1. Pementasan Drama
Tugas Kelompok Di Mata Pelajaran Bahasa Indonesia
Di kelas VIII A
SMPN 1 ASEMBAGUS
KELOMPOK 1
Yeti Ziyadatil Waro
Dharma Yudha Pratama
Muhammad Iklil Prayoga
Syaiful Bahri
Syaiful Farid
2.
3. Berikut ini penjelasan unsur-unsur pementasan drama
yang wajib antara lain
1. Naskah Drama
Naskah drama adalah sebuah karangan yang isinya terdapat cerita atau lakon. Dalam naskah juga termuat
nama-nama tokoh dalam cerita, peran tokoh, dialog yang diucapkan, dan keadaan panggung yang diperlukan.
Bentuk dan susunan naskah drama mempunyai perbedaan dengan naskah dari cerpen atau novel. Naskah drama
tidak mengisahkan cerita secara lugas dan langsung, karna lebih mementingkan ucapan-ucapan atau bisa dibilang
penuturan ceritanya diganti dengan dialog. Sedangkan naskah cerpen atau novel berisi cerita lengkap dan peristiwa
yang terjadi.
Permainan drama terbagi dalam babak demi babak. Setiap babak mempunyai peristiwa tertentu dalam
waktu dan susunan tertentu pula. Dengan pembagian seperti ini, para penonton mendapatkan gaambaran atau alur
yang jelas bahwa setiap peristiwa itu dapat berlangsung di tempat, waktu dan suasa yang berbeda.
4. 2. Pemain
• Pemain merupakan orang yang memeragakan peran di dalam cerita, atau disebut
juga aktor/aktris. Beberapa pemain dibututhkan dalam drama berdasarkan
banyaknya tokoh yang ada di dalam naskah. Agar berhasil memerankan tokoh
dalam pementasan, pemain dipilih secara tepat sesuai dengan peran yang
dibutuhkan.
• Dalam menentukan pemain di dalam drama, lebih mudah memilih pemain
campuran daripada tidak campuran. Maksud pemain campuran yaitu pemain
yang terdiri dari pemain laki-laki, perempuan, anak-anak, remaja dan orang tua.
• Berikut ini upaya yang tepat dalam memilih pemain drama :
• Naskah drama harus dikuasai dan dipahami oleh pemain, mulai dari dialog dan
watak-watak tiap tokoh dalam naskah drama itu.
• Pemain harus mampu memerankan masing-masing tokoh sesuai watak yang
dibutuhkan
• Perbandingan usia dan perawakan tubuh pemain dinilai sesuai dengan kriteria
yang dibutuhkan
• Pemain memiliki skill dalam berlatih untuk memerankan tokoh yang dikehendaki
naskah
5. 3. Sutradara
• Sutradara adalam pemimpin dalam pementasan drama. Sebagai pemimpin yang mempunyai tanggung jawab
dalam kesuksesan pementasan drama, sutradara harus membuat perencanaan yang matang. Tugas seorang
sutradara sangat banyak dan cukup berat, seperti memilih naskah, menentukan pokok penafsiran naskah,
memilih pemain, melatih pemain, bekerja dengan staf dan mengkoordinasikan setiap bagian.
• Semua tugas yang dilakukan sutradara harus dengan cermat, karna sukses tidaknya suatu pementasan
berdasarkan sutradaranya. Tugas awal seorang sutradara adalah memilih naskah. Naskah yang terpilih
kemudian dibaca berulang-ulang, untuk menentukan watak tokoh-tokoh, tata rias, pengaturan panggung dan
seterusnya.
• Meskipun sebagai pemimpin, sutradara harus mendengarkan usul dari berbagai pihak dan
mempertimbangkannya. Untuk para pemain, sutradara juga berkewajiban untuk melatih, membimbing dan
mengarahakn para pemain agar sesuai dengan peran di dalam tokoh cerita. Selain itu, sutradara juga berhak
menegur, mencela atau menyalahkan pemain yang memang salah dalam berakting atau berdialog.
• Tugas sutradara sangatlah banyak dan beban tanggung jawab yang cukup berat. oleh karena itu, sutradara
sebaiknya mampu :
• Memilih naskah yang tepat
• Pandai menafsirkan watak para tokoh cerita
• Pandai memilih pemain yang sesuai naskah
• Sanggup melatih dan membimbing pemain
• Bisa bekerja tim dengan crew yang lain
• Cekatan dalam memimpin semua tim
6. 4. Tata Rias
• Tata rias merupakan bagian yang bertugas dalam mendandani atau make up para pemain. Orang yang
mengerjakan tata rias disebut dengan penata rias. Penata rias ada pria dan wanita, dilihat dari keahliannya
dalam bidang tata rias. Alat-alat rias seperti bedak, lipstik, pensil alis, kumis palsu, bulu mata dan masih
banyak lagi.
• Seorang penata rias harus memiliki teknik seni dalam merias seperti teknik shading hidung, meniruskan pipi,
menebalkan mata, membentuk alis dan teknik lainnya. Selain itu penata rias juga harus terampil dan
cekatan, agar penata rias mampu mengatur waktu sehingga pemainnya bisa siap untuk naik ke atas
panggung dengan riasan yang baik.
7. 5. Tata Busana
• Tata busana merupakan bagian yang mengatur pakaian pemain, seperti bahan, model dan cara
mengenakannya. Tata busana memiliki hubungan yang erat dengan tata rias, oleh karena itu banyak juga
tugas tata busana dirangkap langsung oleh penata rias. Meskipun demikian tugas penata rias dan penata
busana memiliki tanggung jawab yang berbeda, namun harus bekerja sama saling menyesuaikan dan saling
membantu agar hasilnya maksimal.
• Penata rias dan penata busana harus mampu menafir dan memantaskan riasan dan pakaian yang akan
dikenakan. Seperti pakaian pesta dilengkapi dengan riasan yang full cover, pakaian santai dilengkapi dengan
riasan yang natural. Semua bagian saling membantu untuk menunjang penampilan pemain.
8. 6. Tata Panggung
• Panggung adalah tempat para pemain memeragakan lakon dramanya. Sebagai seni pertunjukan,
biasanya panggung akan di desaign lebih tinggi daripada lantai, lebih tinggi dari tempat duduk
penonton agar penonton yang duduk dibelakang masih mampu menyaksikan pertunjukan dengan
jelas.
• Tata panggung adalah keadaan panggung yang dibutuhkan dalam memainkan pementasan. Petugas
yang menata panggung disebut penata panggung yang terdiri dari tim, supaya dapat merubah keadaan
panggung dengan cepat. Panggung mendeskripsikan tempat, waktu dan suasana yang terjadi. Setiap
peristiwa yang memiliki babak berbeda tempat, waktu dan suasana membuat penataan panggung
harus lebih cekatan untuk merubahnya.
• Tugas penantaan panggung hanya menuruti apa yang dikehendaki naskah, namun juga boleh
menambahkan, mengurangi atau mengubah letak perlatan asal perubahan itu menambah estetika
keadaan panggung. Sebaiknya yang dipilih untuk menata panggung adalah orang-orang yang mengerti
keindahan dan komposisi seni yang baik.
9. 7. Tata Lampu
• Tata lampu adalah bagian yang bertugas dalam pengaturan cahaya di panggung. Bagian ini berhubungan erat
denga tata panggung. Pengaturan cahaya di panggung harus disesuaikan dengan keadaan panggung yang
dibutuhkan. Seperti penataan lampu di rumah orang miskin dan di rumah orang kaya, memerlukan cahaya
lampu yang berbeda dan disesuaikan dengan waktu terjadi.
• Penata lampu biasanya menggunakan spot light, semacam kotak besar yang memiliki lensa besar berisi
lampu ratusan watt. Karena tata lampu berhubungan dengan listrik, sebaiknya penata lampu adalah orang
yang mengerti teknik kelistrikan.
10. 8. Tata Suara
• Tata suara yang biasa kita kenal adalah bagian yang mengatur pengeras suara (sound system) dan musik
pengiring. Alat musik yang digunakan tentu berbeda sesuai dengan suasana yang dibutuhkan, seperti
suasana sedih mungkin hanya diiringi dengan seruling yang ditiup mendayu-dayu menyayat hati, suasana
pertengkaran yang diiringi dengan musik yang berirama cepat dan keras.
• Iringan musik tidak dijelaskan secara mendalam di naskah, penjelasannya hanya secara umum seperti musik
pelan, sendu atau sedih. Musik pengiring juga sebaiknya berada dibalik layar, agar tidak mengganggu para
pemain drama dan kekerasan yang diatur sesuai dengan kadarnya.
11. 9. Penonton
• Penonton adalah unsur penting dalam pementasan drama. Semua unsur drama yang disiapkan, tentu
dibuat untuk penonton. Kesuksesan sebuah drama dapat diukur dari respon para penonton yang
menyaksikannya. Penonton drama terdiri dari berbagai latar belakang pendidikan, ekonomi maupun
kemampuan mengapresiasi atau motivasi.
• Ada tiga macam ragam penonton, dilihat dari segi motivasinya :
• Penonton Peminat : yaitu penonton intelektual atau penonton yang mampu mengapresiasi seni.
• Penonton Iseng : yaitu penonton yang tidak punya ketertarikan khusus pada seni, hanya menikmati
untuk hiburan.
• Penonton Penasaran : yaitu penonton yang menonton karena penasaran ingin tahu bagaimana lakon ,
pemain dan cerita dramanya