1. Minggu, 28 Oktober 2012 http://facebook.com/gkiyasmin
Peduli Yasmin
Rabu, 24 Oktober 2012 Penulis: Sri Lestari BBC Indonesia
Relokasi Kelomopok Minoritas Tidak Tepat:
Presiden SBY Diingatkan Penanganan Toleransi
adalah kewenangan Pusat
P emerintah pusat diminta untuk bersikap
tegas dan mengambil alih masalah
kebebasan beribadah yang terjadi di daerah,
di Indonesia misal GKI Yasmin, Syiah dan
Ahmadiyah di Lombok, tetapi malah justru
tidak menyelesaikan masalah dan malah
serta menyatakan penyelesaian kasus menambah masalah. Ahmadiyah di Lombok
agama dengan relokasi tidak menyelesaikan setelah relokasi malah terlantar,” kata Subhi.
masalah. Seperti yang terjadi terhadap Jemaah Ahmadiyah di Lombok
jemaat Ahmadiyah di Lombok, GKI Yasmin di direkolasi dari tempat asal mereka di Dusun
Bogor dan Jemaah Syiah di Sampang Madura. Ketapang, Lombok Barat ke asrama Transito,
Permintaan sejak sekitar tujuh
itu disampaikan oleh tahun lalu. Selama ini
sejumlah organisasi hak-hak sipil mereka
yang selama ini diabaikan, seperti
mengadvokasi masalah KTP dll.
masalah kebera- Sementara itu, GKI
gaman dan juga Yasmin juga akan
perwakilan GKI direlokasi oleh
Yasmin Bogor, ketika pemerintah kota
menemui anggota Bogor, padahal
Dewan Pertimbangan secara hukum telah
Presiden Wantimpres diperkuat oleh
Albert Hasibuan. putusan Mahkamah
Mohamad Subhi dari The Wahid Agung untuk menempati rumah ibadah
Institute mengatakan penyelesaian kasus mereka.
pelanggaran hak kebebasan beribadah Pemerintah pusat ambli alih
kelompok minoritas yang ditawarkan
pemerintah bukan solusi yang tepat.
“Tawaran solusi oleh pemerintah
D alam pertemuan dengan Wantimpres
Rabu (24/10), sejumlah organisasi
juga menyatakan pemerintah sebaiknya
dalam kasus kebebasan beragama yang ada mengambill alih kasus-kasus pelanggaran hak
2. kebebasan beragama kelompok minoritas. koordinasi lintas departemen agar tidak
Penyerahan ke Pemda, seperti kasus ada perbedaan dalam penyelesaian kasus
GKI Yasmin merupakan pelanggaran Undang- pelanggaran hak beribadah.
Undang Otonomi daerah, menurut Subhi. Sementara itu, anggota Wantimpres,
“Menyerahkan ke Pemda Bogor Albert Hasibuan menyatakan sepakat dengan
itu menyalahi UU, dan kita berharap kasus pendapat tersebut dapat menyelesaikan
ini dikembalikan ke presiden dan berharap masalah kebebasan beribadah kelompok
adanya pernyataan tegas dari presiden itu minoritas.
sangat penting. Apapun pernyataan sikap “Itu merupakan usul saya, mengenai
yang tegas, yang menegaskan tentang hak- apakah pandangan ini direspon ini saya
hak warga negara dalam beribadah, itu sudah serahkan kepada presiden. Tetapi pandangan
ditegaskan dalam konstitusi maupun putusan saya, mendengar beberapa pemikiran dari
dari MA,” jelas Subhi. teman-teman tadi saya setuju dan saya
LBH Jakarta menyatakan pemerintah harapkan keadaan menjadi lebih baik dan ada
pusat harus memiliki kebijakan tegas dan partisipasi dari pemerintah,” jelas Albert.
cepat untuk menghentikan Sebelumnya,
kebijakan pemerintah daerah, Albert menyatakan telah
yang bermuatan kepentingan menyampaikan sejumlah
politik terhadap dirinya atau masukan kepada presiden
kelompoknya saja, dalam kasus terkait dengan masalah
pelanggaran hak beribadah hak minoritas untuk
minoritas. beribadah. Tetapi menolak
Direktur LBH Jakarta menjelaskan secara rinci
Febi Yonesta menilai selama pertimbangan apa saja yang
ini pemerintah tidak memiliki formula atau telah disampaikan kepada
skema sebagai solusi permanen untuk isu-isu presiden, dan apakah pertimbangan tersebut
yang berkaitan dengan kebebasan beragama, dijalankan oleh presiden.
dan juga membiarkan meluasnya syiar Presiden Susilo Bambang
kebencian di masyarakat. Yudhoyono beberapa kali menyampaikan
“Kami meminta kepada Wantimpres bahwa kebebasan beragama di jamin oleh
untuk sampaikan kepada presiden agar negara. Tetapi beberapa tahun terakhir
Pemerintah pusat harus memiliki formula ini, pelanggaran hak- hak minoritas dalam
untuk mengantisipasi meluasnya syiar menjalankan ibadah masih terjadi.
kebencian,” jelas Febi. Menurut penelitian Lingkaran
Masukan ke presiden Survei Indonesia LSI, hampir 50% dari 1.200
responden tidak merasa nyaman tinggal
S ejumlah organisasi menawarkan skema
penyelesaian dengan menegaskan
kembali kewenangan pemerintah pusat
berdampingan dengan penganut Ahmadiyah
dan Syiah. Dalam survei ini responden juga
menyebutkan presiden, politisi dan polisi
terkait dengan hukum, keamanan dan agama. kurang memberikan perlindungan terhadap
Selain itu, Pemerintah pusat harus memiliki perbedaan keyakinan, beragama dan HAM. ::
2
3. Pdt. Yosef P. Widyaatmaja (GKI Sangkrah Surakarta)
“Setia dan Sehati dalam Pelayanan”
:: Rangkuman Kotbah Ibadah GKI Yasmin dan HKBP Filadelfiana 14 Oktober 2012::
K ami besyukur ditengah terik panas
ini, tidak mengurangi semangat
kita utk berkumpul ditempat ini. Semua
berbuat baik? Tetapi sekalipun kamu harus
menderita juga karena kebenaran, kamu akan
berbahagia. Sebab itu janganlah kamu takuti
cucuran airmata dan penderitaan yg kita apa yang mereka takuti dan janganlah gentar.
alami, karena penguasa negeri tidak mampu Tetapi kuduskanlah Kristus di dalam hatimu
untuk memberikan tempat naungan untuk sebagai Tuhan! Dan siap sedialah pada
beribadah, tidak meruntuhkan hati saudara segala waktu untuk memberi pertanggungan
untuk mengarungi perjuangan ini. Oleh sebab jawab kepada tiap-tiap orang yang meminta
itu, dalam pembacaan Alkitab kali ini saya pertanggungan jawab dari kamu tentang
mengambil pergumulan jemaat di Asia kecil, pengharapan yang ada padamu, tetapi
Kapedokia dan Galatia, ketika mereka juga haruslah dengan lemah lembut dan hormat,
mengalami penderitaan pada jamannya. dan dengan hati nurani yang murni, supaya
1 Pet 3: 8-16 “Kasih dan Damai”. mereka, yang memfitnah kamu karena
hidupmu yang saleh dalam Kristus, menjadi
Dan akhirnya, hendaklah kamu semua
malu karena fitnahan mereka itu.
seia sekata, seperasaan, mengasihi saudara-
saudara, penyayang dan rendah hati, dan
janganlah membalas kejahatan dengan P etrus menasehatkan pada jemaat di Asia
kecil, kalau kamu menderita, janganlah
melakukan kejahatan, menyakiti hati manusia,
kejahatan, atau caci maki dengan caci
maki, tetapi sebaliknya, hendaklah kamu melakukan kekerasan. Tetapi menderitalah
memberkati, karena untuk itulah kamu karena kamu melakukan kebaikan.
dipanggil, yaitu untuk memperoleh berkat. Melakukan kebaikan itulah yang
Sebab: “Siapa yang mau mencintai dilakukan oleh jemaat Tuhan di Asia kecil.
hidup dan mau melihat hari-hari baik, ia Melakukan kebaikan menyebabkan jemaat
harus menjaga lidahnya terhadap yang jahat Tuhan disana menjadi berbeda dengan
dan bibirnya terhadap ucapan-ucapan yang orang-orang yang dikuasai keserakahan,
menipu. kemunafikan dan kejahilan. Dan ini juga bisa
terjadi di dalam hidup kita.
Ia harus menjauhi yang jahat dan
melakukan yang baik, ia harus mencari Dalam Surat Petrus yang kita baca ini,
perdamaian dan berusaha mendapatkannya. disimpulkan bahwa mereka memiliki dua kata
Sebab mata Tuhan tertuju kepada orang- kata kunci, yaitu kasih dan damai. Kunci untuk
orang benar, dan telinga-Nya kepada mengatasi penderitaan, adalah ketika jemaat
permohonan mereka yang minta tolong, di Galatia, Asia Kecil itu setia dan sehati. Kami
tetapi wajah Tuhan menentang orang-orang bersyukur, setia dan sehati telah juga menjadi
yang berbuat jahat. Dan siapakah yang akan bagian GKI Taman Yasmin dan HKBP Filadelfia,
berbuat jahat terhadap kamu, jika kamu rajin dan inilah yang harus dipegang teguh. Lagi
Petrus juga menyebutkan mereka harus saling
3
4. seperasaan, merasakan penderitaan orang Karena cinta kasih kepada negara, kita
lain. mengharapkan kehadiran negara, kehadiran
Bagi saya, perasaan GKI Yasmin dan HKBP presiden kita untuk menyelesaikan ini atas
Filadelfia ini, bukan hanya tertuju kepada dasar UUD 45 yang menjadi harapan Edo dan
jemaat sendiri, tetapi juga tertuju kepada balon-balon yang kita luncurkan tadi.
kepada orang lain-lain ketika yang mengalami Jangan sampai terjadi ketidakadilan,
nasib sama, sekalipun mereka berbeda pemerintah maupun bapak Presiden, yang
agamanya. seolah-olah kita telah ditinggalkan tanpa
S audara-saudara terkasih. Lagu dari negara yang melindungi kita.
John Lenon, “Imagine”. Karena lagu Saudara yang terkasih, surat Petrus
inilah dia dibunuh oleh seorang yg fanatik. masih menganjurkan pada kita untuk
Oleh lagunya ini dia dibunuh. Ada hal-hal mencari perdamaian dan mengusahakan.
pertanyaan yg harus bisa kita Jadi saudara harus
sampaikan kepada negeri ini mencari penyelesaian
dengan lagu John Lenon ini. perdamaian, yakni
Ia menyebutkan jauh perdamaian yang disertai
lebih baik tak ada negeri, keadilan. Perdamaian
oleh karena seharusnya tanpa keadilan adalah
mengayomi rakyatnya yang bentuk dari penindasan
menangis. Bila ada rakyat terselubung. Yang
kecil yang menangis, tetapi dianjurkan Petrus, orang
tak ada kehadiran negara. beriman harus mencari
Apa perlunya ada negara. dan memperjuangkan
perdamaian.
Ketika agama tidak lagi menghadirkan
cinta kasih dan perdamaian, untuk apa Perdamaian itu harus dicari dan
adanya agama. Ketika ada ajaran tentang diperjuangkan. Itulah tugas-tugas yang masih
neraka, justru menyebabkan orang melakukan harus dicari oleh jemaat GKIYasmin dan HKBP
kekerasan atas nama agama dan kekuasaan, Filadelfia.
untuk apa adanya neraka. Akhirnya, saudara tetap setia dalam
Ketika surga dinyatakan bahwa disitu pelayanannya, bertahan teguh, laksana
ada keadilan dan cintakasih, tetapi kenyataan kekuatan sebuah rumput. Perjuangan orang
surga dan cintakasih disangkali. Untuk apa beriman bagaikan sebuah rumpun rumput.
ada cinta kasih dan untuk apa adanya surga Digambarkan rumput sebagai umat Tuhan
itu. Disinilah impian-impian John Lenon, ia dan hidup tidak untuk dirinya sendiri, supaya
bukan anti orang beriman, tetapi dia ingin makhluk lain hidup. GKI Yasmin dan HKBP
mengembalikan agama dan pengikut agama Filadelfia hidup bukan untuk dirinya sendiri,
untuk kembali kepada poros agama itu sendiri, tetapi juga untuk orang lain, untuk tetangga,
yaitu cinta kasih. untuk lingkungan dan negeri yang kita cintai
ini.
Saudara yang berkumpul disini, masih
bersemi cinta kasih satu dengan yang lain. Ketika badai tofan dia tidak bergoyang,
Saudara masih bersemi cinta kasih kepada diinjak tidak beranjak, dibabat menjadi berkat,
Indonesia, setuju? Itulah GKI Yasmin dan HKBP Filadelfia. ::
4
5. :: Kami hanya ingin beribadah dengan damai ::
“Surat Edo untuk Presiden SBY”
Selamat siang Bapak Presiden SBY, Sayangnya jawabannya pilihan
ganda, kalau jawabannya titik-titik,
Nama saya Edward Matthew mungkin saya mengisinya dengan: ”Ibadah
Sitorus, bapak bisa panggil saya Edo, saya yang tidak dilakukan di dalam gedung
kelas 6 SD di BPK Penabur Bogor. gereja disebut badah Istana atau Ibadah
trotoar”
Saya jemaat GKI
Yasmin yang siang ini lagi Kata ibu saya,
ibadah di depan Istana mustinya saya mengisinya
Bapak. Sudah kesekian kali itu, kan saya jujur, hehe.
saya, jemaat GKI Yasmin Saya tahu pak Presiden
juga jemaat gereja HKBP orang baik dan bijaksana,
Filadelfia ibadah di depan pasti mau mendengar
Istana Bapak. suara rakyatnya. Ya kan
pak ?
Kadang kehujanan,
tapi lebih sering sih Di doa saya,
kepanasan. Gak ada AC, juga doa ibu saya dan
gak pake kursi. Capek, doa jemaat lain disini
keringatan, kehausan Bener- sebenarnya biasa saja kok
bener gak nyaman deh. Pak, kami ingin beribadah
Coba sekali sekali Bapak ada dengan damai. Sederhana
disini, bergabung bersama kan ?
kami. Oya pak, bentar lagi
Pasti bapak bisa rasakan betapa kami mau Natalan tanggal 25 Desember.
panasnya disini. Tapi kata Ibu, ini GKI Yasmin sama HKBP Filadelfia bisa
perjuangan. Berjuang mendapatkan hak Natalan di dalam gedung gereja kan pak ?
beribadah sesuai hak asasinya. Saya gak Pak SBY yang baik,
ngerti salah kami apa, sampai Bapak Semoga bapak mau membaca
biarkan kami seperti ini lama sekali. surat saya ini. Sudah dulu ya Pak. Tuhan
Oya Pak, minggu lalu saya memberkati bapak.
ulangan Agama. Ada satu soal begini
pertanyaannya, ”Sebutkan nama Ibadah Salam saya,
yang tidak dilakukan di dalam gedung Edward Matthew Sitorus
gereja?”
5
6. “Tidak Ada Alasan Untuk Takut
Terhadap Pemerintah” (Roma 13: 1-7)
Catatan dari Liem Kiem Yang Memorial Lecture - 9 September 2012 LAI dan STT Jakarta
Rekaman suara dapat diunduh di http://tinyurl.com/liemkiemyang
T idak ada alasan untuk takut terhadap
Pemerintah adalah sebuah tanggapan
kritis terhadap penggunaan “rasa takut”
menghadapi suatu sistem di luar dirinya yang
mewujud dalam kehadiran individu, dalam
hal ini adalah pejabat-pejabat Pemerintah.
sebagai sebuah kategori biblis dalam kontruks Komunitas Kristen yang menerima nasehat
gereja, tentang iman dan pemerintah yang ini memahami, bahwa Rasul Paulus
berlaku sebagai pengatur dan penjaga ruang sedang berbicara tentang pejabat-pejabat
publik yang bernama Indonesia. pemerintah, dan bukan pemerintah sebagai
Dalam tafsirnya atas surat ini Liem Kiem sebuah entitas politik.
Yang langsung memperlihatkan kontradiksi, Implikasinya adalah rasa takut yang
antara cara gereja selama ini menafsirkan dibicarakan dan yang hendak diatasi bukanlah
pasal ini sebagai sumber utama dari ajaran rasa takut dalam dimensi strukturalnya,
Paulus (PB), tentang pemerintahan atau melainkan dalam dimensi personal dan
negara, dengan karakter surat-surat Paulus kolektif, demikian tegas Pak Liem. “Mengapa
yang tidak pernah menyinggung soal kamu harus takut terhadap pejabat
hubungan jemaat atau pemerintah. pemerintah Romawi, tidak ada alasan
Disini kelihatannya cara gereja mem– hidup dalam ketakutan terhadap mereka.”
baca alkitab masih mencerminkan doktrin Mereka itu toh diadakan demi menjaga agar
reformasi tentang doktrin Alkitab yang warga negaranya menjalankan hal baik yang
menjadi basis upaya Kristen selama 5 abad dikehendaki Tuhan, selama kamu melakukan
menterjemahkan Alkitab. Artinya Alkitab hal yang baik, mereka harus memberikan
dibaca seperti sebuah manual yang sudah pujian kepadamu. Paulus menengarai
jelas pada dirinya sendiri, seperti kamus yang rasa takut muncul karena kemungkinan
memberi definisi dan menjelaskan setiap terpecahnya komunitas Kristen, akibat
konsep atau pertanyaan kita. perbedaan identitas etnis mereka, jadi bukan
Pendekatan dogmatis terhadap pasal intervensi institusi Pemerintah.
ini justru meluruhkan dimensi pastoralnya. Berdasarkan surat ini dapat dikatakan,
“Maukah kamu hidup tanpa takut terhadap bahwa “rasa takut” digunakan sebagai
pemerintah, berbuatlah hal yang baik dan kategori pastoral dan bukan kategori
kamu akan beroleh pujian daripadanya.” politis, karena itu ia disikapi secara
Menurut pak Liem, ayat inilah menjadi pastoral. Ketakutan terhadap perbedaan
inti dan membentuk pasal Roma 13:1-7 itulah yang ditanggapi oleh Paulus dengan
sebagai sebuah nasehat Pastoral. Pasal ini memperlihatkan implikasi publiknya, jadi
justru memperlihatkan dimensi personal bukan sebaliknya, seperti yang umumnya
dan kolektif, dari kehidupan bergereja, ditafsirkan - bahwa surat itu sedang berbicara
ketimbang dimensi strukturalnya dalam tentang takut terhadap pemerintah sebagai
6
7. sikap politis kristiani, yang harus selalu akibat ketakutan publik – ketakutan publik -
tunduk kepada segala pemerintahan duniawi masyarakat terhadap perbedaan. Bukankah
yang ditetapkan oleh Allah. Bukan itu, ketakutan terhadap perbedaan sudah menjadi
“rasa takut” dalam surat ini adalah ekspresi karakter cara berelasi kita di ruang publik,
dari pergulatan komunitas kristen di Roma termasuk cara Pemerintah kita menyikapi
untuk mengelelola perbedaan dalam ruang publik yang bernama Indonesia. Lalu
tubuh kekristenan tersebut. Menurut pak bagaimana cara kita turut membentuk
Liem, pandangan tentang takut terhadap terciptanya ruang publik yang menghargai
Pemerintah dalam surat ini lebih dekat perbedaan.
kepada pemahaman Yahudi, yaitu tentang Karena itu religiuous freedom adalah
pemerintahan dunia yang diadakan oleh Allah hipotesis bagi perbedaan, yaitu bebas rasa
untuk kebaikan hidup dunia ini. takut dan bebas menjadi merdeka, namun
P emerintah sebagai hamba Allah, kira-kira bagi yang lain, freedom berarti antitesis
bisa dikatakan, harus memberlakukan dari takut, karena itu kebebasan harus
apa yang dilakukan oleh Allah. Di dalam dikungkung, perbedaan harus dilindas. Jika
pengertian Yahudi tersebut, jika raja tidak ruang publik Indonesia, sudah pada titik
melaksanakan tugas panggilannya sebagai ekstrim seperti ini, lalu bagaimana dan
hamba Tuhan, maka ia harus diganti dengan dimana kita harus memberlakukan yang
raja lain. Jika demikian pengertian tentang dilakukan Allah. Bisakah bahasa pastoral
sikap terhadap Pemerintah dan pemerintahan gereja sekaligus menjadi suara profetis di
yang dipahami seperti pada surat Roma, ruang publik kita saat ini.
maka tidak mungkin dengan secara langsung, Persilangan antara teks, ruang publik dan
kita mengaplikasikan surat Roma, pada iman terjadi di Bogor, yang dibentuk oleh
situasi Pemerintahan Indonesia yang saat narasi dan praktik GKI Yasmin bersama dan
ini yang tidak memperlihatkan penjagaan, komunitas solider untuk memberlakukan
pemeliharaan dan pengelolaan ruang publik yang dilakukan Allah. Persilangan itu juga
yang memberi ruang pada semua warga terjadi ketika atas nama perbedaan tafsir
bangsa ini, dengan seluruh perbedaannya. keagamaan, secara internal, kelompok
Tafsir pak Liem atas surat Roma ini, justru agama melakukan kekerasan satu sama lain.
sedang memperlihatkan pada dimensi sosial Kekerasan komunal antar kelompok agama
dan politis dari sebuah nasehat pastoral, dan etnis juga telah mempelihatkan wajah
dalam hal ini pastoral sosial, atas kesulitan tragis dari ruang publik yang tidak dijaga dan
yang dihadapi oleh jemaat kristen untuk dilindungi oleh pemerintah sebagai sebuah
mengelola perbedaan yang sudah memberi kekuatan politik.
pada kekristenan mereka yang heterogen. Lalu bagaimana gereja bersama
Implikasi adalah rasa takut, internal kolektif ini kelompok-kelompok agama bisa berfungsi
tidak bisa secara langsung ditafsirkan sebagai secara profetis dalam ruang publik yang
rasa takut yang sifatnya eksternal struktural. sangat kompleks itu. Atau apakah memang
Pertanyaan tentu saja bagaimana rasa ajaran gereja, tafsir gereja dan komunitas
takut ini dikelola dan diatasi, sehingga kristen masih berakar pada ruang publik?
menghasilkan sebuah wacana teologis yang Apakah bahasa iman kita kompatibel dengan
menyikapi rasa takut yang meluas yang bahasa publik?
diciptakan dalam kontestasi di ruang publik DR. Septemy Lakawa (STT Jakarta)
7
8. AKSI DAMAI:
JAM DOA
BAGI BANGSA
beribadah sesuai dengan UUD 1945, dan merpati simbol perdamaian. Menandai pengharapan agar Natal
SERUAN AKSI DAMAI: Kami dari #GKIYasmin
Pdt. Josef P. Widyaatmaja dan jemaat bersiap melepaskan balon yang berisikan pesan hak kebebasan
2012 ini Jemaat GKI Yasmin dan HKBP Filadelfia dapat melaksanakan Natal di gedungnya yang sah.
mengajak semua yang peduli, siapapun,
dari suku, agama, keyakinan, latar belakang
apapun untuk bertemu di udara melalui:
“JAM DOA UNTUK BANGSA” pada setiap
hari Sabtu Pukul 10 malam WIB
(bagi yang berada di zona waktu lain,
silakan menyesuaikan)
Tempat berdoa sesuai dengan keberadaan
masing-masing.
Lama waktu berdoa bisa disesuaikan
dengan tatacara doa masing-masing.
* Mari kita naikkan doa bagi semua umat
di bumi Indonesia yang saat ini masih
terpasung dalam menjalankan ibadah
menurut agama dan kepercayaannya.
* Mari kita doakan perdamaian di antara
warga negara yang berbeda agama dan
kepercayaannya sehingga dapat saling bahu-
membahu membangun negara ini untuk
kesejahteraan bersama.
* Mari kita doakan pemerintah dan pihak
yang berwenang agar dapat menjalankan
tugasnya dengan sebaik-baiknya dan secara
bijaksana dan adil.
Sampai jumpa di udara melalui doa-doa
yang kita naikkan bersama-sama pada setiap
Sabtu Pukul 10 malam tepat. Kiranya Tuhan
Yang Maha Kuasa memberkati bangsa dan
negara kita. Amin.