2. PERUBAHAN PARADIGMA
PEMBANGUNAN KESEHATAN
PENGERTIAN
• PARADIGMA : cara pandang atau kerangka
berpikir
• Pembangunan Kesehatan : Penyelenggaraan
untuk meningkatkan kesadaran, kemauan dan
kemampuan hidup sehat bagi setiap penduduk
guna mewujudkan derajat kesehatan dan
optimal.
3. Paradigma sehat mempunyai orientasi
dimana upaya peningkatan kesehatan
masyarakat dititik beratkan
• Promosi kesehatan, peningkatan vatalitas penduduk
yang tidak sakit (85%) agar lebih tahan terhadap
penyakit melalui olah raga, fitness dan vitamin
• Pencegahan penyakit melalui imunisasi pada ibu hamil,
bayi dan anak.
• Pencegahan pengendalian penanggulangan, pencemaran
lingkungan serta perlindungan masyarakat terhadap
penganruh buruk (melalui perubahan perilaku).
• Memberi pengobatan bagi penduduk yang sakit, (15%)
melalui pelayanan medis
4. Desentralisasi
• Desentralisasi dalam arti umum didefinisikan
sebagai pemindahan kewenangan, atau pembagian
kekuasaan dalam perencanaan pemerintahan,
manajemen dan pengambilan keputusan dari
tingkat nasional ke tingkat daerah (Rondinelli,
1981).
• Secara lebih umum desentralisasi didefinisikan
sebagai pemindahan kewenangan, kekuasaan,
perencanaan pemerintahan, dan pengambilan
keputusan dari tingkat pemerintahan yang lebih
tinggi ke tingkat yang lebih rendah (Mills, dkk,
1989).
5. Implikasi desentralisasi pembangunan
kesehatan
• Terwujudnya pembangunan kesehatan yang demokratis
yang berdasarkan atas aspirasi masyarakat
• Pemerataan pembangunan dan pelayanan kesehatan
• Optimalisasi potensi pembangunan kesehatan di daerah
yang selama ini belum tergarap
• Memacu sikap inisiatif dan kreatif aparatur pemerintah
daerah yang selama ini hanya mengacu pada petunjuk
atasan
• Menumbuhkembangkan pola kemandirian pelayanan
kesehatan (termasuk pembiayaan kesehatan) tanpa
mengabaikan peran serta sektor lain. Kesemuanya ini
bermuara pada peneingkatan kesejahteraan masyarakat
di daerah
6. Perubahan Paradigma Kesehatan
Upaya kesehatan program kesehatan yang
mengutamakan upaya penyembuhan penyakit
dalam jangka panjang dapat menjadi bumerang
terhadap program kesehatan itu sendiri, maka
untuk menyongsong PJP-II program kesehatan
yang diperlukan adalah program kesehatan yang
lebih “efektif” yaitu program kesehatan yang
mempunyai model-model pembinaan kesehatan
(Health Developmenn Model) sebagai
paradigma pembangunan kesehatan yang
diharapkan mampu menjawab tantangan
sekaligus memenuhi PJP-II.
7. Model ini menekankan pada upaya kesehatan
dan mempunyai ciri-ciri sebagai berikut
• Mempersiapkan bahan baku sumber daya manusia
yang berkualitas untuk 20-25 tahun mendatang
• Meningkatkan produktivitas sumber daya manusia
yang ada
• Melindungi masyarakat luas dari pencemaran
melalui upaya promotif-preventif-protektif dengan
pendekatan pro-aktif
• Memberi pelayanan kesehatan dasar bagi yang sakit
• Promosi kesehatan yang memungkinkan penduduk
mencapai potensi kesehatannya secara penuh
(Peningkatan vitalitas). Pendusuk yang tidak sakit
(85%) agar lebih tahan terhadap penyakit
8. Lanjutan....
• Pencegahan penyakit melalui imunisasi: bumil, bayi, anak,
dan juga melindungi masyarakat dari pencemaran
• Pencegahan, pengendalian, penanggulangan pencemaran
lingkungan serta perlindungn masyarakat terhadap pengaruh
lingkungan buruk (melalui perubahan perilaku)
• Penggerakan peran serta masyarakat
• Penciptaan lingkungn yang memungkinkan masyarakat dapat
hidup dan bekerja secara sehat
• Pendekatan multi sector dan inter disipliner
• Pengembangan kebijakan yang dapat memberi perlindungan
pada kepentingan kesehatan masyarakat luas (tidak merokok
di tempat umum)
• Penyelenggaraan pelayanan kesehatan desar bagi yang sakit.
9. UPAYA KESEHATAN
Upaya kesehatan adalah setiap kegiatan
dan/atau serangkaian kegiatan yang dilakukan
secara terpadu, terintregasi dan
berkesinambungan untuk memelihara dan
meningkatkan derajat kesehatan masyarakat
dalam bentuk pencegahan penyakit,
peningkatan kesehatan, pengobatan penyakit,
dan pemulihan kesehatan oleh pemerintah
dan/atau masyarakat (UU Kesehatan).
10. 17 kegiatan Upaya Kesehatan dalam
UU
• pelayanan kesehatan;
• pelayanan kesehatan
tradisional;
• peningkatan kesehatan dan
pencegahan penyakit;
• penyembuhan penyakit dan
pemulihan kesehatan;
• kesehatan reproduksi;
• keluarga berencana;
• kesehatan sekolah;
• kesehatan olahraga;
• pelayanan kesehatan pada
bencana;
• pelayanan darah;
• kesehatan gigi dan mulut;
• penanggulangan gangguan
penglihatan dan gangguan
pendengaran;
• kesehatan matra;
• pengamanan dan penggunaan
sediaan farmasi dan alat
kesehatan
• pengamanan makanan dan
minuman;
• pengamanan zat adiktif;
dan/atau
• bedah mayat.
11. Organisasi Kesehatan ( Pusat dan
Daerah)
PUSAT
Tanggung jawab pemerintah
di bidang kesehatan, salah
satunya diwujudkan dengan
penyelenggaraan pelayanan
dan pembangunan di bidang
kesehatan. Tugas ini
diserahkan kepada
Departemen Kesehatan
(KEPPRES No. 15 tahun
1984).
DAERAH
Rumah sakit daerah adalah
rumah sakit milik pemerintah
provinsi, kab/kot yang
berlokasi di daerah provinsi,
kabupaten, dan kota. Rumah
sakit daerah berkedudukan
sebagai lembaga teknis daerah
yang dipimpin oleh kepala
dengan sebutan Direktur yang
berada dibawah dan
bertanggungjwab kepada
kepala daerah melalui
sekretaris daerah.
12. Perubahan Organisasi Kesehatan
Perubahan yang mendasar dalam sektor kesehatan, yaitu
terjadinya perubahan paradigma pembangunan kesehatan
menjadi “Paradigma Sehat”. Dengan paradigma baru ini
mendorong terjadinya perubahan konsep yang sangat mendasar
dalam pembangunan kesehatan