SlideShare a Scribd company logo
1 of 11
IMPLEMENTASI IP4T
WILAYAH PESISIR, PULAU-PULAU KECIL,
PERBATASAN DAN WILAYAH TERTENTU
(WP3WT)
BIMBINGAN TEKNIS
DIREKTORAT PWP3T
HOTEL MERCURE ANCOL, 10-13 MARET 2020
Oleh: Hesekiel Sijabat, S.T.
LATAR BELAKANG
• Cakupan wilayah WP3WT sangat luas, sebagai contoh wilayah pesisir tersebar di 33
provinsi, 302 kabupaten, 2162 kecamatan, dan 11.439 desa pesisir. Maka
mengoptimalkan pemerataan pembangunan adalah upaya yang tidak mudah.
• Kemiskinan juga seringkali terjadi pada masyarakat di pulau-pulau kecil karena
wilayahnya masih terisolasi (keterasingan), komunikasi dan transportasi sulit, listrik
yang terbatas sehingga menyebabkan harga-harga kebutuhan pokok mahal.
• Di wilayah perbatasan ini juga sering terjadi konflik pemanfaatan ruang antar kawasan
lindung dan budidaya maupun antar-kawasan budidaya seperti pertambangan dan
kehutanan.
• Sebagian besar di WP3WT kebutuhan akan pendidikan, layanan kesehatan dan sarana
prasarana mahal. Kondisi tersebut masih diperparah dengan kurangnya dukungan
politik dan jauh dari akses, pengambilan keputusan serta terbatasnya akses modal.
CONTOH POTRET KETIMPANGAN PENGUASAAN & PEMILIKAN TANAH DI
WILAYAH PERBATASAN
• Dari segi pemilikan tanah, hanya 48.33% dari total APL yang sudah
terdaftar.
• Yang terdaftar ada 16 bidang tanah, dimana 10 bidang tanah diantaranya
adalah Hak Guna Usaha.
• Total luas tanah terdaftar 12.510 Ha.
KECAMATATAN PURING KENCANA
KABUPATEN KAPUAS HULU
PROVINSI KALIMANTAN BARAT
KETIMPANGAN & KONFLIK AGRARIA
Berdasarkan luas lahan, konflik yang terjadi di
wilayah pesisir & pulau kecil cukup besar, 25%
dari keseluruhan
Walaupun ada penurunan RASIO GINI lahan dari tahun 2003-2013,
Namun konflik agraria terus mengalami peningkatan.
INDEKS GINI
Dimana:
IG = Indeks Gini.
Yi = proporsi jumlah penguasaan dan pemilikan tanah kumulatif ke i.
Yi-1 = proporsi jumlah penguasaan dan pemilikan tanah kumulatif ke i-1.
Fi = frekuensi luas tanah yang dimiliki kumulatif ke-i.
Penentuan Baseline
Baseline Indeks Gini Pemilikan Tanah ditentukan sebesar 0,48221 (asumsi hasil
perhitungan Litbang ATR/BPN Tahun 2018).
Dari nilai indeks gini di atas, maka diketahui bahwa
pada Tahun 2018 ada sekitar 1% penduduk menguasai
48% tanah di Indonesia.
ISU TERKAIT WP3WT DALAM RPJMN 2020-2024
PERUBAHAN IKLIM
RAWAN BENCANA
KETIMPANGAN PEMBANGUNAN ANTAR
WILAYAH
• Tinggi muka air laut pada tahun 2040 diproyeksikan akan
mengalami kenaikan hingga 50 cm.
• Daerah pemukiman yang berpotensi terkena efek abrasi
sepanjang 253 km. Sedangkan daerah pemukiman yang
perlu waspada akan dampak abrasi sepanjang 155 km.
• Kawasan rawan bencana harus dipertimbangkan sebagai
batasan dalam merencanakan pembangunan.
• Zona rawan bencana yang tinggi perlu diprioritaskan
menjadi kawasan lindung. Apabila sebagai kawasan
budidaya perlu didukung peningkatan upaya adaptasi dan
pengurangan risiko bencana untuk mengurangi kerugian.
• Upaya pemerataan adalah dengan pengembangan wilayah
penyangga (hinterland) .
• Wilayah penyangga tersebut antara lain adalah desa,
kawasan perdesaan, kawasan transmigrasi, kawasan
perbatasan, termasuk pulau-pulau kecil, terluar dan
terdepan, serta daerah tertinggal
Sumber: Perpres Nomor 18 Tahun 2020 tentang RPJMN Tahun 2020-2024
ASPEK PENGENDALIAN
ASPEK PENATAAN
ISU STRATEGIS WP3WT DALAM
KEMENTERIAN ATR/BPN
TAHUN 2020-2024
Inventarisasi Data dan Penataan
Wilayah Pesisir, Pulau-Pulau
Kecil, Perbatasan dan Wilayah
Tertentu
PERAN DATA IP4T
DATA IP4T
WP3WT
• Data bidang P4T (by name by address) WP3WT
• Data Potensi Desa/Kelurahan WP3WT
CUSTOMER PENGGUNA DATA
(untuk pemerataan kesejahteraan dan pengentasan kemiskinan)
Kementerian
Pertanian
Kementerian
Dalam Negeri
Kementerian PDT
dan Transmigrasi
Kementerian
Kelautan dan
Perikanan
PEMDA Kementerian PUPR
• Data IP4T yang detail seharusnya dapat digunakan oleh para pemangku kepentingan untuk berbagai
program pemerataan kesejahteraan dan pengentasan kemiskinan, agar program tersebut tepat
sasaran.
• Penanganan fakir miskin membutuhkan penanganan yang terpadu secara lintas sektor dan
berkelanjutan.
Kementerian Sosial
Ket: di Kemensos terdapat Direktorat Penanganan Fakir Miskin Pesisir Pulau-Pulau Kecil dan Perbatasan Antar Negara
ONE MAP ONE DATA POLICY
PERPRES 9/2016
TENTANG PERCEPATAN
PELAKSANAAN KEBIJAKAN
SATU PETA
PERPRES 39/2019
TENTANG SATU DATA
INDONESIA
• Untuk mewujudkan keterpaduan perencanaan,
pelaksanan, evaluasi, dan pengendalian
pembangunan, perlu didukung dengan data
yang akurat, mutakhir, terpadu, dapat
dipertanggungjawabkan, mudah diakses, dan
dibagipakaikan, serta dikelola secara seksama,
terintegrasi, dan berkelanjutan
Salah satu Konsideran
• Peraturan Presiden Nomor 9 Tahun 2016 tentang
Percepatan Pelaksanaan Kebijakan Satu Peta (KSP)
pada Tingkat Ketelitian Peta Skala 1:50.000.
• Perpres ini menegaskan, bahwa Percepatan
Pelaksanaan KSP pada tingkat ketelitian peta skala
1:50.000 bertujuan untuk terpenuhinya satu peta
yang mengacu pada satu referensi geospasial, satu
standar, satu basis data, dan satu geoprtal guna
percepatan pelaksanaan pembangunan nasional.
 Jadikan kegiatan IP4T WP3WT sebagai pembuka akses dengan berbagai
pemangku kepentingan untuk mewujudkan program pemerataan kesejahteraan
masyarakat yang lebih tepat sasaran;
 Proses dan Tahapan IP4T WP3WT agar dilaksanakan dengan optimal, agar data
yang dihasilkan berkualitas dan lengkap.
 Libatkan berbagai stakeholder dan gali berbagai data sekunder untuk penguatan
analisis IP4T WP3WT khususnya terkait dengan potensi desa/kelurahan serta
analisis terkait kekhasan WP3WT.
 Sajikan dengan rapi dan apik, sehingga dapat menjadi bahan publikasi yang
informatif dan modern.
MASUKAN & SARAN
KEPADA PELAKSANA IP4T
TERIMA KASIH

More Related Content

Similar to Implementasi data ip4t wp3wt

rancangan rpjmn 2015 2019
rancangan rpjmn 2015 2019rancangan rpjmn 2015 2019
rancangan rpjmn 2015 2019Asep Walandra
 
Pesisir 11 PENGEMBANGAN KAWASAN PESISIR
Pesisir 11 PENGEMBANGAN KAWASAN PESISIRPesisir 11 PENGEMBANGAN KAWASAN PESISIR
Pesisir 11 PENGEMBANGAN KAWASAN PESISIRsuningterusberkarya
 
Tim penyusun sosialisasi hasil kajian strategi pengembangan ketahanan keben...
Tim penyusun   sosialisasi hasil kajian strategi pengembangan ketahanan keben...Tim penyusun   sosialisasi hasil kajian strategi pengembangan ketahanan keben...
Tim penyusun sosialisasi hasil kajian strategi pengembangan ketahanan keben...RudiPrihartono
 
Permukiman Kumuh Perkotaan Sinjai.pdf
Permukiman Kumuh Perkotaan Sinjai.pdfPermukiman Kumuh Perkotaan Sinjai.pdf
Permukiman Kumuh Perkotaan Sinjai.pdfbadrihatta2
 
Strategi Pembangunan dan Pengurangan Resiko Bencana Daerah Tertinggal di Wil...
Strategi Pembangunan dan Pengurangan Resiko Bencana Daerah Tertinggal  di Wil...Strategi Pembangunan dan Pengurangan Resiko Bencana Daerah Tertinggal  di Wil...
Strategi Pembangunan dan Pengurangan Resiko Bencana Daerah Tertinggal di Wil...Dadang Solihin
 
revisi PPT LAPHIR LAHAN POTENSIAL RELOKASI BENCANA NGANJUK_show (1).pdf
revisi PPT LAPHIR LAHAN POTENSIAL RELOKASI BENCANA NGANJUK_show (1).pdfrevisi PPT LAPHIR LAHAN POTENSIAL RELOKASI BENCANA NGANJUK_show (1).pdf
revisi PPT LAPHIR LAHAN POTENSIAL RELOKASI BENCANA NGANJUK_show (1).pdfssusercf685f
 
Sosialisasi uu 27 / 2007 TENTANG PENGELOLAAN WILAYAH PESISIR DAN PULAU-PULAU...
Sosialisasi uu 27 / 2007 TENTANGPENGELOLAAN WILAYAH PESISIR DAN PULAU-PULAU...Sosialisasi uu 27 / 2007 TENTANGPENGELOLAAN WILAYAH PESISIR DAN PULAU-PULAU...
Sosialisasi uu 27 / 2007 TENTANG PENGELOLAAN WILAYAH PESISIR DAN PULAU-PULAU...Fitri Indra Wardhono
 
Penyusunan Roadmap Badan Penanggulangan Bencana Daerah
Penyusunan Roadmap  Badan Penanggulangan Bencana DaerahPenyusunan Roadmap  Badan Penanggulangan Bencana Daerah
Penyusunan Roadmap Badan Penanggulangan Bencana DaerahDadang Solihin
 
Bab 5 penetapan kawasan strategis
Bab 5 penetapan kawasan strategisBab 5 penetapan kawasan strategis
Bab 5 penetapan kawasan strategisDeki Zulkarnain
 
Jurnal resume ramadhani 2
Jurnal resume ramadhani 2Jurnal resume ramadhani 2
Jurnal resume ramadhani 2Fakhrurrozi45
 
RakerdaBKTRN-DitjenLautan.ppt
RakerdaBKTRN-DitjenLautan.pptRakerdaBKTRN-DitjenLautan.ppt
RakerdaBKTRN-DitjenLautan.pptOceanEnviro
 
5 mudiyanto kebijakan dan program pembangunan bidang kimpraswil
5 mudiyanto   kebijakan dan program pembangunan bidang kimpraswil5 mudiyanto   kebijakan dan program pembangunan bidang kimpraswil
5 mudiyanto kebijakan dan program pembangunan bidang kimpraswilDidik Purwiyanto Vay
 

Similar to Implementasi data ip4t wp3wt (20)

rancangan rpjmn 2015 2019
rancangan rpjmn 2015 2019rancangan rpjmn 2015 2019
rancangan rpjmn 2015 2019
 
Pesisir 11 PENGEMBANGAN KAWASAN PESISIR
Pesisir 11 PENGEMBANGAN KAWASAN PESISIRPesisir 11 PENGEMBANGAN KAWASAN PESISIR
Pesisir 11 PENGEMBANGAN KAWASAN PESISIR
 
Laporan Antara.pdf
Laporan Antara.pdfLaporan Antara.pdf
Laporan Antara.pdf
 
Tim penyusun sosialisasi hasil kajian strategi pengembangan ketahanan keben...
Tim penyusun   sosialisasi hasil kajian strategi pengembangan ketahanan keben...Tim penyusun   sosialisasi hasil kajian strategi pengembangan ketahanan keben...
Tim penyusun sosialisasi hasil kajian strategi pengembangan ketahanan keben...
 
Permukiman Kumuh Perkotaan Sinjai.pdf
Permukiman Kumuh Perkotaan Sinjai.pdfPermukiman Kumuh Perkotaan Sinjai.pdf
Permukiman Kumuh Perkotaan Sinjai.pdf
 
Strategi Pembangunan dan Pengurangan Resiko Bencana Daerah Tertinggal di Wil...
Strategi Pembangunan dan Pengurangan Resiko Bencana Daerah Tertinggal  di Wil...Strategi Pembangunan dan Pengurangan Resiko Bencana Daerah Tertinggal  di Wil...
Strategi Pembangunan dan Pengurangan Resiko Bencana Daerah Tertinggal di Wil...
 
Visi misi kemenpu
Visi misi kemenpuVisi misi kemenpu
Visi misi kemenpu
 
revisi PPT LAPHIR LAHAN POTENSIAL RELOKASI BENCANA NGANJUK_show (1).pdf
revisi PPT LAPHIR LAHAN POTENSIAL RELOKASI BENCANA NGANJUK_show (1).pdfrevisi PPT LAPHIR LAHAN POTENSIAL RELOKASI BENCANA NGANJUK_show (1).pdf
revisi PPT LAPHIR LAHAN POTENSIAL RELOKASI BENCANA NGANJUK_show (1).pdf
 
Pembangunan regional mteri pak iman
Pembangunan regional mteri pak imanPembangunan regional mteri pak iman
Pembangunan regional mteri pak iman
 
Sosialisasi uu 27 / 2007 TENTANG PENGELOLAAN WILAYAH PESISIR DAN PULAU-PULAU...
Sosialisasi uu 27 / 2007 TENTANGPENGELOLAAN WILAYAH PESISIR DAN PULAU-PULAU...Sosialisasi uu 27 / 2007 TENTANGPENGELOLAAN WILAYAH PESISIR DAN PULAU-PULAU...
Sosialisasi uu 27 / 2007 TENTANG PENGELOLAAN WILAYAH PESISIR DAN PULAU-PULAU...
 
Penyusunan Roadmap Badan Penanggulangan Bencana Daerah
Penyusunan Roadmap  Badan Penanggulangan Bencana DaerahPenyusunan Roadmap  Badan Penanggulangan Bencana Daerah
Penyusunan Roadmap Badan Penanggulangan Bencana Daerah
 
Pasut lwmtl
Pasut lwmtlPasut lwmtl
Pasut lwmtl
 
Hutan rahmawaty10
Hutan rahmawaty10Hutan rahmawaty10
Hutan rahmawaty10
 
Bab 5 penetapan kawasan strategis
Bab 5 penetapan kawasan strategisBab 5 penetapan kawasan strategis
Bab 5 penetapan kawasan strategis
 
Kelompok 4 teori pembangunan
Kelompok 4 teori pembangunanKelompok 4 teori pembangunan
Kelompok 4 teori pembangunan
 
Jurnal resume ramadhani 2
Jurnal resume ramadhani 2Jurnal resume ramadhani 2
Jurnal resume ramadhani 2
 
Pembangunan daerah
Pembangunan daerahPembangunan daerah
Pembangunan daerah
 
Pembangunan daerah
Pembangunan daerahPembangunan daerah
Pembangunan daerah
 
RakerdaBKTRN-DitjenLautan.ppt
RakerdaBKTRN-DitjenLautan.pptRakerdaBKTRN-DitjenLautan.ppt
RakerdaBKTRN-DitjenLautan.ppt
 
5 mudiyanto kebijakan dan program pembangunan bidang kimpraswil
5 mudiyanto   kebijakan dan program pembangunan bidang kimpraswil5 mudiyanto   kebijakan dan program pembangunan bidang kimpraswil
5 mudiyanto kebijakan dan program pembangunan bidang kimpraswil
 

Implementasi data ip4t wp3wt

  • 1. IMPLEMENTASI IP4T WILAYAH PESISIR, PULAU-PULAU KECIL, PERBATASAN DAN WILAYAH TERTENTU (WP3WT) BIMBINGAN TEKNIS DIREKTORAT PWP3T HOTEL MERCURE ANCOL, 10-13 MARET 2020 Oleh: Hesekiel Sijabat, S.T.
  • 2. LATAR BELAKANG • Cakupan wilayah WP3WT sangat luas, sebagai contoh wilayah pesisir tersebar di 33 provinsi, 302 kabupaten, 2162 kecamatan, dan 11.439 desa pesisir. Maka mengoptimalkan pemerataan pembangunan adalah upaya yang tidak mudah. • Kemiskinan juga seringkali terjadi pada masyarakat di pulau-pulau kecil karena wilayahnya masih terisolasi (keterasingan), komunikasi dan transportasi sulit, listrik yang terbatas sehingga menyebabkan harga-harga kebutuhan pokok mahal. • Di wilayah perbatasan ini juga sering terjadi konflik pemanfaatan ruang antar kawasan lindung dan budidaya maupun antar-kawasan budidaya seperti pertambangan dan kehutanan. • Sebagian besar di WP3WT kebutuhan akan pendidikan, layanan kesehatan dan sarana prasarana mahal. Kondisi tersebut masih diperparah dengan kurangnya dukungan politik dan jauh dari akses, pengambilan keputusan serta terbatasnya akses modal.
  • 3. CONTOH POTRET KETIMPANGAN PENGUASAAN & PEMILIKAN TANAH DI WILAYAH PERBATASAN • Dari segi pemilikan tanah, hanya 48.33% dari total APL yang sudah terdaftar. • Yang terdaftar ada 16 bidang tanah, dimana 10 bidang tanah diantaranya adalah Hak Guna Usaha. • Total luas tanah terdaftar 12.510 Ha. KECAMATATAN PURING KENCANA KABUPATEN KAPUAS HULU PROVINSI KALIMANTAN BARAT
  • 4. KETIMPANGAN & KONFLIK AGRARIA Berdasarkan luas lahan, konflik yang terjadi di wilayah pesisir & pulau kecil cukup besar, 25% dari keseluruhan Walaupun ada penurunan RASIO GINI lahan dari tahun 2003-2013, Namun konflik agraria terus mengalami peningkatan.
  • 5. INDEKS GINI Dimana: IG = Indeks Gini. Yi = proporsi jumlah penguasaan dan pemilikan tanah kumulatif ke i. Yi-1 = proporsi jumlah penguasaan dan pemilikan tanah kumulatif ke i-1. Fi = frekuensi luas tanah yang dimiliki kumulatif ke-i. Penentuan Baseline Baseline Indeks Gini Pemilikan Tanah ditentukan sebesar 0,48221 (asumsi hasil perhitungan Litbang ATR/BPN Tahun 2018). Dari nilai indeks gini di atas, maka diketahui bahwa pada Tahun 2018 ada sekitar 1% penduduk menguasai 48% tanah di Indonesia.
  • 6. ISU TERKAIT WP3WT DALAM RPJMN 2020-2024 PERUBAHAN IKLIM RAWAN BENCANA KETIMPANGAN PEMBANGUNAN ANTAR WILAYAH • Tinggi muka air laut pada tahun 2040 diproyeksikan akan mengalami kenaikan hingga 50 cm. • Daerah pemukiman yang berpotensi terkena efek abrasi sepanjang 253 km. Sedangkan daerah pemukiman yang perlu waspada akan dampak abrasi sepanjang 155 km. • Kawasan rawan bencana harus dipertimbangkan sebagai batasan dalam merencanakan pembangunan. • Zona rawan bencana yang tinggi perlu diprioritaskan menjadi kawasan lindung. Apabila sebagai kawasan budidaya perlu didukung peningkatan upaya adaptasi dan pengurangan risiko bencana untuk mengurangi kerugian. • Upaya pemerataan adalah dengan pengembangan wilayah penyangga (hinterland) . • Wilayah penyangga tersebut antara lain adalah desa, kawasan perdesaan, kawasan transmigrasi, kawasan perbatasan, termasuk pulau-pulau kecil, terluar dan terdepan, serta daerah tertinggal Sumber: Perpres Nomor 18 Tahun 2020 tentang RPJMN Tahun 2020-2024
  • 7. ASPEK PENGENDALIAN ASPEK PENATAAN ISU STRATEGIS WP3WT DALAM KEMENTERIAN ATR/BPN TAHUN 2020-2024 Inventarisasi Data dan Penataan Wilayah Pesisir, Pulau-Pulau Kecil, Perbatasan dan Wilayah Tertentu
  • 8. PERAN DATA IP4T DATA IP4T WP3WT • Data bidang P4T (by name by address) WP3WT • Data Potensi Desa/Kelurahan WP3WT CUSTOMER PENGGUNA DATA (untuk pemerataan kesejahteraan dan pengentasan kemiskinan) Kementerian Pertanian Kementerian Dalam Negeri Kementerian PDT dan Transmigrasi Kementerian Kelautan dan Perikanan PEMDA Kementerian PUPR • Data IP4T yang detail seharusnya dapat digunakan oleh para pemangku kepentingan untuk berbagai program pemerataan kesejahteraan dan pengentasan kemiskinan, agar program tersebut tepat sasaran. • Penanganan fakir miskin membutuhkan penanganan yang terpadu secara lintas sektor dan berkelanjutan. Kementerian Sosial Ket: di Kemensos terdapat Direktorat Penanganan Fakir Miskin Pesisir Pulau-Pulau Kecil dan Perbatasan Antar Negara
  • 9. ONE MAP ONE DATA POLICY PERPRES 9/2016 TENTANG PERCEPATAN PELAKSANAAN KEBIJAKAN SATU PETA PERPRES 39/2019 TENTANG SATU DATA INDONESIA • Untuk mewujudkan keterpaduan perencanaan, pelaksanan, evaluasi, dan pengendalian pembangunan, perlu didukung dengan data yang akurat, mutakhir, terpadu, dapat dipertanggungjawabkan, mudah diakses, dan dibagipakaikan, serta dikelola secara seksama, terintegrasi, dan berkelanjutan Salah satu Konsideran • Peraturan Presiden Nomor 9 Tahun 2016 tentang Percepatan Pelaksanaan Kebijakan Satu Peta (KSP) pada Tingkat Ketelitian Peta Skala 1:50.000. • Perpres ini menegaskan, bahwa Percepatan Pelaksanaan KSP pada tingkat ketelitian peta skala 1:50.000 bertujuan untuk terpenuhinya satu peta yang mengacu pada satu referensi geospasial, satu standar, satu basis data, dan satu geoprtal guna percepatan pelaksanaan pembangunan nasional.
  • 10.  Jadikan kegiatan IP4T WP3WT sebagai pembuka akses dengan berbagai pemangku kepentingan untuk mewujudkan program pemerataan kesejahteraan masyarakat yang lebih tepat sasaran;  Proses dan Tahapan IP4T WP3WT agar dilaksanakan dengan optimal, agar data yang dihasilkan berkualitas dan lengkap.  Libatkan berbagai stakeholder dan gali berbagai data sekunder untuk penguatan analisis IP4T WP3WT khususnya terkait dengan potensi desa/kelurahan serta analisis terkait kekhasan WP3WT.  Sajikan dengan rapi dan apik, sehingga dapat menjadi bahan publikasi yang informatif dan modern. MASUKAN & SARAN KEPADA PELAKSANA IP4T