Dokumen tersebut merangkum implementasi Sistem Manajemen Lingkungan ISO 14001 di PT Pupuk Kalimantan Timur. PT Pupuk Kalimantan Timur menerapkan ISO 14001 sejak 1996 dan melakukan audit rutin untuk memastikan penerapannya sesuai standar. Kebijakan lingkungan perusahaan mencakup program CSR dan pelestarian lingkungan, serta hutan kota. Perencanaan lingkungan meliputi identifikasi aspek dan dampak, sasaran, serta target lingkungan. Implementasi dilak
1. TUGAS MATA KULIAH
SISTEM MANAJEMEN MUTU
“Implementasi ISO 14001 pada PT. Pupuk Kalimantan Timur”
Disusun oleh :
Rizky Luthfian. R. S
(NIM : 10/308868/PTP/1105)
MAGISTER TEKNOLOGI INDUSTRI PERTANIAN
FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN
UNIVERSITAS GADJAH MADA
YOGYAKARTA
2011
2. PENDAHULUAN
A. ISO 14001
ISO 14001 adalah salah satu seri dari ISO 14000 yang merupakan standar
manajemen lingkungan yang sifatnya sukarelan, yang mencakup alat dan
sistem, yang dikembangkan dan dipelihara oleh Organisasi Standar
Internasional (ISO) (ICLEI, 2001).
Ada lima prinsip pokok Sistem Manajemen Lingkungan (SML) ISO
14001, yaitu (ICLEI, 2001) :
1. Komitmen dan kebijakan
2. Perencanaan
3. Implementasi dan Operasi
4. Pemeriksaan dan Koreksi
5. Kaji Ulang Manajemen
(Sumber : ICLEI, 2001)
Gambar 1. Bagan Tahapan Penerapan
SML ISO 14001
Tujuan utama dari sertifikasi SML ISO 14001 adalah untuk menjada
kelangsungan hidup tumbuh-tumbuhan dan binatang dalam kondisi terbaik
yang memungkinkan. Disamping itu terdapat tujuan diterapkannya SML ISO
14001 yang bermanfaat bagi perusahaan, diantaranya (Hadi, 2003) :
1. Dapat mengidentifikasi, memperkirakan, dan mengurangi risiko
lingkungan yang mungkin timbul.
2. Dapat menekan biaya produksi, mengurangi kecelakaan kerja, dan
3. memelihara hubungan baik dengan banyak pihak.
3. Dapat memberi jaminan terhadap konsumen mengenai komitmen
perusahaan terhadap lingkungan.
4. Dapat mengangkat citra perusahaan, kepercayaan konsumen, dan
pangsa pasar.
B. PT. Pupuk Kalimantan Timur
PT. Pupuk Kalimantan Timur (Pupuk Kaltim) bermula dari proyek pupuk
lepas pantai di atas dua kapal milik Pertamina yang kemudian sesuai Keppres
No. 43/1975 proyek tersebut dialihkan ke darat. Kemudian melalui Keppres
No. 39/1976, Pertamina menyerahkan pengelolaannya kepada Departemen
Perindustrian.
Pada tanggal 7 Desember 1977, Pupuk Kaltim resmi berdiri. Proses
pembangunan pabrik dilaksanakan pada tahun 1979. Untuk mendukung proses
produksi, pabrik juga telah dilengkapi berbagai fasilitas. Bahan baku utama
pabrik yang berlokasi di Bontang ini adalah gas alam yang disalurkan melalui
pipa sepanjang 60 kilometer yang terentang antara Bontang dan Muara Badak.
Selain memproduksi 2,98 juta ton Urea dan 1,85 juta ton Amoniak per
tahun, Pupuk Kaltim juga menghasilkan produk lain, seperti pupuk NPK
Pelangi dan Zeorganik. Pupuk Kaltim juga terus berupaya mengembangkan
segmen pasar perusahaan yang meliputi sektor industri, perkebunan,
pemenuhan kebutuhan pupuk untuk sektor tanaman pangan domestik dan
ekspor.
Sebagai sebuah perusahaan industri strategis yang menjadi tumpuan
Program Ketahanan Pangan Nasional, Pupuk Kaltim selalu berusaha
mengembangkan setiap peluang agar mampu menjaga keberlangsungan
perusahaan. Didukung empat unit pabrik Amoniak dan lima unit pabrik Urea
yang terletak di area seluas kurang lebih 493 hektar, Pupuk Kaltim bertekad
untuk mewujudkan sebuah kawasan industri yang maju dan berwawasan
lingkungan.
Visi dan misi PT. Pupuk Kaltim adalah (Pupuk Kaltim, 2009) :
1. Visi
"Menjadi perusahaan agro-kimia yang memiliki reputasi prima di
kawasan Asia."
2. Misi
a. Menyediakan produk-produk pupuk, kimia, agro dan jasa
pelayanan pabrik serta perdagangan yang berdaya saing tinggi.
b. Memaksimalkan nilai perusahaan melalui pengembangan
sumber daya manusia dan menerapkan teknologi mutakhir.
c. Menunjang Program Ketahanan Pangan Nasional dengan
penyediaan pupuk secara tepat.
d. Memberikan manfaat bagi Pemegang Saham, karyawan dan
masyarakat serta peduli pada lingkungan.
4. IMPLEMENTASI ISO 14001 PADA
PT. PUPUK KALIMANTAN TIMUR
A. Apa kebijakan lingkungan perusahaan ?
Salah satu kebijakan lingkungan PT. Pupuk Kaltim tercermin pada
kebijakan Tanggung Jawab Sosial (CSR) perusahaan. Program pelestarian
lingkungan yang melibatkan masyarakat juga menjadi salah satu program
andalan, seperti Proyek Hutan Kota Wanatirta yang dalam pelaksanaannya
menggunakan tenaga dari masyarakat. Hutan Kota Wanatirta yang memiliki
area seluas 315,6 Ha dan ditujukan sebagai hutan penelitian dan wisata. Fungsi
Hutan Kota Wanatirta tersebut antara lain adalah untuk memperbaiki dan
menjaga iklim mikro dan nilai estetika, memperbaiki resapan air, perlindungan
terhadap aquifer dan aquiclude, menciptakan keseimbangan dan keserasian
lingkungan fisik kota dan mendukung pelestarian keanekaragaman hayati
Indonesia.
Selain memperhatikan pelestarian lingkungan hidup di kawasan pabrik,
Pupuk Kaltim sangat memperhatikan masalah-masalah yang terkait dengan
lingkungan hidup. Program Penghijauan dilakukan dengan baik dan bertahap,
dengan prioritas pada tanaman jenis endemic, tanaman langka yang dilindungi,
palem, buah, tanaman obat-obatan dan sebagainya.
Selain itu, Pupuk Kaltim juga turut berperan aktif dalam mendukung
program kelestarian Hutan Taman Nasional Kutai, Kalimantan Timur. Dalam
program BUMN menanam pohon Indonesia, Pupuk Kaltim telah menanam
seratus ribu pohon, delapan puluh ribu diantaranya di Kaltim, dua puluh ribu di
Kalsel.
(Sumber : PT. Pupuk Kaltim, 2009)
Gambar 2. Bina Lingkungan PT. Pupuk Kaltim
Kegiatan industri yang dilakukan PT. Pupuk Kaltim memungkinkan
timbulnya dampak terhadap lingkungan. Oleh karenanya perusahaan menaruh
perhatian yang cukup besar terhadap dampak positif dan negatif dari
beroperasinya industri ini. Hal ini ditunjukkan dengan telah diberlakukannya
Sistem Manajemen Lingkungan ISO 14001 (SML ISO 14001) di PT. Pupuk
5. Kaltim sejak tahun 1996 sampai saat ini. Pelaksanaan SML ISO 14001 pada
PT. Pupuk Kaltim selalu diverifikasi dengan Audit Awal, Audit Sertifikasi, dan
Audit Survei oleh pihak Badan Sertifikasi Bureau Veritas Quality International
(BVQI) untuk membuktikan bahwa penerapan SML ISO 14001 dilaksanakan
sesuai persyaratan yang berlaku. Visi dan misi PT. Pupuk Kaltim harus
sepenuhnya didukung oleh kebijakan lingkungan yang berorientasi pada
kepatuhan dan pentaatan terhadap regulasi internasional dan juga standar-
standar serta peraturan nasional yang berlaku.
Kebijakan tentang lingkungan PT. Pupuk Kaltim tersebut merupakan
hasil dari identifikasi seluruh aktifitas unit kerja perusahaan. Identifikasi
tersebut meliputi semua input, proses, dan output, serta sarana pendukungnya
beserta dampak penting yang telah dirumuskan. Selanjutnya kebijakan disusun
sasaran dan target untuk meminimumkan dampak terhadap lingkungan.
Prosedur kerja dan instruksi kerja disusun sebagai program implementasi
kebijakan yang telah dirumuskan. Program implementasi kebijakan
dilaksanakan oleh penanggung jawab unit kerja sesuai struktur organisasi
perusahaan.
Sedangkan untuk tahapan pelaksanaan penerapan SML ISO 14001, PT.
Pupuk Kaltim menerapkan tahapan sebagai berikut :
1. Lokakarya/Pelatihan Pemahaman Awal
2. Pengembangan Sistem dan Dokumentasi
3. Pelatihan Audit Internal
4. Penjelasan kepada Seluruh Karyawan
5. Implementasi Prosedur dan Instruksi Kerja
6. Penawaran dan Penetapan Badan Sertifikasi
7. Pelaksanaan Audit Internal
8. Tindakan Perbaikan atas Temuan Audit Internal
9. Kaji Ulang Manajemen
10. Penilaian Pendahuluan oleh Badan Sertifikasi
11. Tindakan Perbaikan atas Temuan Penilaian Pendahuluan
12. Penilaian Akhir oleh Badan Sertifikasi
13. Sertifikasi SML ISO 14001
Kebijakan lingkungan yang ditetapkan Direksi PT. Pupuk Kaltim dalam
Pedoman Sistem Manajemen Lingkungan PT. Pupuk Kalimantan Timur adalah
:
1. Memberikan perhatian yang serius terhadap dampak lingkungan akibat
aktifitas dari industri
2. Mengandung suatu pernyataan bahwa pengelolaan lingkungan merupakan
pengelolaan yang berkesinambungan
3. Mengikuti peraturan-peraturan nasiona, regulasi internasional, dan standar-
standar yang berlaku
4. Mempersiapkan kerangka untuk dapat mengatur dan mempertahankan
implementasi sasaran dan target
5. Kebijakan lingkungan terdokumentasi, terpelihara, terimplementasi, dan
berkomunikasi dengan baik dengan seluruh karyawan dan masyarakat
6. Mudah dimengerti oleh segenap karyawan atau masyarakat
6. B. Bagaimana perencanaan lingkungan dilaksanakan ?
Kaji awal terhadap seluruh aktifitas di PT. Pupuk Kaltim dan sarana
pendukungnya dilakukan PT. Pupuk Kaltim pada perencanaan kaitannya
dengan SML ISO 14001. Pada tahap perencanaan persyaratan SML ISO 14001
dilihat keseuaiannya dengan perusahaan melalui penilaian. Aspek dan dampak
pada persyaratan SML ISO 14001 ditentukan melalui beberapa kriteria
penilaian untuk memastikan prosedur operasional yang harus dilakukan.
Perencanaan terkait lingkungan yang dilakukan PT. Pupuk Kaltim terkait SML
ISO 14001 adalah sebagai berikut :
Gambar 3. Perencanaan Lingkungan PT. Pupuk Kaltim
(Sumber : Hidayat, 2004)
Perencanaan PT. Pupuk Kaltim terkait lingkungan dilakukan terhadap
berbagai aspek operasi yang berlangsung dan alur proses yang ada. Beberapa
hal lain yang dijadikan perhatian PT. Pupuk Kaltim dalam merencanakan
kebijakan terkait lingkungan adalah :
1. Persayarat legal yang berlaku
2. Kontrak-kontrak perusahaan dengan pihak lain yang ada
3. Isu lingkungan
4. Catatan atau masukan masyarakat dan pemangkun kepentingan
5. Insiden, kejadian, dan situasi terkait lingkungan yang pernah tercatat dan
prediksinya
Hasil dari perencanaan kebijakan terkait lingkungan, diwujudkan dalam
14 poin sasaran dan target sebagai berikut :
7. Gambar 4. Sasaran dan target mengenai lingkungan
PT. Pupuk Kaltim
(Sumber : Hidayat, 2004)
C. Bagaimana implementasi dilaksanakan ?
Pelaksanaan program-program kerja lingkungan yang telah dijabarkan
sebagai tindak lanjut dari seluruh aspek, dampak, dan sasaran serta target
didasarkan pada peraturan dan persyaratan standar yang berlaku. Implementasi
dilaksanakan oleh para penanggung jawab sesuai struktur organisasi
lingkungan perusahaan, prosedur kerja, dan instruksi kerja disusun oleh para
manajer senior yang mumpuni. Implementasi SML ISO 14001 kemudian
direkam dan didokumentasikan secara sistematis dan terkendali sebagaimana
yang telah diatur sebelumnya dalam Pedoman SML ISO 14001 PT. Pupuk
Kaltim. Implementasi ISO 14001 pada PT. Pupuk Kaltim dapat dilihat sebagai
8. berikut :
Gambar 5. Penerapan ISO 14001 pada PT. Pupuk Kaltim
(Sumber : Hidayat, 2004)
Beberapa contoh implementasi SML ISO 14001 adalah kontrol
operasional di proses produksi, pengontrolan dokumen yang bersifat kritis,
aktivitas dan pelayanan umum, tanggap darurat dan pencegahannya, serta
sistem kontrol operasional yang menjamin bahwa SML ISO 14001 dijalankan
dan dipelihara.
Masing-masing unit kerja melaksanakan perekaman dokumen terhadap
pelaksanaan seluruh prosedur dan instruksi kerja terkait SML ISO 14001.
Sistem dokumentasi dan rekaman yang tersimpan secara terkendali dilakukan
untuk kepentingan evaluasi dan pelaporan performansi. Komunikasi internal
dan eksternal yang kuat juga dilakukan antar semua pihak dalam rangka
implementasi SML ISO 14001. Perhatian lebih juga diberikan terhadap
tanggung jawab tanggap darurat, bila ada situasi yang berjalan tidak
seharusnya.
D. Bagaimana fungsi monitoring dan controlling yang dilakukan ?
Fungsi pengendalian penerapan SML ISO 14001 PT. Pupuk Kaltim
dilakukan dengan mengkaji seluruh aktifitas, sarana pendukung, dan
implementasi SML ISO 14001. Fungsi monitoring dan controlling yang
dilakukan dapat dilihat sebagai berikut :
Gambar 6. Penerapan pengendalian ISO 14001 PT. Pupuk Kaltim
(Sumber : Hidayat, 2004)
Penerapan fungsi-fungsi pengendalian tersebut dilakukan untuk
memenuhi persyarat yang terdapat dalam SML ISO 14001. Pengendalian
lingkungan dilakukan terhadap seluruh limbah yang dihasilkan perusahaan dan
9. dikeluarkan ke lingkungan sekitar. Limbah-limbah tersebut meliputi semua
limbah cair, limbah padat, dan limbah gas. PT. Pupuk Kaltim secara berkala
juga melakukan pengkajian ulang pelaksanaan SML ISO 14001 untuk
mengetahui kondisi terkini pencapaian sasaran dan target perusahaan,
pembahasan temuan auditor, catatan investigasi ketidaksesuaian, tindakan
pencegahan, serta masukan dari semua pihak terkait. Pengkajian ini kemudian
dijadikan bahan perbandingan pencapaian performansi dan evaluasi internal
perusahaan. Untuk menunjang fungsi monitoring dan controlling penerapan
SML ISO 14001, PT. Pupuk Kaltim memiliki staf atau karyawan pendukung
sebagai berikut :
Gambar 7. Staf ISO 14001 PT. Pupuk Kaltim
(Sumber : Hidayat, 2004)
KESIMPULAN
PT. Pupuk Kaltim sudah melaksanakan atau mengimplementasikan SML
ISO 14001 dengan baik sesuai dengan standar persyaratan yang ada. ISO 14001
yang diperoleh sejak tahun 1996 terus dievaluasi dan diperbaiki implementasinya.
Tahap perencanaan, implementasi, serta monitoring dan controlling dilakukan
dengan sistematis seperti syarat dan panduan yang berlaku pada ISO 14001.
Dokumentasi juga dilaksanakan dengan baik untuk keperluan internal, eksternal,
maupun audit. Namun begitu kekurangan masih terdapat pada sulitnya
memberikan kesadaran terhadap semua karyawan untuk implementasi ISO 14001.
Beberapa karyawan masih belum peduli terhadap implementasinya.
10. DAFTAR PUSTAKA
Hadi, Sudharto P. (2003). Peraturan Perundang-undangan Lingkungan Hidup.
Makalah Kursus AMDAL. Bontang. PPLH Undip.
Hidayat, Abdul Choliq. (2004). Evaluasi Pelaksanaan Sistem Manajemen
Lingkungan ISO 14001 Pada PT. Pupuk Kalimantan Timur. Tesis Magister
Ilmu Lingkungan. Semarang. Universitas Diponegoro.
ICLEI (International Council for Local Environment Inititives). (2001). Urban
Environmental Management : Environmental Management System Training
Resource Kit.
PT. Pupuk Kaltim. (2009). Maju Dengan Berwawasan Lingkungan.
www.pupukkaltim.com. Diakses 27 April 2011.