SlideShare a Scribd company logo
1 of 14
Sistem Pakar Diagnosis
Jantung
 Muhammad Syafrie
 (09523303)
Abstraksi
 Penderita  penyakit jantung di Indonesia
 semakin meningkat setiap tahunnya.
 Tenaga medis yang propesional sangat
 terbatas sehingga masyarakat awam
 enggan memeriksakan kesehatan
 jantungnya. Dengan perkembanganya
 teknologi sistem pakar maka aplikasi
 sistem ini bisa mendiagnosis penyakit
 jantung
Latar Belakang
Jantung merupakan organ yang sangat penting bagi
manusia. Jantung adalah pusat kehidupan bagi
manusia. Faktor kesehatan jantung juga dipengaruhi
oleh pola makanan dan pola fikir manusia tersebut.
Tanda – tanda penyakit jantung pada manusia antara
lain sebagai berikut : nafas berat, rasa sakit pada
rahang, rasa sakit pada punggung, berkeringat
dingin, pingsan, gemetaran, rasa panas pada dada.

Salah satu jenis penyakit jantung pada manusia
adalah penyakit jantung Kongenital / bawaan.
Penyakit ini mempunyai ciri – ciri gejala sesak
nafas, sering mengalami infeksi paru, dan berat badan
akan sedikit berkurang
Sistem Pakar Dalam mendiognosis
Penyakit Jantung
   Berdasarkan gejala-gejala yang dirasakan, seorang dokter dapat membuat
    perkiraan yang nalar tentang apakah gejala-gejala itu
    mengisyaratkan serangan jantung atau tidak. Kecurigaannya
    mungkin diperkuat oleh penampilan si penderita, tingkat
    tekanan darah dan bunyi detak jantung. Dokter mungkin akan
    mengirimnya ke pemeriksaan ECG dan uji darah, tetapi bila
    masih merasakan nyeri, dokter barangkali akan memberi
    suntikan penghilangrasa nyeri sebelum pemeriksaan itu. Ini
    karena nyeri yang menakutkan dapat membawa ke jurang
    yang lebih dalam, yang bisa menyebabkan gejala jantung.
    Nyeri itu juga dapat menimbulkan dampak psikologis jangka
    panjang.
Sistem Pakar Dalam mendiognosis
Penyakit Jantung
   ECG pertama mungkin tidak menunjukkan tanda-tanda
    serangan jantung dan mungkin pemeriksaan itu harus
    diulang. Kadang-kadang uji yang kedua pun masih tidak
    menunjukkan perubahan, dan selama hal ini, diagnosis
    akan bergantung pada pemeriksaan darah. Jantung,
    seperti semua sel tubuh lain, mengandung bahan-bahan
    kimia khusus yang disebut enzim. Ketika sel-sel jantung
    mengalami kerusakan, enzim-enzim yang dilepaskan
    beredar bersama aliran darah. Setelah sebuah serangan
    jantung, kadar sebagian enzim ini langsung naik, tetapi
    selanjutnya enzim-enzim tersebut lekas mengurai dan
    karena itu tidak terdeteksi lagi setelah sehari atau dua hari;
    ada enzim yang baru dilepaskan beberapa jam atau
    bebera hari kemudian tetap tinggal dalam darah selama
    beberapa hari atau bahkan beberapa
    minggu.(http://id.wikipedia.org/wiki/Serangan_jantung)
Ada beberapa gejala yang
lebih spesifik, antara lain:
   Nyeri. Jika otot tidak mendapatkan cukup darah (suatu keadaan yang
    disebut iskemi), maka oksigen yang tidak memadai dan hasil metabolisme
    yang berlebihan menyebabkan kram atau kejang. Angina merupakan
    perasaan sesak di dada atau perasaan dada diremas-remas, yang timbul
    jika otot jantung tidak mendapatkan darah yang cukup. Jenis dan beratnya
    nyeri atau ketidaknyamanan ini bervariasi pada setiap orang. Beberapa
    orang yang mengalami kekurangan aliran darah bisa tidak merasakan nyeri
    sama sekali (suatu keadaan yang disebut silent ischemia).
   Sesak napas merupakan gejala yang biasa ditemukan pada gagal jantung.
    Sesak merupakan akibat dari masuknya cairan ke dalam rongga udara di
    paru-paru (kongesti pulmoner atau edema pulmoner).
   Kelelahan atau kepenatan. Jika jantung tidak efektif memompa, maka aliran
    darah ke otot selama melakukan aktivitas akan berkurang, menyebabkan
    penderita merasa lemah dan lelah. Gejala ini seringkali bersifat ringan. Untuk
    mengatasinya, penderita biasanya mengurangi aktivitasnya secara bertahap
    atau mengira gejala ini sebagai bagian dari penuaan.
   Palpitasi (jantung berdebar-debar)
   Pusing & pingsan. Penurunan aliran darah karena denyut atau irama jantung
    yang abnormal atau karena kemampuan memompa yang buruk, bisa
    menyebabkan pusing dan pingsan
Rerpentasi Pengetahuan
Aliran Sistem Penanganan Pederita
Penyakit Jantung

           Peyakit     Penyebab

Gejala                              Saran


           Peyakit     Penyebab
Flow chart
Respentasi basis pengetahuan
didukung dengan basis data
Aturan reprenstasi bersarkan
database
Aturan Rerperentasi untuk menetukan penyakit
  Perikarditis
 IF A01
 AND A02, AND A03 ,AND A04
 THEN penyakit Perikarditis

    Aturan Rerperentasi untuk menetukan penyakit
    Heart Valve disease/ Katup :
   IF A01
   AND A05, AND A06, AND A07, AND A08
   THEN Heaet valve disease / Katup jantung
Aturan Rerperentasi untuk menetukan penyakit Heart Valve disease/ Katup :
 IF A02
 AND A09, AND A10, AND A11, AND A12, AND A13, AND A14, AND A15
 THEN JANTUNG KORONER


Aturan Rerperentasi untuk menetukan penyakit Heart Valve disease/ Katup :
 IF A16
 AND A17, AND A18, AND A19, AND A20, AND A21, AND A22, AND A23
 AND A24
 THEN ARITMIA


Aturan Rerperentasi untuk menetukan penyakit Heart Valve disease/ Katup :
 IF A02
 AND A27, AND A128, AND A29, AND A30, AND A31, AND A32, AND A23
 AND A26, AND A12
 THEN GAGAL JANTUNG
Relasi Tabel untuk Sistem Pakar
                   Penyakit

 Analisis_Hasil   Kd_penyakit
      Id          Nm_penyakit
    Nama           Nm_latin
   Kelamin          Definisi      Relasi
  Pekerjaan          solusi
 Kd_penyakit                    Kd_penyakit
                    Gejala       Kd_gejala

                  Kd_gejala
                  Nm_gejala
Metode Inferensi
 1. Runut Maju (Forward Chaining)
Runut maju berarti menggunakan himpunan aturan
kondisi-aksi. Dalam metode ini, data digunakan
untuk menentukan aturan mana yang akan
digunakan,kemudian aturan tersebut di jalankan.
 2. Runut Balik (Backward Chaining)
Runut balik merupakan metode penalaran
kebalikan dari runut maju. Dalam runut
balik, penalaran dimulai dengan tujuan menurut
balik ke jalur yang akan mengarahkan ke tujuan
tersebut (Giarattano dan Riley, 1994).
 The   End

More Related Content

Viewers also liked

forward and backward chaining
forward and backward chainingforward and backward chaining
forward and backward chaining
Rado Sianipar
 

Viewers also liked (7)

Proposal sistem pakar tentang anak autis
Proposal sistem pakar tentang anak autisProposal sistem pakar tentang anak autis
Proposal sistem pakar tentang anak autis
 
Matematika Diskrit - 11 kompleksitas algoritma - 02
Matematika Diskrit - 11 kompleksitas algoritma - 02Matematika Diskrit - 11 kompleksitas algoritma - 02
Matematika Diskrit - 11 kompleksitas algoritma - 02
 
forward and backward chaining
forward and backward chainingforward and backward chaining
forward and backward chaining
 
rekam medik puskesmas
rekam medik puskesmasrekam medik puskesmas
rekam medik puskesmas
 
Can We Assess Creativity?
Can We Assess Creativity?Can We Assess Creativity?
Can We Assess Creativity?
 
UX, ethnography and possibilities: for Libraries, Museums and Archives
UX, ethnography and possibilities: for Libraries, Museums and ArchivesUX, ethnography and possibilities: for Libraries, Museums and Archives
UX, ethnography and possibilities: for Libraries, Museums and Archives
 
Guided Reading: Making the Most of It
Guided Reading: Making the Most of ItGuided Reading: Making the Most of It
Guided Reading: Making the Most of It
 

Similar to Sistem pakar diagnosis jantung [autosaved]

Praktikum farmakoterapi renal dan kardiovaskuler p3[1]
Praktikum farmakoterapi renal dan kardiovaskuler p3[1]Praktikum farmakoterapi renal dan kardiovaskuler p3[1]
Praktikum farmakoterapi renal dan kardiovaskuler p3[1]
Feriana Gevaarlijk
 
Askep pada pasien hipertensi2
Askep pada pasien hipertensi2Askep pada pasien hipertensi2
Askep pada pasien hipertensi2
Warnet Raha
 
Patophysiology cardiovascular ugm
Patophysiology cardiovascular ugmPatophysiology cardiovascular ugm
Patophysiology cardiovascular ugm
AnggunNs
 

Similar to Sistem pakar diagnosis jantung [autosaved] (20)

Aritmia Kelompok 2.pptx
Aritmia Kelompok 2.pptxAritmia Kelompok 2.pptx
Aritmia Kelompok 2.pptx
 
Woc cardiac arrest titis trijayanti
Woc cardiac arrest titis trijayantiWoc cardiac arrest titis trijayanti
Woc cardiac arrest titis trijayanti
 
kardiovaskuler
kardiovaskulerkardiovaskuler
kardiovaskuler
 
Askep hipertensi
Askep hipertensiAskep hipertensi
Askep hipertensi
 
Praktikum farmakoterapi renal dan kardiovaskuler p3[1]
Praktikum farmakoterapi renal dan kardiovaskuler p3[1]Praktikum farmakoterapi renal dan kardiovaskuler p3[1]
Praktikum farmakoterapi renal dan kardiovaskuler p3[1]
 
Asuhan keperawatan hipertensi aplikasi nanda
Asuhan keperawatan hipertensi aplikasi nandaAsuhan keperawatan hipertensi aplikasi nanda
Asuhan keperawatan hipertensi aplikasi nanda
 
239263935 case-maju
239263935 case-maju239263935 case-maju
239263935 case-maju
 
CHF WK 3 2023.pptx
 CHF WK 3 2023.pptx CHF WK 3 2023.pptx
CHF WK 3 2023.pptx
 
Penyakit Hipertensi
Penyakit HipertensiPenyakit Hipertensi
Penyakit Hipertensi
 
PPT JAntung.pptx
PPT JAntung.pptxPPT JAntung.pptx
PPT JAntung.pptx
 
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN HIPERTENSI
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN HIPERTENSI ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN HIPERTENSI
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN HIPERTENSI
 
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN HIPERTENSI
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN HIPERTENSI ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN HIPERTENSI
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN HIPERTENSI
 
Askep pada pasien hipertensi2
Askep pada pasien hipertensi2Askep pada pasien hipertensi2
Askep pada pasien hipertensi2
 
Askep pada pasien hipertensi2
Askep pada pasien hipertensi2Askep pada pasien hipertensi2
Askep pada pasien hipertensi2
 
Askep hipertensi
Askep hipertensiAskep hipertensi
Askep hipertensi
 
Askep Hipertensi
Askep HipertensiAskep Hipertensi
Askep Hipertensi
 
strok(angin ahmar)
strok(angin ahmar)strok(angin ahmar)
strok(angin ahmar)
 
tatalaksana Penyakit_Jantung_Koroner_(PJK).pptx
tatalaksana Penyakit_Jantung_Koroner_(PJK).pptxtatalaksana Penyakit_Jantung_Koroner_(PJK).pptx
tatalaksana Penyakit_Jantung_Koroner_(PJK).pptx
 
Patophysiology cardiovascular ugm
Patophysiology cardiovascular ugmPatophysiology cardiovascular ugm
Patophysiology cardiovascular ugm
 
Makalah biologi tentang Teknologi pada Sistem Peredaran Darah Kelas XI Semest...
Makalah biologi tentang Teknologi pada Sistem Peredaran Darah Kelas XI Semest...Makalah biologi tentang Teknologi pada Sistem Peredaran Darah Kelas XI Semest...
Makalah biologi tentang Teknologi pada Sistem Peredaran Darah Kelas XI Semest...
 

Sistem pakar diagnosis jantung [autosaved]

  • 1. Sistem Pakar Diagnosis Jantung Muhammad Syafrie (09523303)
  • 2. Abstraksi  Penderita penyakit jantung di Indonesia semakin meningkat setiap tahunnya. Tenaga medis yang propesional sangat terbatas sehingga masyarakat awam enggan memeriksakan kesehatan jantungnya. Dengan perkembanganya teknologi sistem pakar maka aplikasi sistem ini bisa mendiagnosis penyakit jantung
  • 3. Latar Belakang Jantung merupakan organ yang sangat penting bagi manusia. Jantung adalah pusat kehidupan bagi manusia. Faktor kesehatan jantung juga dipengaruhi oleh pola makanan dan pola fikir manusia tersebut. Tanda – tanda penyakit jantung pada manusia antara lain sebagai berikut : nafas berat, rasa sakit pada rahang, rasa sakit pada punggung, berkeringat dingin, pingsan, gemetaran, rasa panas pada dada. Salah satu jenis penyakit jantung pada manusia adalah penyakit jantung Kongenital / bawaan. Penyakit ini mempunyai ciri – ciri gejala sesak nafas, sering mengalami infeksi paru, dan berat badan akan sedikit berkurang
  • 4. Sistem Pakar Dalam mendiognosis Penyakit Jantung  Berdasarkan gejala-gejala yang dirasakan, seorang dokter dapat membuat perkiraan yang nalar tentang apakah gejala-gejala itu mengisyaratkan serangan jantung atau tidak. Kecurigaannya mungkin diperkuat oleh penampilan si penderita, tingkat tekanan darah dan bunyi detak jantung. Dokter mungkin akan mengirimnya ke pemeriksaan ECG dan uji darah, tetapi bila masih merasakan nyeri, dokter barangkali akan memberi suntikan penghilangrasa nyeri sebelum pemeriksaan itu. Ini karena nyeri yang menakutkan dapat membawa ke jurang yang lebih dalam, yang bisa menyebabkan gejala jantung. Nyeri itu juga dapat menimbulkan dampak psikologis jangka panjang.
  • 5. Sistem Pakar Dalam mendiognosis Penyakit Jantung  ECG pertama mungkin tidak menunjukkan tanda-tanda serangan jantung dan mungkin pemeriksaan itu harus diulang. Kadang-kadang uji yang kedua pun masih tidak menunjukkan perubahan, dan selama hal ini, diagnosis akan bergantung pada pemeriksaan darah. Jantung, seperti semua sel tubuh lain, mengandung bahan-bahan kimia khusus yang disebut enzim. Ketika sel-sel jantung mengalami kerusakan, enzim-enzim yang dilepaskan beredar bersama aliran darah. Setelah sebuah serangan jantung, kadar sebagian enzim ini langsung naik, tetapi selanjutnya enzim-enzim tersebut lekas mengurai dan karena itu tidak terdeteksi lagi setelah sehari atau dua hari; ada enzim yang baru dilepaskan beberapa jam atau bebera hari kemudian tetap tinggal dalam darah selama beberapa hari atau bahkan beberapa minggu.(http://id.wikipedia.org/wiki/Serangan_jantung)
  • 6. Ada beberapa gejala yang lebih spesifik, antara lain:  Nyeri. Jika otot tidak mendapatkan cukup darah (suatu keadaan yang disebut iskemi), maka oksigen yang tidak memadai dan hasil metabolisme yang berlebihan menyebabkan kram atau kejang. Angina merupakan perasaan sesak di dada atau perasaan dada diremas-remas, yang timbul jika otot jantung tidak mendapatkan darah yang cukup. Jenis dan beratnya nyeri atau ketidaknyamanan ini bervariasi pada setiap orang. Beberapa orang yang mengalami kekurangan aliran darah bisa tidak merasakan nyeri sama sekali (suatu keadaan yang disebut silent ischemia).  Sesak napas merupakan gejala yang biasa ditemukan pada gagal jantung. Sesak merupakan akibat dari masuknya cairan ke dalam rongga udara di paru-paru (kongesti pulmoner atau edema pulmoner).  Kelelahan atau kepenatan. Jika jantung tidak efektif memompa, maka aliran darah ke otot selama melakukan aktivitas akan berkurang, menyebabkan penderita merasa lemah dan lelah. Gejala ini seringkali bersifat ringan. Untuk mengatasinya, penderita biasanya mengurangi aktivitasnya secara bertahap atau mengira gejala ini sebagai bagian dari penuaan.  Palpitasi (jantung berdebar-debar)  Pusing & pingsan. Penurunan aliran darah karena denyut atau irama jantung yang abnormal atau karena kemampuan memompa yang buruk, bisa menyebabkan pusing dan pingsan
  • 7. Rerpentasi Pengetahuan Aliran Sistem Penanganan Pederita Penyakit Jantung Peyakit Penyebab Gejala Saran Peyakit Penyebab
  • 10. Aturan reprenstasi bersarkan database Aturan Rerperentasi untuk menetukan penyakit Perikarditis  IF A01  AND A02, AND A03 ,AND A04  THEN penyakit Perikarditis Aturan Rerperentasi untuk menetukan penyakit Heart Valve disease/ Katup :  IF A01  AND A05, AND A06, AND A07, AND A08  THEN Heaet valve disease / Katup jantung
  • 11. Aturan Rerperentasi untuk menetukan penyakit Heart Valve disease/ Katup :  IF A02  AND A09, AND A10, AND A11, AND A12, AND A13, AND A14, AND A15  THEN JANTUNG KORONER Aturan Rerperentasi untuk menetukan penyakit Heart Valve disease/ Katup :  IF A16  AND A17, AND A18, AND A19, AND A20, AND A21, AND A22, AND A23  AND A24  THEN ARITMIA Aturan Rerperentasi untuk menetukan penyakit Heart Valve disease/ Katup :  IF A02  AND A27, AND A128, AND A29, AND A30, AND A31, AND A32, AND A23  AND A26, AND A12  THEN GAGAL JANTUNG
  • 12. Relasi Tabel untuk Sistem Pakar Penyakit Analisis_Hasil Kd_penyakit Id Nm_penyakit Nama Nm_latin Kelamin Definisi Relasi Pekerjaan solusi Kd_penyakit Kd_penyakit Gejala Kd_gejala Kd_gejala Nm_gejala
  • 13. Metode Inferensi  1. Runut Maju (Forward Chaining) Runut maju berarti menggunakan himpunan aturan kondisi-aksi. Dalam metode ini, data digunakan untuk menentukan aturan mana yang akan digunakan,kemudian aturan tersebut di jalankan.  2. Runut Balik (Backward Chaining) Runut balik merupakan metode penalaran kebalikan dari runut maju. Dalam runut balik, penalaran dimulai dengan tujuan menurut balik ke jalur yang akan mengarahkan ke tujuan tersebut (Giarattano dan Riley, 1994).
  • 14.  The End