SlideShare a Scribd company logo
1 of 20
PRAKTIKUM SISTEM OPERASI
Linux Booting Process
Kelompok 5
3 D4 Teknik Komputer B
1. Didi Alfandi 2210181033
2. Lusiana Diyan Ningrum 2210181051
3. Aditya Yuliyanto 2210181060
PROGRAM STUDI D4 TEKNIK KOMPUTER
DEPARTEMEN TEKNIK INFORMATIKA DAN KOMPUTER
POLITEKNIK ELEKTRONIKA NEGERI SURABAYA
2020
BAB 1
PENDAHULUAN
POKOK BAHASAN:
 Linux Booting Process
TUJUAN BELAJAR:
Setelah mempelajari materi dalam bab ini, mahasiswa diharapkan mampu:
 Mengetahui inisialisasi booting proses pada sistem operasi Linux
 Melakukan perubahan inisialisasi booting proses
BAB 2
DASAR TEORI
1. ATRIBUT FILE
Pada praktikum ini membahas PC boot process dan inisialisasi sistem operasi
Linux pada aplikasi background (daemons/service).
1) BIOS : Basic Input/Output System adalah antar muka level terendah antara
computer dan peripheral. Bios melakukan pemeriksaan pada memory dan
mencari instruksi pada Master Boot Record (MBR) pada floopy atau hard
drive
2) MBR menunjuk ke boot loader (LILO : Linux Boot Loader)
3) LILO akan menanyakan label sistem operasi yang akan mengidentifikasi
kernel yang dijalankan. Kernel akan menjalankan sistem operasi Linux.
4) Yang pertama kali dikerjakan oleh kernel adalah menjalankan program init.
Init adalah root/parent dari semua proses yang dijalankan pada Linux
5) Proses pertama yang memulai init adalah skrip /etc/rc.d/rc/sysinit
6) Berdasarkan run-level yang ditentukan, skrip dieksekusi untuk memulai
proses tertentu untuk menjalankan sistem dan membuat sistem lebih
fungsional.
2. LINUX INIT PROCESS
Proses init adalah langkah terakhir pada prosedur boot dan diidentifikasi
sebagai process ide “1”. Init bertanggungjawab untuk memulai proses sistem
seperti yang ditentukan pada file /etc/inittab. Init biasanya memulai “getty” yang
menunggu layar login yang menandakan proses shell seorang user. Pada saat
shutdown, init mengontrol urutan dan proses untuk shutdown. Proses init tidak
pernah shut down. Proses init merupakan proses user dan bukan proses sistem
kernel meskipun dijalankan sebagai root.
Proses sistem :
Process ID Description
0 The Scheduler
1 The init process
2 Kflushd
3 Kupdate
4 Kpiod
5 Kswapd
6 mdrecoveryd
3. PROSEDUR BOOT
Linux mempunyai 6 state operasi dimana “0” adalah shutdown state dan “3”
ke atas adalah operasional penuh dengan semua proses yang esensial dijalankan
untuk interaksi user. Berdasarkan sistem boot, Linux sistem akan melakukan :
 Mengeksekusi program /sbin/init yang memulai semua proses-proses lain.
Program ini akan diberikan ke mesin oleh proses awal yang didefinisikan
pada file /etc/inittab
 Komputer akan di-booting ke runlevel yang didefinisikan oleh baris
initdefault pada file /etc/inittab.
id:5:initdefault:
pada sistem di atas, runlevel “5” dipilih. Runlevel “5” akan melakukan
booting sistem pada mode GUI menggunakan XDM dan X-Windows.
Booting ke runlevel “3” (biasanya disebut mode console) biasanya digunakan
oleh server yang tidak memerlukan GUI.
File inittab mengijinkan menggunakan kunci (ctrl+alt+del), memulai dial ke
koneksi internet dll.
 Satu dari proses-proses yang dimulai oleh init adalah /sbin/rc. Skrip ini
menjalankan sekumpulan skrip pada directory /etc/rc.d/rc0.d, /etc/rc.d/rcl.d,
/etc/rc.d/rc2.d dan seterusnya.
 Skrip pada directory tersebut dieksekusi pada setiap boot state dari operasi
sampai menjadi operasi yang lengkap. Skrip mulai dengan S yang merupakan
skrip startup sedangkan skrip yang dimulai dengan K menandakan skrip
shutdown (kill). Angka yang mengikuti huruf tersebut merupakan urutan
eksekusi (terendah ke tertinggi).
Jika anda menginstall semua daemons (proses background), Linux akan
menjalankan semua, menyebabkan mesin lebih lambat. Kita bisa memulai (start) /
menghentikan (stop) daemon secara individual dengan mengubah directory :
/etc/rc.d/init.d (Redhat)
Dan diikuti perintah pilihan start, stop, status, restart atau reload, misalnya untuk
stop web server :
cd/etc/rc.d/init.d
httpd stop
Gunakan perintah ps-aux untuk melihat semua proses pada mesin anda.
4. LINUX RUN LEVEL
Runlevel “3” akan booting dalam mode teks atau console dan “5” akan
booting dalam mode graphical login.
State pada Runlevel / Halt :
0 shutdown (Do Not set initfdefault to this)
1 single user mode
2 multiuser, without NFS (the same as 3, if you do not have
networking)
3 default text start. Full multiuser
4 unused
5 X11
6 Reboot (do not set initdefault to this)
Anda bila melakukan perpindahan level init dengan menggunakan perintah
init dengan runlevel tertentu. Gunakan perintah “init#” dimana # adalah satu dari
0,1,3, 5, 6. Dapat menggunakan perintah telinit.
Skrip untuk run level yang diberikan dijalankan selama boot dan shutdown.
Skrip ditemukan pada directory /etc/rc.d/rc#.d/ dimana symbol # menandakan run
level, misalnya run level “3” akan menjalankan semua skrip pada directory
/etc/rc.d/rc3.d/ yang dimulai dengan huruf “S” selama sistem boot. Skrip ini akan
menjalankan proses background yang dibutuhkan oleh sistem. Pada saat shutdown
semua skrip pada directory yang dimulai dengan huruf “K” akan dieksekusi.
Sistem ini menyediakan urutan sistem ke state yang berbeda untuk mode produksi
dan maintenance.
TIP : Daftar state dan run level dari semua service dimulai oleh ini : chkconfig-list
GUI tool : /usr/X11R6/bin/tksysv
5. AKTIVASI SKRIP INIT
Menambah suatu skrip ke directory /etc/rc.d/rc#.d/ baik prefik S atau K,
menambah skrip ke proses boot atau shutdown. Skrip berjalan dengan urutan
numerik. S20abc dijalankan sebelum S30xyz. Keberadaan prosedur boot dan
shutdown ini merupakan kekuatan sistem operasi UNIX. Inisialisasi proses
dengan urutan tertentu dapat dikoordinasikan untuk proses dependent. Shutdown
dari proses biasanya dibutuhkan untuk program yang kompleks misalnya
database. Proses individual dapat kemungkinan dimonitor, shutdown dan start
pada sembarang waktumenggunakan skrip tersebut. Misalnya /etc/rc.d/rc2.d/httpd
start. Modifikasi start, stop atau status kemungkinan digunakan.
Skrip start/stop/status berada pada directory /etc/rc.d/init.d/ adalah suatu link
ke directory sebenarnya. Link tersebut kemungkinan dibuat atau dihapus
menggunakan perintah chkconfig, misalnya chkconfig –del httpd akan menghapus
web server dari proses startup dan shutdown. Sebaliknya chkconfig –add httpd
akan menambah ke proses startup/shutdown dengan membangkitkan link dari
skrip pada /etc/rc.d/init.d/ ke directory /etc/rc.d/rc#.d/ yang sebenarnya. Untuk
informasi lebih lanjut gunakan halaman manual LINUX untuk init.
Pada Red Hat 9.0, GUI tool /usr/bin/redhat-config-services dapat membantu
untuk mengkonfigurasi service untuk start dan menyediakan deskripsi untuk
setiap service yang tersedia. Service dasar meliputi :
Service utama yang direkomendasikan adalah : anacron, ard, autofs, crond,
gpm, iptables, keytable, kudzu, microcode_crl (Intel32 hardware only),
network, random. Syslog
Graphics Workstation – add : xfs
File Server for PC clients – add : smb
Print Server – add : lpd atau cups
File server Linux/Unix clients – add : nfs, netfs, nfslock, portmap, ypbind,
yppasswd, ypserv
Web server – add : httpd, tux, xinetdi, sshd
6. SKRIP INIT
Skrip init berada pada directory /etc/rc.d/script-name. gunakan perintah
chkconfig untuk membangkitkan soft link ke directory yang sebenarnya untuk
beberapa run level.
Fungsi skrip bash daemon, killproc dan status dapat ditemukan dalam skrip
/etc/rc.d/function.
Skrip harus dieksekusi untuk menjalankannya (chmod +x script-name)
Misalnya skrip digunakan untuk memulai dan menghentikan proses seperti
Atau menggunakan perintah service :
Dua baris dalam skrip yang memungkinkan perintah chconfig mengontrol
skrip untuk proses boot dan shutdown adalah
Bila menambahkan ke proses booting menggunakan perintah “chconfig –add
script-name” awal order/priority akan diset 80 sedangkan stop/shutdown diset 15.
Proses akan ditambahkan ke run level 3,4, dan 5. Hal ini dapat dilakukan dengan
membangkitkan link dari lokasi skrip (/etc/rc.d/init.d/) ke directory run level :
/etc/rc.d/rc#.d/. nama file dalam directory run level akan menunjukkan apa yang
digunakan untuk boot (mulai dengan “S”) atau shutdown (mulai dengan “K”).
7. CHKCONFIG
Perintah chconfig membangkitkan dan memutuskan link antara directory
/etc/rc.d/init.d dan directory run level /etc/rc.d/rc[0-6].d/ untuk mengontrol
inisialisasi proses boot dan proses shutdown
TUGAS PENDAHULUAN :
1. Sebutkan inisialisasi proses apa saja yang dilakukan oleh sistem operasi
Linux pada saat booting.
- BIOS: Basic Input/Output System merupakan interface level
paling bawah yang menghubungkan antara komputer dan
periperalnya. BIOS melakukan pengecekan integritas memori dan
mencari instruksi pada? Master Boot Record (MBR) yang terdapat
pada floppy drive atau harddisk.
- MBR menjalankan boot loader. Di linux, boot loader yang sering
dipakai adalah LILO (Linux Loader) dan GRUB (GRand Unified
Boot loader). Pada Red Hat dan Turunannya menggunakan GRUB
sebagai boot loader.
- LILO/GRUB akan membaca label sistem operasi yang kernelnya
akan dijalankan. Pada boot loader inilah sistem operasi mulai
dipanggil. Untuk mengkonfigurasi file grub, buka filenya di
/boot/grub/grub.conf
- Setelah itu, tanggung jawab untuk booting diserahkan ke kernel.
Setelah itu, kernel akan menampilkan versi dari kernel yang
dipergunakan, mengecek status SELinux, menegecek paritisi
swap, mengecek memory, dan sebagainya.
- Kernel yang dipanggil oleh bootloader kemudian menjalankan
program init, yaitu proses yang menjadi dasar dari proses-proses
yang lain. Ini dikenal dengan nama The First Process. Proses ini
mengacu pada script yang ada di file /etc/rc.d/rc.sysinit.
- Program init kemudian menentukan jenis runlevel yang terletak
pada file /etc/inittab. Berdasarkan pada run-level, script
kemudian menjalankan berbagai proses lain yang dibutuhkan oleh
sistem sehingga sistem dapat berfungsi dan digunakan. Runlevel
adalah suatu parameter yang mengatur servis yang akan
dijalankan misalnya single user,reboot, shutdown, dan sebagainya.
Program yang mengatur runlevel ini adalah init yang terletak
pada direktori /etc/inittab. Ini adalah file di /etc/inittab:
2. Apa yang dilakukan sistem operasi Linux pada saat booting ?
Mounting perangkat-perangkat yang terpasang dan melakukan
beberapa inisialisasi proses-proses yang akan berjalan pada system.
0 shutdown (Do Not set initfdefault to this)
1 single user mode
2 multiuser, without NFS (the same as 3, if you do not have
networking)
3 default text start. Full multiuser
4 unused
5 X11
6 Reboot (do not set initdefault to this)
3. Apakah isi dari file /etc/inittab. Sebutkan sistem proses yang dapat
dimasukkan pada variabel initdefault dan jelaskan maksudnya.
Init biasanya memulai “getty” yang menunggu layer login yang
menandakan proses seorang user. Berisi perintah-perintah untuk
memulai system. Computer setelah selesai melakukan
inisialisasi selanjutnya akan di booting ke run level yang
didefinisikan oleh initdefault.
4. Apa yang dimaksud dengan run level pada Linux? sebutkan perbedaan file
pada /etc/rc.d/rc#.d/ yang menggunakan awalan “S” dan awalan “K”.
Runlevel adalah booting dalam mode teks atau console dan mode
graphical login. Run level pada linux adalah proses kelanjutan
dari booting linux yang salah satu fungsinya adalah untuk
booting untuk masuk dalam mode teks atau GUI.
Awalan “S” dan “K” Bisa menambah script ke proses boot atau
shutdown. Skrip yang dimulai dengan huruf “S” akan dijalankan
selama system boot dan kemudian akan berjalan pada background,
dan skrip yang berawalan huruf “K” akan dieksekusi pada saat
shutdown, system ini menyediakan urutan system ke state yang
berbeda untuk mode aktivasi skrip init.
5. Apa yang dimaksud dengan perintah service dan chconfig?
 Perintah Service adalah pelayanan proses. Service menjalankan script
system init dan berjalan sebagai proses yang dapat diprediksi.
 perintah chkconfig adalah untuk membangkitkan dan memutuskan
link antara direktori /etc/rc.d/init.d/ dan direktori run level /etc/rc.d/rc
[0-6].d/ untuk mengontrol inisialisasi proses boot dan proses
shutdown
BAB 3
PERCOBAAN
PERCOBAAN 1 : Linux INIT Process
PERCOBAAN 2 : Menentukan default boot runlevel
PERCOBAAN 3 : Menggunakan Console GUI
PERCOBAAN 4 : Menggunakan Virtual Console
PERCOBAAN 5 : Shutdown dan Rebooting Sistem
PERCOBAAN 6 : Berpindah ke mode single user
PERCOBAAN 7 : Berpindah ke mode single user pada layar Grub
PERCOBAAN 8 : Berpindah ke default run level dari mode single user
PERCOBAAN 9 : Memperbaiki password root
PERCOBAAN 10 : Menggunakan perintah chkconfig
LATIHAN
BAB 4
PEMBAHASAN
Pada praktikum ini, kami belajar mengenai proses booting pada sistem
operasi Linux.
KESIMPULAN
Secara ringkas, urutan booting pada linux adalah sebagai berikut :
- BIOS: Basic Input/Output System merupakan interface level paling
bawah yang menghubungkan antara komputer dan periperalnya. BIOS
melakukan pengecekan integritas memori dan mencari instruksi pada?
Master Boot Record (MBR) yang terdapat pada floppy drive atau
harddisk.
- MBR menjalankan boot loader. Di linux, boot loader yang sering
dipakai adalah LILO (Linux Loader) dan GRUB (GRand Unified Boot
loader). Pada Red Hat dan Turunannya menggunakan GRUB sebagai boot
loader.
- LILO/GRUB akan membaca label sistem operasi yang kernelnya
akan dijalankan. Pada boot loader inilah sistem operasi mulai
dipanggil. Untuk mengkonfigurasi file grub, buka filenya di
/boot/grub/grub.conf
- Setelah itu, tanggung jawab untuk booting diserahkan ke kernel. Setelah
itu, kernel akan menampilkan versi dari kernel yang dipergunakan,
mengecek status SELinux, menegecek paritisi swap, mengecek
memory, dan sebagainya.
- Kernel yang dipanggil oleh bootloader kemudian menjalankan program
init, yaitu proses yang menjadi dasar dari proses-proses yang lain. Ini
dikenal dengan nama The First Process. Proses ini mengacu pada script
yang ada di file /etc/rc.d/rc.sysinit.
- Program init kemudian menentukan jenis runlevel yang terletak pada
file /etc/inittab. Berdasarkan pada run-level, script kemudian
menjalankan berbagai proses lain yang dibutuhkan oleh sistem
sehingga sistem dapat berfungsi dan digunakan. Runlevel adalah suatu
parameter yang mengatur servis yang akan dijalankan misalnya single
user,reboot, shutdown, dan sebagainya. Program yang mengatur
runlevel ini adalah init yang terletak pada direktori /etc/inittab. Ini
adalah file di /etc/inittab:

More Related Content

What's hot (20)

L I N U X
L I N U XL I N U X
L I N U X
 
Filesystem hierarchy standard
Filesystem hierarchy standardFilesystem hierarchy standard
Filesystem hierarchy standard
 
Cara kompail kernel debian
Cara kompail kernel debianCara kompail kernel debian
Cara kompail kernel debian
 
Pertemuan13
Pertemuan13Pertemuan13
Pertemuan13
 
Tugas FHS
Tugas FHSTugas FHS
Tugas FHS
 
Fhs alwi
Fhs alwiFhs alwi
Fhs alwi
 
Laporan Sistem Operasi Linux
Laporan Sistem Operasi LinuxLaporan Sistem Operasi Linux
Laporan Sistem Operasi Linux
 
Command linux
Command linux Command linux
Command linux
 
Melihat isi file dari direktori aktif
Melihat isi file dari direktori aktifMelihat isi file dari direktori aktif
Melihat isi file dari direktori aktif
 
Command linux
Command linuxCommand linux
Command linux
 
Modul praktikum sistem operasi
Modul praktikum sistem operasiModul praktikum sistem operasi
Modul praktikum sistem operasi
 
Command lengkap
Command lengkapCommand lengkap
Command lengkap
 
Praktikum Sistem Operasi Linux
Praktikum Sistem Operasi LinuxPraktikum Sistem Operasi Linux
Praktikum Sistem Operasi Linux
 
Daftar kumpulan perintah command prompt
Daftar kumpulan perintah command promptDaftar kumpulan perintah command prompt
Daftar kumpulan perintah command prompt
 
Bab 6 sistem boot
Bab 6 sistem bootBab 6 sistem boot
Bab 6 sistem boot
 
Perintah perintah dasar linux
Perintah perintah dasar linuxPerintah perintah dasar linux
Perintah perintah dasar linux
 
Filesystems Hierarchy Standard
Filesystems Hierarchy StandardFilesystems Hierarchy Standard
Filesystems Hierarchy Standard
 
Perintah dasar linux
Perintah dasar linuxPerintah dasar linux
Perintah dasar linux
 
Tutorial membangun linux from scratch dari awal
Tutorial membangun linux from scratch dari awalTutorial membangun linux from scratch dari awal
Tutorial membangun linux from scratch dari awal
 
Perintah dasar linux
Perintah dasar linux Perintah dasar linux
Perintah dasar linux
 

Similar to BOOTING PROCESS

Pertemuan11 unix system call dan manajemen memory
Pertemuan11   unix system call dan manajemen memoryPertemuan11   unix system call dan manajemen memory
Pertemuan11 unix system call dan manajemen memorySyaiful Ahdan
 
Perintah Dasar Linux
Perintah Dasar LinuxPerintah Dasar Linux
Perintah Dasar Linuxviviluthfiyah
 
Setting jaringan linux debian
Setting jaringan linux debianSetting jaringan linux debian
Setting jaringan linux debianslempase
 
Praktikum ii linux file system
Praktikum ii linux file systemPraktikum ii linux file system
Praktikum ii linux file systemMooksHal Mhiestri
 
Bab 6 sistem boot
Bab 6 sistem bootBab 6 sistem boot
Bab 6 sistem bootAde Tamin
 
SISTEM OPERASI SYIFA RAHMAH.pdf
SISTEM OPERASI SYIFA RAHMAH.pdfSISTEM OPERASI SYIFA RAHMAH.pdf
SISTEM OPERASI SYIFA RAHMAH.pdfSyifaRahmah9
 
Laporan 14 Sistem Operasi Linux
Laporan 14 Sistem Operasi LinuxLaporan 14 Sistem Operasi Linux
Laporan 14 Sistem Operasi LinuxIbrahim Naki
 
100perintahdasarlinux 130224233003-phpapp02
100perintahdasarlinux 130224233003-phpapp02100perintahdasarlinux 130224233003-phpapp02
100perintahdasarlinux 130224233003-phpapp02zieqie
 
Laporan praktikum modul 3
Laporan praktikum modul 3Laporan praktikum modul 3
Laporan praktikum modul 3321416028
 
Mengcompiledan menginstalkernellinux
Mengcompiledan menginstalkernellinuxMengcompiledan menginstalkernellinux
Mengcompiledan menginstalkernellinuxvanheatsink
 

Similar to BOOTING PROCESS (20)

bootrun.ppt
bootrun.pptbootrun.ppt
bootrun.ppt
 
Pertemuan11 unix system call dan manajemen memory
Pertemuan11   unix system call dan manajemen memoryPertemuan11   unix system call dan manajemen memory
Pertemuan11 unix system call dan manajemen memory
 
Modul 3
Modul 3Modul 3
Modul 3
 
Laporan praktikum linux
Laporan praktikum linuxLaporan praktikum linux
Laporan praktikum linux
 
Slackware indonesia
Slackware indonesiaSlackware indonesia
Slackware indonesia
 
Laporan praktikum linux
Laporan praktikum linuxLaporan praktikum linux
Laporan praktikum linux
 
Laporan praktikum linux
Laporan praktikum linuxLaporan praktikum linux
Laporan praktikum linux
 
Praktikum 7
Praktikum 7Praktikum 7
Praktikum 7
 
Safii optimasi
Safii optimasiSafii optimasi
Safii optimasi
 
Perintah Dasar Linux
Perintah Dasar LinuxPerintah Dasar Linux
Perintah Dasar Linux
 
Setting jaringan linux debian
Setting jaringan linux debianSetting jaringan linux debian
Setting jaringan linux debian
 
Praktikum ii linux file system
Praktikum ii linux file systemPraktikum ii linux file system
Praktikum ii linux file system
 
Bab 6 sistem boot
Bab 6 sistem bootBab 6 sistem boot
Bab 6 sistem boot
 
SISTEM OPERASI SYIFA RAHMAH.pdf
SISTEM OPERASI SYIFA RAHMAH.pdfSISTEM OPERASI SYIFA RAHMAH.pdf
SISTEM OPERASI SYIFA RAHMAH.pdf
 
Laporan 14 Sistem Operasi Linux
Laporan 14 Sistem Operasi LinuxLaporan 14 Sistem Operasi Linux
Laporan 14 Sistem Operasi Linux
 
Pertemuan9
Pertemuan9Pertemuan9
Pertemuan9
 
100perintahdasarlinux 130224233003-phpapp02
100perintahdasarlinux 130224233003-phpapp02100perintahdasarlinux 130224233003-phpapp02
100perintahdasarlinux 130224233003-phpapp02
 
FreeBSD Basic Setting
FreeBSD Basic SettingFreeBSD Basic Setting
FreeBSD Basic Setting
 
Laporan praktikum modul 3
Laporan praktikum modul 3Laporan praktikum modul 3
Laporan praktikum modul 3
 
Mengcompiledan menginstalkernellinux
Mengcompiledan menginstalkernellinuxMengcompiledan menginstalkernellinux
Mengcompiledan menginstalkernellinux
 

More from Lusiana Diyan

Komunikasi Bisnis yang Efektif
Komunikasi Bisnis yang EfektifKomunikasi Bisnis yang Efektif
Komunikasi Bisnis yang EfektifLusiana Diyan
 
Berkomunikasi dalam Tim
Berkomunikasi dalam TimBerkomunikasi dalam Tim
Berkomunikasi dalam TimLusiana Diyan
 
Berkomunikasi di Dunia dengan Keragaman
Berkomunikasi di Dunia dengan KeragamanBerkomunikasi di Dunia dengan Keragaman
Berkomunikasi di Dunia dengan KeragamanLusiana Diyan
 
Menulis Pesan Bisnis
Menulis Pesan BisnisMenulis Pesan Bisnis
Menulis Pesan BisnisLusiana Diyan
 
Kemampuan Berkomunikasi 6 - Menyelesaikan Pesan Bisnis
Kemampuan Berkomunikasi 6 - Menyelesaikan Pesan BisnisKemampuan Berkomunikasi 6 - Menyelesaikan Pesan Bisnis
Kemampuan Berkomunikasi 6 - Menyelesaikan Pesan BisnisLusiana Diyan
 
Menulis Pesan Bisnis
Menulis Pesan BisnisMenulis Pesan Bisnis
Menulis Pesan BisnisLusiana Diyan
 
Vocabulary Engineering Enrichment 3
Vocabulary Engineering Enrichment 3Vocabulary Engineering Enrichment 3
Vocabulary Engineering Enrichment 3Lusiana Diyan
 
Vocabulary Engineering Enrichment 2
Vocabulary Engineering Enrichment 2Vocabulary Engineering Enrichment 2
Vocabulary Engineering Enrichment 2Lusiana Diyan
 
Vocabulary Engineering Enrichment
Vocabulary Engineering EnrichmentVocabulary Engineering Enrichment
Vocabulary Engineering EnrichmentLusiana Diyan
 
DESIGN THINGKING & PROJECT MANAGEMENT
DESIGN THINGKING & PROJECT MANAGEMENTDESIGN THINGKING & PROJECT MANAGEMENT
DESIGN THINGKING & PROJECT MANAGEMENTLusiana Diyan
 
Tutorial Membuat Simple Crane Menggunakan Coppeliasim
Tutorial Membuat Simple Crane Menggunakan CoppeliasimTutorial Membuat Simple Crane Menggunakan Coppeliasim
Tutorial Membuat Simple Crane Menggunakan CoppeliasimLusiana Diyan
 
CRUD pada Android Studio menggunakan MySQL
CRUD pada Android Studio menggunakan MySQLCRUD pada Android Studio menggunakan MySQL
CRUD pada Android Studio menggunakan MySQLLusiana Diyan
 
Kontrol LED melalui Web Server
Kontrol LED melalui Web ServerKontrol LED melalui Web Server
Kontrol LED melalui Web ServerLusiana Diyan
 
Akses GPIO pada Raspberry Pi
Akses GPIO pada Raspberry PiAkses GPIO pada Raspberry Pi
Akses GPIO pada Raspberry PiLusiana Diyan
 
Building A Simple Robot in VREP
Building A Simple Robot in VREPBuilding A Simple Robot in VREP
Building A Simple Robot in VREPLusiana Diyan
 
Tutorial Menggunakan Software Eagle
Tutorial Menggunakan Software EagleTutorial Menggunakan Software Eagle
Tutorial Menggunakan Software EagleLusiana Diyan
 
Proses Rekayasa Perangkat Lunak
Proses Rekayasa Perangkat LunakProses Rekayasa Perangkat Lunak
Proses Rekayasa Perangkat LunakLusiana Diyan
 
Produk Rekasaya Perangkat Lunak
Produk Rekasaya Perangkat LunakProduk Rekasaya Perangkat Lunak
Produk Rekasaya Perangkat LunakLusiana Diyan
 
Open Loop Analog Control System - Motor DC
Open Loop Analog Control System - Motor DCOpen Loop Analog Control System - Motor DC
Open Loop Analog Control System - Motor DCLusiana Diyan
 

More from Lusiana Diyan (20)

Komunikasi Bisnis yang Efektif
Komunikasi Bisnis yang EfektifKomunikasi Bisnis yang Efektif
Komunikasi Bisnis yang Efektif
 
Berkomunikasi dalam Tim
Berkomunikasi dalam TimBerkomunikasi dalam Tim
Berkomunikasi dalam Tim
 
Berkomunikasi di Dunia dengan Keragaman
Berkomunikasi di Dunia dengan KeragamanBerkomunikasi di Dunia dengan Keragaman
Berkomunikasi di Dunia dengan Keragaman
 
Menulis Pesan Bisnis
Menulis Pesan BisnisMenulis Pesan Bisnis
Menulis Pesan Bisnis
 
Kemampuan Berkomunikasi 6 - Menyelesaikan Pesan Bisnis
Kemampuan Berkomunikasi 6 - Menyelesaikan Pesan BisnisKemampuan Berkomunikasi 6 - Menyelesaikan Pesan Bisnis
Kemampuan Berkomunikasi 6 - Menyelesaikan Pesan Bisnis
 
Menulis Pesan Bisnis
Menulis Pesan BisnisMenulis Pesan Bisnis
Menulis Pesan Bisnis
 
Vocabulary Engineering Enrichment 3
Vocabulary Engineering Enrichment 3Vocabulary Engineering Enrichment 3
Vocabulary Engineering Enrichment 3
 
Vocabulary Engineering Enrichment 2
Vocabulary Engineering Enrichment 2Vocabulary Engineering Enrichment 2
Vocabulary Engineering Enrichment 2
 
Vocabulary Engineering Enrichment
Vocabulary Engineering EnrichmentVocabulary Engineering Enrichment
Vocabulary Engineering Enrichment
 
DESIGN THINGKING & PROJECT MANAGEMENT
DESIGN THINGKING & PROJECT MANAGEMENTDESIGN THINGKING & PROJECT MANAGEMENT
DESIGN THINGKING & PROJECT MANAGEMENT
 
Tutorial Membuat Simple Crane Menggunakan Coppeliasim
Tutorial Membuat Simple Crane Menggunakan CoppeliasimTutorial Membuat Simple Crane Menggunakan Coppeliasim
Tutorial Membuat Simple Crane Menggunakan Coppeliasim
 
CRUD pada Android Studio menggunakan MySQL
CRUD pada Android Studio menggunakan MySQLCRUD pada Android Studio menggunakan MySQL
CRUD pada Android Studio menggunakan MySQL
 
Kontrol LED melalui Web Server
Kontrol LED melalui Web ServerKontrol LED melalui Web Server
Kontrol LED melalui Web Server
 
Installasi NodeMCU
Installasi NodeMCUInstallasi NodeMCU
Installasi NodeMCU
 
Akses GPIO pada Raspberry Pi
Akses GPIO pada Raspberry PiAkses GPIO pada Raspberry Pi
Akses GPIO pada Raspberry Pi
 
Building A Simple Robot in VREP
Building A Simple Robot in VREPBuilding A Simple Robot in VREP
Building A Simple Robot in VREP
 
Tutorial Menggunakan Software Eagle
Tutorial Menggunakan Software EagleTutorial Menggunakan Software Eagle
Tutorial Menggunakan Software Eagle
 
Proses Rekayasa Perangkat Lunak
Proses Rekayasa Perangkat LunakProses Rekayasa Perangkat Lunak
Proses Rekayasa Perangkat Lunak
 
Produk Rekasaya Perangkat Lunak
Produk Rekasaya Perangkat LunakProduk Rekasaya Perangkat Lunak
Produk Rekasaya Perangkat Lunak
 
Open Loop Analog Control System - Motor DC
Open Loop Analog Control System - Motor DCOpen Loop Analog Control System - Motor DC
Open Loop Analog Control System - Motor DC
 

Recently uploaded

001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx
001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx
001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptxMuhararAhmad
 
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptx
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptxPembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptx
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptxmuhammadrizky331164
 
Slide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open Studio
Slide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open StudioSlide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open Studio
Slide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open Studiossuser52d6bf
 
2021 - 10 - 03 PAPARAN PENDAHULUAN LEGGER JALAN.pptx
2021 - 10 - 03 PAPARAN PENDAHULUAN LEGGER JALAN.pptx2021 - 10 - 03 PAPARAN PENDAHULUAN LEGGER JALAN.pptx
2021 - 10 - 03 PAPARAN PENDAHULUAN LEGGER JALAN.pptxAnnisaNurHasanah27
 
Strategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
Strategi Pengembangan Agribisnis di IndonesiaStrategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
Strategi Pengembangan Agribisnis di IndonesiaRenaYunita2
 
05 Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.ppt
05 Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.ppt05 Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.ppt
05 Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.pptSonyGobang1
 

Recently uploaded (6)

001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx
001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx
001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx
 
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptx
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptxPembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptx
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptx
 
Slide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open Studio
Slide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open StudioSlide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open Studio
Slide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open Studio
 
2021 - 10 - 03 PAPARAN PENDAHULUAN LEGGER JALAN.pptx
2021 - 10 - 03 PAPARAN PENDAHULUAN LEGGER JALAN.pptx2021 - 10 - 03 PAPARAN PENDAHULUAN LEGGER JALAN.pptx
2021 - 10 - 03 PAPARAN PENDAHULUAN LEGGER JALAN.pptx
 
Strategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
Strategi Pengembangan Agribisnis di IndonesiaStrategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
Strategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
 
05 Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.ppt
05 Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.ppt05 Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.ppt
05 Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.ppt
 

BOOTING PROCESS

  • 1. PRAKTIKUM SISTEM OPERASI Linux Booting Process Kelompok 5 3 D4 Teknik Komputer B 1. Didi Alfandi 2210181033 2. Lusiana Diyan Ningrum 2210181051 3. Aditya Yuliyanto 2210181060 PROGRAM STUDI D4 TEKNIK KOMPUTER DEPARTEMEN TEKNIK INFORMATIKA DAN KOMPUTER POLITEKNIK ELEKTRONIKA NEGERI SURABAYA 2020
  • 2. BAB 1 PENDAHULUAN POKOK BAHASAN:  Linux Booting Process TUJUAN BELAJAR: Setelah mempelajari materi dalam bab ini, mahasiswa diharapkan mampu:  Mengetahui inisialisasi booting proses pada sistem operasi Linux  Melakukan perubahan inisialisasi booting proses
  • 3. BAB 2 DASAR TEORI 1. ATRIBUT FILE Pada praktikum ini membahas PC boot process dan inisialisasi sistem operasi Linux pada aplikasi background (daemons/service). 1) BIOS : Basic Input/Output System adalah antar muka level terendah antara computer dan peripheral. Bios melakukan pemeriksaan pada memory dan mencari instruksi pada Master Boot Record (MBR) pada floopy atau hard drive 2) MBR menunjuk ke boot loader (LILO : Linux Boot Loader) 3) LILO akan menanyakan label sistem operasi yang akan mengidentifikasi kernel yang dijalankan. Kernel akan menjalankan sistem operasi Linux. 4) Yang pertama kali dikerjakan oleh kernel adalah menjalankan program init. Init adalah root/parent dari semua proses yang dijalankan pada Linux 5) Proses pertama yang memulai init adalah skrip /etc/rc.d/rc/sysinit 6) Berdasarkan run-level yang ditentukan, skrip dieksekusi untuk memulai proses tertentu untuk menjalankan sistem dan membuat sistem lebih fungsional. 2. LINUX INIT PROCESS Proses init adalah langkah terakhir pada prosedur boot dan diidentifikasi sebagai process ide “1”. Init bertanggungjawab untuk memulai proses sistem seperti yang ditentukan pada file /etc/inittab. Init biasanya memulai “getty” yang menunggu layar login yang menandakan proses shell seorang user. Pada saat shutdown, init mengontrol urutan dan proses untuk shutdown. Proses init tidak pernah shut down. Proses init merupakan proses user dan bukan proses sistem kernel meskipun dijalankan sebagai root. Proses sistem : Process ID Description 0 The Scheduler
  • 4. 1 The init process 2 Kflushd 3 Kupdate 4 Kpiod 5 Kswapd 6 mdrecoveryd 3. PROSEDUR BOOT Linux mempunyai 6 state operasi dimana “0” adalah shutdown state dan “3” ke atas adalah operasional penuh dengan semua proses yang esensial dijalankan untuk interaksi user. Berdasarkan sistem boot, Linux sistem akan melakukan :  Mengeksekusi program /sbin/init yang memulai semua proses-proses lain. Program ini akan diberikan ke mesin oleh proses awal yang didefinisikan pada file /etc/inittab  Komputer akan di-booting ke runlevel yang didefinisikan oleh baris initdefault pada file /etc/inittab. id:5:initdefault: pada sistem di atas, runlevel “5” dipilih. Runlevel “5” akan melakukan booting sistem pada mode GUI menggunakan XDM dan X-Windows. Booting ke runlevel “3” (biasanya disebut mode console) biasanya digunakan oleh server yang tidak memerlukan GUI. File inittab mengijinkan menggunakan kunci (ctrl+alt+del), memulai dial ke koneksi internet dll.  Satu dari proses-proses yang dimulai oleh init adalah /sbin/rc. Skrip ini menjalankan sekumpulan skrip pada directory /etc/rc.d/rc0.d, /etc/rc.d/rcl.d, /etc/rc.d/rc2.d dan seterusnya.  Skrip pada directory tersebut dieksekusi pada setiap boot state dari operasi sampai menjadi operasi yang lengkap. Skrip mulai dengan S yang merupakan skrip startup sedangkan skrip yang dimulai dengan K menandakan skrip shutdown (kill). Angka yang mengikuti huruf tersebut merupakan urutan eksekusi (terendah ke tertinggi).
  • 5. Jika anda menginstall semua daemons (proses background), Linux akan menjalankan semua, menyebabkan mesin lebih lambat. Kita bisa memulai (start) / menghentikan (stop) daemon secara individual dengan mengubah directory : /etc/rc.d/init.d (Redhat) Dan diikuti perintah pilihan start, stop, status, restart atau reload, misalnya untuk stop web server : cd/etc/rc.d/init.d httpd stop Gunakan perintah ps-aux untuk melihat semua proses pada mesin anda. 4. LINUX RUN LEVEL Runlevel “3” akan booting dalam mode teks atau console dan “5” akan booting dalam mode graphical login. State pada Runlevel / Halt : 0 shutdown (Do Not set initfdefault to this) 1 single user mode 2 multiuser, without NFS (the same as 3, if you do not have networking) 3 default text start. Full multiuser 4 unused 5 X11 6 Reboot (do not set initdefault to this) Anda bila melakukan perpindahan level init dengan menggunakan perintah init dengan runlevel tertentu. Gunakan perintah “init#” dimana # adalah satu dari 0,1,3, 5, 6. Dapat menggunakan perintah telinit. Skrip untuk run level yang diberikan dijalankan selama boot dan shutdown. Skrip ditemukan pada directory /etc/rc.d/rc#.d/ dimana symbol # menandakan run level, misalnya run level “3” akan menjalankan semua skrip pada directory /etc/rc.d/rc3.d/ yang dimulai dengan huruf “S” selama sistem boot. Skrip ini akan menjalankan proses background yang dibutuhkan oleh sistem. Pada saat shutdown
  • 6. semua skrip pada directory yang dimulai dengan huruf “K” akan dieksekusi. Sistem ini menyediakan urutan sistem ke state yang berbeda untuk mode produksi dan maintenance. TIP : Daftar state dan run level dari semua service dimulai oleh ini : chkconfig-list GUI tool : /usr/X11R6/bin/tksysv 5. AKTIVASI SKRIP INIT Menambah suatu skrip ke directory /etc/rc.d/rc#.d/ baik prefik S atau K, menambah skrip ke proses boot atau shutdown. Skrip berjalan dengan urutan numerik. S20abc dijalankan sebelum S30xyz. Keberadaan prosedur boot dan shutdown ini merupakan kekuatan sistem operasi UNIX. Inisialisasi proses dengan urutan tertentu dapat dikoordinasikan untuk proses dependent. Shutdown dari proses biasanya dibutuhkan untuk program yang kompleks misalnya database. Proses individual dapat kemungkinan dimonitor, shutdown dan start pada sembarang waktumenggunakan skrip tersebut. Misalnya /etc/rc.d/rc2.d/httpd start. Modifikasi start, stop atau status kemungkinan digunakan. Skrip start/stop/status berada pada directory /etc/rc.d/init.d/ adalah suatu link ke directory sebenarnya. Link tersebut kemungkinan dibuat atau dihapus menggunakan perintah chkconfig, misalnya chkconfig –del httpd akan menghapus web server dari proses startup dan shutdown. Sebaliknya chkconfig –add httpd akan menambah ke proses startup/shutdown dengan membangkitkan link dari skrip pada /etc/rc.d/init.d/ ke directory /etc/rc.d/rc#.d/ yang sebenarnya. Untuk informasi lebih lanjut gunakan halaman manual LINUX untuk init. Pada Red Hat 9.0, GUI tool /usr/bin/redhat-config-services dapat membantu untuk mengkonfigurasi service untuk start dan menyediakan deskripsi untuk setiap service yang tersedia. Service dasar meliputi :
  • 7. Service utama yang direkomendasikan adalah : anacron, ard, autofs, crond, gpm, iptables, keytable, kudzu, microcode_crl (Intel32 hardware only), network, random. Syslog Graphics Workstation – add : xfs File Server for PC clients – add : smb
  • 8. Print Server – add : lpd atau cups File server Linux/Unix clients – add : nfs, netfs, nfslock, portmap, ypbind, yppasswd, ypserv Web server – add : httpd, tux, xinetdi, sshd 6. SKRIP INIT Skrip init berada pada directory /etc/rc.d/script-name. gunakan perintah chkconfig untuk membangkitkan soft link ke directory yang sebenarnya untuk beberapa run level. Fungsi skrip bash daemon, killproc dan status dapat ditemukan dalam skrip /etc/rc.d/function. Skrip harus dieksekusi untuk menjalankannya (chmod +x script-name) Misalnya skrip digunakan untuk memulai dan menghentikan proses seperti
  • 9. Atau menggunakan perintah service : Dua baris dalam skrip yang memungkinkan perintah chconfig mengontrol skrip untuk proses boot dan shutdown adalah Bila menambahkan ke proses booting menggunakan perintah “chconfig –add script-name” awal order/priority akan diset 80 sedangkan stop/shutdown diset 15. Proses akan ditambahkan ke run level 3,4, dan 5. Hal ini dapat dilakukan dengan membangkitkan link dari lokasi skrip (/etc/rc.d/init.d/) ke directory run level : /etc/rc.d/rc#.d/. nama file dalam directory run level akan menunjukkan apa yang digunakan untuk boot (mulai dengan “S”) atau shutdown (mulai dengan “K”). 7. CHKCONFIG Perintah chconfig membangkitkan dan memutuskan link antara directory /etc/rc.d/init.d dan directory run level /etc/rc.d/rc[0-6].d/ untuk mengontrol inisialisasi proses boot dan proses shutdown
  • 10. TUGAS PENDAHULUAN : 1. Sebutkan inisialisasi proses apa saja yang dilakukan oleh sistem operasi Linux pada saat booting. - BIOS: Basic Input/Output System merupakan interface level paling bawah yang menghubungkan antara komputer dan periperalnya. BIOS melakukan pengecekan integritas memori dan mencari instruksi pada? Master Boot Record (MBR) yang terdapat pada floppy drive atau harddisk. - MBR menjalankan boot loader. Di linux, boot loader yang sering dipakai adalah LILO (Linux Loader) dan GRUB (GRand Unified Boot loader). Pada Red Hat dan Turunannya menggunakan GRUB sebagai boot loader. - LILO/GRUB akan membaca label sistem operasi yang kernelnya akan dijalankan. Pada boot loader inilah sistem operasi mulai dipanggil. Untuk mengkonfigurasi file grub, buka filenya di /boot/grub/grub.conf - Setelah itu, tanggung jawab untuk booting diserahkan ke kernel. Setelah itu, kernel akan menampilkan versi dari kernel yang dipergunakan, mengecek status SELinux, menegecek paritisi swap, mengecek memory, dan sebagainya.
  • 11. - Kernel yang dipanggil oleh bootloader kemudian menjalankan program init, yaitu proses yang menjadi dasar dari proses-proses yang lain. Ini dikenal dengan nama The First Process. Proses ini mengacu pada script yang ada di file /etc/rc.d/rc.sysinit. - Program init kemudian menentukan jenis runlevel yang terletak pada file /etc/inittab. Berdasarkan pada run-level, script kemudian menjalankan berbagai proses lain yang dibutuhkan oleh sistem sehingga sistem dapat berfungsi dan digunakan. Runlevel adalah suatu parameter yang mengatur servis yang akan dijalankan misalnya single user,reboot, shutdown, dan sebagainya. Program yang mengatur runlevel ini adalah init yang terletak pada direktori /etc/inittab. Ini adalah file di /etc/inittab: 2. Apa yang dilakukan sistem operasi Linux pada saat booting ? Mounting perangkat-perangkat yang terpasang dan melakukan beberapa inisialisasi proses-proses yang akan berjalan pada system. 0 shutdown (Do Not set initfdefault to this) 1 single user mode 2 multiuser, without NFS (the same as 3, if you do not have networking) 3 default text start. Full multiuser 4 unused 5 X11 6 Reboot (do not set initdefault to this) 3. Apakah isi dari file /etc/inittab. Sebutkan sistem proses yang dapat dimasukkan pada variabel initdefault dan jelaskan maksudnya. Init biasanya memulai “getty” yang menunggu layer login yang menandakan proses seorang user. Berisi perintah-perintah untuk memulai system. Computer setelah selesai melakukan
  • 12. inisialisasi selanjutnya akan di booting ke run level yang didefinisikan oleh initdefault. 4. Apa yang dimaksud dengan run level pada Linux? sebutkan perbedaan file pada /etc/rc.d/rc#.d/ yang menggunakan awalan “S” dan awalan “K”. Runlevel adalah booting dalam mode teks atau console dan mode graphical login. Run level pada linux adalah proses kelanjutan dari booting linux yang salah satu fungsinya adalah untuk booting untuk masuk dalam mode teks atau GUI. Awalan “S” dan “K” Bisa menambah script ke proses boot atau shutdown. Skrip yang dimulai dengan huruf “S” akan dijalankan selama system boot dan kemudian akan berjalan pada background, dan skrip yang berawalan huruf “K” akan dieksekusi pada saat shutdown, system ini menyediakan urutan system ke state yang berbeda untuk mode aktivasi skrip init. 5. Apa yang dimaksud dengan perintah service dan chconfig?  Perintah Service adalah pelayanan proses. Service menjalankan script system init dan berjalan sebagai proses yang dapat diprediksi.  perintah chkconfig adalah untuk membangkitkan dan memutuskan link antara direktori /etc/rc.d/init.d/ dan direktori run level /etc/rc.d/rc [0-6].d/ untuk mengontrol inisialisasi proses boot dan proses shutdown
  • 13. BAB 3 PERCOBAAN PERCOBAAN 1 : Linux INIT Process PERCOBAAN 2 : Menentukan default boot runlevel
  • 14. PERCOBAAN 3 : Menggunakan Console GUI PERCOBAAN 4 : Menggunakan Virtual Console
  • 15. PERCOBAAN 5 : Shutdown dan Rebooting Sistem
  • 16. PERCOBAAN 6 : Berpindah ke mode single user PERCOBAAN 7 : Berpindah ke mode single user pada layar Grub PERCOBAAN 8 : Berpindah ke default run level dari mode single user PERCOBAAN 9 : Memperbaiki password root
  • 17. PERCOBAAN 10 : Menggunakan perintah chkconfig
  • 19. BAB 4 PEMBAHASAN Pada praktikum ini, kami belajar mengenai proses booting pada sistem operasi Linux. KESIMPULAN Secara ringkas, urutan booting pada linux adalah sebagai berikut : - BIOS: Basic Input/Output System merupakan interface level paling bawah yang menghubungkan antara komputer dan periperalnya. BIOS melakukan pengecekan integritas memori dan mencari instruksi pada? Master Boot Record (MBR) yang terdapat pada floppy drive atau harddisk. - MBR menjalankan boot loader. Di linux, boot loader yang sering dipakai adalah LILO (Linux Loader) dan GRUB (GRand Unified Boot loader). Pada Red Hat dan Turunannya menggunakan GRUB sebagai boot loader. - LILO/GRUB akan membaca label sistem operasi yang kernelnya akan dijalankan. Pada boot loader inilah sistem operasi mulai dipanggil. Untuk mengkonfigurasi file grub, buka filenya di /boot/grub/grub.conf - Setelah itu, tanggung jawab untuk booting diserahkan ke kernel. Setelah itu, kernel akan menampilkan versi dari kernel yang dipergunakan, mengecek status SELinux, menegecek paritisi swap, mengecek memory, dan sebagainya. - Kernel yang dipanggil oleh bootloader kemudian menjalankan program init, yaitu proses yang menjadi dasar dari proses-proses yang lain. Ini dikenal dengan nama The First Process. Proses ini mengacu pada script yang ada di file /etc/rc.d/rc.sysinit. - Program init kemudian menentukan jenis runlevel yang terletak pada file /etc/inittab. Berdasarkan pada run-level, script kemudian
  • 20. menjalankan berbagai proses lain yang dibutuhkan oleh sistem sehingga sistem dapat berfungsi dan digunakan. Runlevel adalah suatu parameter yang mengatur servis yang akan dijalankan misalnya single user,reboot, shutdown, dan sebagainya. Program yang mengatur runlevel ini adalah init yang terletak pada direktori /etc/inittab. Ini adalah file di /etc/inittab: