Dokumen tersebut membahas tentang makna dan tujuan penelitian serta karakteristik penelitian. Penelitian bertujuan untuk menambah pengetahuan, menjawab rasa ingin tahu, dan memecahkan masalah dengan menggunakan metode ilmiah secara sistematis dan terencana. Penelitian memiliki ciri seperti memiliki tujuan, mengumpulkan data baru, dan dilakukan secara terencana dan sistematis.
1. 1. Makna Penelitian
Sebelum kita menginjak lebih jauh mengenai pengertian penelitian alangkah
baiknya terlebih dahulu mengetahui makna perlunya penelitian. Orang melakukan
penelitian ada empat sebab yang melatarbelakanginya. Pertama, karena
pengetahuan, pemahaman dan kemampuan manusia sangat terbatas, dibandingkan
dengan lingkungannya yang begitu luas[1]. Banyak hal yang tidak di ketahui,
tidak dipahami, tidak jelas dan menimbulkan keraguan dan pertanyaan bagi
dirinya. Ketidaktahuan, ketidakpahaman, dan ketidakjelasan, seringkali
menimbulkan kecemasan, rasa takut, dan rasa terancam.
Kedua, manusia memiliki dorongan untuk mengetahuai atau coriusity. Manusia
selalu bertanya, apa itu, bagaimana itu, mengapa begitu, dsb. Bagi kebanyakan
orang, jawaban-jawaban sepintas dan sederhana mungkin sudah memberikan
kepuasan, tetapi bagi orang-orang tertentu, para ilmuan, peneliti, dan mungkin
juga para pemimpin, dibutuhkan jawaban yang lebih mendalam, lebih rinci, dan
lebih komprehensif[2]. Kedua sebab tersenut saling berhubungan, dorongan ingin
tahu disalurkan untuk menambah dan meningkatkan pengetahuan dan
pemahaman. Pengetahuan dan pemahaman tentang sesuatu, menimbulkan rasa
ingin tahu baru yang luas, lebih tinggi, lebih menyeluruh.
Ketiga, manusia di dalam kehidupannya selalu dihadapkan kepada masalah,
tantangan, ancaman, kesulitan, baik di dalam dirinya, keluarganya, masyarakat
sekitarnya serta di lingkungan kerjanya[3]. Masalah, tantangan dan kesulitan
tersebut membutuhkan penjelasan, pemecahan, dan penyelesaian. Tidak semua
masalah dan kesulitan dapat dipecahkan. Masalah-,masalah yang pelik, sulit dan
kompleks membutuhkan penelituan untuk pemecahan dan penyelesaian.
Keempat, manusia merasa tidak puas dengan apa yang tidak puas dengan apa yang
dicapai, dikuasai, dan dimilikinya, ia selalu ingin yang lebih baik, lebih sempurna,
lebih memberikan kemudahan, selalu ingin dan meningkatkan kekayaan dan
fasilitas hidupnya[4].
Semuanya itu dicapai melalui penelitian, baik penelitian sederhana dengan
lingkup sempit yang dirancang dan dilaksanakan sendiri dalam relatif waktu
singkat, maupun penelitian kompleks yang mencangkup banyak aspek, berlingkup
luas, me;ibatkan banyak orang, dan membutuhkan waktu yang cukup lama[5].
Selain mengenai hal tentang perlunya penelitian, disamping itu pemenuhan rasa
ingi tahu juga tersangkut. Contohnya, anak selalu bertanya tentang hal-hal yang
dilihat, didengar, diraba, dicecap, bahkan dirasakan. Orang tua kadang-kadang
kehabisan cara menjawab pertanyaan-pertanyaan, apa ini, apa itu, untuk apa ini,
untuk apa itu, mengapa begini, mengapa begitu, dari mana ini, dari mana itu.
Bukan hanya anak saja yang bertanya, tetapi orang dewasa juga melakukan hal
semacam itu, apalagi para ahli dan peneliti[6].
Untuk mengetahu rasa ingin tahu atau menjawab pertanyaan-pertanyaan yang
muncul, seseorang mungkin bertanya kepada orang lain, orang yang dipandang
2. lebih tahu, lebih berpengalaman, atau lebih mengerti[7]. Anak bertanya kepada
orang tuanya atau, mahasiswa bertanya kepada dosennya, bawahan bertanya
kepada atasan, dan orang biasa bertanya kepada orang yang ahli.
Jawaban dan/atau pemecahan tentang suatu hal bisa juga ditemukan dengan cara
melakukan pengamatan langsung. Mengapa lampu mati, keran tidak bisa ditutup,
orang pada tertawa, mobil tidak bisa disaster, dsb. Jawabannya biasanya bisa
ditemukan atau masalahnya bisa diatasi setelah ditemukan sebab-sebabnya
melalui pengamatan[8].
Orang juga bisa memperoleh jawaban atas pertanyaan-pertanyaan yang muncul
dengan melihat dan mempelajari dokumen, baik dokumen cetak buku seperti
jurnal, majalah, surat kabar, maupun dokumen elektronik dan internet[9]. Orang
memperoleh jawban atau pemecahan atas pertanyaan atau masalah yang di
hadapinya melalui membaca.mencari jawaban atau pemecahan masalah melalui
membaca lebih leluasa dibandingkan dengan bertanya langsung kepada orang
apabila kita belum puas dengan sesuatu jawaban atau cara pemecahan, kita dapat
mencari jawaban atau pemecahan lain. Melalu membaca ini, kita juga dapat
merangkai sendiri urutan jawaban atau langkah-langkah pemecahannya[10].
Terakhir, orang memperoleh jawaban atau pemecahan masalah melalui
penelitian[11]. Penelitian merupakan cara untuk mengetahui, dan mendapatkan
jawaban atas pertanyaan atau masalah yang dihadapi secara sistematik dengan
menggunakan metode-metode ilmiah[12]. Dalam kegiatan penelitian cara-cara
diatas, yaitu bertanya, mengamati, membaca buku, mencermati dokument,
melakukan percobaan juga dilakukan, tetapi kegiatan tersebut terlebih dahulu
dirancang, dan pelaksanaanya dilakukan secara sistematis mengikuti kaidah-kaidah
ilmiah[13].
Disamping itu makna penelitian digunakan sebagai pemecahan masalah. Didalam
kehidupan sehari-hari manusia tidak pernah luput dari yang namanya masalah,
tantangan, ancaman, dan kesulitan yang harus diatasinya. Masalah merupakan
bagian dari kehidupan manusia, dan berkat keberhasilannya mengatasi dan
memecahkan masalah-masalah tersebut manusia berkembang lebih pesat, lebih
tinggi. Sudah tentu manusia juga mampu memecahkan masalalah-masalah yang
dihadapinya karean ada sebab lain di sampaing upaya tersebut. Manusia mampu
memecahkan masalah yang dihadapinya, mampu mengembangkan dan
menciptakan hal-hal baru, karena memiliki sejumlah kemampuan, yaitu
kemampuan: intelektual, sosial, afektif, dan fisik-motorik.
1. A. Pengertian Penelitian
Penelitian adalah terjemahan dari bahasa inggris; researc yang berarti usaha atau
pekerjaan untuk mencari kembali yang dilakukan dengan suatu metode tertentu
dan dengan cara hati-hati, sistematis serta sempurna terhadap permasalahan,
sehingga dapat digunakan untuk menyelesaikan atau menjawab problemnya.[14]
3. Sehingga secara estimologi pangertian berarti memeriksa atau mencari kembali.
Menurut Webster’s New Internasional Dictionary, research adalah pemeriksaan
atau pengujian yang diteliti dan kritis dalam mencari fakta-fakta atau prinsip,
penyelidikan tekun guna memastikan suatu hal.[15]
Sutrisno Hadi memberi pengertian researc sebagai usaha untuk menemukan,
menmgembangkan, menguji kebenaran suatu kebenaran penegatahuan yang
dilakukan dengan menggunakan metode-metode ilmiah[16]. Sedangkan Arief
Furchan menyatakan bahwa hakekat penelitian adalah penerapan pendekatan
ilmiah pada pengkajian suatu masalah dengan tujuan untuk menemukan jawaban
tentang persoalan yang berarti, melalui penrapan prosedur-prosedur ilmiah[17].
Secara universal penelitian merupakan usaha sistematis dan obyektif untuk
mencari pengetahuan yang dapat dipercaya.
Menurut fakultas Sosial dan Politk Universitas Gajdah Mada, hakekat penelitian
adalah pengembangan yang merupakan salah satu unsur raison d’entre dari
unversitas dan bahwa penelitian adalah suatu proses yang terdiri dari beberapa
tahap yang saling bergantung, dan terikat oleh disiplin-disiplin yang dirumuskan
oleh metodologi penelitian[18].
Di dalam bukunya Nana Syaodin Sukmadinata, dijelaskan bahwa yang dimaksud
dengan penelitian adalah sebagai proses pengumpulan dan analisis data yang
dilakukan secara sistematis dan logis untuk mencapai tujuan – tujuan tertentu.
Pengumpulan dan analisisdata menggunakan metode-metode ilmiah, baik yang
bersifat kuantitatif ataupun yang bersifat kualitatif, eksperimental atau
noneksperimental, interaktif atau noninteraktif. Metode-metode tersebut telah
dikembangkan secara intensif, melalui berbagai uji coba sehingga telah memiliki
prosedur yang baku. Metode penelitian adakalanya juga disebut”Metodologi
Penelitian”, dalam makna yang lebih luas bisa berarti “desain” atau rancangan
penelitian. Rancangan ini berisi rumusan tentang objek atau subyek yang akan
diteliti, tehnik-tehnik pengumpulan data, prosedur pengumpulan data dan analisis
sdata berkenaan dengan fokus masalah tertentu.
Penelitian merupakan upaya untuk mengembangkan pengetahuan,
mengembangkan dan menguji teori. McMillan dan Schumacher mengutip
pendapat Werberg (1986), ada lima langkah pengembangan pengetahuan melalui
penelitian, yaitu: (1) mengidentifikasi masalah penelitian, (2) melakukan studi
empiris, (3) melakukan replikasi atau pengulangan, (4) mentukan (sintesis) dan
mereviw, (5) menggunakan dan mengevaluasi oleh pelaksana.
1. Karaterisik Penelitian
Banyak orang berfikir dan kemudian beranggapan, bahwa seseorang yang datang,
melihat secara cermat suatu peristiwa, dan kemudian maelaporkannya kepada
orang lain dikatakan dia telah melakukan penelitian[23]. Demikian pula dengan
seseorang guru tersebut, kemudian mencatat hasil tatap muka tersebut, dikatakan
bahwa ia telah melakukan penelitian.
4. Anggapan tersebut kurang tepat, kedua contoh tersebut belum bisa dikatakan
sebagai penelitian. Karena tidak semua kegiatan pengamatan secara cermat, untuk
mengambil data dan melaporkannya dapat dikatakan sebagai penelitian. Yang
perlu diketahui, bahwa penelitian memang mengandung unsur-unsur kegiatan
seperti di atas, yaitu datang ke tempat penelitiasn, melakukan wawancara, dan
sebagainya. Kegiatan tersebut masih perlu ditambah beberapa kegiatan penting
lainya seperti melakukan kajian ilmiah dan menetapkan aturan metodologi
penelitian yang tepat dan sesuai dengan permasalahannya.
Agar permasalahanya memiliki gambaran yang komprehensif tentang suatu
kegiatan penelitian, berikut ini akan ditampilkan secara singkat beberapa
karakteristik pentingnya penelitian.
1) Mempunyai tujuan penelitian. Tujuan penelitian adalah penting dalam setiap
kegiatan penelitian. Kegiatan sesibuk dan seesukar apapun hanya dapat disebut
bersibuk-sibuk, jika mereka tidak mepunyai tujuan. Peranan tujuan adalah
memberikan target dan arah yang hendak di capai dan bagi seorang peneliti dapat
digunakan tolok ukur dan penilaian ketercapaian tujuan yang telah ditetapkan.
2) Mencangkup kegiatan pengumpulan data baru. Seorang peniliti yang tidak
terjun dan mencari data di lapangan, tidak melakukan pengumpulan data, tidak
melakukan pengamatan serta pengontrolan terhadap objek yang diteliti maka
kegiatan yang dilaporkan tidak dapat dikategorikan sebagai kegiatan poenelitian.
3) Mencangkup kegiatan yang terencana dan sistematis. Kegiatan perencanaan
penelitian yang baik adalah sudah direncanakan secara sistematis sejak tahap awal
atau ditentukannya permasalahannya penelitian dengan pembimbiung atau sesama
peneliti.