
bab 5 kls x
 
Use corporate login from mobile applications to access on
Use corporate login from mobile applications to access onUse corporate login from mobile applications to access on
Use corporate login from mobile applications to access on
 

Similar to Terjemah yang Membatalkan Mukjizat

Sejarah perkembangan tafsir di indonesia
Sejarah perkembangan tafsir di indonesiaSejarah perkembangan tafsir di indonesia
Sejarah perkembangan tafsir di indonesiaWati Rahmawati
 
Al-Qur'an, Orientalisme dan Luxenberg
Al-Qur'an, Orientalisme dan Luxenberg Al-Qur'an, Orientalisme dan Luxenberg
Al-Qur'an, Orientalisme dan Luxenberg Syamsuddin Arif
 
Aliran modern dalam islam makalah
Aliran modern dalam islam   makalahAliran modern dalam islam   makalah
Aliran modern dalam islam makalahHamdan Rifa'i
 
Manhaj Tafsir Al-Azhar.doc
Manhaj Tafsir Al-Azhar.docManhaj Tafsir Al-Azhar.doc
Manhaj Tafsir Al-Azhar.docRahmat Hidayat
 
Makalah ulumul qur'an
Makalah ulumul qur'anMakalah ulumul qur'an
Makalah ulumul qur'anechan_vega
 
Tokoh-tokoh orientalisme
Tokoh-tokoh orientalismeTokoh-tokoh orientalisme
Tokoh-tokoh orientalismenur annisa
 
Teori dan Gagasan Hermeneutika Nasr Hamid Abu Zaid
Teori dan Gagasan Hermeneutika Nasr Hamid Abu ZaidTeori dan Gagasan Hermeneutika Nasr Hamid Abu Zaid
Teori dan Gagasan Hermeneutika Nasr Hamid Abu ZaidIndah KumaLa
 
Tokoh Modernisasi Islam
Tokoh Modernisasi IslamTokoh Modernisasi Islam
Tokoh Modernisasi Islamrendrafauzi
 
Tokoh Ilmuwan Muslim dalam Peradaban Islam
Tokoh Ilmuwan Muslim dalam Peradaban IslamTokoh Ilmuwan Muslim dalam Peradaban Islam
Tokoh Ilmuwan Muslim dalam Peradaban IslamARBIANABDILLAH
 
Muhammad abduh dan rasyid ridha terhadap pembaharu kepustakaan islam
Muhammad abduh dan rasyid ridha terhadap pembaharu kepustakaan islamMuhammad abduh dan rasyid ridha terhadap pembaharu kepustakaan islam
Muhammad abduh dan rasyid ridha terhadap pembaharu kepustakaan islamHamdiChanneltv
 
Konsep klasifikasi ilmu menurut ibnu khaldun
Konsep klasifikasi ilmu menurut ibnu khaldunKonsep klasifikasi ilmu menurut ibnu khaldun
Konsep klasifikasi ilmu menurut ibnu khaldunLtfltf
 
Filsuf Islam Al - KIndi
Filsuf Islam Al - KIndi Filsuf Islam Al - KIndi
Filsuf Islam Al - KIndi Alief Risqi
 
Kelompok 5 : Masalah Orintealisme
Kelompok 5 : Masalah OrintealismeKelompok 5 : Masalah Orintealisme
Kelompok 5 : Masalah OrintealismeJohn D. Renner
 
konsep klasifikasi ilmu menurut ibnu rusyd
konsep klasifikasi ilmu menurut ibnu rusydkonsep klasifikasi ilmu menurut ibnu rusyd
konsep klasifikasi ilmu menurut ibnu rusydLtfltf
 

Similar to Terjemah yang Membatalkan Mukjizat (20)

Sejarah perkembangan tafsir di indonesia
Sejarah perkembangan tafsir di indonesiaSejarah perkembangan tafsir di indonesia
Sejarah perkembangan tafsir di indonesia
 
Al-Qur'an, Orientalisme dan Luxenberg
Al-Qur'an, Orientalisme dan Luxenberg Al-Qur'an, Orientalisme dan Luxenberg
Al-Qur'an, Orientalisme dan Luxenberg
 
Aliran modern dalam islam makalah
Aliran modern dalam islam   makalahAliran modern dalam islam   makalah
Aliran modern dalam islam makalah
 
Manhaj Tafsir Al-Azhar.doc
Manhaj Tafsir Al-Azhar.docManhaj Tafsir Al-Azhar.doc
Manhaj Tafsir Al-Azhar.doc
 
Ibnu sina nuyerr
Ibnu sina nuyerrIbnu sina nuyerr
Ibnu sina nuyerr
 
Makalah ulumul qur'an
Makalah ulumul qur'anMakalah ulumul qur'an
Makalah ulumul qur'an
 
Tokoh-tokoh orientalisme
Tokoh-tokoh orientalismeTokoh-tokoh orientalisme
Tokoh-tokoh orientalisme
 
Kel 10
Kel 10Kel 10
Kel 10
 
Teori dan Gagasan Hermeneutika Nasr Hamid Abu Zaid
Teori dan Gagasan Hermeneutika Nasr Hamid Abu ZaidTeori dan Gagasan Hermeneutika Nasr Hamid Abu Zaid
Teori dan Gagasan Hermeneutika Nasr Hamid Abu Zaid
 
Tokoh Modernisasi Islam
Tokoh Modernisasi IslamTokoh Modernisasi Islam
Tokoh Modernisasi Islam
 
Tokoh Ilmuwan Muslim dalam Peradaban Islam
Tokoh Ilmuwan Muslim dalam Peradaban IslamTokoh Ilmuwan Muslim dalam Peradaban Islam
Tokoh Ilmuwan Muslim dalam Peradaban Islam
 
Muhammad abduh dan rasyid ridha terhadap pembaharu kepustakaan islam
Muhammad abduh dan rasyid ridha terhadap pembaharu kepustakaan islamMuhammad abduh dan rasyid ridha terhadap pembaharu kepustakaan islam
Muhammad abduh dan rasyid ridha terhadap pembaharu kepustakaan islam
 
Konsep klasifikasi ilmu menurut ibnu khaldun
Konsep klasifikasi ilmu menurut ibnu khaldunKonsep klasifikasi ilmu menurut ibnu khaldun
Konsep klasifikasi ilmu menurut ibnu khaldun
 
TUGAS TAFSIR TEMATIK-2 OLEH Agung Setiawan. SM IV-B FDK UINSU 2019/2020
TUGAS TAFSIR TEMATIK-2 OLEH Agung Setiawan. SM IV-B FDK UINSU 2019/2020TUGAS TAFSIR TEMATIK-2 OLEH Agung Setiawan. SM IV-B FDK UINSU 2019/2020
TUGAS TAFSIR TEMATIK-2 OLEH Agung Setiawan. SM IV-B FDK UINSU 2019/2020
 
Filsuf Islam Al - KIndi
Filsuf Islam Al - KIndi Filsuf Islam Al - KIndi
Filsuf Islam Al - KIndi
 
Sastra islam melayu
Sastra islam melayuSastra islam melayu
Sastra islam melayu
 
K.4 SII.pptx
K.4 SII.pptxK.4 SII.pptx
K.4 SII.pptx
 
Kelompok 5 : Masalah Orintealisme
Kelompok 5 : Masalah OrintealismeKelompok 5 : Masalah Orintealisme
Kelompok 5 : Masalah Orintealisme
 
Yesus di india
Yesus di indiaYesus di india
Yesus di india
 
konsep klasifikasi ilmu menurut ibnu rusyd
konsep klasifikasi ilmu menurut ibnu rusydkonsep klasifikasi ilmu menurut ibnu rusyd
konsep klasifikasi ilmu menurut ibnu rusyd
 

More from Pindai Media

Ditimang Irama Bang Haji
Ditimang Irama Bang HajiDitimang Irama Bang Haji
Ditimang Irama Bang HajiPindai Media
 
Aroma Cengkeh di Kaki Menoreh
Aroma Cengkeh di Kaki MenorehAroma Cengkeh di Kaki Menoreh
Aroma Cengkeh di Kaki MenorehPindai Media
 
Poncke Princen, Pembela Kemanusiaan Paripurna
Poncke Princen, Pembela Kemanusiaan ParipurnaPoncke Princen, Pembela Kemanusiaan Paripurna
Poncke Princen, Pembela Kemanusiaan ParipurnaPindai Media
 
Ugur Mumcu dan Mereka yang Dilenyapkan
Ugur Mumcu dan Mereka yang DilenyapkanUgur Mumcu dan Mereka yang Dilenyapkan
Ugur Mumcu dan Mereka yang DilenyapkanPindai Media
 
Paranoid indonesia, nestapa papua phelim kine
Paranoid indonesia, nestapa papua   phelim kineParanoid indonesia, nestapa papua   phelim kine
Paranoid indonesia, nestapa papua phelim kinePindai Media
 
Media dalam Terorisme
Media dalam TerorismeMedia dalam Terorisme
Media dalam TerorismePindai Media
 
Orang-Orang Tegaldowo
Orang-Orang TegaldowoOrang-Orang Tegaldowo
Orang-Orang TegaldowoPindai Media
 
Menari di Medan yang Riuh
Menari di Medan yang RiuhMenari di Medan yang Riuh
Menari di Medan yang RiuhPindai Media
 
Sengketa tanah di bumi mataram anang zakaria
Sengketa tanah di bumi mataram   anang zakariaSengketa tanah di bumi mataram   anang zakaria
Sengketa tanah di bumi mataram anang zakariaPindai Media
 
Pak Raden dan Buku Dongeng
Pak Raden dan Buku DongengPak Raden dan Buku Dongeng
Pak Raden dan Buku DongengPindai Media
 
Putu Wijaya Berputar di Planet
Putu Wijaya Berputar di PlanetPutu Wijaya Berputar di Planet
Putu Wijaya Berputar di PlanetPindai Media
 
Semangat Anti-Tank
Semangat Anti-TankSemangat Anti-Tank
Semangat Anti-TankPindai Media
 
Senjakala Media Cetak
Senjakala Media CetakSenjakala Media Cetak
Senjakala Media CetakPindai Media
 
Merumahkan Orang Rimba
Merumahkan Orang RimbaMerumahkan Orang Rimba
Merumahkan Orang RimbaPindai Media
 
Serikat Buruh dan Media Propaganda
Serikat Buruh dan Media PropagandaSerikat Buruh dan Media Propaganda
Serikat Buruh dan Media PropagandaPindai Media
 
Anomali Industri Buku
Anomali Industri BukuAnomali Industri Buku
Anomali Industri BukuPindai Media
 
Orhan Pamuk, 8 Tahun Dipenjara Buku
Orhan Pamuk, 8 Tahun Dipenjara BukuOrhan Pamuk, 8 Tahun Dipenjara Buku
Orhan Pamuk, 8 Tahun Dipenjara BukuPindai Media
 

More from Pindai Media (20)

Ditimang Irama Bang Haji
Ditimang Irama Bang HajiDitimang Irama Bang Haji
Ditimang Irama Bang Haji
 
Aroma Cengkeh di Kaki Menoreh
Aroma Cengkeh di Kaki MenorehAroma Cengkeh di Kaki Menoreh
Aroma Cengkeh di Kaki Menoreh
 
Poncke Princen, Pembela Kemanusiaan Paripurna
Poncke Princen, Pembela Kemanusiaan ParipurnaPoncke Princen, Pembela Kemanusiaan Paripurna
Poncke Princen, Pembela Kemanusiaan Paripurna
 
Ugur Mumcu dan Mereka yang Dilenyapkan
Ugur Mumcu dan Mereka yang DilenyapkanUgur Mumcu dan Mereka yang Dilenyapkan
Ugur Mumcu dan Mereka yang Dilenyapkan
 
Paranoid indonesia, nestapa papua phelim kine
Paranoid indonesia, nestapa papua   phelim kineParanoid indonesia, nestapa papua   phelim kine
Paranoid indonesia, nestapa papua phelim kine
 
Media dalam Terorisme
Media dalam TerorismeMedia dalam Terorisme
Media dalam Terorisme
 
Orang-Orang Tegaldowo
Orang-Orang TegaldowoOrang-Orang Tegaldowo
Orang-Orang Tegaldowo
 
Menari di Medan yang Riuh
Menari di Medan yang RiuhMenari di Medan yang Riuh
Menari di Medan yang Riuh
 
Sengketa tanah di bumi mataram anang zakaria
Sengketa tanah di bumi mataram   anang zakariaSengketa tanah di bumi mataram   anang zakaria
Sengketa tanah di bumi mataram anang zakaria
 
Pak Raden dan Buku Dongeng
Pak Raden dan Buku DongengPak Raden dan Buku Dongeng
Pak Raden dan Buku Dongeng
 
Putu Wijaya Berputar di Planet
Putu Wijaya Berputar di PlanetPutu Wijaya Berputar di Planet
Putu Wijaya Berputar di Planet
 
Semangat Anti-Tank
Semangat Anti-TankSemangat Anti-Tank
Semangat Anti-Tank
 
Senjakala Media Cetak
Senjakala Media CetakSenjakala Media Cetak
Senjakala Media Cetak
 
Merumahkan Orang Rimba
Merumahkan Orang RimbaMerumahkan Orang Rimba
Merumahkan Orang Rimba
 
Serikat Buruh dan Media Propaganda
Serikat Buruh dan Media PropagandaSerikat Buruh dan Media Propaganda
Serikat Buruh dan Media Propaganda
 
Anomali Industri Buku
Anomali Industri BukuAnomali Industri Buku
Anomali Industri Buku
 
Hikayat Virginia
Hikayat VirginiaHikayat Virginia
Hikayat Virginia
 
Perang Balon
Perang BalonPerang Balon
Perang Balon
 
Mario
MarioMario
Mario
 
Orhan Pamuk, 8 Tahun Dipenjara Buku
Orhan Pamuk, 8 Tahun Dipenjara BukuOrhan Pamuk, 8 Tahun Dipenjara Buku
Orhan Pamuk, 8 Tahun Dipenjara Buku
 

Terjemah yang Membatalkan Mukjizat

  • 1. Terjemah yang Membatalkan Mukjizat Oleh: Prima Sulistya Wardhani www.pindai.org | t: @pindaimedia | f: facebook.com/pindai.org | e: redaksi@pindai.org
  • 2. PINDAI.ORG – Terjemah yang Membatalkan Mukjizat / 29 Juli 2015   H a l a m a n  2  |  7     Terjemah yang Membatalkan Mukjizat oleh Prima Sulistya Wardhani Senarai tiga abad penerjemahan Alquran di Nusantara hingga berujung pada Al Qur’an dan Terjemahnya. Ada pengaruh Ahmadiyah, tapi kemudian memudar seiring tekanan politik. KERUMITAN penerjemahan kitab suci dan bagaimana “kecelakaan” di dalamnya bisa menjerumuskan kita ke neraka karena menyekutukan Tuhan dijelaskan dengan sangat bagus dalam artikel pendek Remy Sylado berjudul “Tuhan ‘Isaj Elmeseih’”. Tahun 1663 Injil bahasa Melayu pertama kali terbit, terjemahan Brouwerius dari bahasa Portugis. Injil terjemahan tersebut terbit kembali tahun 1733 dalam bahasa Melayu tinggi setelah digarap oleh Leijdecker dengan membawa berbagai perubahan, salah satunya: “Isa Almaseh” berubah menjadi “Tuhan ‘Isaj Elmeseih”. Masalahnya, dalam Injil bahasa-bahasa Eropa yang diterjemahkan dari teks asal berbahasa Yunani, Isa Almasih menyandang panggilan yang bersinonim dengan “tuan”, seperti senhor (Portugis), heere (Belanda), seigneur (Prancis), signor (Italia), dan lord (Inggris). Semuanya merujuk pada kata Yunani berarti sama, kyriou. Persoalan bahasa yang biasanya dipandang sebelah mata menjadi gawat: menyisipnya fonem /h/ yang memisahkan “tu-“ dari “-an” seketika juga memisahkan kedudukan seseorang antara bumi dan langit. Ini persoalan substansial yang dalam Kristen maupun antara Kristen dan Islam sendiri diyakini berbeda-beda. Proyek penerjemahan kitab suci memang mengundang banyak tentangan, mempertimbangkan risiko-risiko yang dibawanya. Dalam kasus Alquran di Nusantara, penerjemahannya sudah dimulai sejak abad ke-16, tapi hingga awal abad ke-20, pekerjaan itu sesungguhnya masih dianggap mustahil. Sebutlah Hamzah Fansuri, penyair besar abad ke-16 yang hidup di Aceh. Fansuri kerap memasukkan petikan-petikan Alquran yang ia terjemahkan ke dalam puisi- puisinya. Akhirnya, karya-karyanya berakhir di kobaran api atas titah sultan. Ada tiga faktor yang membuat alim ulama Islam enggan menerjemahkan Alquran ke bahasa selain Arab. Pertama, karena adanya keyakinan bahwa Alquran dalam bahasa aslinya tak tertirukan (i’jāz). Kedua, adanya kekhawatiran akan penodaan/pergeseran dari edisi aslinya sebagaimana terjadi pada kitab-kitab terdahulu (tahrīf). Sedangkan ketiga, adanya ramalan teolog-teolog Arab bahwa terjemahan Alquran yang mengesampingkan teks aslinya akan dinodai pengaruh asing.
  • 3. PINDAI.ORG – Terjemah yang Membatalkan Mukjizat / 29 Juli 2015   H a l a m a n  3  |  7     Dengan segala tentangan dan kekhawatiran yang menyertainya, usaha menerjemahkan Alquran terus dilakukan. Yang terkini di Indonesia adalah polemik Alquran terjemahan H. B. Jassin, Sang Paus Sastra, berjudul Al-Qur’anul Karim: Bacaan Mulia yang terbit tahun 1978. Walau kemudian, penerjemahan Alquran ditangani langsung oleh pemerintah. Jadilah Al Qur’an dan Terjemahnya susunan Departemen Agama sebagai buku yang hampir selalu ada di setiap rumah muslim Indonesia. Sejarah terjemahan Alquran bahasa Melayu Federspiel membagi masa-masa penerjemahan Alquran ke bahasa Melayu dalam tiga periode. Periode pertama (1500-1920-an) adalah ketika Alquran hanya diterjemahkan sepenggal- sepenggal untuk kepentingan penyampaian doktrin. Hamzah Fansuri masuk dalam periode ini. Lalu juga ada Shams al-Din al-Sumatra’i, murid Fansuri, serta Nur al-Din al-Raniri, penentang Fansuri, yang ironisnya juga melakukan cara serupa. Di saat yang sama, penerjemahan lisan berlangsung di madrasah ketika para guru memaparkan tafsir Alquran kepada murid-muridnya. Kebiasaan ini memunculkan kebutuhan atas naskah lengkap. Maka muncullah terjemahan lengkap yang disertai tafsir untuk pertama kalinya pada 1675 dalam wujud Tarjumān al-Mustafid oleh ‘Abd al-Ra’uf. Selepas karya Ra’uf, hingga tiga ratus kemudian tidak ada karya baru. Hal ini menimbulkan persoalan. Riddlle mengilustrasikan lewat petikan salah satu surat Raden Ajeng Kartini yang mengatakan, ia merasa konyol membaca Alquran dalam bahasa Arab tanpa tahu artinya. Periode kedua (1920-an‒1960-an) bertonggak ketika H. O. S. Tjokroaminoto menerjemahkan The Holy Qur’an dari bahasa Inggris, susunan Maulana Muhammad Ali, Presiden Ahmadiyah Lahore. Selepas itu bermunculan banyak terjemahan sehingga timbul inisiatif di Majelis Permusyawaratan Rakyat Sementara (MPRS) agar pemerintah membuat terjemahan resmi. Periode ketiga (1960-an‒sekarang) adalah masa ketika para cendekiawan Islam menerjemah penggal-penggal Alquran sendiri—bukan merujuk terjemah yang sudah ada—misalnya untuk kepentingan khotbah, serta tidak menyertakan teks asli. Di periode inilah H. B. Jassin membuat “terjemahan puitis” tanpa mencantumkan teks Arabnya. Karya Jassin segera mengundang polemik karena ia bukan ahli agama, tapi ia membela diri dengan mengatakan bahwa ia bukan menerjemah Alquran melainkan “menggubah puisi Indonesia berdasarkan terjemahan Alquran yang ada”.
  • 4. PINDAI.ORG – Terjemah yang Membatalkan Mukjizat / 29 Juli 2015   H a l a m a n  4  |  7     Berkebalikan dengan cercaan yang ditimpakan pada karya Jassin, Riddlle justru menemukan dua keunggulan. Pertama, sejak abad ke-16, penerjemahan Alquran berkutat pada seberapa ketat naskah setia pada naskah asli. Akibatnya, aspek puitis Alquran tidak ditranslasikan ke bahasa tujuan (termasuk dalam aspek puitis Alquran adalah rimanya, baca “Quran, Rima, Rap”). Jassin justru melakukan sebaliknya, hal yang selama ratusan tahun dihindari. Kedua, Riddlle menganalisis struktur sintaksis karya Jassin dan menemukan tudingan bahwa karya ini meleset atau tidak setia pada Alquran tidaklah benar. Analisis Riddlle membandingkan Alquran sumber, tafsir Cambridge atas Surah 18 (1600), Tarjuman al-Mustafid (1675), al- Quraan dan Terjemahnya (1965/1971), serta Al-Qur’anul Karim: Bacaan Mulia (1978). Ia menemukan bahwa antara keempat terjemahan tersebut tidak banyak berbeda; masih mementingkan kesetiaan pada struktur sintaksis sumber. Sehingga, ia menyimpulkan, kehebohan yang ditimbulkan karya Jassin sebenarnya lebih karena keterbukaannya menyatakan karya tersebut sebagai tafsir puitis. Politik dalam Al Quran dan Terjemahnya Sebelum korupsi pengadaan Alquran dua tahun lalu menyadarkan bahwa politik juga berlaku dalam urusan-urusan sakral, bagaimana Al Quran dan Terjemahnya digarap sudah jauh lebih dulu menunjukkan hal tersebut. Ichwan (2009) menunjukkan bahwa dalam kitab terjemahan Alquran resmi Indonesia tersebut, bisa dibaca mengenai siapa kelompok yang berkuasa. MPRS mengeluarkan keputusan bahwa pemerintah akan mengeluarkan terjemahan Alquran “resmi” pada 1960. Edisi I keluar dalam tiga volume, muncul di tahun 1965, 1967, dan 1969. Edisi II yang merupakan revisi Edisi I keluar tahun 1974. Sedangkan Edisi III, yang merupakan revisi kedua, keluar tahun 1990. Edisi I merupakan salah satu program Pembangunan Semesta Berencana tahap pertama, yang dicanangkan Presiden Sukarno. Edisi ini merujuk ke dua referensi, yakni The Holy Quran susunan Maulana Muhammad Ali (tafsir Ahmadiyah Lahore) dan The Holy Qur’an susunan Maulvi Sher Ali (tafsir Ahmadiyah Qadiyan). Di Edisi II, Al Qur’an dan Terjemahnya lagi-lagi merujuk ke tafsir Ahmadiyah (Qadiyan) dengan memakai The Holy Quräan susunan Mirza Basiruddin Mahmud Ahmad. Hal ini agak mengejutkan bagi awam mengingat betapa buruknya stigma Ahmadiyah hari ini.
  • 5. PINDAI.ORG – Terjemah yang Membatalkan Mukjizat / 29 Juli 2015   H a l a m a n  5  |  7     Semua pengaruh Ahmadiyah tersebut dihapuskan dari Edisi III, yang terbit dengan biaya dari pemerintah Saudi Arabia. Edisi ini diterbitkan di Madinah dan segera menuai kritik dari kalangan Nahdlatul Ulama (NU) yang menyebutnya “al-Quran Terjemah Wahabi”. Tetapi, Muhammadiyah dan al-Irsyad—yang Ichwan sebut golongan reformis yang bersimpati pada sejumlah aspek ajaran Wahabi—meresponsnya dengan gembira. Edisi I adalah produk kolaborasi Orde Lama dan NU. Penerbitnya adalah Yayasan Mu’awanah Nahdlatul Ulama (Yamunu), yang berada di bawah NU. “Warna” Orde Lama tampak dalam pilihan kata di pendahuluan. Ketika Orde Lama tumbang, Ichwan menduga kedekatan Sukarno dan NU membuat Soeharto memilih menggandeng Muhammadiyah dengan mengangkat Mukti Ali sebagai Menteri Agama. Dampaknya langsung terasa ke terbitan Edisi II: bila Edisi I punya sebutan tak resmi sebagai “edisi Yamunu”, maka Edisi II disebut “edisi Mukti Ali”. Edisi II juga menunjukkan warna penguasanya, Orde Baru. Diksi-diksi di bagian pendahuluan seputar “membina”, “teratur dan tertib”, “disiplin dan kepatuhan”, serta “pemerintahan pusat”. Tak hanya di pendahuluan, bias penguasa juga muncul dalam teks terjemahan. Seperti yang ditunjukkan Ichwan dalam perbandingan Surah Al-An’am ayat 123 di Edisi I dan Edisi II. Kata akābira mujrīmiha yang diterjemahkan menjadi ‘pembesar-pembesar yang jahat’ di Edisi I berubah menjadi ‘penjahat-penjahat yang terbesar’ di Edisi II. Kemudian mengemuka pula soal prinsip antarkelompok. Dalam Edisi I—edisinya NU/kaum tradisional—terjemahan Surah Al-Fajr ayat 22 memakai ta’wil (interpretasi). Kata rabbuka (harfiah ‘Tuhanmu’) diterjemahkan menjadi ‘perintah Tuhan’ sehingga ayat itu secara lengkap berbunyi: “Dan datanglah perintah Tuhan dan (datang pula) malaikat berbaris-baris.” Ta’wil dipakai dengan alasan untuk menghindari pemahaman antropomorfis atas Tuhan. Di Edisi II dan III—edisinya kaum reformis—ta’wil tersebut dihapus karena golongan reformis pro Wahabi-Salafi menolak ta’wil sehingga ayat tersebut menjadi: “Dan datanglah Tuhanmu; sedang malaikat berbaris-baris”.
  • 6. PINDAI.ORG – Terjemah yang Membatalkan Mukjizat / 29 Juli 2015   H a l a m a n  6  |  7     Terjemah yang kedua dikritik ulama NU dengan menyebut bahwa seakan maknanya “Tuhan sebagai komandan kekuatan militer”, yang dikhawatirkan mengarahkan pikiran umat pada sosok manusia. Jelas bahwa perbedaan terjemahan tersebut mencerminkan beda tafsir antara keduanya. Beda tafsir itu bahkan merembet ke soal gender. Ichwan mengemukakan persoalan terjemah yang bias gender, karena tim seluruhnya laki-laki, sehingga melemahkan posisi perempuan. Tiga edisi Al Quran dan Terjemahnya menampakkan serangkai oposisi biner: Orde Lama vs Orde Baru, tradisional vs reformis, laki-laki vs perempuan. Salah satu beda terjemahan (dan berarti juga tafsir) yang menarik untuk menutup tulisan ini adalah pada Surah Al-Baqarah ayat 260. Berikut terjemahan dalam Edisi II dan III: “Dan (ingat) ketika Ibrahim berkata: ‘Ya, Tuhanku, perlihatkan kepadaku bagaimana Engkau menghidupkan orang mati.’ Allah berfirman: ‘Apakah kamu belum percaya?’ Ibrahim menjawab: ‘Saya telah percaya, akan tetapi agar lebih tetap hati saya.’ Allah berfirman: ‘(Kalau demikian) ambillah empat ekor burung, lalu jinakkanlah burung- burung itu [surhunna] kepadamu, kemudian letakkanlah tiap-tiap seekor daripadanya atas tiap-tiap bukit. Sesudah itu panggillah dia, niscaya dia akan datang kepadamu dengan segera.” Ichwan membandingkannya dengan Al-Ibrīz li Ma’rifat Tafsir al-Qur’ān al-‘Azīz karya K. H. Bisri Musthofa. Kitab ini mengartikan “surhunna” menjadi ‘potong-potonglah empat burung itu’. Menurut Musthofa, burung jinak seperti merpati biasanya akan langsung datang jika dipanggil pemiliknya—sesuatu yang tidak memiliki aspek mukjizat sama sekali. Memanggil burung yang telah mati justru menunjukkan kekuasaan Tuhan. Ichwan menduga, terjemahan Edisi II dan III merujuk pada tafsir Abu Muslim al-Isfahani, ulama yang rasional dan tidak mempercayai mukjizat. Wallahualam.[]
  • 7. PINDAI.ORG – Terjemah yang Membatalkan Mukjizat / 29 Juli 2015   H a l a m a n  7  |  7     Referensi: A. H. Johns, “Penerjemahan Bahasa Arab ke dalam Bahasa Melayu: Sebuah Renungan” Peter Riddell, “Menerjemahkan al-Qur’an ke dalam Bahasa-Bahasa di Indonesia” Moch. Nur Ichwan, “Negara, Kitab Suci dan Politik: Terjemahan Resmi al-Qur’an di Indonesia” (Ketiganya terdapat dalam Chambert-Loir, Henri, penyunting. 2009. Sadur: Sejarah Terjemahan di Indonesia dan Malaysia. Jakarta: KPG, École française d’Extrême-Orient, Forum Jakarta-Paris, Pusat Bahasa, dan Universitas Padjadjaran) Remy Sylado. 2003. “Tuhan ‘Isaj Elmeseih”. Dalam Salomo Simanungkalit, penyunting, Inul itu Diva? Kumpulan Rubrik Bahasa Kompas. Jakarta: Penerbit Buku Kompas.