SlideShare a Scribd company logo
1 of 10
Transformasi Lorentz
Nama : Ihsan Pandhawa
SMAN 2 GUNUNGPUTRI
Transformasi Lorentz
● Cahaya merambat dengan kecepatan tertentu, dalam ruang hampa sebesar
c. Bagaimanapun cepatnya, untuk mencapai jarak tertentu cahaya
memerlukan waktu tertentu juga. Jika jarak OP ≠ OP’, maka cahaya dari O
tidak akan sampai dalam waktu yang sama di titik P dan P’. Jika jarak OP >
OP’ seperti yang digambarkan dalam gambar 4 berikut, dan jika waktu tiba
cahaya di P’ adalah t1 dan waktu tiba cahaya di P adalah t2, maka bisa
disimpulkan bahwa t2 > t1.
● Karenanya jika ada materi yang bergerak dari koordinat P ke P’, pada saat
cahaya merambat dari O ke P atau P’, kita akan selalu bisa menemukan
bahwa materi tersebut sudah bergerak lebih lama dari ε waktu. Karenanya
materi tersebut akan memiliki jarak dengan koordinat P. Konsekuensinya,
materi tersebut akan sampai pada suatu titik dimana jarak materi tersebut ke
P saat t1 akan lebih dekat dibanding jarak materi tersebut ke P saat t2.
Gambar 1 : Sebaran Cahaya Memerlukan Waktu Perambatan
● Karenanya jika ada materi yang bergerak dari koordinat P ke P’, pada saat
cahaya merambat dari O ke P atau P’, kita akan selalu bisa menemukan
bahwa materi tersebut sudah bergerak lebih lama dari ε waktu. Karenanya
materi tersebut akan memiliki jarak dengan koordinat P. Konsekuensinya,
materi tersebut akan sampai pada suatu titik dimana jarak materi tersebut ke
P saat t1 akan lebih dekat dibanding jarak materi tersebut ke P saat t2
● Begitu juga dengan benda yang bergerak dari koordinat O. Ketika cahaya
tiba di P’ dalam waktu t1, benda tersebut sudah bergerak dalam waktu yang
lebih lama dari ε waktu. Karenanya benda tersebut akan memiliki jarak
dengan koordinat O. Dan saat cahaya sampai di P dalam waktu t2, benda
tersebut akan berada dalam jarak yang lebih jauh dari O..
Gambar 2 : Transformasi Lorentz
● Sekarang kita analisa transformasi Lorentz menggunakan arah sebaran
cahaya dalam salah satu sumbu ruang, misalnya sumbu x, seperti dalam
gambar 5 berikut. Posisi O menurut pengamat P yang diam adalah x dan
posisi O menurut pengamat P’ yang bergerak adalah x’.
● Seperti disarankan dalam RSTR, dalam pembahasan gerak relative, kita
harus memperhatikan fakta bahwa cahaya menyebar dari objek menuju
pengamat. Dengan memperhatikan arah sebaran cahaya dari objek menuju
pengamat, sesuai dengan gambar 5, kita bisa melihat bahwa dalam
transformasi Lorentz yang selama ini dikenal, terdapat kesalahan
fundamental dalam hal pengabaian arah sebaran cahaya. Pengabaian ini
membuat titik temu P’, yang bergerak, dianggab sebagai titik temu dari
kejadian Vp.t dan c.t’, meskipun kedua kejadian tersebut berada dalam waktu
yang berbeda.
● Sesuai dengan prinsip dilasi waktu, untuk pengamat dan objek yang
bergerak, jika t dan t’ dimulai dari waktu 0 yang sama, maka t ≠ t’.
Konsekuensinya, titik temu P’ akan menyalahi konsep titik temu koordinat
ruang dan waktu seperti dipaparkan dalam pembahasan dibagian awal
tulisan ini. Untuk mengatasi ini, Lorentz memperkenalkan variable k sebagai
penyama persamaan, sedemikian hingga bisa dituliskan persamaan berikut :
● c.t’ = k(c.t – vp.t) ………………(1)
● Tetapi walau bagaimanapun hal ini tidak akan menghasilkan kesimpulan yang
valid, karena titik P’ yang bergerak tidak bisa disebut sebagai titik temu dalam
dimensi ruang dan waktu untuk dua kejadian Vp.t dan c.t’ karena t ≠ t’.
.
TAHUKAH KAMU?
Pada 1905, Henri Poincare memodifikasi formulasi aljabar dan
menyumbangkannya kepada Lorentz dengan nama
“Transformasi Lorentz,” formulasi Poincare pada transformasi
tersebut pada dasarnya identik dengan apa yang digunakan
Einstein
P’ hanya akan merupakan titik temu dari dua kejadian dalam waktu yang
berbeda, jika dan hanya jika P’ diam. Selain itu sesuai dengan konsep titik
materi dalam koordinat ruang dan waktu, jika P’ adalah pengamat yang
semula dalam satu koordinat dengan P, tentu P adalah P’ itu sendiri.
Konsekuensinya ketika P’ berada dalam koordinat ruang yang berbeda
dengan P, maka tentu P’ berada dalam waktu yang berbeda dengan P.
Karenanya penggambaran O dan O’ dalam transformasi Lorentz dalam
rentang waktu yang sama dengan P dan P’, hanya akan berada dalam
koordinat ruang yang sama jika dan hanya jika O adalah diam. Dalam
kondisi ini, transformasi Lorentz akan menjadi seperti digambarkan dalam
gambar 6 berikut
Gambar 3 : Transformasi Lorentz valid untuk kondisi P dan O dia.
.Dalam kondisi P dan O diam atau relative diam, sesuai dengan gambar 6,
maka persamaan (1) konsep dasar transformasi Lorentz akan menjadi 3
c.t’ = k(c.t) ………….(2)
Dan k akan bernilai 1, sehingga persamaan (2) akan menjadi :
t’ = t ……………..(3)
Kata kunci
● Dengan demikian menurut RSTR, bisa disimpulkan bahwa
penurunan transformasi Lorentz hanya valid untuk kondisi
pengamat dan objek yang diam.
● Dalam penggambaran penurunan transformasi Lorentz,
seperti dalam gambar 2, jika posisi P dalam waktu yang
berbeda berada dalam koordinat yang berbeda (P’), maka
untuk objek O yang bergerak maka O’ harus berada dalam
koordinat ruang yang berbeda juga.
● Vp adalah kecepatan inersia P, Vo adalah kecepatan inersia
O, t adalah waktu inersia yang berlaku sama bagi P dan O,
dan t’ adalah waktu pengamatan. Dengan demikian untuk
gerak dalam sumbu tersebut, akan didapatkan persamaan :
● Vp.t’+c.t’ = c.t+vo.t ………………..(4)
● Sebagai pengganti persamaan (1) yang merupakan dasar
penurunan transformasi Lorentz untuk sumbu yang sama.
Dengan cara ini, transformasi Lorentz yang semula
mengabaikan arah gerak sebaran cahaya dari objek kepada
pengamat, bisa direvisi.
●
Perlu diingat
bahwa pada
kasus u « c (u
jauh lebih kecil
dibandingkan
c), maka u2/c2
akan menjadi
sangat kecil
sehingga di
dalam bentuk
akar akan
menghasilkan
nilai satu,
maka nilai γ
akan menjadi
satu.
CONTOH SOAL & PEMBAHASAN
1.Dua kawat sejajar satu sama lain berjarak 10 cm, pada kedua kawat
mengalir arus listrik yang sama besar yaitu 10 A dengan arah arus yang
sama. Bila panjang kawat 1 meter maka tentukan besar dan arah gaya
Lorentz yang dialami kedua kawat !
A.2.105
B.2.106
C.2.107
D.2.10-4
E.2.109
Jawab :
Diketahui : I1 = I2 = 10 A
a = 10 cm = 0,1 m
ℓ = 1 meter
Ditanya : FL = …………………….?
Dijawab :
FL = 4∏. 10-7 10.10 / 2∏.0,1
= 2 . 10-4 N
Dengan arah saling tarik menarik
Jawab :
Diketahui : I1 = I2 = 10 A
a = 10 cm = 0,1 m
ℓ = 1 meter
Ditanya : FL = …………………….?
Dijawab :
FL = 4∏. 10-7 10.10 / 2∏.0,1
= 2 . 10-4 N
Dengan arah saling tarik menarik

More Related Content

What's hot

Fisika Modern 02 relativity lorentz
Fisika Modern 02 relativity lorentzFisika Modern 02 relativity lorentz
Fisika Modern 02 relativity lorentz
jayamartha
 
Bab i-teori-relativitas-khusus
Bab i-teori-relativitas-khususBab i-teori-relativitas-khusus
Bab i-teori-relativitas-khusus
RiiNii Sukrini
 
TEORI RELATIVITAS KHUSUS
TEORI RELATIVITAS KHUSUSTEORI RELATIVITAS KHUSUS
TEORI RELATIVITAS KHUSUS
shofia ranti
 
Helwi & faridah xii-ipa-1
Helwi & faridah  xii-ipa-1Helwi & faridah  xii-ipa-1
Helwi & faridah xii-ipa-1
Paarief Udin
 

What's hot (20)

Teori Relativitas
Teori RelativitasTeori Relativitas
Teori Relativitas
 
Gerak Harmonis
Gerak HarmonisGerak Harmonis
Gerak Harmonis
 
Fisika Modern "Transformasi Lorenzt"
Fisika Modern "Transformasi Lorenzt"Fisika Modern "Transformasi Lorenzt"
Fisika Modern "Transformasi Lorenzt"
 
Materi 01 teori relativitas khusus (i)
Materi 01   teori relativitas khusus (i)Materi 01   teori relativitas khusus (i)
Materi 01 teori relativitas khusus (i)
 
Relativitas khusus
Relativitas khususRelativitas khusus
Relativitas khusus
 
Fisika Modern 02 relativity lorentz
Fisika Modern 02 relativity lorentzFisika Modern 02 relativity lorentz
Fisika Modern 02 relativity lorentz
 
Persamaan Gerak
Persamaan Gerak Persamaan Gerak
Persamaan Gerak
 
Transformasi lorenz
Transformasi lorenzTransformasi lorenz
Transformasi lorenz
 
Bab i-teori-relativitas-khusus
Bab i-teori-relativitas-khususBab i-teori-relativitas-khusus
Bab i-teori-relativitas-khusus
 
TEORI RELATIVITAS KHUSUS
TEORI RELATIVITAS KHUSUSTEORI RELATIVITAS KHUSUS
TEORI RELATIVITAS KHUSUS
 
08 bab7
08 bab708 bab7
08 bab7
 
Modul kinematika 1
Modul kinematika 1Modul kinematika 1
Modul kinematika 1
 
Helwi & faridah xii-ipa-1
Helwi & faridah  xii-ipa-1Helwi & faridah  xii-ipa-1
Helwi & faridah xii-ipa-1
 
Modul kinematika
Modul kinematikaModul kinematika
Modul kinematika
 
Relativitas
RelativitasRelativitas
Relativitas
 
Relativitas (Fisika kelas 12.IPA)
Relativitas (Fisika kelas 12.IPA)Relativitas (Fisika kelas 12.IPA)
Relativitas (Fisika kelas 12.IPA)
 
Kinematika relativitas
Kinematika relativitasKinematika relativitas
Kinematika relativitas
 
Pp relativitas
Pp relativitasPp relativitas
Pp relativitas
 
Persamaan gerak
Persamaan gerakPersamaan gerak
Persamaan gerak
 
1 persamaan gerak e dit_sept_2013
1 persamaan gerak e dit_sept_20131 persamaan gerak e dit_sept_2013
1 persamaan gerak e dit_sept_2013
 

Viewers also liked

Salas_Alexis_Filmadaptation
Salas_Alexis_FilmadaptationSalas_Alexis_Filmadaptation
Salas_Alexis_Filmadaptation
Alexis Salas
 

Viewers also liked (13)

BUSINESS MANAGEMENT STEPUP 2017
BUSINESS MANAGEMENT STEPUP 2017BUSINESS MANAGEMENT STEPUP 2017
BUSINESS MANAGEMENT STEPUP 2017
 
Lorena ochoa
Lorena ochoaLorena ochoa
Lorena ochoa
 
Adjetivos comparativos y superlativos
Adjetivos comparativos y superlativosAdjetivos comparativos y superlativos
Adjetivos comparativos y superlativos
 
Investigacion formativa
Investigacion formativaInvestigacion formativa
Investigacion formativa
 
Projct
ProjctProjct
Projct
 
Situaciòn Didàctica
Situaciòn DidàcticaSituaciòn Didàctica
Situaciòn Didàctica
 
Salas_Alexis_Filmadaptation
Salas_Alexis_FilmadaptationSalas_Alexis_Filmadaptation
Salas_Alexis_Filmadaptation
 
LTF Labortechnik vertreibt den MyGo Pro Realtime-PCR-Cycler in Deutschland - ...
LTF Labortechnik vertreibt den MyGo Pro Realtime-PCR-Cycler in Deutschland - ...LTF Labortechnik vertreibt den MyGo Pro Realtime-PCR-Cycler in Deutschland - ...
LTF Labortechnik vertreibt den MyGo Pro Realtime-PCR-Cycler in Deutschland - ...
 
Revisando o período simples, exercícios sobre termos da oração
Revisando o período simples, exercícios sobre termos da oraçãoRevisando o período simples, exercícios sobre termos da oração
Revisando o período simples, exercícios sobre termos da oração
 
Maria basto hi_lina_marcela
Maria basto hi_lina_marcelaMaria basto hi_lina_marcela
Maria basto hi_lina_marcela
 
유패 1291
유패 1291유패 1291
유패 1291
 
My five minutes bell
My five minutes bellMy five minutes bell
My five minutes bell
 
ENEM-2015 resolvido e comentado: Tecnologias e Internet
ENEM-2015 resolvido e comentado: Tecnologias e InternetENEM-2015 resolvido e comentado: Tecnologias e Internet
ENEM-2015 resolvido e comentado: Tecnologias e Internet
 

Similar to TRANSFORMASI LORENTZ By Ihsan Pandhawa SMAN 2 Gunung Putri 12 Ipa 1

Similar to TRANSFORMASI LORENTZ By Ihsan Pandhawa SMAN 2 Gunung Putri 12 Ipa 1 (8)

Keppler
KepplerKeppler
Keppler
 
Bab Relativitas
Bab RelativitasBab Relativitas
Bab Relativitas
 
Relativitas kuantum1
Relativitas kuantum1Relativitas kuantum1
Relativitas kuantum1
 
Ketidakpastian Heisenberg
Ketidakpastian HeisenbergKetidakpastian Heisenberg
Ketidakpastian Heisenberg
 
MAKALAH_RELATIVITAS_KHUSUS_KD_3_7_Disusu.docx
MAKALAH_RELATIVITAS_KHUSUS_KD_3_7_Disusu.docxMAKALAH_RELATIVITAS_KHUSUS_KD_3_7_Disusu.docx
MAKALAH_RELATIVITAS_KHUSUS_KD_3_7_Disusu.docx
 
MAKALAH_RELATIVITAS_KHUSUS_KD_3_7_Disusu.docx
MAKALAH_RELATIVITAS_KHUSUS_KD_3_7_Disusu.docxMAKALAH_RELATIVITAS_KHUSUS_KD_3_7_Disusu.docx
MAKALAH_RELATIVITAS_KHUSUS_KD_3_7_Disusu.docx
 
Materi relatifitas
Materi relatifitasMateri relatifitas
Materi relatifitas
 
relativitas waktu.pptx
relativitas waktu.pptxrelativitas waktu.pptx
relativitas waktu.pptx
 

Recently uploaded

Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptxContoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
IvvatulAini
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
ssuser35630b
 

Recently uploaded (20)

power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
 
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptxPPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
 
DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024
DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024
DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
 
Program Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - PerencanaanProgram Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - Perencanaan
 
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxPendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
 
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi SelatanSosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxvIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
 
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptxContoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
 
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
 
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
 
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdfAksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
 
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
 
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdfKanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
 
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMKAksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
 
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.pptLATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
 
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKAKELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
 
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptxMateri Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
 

TRANSFORMASI LORENTZ By Ihsan Pandhawa SMAN 2 Gunung Putri 12 Ipa 1

  • 1. Transformasi Lorentz Nama : Ihsan Pandhawa SMAN 2 GUNUNGPUTRI
  • 2. Transformasi Lorentz ● Cahaya merambat dengan kecepatan tertentu, dalam ruang hampa sebesar c. Bagaimanapun cepatnya, untuk mencapai jarak tertentu cahaya memerlukan waktu tertentu juga. Jika jarak OP ≠ OP’, maka cahaya dari O tidak akan sampai dalam waktu yang sama di titik P dan P’. Jika jarak OP > OP’ seperti yang digambarkan dalam gambar 4 berikut, dan jika waktu tiba cahaya di P’ adalah t1 dan waktu tiba cahaya di P adalah t2, maka bisa disimpulkan bahwa t2 > t1. ● Karenanya jika ada materi yang bergerak dari koordinat P ke P’, pada saat cahaya merambat dari O ke P atau P’, kita akan selalu bisa menemukan bahwa materi tersebut sudah bergerak lebih lama dari ε waktu. Karenanya materi tersebut akan memiliki jarak dengan koordinat P. Konsekuensinya, materi tersebut akan sampai pada suatu titik dimana jarak materi tersebut ke P saat t1 akan lebih dekat dibanding jarak materi tersebut ke P saat t2.
  • 3. Gambar 1 : Sebaran Cahaya Memerlukan Waktu Perambatan ● Karenanya jika ada materi yang bergerak dari koordinat P ke P’, pada saat cahaya merambat dari O ke P atau P’, kita akan selalu bisa menemukan bahwa materi tersebut sudah bergerak lebih lama dari ε waktu. Karenanya materi tersebut akan memiliki jarak dengan koordinat P. Konsekuensinya, materi tersebut akan sampai pada suatu titik dimana jarak materi tersebut ke P saat t1 akan lebih dekat dibanding jarak materi tersebut ke P saat t2 ● Begitu juga dengan benda yang bergerak dari koordinat O. Ketika cahaya tiba di P’ dalam waktu t1, benda tersebut sudah bergerak dalam waktu yang lebih lama dari ε waktu. Karenanya benda tersebut akan memiliki jarak dengan koordinat O. Dan saat cahaya sampai di P dalam waktu t2, benda tersebut akan berada dalam jarak yang lebih jauh dari O..
  • 4. Gambar 2 : Transformasi Lorentz ● Sekarang kita analisa transformasi Lorentz menggunakan arah sebaran cahaya dalam salah satu sumbu ruang, misalnya sumbu x, seperti dalam gambar 5 berikut. Posisi O menurut pengamat P yang diam adalah x dan posisi O menurut pengamat P’ yang bergerak adalah x’. ● Seperti disarankan dalam RSTR, dalam pembahasan gerak relative, kita harus memperhatikan fakta bahwa cahaya menyebar dari objek menuju pengamat. Dengan memperhatikan arah sebaran cahaya dari objek menuju pengamat, sesuai dengan gambar 5, kita bisa melihat bahwa dalam transformasi Lorentz yang selama ini dikenal, terdapat kesalahan fundamental dalam hal pengabaian arah sebaran cahaya. Pengabaian ini membuat titik temu P’, yang bergerak, dianggab sebagai titik temu dari kejadian Vp.t dan c.t’, meskipun kedua kejadian tersebut berada dalam waktu yang berbeda.
  • 5. ● Sesuai dengan prinsip dilasi waktu, untuk pengamat dan objek yang bergerak, jika t dan t’ dimulai dari waktu 0 yang sama, maka t ≠ t’. Konsekuensinya, titik temu P’ akan menyalahi konsep titik temu koordinat ruang dan waktu seperti dipaparkan dalam pembahasan dibagian awal tulisan ini. Untuk mengatasi ini, Lorentz memperkenalkan variable k sebagai penyama persamaan, sedemikian hingga bisa dituliskan persamaan berikut : ● c.t’ = k(c.t – vp.t) ………………(1) ● Tetapi walau bagaimanapun hal ini tidak akan menghasilkan kesimpulan yang valid, karena titik P’ yang bergerak tidak bisa disebut sebagai titik temu dalam dimensi ruang dan waktu untuk dua kejadian Vp.t dan c.t’ karena t ≠ t’. . TAHUKAH KAMU? Pada 1905, Henri Poincare memodifikasi formulasi aljabar dan menyumbangkannya kepada Lorentz dengan nama “Transformasi Lorentz,” formulasi Poincare pada transformasi tersebut pada dasarnya identik dengan apa yang digunakan Einstein
  • 6. P’ hanya akan merupakan titik temu dari dua kejadian dalam waktu yang berbeda, jika dan hanya jika P’ diam. Selain itu sesuai dengan konsep titik materi dalam koordinat ruang dan waktu, jika P’ adalah pengamat yang semula dalam satu koordinat dengan P, tentu P adalah P’ itu sendiri. Konsekuensinya ketika P’ berada dalam koordinat ruang yang berbeda dengan P, maka tentu P’ berada dalam waktu yang berbeda dengan P. Karenanya penggambaran O dan O’ dalam transformasi Lorentz dalam rentang waktu yang sama dengan P dan P’, hanya akan berada dalam koordinat ruang yang sama jika dan hanya jika O adalah diam. Dalam kondisi ini, transformasi Lorentz akan menjadi seperti digambarkan dalam gambar 6 berikut Gambar 3 : Transformasi Lorentz valid untuk kondisi P dan O dia. .Dalam kondisi P dan O diam atau relative diam, sesuai dengan gambar 6, maka persamaan (1) konsep dasar transformasi Lorentz akan menjadi 3 c.t’ = k(c.t) ………….(2) Dan k akan bernilai 1, sehingga persamaan (2) akan menjadi : t’ = t ……………..(3)
  • 7. Kata kunci ● Dengan demikian menurut RSTR, bisa disimpulkan bahwa penurunan transformasi Lorentz hanya valid untuk kondisi pengamat dan objek yang diam. ● Dalam penggambaran penurunan transformasi Lorentz, seperti dalam gambar 2, jika posisi P dalam waktu yang berbeda berada dalam koordinat yang berbeda (P’), maka untuk objek O yang bergerak maka O’ harus berada dalam koordinat ruang yang berbeda juga. ● Vp adalah kecepatan inersia P, Vo adalah kecepatan inersia O, t adalah waktu inersia yang berlaku sama bagi P dan O, dan t’ adalah waktu pengamatan. Dengan demikian untuk gerak dalam sumbu tersebut, akan didapatkan persamaan : ● Vp.t’+c.t’ = c.t+vo.t ………………..(4) ● Sebagai pengganti persamaan (1) yang merupakan dasar penurunan transformasi Lorentz untuk sumbu yang sama. Dengan cara ini, transformasi Lorentz yang semula mengabaikan arah gerak sebaran cahaya dari objek kepada pengamat, bisa direvisi. ● Perlu diingat bahwa pada kasus u « c (u jauh lebih kecil dibandingkan c), maka u2/c2 akan menjadi sangat kecil sehingga di dalam bentuk akar akan menghasilkan nilai satu, maka nilai γ akan menjadi satu.
  • 8. CONTOH SOAL & PEMBAHASAN 1.Dua kawat sejajar satu sama lain berjarak 10 cm, pada kedua kawat mengalir arus listrik yang sama besar yaitu 10 A dengan arah arus yang sama. Bila panjang kawat 1 meter maka tentukan besar dan arah gaya Lorentz yang dialami kedua kawat ! A.2.105 B.2.106 C.2.107 D.2.10-4 E.2.109
  • 9. Jawab : Diketahui : I1 = I2 = 10 A a = 10 cm = 0,1 m ℓ = 1 meter Ditanya : FL = …………………….? Dijawab : FL = 4∏. 10-7 10.10 / 2∏.0,1 = 2 . 10-4 N Dengan arah saling tarik menarik
  • 10. Jawab : Diketahui : I1 = I2 = 10 A a = 10 cm = 0,1 m ℓ = 1 meter Ditanya : FL = …………………….? Dijawab : FL = 4∏. 10-7 10.10 / 2∏.0,1 = 2 . 10-4 N Dengan arah saling tarik menarik