2. Latar Belakang dan Dasar program
• Pertemuan dengan DPH Mastel tentang Program Kerja 2015-
2018.
• Pertemuan dengan DPH Mastel tentang Rencana Pitalebar
Indonesia.
• Pertemuan dan diskusi dengan asosiasi asosiasi tentang
kesulitan/ hambatan, dan harapan mereka.
• Diskusi dengan Mastel Ketua Bidang Industri Manfukatur
• Arahan Ketua Mastel dan hasil diskusi 9/6/2015 :
• Pasar yang masih luas bagi industri aplikasi dan konten
lokal
• Scope yang jelas untuk Pokja
• Skala prioritas
• Ecosystem yang berjalan dengan mem-peta-kan kekuatan
dan tantangan2nya bagi stakeholders.
3. Latar Belakang
• Pertimbangan :
• Peraturan Pemerintah yang berdalih melindungi masyarakat,
tapi kurang mendukung industri/ potensi lokal, dengan tenaga2
ahlinya.
• Kurangnya dukungan Pemerintah dengan syarat2 yang sulit
untuk tender, segi fasilitas, infrastruktur, dan insentif pajak.
• Kesulitan pengembang kecil untuk akses ke pasar yang besar.
• Adanya kesulitan para pengembang aplikasi untuk akses
pendanaan dari Bank karena persyaratan2 masih dianggap kaku.
Dengan Pemodal Ventura (Venture Capital) yang kadang2
memiliki visi dan misi berbeda.
• Dukungan Perusahaan besar / industri terhadap potensi lokal
atau perusahaan kecil yang harus terus dilakukan.
• Masuknya produk luar dalam industri game yang kurang arahan.
4. Scope Objective daripada Pokja
• Menumbuh kembangkan potensi lokal (DN) dalam bidang
pengembangan aplikasi dan konten (start up/ perusahaan2 kecil)
dengan memanfaatkan pasar Indonesia, juga pada proyek2
Pemerintah, a.l.: Pitalebar Indonesia.
• Agar Ecosystem pada Industri / Bidang Teknologi Informasi berjalan
dengan baik -> Tenaga ahli lokal, diserap Perusahaan lokal yang
mengetahui, untuk menjual di Pasar lokal (masyarakat).
• Mastel menjadi penghubung antara Asosiasi dengan Pemerintah.
• Mastel menjadi Lembaga yang Reputable, dipercaya dan diterima
baik oleh Pemerintah, Perusahaan, dan Masyarakat.
5. Strategy & Approach
Strategi dan Pendekatan
• Memberikan Sertifikasi Profesi bagi para ahli dibidangnya agar lebih siap
dan terakreditasi (tidak hanya standard perusahaan manufaktur).
• Mengingat Mastel (Masyarakat Telematika) terdiri dari berbagai
perusahaan dan expert, maka bekerja sama dengan stakeholder dan
pemerintah dapat memberikan Sertifikasi kelayakan bagi hasil-hasil
aplikasi dan konten yang kemungkinan akan dari berbagai daerah di
Indonesia, dan pengguna dari Pitalebar Indonesia juga akan terdiri dari
berbagai jenis masyarakat.
• Mastel menjadi yang mempertemukan para stakeholders industri (contoh:
pengembang dengan pengguna, pengembang dengan investor, dll.).
• Bersama dengan KemKominfo memberikan Rating untuk umur bagi
konten (contoh: aplikasi dan game) karena sudah saatnya pengguna /
pemirsa konten dibedakan. Seperti Film ataupun acara di TV dengan
kode2nya (BO, dll.).
6. Program Kerja
• Prioritas Jangka Pendek:
– Diskusi dengan para kelompok/ komunitas pengembang, Asosiasi
asosiasi pengembang aplikasi dan konten untuk mem-peta-kan
kekuatan dan tantangan2nya.
– Pertemuan dengan pemerintah: Kementerian Kominfo, Perdagangan,
Perindustrian, Koperasi dan UKM, untuk mendukung Mastel dalam
menunjang potensi lokal dengan Sertifikasi, Sertifikasi Kelayakan dan
Rating.
– Mempertemukan pengembang dengan industri pengguna (contoh:
perusahaan telekomunikasi, manufakturer handphone, komputer,
dll.).
– Mastel mendukung acara2 pengembang/ komunitas/ asosiasi yang
langsung dimasyarakat.
– Membentuk Pokja kecil dalam melaksanakan strategi2 untuk
Sertifikasi dan Rating.
7. Progam Kerja (lanjutan)
• Prioritas Jangka Panjang:
– Mengadakan Roadshow dengan Kementerian Negara Koperasi dan
UKM.
– Memperkenalkan/ mengembangkan produk Indonesia keluar negeri
dengan membangun informasi.
– Membantu menjual hasil/ produk di Market Place Indonesia Aplikasi
dan Konten atau langsung.
8. Pihak-pihak terkait
• Asosiasi-asosiasi:
– ASPILUKI (Asosiasi Piranti Lunak Indonesia)
– IMOCA (Indonesia Mobile & Online Content Association)
– AGI (Asosiasi Game Indonesia)
– ATSI (Asosiasi Telepon Selelular Indonesia)
– Perbanas (Perhimpunan Bank bank Nasional)
• Pemerintah:
– Kementerian Komunikasi dan Informatika
– Kementerian Perdagangan
– Kementerian Perindustrian
– Kementerian Negara Koperasi dan UKM
• Perusahaan manufakturer handphone dan O/S: TiPhone,
Advan, Blackberry, Qualcomm, dll.