Buku pedoman ini membahas konsep pengembangan kemampuan berbahasa anak di TK. Terdiri dari pengantar, perilaku berbahasa anak, fungsi bahasa sebagai alat komunikasi, karakteristik perkembangan bahasa anak, dan ruang lingkup kegiatan pembelajaran berbahasa yang mencakup standar kompetensi, kompetensi dasar, indikator, dan contoh kegiatan. Pedoman ini bertujuan menjadi acuan bagi guru dalam
2. BUKU : 2 Seri Model pembelajaran di TK
PEDOMAN PEMBELAJARAN
BIDANG PENGEMBANGAN BERBAHASA
DI TAMAN KANAK-KANAK
DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL
DIREKTORAT JENDERAL MANAJEMEN PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH
DIREKTORAT PEMBINAAN TAMAN KANAK KANAK DAN SEKOLAH DASAR
JAKARTA 2007
3. KATA PENGANTAR
Sebagaimana dinyatakan dalam Undang-undang RI Nomor 20 Tahun 2003, tentang
Sistem Pendidikan Nasional, pasal 28, ayat 3 menyatakan bahwa Taman Kanak-
kanak (TK) merupakan pendidikan anak usia dini pada jalur pendidikan formal, yang
bertujuan membantu anak didik mengembangkan berbagai potensi baik psikis dan
fisik yang meliputi moral dan nilai agama, sosial, emosional, kemandirian, kognitif,
bahasa, fisik/motorik, dan seni untuk siap memasuki sekolah dasar.
Dalam rangka meningkatkan mutu layanan pendidikan dan membantu para guru
dalam melaksanakan proses pembelajaran yang aktif, kreatif dan menyenangkan di
Taman Kanak-kanak, Direktorat Pembinaan TK dan SD, Direktorat Jenderal
Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah, Departemen Pendidikan Nasional
menyusun buku pedoman pembelajaran yang meliputi bidang pengembangan
pembiasaan, berbahasa, kognitif, fisik/motorik, seni, dan pembelajaran permainan
berhitung permulaan, serta persiapan membaca dan menulis permulaan melalui
permainan di TK.
Sehubungan dengan hal tersebut, kami ucapkan terima kasih kepada berbagai
pihak baik para guru, kepala TK, akademisi dan praktisi pendidikan yang telah
membantu penyusunan buku pedoman ini.
Buku pedoman ini diharapkan dapat menjadi acuan dan referensi bagi semua pihak
yang memberikan layanan pendidikan TK.
Jakarta, April 2007
Direktur Pembinaan TK dan SD
Drs. Mudjito AK., M.Si.
NIP 131 112 700
i
4. DAFTAR ISI
Halaman
Kata Pengantar ……………………………………………… i
Daftar Isi ……………………………………………………… ii
BAB I PENDAHULUAN ……………………………………………….. 1
A. Latar Belakang ……………………………………………… 1
B. Dasar …………………………………………………………. 2
C. Tujuan ………………………………………………………… 2
BAB II KONSEP PENGEMBANGAN BERBAHASA ………………… 3
A. Pengantar .......................................................................... 3
B. Perilaku yang dapat dilakukan oleh anak .......................... 4
C. Fungsi Bahasa sebagai Alat Komunikasi .......................... 5
D. Karakteristik Perkembangan Bahasa Anak ....................... 5
E. Ruang Lingkup ................................................................... 6
F. Pelaksanaan Kegiatan Pembelajaran ................................ 11
Contoh Kegiatan Pembelajaran Bidang Pengembangan
Berbahasa ...........................................................................
12
BAB III PENUTUP ............................................................................... 54
ii
5. PENDAHULUANBAB I
A. Latar Belakang
Taman Kanak-kanak (TK) merupakan lembaga pendidikan formal sebelum anak
memasuki sekolah dasar. Lembaga ini dianggap penting karena usia ini merupakan
usia emas (golden age) yang merupakan “masa peka” dan hanya datang sekali.
Masa peka adalah suatu masa yang menuntut pengembangan anak secara optimal.
Penelitian menunjukkan bahwa 80% perkembangan mental dan kecerdasan
anak berlangsung pada usia ini. Kenyataan di lapangan menunjukkan bahwa anak
Sekolah Dasar yang tinggal kelas, drop out, khususnya pada kelas rendah
disebabkan anak yang bersangkutan tidak melalui pendidikan di TK.
Salah satu tugas pokok dan fungsi Direktorat Pembinaan Taman Kanak-kanak
dan Sekolah Dasar adalah meningkatkan mutu proses dan hasil pendidikan di
Taman Kanak-kanak. Upaya ini dilakukan dengan penyempurnaan Program
Kegiatan Belajar Taman Kanak-kanak (PKBTK) atau kurikulum TK beserta
perangkatnya.
Pemberlakuan kurikulum 2004 TK yang berbasis kompetensi berimplikasi pada
perlunya pengembangan pembelajaran. Guru Taman Kanak-kanak, sebelum
melaksanakan kegiatan pembelajaran, perlu mempersiapkan diri. Salah satu
bentuk persiapan adalah menyusun bentuk kegiatan pembelajaran yang sesuai
dengan karakteristik perkembangan fisik dan psikologis anak TK, keadaan
lingkungan sekitar dan ketersediaan sarana prasarana pendidikan.
Dari berbagai bentuk kegiatan pembelajaran yang perlu disusun oleh guru, di
antaranya adalah bentuk kegiatan pembelajaran berbahasa. Kemampuan berbahasa
merupakan salah satu dari bidang pengembangan kemampuan dasar yang
dipersiapkan oleh guru untuk meningkatkan kemampuan dan kreativitas anak
sesuai dengan tahap perkembangannya.
Bentuk kegiatan pembelajaran Kemampuan berahasa yang dikembangkan dan
diimplementasikan di TK tidak harus seperti contoh dalam pedoman ini. Pedoman
ini dapat menjadi rujukan bagi guru dalam mengembangkan SKM dan SKH sesuai
kreativitasnya, sejauh tidak bertentangan dengan prinsip dan asas pembelajaran
berahasa TK.
1
6. B. Dasar
1. Undang-undang No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.
2. Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Nomor 0125/U/1994
tentang Program Kegiatan Belajar Taman Kanak-kanak dan Keputusan Mendikbud
Nomor 002/U/1995 tentang Perubahan Kepmendikbud Nomor 0125/U/1994.
3. SK Dirjen Dikdasmen No.399a/C.C2/Kep/DS/2004 tanggal 2 Agustus 2004
tentang Implementasi Kurikulum TK dan SD.
C. Tujuan
Penyusunan bentuk kegiatan pembelajaran berbahasa ini bertujuan untuk
memberi bahan referensi kepada guru TK, Kepala TK, Pengawas TK-SD dan
para Pembina TK dalam menyusun SKM dan SKH khususnya bidang kemampuan
berbahasa.
2
7. KONSEP PENGEMBANGAN BERBAHASABAB II
A. Pengantar
Pengembangan bahasa diarahkan agar anak mampu menggunakan dan
mengekpresikan pemikirannya dengan menggunakan kata-kata. Dengan kata
lain pengembangan bahasa lebih diarahkan agar anak dapat:
1. mengolah kata secara komprehensif.
2. mengekspresikan kata-kata tersebut dalam bahasa tubuh (ucapan dan
perbuatan) yang dapat dipahami oleh orang lain.
3. mengerti setiap kata, mengartikan dan menyampaikannya secara utuh kepada
orang lain.
4. berargumentasi, meyakinkan orang melalui kata-kata yang diucapkannya.
Pengembangan Berbahasa pada anak TK menekankan pada:
1. Mendengar dan Berbicara
Secara umum melalui kegiatan mendengar dan berbicara diharapkan anak
dapat:
a. Mendengarkan dengan sungguh-sungguh dan merespon dengan tepat.
b. Berbicara dengan penuh percaya diri.
c. Menggunakan bahasa untuk mendapatkan informasi dan untuk komunikasi
yang efektif dan interaksi sosial dengan yang lain.
d. Menikmati buku, cerita dan irama.
e. Mengembangkan kesadaran bunyi.
2. Awal Membaca
Secara umum melalui kegiatan awal membaca diharapkan anak dapat:
a. Membentuk perilaku membaca.
b. Mengembangkan beberapa kemampuan sederhana dan keterampilan
pemahaman.
c. Mengembangkan kesadaran huruf.
3
8. B. Perilaku yang dapat Dilakukan oleh Anak
1. Mendengar dan Berbicara
a. Melakukan kontak mata ketika mendengar atau mulai berbicara.
b. Memberi perhatian ketika mendengarkan sebuah cerita.
c. Merespon sumber bunyi atau suara.
d. Menggunakan kata-kata yang sopan ketika berbicara dengan orang.
e. Menyampaikan pesan sederhana dengan akurat.
f. Membuat permintaan sederhana.
g. Merespon ketika diajak berbicara atau ditanya.
h. Memulai pembicaraan dengan teman sebaya dan orang dewasa.
i. Berkomunikasi secara efektif dalam situasi tertentu.
j. Menggunakan bahasa untuk menjelaskan tujuan sederhana.
k. Berbicara tentang pengalaman pribadi, perasaan dan ide.
l. Berpartisipasi dalam cerita, lagu dan irama.
m. Berpartisipasi dalam dramatisasi dari cerita yang terkenal.
n. Menceritakan kembali cerita dan peristiwa tertentu secara sederhana.
o. Membuat cerita sendiri dan memerankannya.
p. Menggabungkan suara dengan pola irama tertentu.
q. Membedakan antara bunyi suara dan irama dalam kata-kata
2. Awal Membaca
a. Mengekspresikan pendapat terhadap apa yang sudah dibaca.
b. Mendemonstrasikan cara yang benar dalam menggunakan sebuah buku.
c. Memahami bagian dasar yang digunakan dalam buku (misalnya: sampul,
judul, paparan dan halaman).
d. Menikmati membaca dengan orang dewasa dan mau membaca.
e. Mengenal tulisan sebaik mengenal gambar, membawa pesan.
f. Menyadari nama mereka sendiri.
g. Mengetahui kalau tulisan dibaca dari kiri ke kanan atau atas ke bawah.
h. Memahami bahwa kata yang diucapkan dapat direpresentasikan dalam
tulisan.
i. Menyadari bahwa cerita mempunyai bagian awal, tengah dan akhir.
4
9. j. Mengantisipasi kejadian-kejadian dalam cerita dan membuat prediksi.
k. Menggunakan suara inisial untuk kode kata-kata.
l. Menggunakan gambar untuk kode kata-kata.
m. Menggunakan tulisan untuk mengenal tulisan yang lebih kompleks.
C. Fungsi Bahasa sebagai Alat Komunikasi
1. Keterampilan Berbahasa
Dapat ditunjukkan oleh anak dalam perilaku: menyapa, memperkenalkan diri,
bertanya, mendeskripsikan, melaporkan kejadian, menyatakan suka/ tidak,
meminta ijin, bantuan, mengemukakan alasan, memerintah atau menolak
sesuatu.
2. Keterampilan Mendengar
Dapat ditunjukkan oleh anak dalam perilaku: mendengarkan perintah,
mendengarkan pertanyaan, mendengarkan orang yang sedang bercerita dan
mendengarkan orang yang memberi petunjuk.
3. Keterampilan Berbicara
Dapat ditunjukkan oleh anak dalam perilaku: mengembangkan keterampilan
bertanya, menyiapkan kegiatan yang dapat dilakukan di dalam maupun di
luar kelas, menciptakan suasana belajar yang menyenangkan dan meng-
gunakan berbagai kegiatan yang bervariasi.
4. Keterampilan Membaca
Membaca adalah kegiatan yang melibatkan unsur auditif (pendengaran) dan
visual (pengamatan).
D. Karakteristik Perkembangan Bahasa Anak
Berdasarkan dimensi perkembangan bahasa anak usia 4-6 Tahun memiliki
karakteristik perkembangan, antara lain:
1. Dapat berbicara dengan menggunakan kalimat sederhana yang terdiri dari 4-
5 kata.
2. Mampu melaksanakan tiga perintah lisan secara berurutan dengan benar.
3. Senang mendengarkan dan menceritakan kembali cerita sederhana dengan
urut dan mudah dipahami,
5
10. 4. Menyebut nama, jenis kelamin dan umurnya, menyebut nama panggilan
orang lain (teman, kakak, adik atau saudara yang telah dikenalnya).
5. Mengerti bentuk pertanyaan dengan menggunakan apa, mengapa dan
bagaimana.
6. Dapat mengajukan pertanyaan dengan menggunakan kata apa, siapa dan
mengapa.
7. Dapat menggunakan kata depan seperti di dalam, di luar, di atas, di bawah,
di samping.
8. Dapat mengulang lagu anak-anak dan menyanyikan lagu sederhana.
9. Dapat menjawab telepon dan menyampaikan pesan sederhana.
10.Dapat berperan serta dalam suatu percakapan dan tidak mendominasi untuk
selalu ingin didengar.
E. Ruang Lingkup
Bentuk kegiatan pembelajaran bidang pengembangan kemampuan berbahasa ini
terdiri atas latar belakang, tujuan pengembangan pembelajaran berbahasa,
standar kompetensi dan kompetensi dasar, indikator, silabus, dan SKM serta SKH.
Kemampuan berbahasa merupakan salah satu dari bidang pengembangan
kemampuan dasar yang dipersiapkan oleh guru untuk meningkatkan kemam-
puan dan kreativitas anak sesuai dengan tahap perkembangannya. Pengem-
bangan kemampuan berbahasa bertujuan agar anak mampu mengungkapkan
pikiran melalui bahasa yang sederhana secara tepat, mampu berkomunikasi
secara efektif dan membangkitkan minat untuk dapat berbahasa Indonesia.
Sesuai dengan standar kompetensi bidang pengembangan kemampuan dasar,
bahwa kompetensi dasar berbahasa adalah anak mampu mendengarkan,
berkomunikasi secara lisan, memiliki perbendaharaan kata dan mengenal simbol-
simbol yang melambangkannya untuk persiapan membaca dan menulis. Jabaran
mengenai kompetensi dasar, hasil belajar, dan indikator dari kemampuan bahasa
adalah sebagaimana dijabarkan sebagai berikut.
6
11. Kompetensi Dasar, Hasil Belajar dan Indikator Bidang Pengembangan
Kemampuan Dasar Berbahasa
Kelompok A
KOMPETENSI
DASAR
HASIL BELAJAR INDIKATOR
Anak mampu
mendengarkan,
berkomunikasi secara
lisan, memiliki
perbendaharaan kata
dan mengenal simbol-
simbol yang
melambangkannya
Dapat mendengarkan,
membedakan bunyi suara,
dan mengucapkan bunyi
bahasa dan
mengucapkannya.
1. Menyebutkan berbagai
bunyi/suara tertentu.
2. Menirukan kembali 3-4
urutan kata.
3. Menyebutkan kata-kata
yang mempunyai suku
kata awal/akhir yang
sama. Misal nama-
sama, dll.
Dapat mendengarkan dan
memahami kata dan
kalimat sederhana
4. Melakukan 2-3 perintah
secara sederhana.
5. Mendengarkan cerita
dan menceritakan
kembali isi cerita secara
sederhana.
Dapat berkomunikasi/
berbicara secara lisan
6. Menyebutkan nama diri,
nama orang tua, jenis
kelamin, alamat rumah
secara sederhana.
7. Menceritakan
pengalaman/kejadian
secara sederhana.
8. Menjawab pertanyaan
tentang keterangan/
informasi secara
sederhana.
Memperkaya kosa kata
yang diperlukan untuk
berkomunikasi sehari-hari
meliputi kata benda, kata
kerja, kata sifat, dan kata
keterangan waktu
9. Bercerita menggunakan
kata ganti aku, saya.
10.Menunjukkan gerakan-
gerakan, misalnya:
duduk, jongkok, berlari,
makan, melompat,
menangis, senang,
sedih, dan lain-lain.
11.Menyebutkan
7
12. KOMPETENSI
DASAR
HASIL BELAJAR INDIKATOR
posisi/keterangan
tempat. Misalnya: di
luar, di dalam, di atas, di
bawah, di depan, di kiri,
di kanan, dsb.
12.Menyebutkan waktu
(pagi, siang, malam)
Dapat mengenal bentuk-
bentuk simbol sederhana
(pra menulis)
13.Membuat berbagai
macam coretan.
14.Membuat gambar dan
coretan (tulisan) tentang
cerita mengenai gambar
yang dibuatnya.
Dapat menceritakan
gambar (pra membaca)
15.Bercerita tentang
gambar yang disediakan
atau yang dibuat sendiri.
16.Mengurutkan dan
menceritakan isi gambar
seri sederhana (3-4
gambar).
17.Menghubungkan
gambar/benda dengan
kata.
Dapat mengenal
hubungan antara bahasa
lisan dengan tulisan (pra
membaca)
18.Membaca gambar yang
memiliki kata/kalimat
sederhana.
19.Menceritakan isi buku
walaupun tidak sama
antara tulisan dan yang
diungkapkan.
20.Menghubungkan tulisan
sederhana dengan
simbol yang
melambangkannya.
8
13. Kompetensi Dasar, Hasil Belajar dan Indikator Bidang Pengembangan
Kemampuan dasar Berbahasa
Kelompok B
KOMPETENSI DASAR HASIL BELAJAR INDIKATOR
Anak mampu
mendengarkan,
berkomunikasi secara
lisan, memilikki
perbendaharaan kata
dan simbol yang
melambangkannya
untuk persiapan
membaca dan menulis.
Dapat mendengarkan
dan membedakan bunyi
suara, bunyi bahasa
dan mengucapkannya
dengan lafal yang
benar.
1. Membedakan dan
menirukan kembali
bunyi/suara tertentu
2. Menirukan kembali 4-5
urutan kata
3. Membedakan kata-kata
yang mempunyai suku
kata awal yang sama
(misal: kaki-kali) dan
suku kata akhir yang
sama (misal: nama-
sama), dll.
Dapat mendengarkan
dan memahami kata
dan kalimat sederhana
serta mengkomunikasi-
kannya
4. Melakukan 3-5 perintah
secara berurutan
dengan benar
5. Mendengarkan dan
menceritakan kembali
cerita secara urut.
Dapat berkomunikasi/
berbicara lancar secara
lisan dengan lafal yang
benar
6. Menyebutkan nama diri,
nama orangtua, jenis
kelamin, alamat rumah
dengan lengkap.
7. Menceritakan
pengalaman/kejadian
secara sederhana
dengan urut.
Memiliki
perbendaharaan kata
yang diperlukan untuk
berkomunikasi sehari-
hari.
8. Bercerita menggunakan
kata ganti aku, saya,
kamu, dia, mereka.
9. Menunjuk dan
menyebutkan gerakan-
gerakan misalnya
duduk, jongkok, berlari,
makan, dll.
10.Menunjuk dan
memberikan keterangan
yang berhubungan
dengan posisi/
9
14. KOMPETENSI DASAR HASIL BELAJAR INDIKATOR
keterangan tempat.
11.Misal: di luar, di dalam,
di atas, di bawah, di
depan, di belakang, di
kiri, di kanan dsb.
12.Membuat gambar dan
menceritakan isi gambar
dengan beberapa
coretan/tulisan yang
sudah berbentuk
huruf/kata.
13.Mengelompokkan kata-
kata yang sejenis.
14.Bercerita tentang
gambar dengan
beberapa coretan/tulisan
yang sudah berbentuk
huruf/kata.
15.Mengurutkan dan
menceritakan isi gambar
seri (4-6 gambar).
Memahami bahwa ada
hubungan antara
bahasa lisan dengan
tulisan (pra membaca)
16.Membaca buku cerita
bergambar yang
memiliki kalimat
sederhana dan
menceritakan isi buku
dengan menunjuk
beberapa kata yang
dikenalnya.
17.Menghubungkan dan
menyebutkan tulisan
sederhana dengan
simbol yang
melambangkannya.
10
15. F. Pelaksanaan Kegiatan Pembelajaran
Kegiatan pembelajaran merupakan langkah-langkah pembelajaran dengan memper-
hatikan karakteristik anak, kompetensi yang akan dicapai, interaksi dalam proses
pembelajaran, alat/media, dan penilaian.
Banyak bentuk kegiatan pembelajaran yang dapat dikembangkan dan diterapkan di
TK, namun karena pembelajaran di TK bersifat tematis yang dilakukan secara
integratif, maka pembelajaran di TK dilakukan dengan multimedia. Untuk melaksana-
kan pembelajaran di Taman Kanak-kanak perlu mengacu kepada bentuk
kegiatan pembelajaran dan menuangkannya ke dalam Satuan Kegiatan Harian.
Berikut ini adalah contoh-contoh bentuk kegiatan pembelajaran pengembangan
berbahasa.
11
17. Kelompok A
Indikator : Bercerita menggunakan kata ganti aku, saya.
Kegiatan : Bercerita.
Metode : Bercerita dan pemberian tugas.
Tujuan : 1. Melatih daya ingat.
2. Menambah kosa kata.
3. mengembangkan imajinasi anak.
4. Menggembirakan/menyenangkan anak.
5. Melatih keberagaman anak.
Bahan/Alat : Anak.
Langkah-langkah kegiatan:
1
Guru
menjelaskan
tentang
kegiatan.
2
Anak mendengar-
kan penjelasan
guru bercerita
menggunakan
kata ganti aku dan
saya.
3
Guru menugaskan
anak bercerita
menggunakan kata
ganti aku dan saya
secara bergantian.
4
Guru memberikan pujian
kepada anak yang mampu
dan memberikan motivasi
kepada anak yang belum
mampu.
Evaluasi : Penugasan
Contoh : Aku anak TK
Judul Cerita : Saya mandi sendiri
13
18. Kelompok A
Indikator : Menyebutkan nama diri, nama orang tua, jenis kelamin,
alamat rumah secara sederhana.
Kegiatan : Menyebutkan nama diri.
Metode : Bercakap-cakap, pemberian tugas.
Tujuan : 1. Dapat mengenal identitas dirinya.
2. Dapat mengenal identitas orang tuanya.
3. Dapat menyebutkan nama lengkapnya
4. Dapat menyebutkan jenis kelamin.
5. Dapat membedakan jenis kelamin.
6. Dapat melatih daya ingat anak.
Bahan/Alat : Gambar anak laki-laki, perempuan
Anak langsung.
Langkah-langkah kegiatan:
1
Guru
mempersiapkan
alat yang akan
dipergunakan.
2
Guru menjelas-
kan tentang
identitas diri
dengan
memberi
contoh dengan
gambar serta
berupa ciri-ciri
yang spesifik.
3
Guru
menugaskan
pada anak
secara
bergantian
menyebutkan
nama lengkap
dan jenis
kelamin dan
juga nama
jenis kelamin.
temannya.
4
Guru
memberikan
motivasi pada
anak agar
dapat
menyebutkan
nama, jenis
kelamin
dengan benar.
Penilaian : - Percakapan
- Penugasan
14
19. Contoh Percakapan Identitas Diri
Andi : Nama saya Andi
Tuti : Nama lengkapmu siapa?
Andi : Muhammad Andi.
Nama kamu siapa?
Tuti : Tuti
Andi : Nama lengkap?
Tuti : Tuti Martini
Andi : Tuti kamu anak laki-laki atau perempuan
Tuti : Aku anak perempuan
Andi : Aku anak laki-laki.
15
20. Kelompok A
Indikator : Menirukan kembali 3-4 urutan kata.
Kegiatan : Menirukan urutan kata.
Metode : Pemberian tugas.
Tujuan : 1. Dapat menambah kosa kata anak.
2. Dapat menambah perbendaharaan kata anak
3. Dapat mengembangkan kreativitas anak.
4. Dapat melatih pendengaran anak
5. Dapat berkomunikasi.
Bahan/Alat : - Gambar.
- Benda-benda dalam kelas.
Langkah-langkah kegiatan:
1
Guru
mempersiap
kan alat
yang akan
diperguna-
kan.
2
Guru
mengucap-
kan
beberapa
urutan kata,
anak
mendengar-
kan
3
Anak
menirukan
urutan
kata yang
diucapkan
oleh guru
4
Guru
menguca
pkan
beberapa
urutan
kata yang
lain
5
Anak
secara
individual
menirukan
3 urutan
kata yang
diucapkan
guru
6
Guru
memberi
kesempat-
an pada
anak untuk
memilih 3-4
urutan
benda yang
akan
disebut.
Penilaian : Unjuk kerja (Performance)
Catatan : Bahan/alat dan contoh urutan kata disesuaikan dengan tema.
16
21. Kelompok A
Indikator : Menceritakan pengalaman/kejadian secara sederhana.
Kegiatan : Berceritera tentang pengalaman.
Metode : Bercerita dan pemberian tugas.
Tujuan : 1. Dapat menambah kosa kata anak.
2. Dapat mengembangkan imajinasi anak
3. Dapat mengembangkan kemampuan berbahasa anak.
4. Dapat melatih keberanian anak.
5. Dapat melatih daya ingat anak.
6. Dapat memperlancar komunikasi.
Bahan/Alat : Anak langsung.
Langkah-langkah kegiatan:
1
Anak dan
guru duduk
melingkar
dalam kelas
(di karpet)
2
Guru
menjelaskan
tentang
pengalaman
atau
kejadian
sederhana
4
Anak bercerita
tentang
pengalaman
nya dengan
menggunakan
bahasa yang
sederhana
3
Guru
memotivasi
anak agar
mau
bercerita
5
Guru
memberikan
pujian kepada
anak yang
sudah mampu
dan memotivsi
anak yang
belum mampu
bercerita
Penilaian : Unjuk kerja (Performance), penugasan.
17
22. Kelompok A
Indikator : Bercerita tentang gambar yang disediakan atau yang dibuat
sendiri.
Kegiatan : Bercerita tentang gambar yang disediakan.
Metode : Pemberian tugas.
Tujuan : 1. Dapat mengembangkan imajinasi anak.
2. Dapat mengembangkan kemampuan berbahasa.
3. Dapat menambah kosa kata anak.
4. Dapat menceritakan gambar.
Bahan/Alat : - Gambar.
- Buku cerita.
Langkah-langkah kegiatan:
1
Guru
mempersiapkan
berbagai
gambar/buku
gambar yang
akan digunakan
2
Guru memberi
contoh cerita
dan menjelaskan
tugas yang
harus
dilaksanakan
oleh anak .
4
Anak bercerita
tentang isi gambar
yang dilihatnya
3
Guru memotivasi
anak untuk
dapat
mengembangka
n kemampuan
berbahasa
Penilaian : Unjuk kerja (Performance), penugasan
18
23. Kelompok A
Indikator : Bercerita tentang gambar yang disediakan atau yang dibuat
sendiri.
Kegiatan : Menggambar dan menceritakan gambar yang dibuat sendiri.
Metode : Pemberian tugas dan bercerita.
Tujuan : 1. Dapat mengembangkan kreativitas anak.
2. Dapat mengembangkan imajinasi anak.
3. Dapat menceritakan gambar.
4. Dapat menambah kosa kata anak.
5. Melatih kelenturan jari anak.
6. Melatih keberanian mengungkapkan perasaan.
Bahan/Alat : - Kertas gambar.
- Crayon, spidol warna, pensil warna, dan lain-lain.
Langkah-langkah kegiatan:
1
Guru memper-
siapkan alat
peraga yang
akan digunakan
2
Guru
menjelaskan
tugas yang harus
dilaksanakan oleh
anak.
3
Anak secara
individual membuat
gambar sesuai
dengan
keinginannya
4
Anak
menceritakan
gambar yang
dibuatnya dengan
bahasa yang
sederhana
5
Guru membantu
menulis cerita
anak di bawah
gambar yang
dibuatnya dengan
kalimat dari anak.
6
Guru memberi pujian
bagi anak yang
sudah mampu dan
memotivasi bagi anak
yang belum mampu.
Penilaian : - Penugasan
- Unjuk Kerja
- Hasil Karya
19
24. Kelompok A
Indikator : Membuat berbagai macam coretan.
Kegiatan : Membuat berbagai macam coretan.
Metode : Pemberian tugas.
Tujuan : 1. Dapat mengenal bentuk-bentuk simbul sederhana.
2. Dapat mengembangkan imajinasi.
3. Dapat mengembangkan kreativitas anak.
Bahan/Alat : - Kertas.
- Buku gambar.
- Spidol, krayon, pensil warna.
- Pensil tulis.
Langkah-langkah kegiatan:
1
Guru
memper-
siapkan
alat yang
akan
digunakan
2
Guru
menjelas-
kan tugas
yang harus
dikerjakan
anak
3
Anak
melaksana-
kan tugas
dari guru
membuat
berbagai
macam
coretan
4
Guru
memberi-
kan
bimbingan
dan
motivasi
apabila
diperlukan
Penilaian : - Hasil karya
- Observasi
- Penugasan
20
25. Kelompok A
Indikator : Mengurutkan dan menceritakan isi gambar seri sederhana (3-
4 gambar)
Kegiatan : Mengurutkan dan menceritakan gambar seri.
Metode : Demonstrasi, pemberian tugas, dan bercerita.
Tujuan : 1. Dapat mengembangkan kemampuan berbicara.
2. Dapat mengurutkan gambar seri.
3. Dapat menceritakan gambar.
Bahan/Alat : Gambar seri
Langkah-langkah kegiatan:
1
Guru memper-
siapkan gambar
yang akan
digunakan.
2
Guru
memperlihat-kan
empat buah
gambar secara
berseri dan
ditempel pada
papan tulis.
3
Guru menjelaskan
tentang judul
gambar seri.
5
Anak mengurutkan
dan menceritakan
empat gambar seri
tersebut secara
bergantian
6
Guru memberikan
pujian kepada anak
yang sudah mampu
dan memberi-kan
motivasi pada anak
yang belum mampu
Penilaian : Penugasan
Catatan : Untuk kelompok “B” dapat diberikan 4-6 gambar.
Contoh : Gambar Seri
Persyaratan gambar seri
1) Gambar-gambar cukup besar besar, untuk dapat dilihat dari tempat anak
sampai ke rinciannya.
2) Hubungan antara satu gambar dan gambar berikutnya dapat kelihatan jelas.
21
26. 3) Tiap gambar sifatnya merangsang untuk ingin mengetahui kelanjutannya, hal
ini dapat dicari pada gambar berikutnya
4) Isi setiap gambar menunjukkan suatu aksi (gerak)
5) Gambar hendaknya jangan terlalu banyak isi yang tidak begitu penting karena
terlalu banyak hiasan dapat mengaburkan arti gambar-gambar itu.
6) Gambar-gambar itu sebaiknya diberi warna yang hidup.
Gambar dapat berupa lembaran gambar yang terdiri dari 4 – 6 gambar yang dapat
dilipat seperti buku. Di samping itu,dapat berupa kartu gambar.
Contoh
Judul Gambar Kucingku
Gambar I : Dodi bertemu kucing di pinggir jalan dengan badan
yang kurus dan kotor, kucing itu bersuara ”meong-
meong”
Gambar II : Kucing itu oleh Dodi dibawa pulang lalu dimandikan
supaya bersih badannya. Kucing itu diberi nama si
Hitam.
Gambar III : Si hitam diberi makan nasi dan ikan asin, agar badannya
gemuk.
Gambar IV : Sekarang si Hitam tumbuh sehat dan gemuk menjadi
teman bermain Dodi.
22
27. Kelompok A
Indikator : Mendengarkan cerita dan menceritakan kembali isi cerita
secara sederhana
Kegiatan : Bercerita.
Metode : Bercerita dan demonstrasi.
Tujuan : - Dapat menambah kosa kata anak
- Dapat melatih kemampuan mendengar dan
berbicara.
- Dapat memahami kata dan kalimat sederhana.
Bahan/Alat : Buku cerita
Langkah-langkah kegiatan:
Penilaian : Unjuk Kerja, penugasan, percakapan.
1
Guru mempersiapkan
alat yang akan
digunakan.
2
Guru
menceritakan satu
cerita dengan
menggunakan
buku cerita atau
alat lain (boneka,
flanel).
3
Anak mendengar-
kan cerita guru
4
Guru menjelaskan
tugas yang harus
dilaksanakan oleh
anak
5
Anak secara
bergantian
menceritakan kembali
isi cerita guru secara
sederhana
6
Guru memberikan
pujian kepada anak
yang sudah mampu
dan memberikan
motivasi kepada anak
yang belum mampu
Catatan : Bahan/alat yang dipergunakan dapat bervariasi.
Misalnya: dengan boneka tangan
Metode yang digunakan dapat bervariasi
Misalnya: - Bercerita dengan papan planel
- Sandiwara boneka
- Bercerita tanpa alat
23
28. Kelompok A
Indikator : Menjawab pertanyaan tentang keterangan/ informasi secara
sederhana.
Kegiatan : Tanya jawab tentang gambar.
Metode : Tanya jawab.
Tujuan : 1. Dapat berkomunikasi secara lisan.
2. Dapat menyebutkan gambar-gambar.
3. Dapat menjawab pertanyaan
4. Dapat mengajukan pertanyaan.
5. Dapat melatih keberanian bertanya dan menjawab.
Bahan/Alat : Gambar kelinci
Langkah-langkah kegiatan:
4
Memberikan pujian
kepada anak yang
berani dan mampu
serta memberikan
motivasi bagi anak
yang belum berani
dan belum mampu.
1
Guru
menjelas-
kan
tentang
obyek
gambar.
2
Tanya
jawab
tentang
obyek
gambar.
3
Memberikan
kesempatan
anak bertanya
dan menjawab
tentang obyek
gambar.
Evaluasi : Percakapan
24
29. Kelompok A
Indikator : Melakukan 2 – 3 perintah secara sederhana.
Kegiatan : Melakukan 3 perintah.
Metode : Pemberian tugas.
Tujuan : 1. Dapat melatih pendengaran anak.
2. Dapat menyimak kata dan kalimat.
3. Dapat melaksanakan tugas sesuai perintah.
Bahan/Alat : Anak dan guru.
Langkah-langkah kegiatan:
4
Guru memberi pujian
bagi anak yang
mampu dan memberi
motivasi bagi anak
yang belum mampu
1
Guru
menjelas-
kan
tentang
kegiatan
yang akan
dilakukan
anak.
2
Anak
mendengar
kan dan
menyimak
3
Anak
melaksanakan
2-3 perintah
sederhana
secara
bergantian
Evaluasi : Penugasan
25
30. Kelompok A
Indikator : Menyebutkan kata-kata yang mempunyai suku kata awal yang
sama, misalnya kaki, kali, atau suku kata yang sama, misalnya
nama, sama.
Kegiatan : Bermain “Raja dan Ratu”
Metode : Demonstrasi, dan pemberian tugas.
Tujuan : 1.Dapat menambah kosa kata anak.
2. Dapat mengembangkan kemampuan berbahasa.
3. Dapat mengembangkan imajinasi anak.
4. Dapat mengembangkan kemampuan berpikir dan konsentrasi.
Bahan / Alat : - Topi (bersimbul suku kata).
- Anak didik.
Langkah-langkah kegiatan:
2
Guru
menjelas-
kan
permain-
an Raja
dan Ratu
3
Anak duduk
membuat
lingkaran,
kemudian
anak yang
memakai topi
menyebutkan
kata-kata
yang
mempunyai
suku kata
yang sama,
misalnya;
Aku Raja
“Su”,
Susu
Susan
Susi dst
4
Anak yang
duduk di
sebelahnya,
menyebutkan
kembali kata-
kata yang
mempunyai
suku kata awal
yang sama
dengan
memakai topi,
misalnya; “Aku
Ratu “To”,
Topi
Tomat
Toni dst”
1
Guru
memper-
siapkan
alat yang
akan
diguna-
kan
4
Guru
memberi
pujian
kepada
anak yang
sudah
mampu dan
memberika
n motivasi
bagi anak
yang belum
mampu.
Evaluasi : Unjuk kerja, penugasan
26
31. Kelompok A
Indikator : Mendengarkan cerita dan menceritakan kembali isi cerita secara
sederhana.
Kegiatan : Sandiwara boneka (sandiwara boneka dengan menggunakan
dua buah boneka).
Metode : Bercerita, bercakap-cakap, dan pemberian tugas.
Tujuan : 1. Dapat mendengarkan kalimat sederhana.
2. Dapat memahami kata dan kalimat sederhana.
3. Dapat menceritakan kembali cerita dari guru dengan
bahasa sederhana.
Bahan/Alat : 2 buah boneka.
Langkah-langkah kegiatan:
1
Guru menyiapkan alat
yang diperlukan
2
Guru memegang dua
buah boneka. Satu
boneka dipegang
tangan kanan, dan
sebuah boneka lagi
ditangan kiri.
3
Guru memberikan
pendahuluan
dengan
memperkenalkan
nama kedua boneka
itu kepada anak, dan
menyebutkan judul
cerita yang akan
dibawakan
4
Melaksanakan
percakapan/dialog
antara kedua boneka
yang dilakukan oleh
guru dengan bersahut-
sahutan. Cara
pengucapan kata-kata
hendaknya diatur
sedemikian rupa
dengan nada suara
yang berlainan pada
waktu melakukan
dialog, sehingga anak
dapat membedakan
pendahuluan dan
penutupan
5
Guru memberi tugas
pada anak untuk
mencertakan kembali
isi cerita secara
sederhana
6
Bagi anak yang sudah
mampu, diberi pujian,
bagi yang belum
diberi dorongan/
motivasi
Penilaian : Unjuk kerja, penugasan
27
32. Kelompok A
Indikator : Mendengarkan cerita dan menceritakan kembali isi cerita secara
sederhana.
Kegiatan : Sandiwara boneka
Metode : Pemberian tugas dan bercerita.
Tujuan : 1. Dapat memahami kata dan kalimat sederhana.
2. Dapat menambah kemampuan berbahasa anak.
3. Dapat menceritakan kembali cerita dari guru dengan
bahasa sederhana.
4. Dapat melatih pendengaran dan daya ingat anak.
Bahan/Alat : - 4 buah boneka (ayah, ibu, tini, tono).
- Panggung boneka.
Langkah-langkah kegiatan:
1
Guru menyiapkan
panggung boneka
dan perlengkapan
lainnya.
2
Guru memberikan
prolog/pendahulu-
an.
3
Guru
melaksanakan
dialog/percakapan
antar boneka.
Diantara
dialog/percakapan
tersebut diberikan
pengiring (musik)
4
Setelah dialog
selesai, layar
panggung ditutup,
apabila tidak ada
layar, boneka turun
ke bawah panggung
baik melalui sebelah
kiri maupun sebelah
kanan.
5
Guru memberikan
tugas kepada anak
untuk menceritakan
kembali isi cerita
guru
6
Bagi anak yang
sudah mampu,
diberi pujian, bagi
yang belum diberi
dorongan/motivasi
Penilaian : Unjuk kerja, penugasan
28
33. Catatan : Bercerita dengan teknik sandiwara boneka dapat juga
dilaksanakan dengan lebih dari 2 boneka. Kegiatan ini biasanya
menggunakan panggung.
Hal-hal ini juga perlu diperhatikan dalam melaksanakan sandiwara boneka lebih
dari 2 boneka:
- Guru menyiapkan alat peragayang diperlukan
- Guru mengatur posisi tempat duduk anak.
- Guru memberikan prolog/pendahuluan.
- Guru melaksanakan dialog/percakapan antar boneka. Diantaranya dialog/ percakapan
tersebut diberikan pengiring.
- Setelah dialog yang dilakukan sudah selesai, layar panggung ditutup/apabila
tidak ada layar boneka turun ke bawah panggung baik melalui sebelah kiri
maupun sebelah kanan.
Contoh:
Judul ” Hari Ulang Tahun Ibu”
Layar tertutup
Prolog : Neng, neng, neng, neng, neng, pukul lima pagi.
Masih sunyi di dalam rumah. Tini terbangun dari tidurnya, ” Hari
ulang tahun Ibu”, pikirnya. Cepat ia pergi ke kamar adiknya untuk
membangunkannya.
Layar terbuka:
Tini : (mengetuk pintu) Tono,Tono, Tono, bangun sudah pagi!
Tono : (dengan suara mengantuk). Heeh ada apa?
Tini : Lekas bangun ini kan hari ulang tahun Ibu!
Tono : (masih dengan suara mengantuk). Ualng tahun Ibu? Lalu mengapa?
Tini : Mengapa? Kau lupa akan janji kita kemarin? Ayo, lekas keluar! Nanti
ku katakan kepadamu apa yang akan kita kerjakan.
Pengiring : Tono bangun, lalu keluar menghampiri Tini.
Tini : (dengan suara setengah berbisik)
Dengar Ton!
Sebelum Ibu bangun, kita garus menyapudan membereskan kamar
makan.kalau sudah, hadiah ualng tahun kita, kita letakkan di atas
meja.
Kita tunggu sampai Ibu masuk kamar makan. Lalu, kita nyanyikan
lagu ”Panjang Umur”.
Tono : baiklah Kak! Apa yang harus kukerjakan?
Tini : Engkau menyapu lantai, Kak Tin akan menghias meja. Mintalah sapu
kepada bibi. Kakak akan mengambil serbet dan taplak meja.
Tono : Baik, baik!
Kedua anak itu masuk, layar ditutup
29
34. Kelompok A
Indikator : Menjawab pertanyaan tentang keterangan/informasi secara
sederhana.
Kegiatan : Bercerita dengan menggunakan flanel.
Metode : Bercerita, pemberian tugas, dan Tanya jawab.
Tujuan : 1. Dapat melatih kemampuan berbahasa.
2. Dapat menambah kosa kata anak.
3. Dapat mengembangkan imajinasi anak.
4. Dapat melatih konsentrasi pendengaran
Bahan/Alat : - Papan flannel, potongan-potongan gambar sesuai isi cerita.
Langkah-langkah kegiatan:
1
Guru menyiapkan alat
peraga yang diperlukan
2
Guru menunjukkan
alat peraga yang
telah disiapkan dan
kemudian
menyebutkan nama
tokoh-tokoh yang
ada dalam cerita
yang akan
disampaikan.
3
Guru menyebutkan
judul cerita
4
Sambil bercerita, guru
meletakkan potongan-
potongan gambar pada
papan flannel yang
sesuai dengan adegan
yang akan diceritakan
sampai selesai.
5
Guru memberikan
pertanyaan tentang
cerita pada anak.
6
Bagi anak yang sudah
dapat menjawab
pertanyaan, guru
diberikan pujian dan
bagi yang belum
dapat menjawab
cerita guru diberikan
dorongan/motivasi
Penilaian : Percakapan, unjuk kerja, penugasan.
Catatan :
1. Isi cerita sedapat mungkin dikaitkan dengan tema.
2. Potongan gambar yang disediakan hendaknya merangsang minat dan
perhatian anak.
3. Guru menjaga agar gerak-geriknya pada waktu mengganti adegan di papan
flanel tidak menggangu konsentrasi anak.
4. Penggantian adegan di papan flanel janagn terlalu sering dilakukan, agar
anak dapat mengamati gambar sambil mendengarkan cerita guru.
5. Kegiatan ini dapat dilaksanakan secara klasikal.
30
35. Kelompok A
Indikator : Menyebutkan waktu (pagi, siang, malam).
Kegiatan : Bercakap-cakap menurut pokok/tema.
Metode : Bercakap-cakap.
Tujuan : 1. Dapat menambah kosa kata anak.
2. Dapat menyebutkan waktu (pagi, siang, malam).
3. Dapat berkomunikasi dengan bahasa yang sederhana.
Bahan/Alat : Gambar-gambar waktu (pagi, siang, malam).
Langkah-langkah kegiatan:
1
Guru menyiapkan
alat yang
dipergunakan
2
Guru menjelaskan
tentang alat peraga
3
Anak dan guru
mempercakapkan
tentang waktu dan
kegiatan yang
dapat dilakukan
pada pagi hari
(sesuai gambar)
4
Guru memberi
kesempatan kepada
anak untuk
menyampaikan
pendapat
5
Guru memberikan
pujian bagi anak
yang sudah mampu
dan bagi anak yang
belum mampu diberi
dorongan/motivasi
Penilaian : - Percakapan
31
36. Kelompok A
Indikator : Menirukan kembali 3-4 urutan kata.
Kegiatan : Pemberian tugas menyebutkan 2 kata.
Metode : Pemberian tugas, dan demonstrasi.
Tujuan : 1. Dapat menyebutkan kata yang didengar.
2. Dapat menyebutkan 1 kata yang baru.
3. Mengembangkan kemampuan berpikir kreatif.
4. Melatih daya ingat dan konsentrasi.
5. Menggembirakan anak.
Bahan/Alat : - Gambar anak yang duduk di kursi duduk berlawanan arah.
- 2 buah kursi dan anak langsung.
Langkah-langkah kegiatan:
1
Memperkenalkan
nama permainan
baru (kata berantai)
yang akan dimainkan
anak
2
Menugaskan anak
mengamati gambar
2 orang anak yang
duduk di kursi
dengan posisi
berlawanan arah.
3
Memberi contoh cara
bermain dengan
posisi 2 (dua) anak
duduk di kursi
berlawanan arah, 1
(satu) anak
menyebutkan 1 kata,
anak yang lain
mengulang kata yang
didengar dan
menambah kata baru
yang berhubungan.
4
Menugaskan anak
mulai bermain secara
bergantian dan
secara berpasangan
5
Memberi motivasi,
rangsangan serta
penghargaan pada
anak dalam bermain
Penilaian : Percakapan, penugasan
32
37. Kelompok A
Indikator : Mendengarkan cerita dan menceritakan kembali isi cerita
secara sederhana.
Kegiatan : Bercerita berantai.
Metode : Demonstrasi dan pemberian tugas.
Tujuan : 1. Melatih daya ingat.
2. Melatih dan menambah kosa kata baru.
3. Mengembangkan imajinasi anak.
4. Mengembangkan keberanian dan rasa percaya diri pada
anak.
5. Menggembirakan anak.
Bahan/Alat : - Gambar anak yang sedang bercerita berantai.
- Anak langsung, dalam posisi duduk berantai
Langkah-langkah kegiatan:
1
Guru bercerita dan
meringkas isi cerita
2
Menjelaskan cara
bercerita berantai
berikut posisi
duduknya.
3
Memberi contoh
cara bercerita
berantai
4
Menugaskan 5 (lima)
anak maju ke depan
secara bergantian
untuk bercerita
5
Memotivasi anak
dalam bercerita
dengan
memberikan
rangsangan serta
bantuan bila
diperlukan
6
Menghargai hasil
belajar anak dalam
kegiatan bercerita
berantai
Penilaian : Percakapan, penugasan
Catatan : Untuk kelompok A pesan berantai dapat satu kata.
Untuk kelompok B pesan berantai dapat satu kalimat atau lebih.
33
38. Kelompok A
Indikator : Menyebut berbagai bunyi/suara tertentu.
Kegiatan : Menebak suara.
Metode : - Demonstrasi
- Tanya jawab, pemberian tugas.
Tujuan : 1. Melatih pendengaran.
2. Dapat membedakan suara.
3. Dapat menebak suara.
4. Melatih daya ingat.
5. Menggembirakan anak.
Bahan/Alat : - Anak.
- Keranjang, sarung.
Langkah-langkah kegiatan:
Penilaian : Penugasan
1
Guru mempersiapkan
alat yang digunakan
2
Guru menjelaskan
cara permainan
4
Guru mengelompokkan
anak menjadi 3
kelompok (kelompok
juri, kelompok penebak,
kelompok dalam
sarung)
5
Seorang pada
kelompok dalam
sarung bersuara.
6
Kelompok penebak
menebak anak yang
bersuara dalam
sarung.
3
Mendemonstrasikan
cara bermain
7
Kelompok juri menilai
tebakan anak, salah
atau benar, bila benar
tebakan anak
tersebut, anak yang
berada dalam sarung
menjadi penebak,
dengan mengulang
permainan awal.
Begitu selanjutnya.
8
Guru memotivasi
anak-anak agar
tumbuh minat untuk
bermain
34
39. Kelompok A dan B
Indikator : Menyebutkan posisi/keterangan tempat, misalnya; di luar, di
dalam, di atas, di bawah, di depan, di belakang, di kiri, di kanan.
Kegiatan : Menyebutkan posisi.
Metode : Demonstrasi dan pemberian tugas, tanya jawab, bercakap-cakap.
Tujuan : 1. Dapat mengenal posisi secara tepat.
2. Dapat menyebutkan kata yang menunjukkan posisi.
3. Dapat memperkaya kosa kata anak.
4. Dapat membedakan posisi.
Bahan/Alat : - Bola keranjang, gelas, tutup gelas, buku, pensil.
- Gambar.
- Permainan sarang tawon dan robot, dan lain-lainnya.
Langkah-langkah kegiatan:
1
Guru
mempersiapkan
alat yang akan
digunakan
2
Guru
menjelaskan
tentang macam-
macam posisi
benda
3
Anak secara
bergantian
menyebutkan
posisi benda yang
diperlihatkan
oleh guru
4
Anak secara
bergantian
melaksanakan
tugas dari guru
sesuai dengan
posisi benda
yang disebutkan
5
Anak
melakukan
permainan
posisi bersama
teman dengan
berbagai media
di kelas dan
diawasi guru.
Penilaian : Percakapan dan penugasan
35
40. Kelompok A dan B
Indikator : Menyebutkan berbagai bunyi/suara tertentu
Kegiatan : Bermain “Tebak Suara”.
Metode : Demonstrasi, dan pemberian tugas.
Tujuan : - Dapat mengenal berbagai bunyi/suara
- Dapat menyebutkan berbagai bunyi tertentu.
- Dapat menirukan berbagai bunyi yang didengarnya.
- Dapat membedakan bunyi suara yang didengar.
Bahan/Alat : Alat-alat musik
Langkah-langkah kegiatan:
5
Anak secara
bergiliran
ditutup
matanya lalu
menyebutkan
bunyi suara
alat musik
yang
dimainkan
guru
4
Guru
menjelas-
kan tentang
permainan
tebak
suara, anak
duduk
membentuk
lingkaran
2
Guru
memper-
lihatkan,
memperke
nalkan
macam-
macam
alat musik
dan
membunyi
kan alat-
alat musik
satu per
satu
3
Anak
mendengar-
kan dan
menirukan
bunyi alat
musik yang
dimainkan
guru
1
Guru
memper-
siapkan
bermacam-
macam alat
musik yang
akan
digunakan .
Penilaian : Unjuk Kerja
Catatan : Bahan/alat yang dipergunakan dapat bervariasi.
Misalnya: Gambar binatang, gambar macam-macam
kendaraan atau rekaman suara binatang, atau
kendaraan.
36
41. Kelompok A dan B
Indikator : Menyebutkan posisi/keterangan tempat, misalnya di luar, di
dalam, di atas, di bawah, di depan, di belakang, di kiri, di kanan.
Kegiatan : Bermain “Robot”
Metode : Demonstrasi, dan pemberian tugas.
Tujuan : 1. Dapat mengenal posisi secara tepat
2. Dapat menyebutkan kata yang menunjukkan posisi
3. Dapat memperkaya kosa kata anak.
Bahan/Alat : - Kotak bebas (remote control)
- Anak didik.
Langkah-langkah kegiatan:
1
Guru
menjelas-
kan tentang
judul
permainan
dan cara
bermain
4
Guru
memberi-
kan pujian
kepada
anak yang
sudah
mampu dan
memotivasi
bagi anak
yang belum
mampu
2
Anak memilih
pasangannya
dan
mengambil alat
yang
disediakan
(sebagai
contoh robot
dan pemegang
remote control)
3
Anak membuat
posisi secara
acak dan
berpasangan
lalu melakukan
gerakan-
gerakan sesuai
perintah dari
pemegang
remote control,
misalnya ke kiri,
ke kanan, ke
belakang, ke
depan, dan
lain-lain.
Evaluasi : Penugasan
37
42. Kelompok A dan B
Indikator : Menunjukkan dan menyebutkan gerakan-gerakan, misalnya
duduk, jongkok, berlari, melompat, menangis, tertawa,
senang, sedih, dan lain-lain.
Kegiatan : Bermain tebak gerakan.
Metode : Demonstrasi, dan tanya jawab.
Tujuan : 1. Mengembangkan visual anak.
2. Menambah kosakata baru.
3. Melatih kebersamaan menyampaikan pandapat.
4. Menggembirakan anak.
5. Dapat membedakan gerakan.
Bahan / Alat : - Gambar-gambar dengan bermacam-macam gerakan.
- Anak/guru langsung.
Langkah-langkah kegiatan:
1
Memperlihat-
kan alat peraga
bermacam-
macam aneka
gerakan/
ekspresi.
Langsung:
gerakan atau
ekspresi wajah
guru.
2
Menjelaskan
cara bermain
tebak
3
Memberi contoh
cara bermain tebak
gerakan dengan :
a. Guru
memperlihatkan
gambar atau
gerakan langsung
dari guru.
b. Anak secara
bergantian
menebak dan
menirukan
gerakan/ekspresi
wajah sesuai
gambar/gerakan
langsung dari
guru.
4
Memberi
pujian
kepada
anak yang
mampu, dan
memberi
motivasi
bagi anak
yang belum
mampu
Evaluasi : Unjuk kerja, penugasan
38
43. Kelompok B
Indikator : Menirukan kembali 4 – 5 urutan kata
Kegiatan : Bermain “Kuda Bisik”/Komuni Kata.
Metode : Demonstrasi, dan pemberian tugas.
Tujuan : 1. Dapat menambah kosa kata
2. Dapat menirukan 3-4 urutan kata.
3. Dapat melatih pendengaran anak.
4. Dapat meneruskan kata yang didengar secara lengkap.
5. Dapat melatih daya ingat anak.
6. Dapat melancarkan komunikasi.
Bahan/Alat : Gambar, anak
Langkah-langkah kegiatan:
1
Guru menjelaskan
tentang permainan
komuni kata (kuda
bisik)
2
Anak duduk
berbanjar ke
belakang atau ke
samping
3
Guru membisikkan
urutan kata kepada
anak-anak yang di
depan
4
Anak secara
bergantian
meneruskan
membisikkan kata-
kata tersebut pada
teman-temannya yang
duduk di belakang
5
Setelah selesai anak
yang berbaris paling
belakang mengucap-
kan kata-kata
tersebut dengan
suara lantang
Penilaian : Unjuk Kerja (Performance)
Catatan : Untuk kelompok “B” dapat dibuat kalimat yang agak panjang
Contoh urutan kata
- Atap, jendela, pintu, lantai.
- Meja, kursi, rak,almari.
- Teras,ruang tamu, kamar tidur, kamar mandi.
- Buku, pensil, rautan, penggaris.
Sedapat mungkin kegiatan tersebut dikaitkan dengan tema
39
44. Kelompok B
Indikator : Mendengarkan dan menceritakan kembali cerita secara urut.
Kegiatan : - Membacakan cerita (story reading).
- Bercakap-cakap.
Metode : Bercerita, tanya jawab
Tujuan : 1. Dapat melatih daya ingat anak.
2. Dapat menambah kosa kata anak.
3. Dapat melatih kemampuan berbicara anak.
Bahan/Alat : Buku cerita (bergambar)
Langkah-langkah kegiatan:
1
Guru menyiapkan alat
peraga yang diperlukan
2
Buku dipegang oleh
guru di tangan kiri
dan posisi buku
diatur sedemikian
rupa sehingga
gambar dan tulisan
dapat dilihat dengan
jelas oleh anak
3
Sebagai
pendahuluan, guru
memperlihatkan
gambar pada
sampul, sambil
menyebutkan judul
cerita,
pengarangnya, serta
membicarakan isi
gambar
4
Guru
membacakan
cerita, setiap
halaman dengan
intonasi suara,
irama yang
menarik dan
ucapan yang jelas
5
Setelah membacakan
cerita, guru memberi
kesempatan kepada
anak untuk
menceritakan kembali
isi cerita secara
bergantian.
6
Bagi anak yang sudah
mampu diberi pujian
dan bagi anak yang
belum mampu
diberikan motivasi/
dorongan
Penilaian : Penugasan, percakapan.
Catatan : Buku yang dipakai sebaiknya bergambar besar dengan sedikit
keterangan/tulisan
40
45. Contoh Cerita Bergambar:
ROTI UNTUK NENEK
Dini disuruh Ibu mengantarkan roti ke rumah Nenek
Rumah Nenek letaknya tidak jauh dari rumah Dini.
41
46. Di perjalanan Dini bertemu dengan teman-temanya, mereka sedang
bermain kejar-kejaran.
” Hai Dini, ayo ikut bermain kejar-kejaran ”
Didi mengajak Dini untuk ikut bermain
42
47. ” Tidak mau ah, aku disuruh Ibu mengantar roti untuk nenek ” kata Dini, tapi
teman-temanya terus memaksa
Akhirnya Dini ikut bermain, roti diletakkan di pinggir lapangan
43
48. Setelah selesai bermain Dini mau mengantar roti ke rumah
nenek..... tapi ” Auu ....... !!
Ternyata roti untuk nenek sedang dimakan oleh burung-
burungdengan rakusnya.
44
49. Burung-burung itu segera terbang ketika Dini dan teman-temannya datang.
Dini menangis sambil memandangi sisa-sisa roti, teman-teman Dini menyesal telah
mengajak Dini bermain
45
50. Dini di antar oleh teman-temannya untuk menemui Ibu Dini dan minta maaf atas
segala kejadian itu.
Ibu Dini sangat baik, ia tidak marah asal Dini berjanji untuk tidak mengulangi
kesalahannya lagi.
46
51. Catatan:
- Buku cerita cukup besar, kertasnya tebal tidak mudah robek, ukuran minimal
(20 x 25 cm)
- Gambar menarik, dan cukup besar untuk dapat dilihat oleh semua anak dan
tidak mengandung unsur-unsur yang dapat mengaburkan arti gambar itu.
- Sampul buku mencerminkan isi cerita didalamnnya. Bahasa sederhana sesuai
dengan daya tangkap anak.
- Cerita sesuai dengan minat dan pengertian anak dan tidak terlalu panjang.
- Guru sebaiknya hafal akan ceritanya sampai sekecil-kecilnya dengan demikian
dapat dihindarkan sesuatu yang dapat mengganggu konsentrasi anak.
- Pada waktu pelaksanaan/kegiatan bercerita dapat dilaksanakan di kelas, dapat
juga dibawa ke luar dan dibacakan cerita di bawah pohon rindang.
- Guru memperbolehkan anak bertanya atau memberi komentar pada waktu ia
mendengarkan cerita, dan bahkan sebaiknya guru memberi rangsangan kepada
anak agar mau bertanya atau berkomentar.
- Setelah kegiatan bercerita selesai hendaknya guru menyimpulkan misi dari
cerita.
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam kegiatan ini adalah sebagai berikut:
- Guru merangsang anak untuk mendengarkan cerita.
- Sebagai pendahuluan, guru memperlihatkan gambar yang ada pada sampul
buku sambil menyebutkan judul cerita serta membicarakan isi gambar.
- Guru membacakan cerita setiap halaman dengan intonasi suara, irama yang
menarik dan ucapan yang jelas.
- Setelah membacakan cerita, guru memberi kesempatan kepada anak untuk
menceritakan kembali isi cerita secara bergantian.
- Bagi anak yang sudah dapat diberi pujian dan bagi anak yang belum diberikan
motivasi/dorongan.
47
52. Kelompok B
Indikator : Mendengarkan dan menceritakan kembali cerita secara urut.
Kegiatan : Bercerita dengan menggunakan alat peraga langsung.
Metode : Bercerita dan pemberian tugas.
Tujuan : 1. Dapat melatih kemampuan berbicara anak.
2. Dapat melatih daya ingat anak.
3. Dapat mengembangkan imajinasi anak.
4. Dapat menambah kosa kata anak
Bahan/Alat : Kelinci dan wortel
Langkah-langkah kegiatan:
Penilaian: Unjuk kerja, penugasan
Catatan : Pada saat cerita berlangsung, alat peraga langsung
dimasukkan/disimpan kembali ke kandangnya agar tidak mengganggu
konsentrasi anak dalam mendengarkan cerita.
1
Guru menyiapkan alat
peraga langsung yang
sesuai dengan cerita
2
Guru memberikan
pendahuluan dengan
membicarakan
tentang alat peraga
seekor kelinci dan
wortel misalnya
tentang ciri-ciri
kelinci
3
Guru merangsang
anak untuk
mendengarkan
cerita
4
Guru memberikan
kesempatan pada
anak untuk
menceritakan
kembali cerita
guru secara
bergantian
5
Bagi anak yang sudah
mampu diberikan
pujian bagi yang
belum diberi
dorongan/motivasi
48
53. Contoh cerita:
KELINCI DAN WORTEL
Amin ingin sekali mempunyai seekor kelinci. Pada hari ulang tahun, ia diberi seekor
kelinci putih oleh orang tuanya. Ia akan mengurus sendiri kelinci itu. Pada mulanya,
hal itu dilakukan dengan rajin. Setiap hari, beberapa kali kelinci itu diberi makan
wortel atau rumput. Tetapi lama kelamaan ia bosan. Ia sering melupakan tugasnya.
Pada suatu hari ia memperlihatkan kelinci kepada temannya. Ia lupa menutup
kandangnya. Kelinci merasa lapar, lalu ia keluar dari kandangnya dan meloncat
kesana kemari mencari makanan. Tiba-tiba Amin dan temannya terkejut mendengar
bunyi mencicit yang keras sekali.
Mereka berlari ke kandang itu. Dilihatnya seekor kucing besar telah menerkam
kelinci itu pada tengkuknya. Untung kedua anak laki-laki itu masih sempat melepaskan
kelinci itu dari cengkeraman kucing. Kelinci itu untung tidak luka, karena bulu
tengkuknya tebal. Sejak itu Amin tidak pernah melupakan kelincinya lagi.
49
54. Kelompok B
Indikator : Mendengarkan dan menceritakan kembali cerita secara urut.
Kegiatan : - Sandiwara boneka dengan satu boneka.
- Bercakap-cakap.
Metode : Bercerita, dan pemberian tugas.
Tujuan : - Dapat melatih daya ingat anak.
- Dapat memahami kata dan kalimat sederhana.
- Dapat menceritakan kembali cerita tersebut secara urut.
Bahan/Alat : Satu boneka.
Langkah-langkah kegiatan:
1
Guru menyiapkan
alat peraga yang
diperlukan
2
Guru
melaksanakan
percakapan antara
boneka dengan
anak, boneka
diperankan oleh
guru
3
Guru memberikan
rangsangan agar
anak mau
mendengarkan dan
bercakap-cakap
dengan boneka
4
Anak diberi
kesempatan
untuk
memainkan
boneka dan
melakukan
percakapan
dengan teman.
5
Bagi anak yang
sudah mampu diberi
pujian dan bagi
anak yang belum
mampu diberikan
motivasi/dorongan.
Penilaian : Unjuk kerja, penugasan, percakapan.
50
55. Contoh pelaksanaan:
Sandiwara boneka dengan mempergunakan satu boneka
Contoh:
Anak-anak duduk di kursi atau di tikar dan guru duduk di depan mereka sambil
memegang sebuah boneka. Permainan sandiwara yang akan dilakukan ialah
percakapan antara boneka dengan anak.
Sebelum percakapan tersebut dimulai, guru memberi pandahuluan sebagai berikut:
Guru : ” Anak-anak, boneka ini namanya Nina. Ia ingin berkenalan dan
bercakap-cakap dengan kalian semua”.
Setelah pendahuluan itu diberikan dimulailah percakapan boneka dengan anak-
anak.
Boneka : ”Selamat pagi teman-teman”
Anak-anak : ” Selamat pagi Nina”
Boneka : ” Saya senang sekali bertemu dengan kamu”
”Senang juga kah kamu bertemu dengan saya ? ”
Anak-anak : ” Senang! Senang!”
Boneka : ”Lihatlah anak-anak, bajuku bagus sekali. Apa warna bajuku ? ”
Anak-anak : ” Merah”
Boneka : ”Siapa lagi yang memakai baju merah disini ?”
Anak-anak : (yang memakai baju merah) ”saya, saya !!!”
Boneka : ”Hi..hi..hi (tertawa). Sama dengan bajuku. Sekarang aku akan
menyanyi dan menari untuk kamu. Kamu boleh turut menyanyi sambil
bertepuk tangan. Kita akan menyanyikan lagu Potong Bebek. Mari
kita mulai...... satu...dua...tiga...”
Boneka bernyanyi, sambil membuat gerak-gerik menari.
Anak-anak turut menyanyi sambil bertepuk tangan.
Boneka : ”Sekarang saya sudah lelah dan akan pulang. Kamu tinggal disini
dengan Bu.Guru”
Anak-anak : ”Selamat jalan Nina”
Pelaksanaan seperti itu lebih tepat disebut ”Permainan Boneka” daripada ”Sandiwara
Boneka” karena tidak memakai panggung dan tidak ada lelakon dan ceritanya. Cara
pelaksanaan ini dimaksudkan sebagai persiapan ke arah sandiwara yang lengkap.
51
56. Kelompok B
Indikator : Menceritakan pengalaman/kejadian secara sederhana dengan
urut.
Kegiatan : Dramatisasi bebas.
Metode : Demonstrasi, pemberian tugas.
Tujuan : 1. Dapat berkomunikasi dengan bahasa yang sedehana.
2. Dapat mengembangkan kosa kata anak.
3. Dapat berbicara lancar secara lisan dengan lafal yang
benar.
Bahan/Alat : Alat-alat sesuai dengan tema yang diperlukan.
Langkah-langkah kegiatan:
1
Guru menyediakan
alat yang diperlukan
2
Guru memberikan
penjelasan tentang
kegiatan yang
akan dilakukan dan
peran yang
dikehendaki oleh
anak.
3
Anak
melaksanakan
dramatisasi sesuai
dengan perannya
4
Guru
memperhatikan
anak yang
sedang
melakukan
dramatisasi
5
Bagi anak yang
sudah dapat
berbicara lancar,
diberi pujian dan
yang belum
diberikan
motivasi/dorongan.
Penilaian : - Unjuk kerja
- Percakapan
- Penugasan
Catatan : Perlengkapan sesuai tema.
52
57. Kelompok B
Indikator : Menceritakan pengalaman/kejadian secara sederhana dengan
urut.
Kegiatan : Dramatisasi terpimpin.
Metode : Dramatisasi.
Tujuan : 1. Dapat berkomunikasi dengan bahasa yang sedehana.
2. Dapat mengembangkan kosa kata anak.
3. Dapat mengembangkan imajinasi anak.
4. Dapat berbicara lancar secara lisan dengan lafal yang
benar.
Bahan/Alat : - Buku cerita.
- Pakaian.
- Alat yang diperlukan sesuai dengan peran.
Langkah-langkah kegiatan:
1
Guru menyiapkan alat
peraga yang
diperlukan
2
Guru menjelaskan
cerita yang akan
didramatisasikan
(cerita yang sudah
dikenal anak)
3
Guru membagi
peran-peran
menurut pilihan
mereka sendiri
4
Anak
melaksanakan
dramatisasi
sesuai
peranannya
(latihan)
5
Guru mengulangi
dialog dari
percakapan, bila
dilupakan oleh anak
6
Guru membagikan
pakaian/alat yang
sesuai dengan
peran-peran yang
akan dimainkan
7
Anak-anak
mendramatisasi-
kan
8
Guru memberi
pujian bagi anak
yang telah mampu,
dan memberi
motivasi bagi yang
belum mampu
Penilaian : Unjuk kerja, percakapan, penugasan
53
58. PENUTUPBAB III
Pembelajaran bahasa merupakan salah satu dari bidang pengembangan kemampuan
dasar yang dipersiapkan oleh guru untuk meningkatkan kemampuan dan kreativitas
anak sesuai dengan tahap perkembangannya. Pengembangan bahasa bertujuan
agar anak mampu mengungkapkan pikiran melalui bahasa yang sederhana secara
tepat, mampu berkomunikasi secara efektif dan membangkitkan minat untuk dapat
berbahasa Indonesia yang baik dan benar.
Buku ini merupakan contoh pengembangan berbahasa sehingga dimungkinkan
guru dapat mengembangkan sendiri sesuai dengan kondisi guru, anak didik, sarana
prasarana, dan kondisi lingkungan setempat, dan sebagai bahan rujukan penyusunan
Satuan Kegiatan Mingguan (SKM) dan Satuan Kegiatan Harian (SKH).
Dengan adanya bentuk kegiatan pembelajaran ini, guru TK dapat melaksanakan
kegiatan pembelajaran lebih baik, terarah, sesuai dengan yang dikehendaki Kurikulum
2004 Taman Kanak-kanak.
54