Terapi bermain merupakan aktivitas penting untuk perkembangan optimal anak, terutama anak yang dirawat di rumah sakit. Dokumen ini membahas rencana pelaksanaan terapi bermain berupa mewarnai gambar untuk anak usia pra-sekolah di rumah sakit dengan tujuan mengurangi stres akibat rawat inap dan meningkatkan kreativitas anak. Terapi akan dilaksanakan selama 45 menit dengan memandu anak untuk memilih dan mewarnai gambar sesuai
1. AB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Aktivitas bermain merupakan salah satu stimulasi bagi perkembangan anak secara
optimal. Dalam kondisi sakit atau anak di rawat di rumah sakit, aktivitas bermain ini tetap
dilaksanakan, namun harus disesuaikan dengan kondisi anak. Tujuan bermain dirumah
sakit pada prinsipnya adalah agar anak dapat melanjutkanfase pertumbuhan dan
perkembangan secara optimal, mengembangkan kreativitas anak, dan anak dapat
beradaptasi lebih efektif terhadap stress. Aktifitas bermain dirumah sakit ini disebut "Play
Therapy Program" (Program Terapi Bermain).
Anak masuk rumah sakit akan bereaksi dengan agresif, ekspresi verbal dan
dependensi. Maka sulit bagi anak untuk percaya bahwa mengukur suhu, mengukur tekanan
darah, mendengarkan suara napas dan prosedur lainnya tidak akan menimbulkan
perlukaan. Jika hal ini berlanjut maka tindakan keperwatan dan pengobatan tidak akan
berhasil sehingga masalah anak tidak teratasi. Oleh karena itu, pentingnya
kegiatan terapi bermain terhadap tumbuh kembang anak dapatmengurangi kecemasan
akibat hospitalisasi.
Manfaat Play Therapy Program dalam penanganan anak yang dirawat di rumah sakit
maka akan memudahkan anak menyatakan rasa kecemasan dan ketakutan lewat
permainan, mempercepat proses adaptasi di rumah sakit, anak dapat berkumpul dengan
teman sebayanya di rumah sakit sehingga anak tidak merasa terisolir, anak mudah diajak
bekerja sama dengan metode pendekatan proses keperawatan di rumah sakit.
Anak-anak pada usia pre-school senang bermain dengan warna, oleh karena itu,
mewarnai bisa menjadi alternatif untuk mengembangkan kreatifitas anak dan dapat
menurunkan tingkat kecemasan pada anak selama dirawat. Salah satu karakteristik
perkembangan motorik halus pada anak pre-school adalah mampu mengenali warna.
Dengan permainan mewarnai menjadi salah satu media bagi perawat untuk mampu
mengenali tingkat perkembangan anak. Dinamika secara psikologis menggambarkan
bahwa selama mewarnai, anak akan mengekspresikan imajinasinya dalam goresan warna
pada gambar sehingga untuk sementara waktu anak akan merasa lebih rileks.
Karena pentingnya manfaat Play Therapy Program dalam penanganan anak sakit dan
perawat harus mampu melaksanakan hal ini maka rencana penerapan terapi bermain
terhadap anak usia pre-school berupa mewarnai gambar yang dirawat di rumah sakitperlu
segera dilaksanakan
2. Tujuan
a. Tujuan Umum:
Û Setelah mengikuti terapi bermain dapat meminimalkan dampak hospitalisasi pada
anak sehingga dapat mempercepat proses kesembuhan anak.
b. Tujuan Khusus:
2. Û Meningkatkan perkembangan mental, imajinasi dan kreativitas anak usia pre-school.
Û Melatih meningkatkan kognitif anak dalam hal pemilihan warna dalam mewarnai gambar.
Û Dapat menerapkan waktu yang tepat untuk melakukan permainan sehingga anak tidak
kehilangan waktu bermain.
BAB II
TINJAUAN TEORI
A. MEWARNAI GAMBAR
I. Definisi
Mewarnai gambar merupakan terapi permainan yang kreatif untuk mengurangi stres
dan kecemasan serta meningkatkan komunikasi pada anak.(www.pediatric.com)
II. Manfaat
a. Memberikan kesempatan pada anak untuk bebas berekspresi dan sangat terapeutik
(sebagai permainan penyembuh/ ”therapeutic play”).
b. Dengan menggambar berarti anak dapat mengekspresikan ”feelingnya” atau memberikan
pada anak suatu cara untuk berkomunikasi, tanpa menggunakan kata.
c. Sebagai terapi kognitif, pada saat anak menghadapi kecemasan karena proses
hospitalisasi, karena pada keadaan cemas dan sterss, kognitifnya tidak akurat dan negatif.
d. Mewarnai gambar dapat memberikan peluang untuk meningkatkan ekspresi emosional
anak, termasuk pelepasan yang aman dari rasa marah dan benci.
e. Dapat digunakan sebagai terapi permainan kreatif yang merupakan metode penyuluhan
kesehatan untuk merubah perilaku anak selama dirawat di rumah
sakit. (www.pediatric.com).
B. TAHAP TUMBUH KEMBANG ANAK USIA PRE-SCHOOL
1. Perkembangan Biologi
BB meningkat 14,6 kg (3 tahun), 16,7 kg (4 tahun), 18,7 kg (5 tahun).
3. Tinggi badan rata-rata bertambah 6,75-7,5 cm.
Perhitungan berat badan menurut Soetjiningsih :
Umur (dalam tahun) x 2 + 8
2. Perkembangan Motorik Kasar
Usia 36 bulan
a. Pakai dan ganti baju sendiri
b. Berjalan mundur
c. Naik turun tangga berganti-ganti kaki
d. Berdiri sesaat dengan 1 kaki
Usia 4 tahun
a. Melompat dengan satu kaki
b. Memanjat dan melompat
c. Melempar bola cukup banyak
d. Naik tangga dengan lancar
Usia 5 tahun
a. Melompat-lompat dengan 1 kaki
b. Berlari tanpa kesulitan
c. Bermain lompat tali
d. Mainan tangkap
e. Naik turun tangga dengan lancar
Usia 6 tahun
a. Berlari dengan baik
b. Berlari dan bermain secara bersamaan
c. Naik sepeda
d. Menggambar orang lengkap
e. Menambah ciri seperti mulut, mata, hidung pada gambar
3. Perkembangan Motorik Halus
Usia 36 bulan
a. Memasang manik-manik besar
b. Melukis tanda silang dan bulat
c. Membuka kancing depan dan samping
d. Menyusun 10 balok tanpa jatuh
Usia 4 tahun
a. Menggunting gambar sederhana
b. Menggambar bujur sangkar
Usia 5 tahun
a. Memukul kepala paku dengan palu
b. Mengikat tali sepatu
c. Dapat menulis beberapa huruf alphabet
4. Usia 6 tahun
Suka menggambar, menulis dan mewarnai.
4. Perkembangan Kognitif
Fase prekonseptual
a. Memory span increase
b. Centre on one aspect of situation
c. Classify object according to one characteristic
Fase intuitive
a. Attention span increase
b. Classify object in terms of their use
c. Egosentric interpretation of events
d. Irreversible thought
5. Perkembangan Moral
Orientasi pda hukum dan kepatuhan
Anak berorientasi pada hal sebenarnya
6. Perkembangan Bahasa
Usia 3 tahun
a. Banyak bertanya
b. Berbicara saat ada atau tidak ada orang
c. Menggunakan bahasa telegravis
d. Menggunakan konsonan d,b,t,k,y
e. Menghilangkan w dari pembicaraan
f. Pembedaharaan kata 900 kata
g. Membuat kesalahan suara spesifik (s,sh,ch,z,th,r,l)
Usia 4 tahun
a. Perbendaharaan kata 1500 kata
b. Menghitung 1 s/d 3
c. Menceritakan cerita jantung
Usia 5 tahun
a. Perbendaharaan kata kira-kira 2100 kata
b. Menggunakan kalimat dengan enam sampai delapan kata, dengan semua bagian bicara.
c. Menyebutkan empat atau lebih warna
d. Mengetahui nama-nama hari.
C. FAKTOR YANG MEMPENGARUHI AKTIVITAS BERMAIN
1. Tahap perkembangan, tiap tahap mempunyai potensi / keterbatasan
2. Status kesehatan anak sakit →perkembangan psikomotor kognitif terganggu
3. Jenis kelamin
5. 4. Lingkungan→lokasi, negara, kultur
5. Alat permainan → senang dapat menggunakan
6. Intelegensia dan status sosial ekonomi
D. TAHAP PERKEMBANGAN BERMAIN
1. Tahap eksplorasi
Merupakan tahapan menggali dengan melihat cara bermain
2. Tahap permainan
Setelah tahu cara bermain, anak mulai masuk dalam tahap permainan
3. Tahap bermain sungguhan
Anak sudah ikut dalam permainan
4. Tahap melamun
Merupakan tahap terakhir anak membayangkan permainan berikutnya
E. PRINSIP BERMAIN DI RUMAH SAKIT
a. Tidak banyak energi, singkat dan sederhana
b. Tidak mengganggu jadwal kegiatan keperawatan dan medis
c. Tidak ada kontra indikasi dengan kondisi penyakit pasien
d. Permainan harus sesuai dengan tahap tumbuh kembang pasien
e. Jenis permainan disesuaikan dengan kesenangan anak
f. Permainan melibatkan orang tua untuk melancarkan proses kegiatan
F. HAMBATAN YANG MUNGKIN MUNCUL
a. Usia antar pasien tidak dalam satu kelompok usia
b. Pasien tidak kooperatif atau tidak antusias terhadap permainan
c. Adanya jadwal kegiatan pemeriksaan terhadap pasien pada waktu yang bersamaan.
G. ANTISIPASI HAMBATAN
a. Mencari pasien dengan kelompok usia yang sama
b. Libatkan orang tua dalam proses terapi bermain
c. Jika anak tidak kooperatif, ajak anak bermain secara perlahan-lahan
d. Perawat lebih aktif dalam memfokuskan pasien terhadap permainan
e. Kolaborasi jadwal kegiatan pemeriksaan pasien dengan tenaga kesehatan lainnya.
6. SAP TERAPI BERMAIN
Pokok Bahasan : Terapi Bermain Pada Anak Di Rumah Sakit
Sub Pokok Bahasan : Terapi Barmain Anak Usia Pre School
Tujuan : Mengoptimalkan Tingkat Perkembangan Anak
Tanggal / Jam : Hari / Tanggal : Rabu / 19 Oktober 2011
Jam / Durasi : Pkl. 10.00 WIB / 45 menit
Tempat Bermain : Ruang Meadline FIKP UNAIR Surabaya
Peserta : Untuk kegiatan ini peserta yang dipilih adalah pasien di Ruang
Meadline FIKP UNAIR Surabaya yang memenuhi kriteria :
Usia Pre-School (yang berusia 3-6 tahun)
Tidak mempunyai keterbatasan fisik
Dapat berinteraksi dengan perawat dan keluarga
Pasien kooperatif
Peserta terdiri dari :
Anak usia pre-school sebanyak orang
Perawat ruangan 1 - 2 orang.
Sarana dan Media
a. Sarana:
Û Ruangan tempat bermain dengan luas 12 x 8 meter persegi.
Û Kursi untuk orang tua.
b. Media:
Û Kertas berisi gambar-gambar yang belum diwarnai.
Û Pensil warna (spidol, krayon)
Pengorganisasian
Jumlah leader 1 orang, co leader 1 orang, fasilitator 16 orang dan 1 orang observer dengan
susunan sebagai berikut:
Leader : Yulizar
Co Leader : Anik Widiati
Observer : Nurma Lindawati
Fasilitator :
1. Ahmad Khusairi
2. Arie Kusuma
3. Arista D
9. Masfhin M
10. Nur Hidayati N A
11. Prihatin
7. 4. Ashof
5. Caturia Sasti
6. Dewi Sulistyorini
7. Dwi Susi
8. Endri Ekayanti
12. Rohmad Aprilianto
13. Septi Nursanindah S
14. Tyas Ajeng
15. Ulum Mabruroh
16. Yuniar Dwi
Pembagian tugas sebagai berikut:
a. Leader, tugasnya:
Û Membuka acara permainan
Û Mengatur jalannya permainan mulai dari pembukaan sampai selesai.
Û Mengarahkan permainan.
Û Memandu proses permainan.
b. Co Leader, tugasnya :
Û Membantu leader mengatur jalannya permainan
Û Membantu memberi motivasi pada peserta bersama dengan leader
Û Bersama dengan leader memandu dan mengarahkan proses bermain
c. Fasilitator, tugasnya:
Û Membimbing anak bermain.
Û Memberi motivasi dan semangat kepada anak dalam mewarnai
Û Memperhatikan respon anak saat bermain.
Û Mengajak anak untuk bersosialisasi dengan perawat dan keluarganya.
d. Observer, tugasnya:
Û Mengawasi jalannya permainan.
Û Mencatat proses kegiatan dari awal hingga akhir permainan.
Û Mencatat situasi penghambat dan pendukung proses bermain.
Û Menyusun laporan dan menilai hasil permainan
Rancangan Bermain :
Permainan yang kita lakukan adalah menggambar. Setiap anak diberikan kertas kosong
dan krayon atau spidol masing-masing satu. Kemudian leader memimpin jalannya
permaianan dengan mengintruksikan kepada anak-anak untuk menggambar sesuai dengan
apa yang diinginkan. Co leader, fasilitator, observer melakukan tugas masing-masing.
Susunan Acara Bermain
NO
WAKTU KEGIATAN BERMAIN KEGIATAN PESERTA
1. 5 menit Pembukaan :
Leader membuka kegiatan
dengan mengucapkan salam.
Leader memperkenalkan nama
terapis yang lain.
Leader menjelaskan tujuan dari
permainan
Menjawab salam
Mendengarkan
Memperhatikan
8. Kontrak waktu Memperhatikan
2. 25 menit Pelaksanaan :
Leader dibantu oleh co leader
dan fasilitator untuk mengatur
posisi duduk setiap terapis
dengan dua orang pasien anak
Fasilitator membagikan kertas
bergambar dan pensil warna
kepada pasien.
Fasilitator mengajak dan
memotivasi klien (anak) untuk
mengungkapkan gambar apa
yang ada pada kertas.
Memulai mewarnai gambar
didampingi oleh fasilitator.
Leader dan co leader memberi
semangat pada anak selama
proses mewarnai
Fasilitator memotivasi anak untuk
dapat memilih warna yang
disukainya
Apabila anak tidak mau
aktif,melibatkan orang tua
ataupendamping anak
untukmembantu anak
mewarnaigambar yang telah
diberikan.
Berpindah posisi
Menerima kertas dan pensil
warna
Menjawab
Mewarnai gambar
3. 10 menit Evaluasi :
Menanyakan kepada anak
tentang pemilihan warna yang
telah dilakukan untuk mewarnai
gambarnya
Menanyakan tentang perasaan
anak setelah diberi terapi bermain
mewarnai
Menjawab pertanyaan
4. 5 menit Terminasi :
Leader menutup acara
permainan dengan memberikan
reward kepada seluruh peserta
Salam penutup
Memperhatikan
Menjawab salam
9. Evaluasi
a) Evaluasi Struktur
Sarana disiapkan pagi hari sebelum acara dimulai
Media dipersiapkan 1 hari sebelum pelaksanaan kegiatan
Struktur peran telah ditentukan 1 hari sebelum pelaksanaan
Kontrak dengan keluarga pasien/anak yang akan diberi terapi bermain dilakukan 1 hari
sebelum dan pagi hari sebelum kegiatan dilaksanakan.
b) Evaluasi Proses
Leader dibentu co leader memandu terapi bermain dari awal hingga akhir kegiatan
Respon anak baik selama proses bermain berlangsung
Anak tampak aktif selama proses bermain berlangsung
Anak mau dan dapat mewarnai gambar dengan baik didampingi oleh fasilitator
Keluarga ikut membantu anak selama pelaksanaan proses bermain
Kegiatan berjalan dengan lancar dan tujuan mahasiwa tercapai dengan baik
Masing-masing mahasiswa bekerja sesuai dengan tugasnya masing-masing
c) Evaluasi Hasil
Kegiatan bermain dimulai tepat pada waktu yang telah ditentukan
Anak dapat melakukan pemilihan warna sesuai dengan yang dieukainya
Anak mengikuti proses bermain dari awal hingga akhir
Pasien / anak ikut berpartisipasi aktif dalam terapi bermain dan dapat menyelesaikan
proses mewarnai hingga selesai.
DAFTAR PUSTAKA
10. Erlita., 2006, Pengaruh Permainan Pada Perkembangan Anak. Terdapat
Padahttp://info.balitacerdas.com. Diakses pada tanggal 21 Desember 2009
Foster and Humsberger., 1998, Family Centered Nursing Care of Children. WB sauders Company,
Philadelpia USA.
Hurlock, E B., 1991, Perkembangan Anak Jilid I., Erlangga : Jakarta.
Kliegman, Robert M., 2000, Ilmu Keshatan Anak Nelson Vol 3, Editor Bahasa Indonesia: A. Samik
Wahab-Ed.15 EGC : Jakarta
Markum, dkk., 1990, Buku Ajar Ilmu Kesehatan Anak., IDI : Jakarta
Soetjiningsih, 1995, Tumbuh Kembang Anak, EGC: Jakarta
Wong, Donna L. ,2003, Pedoman Klinis Keperawatan Pediatrik, Edisi-4., EGC: Jakarta