Pernyataan pers gki yasmin & hkbp filadelfia 23 september 2012
1. Seruan Jemaat GKI Yasmin dan HKBP Filadelfia di Hari Perdamaian Dunia 2012:
“Hentikan Penghinaan Keyakinan Iman Sesama Manusia”
Perdamaian dunia kembali menghadapi tantangan. Sebuah film pendek berjudul Innocence of Muslims
memicu reaksi keras, yang bahkan telah merenggut nyawa manusia, di Libya, di Pakistan. Nyawa
manusia, yang bahkan satu nyawapun, sudah terlalu banyak untuk direnggut dengan alasan apapun.
Perdamaian adalah sebuah cita-cita seluruh umat manusia yang perlu didoakan dan diperjuangkan
sepanjang masa. Sayangnya, dalam banyak peristiwa, perdamaian, yang sering disimbolkan dengan
seekor burung merpati putih dengan sepotong zaitun diparuhnya, kalah, bahkan sengaja dikalahkan.
Sang Merpati sengaja ditembak mati, oleh angkara manusia yang cenderung ingin mengatasi manusia
lainnya, alih-alih hidup bersama dalam damai; yang cenderung merasa lebih berkuasa dibandingkan
sesamanya, alih-alih memilih hidup bersama dalam kesetaraan; dan yang cenderung merasa paling
benar dan oleh karenanya menyingkirkan keyakinan sesamanya yang berbeda, alih-alih hidup
berdampingan dalam penghargaan dan penghormatan akan segala perbedaan yang ada.
Perdamaian bukan sebuah mimpi kosong disiang bolong. Perdamaian bukan pepesan kosong. Dengan
kesungguhan, perdamaian adalah keniscayaan. Perdamaian mensyaratkan keadilan, perdamaian
mensyaratkan kasih serta penghargaan dan penghormatan pada semua yang berbeda. Perdamaian
mensyaratkan bahwa setiap orang tanpa kecuali, mendapatkan setiap hak dasarnya sebagai manusia.
Perdamaian mensyaratkan pengakuan dan penerimaan, bahwa setiap manusia itu berbeda, dan bahwa
perbedaan itu bukanlah sesuatu yang perlu dipaksakan untuk menjadi sama dalam berbagai bentuknya.
Dan penerimaan, penghargaan, serta penghormatan pada keyakinan yang berbeda-beda dari setiap
manusia, adalah bagian penting dari semua doa dan ikhtiar kita untuk mewujudkan perdamaian dunia.
Bukankah dalam iman Kristiani yang diyakini setiap Nasrani diseluruh dunia, termasuk yang diyakini
jemaat GKI Yasmin di Bogor dan HKBP Filadelfia di Bekasi, Kristus sendiri bersabda: “Kasihilah sesamamu
manusia seperti engkau mengasihi dirimu sendiri” (Markus 12:31)? Bukankah bahkan Yesus sendirilah
yang mengajarkan pada semua pengikutNya, sebagai bagian dari Khotbah di Bukit, agar “segala sesuatu
yang kamu kehendaki supaya orang perbuat kepadamu, perbuatlah demikian juga kepada mereka”
(Matius 7:12)?
Prasyarat penting lainnya dari perdamaian, yaitu keadilan, juga menemukan akar pijakannya dalam
Alkitab yang diyakini seluruh umat Kristiani. Bukankah Ulangan 16:19a, dan 20a, tegas mengingatkan
bahwa justru sebagai orang percaya, kita dituntut untuk “jangan memutarbalikkan keadilan” dan agar
“semata-mata keadilan, itulah yang harus kaukejar” ?
2. Demikianlah dapat dipahami pernyataan resmi Sekretaris Jenderal Dewan Gereja Se-Dunia, Pendeta
Dr. Olav Fykse Tveit, yang pernah berdiri dibawah terik matahari Jakarta bersama-sama jemaat GKI
Yasmin dan HKBP Filadelfia dalam Ibadah Minggu yang terpaksa dilakukan disudut jalan seberang Istana
Merdeka Jakarta beberapa waktu yang lalu, mengatakan bahwa “Innocence of Muslims adalah sebuah
film yang menghina pokok keyakinan Islam dan menghina semua orang yang beriman”
Dalam situasi berat yang kami, GKI Yasmin dan HKBP Filadelfia, masih alami sampai saat ini; dalam
keadaan dimana dua gereja kami dilokasinya masing-masing yang sah ternyata masih ditutup secara
ILEGAL oleh Pemkot Bogor dan Pemkab Bekasi walaupun sebenarnya keabsahannya dikuatkan oleh
putusan pengadilan yang telah berkekuatan hukum tetap; kami kembali berdiri disini, diseberang Istana
Merdeka Jakarta, menaikkan ibadah dan doa kami; berharap agar diskriminasi pada kami segera diakhiri,
berharap agar negara dimana kami juga adalah pemilik sahnya, dapat segera menegakkan Konstitusi dan
hukum tanpa perbedaan apapun, sebagai bagian dari keadilan yang dicita-citakan.
Namun lebih daripada itu, hati dan pikiran serta doa kami, kami panjatkan untuk perdamaian dunia,
untuk terwujudnya keadilan dan kasih serta penghargaan pada sesama manusia, dalam segala
perbedaan yang ada. Kami berdoa untuk semua manusia, siapapun, yang telah menjadi korban dalam
segala bentuk peristiwa kekerasan yang dipicu oleh kegagalan kita, manusia, untuk saling menghargai
perbedaan keyakinan iman yang ada, seraya berdoa agar segala bentuk kekerasan tersebut dapat segera
berhenti, sehingga tak ada lagi sesama kami, siapapun, yang menjadi korban dalam lingkaran kekerasan.
Sebagaimana penggalan “Doa Bapa Kami”, yang selalu dinaikkan oleh seluruh umat Kristiani diseluruh
dunia; kami, jemaat GKI Yasmin dan HKBP Filadelfia, berharap agar kami dapat menjadi alat Tuhan,
bersama-sama dengan saudari-saudara kami LINTAS IMAN, untuk mewujudkan “Kerajaan Allah”,
sekarang, dan disini: di Indonesia dan di seluruh dunia. “Kerajaan Allah” yang kami yakini bukan dalam
pengertian teritorial, sekat agama maupun wilayah kekuasaan manusia, namun dalam pengertian iman
yang merujuk pada sebuah keadaan dimana semua manusia tanpa kecuali, apapun suku, kebangsaan,
agama dan keyakinan imannya, akan dapat merasakan bagaimana “Kasih dan kesetiaan akan bertemu,
keadilan dan damai sejahtera akan bercium-ciuman” (Mazmur 85:11).
Jakarta, 23 September 2012
GKI Taman Yasmin Bogor - HKBP Filadelfia Tambun Bekasi
Kami yang Mendampingi:
Persekutuan Gereja-gereja di Indonesia (PGI)
The Wahid Institute - LBH Jakarta
Koordinator Nasional Presidium Jaringan Alumni Muda Pergerakan
Mahasiswa Islam Indonesia (PMII)
PBHI Jakarta - YLBHI – ILRC - Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (GMKI) -
Setara Institute - KontraS – Aliansi Nasional Bhinneka Tunggal Ika (ANBTI)
Human Rights Working Group (HRWG) - PBHI –
Gerakan Angkatan Muda Kristen Indonesia (GAMKI) – Forum Bhinneka Tunggal Ika - LBH Lawyer Street –
DPN Repdem – Ut Omnes Unum Sint Institute - Komunitas Kedai Kopi Bhinneka
Serikat Jurnalis untuk Keberagaman (SEJUK)