22022022_Reformulasi IKPA TA 2022_SS DitPA v2 (1).pptx
1. Februari 2022
Sharing Session
Kebijakan Penilaian Kinerja IKPA
2022
Direktorat Pelaksanaan Anggaran
IKPA PERHATIAN!!!
Reformulasi IKPA yang disajikan dalam
bahan ini bersifat sementara dan masih
dimungkinkan berubah sampai dengan
ditetapkannya regulasi terkait penilaian
IKPA Belanja K/L.
Status tanggal: 21 Februari 2022
3. Pendahuluan
1. Arahan pimpinan untuk mewujudkan belanja berkualitas melalui peningkatan kualitas pelaksanaan anggaran -> perubahan
paradigma tata kelola menjadi kualitas pelaksanaan anggaran.
2. Perlunya simplifikasi penilaian kinerja agar lebih fokus kepada tujuan yang lebih strategis-> tidak terlalu banyak indikator
yang dinilai.
3. Implementasi IKPA 2021:
a. Dampak pandemi terhadap pelaksanaan anggaran:
• Kebutuhan akselerasi belanja dan pencapaian output
• Target penyerapan meningkat -> TW III 70%
b. Meningkatnya perhatian K/L: Banyaknya permintaan penyesuaian/koreksi
4. Penguatan penilaian kinerja berdasarkan pada capaian output yang disesuaikan dengan struktur anggaran hasil RSPP:
a. Indikator kinerja Capaian Output.
b. Penetapan target penyerapan anggaran sesuai jenis belanja.
”Tahun 2022 fokus ke kualitas belanja” ( SMI, 31/12/2021)
4. Prinsip Reformulasi IKPA 2022
4
1. Penguatan Value for Money dalam penilaian kinerja.
2. Penetapan derajat kewajaran (fairness) dalam penilaian kinerja pada Satker, Eselon I, dan K/L.
Value for Money Fairness Treatment
Mengutamakan Capaian Output sebagai indikator
kinerja superior (bobot paling tinggi) sekaligus
mendorong pencapaian outcome lebih awal.
Mendorong akselerasi belanja melalui
penyerapan anggaran sesuai trajektori dan
mengurangi penumpukkan pencairan dana pada
akhir tahun.
Mendorong berkurangnya kendala teknis
administratif yang menghambat pelaksanaan
anggaran.
Penilaian kinerja yang adaptif dalam
mengantisipasi perubahan kebijakan di bidang
perencanaan, dan pelaksanaan anggaran.
Menerapkan prinsip penilaian kinerja sesuai
karakteristik Satker (clustering) dan “not fit for all”
berdasarkan:
Besaran pagu anggaran, jenis belanja, sumber
dana
Komposisi KRO-RO generik dan teknis
Bobot indikator dan trajektori targeting
Penerapan kebijakan dispensasi/fleksibilitas
penilaian kinerja untuk indikator kinerja, kondisi,
dan/atau unit organisasi tertentu.
Antisipasi migrasi implementasi SAKTI Full Module
oleh seluruh K/L.
1 2
6. Penguatan Value for Money dalam Penilaian Kinerja -> Akselerasi Belanja dan
Pencapaian Output
6
Input Value Input Output Outcome
DIPA
Realisasi
Anggaran
Capaian
Output
Ekonomis Efektivitas
Input Value Input Output Outcome
Efisiensi
Realisasi
Anggaran
Capaian
Output
DIPA
KualitasPerencanaan
Anggaran(20%)
KualitasPelaksanaan
Anggaran(55%)
KualitasHasil Pelaksanaan
Anggaran(25%)
RevisiDIPA
Deviasi Hal III DIP
A
PenyerapanAnggaran
Belanja Kontraktual
Capaian Output
PenyelesaianTagihan
UPdanTUP
Dispensasi
7. Sasaran Perubahan Indikator Kinerja
7
KualitasPerencanaan
Anggaran
(20%)
KualitasPelaksanaan
Anggaran
(55%)
KualitasHasil
PelaksanaanAnggaran
(25%)
RevisiDIPA(10%)
Capaian Output(25%)
DeviasiHalamanIIIDIPA(10%)
DispensasiSPM(5%)
PenyerapanAnggaran(20%)
DataKontrak(10%)
PenyelesaianTagihan(10%)
Pengelolaan UPdanTUP(10%)
JAN FEB MAR
ASPEK
KualitasPerencanaan
Anggaran
(20%)
INDIKATORKINERJA
RevisiDIPA(10%)
SASARANPERBAIKANKINERJA PA
Meningkatkan kualitas perencanaan anggaran melalui pengendalian
revisi DIPApagu tetap secara triwulanan
Meningkatkan akurasi/ketepatan realisasi pencairan dana per Jenis
Belanja per bulan
Mendorong akselerasi belanja berdasarkan trajektori pola penyerapan
triwulanan per jenis belanja per triwulan
Mendorong penyampaian data kontrak tepat waktu dan
percepatan belanja kontraktual sejak awal
•
•
DeviasiHalamanIIIDIPA(10%)
•
PenyerapanAnggaran(20%)
•
BelanjaKontraktual(10%)
KualitasPelaksanaan
Anggaran
(55%)
PenyelesaianTagihan(10%) •
•
Mendorong percepatan pembayaran belanja kontraktual
Meningkatkan ketetapan waktu pertanggungjawaban UP dan TUP dan
optimalisasi penggunaan UP dan TUP
Meningkatkan ketepatan waktu pembayaran tagihan belanja dan
mengurangi penumpukkan pencairan dana pada akhir tahun anggaran
Pengelolaan UPdanTUP(10%)
•
DispensasiSPM(5%)
KualitasHasil
PelaksanaanAnggaran
(25%)
• Mendorong partisipasi pelaporan dan akselerasi
pencapaian output berkualitas
Capaian Output(25%)
Time Frame
JAN
Kajian reformulasi dan
rancangan perdirjen IKPA
MAR
Implementasi penilaian
kinerja dengan IKP
Abaru
FEB
Pengembangansistem
OMSPANdanSAKTI
•
• •
8. Time Frame
8
18Jan 31Jan 1-11 Feb M3 Feb
Finalisasi Formula
IKPA2022
Pembahasan
RPerdirjen
18Jan 31Jan 1-20 Feb M3 Feb
Kick Off dengan
OTLSetditjen dan
DSP
Konsolidasi
Internal PAatas
RPerdirjen
Legal Drafting Penetapan
RPerdirjen
10. REFORMULASI IKPA
Reformulasi IKPA 2022
4. Data Kontrak
5. Pengelolaan UP dan TUP
6. LPJ Bendahara
7. Dispensasi SPM
Kesesuaian Antara Perencanaan
dengan Pelaksanaan Anggaran
1.Revisi DIPA
2.Deviasi Halaman III
3.Pagu Minus
Kepatuhan terhadap peraturan
perundang-undangan
12. Kesalahan SPM
13. Perencanaan Kas
Efektivitas Pelaksanaan
Anggaran
8. Penyerapan Anggaran
9. Penyelesaian Tagihan
10.Capaian Output
11.Retur SP2D
Efisiensi Pelaksanaan Anggaran
SEBELUM (2021) – 4 ASPEK, 13 INDIKATOR SESUDAH (2022) - 3 ASPEK, 8 INDIKATOR
1. Mendukung belanja berkualitas dengan penguatan value for money dalam penilaian kinerja.
2. Mendorong akselerasi belanja dan pencapaian output belanja.
3. Penetapan derajat kewajaran (fairness treatment) dalam penilaian kinerja pada Satker, Eselon I, dan K/L.
Latar Belakang
ASPEK IKPA
1.Revisi DIPA
2.Deviasi Halaman III
3. Penyerapan Anggaran
4. Belanja Kontraktual
5. Penyelesaian Tagihan
8. Capaian Output 6. UP dan TUP
7. Dispensasi
11. Komparasi Penilaian IKPA TA 2021 vs 2022 per
Indikator
11
No. Indikator 2021 2022 (Reformulasi)
1 Revisi DIPA Revisi pagu tetap yang diperhitungkan 4 jenis revisi Revisi pagu tetap yang diperhitungkan 14 jenis
2 Deviasi Hal III DIPA • Dihitung dari rata-rata deviasi DIPA secara kumulatif.
• Tidak ada batasan maksimum deviasi (bisa lebih dari
100%)
• Perhitungan deviasi per jenis belanja
• Ambang batas deviasi 5% untuk nilai maksimum.
• Batas maksimum deviasi per jenis belanja 100%
3 Pagu Minus Dihitung dari pagu minus berjalan yg dikunci per 31 Des Tidak diperhitungkan
4 Data Kontrak Berdasarkan ketepatan waktu penyampaian data kontrak Berdasarkan (1) ketepatan waktu, (2) kontrak dini (pra DIPA), (3) akselerasi
kontrak 53.
5 Pengelolaan UP dan TUP Berdasarkan ketepatan waktu pertanggungjawaban UP dan
TUP
Berdasarkan (1) ketepatan waktu, (2) persentase GUP, (3) setoran TUP
6 LPJ Bendahara Dihitung dari ketepatan waktu penyampaian LPJ Tidak diperhitungkan
7 Dispensasi SPM Berdasarkan kategori jumlah dispensasi SPM yang terbit Berdasarkan kategori rasio dispensasi SPM yang terbit
8 Penyerapan Anggaran Berdasarkan rata-rata persentase penyerapan terhadap
target penyerapan triwulanan
Berdasarkan rata-rata persentase penyerapan terhadap target penyerapan
triwulanan. Target penyerapan triwulanan mengacu pada target penyerapan
per jenis belanja
9 Penyelesaian Tagihan Dihitung dari ketepatan waktu penyampaian tagihan SPM LS
Kontraktual
idem
10 Capaian Output Dihitung dari realisasi RO terhadap target RO Berdasarkan (1) ketepatan waktu, (2) realisasi RO
11 Retur SP2D Dihitung dari rasio retur SP2D Tidak diperhitungkan
12 Kesalahan SPM Dihitung dari rasio kesalahan SPM yang ditolak pada saat
validasi PMRT.
Tidak diperhitungkan
13 Renkas Dihitung dari ketepatan waktu penyampaian Renkas Tidak diperhitungkan
12. 1. Ditetapkan persentase target penyerapan triwulanan pada masing-masing jenis
belanja.
2. Persentase target penyerapan dikalikan dengan pagu masing-masing jenis belanja akan
menghasilkan nominal target penyerapan, yang akan dikumulatifkan sehingga
membentuk nominal target penyerapan triwulanan untuk seluruh belanja triwulanan.
Reformulasi IKPA – Penyerapan Anggaran
12
1. Dihitung berdasarkan persentase
realisasi anggaran terhadap target
realisasi triwulanan (15%-40%-
60%-90%)
2. Nilai IKPA adalah nilai rata-rata
nilai kinerja triwulanan.
Penilaian tidak diperhitungkan berdasarkan jenis belanja, namun secara
agregat, sedangkan karakteristik penyerapan anggaran masing-masing
jenis belanja berbeda.
Formula Perhitungan
(Eksisting)
Isu
Reformulasi
B. Pegawai 20% 50% 75% 95%
B. Barang
B. Modal
B. Bansos
Tw I Tw II
Tw
III
Tw
IV
15% 50% 70% 90%
10% 40% 70% 90%
25% 50% 75% 95%
13. Ilustrasi: Reformulasi IKPA – Penyerapan Anggaran
13
Satker A memiliki komposisi pagu sbb:
Belanja Pegawai (51): 100 M
Belanja Barang (52): 200 M
Belanja Modal (53): 300 M
Jen. Bel Pagu Tw I Tw II Tw III Tw IV
51 100 M 20 M
(20%*100)
50 M
(50%*100)
75 M
(75%*100)
95 M
(95%*100)
52 200 M 30 M
(15%*200)
100 M
(50%*200)
140 M
(70%*200)
180 M
(90%*200)
53 300 M 30 M
(10%*300)
120 M
(40%*300)
210 M
(70%*300)
270 M
(90%*300)
Total 600 M 80 M 270 M 425 M 545 M
Target penyerapan anggaran Triwulanan
Satker B memiliki komposisi pagu sbb:
Belanja Pegawai (51): 50 M
Belanja Barang (52): 150 M
Belanja Modal (53): 50 M
Belanja Bansos (57): 700 M
Jen. Bel Pagu Tw I Tw II Tw III Tw IV
51 50 M 10,0 M
(20%*50)
25,0 M
(50%*50)
37,5 M
(75%*50)
47,5 M
(95%*50)
52 150 M 22,5 M
(15%*150)
75,0 M
(50%*150)
105,0 M
(70%*150)
135,0 M
(90%*150)
53 50 M 5,0 M
(10%*50)
20,0 M
(40%*50)
35,0 M
(70%*50)
45,0 M
(90%*50)
57 700 M 175,0 M
(25%*700)
350,0 M
(50%*700)
525,0 M
(75%*700)
665,0 M
(95%*700)
Total 950 M 212,5 M 470,0 M 702,5 M 892,5 M
Target penyerapan anggaran Triwulanan
22,4% 49,5% 73,9% 93,9%
13,3% 45,0% 71,3% 90,8%
Target (reformulasi)
Target formula 2021 15,0% 40,0% 60,0% 90,0%
Target (reformulasi)
Target formula 2021 15,0% 40,0% 60,0% 90,0%
14. Ilustrasi: Perhitungan Nilai IKPA Penyerapan Anggaran
14
Jen. Bel Pagu Tw I Tw II Tw III Tw IV
Total 600 M 80 M 270 M 425 M 545 M
% 100,0% 13,3% 45,0% 71,3% 90,8%
Target penyerapan anggaran Triwulanan
Target penyerapan anggaran (total) untuk Satker A
Nilai IKPA Penyerapan Anggaran
Nilai Kinerja
Target Penyerapan Anggaran Kumulatif (Miliar)
Tw I Tw II Tw III Tw IV
NKPA
Penyerapan Anggaran Tw
I/Target Penyerapan Tw I
*100%
Penyerapan Anggaran Tw
II/Target Penyerapan Tw II
*100%
Penyerapan Anggaran Tw
III/Target Penyerapan Tw
III *100%
Penyerapan Anggaran Tw
IV/Target Penyerapan Tw
IV *100%
67,5
(54/80*100)
73,3
(198/270*100)
84,0
(357/425*100)
100,0
(557/545*100)
IKPA-PA
NKPA Tw I Rata-Rata NKPA Tw I, Tw II
Rata-Rata NKPA Tw I, Tw II,
Tw III
Rata-Rata NKPA Tw I, Tw II,
Tw III, Tw IV
67,5
70,4
(67,5+73,3)/2
74,9
(67,5+73,3+ 84,0)/3
81,2
(67,5+73,3+ 84,0+100,0)/4
IKPA Penyerapan Anggaran diukur berdasarkan realisasi terhadap target penyerapan anggaran (total)
Jen. Bel Pagu Tw I Tw II Tw III Tw IV
Total 600 M 54 M 198 M 357 M 557 M
% 100% 9,0% 33,0% 59,5% 92,8%
Penyerapan Anggaran Triwulanan Satker A
penyerapan anggaran untuk Satker A
15. 1. Deviasi dihitung secara agregat (total seluruh jenis belanja). Deviasi tinggi di salah satu
belanja dapat dikompensasi dengan deviasi di jenis belanja lainnya.
2. Sulitnya mencapai nilai maksimal 100, karena mensyaratkan rata-rata deviasi bulanan
sebesar 0,00%.
3. Tidak ada batas nilai deviasi bulanan (deviasi dapat lebih dari 100%), sehingga
dimungkinkan adanya nilai ekstrim karena deviasi sangat tinggi di salah satu periode
yang akan berdampak pada periode berikutnya. Dalam beberapa kasus, Satker tidak
dapat melakukan perbaikan kinerja untuk memperbaiki deviasi di periode yang akan
datang.
Reformulasi IKPA Deviasi Halaman III DIPA
15
1. Deviasi dihitung pada masing-masing jenis belanja, sehingga menghindari
deviasi belanja yang saling mengkompensasi.
2. Ditetapkan ambang batas rata-rata deviasi bulanan sebesar 5,0% untuk
memperoleh nilai maksimal (100).
3. Ditetapkan batas maksimal deviasi tiap bulannya (sebesar 100%) untuk
mengurangi dampak nilai ekstrim.
1. Dihitung berdasarkan rata-rata
deviasi bulanan.
2. total realisasi dikurang total RPD
bulan berkenaan.
Formula Perhitungan
(Eksisting)
Isu
Reformulasi
No.
Rentang
Deviasi
Nilai
Indikator
1 0-5,0% 100,0
2 >5,0%
0-95,0
(sesuai persentase
deviasi)
16. Periode
RPD Realisasi
Penilaian 2021 Penilaian 2022 (Reformulasi)
Deviasi
Total
Rata-
Rata
Deviasi
Bulanan
Nilai
IKPA
Deviasi (%) Rata-
Rata
Deviasi
s.d. bln
Nilai
IKPA
51 52 53 Total 51 52 53 Total 51 52 53
Rata2 Deviasi
51,52,53
(a) (b) (c) (d) (e) (f) (g) (h)
(i)=
[(h)-
(d)]/(d)
(j)
(k) =
100-(j)
(l)=
[(e)-
(a)]/(a)
(m)=
[(f)-
(b)]/(b)
(n)=
[(g)-(c)]/(c)
(o) (p)
(q)=100-
(p)
Jan 1,0 1,0 0,0 2,0 1,0 1,1 0,0 2,1 2,5% 2,50 97,50 0,00% 10,00% 0,00% 3,33% 3,33 100,00
Feb 1,0 1,0 0,0 2,0 0,0 2,0 0,0 2,0 0,0% 1,25 98,75 100,00% 100,00% 0,00% 66,67% 35,00 65,00
Mar 1,0 2,0 3,0 6,0 1,0 2,0 3,0 6,0 0,0% 0,83 99,17 0,00% 0,00% 0,00% 0,00% 23,33 76,67
Apr 2,0 2,0 5,0 9,0 2,1 2,0 5,0 9,1 1,1% 0,90 99,10 5,00% 0,00% 0,00% 1,67% 17,92 82,08
May 1,0 0,5 0,5 2,0 1,0 10,0 10,0 21,0 950,0% 190,72 0,00 0,00% 100,00% 100,00% 66,67% 27,67 72,33
Jun 1,0 2,0 5,0 8,0 1,0 1,2 7,9 10,1 26,3% 163,31 0,00 0,00% 40,00% 58,00% 32,67% 28,50 71,50
Jul 2,0 3,0 4,0 9,0 2,1 3,0 4,0 9,1 1,1% 140,14 0,00 5,00% 0,00% 0,00% 1,67% 24,67 75,33
Aug 1,0 5,0 6,0 12,0 1,0 5,0 6,0 12,0 0,0% 122,62 0,00 0,00% 0,00% 0,00% 0,00% 21,58 78,42
Sep 1,0 5,0 6,0 12,0 1,0 5,0 5,9 11,9 0,8% 109,09 0,00 0,00% 0,00% 1,67% 0,56% 19,25 80,75
Oct 1,0 4,0 6,0 11,0 1,0 4,0 5,9 10,9 0,9% 98,27 1,73 0,00% 0,00% 1,67% 0,56% 17,38 82,62
Nov 1,0 2,0 8,0 11,0 1,0 2,0 8,0 11,0 0,0% 89,34 10,66 0,00% 0,00% 0,00% 0,00% 15,80 84,20
Dec tidak diperhitungkan
Reformulasi IKPA Deviasi Halaman III DIPA
Perbandingan Penilaian Tahun 2021 vs 2022 (Reformulasi)
16
3a. Deviasi
ekstrim
3b. Dampak
deviasi ekstrim
2b. Deviasi
terkompensasi
4. Satker masih memiliki
kesempatan untuk
memperbaiki nilai
3c. Batas maksimal
deviasi
1. Nilai 100
untuk deviasi
s.d 5,0%
2c. Dihitung berdasarkan deviasi masing2 jenis
belanja
2d. Deviasi per jenis belanja
tidak terkompensasi
2a. deviasi
2a. deviasi
1) Mendorong motivasi dan ketercapaian kinerja
optimal (attainable)
2) mendorong akurasi penilaian kinerja sampai
level jenis belanja
3) mengantisipasi munculnya nilai ekstrim yang
mengakibatkan capaian terlalu rendah
4) memungkinkan Satker untuk terus berupaya
memperbaiki akurasi pelaksanaan kegiatan sesuai
rencana
Arah Reformulasi Deviasi Hal III DIPA tahun
2022:
17. Reformulasi IKPA Belanja Kontraktual
17
Indikator Data Kontrak memperhitungkan komponen kepatuhan dan akselerasi sebagai
berikut:
a. Kepatuhan: ketepatan waktu penyampaian kontrak dalam 5 hari kerja sejak tanda
tangan kontrak
b. Akselerasi: (1) Akselerasi - Kontrak pra DIPA, (2) Akselerasi - Kontrak belanja 53 yang
diselesaikan di triwulan I dengan nilai 50 juta s.d. 200 juta
Dihitung berdasarkan ketepatan
waktu penyampaian kontrak 5 hari
kerja
1. Baru mengcapture dari sisi kepatuhan terhadap regulasi kontrak. dan belum
mendukung upaya akselerasi belanja.
2. Belum memperhitungkan upaya akselerasi belanja melalui:
a. pendaftaran kontrak sebelum DIPA berlaku efektif (kontrak pra DIPA).
b. percepatan pendaftaran kontrak belanja 53 di triwulan 1
Formula Perhitungan
(Eksisting)
Isu
Reformulasi
No. Komponen
Indeks
Komposit
1 Kepatuhan 40%
2 Akselerasi 60%
18. Reformulasi IKPA Belanja Kontraktual
18
b. Kontrak
Pra DIPA
(30%)
a. Kepatuhan Pendaftaran Kontrak
Jan
Feb
Mar
Apr
Mei
Jun
Jul
Des
Sep
Okt
Nov
Ags
c. Akselerasi
Kontrak 53
(30%)
Komponen 2 - Akselerasi (60%)
Komponen1 – Kepatuhan (40%)
a. Kepatuhan Pendaftaran Kontrak (40%)
1. Dihitung berdasarkan Rata-Rata Nilai
Ketepatan Waktu Kontrak.
2. Nilai kontrak yang diperhitungkan: di
atas Rp50 juta.
3. Ketentuan Nilai:
Kontrak yang tepat waktu nilai 100
1. Kontrak Pra DIPA: kontrak yang tanggal kontraknya
sebelum 1 Januari tahun anggaran berkenaan
2. Dihitung berdasarkan Rata-Rata Nilai Kontrak Pra
DIPA.
3. Nilai kontrak yang diperhitungkan: di atas Rp50 juta.
4. Ketentuan Nilai:
• Kontrak Pra DIPA nilai 120
• Kontrak Non Pra DIPA nilai 100
b. Kontrak Pra DIPA (30%) c. Akselerasi Kontrak 53 (30%)
1. Kontrak Akselerasi kontrak belanja 53 dengan
nilai di atas 50 s.d. 200 juta yang diselesaikan s.d.
triwulan I (31 Maret) TA berkenaan.
2. Dihitung berdasarkan Rata-Rata Nilai Akselerasi
Kontrak Belanja 53.
3. Ketentuan Nilai:
• Triwulan I nilai 100
• Tw II: 90, Tw III: 80, Tw IV: 70
Tanggal Penyelesaian
Tanggal kontrak
Tanggal kontrak Tanggal Daftar
19. Contoh: Reformulasi IKPA Belanja Kontraktual
19
No Kontrak
Tanggal
Kontrak
Tanggal
Terima
Tanggal
Penyelesaian
Nilai Kontrak
Jenis
Belanja
Jumlah
Hari
Status Ketepatan
Waktu
KEPATUHAN
(40%)
AKSELERASI 1:
KONTRAK PRA
DIPA (30%)
AKSELERASI 2:
KONTRAK 53 TW I
(30%)
Kontrak 1 21/12/2021 19/01/2022 14/12/2022 312.530.221 52 21 TERLAMBAT 0 120
Kontrak 2 21/12/2021 08/01/2022 03/10/2022 577.765.322 52 14 TEPAT WAKTU 100 120
Kontrak 3 15/01/2022 19/01/2022 24/02/2022 157.271.101 53 1 TEPAT WAKTU 100 100 100
Kontrak 4 18/03/2022 24/03/2022 25/11/2022 300.694.836 53 3 TEPAT WAKTU 100 100
Kontrak 5 19/03/2022 24/03/2022 28/03/2022 111.430.370 53 2 TEPAT WAKTU 100 100 100
Kontrak 6 07/04/2022 13/04/2022 31/10/2022 851.492.108 52 3 TEPAT WAKTU 100
Kontrak 7 30/07/2022 04/08/2022 07/11/2022 718.944.240 52 2 TEPAT WAKTU 100
Kontrak 8 18/08/2022 20/08/2022 28/08/2022 125.748.241 53 1 TEPAT WAKTU 100 80
Kontrak 9 20/08/2022 26/08/2022 31/12/2022 811.309.699 53 3 TEPAT WAKTU 100
Kontrak 10 25/08/2022 31/08/2022 31/12/2022 2.960.378.728 53 3 TEPAT WAKTU 100
Kontrak 11 29/10/2022 05/11/2022 27/12/2022 463.192.495 52 4 TEPAT WAKTU 100
Kontrak 12 04/11/2022 10/11/2022 26/11/2022 850.279.568 53 3 TEPAT WAKTU 100
TOTAL NILAI KOMPONEN 1100 540 280
NILAI KOMPONEN
91,67
(1100/12)
108,00
(540/5)
93,33
(280/3)
NILAI IKPA DATA KONTRAK 97,07
(91,67 * 40%) + (108,00*30%) + (93,33*30%)
1 2 3
Berdasarkan nilai rata-rata dari transaksi yang
tersedia
Ketentuan penilaian:
• Kontrak Tepat
Waktu nilai
100
• Kontrak
Terlambat
Nilai 0
1
Ketentuan penilaian:
• Kontrak Pra DIPA (Dini) nilai
120
• Non Kontrak Pra DIPA nilai 100
• Nilai komponen Rasio antara
kontrak Pra DIPA dengan jumlah
kontrak pada Tw I
2
Ketentuan Penilaian:
• kontrak belanja 53 dan nilai kontrak
>50 juta s.d. 200 juta.
• Nilai komponen rasio antara
kontrak Akselerasi 53 terhadap total
kontrak yang dihitung.
3
Apabila Satker tidak punya transaksi Belanja Modal nilai
di atas 50 juta s.d. 200 juta, maka nilainya dikonversi.
20. Reformulasi IKPA Pengelolaan UP dan TUP
20
Indikator pengelolaan UP dan TUP memperhitungkan komponen ketepatan
waktu pertanggungjawaban dan akurasi besaran UP dan TUP sebagai
berikut:
a. Ketepatan waktu pertanggungjawaban UP dan TUP
b. Akurasi:
• % GUP bulanan
• % Setoran TUP
1. Dihitung berdasarkan ketepatan waktu
GUP/GUP Nihil/PTUP yang bersumber
dari dana RM.
2. Punishment apabila terdapat setoran
TUP/UP yang belum disetorkan s.d. 31
Desember 2021.
1. Hanya memperhitungkan aspek kepatuhan regulasi dari sisi ketepatan waktu
pertanggungjawaban UP/TUP.
2. Belum memperhitungkan aspek akurasi besaran UP dan TUP kaitannya dengan risiko
idle cash yang disebabkan:
a. Satker tidak sepenuhnya menggunakan seluruh UP (100%) dalam satu bulan
b. Satker tidak sepenuhnya menggunakan TUP yang berakibat pada munculnya
setoran TUP
Formula Perhitungan
(Eksisting)
Isu
Reformulasi
No. Komponen
Indeks
Komposit
1 Ketepatan Waktu 50%
2 % GUP 25%
3 % Setoran 25%
21. Reformulasi IKPA: Pengelolaan UP dan TUP
21
Pengelolaan
UP dan TUP
Ketepatan Waktu (50%)
% GUP (25%)
SP2D GUP tepat waktu
% GUP (disebulankan)
SP2D PTUP tepat waktu
Rata-Rata % GUP
(disebulankan)
% Setoran TUP (25%)
UP
TUP
% Setoran TUP/Total TUP
dalam setahun
100% - % Setoran TUP
Dikurang
Penalti
Nilai
Perhitungan Nilai
Perhitungan Nilai
Perhitungan Nilai
Dibagi Total GUP dan PTUP
22. Aspek Pembentuk Nilai IKPA Pengelolaan UP dan TUP
22
Ketepatan Waktu % GUP (disebulankan) % Setoran TUP/Total TUP dalam setahun
1. berdasarkan jumlah SP2D
GUP/GUP Nihil/GTUP yang
tepat waktu disampaikan ke
KPPN (dalam 1 bulan).
2. Penalti nilai apabila terdapat
setoran UP/TUP yang belum
disampaikan s.d. 31 Desember.
*sama dengan formula sebelumnya
(dalam PER-4/PB/2021)
1. %GUP adalah besaran UP yang
dipertanggungjawabkan/ diajukan
revolvingnya ke KPPN
2. %GUP disebulankan adalah
besaran %GUP yang telah dikalikan
dengan faktor hari dalam sebulan
(30 hari) untuk memperoleh
%GUP yang setara dalam sebulan.
Misal:
• Satker memiliki UP sebesar 100 juta.
• Satker melakukan GUP sebesar 50 juta dan terbit SP2D GUP tanggal 12
April 2022 (%GUP: 50%).
• SP2D GUP yang terbit sebelumnya adalah tanggal terakhir adalah
tanggal 28 Maret 2022, sehingga rentang waktu GUPnya adalah 15 hari.
Maka %GUP disebulankan untuk GUP tersebut adalah:
100% 50% x (30/15)
%GUP disebulankan = %GUP x (30*)/∆𝒕 𝑮𝑼𝑷)
perbandingan nilai GUP dengan nilai
UP.
Rentang waktu SP2D GU/GU Nihil
dari UP/GU Terakhir
% Setoran TUP adalah jumlah TUP yang disetor dibandingkan
dengan total TUP dalam satu tahun anggaran.
Formula & Ilustrasi
Misal:
Dalam setahun, Satker mengajukan TUP dan menyetor sbb:
• TUP 18 Mei 2022 1 M, setoran 100 jt
• TUP 01 Oktober 2022 5 M, setoran 0
• TUP 3 Desember 2022 50 M, setoran 10 M
Maka % Setoran TUP adalah: 10,1 M/56,0 M: 18,03%
23. Ilustrasi: Indikator Pengelolaan UP dan TUP
23
No. Jenis Tanggal
Selisih
Hari
Total GU
Outstanding
UP/TUP
Persen
(%) GUP
Status
Persen (%) GUP
disebulankan
1 UP 03-Feb-21 0 - 1.260.000.000 0 -
2 GUP 03-Mar-21 28 716.788.090 1.260.000.000 57 TEPAT WAKTU 61,07
3 GUP 01-Apr-21 29 668.467.241 1.260.000.000 53 TEPAT WAKTU 54,83
4 TUP 08-Apr-21 0 2.500.000.000 2.500.000.000 0 -
5 PTUP 14-Apr-21 6- 1.393.325.103 1.106.674.897 0 -
6 GUP 20-Apr-21 19 702.526.936 1.260.000.000 56 TEPAT WAKTU 88,42
7 SETORAN TUP 26-Apr-21 18- 273.999 1.106.400.898 0 -
8 PTUP 28-Apr-21 20- 1.106.400.898 - 0 TEPAT WAKTU
9 TUP 04-May-21 0 3.000.000.000 3.000.000.000 0 -
10 GUP 07-May-21 17 838.117.997 1.260.000.000 67 TEPAT WAKTU 100,00
11 PTUP 11-May-21 7- 1.965.532.864 1.034.467.136 0 -
12 SETORAN TUP 31-May-21 27- 85.440 1.034.381.696 0 -
13 GUP 03-Jun-21 27 670.042.666 1.260.000.000 53 TEPAT WAKTU 58,89
14 PTUP 09-Jun-21 36- 1.034.381.696 - 0 TERLAMBAT
Nilai Ketepatan Waktu 71,43 (5/7*100)
GUP tanggal % GUP disebulankan
3-Mar-21 61,07
1-Apr-21 54,83
20-Apr-21 88,42
7-May-21 100,00
3-Jun-21 58,89
Nilai Komponen Persentase
GUP
72,64
(61.07+54,83+88,42+100,
00+58,89)/5
SP2D GUP TW*: 5
SP2D PTUP TW: 1
Dikurang:
Penalti Nilai: 1*)
5
Total GUP + PTUP 7
a. Ketepatan Waktu (50%) b. % GUP (25%) c. % Setoran TUP (25%)
TUP/Setoran Tanggal Nominal
TUP 8 Apr-21 2.500.000.000
TUP 04-May-21 3.000.000.000
Total TUP 5.500.000.000
Setoran 26-Apr-21 273.999
Setoran 31-May-21 85.440
Total Setoran 359.439
% Setoran/Total TUP 0,01 %
Nilai Komponen Setoran 99,99
(100-0,01)
Nilai Pengelolaan UP TUP: 78,87 71,43*50% = 35,71 72,64*25% = 18,16
57*(30/28) = 61,07
67*(30/17) = 118,24
Nilai diakui: 100 (maks)
99,99 *25% = 25,00
+ +
=
*) terdapat sisa UP yang belum disetor s.d. 31 Des
24. Reformulasi IKPA: Revisi DIPA
24
1. Penegasan dan penyesuaian sistem untuk mengakomodasi perhitungan
revisi pergeseran yang tidak mengakibatkan perubahan pagu di level
Satker.
2. Perluasan lingkup revisi pergeseran sebagai objek penilaian indikator
Revisi DIPA yang relevan dengan kualitas perencanaan Satker.
1. Dihitung berdasarkan rasio revisi DIPA
yang bersifat pergeseran terhadap
target revisi triwulanan
2. Nilai level Eselon I dan K/L Rata-
Rata Nilai IKPA Revisi DIPA Satker di
bawahnya.
1. Belum diatur secara spesifik kriteria dan jenis revisi pergeseran (Pagu
Tetap) yang termasuk dalam perhitungan indikator Revisi DIPA --> fokus
pada revisi pergeseran yang tidak mengakibatkan perubahan pagu di level
Satker.
2. Lingkup revisi DIPA yang dihitung belum mencakup seluruh revisi
pergeseran yang terkait dengan kualitas perencanaan Satker, misalnya revisi
antarjenis belanja.
Formula Perhitungan
(Eksisting)
Isu
Reformulasi
(1/Frekuensi Revisi DIPA) x 100
*sama dengan formula sebelumnya (dalam
PER-4/PB/2021)
Formula
25. Pengaturan IKPA Revisi DIPA Tahun 2022
25
No. Kode Uraian Jenis Revisi
1 201 Antar-Fungsi/Sub-Fungsi/Program
2 209 Belanja Operasional Dalam Program Dukungan Manajemen yang sama
3 210
Belanja Operasional - Dari Program Teknis ke Program Dukungan
Manajemen
4 211
Belanja operasional - Dari Program Dukungan Manajemen ke Program
Teknis
5 212 Pergeseran antar-RO antar-KRO
6 213
Pergeseran antar-RO dan/atau dalam RO yang sama dalam KRO yang
sama
7 216 Penyelesaian Tunggakan
8 218 Pemanfaatan Sisa Anggaran Kontraktual dan/atau Swakelola
9 219 Pergeseran anggaran Antarjenis Belanja
10 220 Kontrak Tahun Jamak
11 223 RO Cadangan
12 224 Penurunan volume RO secara total
13 225
Penyelesaian putusan pengadilan yang telah mempunyai kekuatan hukum
tetap (inkracht)
14 229 Revisi dalam rangka Pagu Anggaran Tetap lainnya
Jenis Revisi
Baru diperhitungkan di tahun 2022
Sudah diperhitungkan di tahun 2021
Revisi yang diperhitungkan: apabila tidak
mengakibatkan perubahan pagu di level Satker.
Kondisi Pagu
Contoh 1:
a) Satker ABC, melakukan revisi
kode 210:
Pagu awal: 100 M
Pagu akhir: 102 Miliar
Target Revisi
Untuk memperoleh nilai 100 maksimum revisi
pergeseran 1 kali tiap triwulan.
*sama dengan ketentuan sebelumnya (PER-
4/PB/2021)
Tidak
diperhitungkan
Contoh 2:
a) Satker ABD, melakukan revisi
kode 218:
Pagu awal: 52 M
Pagu akhir: 52 M
diperhitungkan
26. Reformulasi IKPA: Capaian Output
26
1. Memperhitungkan aspek (1) ketepatan waktu pelaporan, dan (2)
ketercapaian output.
2. Penetapan target capaian triwulanan (triwulan I, II, dan III) selaras dengan
target penyerapan anggaran.
1. Nilai Kinerja Capaian Output
dihitung berdasarkan capaian RO
dibagi target capaian per triwulan.
2. Nilai IKPA Capaian Output dihitung
berdasarkan rata-rata Nilai Kinerja
Capaian Output
1. Perlu percepatan periode pelaporan data capaian output untuk memenuhi
kebutuhan pelaporan yang bersifat internal maupun eksternal.
2. Belum memperhitungkan upaya Satker dalam melaporkan data capaian
output secara tepat waktu di periode pertama pelaporan data.
3. Moral hazard bagi Satker dalam melaporkan output dengan nilai yang tidak
sesuai kondisi riil, dengan tujuan mendapat nilai kinerja yang optimal.
Formula Perhitungan
(Eksisting)
Isu
Reformulasi
Formula
No. Komponen
Indeks
Komposit
1 Ketepatan Waktu 30%
2 Capaian RO 70%
Catatan: open periode pertama pelaporan data capaian output diteteapkan paling lambat 5 hari kerja setelah bulan berakhir.
27. Ilustrasi Perhitungan Capaian Output
27
b. Capaian RO (70%)
a. Ketepatan Waktu (30%)
• Dihitung berdasarkan ketepatan waktu pengiriman data capaian output dari Aplikasi SAKTI.
Ketepatan Waktu dihitung dari tanggal kirim data pada Aplikasi SAKTI.
• Batas waktu pengiriman data adalah 5 hari kerja bulan berikutnya.
• Output yang TEPAT WAKTU bernilai 100, sementara yang TERLAMBAT bernilai 0.
• Satker dapat memperbaiki dan mengirim ulang data capaian output. Namun, untuk perhitungan
ketepatan waktu pengiriman data tetap menggunakan tanggal pengiriman yang pertama.
• Nilai Kinerja masing-masing RO
dihitung berdasarkan realisasi RO
dibagi dengan Target RO.
• Target RO:
• Tw I – III: PCRO sebesar
target penyerapan
anggaran
• Tw IV: PCRO 100%, RVRO
sesuai target DIPA
• Syarat RO dihitung nilai kinerjanya:
status Terkonfirmasi
Tw I
Tw
II
Tw
III
Tw
IV
PENYERAPAN
CAPAIAN OUTPUT
Penyerapan (%)
PCRO
Penyerapan (%)
PCRO
Penyerapan (%)
PCRO
Penyerapan (%)
PCRO: 100, RVRO,
sesuai DIPA
Misal, target penyerapan satker A: 13,3% - 45,0% - 71,3% - 90,8%
Maka target Capaian Outputnya: 13,3% - 45,0% - 71,3% - sesuai target DIPA
28. NO. SATKER
NAMA
SATKER
KPPN BULAN PROG KEG KRO RO URAIAN RO
TARGET
RO
SATUAN RVRO PCRO
STATUS
KONFIRMASI
TARGET
PCRO
BATAS WAKTU
PELAPORAN
TANGGAL
KIRIM
STATUS
Nilai
Ketepatan
Waktu (30%)
Nilai
Capaian
(70%)
1 123456 SATKER ABC 019 12 CD6216 AAA 001RUU P2 APBN 1 UU 1 100 terkonfirmasi 100 06/01/2023 07/01/2023 TERLAMBAT 0 100
2 123456 SATKER ABC 019 12 CD4806 AAG 001Peraturan,
Ketetapan dan
Pedoman Menteri
Mengenai Investasi
Pemerintah
5 PerMen 5 100 terkonfirmasi 100 06/01/2023 07/01/2023 TERLAMBAT 0 100
3 123456 SATKER ABC 019 12 CD6216 AAG 002Peraturan Menteri
Mengenai
Pembayaran Atas
Beban APBN
1 PerMen 1 100 tidak
terkonfirmasi
100 06/01/2023 04/01/2023 TEPAT WAKTU 100 0
4 123456 SATKER ABC 019 12 CD6216 AAG 004Peraturan Menteri
Keuangan Mengenai
Pengelolaan
Keuangan Badan
Layanan Umum
30 PerMen 30 100 terkonfirmasi 100 06/01/2023 04/01/2023 TEPAT WAKTU 100 100
5 123456 SATKER ABC 019 12 CD4804 AAH 001Perjanjian Terkait
Investasi Pemerintah
1 Perjanjia
n
1 100 terkonfirmasi 100 06/01/2023 04/01/2023 TEPAT WAKTU 100 100
TOTAL
300,00 400,00
NILAI KOMPONEN 60,00
(300,00/5)
80,00
(400,00/5)
NILAI AKHIR 74,00
Ilustrasi: Perhitungan Data Capaian Ouptut
28
2
Komponen Capaian RO bernilai 80 400/5
Terdapat 1 RO yang Tidak Terkonfirmasi,
sehingga nilai kinerja RO (NKRO) -nya 0
2
Komponen Ketepatan Waktu bernilai 60 3/5*100
Terdapat 3 dari 5 RO yang berstatus TEPAT WAKTU.
Suatu data dinilai TEPAT WAKTU apabila dikirim s.d. batas akhir
pelaporan reguler (paling lambat 5 hari kerja bulan berikutnya)
1
Nilai Akhir 74,00 (80,00 * 70%) +
(60,00*30%)
3
b. Capaian RO (70%)
a. Ketepatan Waktu (30%) Nilai IKPA CO
1
29. Dispensasi SPM
29
Dispensasi SPM
Dihitung berdasarkan rasio SPM
yang diterbitkan dengan
dispensasi akhir tahun terhadap
total SPM yang terbit di triwulan
IV
Kategori Nilai Dispensasi SPM yang terbit (Permil)*)
100
0,00
(tidak ada dispensasi SPM)
95 0,01 – 0,099
90 0,1 – 0,99
85 1 – 4,99
80 >=5,00
*Permil: rasio dispensasi SPM per 1.000 SPM yang terbit
contoh: 5 permil 5 dispensasi SPM yang terbit dari total 1.000 SPM
30. Langkah-Langkah Pencapaian IKPA yang Optimal …(1)
30
• Melakukan reviu atas DIPA secara periodik (minimal sekali di akhir triwulan), dan mengendalikan serta
mengoptimalkan revisi anggaran dalam hal diperlukan penyesuaian kebijakan program/kegiatan pada
K/L.
• Mempersiapkan dokumen yang diperlukan apabila masih terdapat anggaran yang diberikan catatan
dalam DIPA (tanda blokir) dan segera menyelesaikan pada Triwulan I
• Meminimalisir revisi pergeseran antarjenis belanja di akhir triwulan yang dapat menyebabkan trajectory
penyerapan anggaran berubah.
Revisi DIPA
Deviasi Hal III DIPA
• Mereviu rencana kegiatan secara periodik dan prognosis penyerapan anggaran (minimal sekali di akhir
triwulan), serta menyusun rencana penarikan dana masing-masing jenis belanja.
• Menyelaraskan RPD Halaman III DIPA dengan target penyerapan anggaran triwulanan. Dalam hal terdapat
perubahan komposisi pagu per jenis belanja, agar memperhatikan perubahan target penyerapan anggaran
dan melakukan penyesuaian pada RPD Hal III DIPA.
• Mengajukan revisi Hal III DIPA sebelum batas akhir cut off RPD triwulanan dalam rangka penilaian IKPA..
31. Langkah-Langkah Pencapaian IKPA yang Optimal …(2)
31
Penyerapan Anggaran
Belanja Kontraktual
• Memperbaiki perencanaan dan eksekusi kegiatan secara relevan dan terjadwal, serta tidak menumpuk
pencairan anggaran pada akhir tahun.
• Melakukan percepatan belanja, khususnya untuk belanja barang dan modal yang proses pengadaan barang
dan jasanya dapat dimulai sejak awal tahun anggaran.
• Mengoptimalkan penyerapan anggaran secara proporsional setiap bulan berdasarkan target, rencana
kegiatan, dan rencana penarikan dana yang telah disusun.
• Mengidentifikasi dan mempersiapkan PBJ tahun anggaran mendatang untuk dilakukan percepatan lelang
dan penandatanganan kontrak segera setelah DIPA ditetapkan.
• Menyiapkan dokumen dan segera melakukan pendaftaran kontrak ke KPPN.
• Memastikan pengadaan barang/jasa yang sifatnya sekaligus dan nilainya s.d. Rp200 juta diselesaikan
pada Triwulan I.
32. Langkah-Langkah Pencapaian IKPA yang Optimal …(3)
32
Penyelesaian Tagihan
Pengelolaan UP dan TUP
• Segera menyelesaikan pembayaran dan tidak menunda proses penyelesaian tagihan yang pekerjaannya telah
selesai (termasuk pekerjaan termin).
• Memperhatikan ketentuan penyelesaian tagihan dalam 17 hari kerja sejak timbulnya hak tagih kepada negara.
• Lebih teliti, lengkap, dan akurat dalam pengisian uraian pada SPM terutama untuk tanggal dan nomor
BAST/BAPP. Tanggal BAST berlaku apabila pekerjaan (barang/jasa) telah diserahterimakan seluruhnya,
sementara tanggal BAPP berlaku apabila pekerjaan (barang/jasa) dilakukan secara bertahap untuk pembayaran
berdasarkan termin.
• Menghitung kembali kebutuhan operasional bulanan Satker dan mengajukan UP Tunai secara rasional sesuai
kebutuhan bulanan Satker.
• Menggunakan UP Tunai secara efektif dan efisien dengan mempercepat revolving UP Tunai paling sedikit
100% dalam satu bulan.
• Dalam mengajukan TUP, agar menyusun rencana penggunaan dan pengeluaran dalam satu bulan secara
efektif dan meminimalkan setoran.
• Menyetor sisa dana UP dan TUP yang berada di Bendahara Pengeluaran/BPP sebelum akhir tahun anggaran
berakhir.
• Memonitor status penggunaan UP/TUP pada Aplikasi OMSPAN (Karwas UP/TUP dan detil data IKPA UP/TUP).
33. Dispensasi SPM
Langkah-Langkah Pencapaian IKPA yang Optimal …(4)
33
Capaian Output
• Memantau progres penyelesaian kegiatan sesuai rencana.
• Menetapkan mitigasi risiko penyelesaian pekerjaan dan pembayaran menjelang akhir tahun anggaran; dan
• Menghitung prognosis belanja agar dapat dieksekusi tepat waktu untuk menghindari penumpukan pencairan anggaran
pada akhir tahun
• Menetapkan metode perhitungan capaian output untuk setiap RO yang dikelola, khususnya untuk output teknis yang
memiliki .
• Secara periodik menghitung tingkat kemajuan aktivitas (progres/PCRO) dan capaian (Realisasi Volume RO),
memperhatikan gap progres capaian output dengan penyerapan anggaran.
• Melakukan pengisian data capaian output bulanan secara akurat dan disiplin sebelum batas akhir open period reguler (5
hari kerja setelah bulan berakhir).
• Memonitor status data pada aplikasi OMSPAN dan memastikan status data telah Terkonfirmasi.
• Meningkatkan koordinasi antar PPK, dan PPK dengan pengelola kegiatan, dalam melakukan pengawasan, perhitungan,
dan pelaporan data capaian output.
35. Strategi Peralihan
35
Indikator Strategi Peralihan (Tw I) Keterangan (per 14 Feb 2022)
Penyerapan Anggaran Tidak dihitung Triwulan I tidak dihitung dan bobot dikonversi (bobot 0). Baru dihitung di tw II, III, IV
Deviasi Halaman III DIPA Tetap dihitung Tetap dihitung dari Tw I, dengan membuka cut off data RPD Tw I bersamaan dengan cut off
tw II (14 April 2022)
Data Kontrak Tetap dihitung
a) Ketepatan Waktu Tetap dihitung Tetap dihitung
b) Akselerasi: Kontrak pra DIPA Tetap dihitung Tetap dihitung, karena nilai minimal komponen ini sebesar 100
c) Akselerasi: Kontrak 53 Tetap dihitung Gradasi nilai kontrak Belanja Modal dimodifikasi sebagai berikut:
1) kontrak yang diselesaikan s.d. bulan Juni (Tw I & II) : 100.
2) kontrak yang diselesaikan Juli-Sep (Tw III): 80.
3) Kontrak yang diselesaikan Okt-Des (Tw IV): 70.
Pengelolaan UP/TUP Tetap Dihitung
a) Ketepatan waktu Tetap dihitung Tetap dihitung
b) % GUP Tetap dihitung Nilai di Q1 sebesar 100. Nilai Q2 dihitung sesuai formulasi % GUP.
c) Setoran Tetap dihitung Tetap dihitung. Sepanjang tidak ada Setoran TUP, nilainya 100.
36. Strategi Peralihan
36
Indikator Strategi Peralihan (Tw I) Strategi peralihan (per 14 Feb 2022)
Revisi DIPA Tidak dihitung Triwulan I tidak dihitung dan bobot dikonversi (bobot 0). Perhitungan baru
dimulai di tw II, III, IV
Capaian Output Tetap dihitung
a) Ketepatan Waktu Tetap dihitung Tetap dihitung, dengan target rilis sistem aplikasi pelaporan data capaian output
(SAKTI dan OMSPAN) dan pengisiannya dapat dilakukan paling lambat s.d. akhir
Maret.
b) Capaian RO Tetap dihitung
Dispensasi SPM Tetap dihitung Transaksi baru dihitung di triwulan IV, sehingga tidak terpengaruh.
Penyelesaian Tagihan Tetap dihitung -
Editor's Notes
Penyerapan anggaran: komposit atas capaian dan tren.
Targetting penyerapan anggaran sesuai kondisi: Level Satker.
Penyelesaian Tagihan ketepatan waktu pembayaran tukin dan PPNPN, tanggal 10. Cek regulasinya
Kualitas perencanaan
Apakah berdasarkan pagu?
Tambahan: sistem akan mengunci pagu triwulanan per jenis belanja.
kinerja untuk memperbaiki deviasi di periode yang akan datang
Apakah berdasarkan pagu?
07/02/2022:
Perubahan nama indikator Data Kontrak menjadi Belanja Kontraktual: lebih luas dibandingkan Data Kontrak karena memasukkan unsur kualitas melalui komponen akselerasi
Kontrak Non Pra DIPA tidak diberi nilai 0 karena:
Jumlah kontrak pra DIPA dibandingkan dengan total kontrak
Untuk kontrak 53 s.d. 200 juta
07/02/2022:
Kontrak Pra DIPA dalam perdirjen labelnya Kontrak Dini Kontrak yang sudah ditandatangani sebelum tahun anggaran berjalan (efektif).
Ketentuan peralihan:
14/02/2022:
Perlu ditambahkan informasi mengenai DIPA pada saat rekam kontrak untuk mengakomodasi perhitungan kontrak pada Satker yang baru muncul DIPAnya di tengah tahun.
Pastikan untuk tanggal daftar itu dihitung dari mana? Seharusnya dari tanggal kirim di SAKTI.
25 Jan 2022 Perlu ditambahkan cara hitungnya (formula untuk masing-masing komponen).
07/02/2022:
Tambahkan periode penilaian IKPA dan nilai IKPA bulanannya.
Apakah berdasarkan pagu?
Nilai ketepatan waktu maksimal 100, minimal 0. sehingga kalau pinalti nilai aspek ketepatan waktu bernilai negatif, maka nilainya tetap 0
15/02/2022: khusus untuk penilaian komponen setoran TUP, sesuai Perdirjen LLAT (biasanya tanggal 8 Januari). Sumber data setoran Karwas TUP OMSPAN.
Untuk TUP, nilai defaultnya adalah 100 (tidak ada setoran TUP). Kondisi berlaku untuk Satker yang memiliki TUP atau tidak memiliki TUP.
Pengiriman data dari SAKTI tetap parsial.
Capaian OutputKalau kepatuhan, maka seharusnya nilainya bukan take last known.
Pembayaran penghasilan PPNPN dilakukan setiap bulan dan paling lambat tanggal 10 (sepuluh) pada bulan berikutnya. Pembayaran penghasilan bagi PPNPN yang diatur dalam PER-31/PB/2016 adalah penghasilan PPNPN yang dibebankan pada APBN, tidak termasuk pembayaran tunjangan kinerja PPNPN.