SlideShare a Scribd company logo
1 of 8
ISYARAT DENGAN KEDUA TANGAN
Disusun guna memenuhi tugas
Mata Kuliah : Hadits Tarbawi I
Dosen pengampu : Drs. H. Ahmad Rifa’i, M.Ag
Disusun oleh:
1. Ati Utami (2021113205)
TARBIYAH PAI A
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI ( STAIN )
PEKALONGAN
2014
BAB I
PENDAHULUAN
Dalam proses belajar mengajar, kehadiran alat / media mempunyai arti yang
sangat penting. Karena dalam kegitan tersebut, ketidak jelasan bahan yang
disampaikan, dapat dibantu dengan menghadirkan media sebagai perantara. Media
pengajaran yang digunakan dalam rangka upaya peningkatan atau mempertinggi
mutu proses belajar mengajar. Alat / media merupakan sarana yang membantu
proses pembelajaran terutama yang berkaitan dengan indra pendengaran dan
penglihatan, bahkan adanya media/alat tersebut dapat mempercepat proses
pembelajaran murid karena dapat membuat pemahaman murid cepat pula.
Penggunaaan media pengajaran dalam proses pembelajaran sangat
dianjurkan untuk mempertinggi kualitas pengajaran. Sebagai alat bantu, media
memiliki fungsi melicinkan jalan menuju tercapainya tujuan pengajaran. Media
adalah alat, metode, dan teknik yang digunakan dalam rangka meningkatkan
efektifitas komunikasi dan interaksi edukatif antara guru dan siswa dalam proses
pendidikan dan pengajaran di sekolah.
Bukan pada masa modern saja, penggunaan media/alat bantu pengajaran
jga sudah dikenal sejak jaman Nabi Saw. Nabi Saw adalah sosok pendidik yaang
agung bagi umat manusia. Meskipun pendidik pertama adalah Allah SWT nabi
Muhammad pada dasarnya mempresentasikan dan mengejawantahkan apa yang
diajarkan melalui tindakan, kemudian menerjemahkan tindakanya dalam kata-
kata. Sehingga segala “materi” yang diajarkan muhammadakan segera diterima
para sahabatnya karena ucapanya yang diawali dengan contoh tindakan konkret.
BAB II
PEMBAHASAN
a) Materi hadits
‫ق‬ :‫ل‬ ‫قا‬ ‫عنه‬ ‫هللا‬ ‫رضي‬ ‫مطعم‬ ‫بن‬ ‫جبير‬ ‫عن‬ ‫الغسل‬ ‫ب‬ ‫الكتا‬ ‫فى‬ ‫البخرى‬ ‫ج‬ ‫اخر‬‫ل‬ ‫ا‬
‫ب‬ ‫ر‬ ‫واشا‬ ،‫ثالثا‬ ‫راسي‬ ‫علي‬ ‫فيض‬ ‫فا‬ ‫انا‬ ‫(اما‬ :‫وسلم‬ ‫عليه‬ ‫هللا‬ ‫صل‬ ‫هللا‬ ‫رسول‬‫يديه‬
)‫كلتيهما‬
b) Terjemahan Hadits
“Meriwayatkan Imam Bukhari dalam kitab (Bab Mandi), dari Jubair
bin Muth’im r.a,berkata Rasulullah SAW bersabda: adapun saya
(Rasulullah) meratakan air diatas kepala saya tiga kali dan memberi
isyarat dengan kedua tangannya”.1
c) Penjelasan Hadits
Hadits ini memberi pengertian, bahwa air itu dituangkan tiga kali
dengan kedua belah tangan atas kepala, serta hadits ini juga menerangkan
bahwa Rasul memberikan contoh teladan baik dalam setiap perilaku,
sampai hal-hal sekecil apapun beliau selalu memperhatikan. Ketika
Rasulullah mandi jinabat beliau mengajarkan kepada sahabatnya. Ketika
itu beliau menyiramkan air diatas kepala sebanyak tiga kali dan hal ini
kemudian menjadi pelajaran bagi sahabatnya untuk di contoh oleh
umatnya.2
d) Keterangan Hadits
‫فيض‬ ‫فا‬ ‫انا‬ ‫اما‬ (Adapun aku maka aku menyiram) Abu Nu’aim menyebutkan
sebabnya dalam kitab Al-Mustakharaj, dimana dibagian awal haditsnya
disebutkan “mereka menyebut-nyebut tentang mandi junub di dekat
Rasulullah” maka beliau SAW mengucapkan sabdanya seperti di atas.
Sementara dalam riwayat Imam Muslim melalui riwayat Abu Al Ahwash
dari ishaq dikatakan, “mereka berdebat tentang mandi (junub) di dekat
1 Ibnu Hajar Al Asqalani, Al-Imam Al-Hafizh, Fathul Baari Syarah Shahih Al Bukhori, (Jakarta:
Pustaka Azzam, 2008), hlm.406
2 Hasbi Ash-Shiddieq, Mutiara Hadits, (Jakarta: Bulan Bintang,2002), hlm. 163
Nabi SAW, sebagian mereka berkata, “Adapun aku, maka aku menyiram
kepalaku dengan cara begini dan begini.” Kemudian ia menyebut hadits
diatas, dan bagian inilah yang tidak di cantumkan dalam hadits tadi.
‫ثا‬ ‫ثال‬ (tiga kali), lafadz ini memberikan keterangan bahwa yang dimaksud
dengan lafadz “begini dan begini” adalah bahwa perbuatan tersebut
dilakukan lebih dar tiga kali. Lalu diriwayatkan oleh Imam Muslim
melalui jalur periwayatan lain, bahwa yang bertanya adalah utusan dari
Tsaqif.
Susunan Hadits diatas mengisyaratkan bahwa Nabi saw tidak menyiram
(badannya) tiga kali. Hal ini mengandung kemungkinan bahwa ketiga
siraman itu adalah sebagian pengulangan, dan dimungkinkan juga bahwa
setiap siraman tersebut untuk bagian badan tertentu.3
Akan tetapi hadits jabir di akhir bab menguatkan kemungkinan pertama.
‫ثا‬ ‫ثال‬ ‫راسه‬ ‫على‬ ‫يفرغ‬ ‫.ص.م‬ ‫النبي‬ ‫كان‬ :‫ل‬ ‫قا‬ ‫عبدهللا‬ ‫بن‬ ‫بر‬ ‫جا‬ ‫عن‬
Artinya:” Diriwayatkan dari Jabir bin Abdullah ia berkata, biasanya Nabi
saw menyiram kepalanya tiga (kali).
e) Hadits Pendukung
‫علي‬ ‫بن‬ ‫محمد‬ ‫عن‬ ‫راشد‬ ‫بن‬ ‫مخول‬ ‫عن‬ ‫شعبة‬ ‫حدثنا‬ :‫ل‬ ‫قا‬ ‫ر‬ ‫بشا‬ ‫بن‬ ‫محمد‬ ‫حدثنى‬‫عن‬
‫ثالثا‬ ‫راءسه‬ ‫على‬ ‫يفرغ‬ .‫ص.م‬ ‫النبي‬ ‫ن‬ ‫كا‬ :‫قال‬ ‫عبدهللا‬ ‫جابيربن‬
Artinya: “Muhammad bin Basyar menyampaikan kepadaku dari Ghundar,
dari Syu’bah darI Mikhwal bin Rusyid, dari Muhammad bin Ali bahwa
Jabir bin Abdullah berkata, Nabi saw menyiramkan air ke kepalanya tiga
kali”
‫مح‬ ‫بن‬ ‫بالحسن‬ ،‫عمك‬ ‫ابن‬ ‫واتاني‬ :‫عبدهللا‬ ‫برابن‬ ‫جا‬ ‫لي‬ ‫قال‬ :‫قال‬ ‫جعفر‬ ‫ابو‬‫ابن‬ ‫مد‬
‫قال‬ ‫الحنفيه‬‫ث‬ ‫ثال‬ ‫خذ‬ ‫يا‬ .‫النبى.ص.م‬ ‫كان‬ :‫فقلت‬ ‫الجنابة؟‬ ‫من‬ ‫الغسل‬ ‫كيف‬ :‫و‬ ‫اكف‬ ‫ة‬
‫رج‬ ‫اني‬ ‫الحسن‬ ‫لى‬ ‫فقال‬ ،‫جسده‬ ‫ئر‬ ‫سا‬ ‫على‬ ‫يفيض‬ ‫ثم‬ ،‫راءسه‬ ‫على‬ ‫يفيضها‬‫كثير‬ ‫ل‬
‫شعرا‬ ‫منك‬ ‫اكسر‬ .‫النبي.ص.م‬ ‫كان‬ :‫فقلت‬ ‫الشعر‬
3 Ibnu Hajar Al Asqalani, Al-Imam Al-Hafizh, Op Cit., hlm. 406-407
Artinya: “Diriwayatkan dari Abu Ja’far, ia berkata, Ja’far berkata
kepadaku, anak pamanmu maksunya Hasan bin Ali Al Hanafiyah datang
kepadaku dan bertanya tentang bagaimana mandi junub? Maka aku
menjawab, Rasulullah mengambil (air) tiga cidukan tangan dan
menyiramkan ke kepalanya, setelah itu menyiram keseluruh tubuhnya.
Hasan berkata kepadaku, Aku memiliki rambut yang lebat. Maka aku
katakan, Nabi saw memiliki rambut yang lebih lebat daripada rambutmu”.
f) Keterangan Hadits
‫عمك‬ ‫ابن‬ (Anak Pamanmu). Lafadz ini dalam bentuk kiasan, sebab
yang di maksud di sini adalah anak paman (sepupu) bapaknya Abu Ja’far
yaitu Ali bin Husen bin Ali bin Abu Thalib. Yang di maksud dengan Al
Hanafiyah adalah istri dari Ali bin Abi Thalib yang dinikahinya setelah
Fatimah RA. Kemudian ia melahirkan seorang anak yang diberi nama
Muhammad, lalu anak tersebut dinisbatkan kepada ibunya.
‫ني‬ ‫واتا‬ (Datang Kepadaku) mengisyaratkan bahwa pertanyaan Hasan
bin Muhammad adalah tanpa kehadiran Abu Ja’far, jadi pertanyaan
tersebut bukan pertanyaan Abu Ja’far dalam bab terdahulu. Karena
pertanyaan tersebut mengenai jumlah (air) sebagaimana dipahami dari
jawaban Jabir yang mengatakan, ” cukup bagimu satu sha’ saja”.
Pertanyaan di sinitentang tata cara mandi, seperti terungkap dalam
perkataanya, Bagaimana cara mandi?.
Walaupun demikian, yang membantah jabir dalam kedua peristiwa
itu adalah Hasan bin Muhammad. Maka sehubungan dengan air ia berkata,
“1 sha’ tidaak cukup bagiku,” tanpa menyebutkan alesannya. Sementara
dalam persoalan mengenai cara mandi ia mengatakan, ”Aku memiliki
rambut yang lebat, jadi aku butuh lebih dari tiga cidukan”. Jabir menjawab
daalam persoalan mengenai kadar (jumlah) air, “Rasulullah memiliki
rambut yang lebih lebat dan lebih bagus dibanding kamu”. Yakni Beliau
saw mencukupkan mandi dengan menggunakan tiga cidukan air, hal mana
yang itu menunjukan bahwa Beliau saw sudah bersih meski hanya
menggunakan air sebanyak itu. Jawaban mengenai cara mandi adalah
sebagaimana di atas.
Penyebutan kata “lebih baik” sangat cocok disini karena menunjukkan
kehati-hatian dalam meratakan air keseluruh tubuh bagi orangyang ingin
menggunakanair yang lebih banyak itu. Padahal orang yang lebih wara’,
lebih takwa dan lebih mengenal Allah sudah merasa cukup dengan 1 sha’.
Maka Jabir mengisyaratkan bahwa melebihkan dari yang di pergunakan
Nabi merupakan sifat berlebih-lebihan yang boleh jadi disebabkan oleh
rasa was-was, jadi hal tersebut tidak perlu diperhatikan.
‫اكف‬ ‫ثة‬ ‫ثال‬ (tiga cidukan tangan), maksudnya setiap kali mengambil
(air) beliau mengambilnya dengan dua tangannya. Ini berdasarkan riwayat
Ishaq bin Rahawaih melalui jalur Hasan bin Shalih dari Ja’far bin
Muhammad dari bapaknya. Ia berkata di akhir Hadits, “beliau saw
membuka kedua telapak tangannya”. Ini diperkuat lagi oleh haidts Jubair
bin Muth’im di awal bab.4
g) Aspek Tarbawi
1. Seorang pendidik hendaknya dalam menjelaskan materi, pendidik
menyampaikannya dengan jelas, runtut agar dapay dipahami oleh
peserta didik dengan mudah
2. Seorang pendidik dapat memanfaatkan media yang ada serta yang
mudah dapat dijangkau oleh peserta didik.
4 Ibnu Hajar Al-Asqalani Al-Imam Al-Hafizh, Op Cit.,hlm. 408-409
BAB III
PENUTUP
1. Kesimpulan
Dari pembahasan hadits-hadits di atas dapat disimpulkan bahwa
pemaanfaatan media pengajaran sangat penting dalam proses belajar
mengajar, karena media pengajaran sangat membantu pendidik dalam
menyampaikan materi kepada peserta didik.
Media itu sendiri adalah merupakan segala sesuatu yang dapat
digunakan untuk menyalurkan pesan dari pengirim ke penerima sehingga
dapat merangsang fikiran, perasaan, dan minat serta perhatian peserta
didik sedemikian rupa sehingga proses belajar mengajar terwujud.
Penggunaan media pengajaran disesuaikan dengan situasi dan
kondisi agar peserta didik dapat memperoleh tujuan dari belajar tersebut.
Kita bisa memanfaatkan media sederhana sesuai dengan yang dicontohkan
oleh Rasulullah dalam haditsnya.
DAFTAR PUSTAKA
Al Asqalani Ibnu Hajar, Al Hafizh Al imam, 2008, Fathul Baari Syarah Shahih Al
Bukhori, Jakarta: Pustaka Azzam.
Ash-Shiddieqq Hasbi, 2002, Mutiara Hadtis, Jakarta: Bulan Bintang.

More Related Content

Viewers also liked

moda por veronica leon
moda por veronica leonmoda por veronica leon
moda por veronica leon
odalyta
 
RJ Cook v2 (1) (1) (1) (1) (1) (1)
RJ Cook v2 (1) (1) (1) (1) (1) (1)RJ Cook v2 (1) (1) (1) (1) (1) (1)
RJ Cook v2 (1) (1) (1) (1) (1) (1)
rj cook
 
DDL-20160531-06016NM001_Gelukslobbyist
DDL-20160531-06016NM001_GelukslobbyistDDL-20160531-06016NM001_Gelukslobbyist
DDL-20160531-06016NM001_Gelukslobbyist
Irene Janssen
 
Terrorism and Globalization- Grifka
Terrorism and Globalization- GrifkaTerrorism and Globalization- Grifka
Terrorism and Globalization- Grifka
Amanda Grifka
 

Viewers also liked (10)

Sm 1 recursos natutales renovables
Sm 1 recursos natutales renovablesSm 1 recursos natutales renovables
Sm 1 recursos natutales renovables
 
Centralized Resourcing Model for Clinical Trials
Centralized Resourcing Model for Clinical TrialsCentralized Resourcing Model for Clinical Trials
Centralized Resourcing Model for Clinical Trials
 
moda por veronica leon
moda por veronica leonmoda por veronica leon
moda por veronica leon
 
HOSPITALS-WOW3-PPSPUNE
HOSPITALS-WOW3-PPSPUNEHOSPITALS-WOW3-PPSPUNE
HOSPITALS-WOW3-PPSPUNE
 
RJ Cook v2 (1) (1) (1) (1) (1) (1)
RJ Cook v2 (1) (1) (1) (1) (1) (1)RJ Cook v2 (1) (1) (1) (1) (1) (1)
RJ Cook v2 (1) (1) (1) (1) (1) (1)
 
DDL-20160531-06016NM001_Gelukslobbyist
DDL-20160531-06016NM001_GelukslobbyistDDL-20160531-06016NM001_Gelukslobbyist
DDL-20160531-06016NM001_Gelukslobbyist
 
Terrorism and Globalization- Grifka
Terrorism and Globalization- GrifkaTerrorism and Globalization- Grifka
Terrorism and Globalization- Grifka
 
A different approach to policy
A different approach to policyA different approach to policy
A different approach to policy
 
Ginecología y obstetrícia (apuntes)
Ginecología y obstetrícia (apuntes)Ginecología y obstetrícia (apuntes)
Ginecología y obstetrícia (apuntes)
 
Impacts of deep decarbonization pathways on the Italian energy intensive indu...
Impacts of deep decarbonization pathways on the Italian energy intensive indu...Impacts of deep decarbonization pathways on the Italian energy intensive indu...
Impacts of deep decarbonization pathways on the Italian energy intensive indu...
 

More from pendidikanagamaislam

More from pendidikanagamaislam (20)

RPP PAI Kelas 6 Semester 2
RPP PAI Kelas 6 Semester 2RPP PAI Kelas 6 Semester 2
RPP PAI Kelas 6 Semester 2
 
RPP PAI Kelas 6 Semester 1
RPP PAI Kelas 6 Semester 1RPP PAI Kelas 6 Semester 1
RPP PAI Kelas 6 Semester 1
 
RPP Muhajirin & anshor
RPP Muhajirin & anshorRPP Muhajirin & anshor
RPP Muhajirin & anshor
 
RPP Qada dan qadar
RPP Qada dan qadarRPP Qada dan qadar
RPP Qada dan qadar
 
RPP Ibadah Bulan Ramadan
RPP Ibadah Bulan RamadanRPP Ibadah Bulan Ramadan
RPP Ibadah Bulan Ramadan
 
Ibadah pada Bulan Ramadhan
Ibadah pada Bulan RamadhanIbadah pada Bulan Ramadhan
Ibadah pada Bulan Ramadhan
 
Silabus PAI Kelas 6 Semester 2
Silabus PAI Kelas 6 Semester 2Silabus PAI Kelas 6 Semester 2
Silabus PAI Kelas 6 Semester 2
 
Silabus PAI Kelas 6 Semester 2
Silabus PAI Kelas 6 Semester 2Silabus PAI Kelas 6 Semester 2
Silabus PAI Kelas 6 Semester 2
 
Silabus PAI Kelas 6 Semester 1
Silabus PAI Kelas 6 Semester 1Silabus PAI Kelas 6 Semester 1
Silabus PAI Kelas 6 Semester 1
 
Rpp Mengartikan qs al qadr dan al ‘alaq ayat 1 5
Rpp Mengartikan qs al qadr dan al ‘alaq ayat 1 5Rpp Mengartikan qs al qadr dan al ‘alaq ayat 1 5
Rpp Mengartikan qs al qadr dan al ‘alaq ayat 1 5
 
Rpp Menceritakan kisah abu lahab, abu jahal, dan musailamah al kazzab
Rpp Menceritakan kisah abu lahab, abu jahal, dan musailamah al kazzabRpp Menceritakan kisah abu lahab, abu jahal, dan musailamah al kazzab
Rpp Menceritakan kisah abu lahab, abu jahal, dan musailamah al kazzab
 
Rpp Kisah abu lahab, abu jahal, dan musailamah al kazzab
 Rpp Kisah abu lahab, abu jahal, dan musailamah al kazzab Rpp Kisah abu lahab, abu jahal, dan musailamah al kazzab
Rpp Kisah abu lahab, abu jahal, dan musailamah al kazzab
 
Rpp Beriman kepada hari akhir dan tanda tandanya
Rpp Beriman kepada hari akhir dan tanda tandanyaRpp Beriman kepada hari akhir dan tanda tandanya
Rpp Beriman kepada hari akhir dan tanda tandanya
 
RPP kisah abu lahab, abu jahal, dan musailamah al kazzab
RPP kisah abu lahab, abu jahal, dan musailamah al kazzabRPP kisah abu lahab, abu jahal, dan musailamah al kazzab
RPP kisah abu lahab, abu jahal, dan musailamah al kazzab
 
RPP Kisah abu lahab, abu jahal, dan musailamah al kazzab
RPP Kisah abu lahab, abu jahal, dan musailamah al kazzabRPP Kisah abu lahab, abu jahal, dan musailamah al kazzab
RPP Kisah abu lahab, abu jahal, dan musailamah al kazzab
 
RPP Beriman kepada hari akhir dan tanda tandanya
RPP Beriman kepada hari akhir dan tanda tandanyaRPP Beriman kepada hari akhir dan tanda tandanya
RPP Beriman kepada hari akhir dan tanda tandanya
 
RPP Mengartikan qs al qadr dan al ‘alaq ayat 1 5
RPP Mengartikan qs al qadr dan al ‘alaq ayat 1 5RPP Mengartikan qs al qadr dan al ‘alaq ayat 1 5
RPP Mengartikan qs al qadr dan al ‘alaq ayat 1 5
 
iman kepada qada dan qadar
iman kepada qada dan qadariman kepada qada dan qadar
iman kepada qada dan qadar
 
Ppt iman kepada qadha dan qadar
Ppt iman kepada qadha dan qadarPpt iman kepada qadha dan qadar
Ppt iman kepada qadha dan qadar
 
Program Tahunan
Program TahunanProgram Tahunan
Program Tahunan
 

Recently uploaded

BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptxBAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
JuliBriana2
 
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 20241. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024
DessyArliani
 

Recently uploaded (20)

SOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAY
SOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAYSOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAY
SOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAY
 
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptxPPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptxDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
 
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptxBAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
 
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTXAKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
 
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 20241. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024
 
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptxPPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
 
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Program Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - PerencanaanProgram Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - Perencanaan
 
PANDUAN PENGEMBANGAN KSP SMA SUMBAR TAHUN 2024 (1).pptx
PANDUAN PENGEMBANGAN KSP SMA SUMBAR TAHUN 2024 (1).pptxPANDUAN PENGEMBANGAN KSP SMA SUMBAR TAHUN 2024 (1).pptx
PANDUAN PENGEMBANGAN KSP SMA SUMBAR TAHUN 2024 (1).pptx
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Latihan Soal untuk US dan Tryout SMP 2024
Latihan Soal untuk  US dan Tryout SMP 2024Latihan Soal untuk  US dan Tryout SMP 2024
Latihan Soal untuk US dan Tryout SMP 2024
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptxOPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
 
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHANTUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
 
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMKAksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 

Isyarat dengan Dua Tangan

  • 1. ISYARAT DENGAN KEDUA TANGAN Disusun guna memenuhi tugas Mata Kuliah : Hadits Tarbawi I Dosen pengampu : Drs. H. Ahmad Rifa’i, M.Ag Disusun oleh: 1. Ati Utami (2021113205) TARBIYAH PAI A SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI ( STAIN ) PEKALONGAN 2014
  • 2. BAB I PENDAHULUAN Dalam proses belajar mengajar, kehadiran alat / media mempunyai arti yang sangat penting. Karena dalam kegitan tersebut, ketidak jelasan bahan yang disampaikan, dapat dibantu dengan menghadirkan media sebagai perantara. Media pengajaran yang digunakan dalam rangka upaya peningkatan atau mempertinggi mutu proses belajar mengajar. Alat / media merupakan sarana yang membantu proses pembelajaran terutama yang berkaitan dengan indra pendengaran dan penglihatan, bahkan adanya media/alat tersebut dapat mempercepat proses pembelajaran murid karena dapat membuat pemahaman murid cepat pula. Penggunaaan media pengajaran dalam proses pembelajaran sangat dianjurkan untuk mempertinggi kualitas pengajaran. Sebagai alat bantu, media memiliki fungsi melicinkan jalan menuju tercapainya tujuan pengajaran. Media adalah alat, metode, dan teknik yang digunakan dalam rangka meningkatkan efektifitas komunikasi dan interaksi edukatif antara guru dan siswa dalam proses pendidikan dan pengajaran di sekolah. Bukan pada masa modern saja, penggunaan media/alat bantu pengajaran jga sudah dikenal sejak jaman Nabi Saw. Nabi Saw adalah sosok pendidik yaang agung bagi umat manusia. Meskipun pendidik pertama adalah Allah SWT nabi Muhammad pada dasarnya mempresentasikan dan mengejawantahkan apa yang diajarkan melalui tindakan, kemudian menerjemahkan tindakanya dalam kata- kata. Sehingga segala “materi” yang diajarkan muhammadakan segera diterima para sahabatnya karena ucapanya yang diawali dengan contoh tindakan konkret.
  • 3. BAB II PEMBAHASAN a) Materi hadits ‫ق‬ :‫ل‬ ‫قا‬ ‫عنه‬ ‫هللا‬ ‫رضي‬ ‫مطعم‬ ‫بن‬ ‫جبير‬ ‫عن‬ ‫الغسل‬ ‫ب‬ ‫الكتا‬ ‫فى‬ ‫البخرى‬ ‫ج‬ ‫اخر‬‫ل‬ ‫ا‬ ‫ب‬ ‫ر‬ ‫واشا‬ ،‫ثالثا‬ ‫راسي‬ ‫علي‬ ‫فيض‬ ‫فا‬ ‫انا‬ ‫(اما‬ :‫وسلم‬ ‫عليه‬ ‫هللا‬ ‫صل‬ ‫هللا‬ ‫رسول‬‫يديه‬ )‫كلتيهما‬ b) Terjemahan Hadits “Meriwayatkan Imam Bukhari dalam kitab (Bab Mandi), dari Jubair bin Muth’im r.a,berkata Rasulullah SAW bersabda: adapun saya (Rasulullah) meratakan air diatas kepala saya tiga kali dan memberi isyarat dengan kedua tangannya”.1 c) Penjelasan Hadits Hadits ini memberi pengertian, bahwa air itu dituangkan tiga kali dengan kedua belah tangan atas kepala, serta hadits ini juga menerangkan bahwa Rasul memberikan contoh teladan baik dalam setiap perilaku, sampai hal-hal sekecil apapun beliau selalu memperhatikan. Ketika Rasulullah mandi jinabat beliau mengajarkan kepada sahabatnya. Ketika itu beliau menyiramkan air diatas kepala sebanyak tiga kali dan hal ini kemudian menjadi pelajaran bagi sahabatnya untuk di contoh oleh umatnya.2 d) Keterangan Hadits ‫فيض‬ ‫فا‬ ‫انا‬ ‫اما‬ (Adapun aku maka aku menyiram) Abu Nu’aim menyebutkan sebabnya dalam kitab Al-Mustakharaj, dimana dibagian awal haditsnya disebutkan “mereka menyebut-nyebut tentang mandi junub di dekat Rasulullah” maka beliau SAW mengucapkan sabdanya seperti di atas. Sementara dalam riwayat Imam Muslim melalui riwayat Abu Al Ahwash dari ishaq dikatakan, “mereka berdebat tentang mandi (junub) di dekat 1 Ibnu Hajar Al Asqalani, Al-Imam Al-Hafizh, Fathul Baari Syarah Shahih Al Bukhori, (Jakarta: Pustaka Azzam, 2008), hlm.406 2 Hasbi Ash-Shiddieq, Mutiara Hadits, (Jakarta: Bulan Bintang,2002), hlm. 163
  • 4. Nabi SAW, sebagian mereka berkata, “Adapun aku, maka aku menyiram kepalaku dengan cara begini dan begini.” Kemudian ia menyebut hadits diatas, dan bagian inilah yang tidak di cantumkan dalam hadits tadi. ‫ثا‬ ‫ثال‬ (tiga kali), lafadz ini memberikan keterangan bahwa yang dimaksud dengan lafadz “begini dan begini” adalah bahwa perbuatan tersebut dilakukan lebih dar tiga kali. Lalu diriwayatkan oleh Imam Muslim melalui jalur periwayatan lain, bahwa yang bertanya adalah utusan dari Tsaqif. Susunan Hadits diatas mengisyaratkan bahwa Nabi saw tidak menyiram (badannya) tiga kali. Hal ini mengandung kemungkinan bahwa ketiga siraman itu adalah sebagian pengulangan, dan dimungkinkan juga bahwa setiap siraman tersebut untuk bagian badan tertentu.3 Akan tetapi hadits jabir di akhir bab menguatkan kemungkinan pertama. ‫ثا‬ ‫ثال‬ ‫راسه‬ ‫على‬ ‫يفرغ‬ ‫.ص.م‬ ‫النبي‬ ‫كان‬ :‫ل‬ ‫قا‬ ‫عبدهللا‬ ‫بن‬ ‫بر‬ ‫جا‬ ‫عن‬ Artinya:” Diriwayatkan dari Jabir bin Abdullah ia berkata, biasanya Nabi saw menyiram kepalanya tiga (kali). e) Hadits Pendukung ‫علي‬ ‫بن‬ ‫محمد‬ ‫عن‬ ‫راشد‬ ‫بن‬ ‫مخول‬ ‫عن‬ ‫شعبة‬ ‫حدثنا‬ :‫ل‬ ‫قا‬ ‫ر‬ ‫بشا‬ ‫بن‬ ‫محمد‬ ‫حدثنى‬‫عن‬ ‫ثالثا‬ ‫راءسه‬ ‫على‬ ‫يفرغ‬ .‫ص.م‬ ‫النبي‬ ‫ن‬ ‫كا‬ :‫قال‬ ‫عبدهللا‬ ‫جابيربن‬ Artinya: “Muhammad bin Basyar menyampaikan kepadaku dari Ghundar, dari Syu’bah darI Mikhwal bin Rusyid, dari Muhammad bin Ali bahwa Jabir bin Abdullah berkata, Nabi saw menyiramkan air ke kepalanya tiga kali” ‫مح‬ ‫بن‬ ‫بالحسن‬ ،‫عمك‬ ‫ابن‬ ‫واتاني‬ :‫عبدهللا‬ ‫برابن‬ ‫جا‬ ‫لي‬ ‫قال‬ :‫قال‬ ‫جعفر‬ ‫ابو‬‫ابن‬ ‫مد‬ ‫قال‬ ‫الحنفيه‬‫ث‬ ‫ثال‬ ‫خذ‬ ‫يا‬ .‫النبى.ص.م‬ ‫كان‬ :‫فقلت‬ ‫الجنابة؟‬ ‫من‬ ‫الغسل‬ ‫كيف‬ :‫و‬ ‫اكف‬ ‫ة‬ ‫رج‬ ‫اني‬ ‫الحسن‬ ‫لى‬ ‫فقال‬ ،‫جسده‬ ‫ئر‬ ‫سا‬ ‫على‬ ‫يفيض‬ ‫ثم‬ ،‫راءسه‬ ‫على‬ ‫يفيضها‬‫كثير‬ ‫ل‬ ‫شعرا‬ ‫منك‬ ‫اكسر‬ .‫النبي.ص.م‬ ‫كان‬ :‫فقلت‬ ‫الشعر‬ 3 Ibnu Hajar Al Asqalani, Al-Imam Al-Hafizh, Op Cit., hlm. 406-407
  • 5. Artinya: “Diriwayatkan dari Abu Ja’far, ia berkata, Ja’far berkata kepadaku, anak pamanmu maksunya Hasan bin Ali Al Hanafiyah datang kepadaku dan bertanya tentang bagaimana mandi junub? Maka aku menjawab, Rasulullah mengambil (air) tiga cidukan tangan dan menyiramkan ke kepalanya, setelah itu menyiram keseluruh tubuhnya. Hasan berkata kepadaku, Aku memiliki rambut yang lebat. Maka aku katakan, Nabi saw memiliki rambut yang lebih lebat daripada rambutmu”. f) Keterangan Hadits ‫عمك‬ ‫ابن‬ (Anak Pamanmu). Lafadz ini dalam bentuk kiasan, sebab yang di maksud di sini adalah anak paman (sepupu) bapaknya Abu Ja’far yaitu Ali bin Husen bin Ali bin Abu Thalib. Yang di maksud dengan Al Hanafiyah adalah istri dari Ali bin Abi Thalib yang dinikahinya setelah Fatimah RA. Kemudian ia melahirkan seorang anak yang diberi nama Muhammad, lalu anak tersebut dinisbatkan kepada ibunya. ‫ني‬ ‫واتا‬ (Datang Kepadaku) mengisyaratkan bahwa pertanyaan Hasan bin Muhammad adalah tanpa kehadiran Abu Ja’far, jadi pertanyaan tersebut bukan pertanyaan Abu Ja’far dalam bab terdahulu. Karena pertanyaan tersebut mengenai jumlah (air) sebagaimana dipahami dari jawaban Jabir yang mengatakan, ” cukup bagimu satu sha’ saja”. Pertanyaan di sinitentang tata cara mandi, seperti terungkap dalam perkataanya, Bagaimana cara mandi?. Walaupun demikian, yang membantah jabir dalam kedua peristiwa itu adalah Hasan bin Muhammad. Maka sehubungan dengan air ia berkata, “1 sha’ tidaak cukup bagiku,” tanpa menyebutkan alesannya. Sementara dalam persoalan mengenai cara mandi ia mengatakan, ”Aku memiliki rambut yang lebat, jadi aku butuh lebih dari tiga cidukan”. Jabir menjawab daalam persoalan mengenai kadar (jumlah) air, “Rasulullah memiliki rambut yang lebih lebat dan lebih bagus dibanding kamu”. Yakni Beliau saw mencukupkan mandi dengan menggunakan tiga cidukan air, hal mana yang itu menunjukan bahwa Beliau saw sudah bersih meski hanya
  • 6. menggunakan air sebanyak itu. Jawaban mengenai cara mandi adalah sebagaimana di atas. Penyebutan kata “lebih baik” sangat cocok disini karena menunjukkan kehati-hatian dalam meratakan air keseluruh tubuh bagi orangyang ingin menggunakanair yang lebih banyak itu. Padahal orang yang lebih wara’, lebih takwa dan lebih mengenal Allah sudah merasa cukup dengan 1 sha’. Maka Jabir mengisyaratkan bahwa melebihkan dari yang di pergunakan Nabi merupakan sifat berlebih-lebihan yang boleh jadi disebabkan oleh rasa was-was, jadi hal tersebut tidak perlu diperhatikan. ‫اكف‬ ‫ثة‬ ‫ثال‬ (tiga cidukan tangan), maksudnya setiap kali mengambil (air) beliau mengambilnya dengan dua tangannya. Ini berdasarkan riwayat Ishaq bin Rahawaih melalui jalur Hasan bin Shalih dari Ja’far bin Muhammad dari bapaknya. Ia berkata di akhir Hadits, “beliau saw membuka kedua telapak tangannya”. Ini diperkuat lagi oleh haidts Jubair bin Muth’im di awal bab.4 g) Aspek Tarbawi 1. Seorang pendidik hendaknya dalam menjelaskan materi, pendidik menyampaikannya dengan jelas, runtut agar dapay dipahami oleh peserta didik dengan mudah 2. Seorang pendidik dapat memanfaatkan media yang ada serta yang mudah dapat dijangkau oleh peserta didik. 4 Ibnu Hajar Al-Asqalani Al-Imam Al-Hafizh, Op Cit.,hlm. 408-409
  • 7. BAB III PENUTUP 1. Kesimpulan Dari pembahasan hadits-hadits di atas dapat disimpulkan bahwa pemaanfaatan media pengajaran sangat penting dalam proses belajar mengajar, karena media pengajaran sangat membantu pendidik dalam menyampaikan materi kepada peserta didik. Media itu sendiri adalah merupakan segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan dari pengirim ke penerima sehingga dapat merangsang fikiran, perasaan, dan minat serta perhatian peserta didik sedemikian rupa sehingga proses belajar mengajar terwujud. Penggunaan media pengajaran disesuaikan dengan situasi dan kondisi agar peserta didik dapat memperoleh tujuan dari belajar tersebut. Kita bisa memanfaatkan media sederhana sesuai dengan yang dicontohkan oleh Rasulullah dalam haditsnya.
  • 8. DAFTAR PUSTAKA Al Asqalani Ibnu Hajar, Al Hafizh Al imam, 2008, Fathul Baari Syarah Shahih Al Bukhori, Jakarta: Pustaka Azzam. Ash-Shiddieqq Hasbi, 2002, Mutiara Hadtis, Jakarta: Bulan Bintang.